You are on page 1of 15

Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae = tulang belakang)

dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrata adalah hewan tingkat rendah dan tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata terdiri dibagi dalam beberapa filum, yaitu : 1. Porifera 2. Coelentrata 3. Platyhelminthes 4. Nemathelminthes 5. Annelida 6. Mollusca 7. Arthropoda 8. Echinodermata . 9. Chordata 1. Filum Porifera

Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons. Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca. Ciri-ciri umum Porifera 1. Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana. 2. Tubuh terdiri atas banyak sel. 3. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh. 4. Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km. 5. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil). 6. Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. 7. Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori. 8. Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler.

2. Filum Coelenterata Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah. Bbrp kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai. Ciri-ciri umum Coelenterata 1. 2. 3. 4. Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar. Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik. Bentuk tubuhnya simetri radial. Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan. 5. Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.

3. Filum Platyhelmintes Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, dan helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya. Ciri-ciri Platyhelmintes 1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen. 2. Susunan tubuhnya simetri bilateral. 3. Merupakan hewan triploblastik aselomata. 4. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi. 5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.

4. Filum Nemathelmintes (Nematoda) Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan

cacing gilig. Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit. Ciri-ciri Nemathelmintes 1. Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai hewan triploblastik pseudoselomata. 2. Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral. 3. Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. 4. Semua anggotanya bereproduksi secara seksual. 5. Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan. 6. Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.

5. Filum Annelida Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen. Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmensegmen menyerupai cincin/gelang. Ciri-ciri Annelida 1. 2. 3. 4. 5. Merupakan hewan triploblastik selomata. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuhtumbuhan.

6. Filum Mollusca Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan, misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara. Ciri-ciri Mollusca 1. Merupakan hewan triploblastik. 2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas. 3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir. 4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin. 5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.

7. Filum Anthropoda Anthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya. Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein, misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi sebagai penambah tenaga maupun mengobati suatu penyakit. Ciri-ciri Anthropoda 1. Merupakan hewan triploblastik selomata. 2. Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan. 3. Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis. 4. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen. 5. Merupakan hewan bilateral simetris. 6. Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus. 8. Filum Echinodermata Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan, misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut. Ciri-ciri Echinodermata 1. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata. 2. Semua anggota hewan ini hidup di laut. 3. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral. 4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya. 5. Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral. 9. Filum Chordata Hanya sedikit sekali chordata yang mempunyai notokorda dan tidak tergantikan dengan tulang punggung. Lanselet dan tunikata merupakan dua contoh hewan yang tergolong chordata invertebrata. Lanselet (lanset) masuk ke dalam subfilum Cephalochordata. Kelompok hewan tersebut mempunyai notokorda di sepanjang ekor hingga kepala. Anggotanya ada sekitar 23

spesies. Tubuh lanselet umunya berukuran kecil dengan panjang tubuh hanya beberapa sentimeter. Dinamakan lanselet karena hewan tersebut berbentuk mirip pisau bedah bermata dua sisi dan berujung runcing. Tunikata masuk dalam subfilum Urochordata yang terdiri atas 1.250 spesies. Hewan tersebut hidup di dasar laut dan memiliki tunik (selubung) yang membuat tubuh mereka seperti dinding tebal atau kantung yang pendek dan gemuk. Tunikata juga dinamakan hewan penyemprot laut karena dapat menyemprotkan air dari lubang pengeluaran air ketika mereka merasa terganggu. Tubuh larva (berudu) tunikata bertipe simertri bilateral. Mereka bermetamorfosis menghasilkan individu dewasa yang hidup melekat di dasar laut. Namun, ada juga beberapa spesies yang tetap hidup bebas hingga dewasa. Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi mukosa dan akhirnya partikel tersebut dimakan.

INVERTEBRATA / AVERTEBRATA
Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel (uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa) sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan diploblastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan sistem tubuhnya. 1. A. PORIFERA

Porifera adalah hewan yang berlubang lubang (berpori), hidup diair tawar, dirawa, dilaut yang dangkal , air jernih dan tenang. Tubuhnya tersusun atas jaringan diploblastik ( dua lapisan jaringan ). Lapisan luar tersusun oleh sel epidermis dan lapisan dalam tersusun atas sel sel leher (koanosit). Tubuh menyerupai vas bunga, memiliki rongga tubuh (spongosol) dan lubang keluar (oskulum), tubuh lunak, permukaannya berpori (ostium). Porifera memiliki dua lapisan jaringan, yaitu: a. Lapisan luar, tersusun atas sel sel yang berbentuk pipih, berfungsi sebagai epidermis. Sel ini dinamakan pinakosit. b. Lapisan dalam, tersusun atas sel sel berbentuk corong dan memiliki flagel. Sel ini dinamakan koanosit. 1. Klasifikasi Porifera Porifera terdiri atas 4 Kelas, yaitu : 1. Calcarea Sel koanosit besar, Contoh : Scypha 1. Hexactinellida Tubuh enam cabang atau kurang, rangka dari silikat. Contoh : Pheronema 1. Demospongiae kerangka tubuh dari CaCO3 , hidup dilaut dangkal.

Hidup diair tawar, perairan yang terkena cahaya matahari, kerangka tubuh dari silikat, atau campuran keduanya. Contoh : Spongia 1. Selenospongiae Memiliki spikula yang tersusun atas silikat. 2. Manfaat Porifera

spongin,

Porifera menguntungkan manusia karena sponnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh. Tubuh Porifera yang mati dapat digunakan sebagai hiasan B. COELENTERATA Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu : a. Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak bebas,melekat pada dasar perairan. b. Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti payung dengan tentakel yang melambai lambai. 1. 1. Klasifikasi Coelenterata.

Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu : 1. Hydrozoa Hidup soliter berbentuk polip, sedang yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. Contoh : Hydra, Obelia, Physalia. 1. Scyphozoa Hidup menempel pada dasar perairan, memiliki benuk medusa. Medusa berukuran besar, banyak terdapat ditepi pantai sebagai ubur ubur. Tentakelnya mengandung nematosis yang dapat mengeluarkan racun. Contoh : Aurelia aurita (Ubur-ubur).

1. Anthozoa Sering dinamakan binatang bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair laut yang jernih. Dapat menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah yang merupakan batu / terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat tanduk. Contoh : Anemon, Euplexaura antipathes (Akar bahar). 1. 2. Manfaat Coelenterata

Ubur ubur dapat dimakan, anemon laut, mawar laut dapat digunakan sebagai hiasan dalam akuarium. Dilaut hewan ini membentuk terumbu karang, sebagai tempat berlindung ikan dan tempat wisata. C. PLATYHELMINTHES ( Cacing pipih) Cacing merupakan hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang, tubuh simetri bilateral. Hidup dialam bebas, parasit pada organisme. Cacing memiliki tiga lapisan kulit, yaitu : 1. Ektoderm, lapisan luar berkembang menjadi kulit. 2. Mesoderm, lapisan tengah berkembang menjadi otot, dan beberapa organ tubuh. 3. Endoderm, lapisan dalam berkembang menjadi usus. Tubuh cacing pipih dorsoventral (pipih kearah punggung dan perut), tidak berbuku buku. Tempat hidup disungai, di danau, dilaut , parasit pada tubuh organisme lain. 1. 1. Klasifikasi Platyhelminthes.

Platyhelminthes, terdiri dari 3 kelas, yaitu : 1. Turbellaria (Cacing berbulu getar). Turbellaria merupakan cacing pipih, dapat bergerak dengan bulu getar. Hidup bebas , diair tawar yang jernih dan belum tercemar. Contoh : Planaria 1. Trematoda (Cacing Isap). Cacing pipih yang hidup parasit pada hewan dan manusia.Memiliki alat penghisap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada tubuh inang. Contoh : 1. Fasciola

Sering disebut cacing hati, Fasciola hepatica hidup dihati domba dan Fasciola gigantica hidup di hati sapi. 1. Chlonorchis Cacing hati yang hidup pada manusia. Banyak terdapat didaerah Cina, Jepang, Vietnam. Cacing dewasa hidup disaluran empedu dan keluar bersama feses. Jika telur termakan siput akan berkembang menjadi sporokista, kemudian menjadi redia. Redia menghasilkan serkaria dan keluar dari tubuh siput, berenang mencari inang ikan air tawar. Serkaria hidup pada otot ikan berupa metaserkaria. Jika ikan yang mengandung metaserkaria dimakan manusia maka metaserkaria akan masuk saluran pencernaan makanan dan akhirnya ke empedu. 1. Schistosoma Disebut cacing darah, hidup pada vena. Inang berupa manusia,babi, biri-biri, sapi dan binatang mengerat. Di Indonesia cacing ini ditemukan di Sulawesi. 1. Cestoda (Cacing Pita) Cestoda memiliki tubuh pipih, beruas-ruas, kulit dilapisi kitin, parasit pada hewan dan manusia. Ruas-ruas (segmen) tubuh disebut proglotid, setiap proglotid mampu melakukan aktivitas sendiri. Segmen pertama untuk menempel pada usus inang dinamakan skoleks (kepala). Semakin kebelakang proglotid semakin besar dan dewasa. Contoh : Taenia saginata sebagai inang sementara sapi, Taenia solium sebagai inang sementara babi. 1. 2. Manfaat Platyhelminthes

Cacing pipih kebanyakan merugikan bagi manusia. Karena umumnya bersifat parasit. D. NEMATHELMINTHES Tubuh tersusun 3 lapisan (triploblastik),tidak beruas, gilig, pada bagian depan terdapat mulut, ukuran tubuh kecil. Kulit halus dan licin dan dilapisi kutikula. Hidup dialam bebas, air, tanah, parasit pada manusia dan hewan. Contoh : 1. Ascaris lumbricoides ( Cacing Usus ). Hidup dalam usus manusia, kedua ujung meruncing, berwarna merah muda. Cacing jantan kecil dan ekornya bengkok, yang betina besar dan ekor lurus. 1. Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang )

Cacing ini hidup diusus manusia, menghisap darah penderita, dapat menginfeksi melalui kulit kaki. Ancylostoma duodenale hidup di Afrika, sedangkan Necator americanus hidup di Amerika. 1. Enterobius vermicularis ( Cacing Kremi ) Disebut juga Oxyuris vermicularis, menyebabkan rasa gatal pada dubur. Penularan mudah sekali dan tidak dperlukan inang perantara. 1. Trichinella spiralis Hidup pada usus manusia. Pada usus manusia cacing dewasa dapat menghasilkan larwa yang dapat menembus saluran peredaran darah. 1. Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria ) Disebuit juga cacing Filaria, bentuk gilig memanjang seperti benang. Hidup dalam pembuluh getah bening di kaki, sehingga cacing dapat menyumbat pembuluh limfe. Akibatnya kaki menjadi bengkak dan membesar seperti kaki gajah. Penyakit karena cacing Filaria dinamakan Elephantiasis. E. ANNELIDA Bentuk tubuh gilig, memanjang, tersusun atas ruas atau segmen. Segmen segmen yang sama dinamakan metameri. Tubuh tersusun triploblastik. Annelida terdiri 3 kelas, yaitu : 1. Polychaeta Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas memiliki parapodia dan seta, memiliki sadel (klitelum),hidup dilaut. Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele (Cacing Wawo) 1. Oligochaeta Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing berambut sedikit. Pada bagian depan terdapat ruas yang warnanya berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga ruas, didalamnya terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur. Contoh : Pheretima sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah) 1. Hirudinea Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh beruas-ruas, pipih, berwarna hitam kecoklatan,hidup diair dan didarat. Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa javanica (Pacet, hidup didarat). F. MOLLUSCA

Tubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bilateral, memiliki lapisan mantel yang berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang, memiliki cangkang atau tidak. Cangkang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh, ada juga yang didalam tubuh. Molusca terdiri 5 kelas, yaitu : 1. Amphieura Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang dilindungi cangkang. Contoh : Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomenia carimata 1. Gastropoda Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Hidup di darat, air tawar, air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh betina. Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah), Melania (sumpil) 1. Scaphopoda Memiliki cangkok berbentuk silinder, kedua ujung terbuka, kaki muncul dari ujung cangkang yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau lumpur. Contoh : Dentalium vulgare 1. Bivalvia Disebut juga Pelecypoda, hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua cangkang diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun atas : 1. Periostrakum : lapisan terluar, tipis, terdiri zat tanduk 2. Prismatik : lapisan tengah, tersusun CaCo3 3. Nakreas : lapisan terdalam, mengkilap, merupakan lapisan mutiara. Contoh : 1. Ostrea ( tiram ) 2. Panope generosa ( kerang raksasa ) 3. Meleagrina ( kerang mutiara )

4. Corbicula ( remis ) 5. Anodonta ( kijing ) 5. Cephalopoda Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki tentakel pada kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong (sifon) yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta. Cephalophoda terdiri dari 2 ordo, yaitu : 1. Tetrabranchiata, contoh : Nautilus 2. Dibranchiata, contoh : Loligo (cumi-cumi), Sepia (ikan sotong), Octopus (gurita) Manfaat Mollusca 1. Menghasilkan daging sebagai sumber protein. 2. Penghasil mutiara 3. Untuk hiasan G. ARTHROPODA Tubuh bersegmen, alat gerak bersegmen, rangka luar berupa kutikula. Hidup didarat, air tawar, air laut, pohon -pohon, menempel pada hewan piaraan. Arthropoda terdiri dari 4 kelas, yaitu : 1. 1. Crustacea (Kelas Udang).

Hidup diair, tubuh terdiri dari kepala-dada (Cephalothorax), badan belakang ( Abdomen). Contoh : a. Neptunus pelagicus (rajungan) b. Portunus sexdentalus (kepiting) c. Penaeus (udang windu) d. Cambarus virilis (udang air tawar) 1. 2. Arachnoidea

Ditemukan didalam atau dipermukaan tanah, tubuh terdiri kepala-dada, abdomen. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat pedisel (bagian menyempit).

Contoh : a. Thelyphonus condutus (kalajengking) b. Araneus (laba-laba) c. Dermacentor (tungau) d. Sarcoptes scabies (caplak) 1. 3. Myriapoda

Hewan berkaki banyak, tubuh beruas ruas, terdiri dari kepala (caput), perut (abdomen), tidak memiliki dada, ditemukan didalam atau permukaan tanah. Contoh : Julus terristris (Keluwing), Scolopendra sp.(Lipan). 1. 4. Insecta / Hexapoda

Tubuh terdiri atas kepala (caput), dada (thorax), perut (abdomen). Hidup bebas dialam, hidup parasit, dapat beradaptasi dengan segala kondisi.

Klasifiksi Insecta / Hexapoda : 1. Apterygota Serangga tidak bersayap, tidak bermetamorfosis, kepala, dada, perut tidak jelas perbedaannya, mulut menggigit. Contoh : Lepisma (kutu buku) 1. Pterygota Serangga bersayap, terdiri dari beberapa ordo antara lain : 1. Odonata contoh : Capung 2. Orthoptera contoh : Stagmomantis (belalanng sembah) 3. Isoptera/Archiptera contoh: Helmithermes sp.(rayap). 4. Hemiptera contoh : Cimex (kutu busuk), Leptocorisa acuta (walang sangit) 5. Homoptera contoh : Pediculus capitis (kutu kepala) 6. Coleoptera contoh : Dysticus marginalis (kepik air)

7. Lepidoptera contoh : Attacus atlas (Kupu Gajah) 8. Diptera contoh : Musca domestika (lalat rumah), Culex sp. 9. Shiponoptera contoh : Clenocephalus felis (kutu kucinng) 10. Hymenoptera contoh : Apis cerana (lebah madu), Xylocopa sp. Peran Serangga bagi Manusia : a. Yang Menguntungkan 1. Lebah madu menghasilkan madu. 2. Ulat sutera, penghasil benang sutera 3. Membantu penyerbukan 4. Pengendali populasi hama secara biologis (serangga predator). 5. Membantu mengurai sampah b. Yang Merugikan 1. Larva Lepidoptera merusak daun tanaman. 2. Nyamuk dan lalat penular penyakit 3. Walang sangit merusak padi 4. Wereng merusak padi H. ECHINODERMATA Hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat kapur maupun kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah dan anus diatas, hidup dilaut dengan air yang jernih, dan tidak bergelombang. 1. 1. Klasifikasi Echinodermata

Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu : 1. a. Asteroidea

Bentuk seperti bintang, organ organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru kecoklatan, merah jingga. Banyak dijumpai dipantai.

Contoh : Astropecten irregularis, Crossaster supposus, Culcita sp. 1. b. Ophiuroidea

Lengan panjang menyerupai ular, sering disebut bintang ular laut, tidak memiliki anus. Warna kehitam hitaman, terdapat disela sela bebatuan. Contoh : Ophiolepsis sp. (Bintang Ular) 1. c. Crinoidea

Mirip dengan tumbuhan, memiliki 5 lengan yang bercabang cabang, melekat pada bebatuan. Contoh : Antedon, Ptilocrinus pinnatus (Lilia Laut) 1. d. Echinoidea

Tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan ada yang panjang, bentuk bulat, tidak memiliki lengan. Contoh : Deadema saxatile (Landak Laut). 1. e. Holothuroidea

Tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk tubuh seperti ketimun, warna coklat, kehitaman dan putih, banyak dijumpai ditepi pantai. Contoh : Holothuria atra (Teripang Hitam) 1. 2. Manfaat Echinodermata

1. Bintang laut untuk hiasan. 2. Teripang untuk bahan kerupuk. 3. Sebagai pembersih pantai

You might also like