You are on page 1of 44

SEL

NURI DEWI M, S.Pd, M.Pd

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665


oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

Pada tahun 1835, sebelum teori sel menjadi

lengkap, Jan Evangelista Purkyn melakukan pengamatan terhadap granula pada tanaman melalui mikroskop. Teori sel kemudian dikembangkan pada tahun 1839 oleh Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann yang mengatakan bahwa semua makhluk hidup atau organisme tersusun dari satu sel tunggal, yang disebut uniselular, atau lebih, yang disebut multiselular.

Teori-teori tentang sel - Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop.
Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula) yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)

- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat - Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan

menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode - Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.

- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun

- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-

layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus) - Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup

- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel
sebelumnya (omnis celulla ex celulla)

Sel berukuran kecil

Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis

sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten. Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

Di alam semesta ini kita mengenal 2 jenis sel bila dilihat struktur selnya (inti sel) yaitu : Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

1. Sel prokariota, tipe sel ini mempunyai inti tidak sejati atau tidak

mempunyai inti. Di dalam inti sel tidak ada/ada bagian-bagian sel yang tidak jelas. Tipe sel ini dapat dijumpai pada sel bakteri atau sel darah merah (erytrocyt). Sel Prokariota mempunyai struktur internal yang sangat sederhana seperti: - Tidak mempunyai organel yang terbungkus membran. - Tidak mempunyai inti sel yang terbungkus membran. - Struktur DNA tidak membentuk komplek dengan Histon

2. Sel Eukariota, sel ini mempunyai inti sel sejati. Contoh sel

tanaman, sel mahluk hidup tingkat tinggi. Inti sel eukariota di dalamnya dijumpai: - Chromatin: merupakan serabut-serabut DNA yang secara erat terikat dengan histon.

Secara umum setiap sel memiliki

membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus. Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk. Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah mitokondria (kondriosom) badan Golgi (diktiosom) retikulum endoplasma plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas) vakuola (khusus tumbuhan)

Eukaryotic cells animal cell.

Sel Eukaryotic (Contoh: Sel Hewan

Eukaryot lebih besar dan kompleks.

Eukaryotic cells Plant cell

Sel prokariotik

A. Membran sel (Membran Plasma = Plasmolema)

Dengan mikroskop cahaya membran sel namp2k seperti


garis yang memisahkan masing-masing sel. Sedangkan dengan mikroskop elektron membran sel nampak tersusun dari 2 lapis dengan ketebalan antara S sampai 10 nm (1 nm = l x 109 m). Berdasarkan analisis kimia, membran sel tersusun atas lipida dan protein (lipoprotein). Lipidanya berupa fosfolipid, glikolipid dan sterol. Sterol umumnya berupa kolesterol. Sedang protein penyusun membran sel terutama terdiri dari glikoprotein.karena struktur dan sifat dari molekul-molekul

Fungsi membran sel:

1. Mengatur transportasi air dan zat terlarut dari luar ke dalam sel dan sebaliknya. 2. Tempat terjadinya reaksi-reaksi kimia tertentu.Misal reaksi oksidasi. 3. Bertindak sebagai receptor. Misal terhadap zat kimia dan hormon. 4. Pembatas antara isi sel dan lingkungannya.

Diagram representing the cell membrane

GAMBAR: foto mikroskop elektron membran sel

B. SITOPLASMA
Sitoplasma adalah isi sel selain inti (nukleus). Merupakan sistem koloid
yang kekentalannya dapat berubah dari sol ke gel dan sebaliknya. Tersusun dari air sebanyak 90 %. Selebihnya adalah ion-ion dan molekul-molekul kecil yang membentuk larutan, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, nukleotida, vitamin, dan gas. Molekul-molekul dalam sitoplasma selalu dalam keadaan bergerak.

Ada 2 macam gerakan yang terjadi dalam sitoplasma;

1. Gerak Brown, yaitu gerak acak yang dipengaruhi oleh suhu dan muatan listrlk dari ion-ion dalam plasma. 2. Gerak siklosis, dibedakan menjadi gerak sirkulasi yaitu gerak plasma mengelilingi ruangan sel dari sisi ke sisi lainnya. Dan gerak rotasi, yaitu gerak plasma berputar mengelilingi vakuola: Organel Organel adalah organ-organ kecil yang terdapat dalam sitoplasma. Ukurannya sub mikroskopis dan terlihat jelas hanya dengan mikroskop elektron. Organel yang terdapat pada sel hewan berbeda dengan organel pada sel tumbuhan.

Sitoplasma dan Organel SelBagian yang cair dalam sel

dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). Organel Sel tersebut antara lain : a. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu : RE. Granuler (Rough E.R) RE. Agranuler (Smooth E.R) Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

1. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasmik terdapat dua bentuk

yang berbeda baik struktur maupun fungsinya yakni yang berbentuk butiran-butiran kasar disebut Rough endoplasmik retikulum (RER) dan satunya lagi berbentuk buluh/gelembung disebut smooth endoplasmik (SER) berupa butiran halus. Smooth endoplsmik dapat juga berbentuk gelembung pipih (cysternae) yang membentuk suatu jalinan disebut retikulum.

2. Ribosom
b. Ribosom (Ergastoplasma)Struktur ini
berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

Structure of the ribosome.

Dengan mikroskop elektron ukuran ribosoma berkisar antara 10

20 nm dengan komposisi RNA sebanyak 60 % dan protein sebanyak 40 %, karena komposisi inilah yang menyebabkan ribosom bersifat basopilik. Ribosom pada mamalia mempunyai koefisien sedimen (kecepatan dalam pengendapan) sebesar 80S (satuan Swedberg) butiran besar dari ribosom satuan sedimennya sebesar 60S dan butiran becil sebesar 40S. Pada proses pembentukan protein ribosom melekat pada mRNA Gambar:

3. Mitokondria
Miitokondria (The Power House)Struktur
berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan The Power House.

4. Lisosom
LisosomFungsi dari organel ini adalah
sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzim nya itu bernama Lisozym.

5. Badan Golgi
Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)Organel ini
dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. empat proses sintesis Fungsi Badan Golgi : -->tempat pemekatan (membentuk struktur protein) -->tempat proses penambahan gugus/senyawa -->tempat penyimpanan sementara hasil produk

6. Sentrosom
Sentrosom (Sentriol)Struktur berbentuk
bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

7. PLASTIDA
PlastidaDapat dilihat
dengan mikroskop cahaya biasa.

Plastida ini berfungsi

menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis

8. vakuola
Vakuola Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan
(cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. fungsi vakuola adalah : 1. memelihara tekanan osmotik sel 2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll 3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

PERBEDAAN SEL HEWAN, TUMBUHAN DAN BAKTERI


Sel TUMBUHAN
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Mempunyai bentuk yang tetap. Mempunyai dinding sel [cell wall] dari selulosa. Mempunyai plastida.

Sel HEWAN

Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan. Tidak mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai dinding sel [cell wall].
Tidak mempunyai plastida.

Mempunyai vakuola
[vacuole] atau rongga sel yang besar.

Tidak mempunyai vakuola [vacuole],


Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau [vesicle]. Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen. Mempunyai sentrosom [centrosome]. Memiliki lisosom [lysosome]. Nukleus lebih besar daripada vesikel.

Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati. Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome]. Tidak memiliki lisosom [lysosome]. Nukleus lebih kecil daripada vakuola.

TERIMA KASIH

You might also like