You are on page 1of 11

APRON

Apron adalah bagian dari lapangan gerak darat suatu Bandar udara yang berfungsi untuk menaik turunkan penumpang dan muatan, pengisian bahan bakar, parkir dan persiapan pesawat terbang sebelum melanjutkan perjalanan. Apron terdiri dari temapat parkir pesawat (aircraft gates, aircraft stands atau ramps) dan jalur khusus untuk sirkulasi pesawat masuk dan keluar tempat parkir (taxilane). Daerah apron biasanya tidak dapat diakses oleh umum, diperlukan sejenis ijin khusus untuk dapat memasuki areal ini. Ukuran apron pada sebuah Bandar udara dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : Jumlah aircraft gate Ukuran gate Luas areal yang diperlukan untuk maneuver pesawat di gate System dan tipe parkir pesawat

Ukuran dan letak gate harus direncanakan dengan memperhatikan karakter pesawat yang menggunakan gate tersebut seperti lebar sayap, panajang, radius belok pesawat, dan juga areal yang diperlukan oleh kendaraan-kendaraan yang menyediakan suatu servis untuk pesawat selama berada di gate. Untuk menjamin keselamatan pesawat di daratan, ICAO dan FAA juga menerapkan persyaratan jarak minimum antara pesawat terbang yang sedang parkir di apron, juga antara pesawat terbang dengan bangunan atau obyek tetap lainya yang berada di apron berdasarkan jarak sayap pesawat / wing tip clereance.

Jumlah Aircraft Gate Jumlah aircraft gate pada Bandar udara ditentukan oleh perkiraan arus kedatangan pesawat setiap jam dalam perencanaan awal. Hal ini berarti jumlah gate tergantung dari jumlah pesawat yang harus dilayani selama jam pelayanan setiap hari dan total waktu yang diperlukan pesawat selama di gate. Untuk perencanaan apron secara keseluruhan, jumlah pesawat yang dilayani secara simultan di apron merupakan fungsi dari volume lalu-lintas udara yang besarnya dihitung berdasarkan estimasi volume jam puncak lalu-lintas udara dengan memperhatikan juga kapasitas maksimum runway yang ada (balanced airport design). Gate occupancy tergantung dari ukuran pesawat dan tipe operasi

penerbangannya di Bandar udara tersebut, apakah transit atau turnaround flight. Pesawat yang lebih besar memerlukan waktu yang lebih lama untuk pelayanan pesawat udara seperti cabin service serta pelayanan rutin lainnya, preflight planning dan pengisian bahan bakar. Pesawat transit mungkin hanya memerlukan waktu

sekitar 20-30 meniy parkir karena hanya memerlukan sedikit pelayanan. Di lain pihak. Pesawat dengan tipe operasi turnaround flight memerlukan pelayanan menyeluruh sehingga memerlukan waltu parkir yang lebih lama. Pada umunya factor pemakaian gate / gate utilization factor rata-rata di suatu Bandar udara bervariasi antara 50% - 80%, hal ini dikarenakan waktu gerak maneuver pesawat masuk ataupun keluar dari gate akan menghalangi pesawat lainnya untuk masuk ataupun keluar apron gate sekitarnya sehingga sulit untuk mencapai gate utilization factor 100%. Factor yang juga mampengaruhi gate utilization factor adalah strategi penggunaan gate. Pada Bandar udara dimana apron gate digunakan berbagai perusahaan penerbangan, gate utilization factor berkisar antara 60% - 80%, sedangkan bila apron gate digunakan khusus untuk satu perusahaan penerbangan maka gate utilization factor akan berkuaran meenjadi 50% - 60%. Perkiraan jumlah aircraft gate yang dibutuhkan suatu Bandar udara harus memperhatikan langkah-langkah berikut ini : Identifikasi jenis pesawat dalam persentase

Identifikasi gate occupancy time untuk tiap jenis pesawat Tentukan gate occupancy time rata-rata Tentukan total hourly design volume dan persentase kedatangan atau keberangkatan pesawat Setelah itu akan didapatkan hourly design volume untuk kedatangan dan keberangkatan, yaitu berupa perkalian antara persentase kedatangan / keberangkatan dengan total hourly design volume. Dari hasil yang didapat diambil nilai yang terbesar ( arrival hourly design volume).

Jumlah gate (G)

Dimana : G = jumlah gate V = design volume untuk kedatangan atau keberangkatan (pilih angka yang lebh besar) T = average gate occupancy time (hour) U = utilization factor (bisa diambil 0,5 0,8)

Ukuran Gate Ukuran gate tergantung dari ukuran dari pesawat serta tipe perkir pesawat di depan gate. Ukuran dari pesawat menentukan luas areal yang diperlukan untuk parkir dan bermanuver si apron. Ukuran pesawat juga menentukan karakteristik dari peralatan servis yang diperlukan untuk pelayanan pesawat di apron (ground handling). Oleh karena itu sangat penting untuk sejak awal menghubungi perusahaan penerbangan yang akan beroperasi di Bandar udara tersebut untuk mengenal jenis pesawat yang akan digunakan. Tipe pesawat menentukan luas areal yang diperlukan untuk bermanuver sampai posisi parkir yang diinginkan. Secara umum badan-badan penerbangan dan pabrik peawat terbang telah menyediakan pedoman untuk masing-masing pesawat berupa gambar dan diagram

yang terdiri dari dimensi pesawat dan radius belok yang diperlukan. Pedoman ini dapat dipakai untuk menentukan ukuran aircraft gate.

Tipe Parkir Pesawat Udara Yang dimaksud dengan tipe parkir adalah posisi parkir pesawat terhadap gedung terminal dan cara pesawat tersebut bergerak memasuki dan keluar dari tempat parkirnya. Ada dua cara dari pesawat udara untuk masuk/keluar dari tempat parkir yaitu dengan menggunakan tenaga sendiri dan dengan dibantu peralatan (push-out). Cara Push-out memerlukan luas area yang lebih kecil disbanding dengan cara pertama. Pemilihan tipe parkir harus memperhatikan kenyamanan penumpang terhadap kebisingan, jet blast dan pengaruh cuaca buruk, disamping biaya operasi dan pemeliharaan peralatan pesawat di apron.

Tipe-tipe parkir pesawat udara Nose-in parking

Pesawat

diparkir tegak lurus terhadap bangunan terminal dengan hidung

pesawat berjarak sedekat mungkin dengan bangunan tersebut. Pesawat memasuki posisi parkir dengan tenaganya sendiri dan keluar dengan dibantu alat dorong. Keuntungan : Memerlukan luas gate areal minimum Menimbulkan kebisingan akibat mesin pesawat yang minimal Tidak memancarkan jet blast kea rah bangunan Memudahkan keluar masuknya penumpang

Kerugian Memerlukan peralatan khusus untuk mendorong pesawat keluar Letak pintu belakang pesawat yang cukup jauh sehingga mempengaruhi kenyaman penumpang Angled nose-in parking

Tipe parkir ini serupa dengan tipe parkir pertama hanya saja pesawat diparkir dengan membentuk sudut terhadap garis bangunan. Keuntungannya adalah pesawat kaluar atau masuk parkir ini dapat menggunakan tenaganya sendiri dan tanpa alat bantu, akan tetapi tipe parkir ini memerlukan area parkir yang lebih luas serta manimbulkan kebisingan yang lebih besar. Angled nose-out parking

Pada tipe parkir ini, pesawat diparkir bersudut dengan hidung pesawat membelakangi gedung terminal. Keuntungan tipe parkir ini adalah pesawat dapat masuk dan keluar dari areal parkir dengan tenaga sendiri dan memerlukan luasan

areal parkir yang lebih kecil disbanding tipe nose-in, akan tetapi efek jet blast dan kebisingan terarah langsung ke gedung terminal. Parallel parking

Ditinjau dari sudut maneuver pesawat, tipe parkir ini adalah yanh paling mudah untuk dilakukan, walaupun memerlukan luas areal yang lebih besar. Kebisingan dan jet blast dapat di minimalisir, juga memudahkan penanganan dari penumpang.

Apron Layout Apron layout dimaksudkan sabagai pengaturan letak apron di sekitar gedung terminal yang dipengaruhi oleh system parkir pesawat yang direncanakan. Hal ini ditentukan oleh pengelompokan aircraft gate dan pola sirkulasi pesawat di lapangan gerak darat yang dipengaruhi oleh posisi relative gedung terminal dan runway. Sistem parkir pesawat di Bandar udara juga tergantung pada konsep penanganan penumpang di terminal yang digunakan.

sistem parkir dalam apron layout : a. Sistem parkir frontal/linear b. Sistem parkir finger/pier c. Sistem parkir satellite d. Sistem parkir apron terbuka

Proses Penanganan Penumpang Dari/Menuju Pesawat Terbang Pemilihan cara penumpang dari dan menuju pesawat terbang tergantung pada system pemrosesan penumpang di terminal, tipe dan system layout parkir pesawat.

Terdapat beberapa cara yang memungkinkan untuk mengangkut penumpang dari/ke terminal menuju/dari pesawat terbang, yaitu : Berjalan kaki di apron Berjalan kaki melalui bangunan penghubung pesawat dan terminal Naik kendaraan, misalnya bis atau mobile lounges.

Cara pertama dapat dilakukan untuk berbagai tipe parkir pesawat, hanya saja bertambahnya jumlah gate akan menambah jarak dan waktu penumpang untuk berjalan dan adanya kemungkinan penumpang terpapar cuaca buruk. Cara kedua dapat dilakukan untuk system parkir linier, pier dan satellite dengan menggunkan system bergerak atau system tidak bergerak, misalnya : passenger boarding bridge.

Cara ketiga diperlukan untuk system apron terbuka, dimana penumpang diangkut menggunakan kendaraan khusus, misalnya mobile lounge dan bus. Penyediaan mobile lounge lebih mahal dibangding bus, akan tetapi penumpang tidak perlu menaiki tangga ataupun terpapar cuaca buruk untuk mencapai pintu pesawat.

Fasilitas pelayanan di apron Selain peralatan untuk membantu maneuver pesawat di apron dan bongkarmuat muatan, dsb, setiap gate di apron harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas, baik yang dipasang tetap atau yang bergerak untuk menyediakan berbagai pelayanan untuk pesawat terbang selama parkir. Fasilitas ini meliputi fasilitas pengisian bahan bakar, sumber listrik dan penagkal petir. Fasilitas pengisisan bahan bakar Fasilitas pengisisan bahan bakar pesawat udara dapat dilakukan menggunakan truk tangki atau dengan system hidran. Pemakaian truk tangki lebih fleksibel dan ekonomis tetapi cukup riskan terhadap bahaya kebakaran. Truk tangki juga tidak efisien dalam menangani pesawat-pesawat yang besar karena memerlukan beberapa truk untuk mengisi penuh pesawat. System hidran adalah pengisian bahan bakar dimana bahan bakar dialrkan dari daerah penyimpanan bahan bakar ke tiap gate di apron dengan pipa bawah tanah. Sebuah kendaraan khusus dengan hydrant dispenser dan peralatan lainnya digunakan untuk memompa bahan bakar tersebut ke pesawat. Keuntungan system ini adalah terjaminnya ketersediaan bahan bakar di setiap gate serta mengurangi resiko kebakaran, serta mengurangi lalu-lintas kendaraan di apron. Fasilitas sumber listrik Apron memerlukan suplai listrik secukupnya untuk pelayanan pesawat terbang selama mesin pesawat belum dihidupkan, misalnya untuk penyejuk ruangan kabin atau membantu menghidupkan mesin pesawat. Sumber listrik ini disediakan menggunakan mobile unit atau isntalasi yang dipasan tetap di apron atau jetway. Fasilitas penangkal petir Fasilitas ini diperlukan untuk melindungi pesawat dan truk tangki bahan bakar dari cuaca buruk

Persyaratan Geometris Apron Kemiringan permukaan perkerasan apron harus direncanakan dengan baik untuk mencegah tergenangnya air di permukaan apron dengan juga

mempertimbangkan kemudahan dan keselamatan saat pengisian bahan bakar, maneuver pesawat saat masuk dan keluar daerah apron serta posisi parkir pesawat udara. Kemiringan perkerasan apron dibuat menjauhi terminal, terutama daerah pengisian bahan bakar.

Daftar Pustaka http://en.wikipedia.org/wiki/airport_ramp

You might also like