You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIK KONSELING

Dosen pengampu : Drs. Edy Legowo, M. Pd Asisten pengampu : Mahardika I. R G 01060 Disusun oleh : Aan Nurfitriana G 0107017

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 2010

BAB I LAPORAN KONSELING

A.

IDENTITAS KLIEN Nama lengkap Nama panggilan : Disty Tempat Tanggal Lahir : Jepara, 21 Juli 1989 Agama Alamat Pendidikan Suku bangsa Anak Ke: Islam : Jl. Pemuda 27 Jepara : SMA : Jawa : Pertama : Adisty Anindita Ferani

B.

IDENTITAS ORANG TUA Nama Ayah Yulianto Ibu Listyarini Agung T. Pendidikan Pekerjaan Sarjana Wiraswasta Sarjana PNS

C.

TUJUAN PEMERIKSAAN

1.

Tujuan pemeriksaan Kegiatan koseling sebagai layanan yang professional dan ilmiah, dalam

pelaksanaanya, dilandasi oleh teori yang erat kaitannya dengan proses penyembuhan. Banyak teori yang telah berkembang dan kemudian menjadi landasan dari terapi tersebut, salah satunya adalah rancangan Trait and Factor yang dikembangkan Williamson. Model inilah yang nanti menjadi acuan dalam praktek yang dijalankan. Model trait and factor memiliki nama lain model directive counseling yang berarti menunjukkan bahwa porsi konselor dalam mengadakan intervensi lebih besar daripada klien, disini konselor lebih berperan aktif dalam membantu klien. Dalam konseling btugas utama seorang konselor adalah membantu memecahkan masalah klien. Sebagai petugas yang dituntut bekerja secara professional dan bekerja dengan baik maka diperlukan syarat syarat tertentu. Di antara syarat tersebut pertama harus paham betul tenatng individu yang dihadapinya dan harus paham dan yakin kondisi yang bagaimana yang dapat mengarahkan individu mencapai pemecahan masalahnya. Tujuan umum dari konseling adalah
o Self-clarification (kejelasan diri) o Self-understanding (pemahaman diri) o Self-acceptance (penerimaan diri) o Self-direction (pengarahan diri) o Self-actualization (perwujudan diri)

Ada beberapa model pengkategorian masalah juaga teknik dasar yang dapat digunakannya. Pengkategorian masalah yang sering digunakan menurut Bordin adalah dependence, lack of information, self conflict, choice anxiety, no problem. Untuk menghadapi model masalah yang mungkin dimunculkan oleh klien maka konselor perlu memiliki dan menguasai teknik dasar konseling yang terdiri dari

opening, acceptance, restatement, clarification, reassurance, structuring, lead, summary, termination, dsb. Dalam pelaksanaan praktik teknok konseling Traits and Factor , tahap tahapnya sebagai berikut : o Opening : Untuk membina hubungan dengan klien dan membangun rapport dan membahas topic netral. o Analisis : Mengumpulkan berbagai informasi tentang diri klien dan latar belakangnya secara menyeluruh dan mendalam. o Sintesis : Merangkum data dan informasi yang telah dilakukan pada saat proses analisis. Untuk lebih meningkatkan pemahaman klien tentang kekuatan dan kelemahan dirinya. o Diagnosis : Menginterpretasi data dari sudut problem yang ditunjukkan klien menurut proses pengambilan atau penarikan kesimpulan secara logis. o Prognosis : mendeskripsikan kondisi masalah klien di waktu yang akan dating o Konseling Treatment : Membantu klien melaksanakan alternative tindakan dalam upaya memecahkan problem yang dihadapinya. o Follow-up : Merujuk pada segala kegiatan yang berkait dengan membantu klien setelah ia memperoleh konseling. o Terminasi : penutupan dan berisi kesimpula proses konseling pada hari itu, bila memungkinkan diadakan pertemuan selanjutnya untuk membahas kemajuan yang dialami klien. Dalam proses praktik konseling ini mempunyai tujuan untuk melatih tester bagaimana menjadi koselor yang baik dengan melakukan tahap tahap konseling yang benar dan dengan tujuan akhir dapat membantu mengatasi masalah klien. Dalam melaksanakan tahap tersebut harus diselaraskan dengan penguasaan teknik dasar, karena pelaksanaan tahap tersebut menyangkut pelakasanaan teknik dasar di dalamnya. Oleh karena itu diperlukan latihan terus menerus untuk

mengasah kemampuan dan kepekaan konselor dalam penggunaan teknik dasar mana yang tepat untuk mendapatkan alternative solusi yang tepat dan efektif untuk klien. Dengan latihan praktek konseling maka konselor akan mengetahui dimana kelemahannya juga mengetahui berbagai macam tipe klien dan masalah yang mungkin nanti dihadapi dalam praktek nyata. Pemeriksaan juga dapat melatih konselor menghadapai klien dan mengembangkan potensi pribadinya sehingga menjadi petugas yang professional sehingga tujuan utama dari konseling untuk mendaaptkan pemahaman diri dan pemecahan masalah dapat tercapai dengan baik 2. Pemeriksa : : Adhisty Anindita Ferani G0107001

Nama NIM

BAB II VERBATIM KONSELING Ter : Halo mba disty, bener namanya disty?? Tes: Bener Ter : Kita ketemu lagi setelah pertemuan sebelumnya dan sekarang kira-kira tujuan anda dating kemari ingin cerita masalah anda mungkin?? Tes: Jadi gini mba, sebenernya aku tuh bukan orang yang punya insomnia banget gitu ya yang banget banget ga bisa tidur tuh ga, Cuma kalau misalkna habis begadang, terpaksa begadang buat ngerjain tugas atau yang lain lain itu, ntar selanjutnya tidak bisa tidur, kalaupun bisa tidur awal nanti tu pasti dini hari jam 3 kaya gitu dan nanti pasti kebangun lagi dan ga bisa tidur lagi. Dan itu bakal berlangsung lama. Ter : Kira kira mulai kapan seperti itu? Tes : Udah lama, udah sejak dari jaman SMP SMA udah kaya gitu Ter : Dari SMP??gara gara ngerjain tugas? Tes : Iya Ter : Kerjakan tugasnya memang banyak atau memang mengerjakannya setiap malam?? Tes : Memang banyak dan memang butuh dilembur.Jadi aku kan orang Jepara, jadi ada tugas buat ukir ukir gitu dan tiap akhir bulan atau akhir minggu tu pasti ada dan disuruh buat desain ukir yang banyak banget yang itu juga harus selesai, kecuali yang sama anak anak memang dia tuh tidak peduli dengan tugas. Ada juga sih teman teman yang kaya gitu jadi mereka boso amat ga ngerjain tugas. Tapi kan kita pengen juga tugasnya selesai juga, jadi yaudah terpaksa begadang, dan untuk selanjutnya pasti bakal susah tidur dengan porsi yang normal. Ter : Jadi sebagian besar itu tugasnya individu?

Tes : Iya Ter : Kalau tugas kelompok ? Tes : Tidak, tidak pernah sampai gitu juga kalau kerja kelompok. Ter : Selalu dibagi bagi tugasnya kan? Tes: Iya Ter : Lalu usaha usaha untuk mengurangi kebiasaan anda ini ? Tes : Ya kadang sebelum tidur tuh minum susu atau dipaksalah buat tidur atau baca, biasanya baca sebelum tidur tuh bisa atau dengerin musik atau apa, tapi tetap saja seperti gitu. Tapi nanti setelah beberapa saat beberapa waktu 2 mingguan, itu ntar balik normal lagi, tidurnya normal lagi. Tapi ntar kalau terpaksa begadang lagi ntar kaya gitu lagi. Ter : Kebiasaan ya. Apa tidak ada hmm mencoba minum apa??oh susu sudah tadi ya??oh ya.. Bantuan dari orang sekitar untuk , Ayo dis, tidur! Tes : Udah sih seperti kadang apa ya ngapain gitu sebelum tidur main games dulu biar capek atau gimana, tapi ya tetep jsaja malah makin capek biasanya malah makin tidak bisa tidur. Ter : Makin capek malah makin tidak bisa tidur ? Tes : Iya, Kalaupun tidur gampang banget bangunnya, jadi sama saja. Ter : Capek tapi ga bisa tidur ? Tes : Iya Ter : Waah, ( tertawa kecil )

Emmm, jadi disty setelah tidur dengan kebiasaan Disty seperti itu, terus pagi pagi Disty merasa seperti apa ? Tes : Biasa saja Ter : Sehari hari melaksanakan aktivitas ? Tes : Biasa saja Ter : Tidak merasa Tes : Paling ntar kerasa nya kalau sudah numpuk banyak gitu terus drop. Ter : Sakit ? kakau sudah sakit ? Tes : Kalau sudah sakit, makin ga bisa tidur (tertawa kecil ) Ter : Apakah kebiasaan disty ini , selain teman sekitar apakah orang tua mengetahuinya gitu ? Tes : Sebenernya mungkin ga ya, tapi orang tua juga kebiasaan tidurnya tuh tidak bisa dicontoh gitu lho. Papa mama juga tukang begadang, jadi kalau misalkan pas pulang, pas mudik itu pengennya bisa tidur tapi tetap saja diajakin ngobrol sampai pagi buta, yaudah tetap saja kaya gitu, balik lagi kaya gitu. Ter : Jadi Disty termasuk orang yang jarang pulang ? Tes : Jarang, memang jarang pulang. Ter : Kira kira berapa bulan sekali atau berapa minggu sekali pulang ? Tes : Kalau ada libur. Jadi tergantung kalau misalkan dalam sebulan itu ada libur yang agak panjang ya itu disempetin pulang. Kalau tidak yaudah, kalau tidak pas libur semesteran ya lebaran Ter : Memang jarak Solo Jepara berapa jam ? Tes : Biasanya kalau jarak normal tu sampai 3 jam, jadi capek di jalan dan biasanya bisa langsung tidur.

Ter : Kebiasaan Disty selain kuliah sehari hari ? Tes : ( suara tidak terdengar ) Ter : apa gitu, hobi. Tes : Oh hobi , nyanyi gitu, kadang nge band , gitu saja sih ( suara tidak terdengar lagi ) Ter : Berarti sering latihan ? Tes : Tidak sih, kalau lagi ada event saja Ter : Kalau habis latihan begitu, merasa capek bisa tidur ? Tes : tidak Ter : tidak juga ? Jadi kalau sudah benar benar ngantuk, ga bisa ? Tes : Capek kalau tidak ngantuk juga, tidur tapi gampang banget bangun Ter : Jdi intensitas tidur Disty kira kira bisa dihitung berapa jam sehari ? Tes : Paling banyak 5 jam Ter : 5 jam, bangun solat subuh habis itu tidak tidur lagi ? Tes : tidak, tidak bisa ( tertawa ) Ter : oke oke. Jadi bisa dibilang lingkungan keluarga mendukung kebisaan Disty juga. Itu setiap hari ? setiap pulang selalu begitu ?atau pulang lebih sering seperti itu ? Tes : tidak, maksudnya disini juga sering seperti itu, kalau pas pulang dengan kebiasaan yang jelek seperti ini juga lebih sering seperti itu. Ter : Disty disini ada teman dekat atau pacar, seperti itu ? Tes : Teman teman dekat banyak, pacar juga ada Ter : Usaha pacar selama ini untuk mengubah kebiasaan Disty ?

Tes : Ya apalagi sih selain mengingatkan. Dia kan ga mungkin juga suruh minum obat tidur. Ter : Teman teman sekitar, teman teman dekat begitu, untuk mengurang kebiasaan Disty, ada usaha ? Tes : ya sama, ga jauh beda, seperti, Udah tidur saja, minum susu. Kan sudah saya lakukan juga , tapi mungkin dari sayanya sendiri juga ya mba, begitu. Ter : Jadi, kembali lagi ke orang tua. Orang tua tahu ? Tes : Orang tua pun kalau berkomunikasi lewat telepon, kan pasti, Kok ga tidur non ? tidur ja non udah malem, besok kuliah kan pagi pagi . Sama seperti itu juga. Ter : Saat anda di rumah ? Tes : Karena saya jarang pulang juga dan mungkin karena orang tua juga kangen jadi semangat gitu ngobrolnya sampai pagi deh, begitu. Ter : Orang tua anda lucu sekali. Tes : Iya . Jadi kalaupun sudah jam 10 dan sudah mengantuk, terus nanti ada obrolan yang agak seru gitu, ntar ngobrol lagi sampai jam 3 atau jam 4 atau tidak sekalian solat subuh baru tidur. Ter : Jadi sekeluarga bangun siang semua ? Tes : Tidak Ter : Oh tidak juga ? Tes : Tetap saja habis itu jam setengah enam bangun lagi, pokoknya batasnya itu jam setengah enam , sehabis itu tidak bisa tidur lagi. Ter : Jadi sekeluarga tidur hanya 1 jam ? Tes : Iya

Ter : Waah ( tertawa kecil ) Tes : Seru ya ? ( ikut tertawa ) Ter : Selama ini selama kebiasaan Disty belum bisa hilang apakah ada usaha untuk sekali saja mencoba obat tidur ? Tes : Tidak berani mba saya, takut ketagihan, dopping gitu kan , yaudah mendingan minum susu saja sih selama ini yang saya minum.Tapi kalau untuk minum obat obat gitu paling ya vitamin. Ter : Lalu apakah kebiasaan Disty ini berdampak ke prestasi kuliahnya Disty ? Tes : Tidak Ter : Tidak berpengaruh ? Tes : Kan kalau misalkan kita ujian walaupun sudah menyicil belajar begitu ya mba, tapi tetap saja entah mengapa malah makin tidak bisa tidur ntar pas ujian. Entah bagaimana caranya tapi rasanya ingin baca lagi, baca lagi walaupun itu tak tahu hafalannya kemana tapi tetap saja, begadang ya begadang saja , malah makin tidak bisa tidur. Oiya terus kalau makin ada yang dipikir seperti tugas mungkin, malah makin tidak bisa tidur. Ter : Terbayang baying tugas terus ya ? Tes : Iya. Ter : Emm perstasi tetap, tidak ada penurunan, berarti selama ini perstasi naik terus dengan kebiasaan seperti itu ? Naik terus atau kadang kadang naik turun, naik turun ? Tes : Naik turun sih, Ya masih bisa ditolerir naik turunnya. Ter : Konsentrasi kulaih d kelas begaimana , dengan intensitas tidur yang bisa dihitung dengan jari antara 2 jam atau 3 jam ?

Tes : Tergantung intensitas capeknya juga , seperti kemarin banyak kegiatan, jadi kondosi badan juga tidak sehat jadi konsentrasinya juga menurun, tapi kalau misalkan biasa saja dan tidak kenapa kenapa ya Alhamdulliah selama ini tidak ada masalah . Ter : Apa tidak ada usaha untuk mengurangi kegiatan ? Tes : Kegiatan berupa apa ? Ter : Apa yang dikurangi ? Tes : Ya itu tadi yang latihan rutin mungkin sedikit dikurangi saja . Terus kalau mengerjakan tugas tapi belum sampai selesai, yaudah tidak usah sampai begadang, dekerjakan pagi pagi saja , kayaknya lebig enak saja begitu, lebih fresh daripada begadang begadang. Tapi kalau ntar pola tidurnya normal lagi ya kembali lagi, tidak seperti itu lagi. Ter : Jadi tidak setiap saat tidak bisa tidur ? Tes : tidak mba Ter : Usaha usaha Disty minum susu, baca buku, Tes : Mengurangi kegiatan Ter : Mengurangi kegiatan, itu sudah ? Tes : Iya sudah Ter : Oiya, selain band, kegiatan Disty di luar, selain kuliah? Tes : Oh, ada sih kadang ngedance , tapi itupun kalau lagi ada event mba , jadi itu tidak termasuk kegiatan rutin, juga lagi banyak tugas yang harus dipikir , jadi dance itu bukan tugas yang berhubungan dengan kampus mba, begitu. ( ada suara gaduh, suara tidak terdengan jelas )

BAB III EVALUASI Dalam pelaksanaan praktikum konseling traits and Factor, ada banyak hal yang harus dievaluasi baik dalam hal pelaksanaan maupun tahap observasi, yaitu : o Analisis : Telah melakukan opening secara keseluruhan dengan baik

begitu juga dengan pembentukan rapport. Namun belum ada permintaan izin untuk menggunakan alat tulis kepada klien. Banyak menggunakan teknik Lead.
o

Sintesis : Sudah dilakukan namun belum cukup mendalam. Banyak Diagnosis : Konselor sudah mendapatkan inti dari permasalahan Prognosis : Pada bagian ini belum dapat dilaksanakan dengan baik

menggunakan teknik lead, restatement dan acceptance.


o

namun belum secara mendalam. o karena konsleor masih berputar di sekitar masalah klien sehinggan belum mendeskripsikan masalah klien di waktu yang akan datang. o Treatment : Pada bagian ini konselor belum sempat memberikan intervensi masalah sama sekali karena konselor masih membutuhkan informasi selanjutnya. o Follow up : konselor belum memberikan tugas atau membahas pertemuan selanjutnya karena keterbatasan waktu praktikum yang diberikan. Secara keseluruhan masih banyak kekurangan yang terkadi selama proses praktikum konseling ini karenja keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh konselor mengenai cara cara konseling yang baik sehingga masih berkutat di sekitar masalah dan belum dapat memberikan solusi kepada klien. Selama performance, klien bersikap kooperatif, mau bercerita secara terbuka kepada konselor dengan sikap duduk yang tegak menghadap konselor, seringkali tersenyum, dan perhatian terarah ke konselor. Kesulitan yang dihadapi ketika

konselor bingung memberikan solusi kepada klien karena konselor masih berusaha mendapatkan informasi dari klien. Performance konselor selama praktik konseling terlalu banyak diam, kaki selalu digerakkan, sering mengigiti kuku , dan mimik wajah tidak dapat diatur. Secara teknis pelaksanaan sering berputar putar pada masalah yang itu itu saja, dan penggunaan summary nya sedikit. Untuk selanjutnya dibutuhkan latihan yang lebih sering dan mendalam mengenai teknik konseling Traits and Factor ini agar sesuai dengan permasalahan klien.

You might also like