You are on page 1of 11

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden[1] atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Sejarah Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugastugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. Bidang usaha Sampai sekarang Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 tetak konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1

milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa. Manajemen Komisaris Utama:Bunasor Sanim(Merangkap Komisaris Independen) Wakil Komisaris Utama:Sudaryono(Merangkap Komisaris Independen) Komisaris:Agus Suprijanto Komisaris:Heru Lelono Komisaris Independen:Aviliani Komisaris Independen:Adhyaksa Dault Komisaris Independen:Hermanto Siregar [sunting]Direksi Direktur Utama:Sofyan Basir Direktur Kepatuhan:Randi Anto Direktur Bisnis Konsumer:Agus T Soetirto Direktur Bisnis Komersial:Sulaiman AA Direktur Keuangan:Achmad Baiquni Direktur UMKM:Djarot Kusumajakti Direktur Operasional:Sarwono Sudarto Direktur Pengendalian Risiko Kredit:Lenny Sugihat Direktur Jaringan:Suprajarto Direktur Kelembagaan dan BUMN:Asmawi Syam

Pemegang Saham Pemerintah Republik Indonesia:56,75% Publik:43,25%

SMS Banking BRI Bidik 5 Juta Transaksi


Selasa, 07 Pebruari 2012 06:19:12

JAKARTA - Transaksi melalui layanan pesan singkat (SMS) kian digandrungi oleh nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Layanan yang praktis dan murah ini kian menjadi pilihan nasabah Bank BRI selain lewat Anjungan T unai Mandiri, internet, dan Unit Kerja (Uker) BRI. Hal tersebut diutarakan Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali di Jakarta. Dikatakan Ali, pada akhir 2011, transaksi melalui SMS Banking BRI mencapai tiga juta (3.000.000) kali transaksi. "Animo nasabah menggunakan aplikasi SMS Banking BRI terus tumbuh pesat. Transaksi SMS Banking BRI melalui telepon seluler (Ponsel), baik melalui ponsel biasa atau ponsel pintar sudah mencapai tiga juta kali transaksi," ujar Ali. Dijelaskan Ali, di akhir 2012, pihaknya optimistis transaksi melalui SMS Banking BRI dapat mencapai lima juta transaksi oleh 2.500.000 user. Menurut Ali, pengguna fasilitas ini tergolong tumbuh dengan pesat jumlahnya. Total pengguna (user) SMS Banking BRI per Desember 2010 sebanyak 620.473 user, sedangkan total transaksinya sebanyak 1,4 juta. Jumlahnya terus meningkat. Total pengguna SMS Banking per Desember 2011 menjadi 1.591.503 user dengan total transaksinya sebanyak tiga juta. "Itu sebabnya kita optimis target user SMS Banking BRI di tahun 2012 sekitar 2.500.000 user, sedangkan target transaksinya kira-kira 5 juta kali transaksi," tambah Ali. Ali mengatakan, banyak faktor yang menguntungkan layanan SMS Banking BRI ini. Selain penetrasi ponsel kian agresif sampai ke pelosok Tanah Air, Bank BRI memang sudah beroperasi di wilayah-wilayah tersebut. "Jadi penetrasi operator seluler sampai ke perdesaan dan pedalaman ini sangat menguntungkan Bank BRI yang memang sudah punya banyak nasabah di sana," ucap Ali. Ali optimistis, kolaborasi industri telekomunikasi dan perbankan ini bakal mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat di perdesaan dan berbagai daerah. Selain itu, SMS Banking BRI juga aktif melakukan edukasi ke segmen mikro atau perdesaan mengenai penggunaan ebanking BRI. "Beberapa program yang telah kami siapkan antara lain, program bundling antara Simpedes dengan SMS Banking. Jadi apabila ada pembukaan rekening Simpedes, maka nasabah juga diharuskan untuk mendaftarkan fasilitas SMS banking. Terus, ada Program Pencet-Pencet Untung, program pemasaran SMS Banking yang hanya ada di 4.800 jaringan BRI Unit di seluruh Indonesia," ungkap Ali. Bank BRI juga terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan berbagai fitur SMS Banking BRI. "Saat ini kurang lebih ada 40 fitur SMS Banking. Supaya nasabah puas," tutup Ali.

Nikmati kemudahan bertransaksi perbankan melalui Internet Banking BRI


Jumat, 10 Pebruari 2012 12:08:13

Internet Banking BRI adalah fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Layanan ini dapat digunakan kapan saja dan di mana pun yang memiliki akses internet, sehingga mempermudah penggunanya Anda dapat melakukan berbagai transaksi melalui Internet Banking BRI, diantaranya:

Cek Saldo

Mutasi Rekening Transfer Antar Rekening Pembayaran Tagihan Dan Lain-lain

Debut Peluncuran Berlangsung di Bali


Minggu, 08 Januari 2012 09:17:28

BRIZZI

2012

Denpasar - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian gencar mempromosikan uang isi ulangnya, BRIZZI. Kali ini debut peluncuran BRIZZI 2012 berlangsung di Kota Denpasar Bali dengan konsep BALI FUNBIKE 2012. "BALI FUNBIKE adalah event funbike yang diselenggarakan oleh Bank BRI dimana event tersebut sebagai ajang peluncuran produk baru dari Bank BRI yaitu BRIZZI. BRIZZI adalah electronic money (e-money) dari BRI atau yang akan dikenal sebagai uang isi ulang BRI yang kini telah resmi hadir di kota Denpasar dan sekitarnya," ujar Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali di Jakarta. Dikatakan Ali, Denpasar merupakan kota pertama peluncuran BRIZZI 2012. Sebelumnya produk ini sudah diluncurkan di beberapa kota lain di Tanah Air. "Dipilihnya Denpasar sebagai salah satu kota tempat diluncurkannya kartu BRIZZI tersebut kota ini merupakan ibukota dari Pulau Dewata Bali yang sangat terkenal sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara, " ujar Ali. Ditambahkannya, di kota ini banyak sekali tempat kuliner yang khas, baik modern maupun tradisional, berbagai objek wisata, aneka hiburan yang cocok dengan kartu BRIZZI yang ditujukan sebagai alat pembayaran micropayment yang dapat digunakan oleh siapapun dan untuk berbagai transaksi apapun. "BRIZZI uang isi ulang BRI sebagai e-money BRI memang ditujukan untuk siapapun, tidak hanya nasabah Bank BRI yang dapat menggunakannya, karena fasilitas Top Up atau isi ulangnya pun sangat fleksibel. Top Up kartu BRIZZI dapat dilakukan dimana pun. Baik melalui merchant yang kerjasama dengan BRI, di unit kerja BRI baik dilakukan menggunakan kartu debit BRI maupun kartu debit bank lain yang tergabung di jaringan ATM Bersama, jaringan ATM PRIMA, dan jaringan ATM Link, serta di ATM BRI dan ATM Bank lain. Selain itu, kartu BRIZZI bisa diisi ulang melalui SMS Banking BRI, dan Internet Banking BRI," terang Ali.

1.000 Peserta
Event BRIZZI BALI FUNBIKE diadakan 8 Januari 2012 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar dan diramaikan oleh kurang lebih 1.000 peserta Funbike. "Banyak sekali hadiah menarik yang ditawarkan di event BRIZZI Bali Funbike ini, seperti sepeda dan Tabungan BRI, dengan total hadiah doorprize senilai Rp. 60.000.000,-. Selain itu, acara ini dimeriahkan oleh penampilan dari Kiss, Joni Agung and Doule T, lalu performance dari Kobagi yang membuat suasana begitu meriah," kata Ali. Pada event BRIZZI Bali Funbike yang dimulai sejak pukul 06.00 s.d 11.00 WIB ini yang menarik adalah masyarakat dapat langsung mendapatkan experience bertransaksi di berbagai merchant dengan kartu BRIZZI, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kemudahan dan kepraktisan menggunakan BRIZZI. Ada 20 merchant dengan jenis yang berbedabeda mulai dari makanan khas Bali, seperti Alam Bali Mushrooms, Nasi Ayam Kedewataan, Pia Bali Sinar Abadi, Warung Sastro, dan masih banyak lagi merchant yang ikut serta dalam event BRIZZI tersebut. Dan uniknya, pembayaran di merchant bazaar tersebut hanya dapat menggunakan kartu BRIZZI. Untuk memperoleh kartu BRIZZI tersebut, cukup dengan melakukan Top Up Perdana minimal sebesar Rp. 50.000,- dan Top Up selanjutnya tidak dibatasi namun dengan maksimum saldo kartu sebesar Rp. 1.000.000,-

Dalam event tersebut, menampilkan pula e-BUZZ BRI yang melayani para pengunjung untuk membuka rekening Tabungan BRI Junio secara online. Khusus bagi para pengunjung yang membuka Tabungan BRI Junio, mendapatkan gimmick serta souvenir menarik lainnya. Dengan hebohnya event BRIZZI Bali Funbike tersebut yang merupakan tanda bahwa kini kartu BRIZZI BRI sudah resmi hadir di Pulau Dewata Bali khususnya Denpasar dan sekitarnya. Dan mulai saat ini, kartu BRIZZI dapat didapatkan di uker BRI di kota Denpasar, serta saat ini sudah dapat dinikmati di sekitar lebih dari 245 outlet di kota Denpasar dan sekitarnya seperti Bali Zoo Park, Cipaganti Tour and Travel, Yomart Minimarket, Body Arum Spa, Zanzibar Restaurant, Butik Gedong Bali, Zinamone Restaurant, intan Sari Cafe Jimbaran, Gallery Mobile Phone, Salon Rudi, Salon Autobridal, Bali Jegeg, beberapa SPBU di Denpasar dan lain sebagainya. Oleh karena itu, mulai saat ini seluruh masyarakat Bali dapat merasakan kemudahan dan kepraktisan dari BRIZZI BRI yang dapat digunakan oleh siapapun dan untuk berbagai transaksi apapun. Kepemilikan kartu BRIZZI ini pada akhir 2011 yang lalu mencapai 95ribu kartu, sementara target kepemilikan kartu ini sendiri sampai dengan tahun 2012, diharapkan berjumlah 250 ribu kartu. Sementara merchant yang telah bekerja sama dengan BRIZZI saat ini sudah berjumlah 1.100 buah, dengan target pada tahun 2012 dapat mencapai 2.500 buah merchant.

Tentang Bank BRI


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di Indonesia. Sampai dengan saat ini, jumlah nasabah BRI lebih dari 30 juta orang yang terdiri dari nasabah perorangan, pelaku usaha mikro dan kecil, perusahaan menengah hingga besar dan lembaga swasta maupun pemerintah. Hingga saat ini, BRI memiliki lebih dari 8.000 unit kerja yang terdiri dari Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, BRI Unit dan Teras BRI. Untuk jaringan elektronik, BRI memiliki 8.000 ATM ditambah lebih dari 35.000 jaringan ATM Link, ATM Bersama dan ATM Prima serta fasilitas Phone Banking 24 jam, Internet Banking dan SMS Banking. Untuk wilayah Denpasar, saat ini memiliki lebih dari 403 unit kerja yang terdiri dari Kanwil, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, BRI Unit dan Teras BRI. Untuk jaringan elektronik, Wilayah Denpasar memiliki sebanyak 281 ATM, ditambah dengan ribuan jaringan ATM Link, ATM Bersama dan ATM PRIMA serta fasilitas Phone Banking yang memiliki user lebih dari 6,990, SMS Banking dengan user lebih dari 52,000, dan Internet Banking dengan user lebih dari 5,300. Untuk BRIZZI di Denpasar dan sekitarnya saat ini terdapat sebanyak lebih dari 150 merchant, dengan lebih dari 245 outlet dan lebih dari 385 EDC BRIZZI yang tersebar di berbagai jenis merchant seperti transportasi, F&B, objek wisata, tempat rekreasi, salon, SPBU, dan lain sebagainya. Sebagai bank yang telah mengakar kuat di microbanking, Bank BRI berupaya memperluas pelayanannya hingga ke masyarakat perkotaan dengan ragam produk consumer banking yang terdiri dari produk premium yaitu BRI Prioritas dan Kartu Kredit BRI Platinum , maupun mass banking seperti Tabungan BRI BritAma, Tabungan BRI BritAma Junio, Tabungan BRI BritAma Bisnis, Kartu Kredit BRI, E-Banking BRI seperti ATM, Kiosk, CDM, Mini ATM, Mobile Banking, Internet Banking ditambah dengan produk baru e-money BRIZZI BRI, dan Kredit Konsumer BRI. Selain terus mempertahankan market share di micro banking, kini BRI terus fokus menggarap consumer banking, salah satunya dengan meluncurkan produk e-money BRIZZI yang cocok untuk lifestyle masyarakat urban yang membutuhkan kemudahan dan kepraktisan.

PNPM-Bank BRI Garap Pilot Project Pembiayaan Perkotaan


Jumat, 06 Januari 2012 09:17:28

JOGJAKARTA - Tak hanya masyarakat di perdesaan, masyarakat urban juga membutuhkan pemberdayaan. Untuk itu, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggarap pilot project pembiayaan anggota program PNPM Mandiri Perkotaan. Bertempat di Pendopo Hotel Ambarukmo Yogyakarta, Direktur Bisnis UMKM Bank BRI Djarot Kusumayakti menandatangani perjanjian kerjasama pilot project pembiayaan anggota program PNPM Mandiri Perkotaan antara Forum Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) DIY dan Solo Raya dengan BRI pada tanggal 16 Januari 2012. Hadir pada acara

tersebut

Gubernur

DIY

Sri

Sultan

Hamengkubowono

X,

para

Bupati/Walikota

se-DIY

dan

Solo

Raya.

Djarot Kusumayakti mengatakan, dalam kerjasama ini, Bank BRI akan menyediakan fasilitas dan layanan perbankan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kepada 12 BKM Berdaya, 5 BKM di provinsi DI Yogyakarta dan 7 BKM di wilayah Solo Raya provinsi Jawa Tengah. "Kita menyelenggarakan mekanisme kemitraan melalui pemberian pinjaman dengan jasa berkisar 16% per tahun kepada seluruh anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) PNPM Mandiri Perkotaan dalam klasifikasi kluster 3 pada daerah yang tercakup dalam wilayah program pilot project ini dengan perkiraan ada sekitar 40005000 anggota dan memiliki usaha yang layak serta berpotensi untuk berkembang," ujar Djarot. Djarot mengatakan, pihaknya menawarkan pola pemberian kredit kepada BKM dengan pola pembiayaan kepada KSM menggunakan KUR Linkage executing, dengan BKM sebagai lembaga linkage-nya. "Hal ini dengan mempertimbangkan mekanisme simpan-pinjam yang telah berjalan dengan baik dan organisasi BKM telah terbentuk lama menjadi suatu badan yang disahkan dengan akte notaris, dan ada ikatan yang sosial yang kuat antara BKM, UPK, dan KSM. Secara teknis, BKM selaku lembaga linkage dapat diberi plafon oleh BRI dengan mekanisme pencairan berdasar pengajuan dari KSM. Dengan pola Linkage ke BKM, maka ikatan sosial yang selama ini sudah terbentuk dapat berfungsi untuk mencegah adanya moral hazard. Sehingga dinilai lebih aman dibandingkan dengan pemberian kredit secara individu. BKM berpeluang untuk dikelola BRI sebagaimana BKD dengan tujuan untuk memperluas pangsa pasar BRI di area grass root.

Ruang lingkup Pilot Project:


1. 2. 3. 4. Penyediaan dan perbaikan sarana/prasarana lingkungan pemukiman, social dan ekonomi secara kegiatan padat karya Penyediaan sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin. Perhatian yang lebih besar diberikan bagi kaum perempuan untuk memanfaatkan dana bergulir ini. Kegiatan terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dalam pengembangan serta peningkatan usaha. Peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan lokal melalui penyadaran kritis, pelatihan keterampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan, serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.

Tujuan Pilot Project:


1. 2. Salah satu upaya peningkatan pelayanan kepada BKM/LKM beserta anggota KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) binaannya, dalam hal mendapatkan layanan perbankan, baik untuk simpanan, pinjaman dan jasa perbankan lainnya. Memberikan akses layanan kepada para KSM yang sudah berada pada kluster 3 untuk mendapat untuk mendapatkan pinjaman bank tanpa agunan dalam rangka peningkatan usahanya, dengan jumlah sesuai penilaian kelayakan usaha oleh BRI Mendorong para anggota KSM agar semakin profesional dalam mengembangkan usahanya, melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pembinaan; sehingga di kemudian hari dapat dihasilkan pengusaha pengusaha UMKM yang berasal dari program PNPM Mandiri Perkotaan.

3.

Kewajiban Forum BKM/LKM PNPM Mandiri Perkotaan DIY dan Solo Raya :
1. 2. Memberitahukan kepada seluruh BKM/LKM bahwa untuk memudahkan dalam memonitor dan pembinaan program ini, peserta program agar memiliki rekening dan bertransaksi keuangan utama di BRI Memberikan dukungan dalam berbagai bentuk guna menjamin kesuksesan dan kelangsungan kerjasama pilot project ini, melalui proses monitoring, evaluasi dan pembinaan.

Tentang PNPM
PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah : 1. PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan programprogram penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan

prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. 2. 3. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, Kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. PNPM Mandiri Perkotaan telah melahirkan kelembagan lokal, dikenal dengan nama generik BKM, sejumlah 13.659 BKM di 33 Provinsi, 268 Kabupaten/Kota, 1.153 Kecamatan. Sampai tahun 2011, BKM yang sudah dapat bermitra/berchanelling dengan pemda, swasta dan perbankan sejumlah 9.297. Kemitraan yang dijalin oleh Menko Kesra selama ini sampai dengan bulan April 2011, dalam bidang pemberdayaan ekonomi sudah sebanyak 9.700 dari 10.645 Unit Pengelola Keuangan (UPK), telah mengelola Dana Pinjaman Bergulir untuk modal usaha mikro bagi warga miskin. Modal bergulir tersebut dimanfaatkan oleh 2.057.748 orang dengan 61% adalah perempuan. Adapun, Jumlah KSM yang sudah memanfaatkan dana perguliran sebanyak 417.072 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

4. 5. 6.

Tujuan Program PNPM :


1. Tujuan Umum
Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

2. Tujuan Khusus

Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor) Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

Pendekatan Program PNPM-MANDIRI


Pendekatan atau upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yang berbasis masyarakat dengan :

Menggunakan kecamatan sebagai lokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program. Memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambil kebijakan dan pelaku utama pembangunan pada tingkat lokal. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan partisipatif. Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri dari atas pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan.

BRI Serius Dukung Industri Perikanan dan Kelautan Nasional


Selasa, 07 Pebruari 2012 08:14:12

JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara pemilik garis pantai terpanjang di dunia. Sebanyak 70% wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Sayangnya, industri perikanan dan kelautan nasional belum berkembang dengan baik. Sebab itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk serius menggarap industri perikanan dan kelautan bekerjasama Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dalam hal pendanaan. "Sebagai langkah konkrit dukungan BRI terhadap komitmen tersebut, maka sampai dengan September 2011 BRI telah menyalurkan kredit di sektor perikanan sejumlah Rp. 1,5 Triliun kepada lebih dari 30.500 debitur dalam bentuk Kredit Komersial, KUR (Kredit Usaha Rakyat), Kredit Ketahanan Pangan Perikanan, serta kredit program lainnya," ujar Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir pada penandatanganan naskah kesepakatan bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Bank BRI di Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Wakil Presiden Boediono dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Syarif Cicip Sutardjo, dan Gellwynn Jusuf, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan serta jajaran direksi BRI. Dikatakan Sofyan, dengan kesepakatan bersama ini, maka BRI berkomitmen untuk memberikan layanan yang optimal untuk mendukung seluruh program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan tetap mengutamakan aspek responsibility dan akuntabilitas. "Kami menyadari sepenuhnya bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memiliki peranan yang sangat strategis dalam mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang kita miliki secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan," tegas Sofyan. Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan Indonesia sebagai Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar pada 2015."Ini harus didukung oleh semua pihak termasuk oleh Bank Rakyat Indonesia sebagai bank yang memiliki jaringan kerja tersebar dan terbesar di Indonesia," ucap Sofyan.

BRI Berikan Fasilitas Pinjaman Non Tunai US$ 130 Juta kepada PGN
Senin, 16 Januari 2012 14:22:22

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan fasilitas kredit Non Cash Loan (NCL) atau pinjaman non tunai sebesar US$ 130 Juta kepada PT. PGN (Persero) Tbk. Penandatanganan perjanjian kredit tersebut di gelar di di Kantor Pusat PT PGN (Persero) Tbk ("PGN") di Jakarta, 16 Januari 2012. Bersamaan dengan itu digelar juga penandatangan perjanjian kerjasama pembayaran gas pelanggan rumah tangga PGN melalui ATM BRI antara PGN dengan Bank BRI. Sekaligus juga dilakukan peresmian Kantor Kas BRI yang berlokasi di Kantor Pusat PGN. Direktur Bisnis Kelembagaan BRI Asmawi Syam, mengatakan, kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama sebelumnya yaitu pembayaran gas melalui fasilitas BRI Virtual Account (BRIVA) khusus untuk pelanggan industri dan kecil PGN. Tak hanya PGN, Bank BRI juga mendorong perkembangan bisnis BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lainnya. "Selain kepada PGN, BRI juga telah memberikan dukungan pembiayaan kepada BUMN lain. Sebanyak 57 perusahaan yang terdiri dari BUMN Induk dan Anak Perusahaan BUMN telah diberikan fasilitas kredit oleh BRI seperti, PLN, Pertamina, Telkom, Pegadaian, Bulog, PTPN, Wijaya Karya, dan lain-lain. Total plafond kredit BUMN (cash loan dan non cash loan) saat ini mencapai Rp 82 Triliun dengan baki debet/outstanding sekitar Rp 42 Triliun. Khusus untuk cash loan, outstandingnya telah mencapai Rp37 Triliun. Hal tersebut merupakan wujud komitmen BRI dalam melaksanakan sinergi BUMN," papar Asmawi Syam.

Sementara itu, terkait NCL, Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali mengatakan, fasilitas tersebut khususnya akan digunakan PGN untuk penerbitan SBLC Jaminan Pembayaran kepada para supplier-nya. "Dengan diterbitkannya SBLC tersebut berarti BRI menjamin kepastian pembayaran PGN atas kontrak jual beli gas PGN dengan supplier-nya. Fasilitas tersebut dapat digunakan juga untuk penerbitan Bank Garansi, Letter of Credit ("LC"), dan Surat Berdokumen Dalam Negeri ("SKBDN") dan dapat pula digunakan oleh anak perusahaan PGN yakni PT PGAS Telekomunikasi Nusantara ("PGASKOM")," lanjut dia. Terkait pembayaran gas, Bank BRI telah bekerja sama pembayaran gas pelanggan rumah tangga PGN melalui ATM BRI. "Dengan dilakukannya penandatanganan kerjasama tersebut maka mulai hari ini seluruh pelanggan rumah tangga PGN dapat melakukan pembayaran gas melalui ATM BRI yang tersebar di lebih dari 6.000 ATM BRI seluruh Indonesia," ujar Ali. Ali menjelaskan, sebagai bentuk komitmen BRI dalam hal pelayanan operasional transaksi perbankan PGN, telah dibuka Kantor Kas BRI di Kantor Pusat PGN yang diresmikan pula oleh Asmawi Syam, Direktur Bisnis Kelembagaan BRI. BRI berkomitmen menjadi supermarket layanan produk dan jasa perbankan yang menawarkan berbagai keuntungan dan kemudahan bagi PGN. "Ke depannya akan dilakukan penjajakan spektrum kerjasama pada bidang-bidang lainnya yang dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi kedua belah pihak," ungkap Ali.

Apa kelebihan Bank BRI?


Dipilih oleh Suara Terbanyak Menjadi bank sehat dan salah satu dari lima bank terbesar dalam asset dan keuntungan. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan agribisnis. Menjadi salah satu bank go publik terbaik. Menjadi bank yang melaksanakan good corporate governance secara konsisten. Menjadikan budaya kerja BRI sebagai sikap dan perilaku semua insan BRI. Jaringan terluas Unit kerja terbanyak Menghidupi tenaga kerja terbanyak

http://www.anneahira.com/bri.htm (baca dech)


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keuntungan bank-bank nasional sepanjang tahun 2011 lalu sangat fantastis. Bahkan beberapa bank berhasil meraih kenaikan keuntungan hingga di atas 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari sejumlah bank nasional yang telah mengumumkan kinerja keuangannya, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat yang paling fantastis meraih keuntungan, yakni mencapai Rp 15,08 triliun. BRI mencatat kenaikan laba bersih sebesar 31,47 persen dibanding periode sama 2010. "Tahun 2010 keuntungan mencapai Rp 11,47 triliun dan tahun 2011 naik menjadi rp 15,08 triliun atau naik 31,47 persen," ungkap Direktur BRI Djarot Kusumajakti dalam pemaparan kinerja keuangan 2011 di kantor pusat BRI, Jakarta, Selasa (28/2). Djarot menjelaskan, tahun 2011 merupakan masa konsolidasi bagi BRI yang telah menyalurkan kredit hingga Rp283,58 triliun atau naik 14,83 persen dari sebelumnya Rp246,97 triliun pada 2010. Namun diakui, pertumbuhan kredit itu tidak setinggi setahun sebelumnya. Menurut Djarot kenaikan keuntungan BRI karena perusahaan mampu menekan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari 2,78 persen pada 2010 menjadi 2,30 persen pada

2011. "BRI juga berhasil mengelola efisiensi operasionalnya dengan baik. Hal ini terlihat dari tingkat BOPO yang menunjukkan penurunan menjadi 66,69 persen pada 2011 dari 70,86 persen di tahun sebelumnya," ungkapnya. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatat keuntungan yang gemilang. Meskipun kenaikan keuntungan yang diraih BCA tidak setinggi yang diraih BRI, namun masih mencatatkan keuntungan sebesar Rp 10,2 triliun di tahun 2011. Laba bersih ini tumbuh 18 persen dari perolehan laba tahun 2010 yang sebesar Rp 8,37 triliun. Total aset BCA per akhir 2011 mencapai Rp 378,6 triliun naik tipis dari akhir tahun 2010 yang mencapai sebesar Rp 323,34 triliun. Sementara itu, total kredit yang disalurkan BCA mencapai Rp 202,26 triliun atau tumbuh 50 persen lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit di 2010 yang sebesar Rp 154 triliun. Bila hanya dilihat dari pertumbuhan keuntungan yang dicapai, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tahun 2011 tercatat mengalami kenaikan keuntungan tertinggi, yakni 42 persen. Tahun 2010 BNI mencatatkan keuntungan sebesar Rp 4,1 triliun dan di tahun 2011 naik menjadi Rp 5,81 triliun. BNI mencatat kualitas aset yang membaik. Kredit bermasalah (NPL) turun dari 1,1 persen menjadi 0,5 persen. Sementara itu, NPL gross turun dari 4,3 persen menjadi 3,6 persen. "Laba BNI tumbuh 42 persen," kata Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/2). Menurut Gatot, kenaikan laba bersih itu didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 13 persen, dan pertumbuhan pendapatan non-bunga atau fee based income sebesar 8 persen. Kenaikan juga didorong perbaikan kualitas aset yang mampu menurunkan beban penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) sebesar minus 33 persen. Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membukukan keuntungan sebesar Rp 1,1 triliun, naik sebesar 22,16 persen dari perolehan keuntungan tahun 2010 sebesar Rp916 miliar. "Kami ingin 2012 perseroan masuk pada suatu masa dimana Bank BTN sudah mulai berhitung angka triliun untuk laba dan aset di atas Rp100 Triliun. Kami optimis akan mencapai itu, " kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro. (tribunnews/aco/ugi)

BANKING EFFICIENCY AWARD 2012: 18 bank raih penghargaan


Oleh Dinda Wulandari

Kamis, 31 Mei 2012 | 12:18 WIB

JAKARTA: 18 bank meraih penghargaan Banking Efficiency Award 2012 dari Bisnis Indonesia Intellegence Unit (BIIU) yang dinilai efisien dalam hal intermediasi. Kepala BIIU Rofikoh Rokhim mengatakan 18 bank tersebut sudah menyisihkan 120 bank lain yang dinilai BIIU. "18 bank itu berhasil meraih nilai optimum, yaitu skala 1 untuk efisiensi dari sudut pandang efisiensi,"katanya dalam rilis hari ini, 31 Mei 2012. Bank-bank tersebut adalah, Bank CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia 46, Bank Rakyat Indonesia, Bank Panin, Bank Ina Perdana, Bank Mayora, Bank Sinar Harapan Bali, Kemudian Bank Victoria International, Prima Master Bank, BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Bank DBS Indonesia, Citibank, HSBC, dan Bank BRISyariah. Dia memaparkan sebaran bank yang masuk kategori efisien ini cukup merata, menunjukkan terjadi peningkatan efisiensi dalam operasional bank di hampir semua jenis kategori bank. Penilaian kinerja bank biasanya dilakukan dengan melihat pada indikator keuangan. Tetapi, tambahnya, jika menyangkut efisiensi belum tentu bank dengan jumlah laba yang besar tersebut efisien. (Bsi)

http://www.merakyat.com/ekonomi/analisis-ekonomi/1919-apakah-bank-swasta-nasional-juga-gencarmembidik-sektor-umkm (ini tentang bri yg dapat penghargaan internasional,penting ini) http://www.merakyat.com/ekonomi/analisis-ekonomi/1881-daftar-kinerja-perusahaan-bumn-tahun2011 (bri trmasuk urutan k1 BUMN yang paling untung)

You might also like