You are on page 1of 17

MAKALAH

Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas

DI SUSUN OLEH : Hafsia Khairunnisa Mokodompit Nim : 110102010

STIKES GRAHA MEDIKA KO KOTAMOBAGU PRODI DIII KEBIDANAN 2012/2013

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul KEBUTUHAN DASAR IBU PADA MASA NIFAS . Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Askeb III, D.III Kebidanan Stikes Graha Medika Kotamobagu. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan Makalah ini, khususnya kepada, Dosen Mata Kuliah yang telah membantu dan memberikan motifasi sehingga Makalah ini bisa terselesaikan dengan baik. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan demi menyempurnkan penyusunan makalah ini.

Kotamobagu, October 2012 Penulis

Daftar Isi
Cover Depan Kata pengantar................................................................................................... Daftar Isi.............................................................................................................. Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas...............................................................
A. Pengertian Masa Nifas........................................................................... B. Kebutuhan Dasar Pada Masa Nifas..................................................... 1. Nutrisi dan cairan.............................................................................. 2. Ambulasi........................................................................................... 3. Eliminasi........................................................................................... 4. Menjaga kebersihan Diri................................................................... 5. Mengapa Vagina Harus Bersih......................................................... 6. Menjaga Kebersihan Vagina............................................................. 7. Istirahat.............................................................................................. 8. Seksual.............................................................................................. 9. Rencana KB...................................................................................... 10. Senam Nifas...................................................................................... 11. Perawatan Payudara.......................................................................... C. Kesimpulan............................................................................................. D. Saran........................................................................................................ E. Daftar Pustaka........................................................................................

i ii 1 1 1 1 4 4 6 9 9 10 10 12 12 13 14 14 15

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

A. Pengertian Masa Nifas Masa nifas adalah masa seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu. Masa nifas di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. B. Kebutuhan Dasar Pada Masa Nifas 1. Nutrisi dan cairan Kebutuhan nutrisi pada masa ibu menyusui, meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat 3x dari biasanya penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak, 500 kkal tiap hari makanan yang di komsumsi juga perlu memenuhi syarat susunanya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur, seperti sumber tenaga, pembangunan, pengatur dan pelindung. a. Sumber tenaga (energi) Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh dan pembentukan jaringan baru. Zat nutrisi yang termasuk sumber energi adalah karbohidrat dan lemak. Karbihidrat berasal dari padi-padian, kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mi, dan lain-lain. Lemak bisa di ambil hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu mentega dan keju, sedangkan lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit minyak sayur dan margarin. b. Sumber pembangunan (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain telur, daging,

ikan, udang kerang, susu dan keju. Sedangkan protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan dan lain-lain. c. Sumber pengatur dan pelindung (mineral air dan vitamin) Mineral, air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran metabolisme didalam tubuh sumber zat pengatur bisa diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Beberapa mineral yang penting, antara lain : 1) Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran berdaun hijau. 2) Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi sumbernya berasal dari susu keju dan daging. 3) Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya berasal dari kuning telur, hati, daging, kerang, kacang-kacangan dan sayuran 4) Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental sumbernya berasal dari ikan, ikan laut, dan garam beryodium. 5) Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan gigi anak sumbernya berasal dari susu, keju dan lain-lain.
6) Kebutuhan akan vitamin pada masa menyusui meningkat untuk

memenuhi kebutuhan bayinya. Beberapa vitamin yang penting antara lain : a) Vitamin A untuk pengelihatan berasal dari kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, wortel, tomat, dan nangka. b) Vitamin B1 agar nafsu makan bayi yang berasal dari hati, kuning telur, tomat, jeruk, nanas. c) Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan penceranaan berasal dari hati, kuning telur, susu, keju, sayuran hijau. d) Vitamin B3 untuk proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf, dan pertumbuhan. Sumbernya antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras merah, jamur, dan tomat.

e) Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah serta

kesehatan gigi dan gusi sumbernya antara lain gandum, jagung, hati dan daging. f) Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf. Sumbernya antara lain telur, daging, hati, keju, ikan laut, dan kerang laut. g) Vitamin C untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk penyembiuahan luka), pertumbuhan tulang gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi dan meberikan kekuatan pada pembulu darah. Sumbernya berasal dari jeruk, tomat, melon, mangga, pepaya dan sayuran. h) Vitamin D untuk perteumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu, margarin, dan penyinaran kulit dengan matahari pagi sebelum jam 9 i) Vitamin K untuk mencegah perdarahan. Sumbernya berasal dari hati, brokoli, bayam dan kuning telur. Untuk kebutuhan cairanya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali menyusui) kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat 3x dari biasanya. Makanan yang di komsumsi ibu berguna untuk melakukan aktifitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikomsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembanganya. Anjurkan makanan dengan menu seimbang, bergizi untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup, memperoleh tambahan 500 kalori setiap hari, berguna untuk produksi ASI dan mengembalikan tenaga setelah persalinan. Tidak mengkomsumsi makanan yang tidak mengandung alkohol minum air minimal 2 liter setiap hari. Tablet zat besi diminum minimal 40 hari pasca persalinan. 2. Ambulasi

Pada masa nifas, permpuan sebaiknya melakukan ambulasi dini. Yang di maksud dengan ambulasi dini adalah beberapa jam setelah melahirkan, segera bangun dari tempat tidur dan bergerak, agar lebih kuat dan lebih baik. Ganguan berkemih dan buang air besar juga dapat teratasi. Mobilisasai sangat berfariasi tergantung pada komplikasi persalinan, nifas, atau sembunya luka (jika ada luka). Jika tidak ada kelainan, melakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu 2 jam setelah persalinan normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengelurakan cairan vagina (lochea). 3. Eliminasi Rasa nyeri kadangkala menyebabkan keengganan untuk berkemih, tetapi usahakanlah untuk berkemih secara teratur, karena kandungan kemih yang penuh dapat menyebabkan gangguan kontraksi rahim, yang dapat menyebabkan timbulnya pendarahan dari rahim. Seperti halnya dengan berkemih, perempuan pasca melahirkan sering tidak merasakan sensasi ingin buang air besar, yang dapat di sebabkan pengosongan usus besar (klisma) sebelum melahirkan atau ketakutan menimbulkan robekan pada jahitan di kemaluan. Sebenarnya kotoran yang dalam beberapa hari tidak dikeluarkan akan mengeras dan dapat menyulitkan di kemudian hari. Pengeluaran air seni akan meningkat 24-28 jam pertama sampai sekitar hari ke 5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah meningkat pada saat hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu perlu belajar berkemih secara spontan dan tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni dan ganguan kontraksi rahim sehinga pengeluaran cairan vagina tidak lancar. Sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitanya terbuka atau karena adanya haemorroid (wasir). Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi dini, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum. a) Miksi

Pengeluaran air seni (urin) akan meningkatkan pada 24-28 jam pertama sampai sekitar hari ke 5 setelah melahirkan. Ini terjadi karena volume darah ekstra yang dibutukan waktu lagi hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang wanita mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi m.spincher ani selama persalinan. Bila kandungan kemih penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi. Anjuaran : 1. 2. Ibu perlu belajar berkemih secara spontan setelah melahirkan. Tidak menahan BAK ketika ada rasa sakit pada jahitan, karena akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni. Akibatanya akan 3. 4. 5. 6. timbul ganguan pada kontraksi rahim sihingga mengeluarkan lochea tidak lancar. Miksi harus secepatnya dilakukan sendiri. Bila kandungan kemih penuh dan tidak bisa miksi sendiri, dilakukan kateterisasi. Bila perlu dipasang dauer cathether atau indwelling cathether untuk mengistirahatkan otot-otot kandungan kencing. Dengan melakukan mobalisasi secepatnya, tak jarang kesulitan miksi dapat diatasi. b) Defekasi Sulit BAB (konstipasi) dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka, atau karena adanya haemorroid. buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Jika masih belum dilakukan klisma. Anjuran : 1. 2. Mobilisasi dini Konsumsi makanan yang tinggi serat dan cukup minuman sebaiknya pada hari kedua ibu sudah bisa BAB. Jika pada hari

ketiga ibu belum BAB, ibu bisa menggunakan pencahar berbentuk suppositoria (pil yang dibuat dari bahan yang mudah mencair dan mengandung obat-obat untuk dimasukan kedalam liang anus). Ini penting untuk menghindar dari ganguan kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran lochea 3. 4. 5. 6. Defekasi harus ada dalam 3 hari pasca persalinan Bila terjadi obstipasi dan timbul koprosstase hingga skibala tertimbun di rektum mungkin terjadi febris. Lakukan klisma atau berikan laksan per orral. Dengan melakukan mobilisasi sedinin mungkin, tidak jarang kesulitan defekasi dapat diatasi. 4. Menjaga kebersihan diri Menjaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindar infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit. a) Kebersihan alat genetalia Setelah melahirkan biasanya perineum menjadi agak bengkak memar dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomi. Anjuran : a. Menjaga kebersihan alat genetalia dengan mencucinya menggunakan sabun dan air, kemudian daerah vulva sampai anus harus kering sebelum memakai pembalut wanita, setiap kali selesai buang air besar atau kecil, pembalut diganti minimal 3 kali sehari. b. c. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan daerah genetalia. Mengajarkan ibu membersihakan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, baru kemudian membersihkan daerah disekitar anus. Bersihkan vulva setiap buang air kecil atau besar
d. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut

setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika sudah

di cuci dengan baik dan dikeringkan dibawah matahari atau disetrika e. f. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminya. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. b) Pakaian Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjaedi banyak. Produksi yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea. Pakaian yang digunakan harus longgar, dalam keadaan kering dan juga terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak (disamping urin). Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. c) Kebersihan rambut Setelah bayi lahir, ibu biasanya akan mengalami kerontokan rambut akibat ganggguan perubahan hormon sehingga rambut menjadi lebih tipis dibandingkan dengan keadaan normal. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih kembali setelah bebebrapa bulan. Perawatan rambut perlu diperhatikan oleh ibu yaitu menuci rambut dengan kondisioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut dan hindari penggunaan pengering rambut. d) Kebersihan kulit Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasa jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.

Usahakan mandi lebih sering dan menjaga kulit tetap dalam keadaan kering. Vulva harus selalu dibersihkan dari depan kebelakang tidak perlu kawatir jahitan akan terlepas. Justru vulva yang tidak dibersihkan akan meningkatkan resiko akan terjadinya infeksi. Apabila ada pembengkakan dapat di kompres dengan es dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman dapat dengan duduk berendam di air hangat setelah 24 jam pasca persalinan. Bila tidak ada infeksi tidak diperlukan penggunaan anti septik, cukup dengan air bersih saja. Walau caranya sedarhana dan mudah, banyak ibu yang ragu-ragu membersihkan daerah vaginanya dimasa nifas beberapa alasan yang sering dikeluhkan adalah takut sakit atau khawatir jahitan diantara anus dan vagina akan robek padahal ini jelas tidak benar. Menurut Dr. Rudiyanti, Sp.OG, jahitan yang dilakukan pasca persalinan oleh dokter, tidak mudah lepas. Lain kalau alasanya takut sakit. Setelah persalinan normal, saat vagina dibersihkan akan terasa ngeri karena ada bekas jahitan didaerah perineum (antara anus dan alat kelamin). Namun bukan berarti ibu boleh alpa membersihkanya walau terasa nyeri cebok setelah buang air kecil atau besar tetap perlu dilakukan dengan saksama dokter biasanya akan memeberikan obat penghilang rasa sakit setelah melahirkan. Tidak beda jauh setalah persalinan normal, ibu yang melahirkan dengan beda sesar pun akan mangelami masa nifas selama 40 hari. Meskipun vaginanya tidak terluka dari situ tetap akan keluar dara dan kotoran (lochea) yang merupakan sisa jaringan didalam rahim. jadi ibu yang melahirkan dengan operasai pun harus juga membersihkan vaginanya dengan benar 5. Mengapa vagina harus bersih Pada prinsipnya, urgensi kebersihan vagina pada saat nifas dilandasi beberapa alasan yaitu : 1. Banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina

2. 3. 4.

Vagina berada dekat dengan saluran buang air kecil dan buang air besar yang tiap hari kita lakukan Adanya luka di perineum yang bila terkena kotoran dapat terinfeksi Vagina merupakan organ terbuka yang mudah dimasuki kuman kemudian mejalar ke rahim.

6.

Menjaga kebersihan vagina Langkah-langakah untuk menjaga kebersihan vagina yang benar adalah : a. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan BAB. Air yang digunakan tak pelu matanga asal bersih. Basuh dari arah depan kebelakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar vagina baik itu dari air seni maupun veses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan. b. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan anti septik karena dapat berfungsi sebagai penghiilang kuman. Yang penting jangan takut memegang daerah tersebut. c. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan anti septik selama sepuluh menit. Lakukan setelah BAK atau BAB d. Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak diganti. Bila seperti itu caranya maka akan percuma saja berarti bila pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembab dan kotor. e. Setelah di basuh, keringkan perineum dengan handuk, lalu kenakan pembalut baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis BAK atau BAB atau minimal 3 jam sekali atau bila sudah rasa tak nyaman f. Setelah semua langkah tadi dilakukan perineum dapat diolesi anti biotik yang di berikan oleh dokter

7.

Istirahat Wanita pasca persalinan harus cukup istirahat. 8 jam pasca persalinan, ibu harus tidur terlentang untuk mencegah perdarahan. Sesudah 8 jam, ibu boleh miring kekiri atau kekanan untuk mencegah trombosis. Ibu dan bayi

ditemapatakan pad satu kamar. Pada hari kedua, bila perlu dilakukan latihan senam. Pada hari ketiga umumnya sudah dapat duduk, hari keempat berjalan dan hari kelima dapat dipulangkan. Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, cukup protein, dan banyak buah. Anjurkan untuk mencegah kelelahan yang berlebihan, usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup, tertutama saat bayi sedang tidur. Meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Putarkan dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi istirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah. 8. Sexual Setelah persalinan pada masa ini ibu menghadapi peran baru sebagai orang tua sehingga sering melupakan peranya sebagai pasangan. Namun segera setelah ibu percaya diri dengan peran barunya dia akan menemukan waktu dan melihat sekelilingnya serta menyadari bahwa ia sudah kehilangan aspek lain dalam kehidupanya yang juga penting. Oleh karena itu perlu memahami perubahan yang terjadi dalam diri istri sehingga tak punya perasaan diabaikan Anjuran : a) Secara fisik, aman memulai hubungan suami istri begitu dara merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu ibu merasakan aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap b) Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai waktu tertentu setelah 40 hari atau 6 minggu pasca persalinan. bersangkutan. c) Kerja sama dengan pasangan dalam merawat dan memberikan kasih sayang pada bayinya sangat dianjurkan d) Kebutuhan yang satu ini memang agak sensitif tidak heran kalau anda dan suami jadi serba salah. Nah, berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul bila pasangan baru punya anak Keputusan tergantung kepada pasangan yang

a.

Sebaiknya kapan saya bisa kembali berhubungan seksual Waktu yang paling tepat untuk melakukanya adalah selesai masa nifas (keluarnya lochea). Pada masa ini, tubuh sedang berjuang untuk kembali ke kondisi sebelum hamil dan biasanya ini berlangsung selama 40 hari.

b.

Kenapa sih kegiatan menyusui sepertinya menggangu aktifitas sex Ketika menyusui, vagina memang jadi lebih kering. Jadi, foreplay sebaiknya dilakukan lebih lama dari biasanya atau gunakan pelumas untuk memperlicin vagina. Dan mungkin saja suami enggan menyentuh payudara anda karena takut menggangu kegiatan menyusui anda katakan terus terang kalau ia boleh-boleh saja melakukanya.

c.

Vagina saya agak lebih longgar setelah melahirkan. Apakah ini akan menggangu kemesraan saya dengan suami Bicarakan saja hal ini secara tebuka dengan suami. Lalu, anda berdua sama-sama bereksperimen hingga ditemukan posisi yang pas. Jangan lupa rajin-rajin bersenam kegel, karena otot-otot vagina bisa jadi kencang.

d.

Saya capek sekali. Apakah ini penyebab menurunnya hasrat seks saya.? Seks memerlukan tenaga, baik secara fisik dan psikis kedua sumber tenaga sering susah terpenuhi bila anda selalu mengurus bayi baru anda. Jadi, hemat-hemat tenaga. Jangan sampai kecapean hingga melakukan hubungan seks sekali dalam seminggu pun tidak sanggup. Coba di delegasikan berbagai pekerjaan kepada orang lain .

e.

Suami saya tidak tertarik berhubungan seksual lagi. Kenapaaaa yaaa..? Seringkali anda menyalahkan suami gara-gara perubahan tubuh anda. Padahal, mungkin saja ia masih bingung dengan peran baru anda, yakni sebagai obyek sekaligus ibu sikecil jadi,

tegaskan kembali peran anda dan peran suami anda. Dan lagi, fisik bukan satu-satunya faktor dalam melakukan hubungan seksual. Kepribadian anda juga bisa jadi daya tarik tersendiri. 9. Rencana KB Pemilihan kontrasepsi harus sudah dipertimbangkan pada masa nifas. Apabila hendak memakai kontrasepsi yang mangandung hormon, harus menggunakan obat yang tidak menggangu produksi ASI. Hubungan suami istri pada masa nifas tidak dianjurkan. 10. Senam nifas Latihan senam dapat diberikan hari ke 2 misalnya : 1. 2. Ibu terlentang lalu kedua kaki di tekuk, kedua tangan ditaruh diatas dan menekan perut. Lakukan pernapasan dada lalu pernapasan perut Dengan posisi yang sama, angkat bokong lalu taru kembali. Kedua kaki diluruskan dan disilangkan lalu dikencangkan otot seperti menahan miksi dan defekasi. 3. Duduklah pada kursi, perlahan bungkukan badan sambil tangan berusaha menyentuh tumit Ibu diharapkan kembali memeriksakan diri pada 6 minggu pasca persalinan. Pemeriksaan dilakukan untuk melihat keadaan umum, payudara dan putingnya, dinding perut apakah ada, keadaan perineum, kandung kemih apakah ada rektokel, tonus otot sfingter ani dan adanya flour albus. Kelainan yang dapat ditemukan selama nifas ialah infeksi nifas, perdarahan pasca persalinan dan eklamsia puerpurale. 11. Perawatan payudara Perawatan payudara dilakukan secara rutin agar tidak terjadi pembengkakan akibat bendungan ASI.
1. Ajarkan untuk menjaga kebersihan payudara terutama puting susu.

2. 3.

Ajarkan teknik perawatan apabila terjadi ganguan pada payudara seperti puting susu lecet dan pembengkakan payudara Menggunakan Beha yang menyokong payudara
a.

Menyusui

1. 2. b.

Ajarkan teknik menyusui yang benar Berikan ASI kepada bayi sesering mungkin sesuai kebutuhan tanpa memekai jadwal.

Lingkungan hidup 1. 2. 3. Bersosialisasi dengan lingkungan hidup disekitar ibu Ciptakan suasana yang tenang dan harmonis dengan keluarga Jegah timbulnya pertentangan dalam hubungan keluarga yang menimbulkan perasaan kurang menyenangkan dan kurang bahagia 4. Berintegrasi dan saling mendukung dengan pasangan dalam merawat dan mengasuh bayi.

C. Kesimpulan Masa nifas adalah masa seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu. Masa nifas di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Yang menjadi pokok-pokok dalam kebutuhan dasar ibu masa nifas adalah nutrisi dan cairan,ambulasi,eliminasi,miksi,defekasi,menjaga kebersihan vagina,istirahat,sexual,rencana kebersihan KB,senam diri,menjaga

nifas,perawatan payudara yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh ibu pada masa nifas agar mencegah terjadinya perdarahan. D. Saran

Saran bidan kepada klien adalah ibu di harapkan mengerti dan bisa dengan mandiri melakukan apa yang telah dijelaskan oleh bidan sehingga ibu bisa melakukan perawatan diri dan keluarga secara mandiri dan kekuatan atau fisik ibu bisa cepat pulih seperti sebelum melahirkan.

Daftar pustaka Buku Asuhan Kebidanan Masa Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Ibu Pada Masa Nifas Tahun (2010) Penerbit Pustaka Rihama Sewon, Bantul, Yogyakarta.

You might also like