Professional Documents
Culture Documents
Apa kaitan kebudayaan dengan emosi yang ditimbulkan individu? Apa saja pengaruh kebudayaan terhadap emosi?
Mengetahui
emosi
Mengetahui
kaitan kebudayaan dengan emosi yang ditimbulkan individu pengaruh kebudayaan terhadap emosi
Mengetahui
PENGERTIAN EMOSI
Emosi adalah perasaan intens yang
ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi sama dengan respon neuropsikologis terhadap stimulus yang menimbulkan komponen- komponen yang terorganisasi.
PENGERTIAN EMOSI
Komponen-komponen tersebut meliputi perasaan subjektif, misalnya : perilaku ekspresif melalui wajah, suara dan gerakan non verbal Reaksi fisiologis misalnya meningkatnya denyut jantung, bernafas lebih cepat.
PENGERTIAN EMOSI
Emosi bersifat cepat (dapat berlangsung dalam
hitungan detik, menit). Emosi berbeda dari mood. Mood berlangsung lebih lama.berbeda dari mood. Mood berlangsung lebih lama. Emosi dasar manusia: marah, jijik, takut, senang, sedih, dan terkejut (Ekman,1992,1999) Emosi manusia lebih kompleks dari hewan. Bila hewan memiliki rasa takut, maka manusia lebih dari rasa takut seperti gugup.
Biologi emosi Semua emosi berasal dari sistem limbik otak. Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Intensitas Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama.
Frekuesi dan durasi Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya. Rasionalitas dan emosi Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar.
Teori ini menyatakan bahwa pengalaman akan emosi merupakan hasil dari persepsi seseorang terhadap arousal fisiologis (pada sistem saraf otonomik) serta terhadap perilaku tampaknya (overt behaviour-nya) sendiri.
Arousal (gairah) otonomik terlampau lamban sehingga tak bisa dipakai untuk menjelaskan terjadinya perubahan dalam pengalaman emosional
Umumnya ditampilkan sebagai teori yang terfokus pada peran interpretasi kognitif. Teori ini melihat bahwa pengalamanpengalaman emosional tergantung pada interpretasi seseorang terhadap lingkungan dimana ia mengalami arousal.
Manusia secara universal lahir dengan emosi sama, namun budaya mempengaruhi sejumlah aspek emosi.
A. B. C.
Cultural Differences in Emotion Antecedents Cultural Differences in Emotion Appraisal Cultural Differences in Expressive Behavior: Display Rules
Jenis-jenis
anteseden (pengalaman masa lampau) yang sama secara umum membawa jenis emosi yang sama secara lintas budaya. Namun, perbedaan budaya tetap ada pada berbagai kejadian anteseden yang membawa emosi. Contoh :
Kematian pada satu budaya diartikan sebagai kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai, tetapi pada budaya lain diartikan sebagai kebahagiaan karena dipandang merupakan tujuan spiritual tertinggi.
Amerika
juga lebih mengatribusi penyebab kegembiraan, ketakutan, dan malu pada orang lain, sedangkan orang Jepang memandangnya sebagai kesempatan atau takdir.
Penelitian
Scherer (1997): Secara kolektif, ditemukan bahwa meskipun banyak proses penilaian (appraisal) yang tampaknya menjadi universal bagi manusia, namun ada ruang untuk beberapa perbedaan budaya, khususnya dalam dimensi penilaian yang berisi pernyataan relatif tentang budaya atau norma sosial seperti fairness dan moralitas.
Ekman & Friesen (1989) berpendapat bahwa ada banyak cara dimana display rules dapat memodifikasi ekspresi. Orang dapat: Mengungkapkan kurang dari perasaan yang sebenarnya (deamplification) Mengungkapkan lebih dari yang sebenarnya dirasakan (amplification) Tidak menunjukkan apapun (neutralization) Menunjukkan emosi tetapi dengan emosi yang lain dan disertai alasan (qualification) Menutup atau menyembunyikan perasaan dengan menunjukkan sesuatu yang lain (masking) Menunjukkan emosi saat dia benar-benar tidak merasakannya (simulation)
Tipe Budaya
Individual
Kolektif
more pressure to
display positive feelings
Suppress negative feelings; okay to Self-Outgroup Relations express positive feelings as would toward ingroups
Encouraged to express negative feelings; suppress display positive feelings reserved for ingroups
seseorang atau sesuatu. Budaya dapat mempengaruhi perilaku ekspresif melalui cultural display rules, dan dapat mempengaruhi bagaimana kita menilai emosi melalui aturan decoding budaya. Cultural display rules: Aturan yang telah ditentukan secara budaya yang membentuk bagaimana emosi secara budaya yang membentuk bagaimana emosi universal diekspresikan. Decoding rules: Aturan yang membentuk interpretasi dan persepsi emosi terhadap emosi.