Professional Documents
Culture Documents
NIM : 1001101010035
1
Permintaan : Utilitas dan Pilihan
Teori pilihan (theory of choice) adalah hubungan timbal balik antara preferensi
(pilihan) dan berbagai kendala yang menyebabkan seseorang menentukan pilihan-
pilihannya. Hal-hal yang menjadi kendalanya adalah, waktu, pendapatan, dan
banayak faktor lain dalam menentukan pilihannya.
Utilitas
Utilitas merupakan kesenangan, kepuasan, atau pemenuhan kebutuhan yang
diperoleh seseorang dari aktivitas ekonominya.
Asumsi Ceteris Paribus
Untuk menyederhanakan masalah, ekonom memfokuskan pada faktor-faktor
ekonomi dasar yang dapat dihitung saja, dan melihat bagaimana orang-orang
mentukan pilihannya. Sehingga banyak analisis ekonomi yang didasarkan pada
asumsi ceteris paribus (faktor-fator lain dianggap sama). Kita dapat
menyederhanakan analisis keputusan konsumsi seseorang dengan mengasumsikan
bahwa kepuasannya hanya dipengaruhi oleh pilihan yang dibuat di antara
beberapa alternatif, dan faktor-faktor lain dianggap tidak berubah (konstan).
Dengan demikian, kita dapat membatasi faktor ekonomi yang mempengaruhi
perilaku konsumsi.
Utilitas dari Konsumsi Dua Barang
Pada masalah individu dalam memilih kuantitas dua barang yang dikonsumsi
(untuk berbagai tujuan kita menyederhankannya menjadi barang X dan Y).
Kita mengasumsikan bahwa orang akan menerima utilitas/kepuasan dari barang-
barang ini dan kita dapat menunjukkan utilitas ini dalam notasi fungsi :
Utilitas = U(X, Y; barang lain) [2.1]
Notasi ini menyatakan bahwa utilitas seorang individu dari konsumsi dua barang
X dan Y selama beberpa periode waktu tergantung pada kuantitas konsumsi
barang X dan Y itu, dan kuantitas konsumsi barang lain. Jika salah satu dari
faktor barang lain tersebut berubah, utilitas dari sejumlah tertentu barang X dan
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
2
Y mungkin akan sangat berbeda daripada utilitas sebelumnya. Dengan
mengasumsikan bahwa semua fator lain yang mempengaruhi utilitas dianggap
konstan (tidak berubah), maka fungsi utilitas menjadi :
Utilitas = U (X,Y) [2.2]
Mengukur Utilitas
Untuk mengukur utilitas, kita dapat melengkapi pelajaran tentang teori pilihan
ekonomi tanpa mengukur tingkat utilitas aktual. Untuk itu, kita hanya perlu
mengasumsikan bahwa seseorang memiliki preferensi yang benar sehingga
mereka dapat dengan jelas memutuskan pilihan antara situasi A dengan situasi B.
Kita juga harus mengasumsikan bahwa preferensi-preferensi tersebut sesuai
dengan beberapa aturan sederhana (akan dibahas pada bagian selanjutnya).
Meskipun para ekonom masih berusaha menemukan cara lain untuk mengukur
utilitas, kita dapat terus melanjutkan tanpa perlu ikut memecahkan masalah ini.
Asumsi-asumsi Mengenai Utilitas
Sifat-sifat Dasar Preferensi
Preferensi yang Lengkap : asumsi bahwa para individu mampu
menyatakan apa yang diinginkannya dari antara dua pilihan.
Transitivitas dari preferensi : logika bahwa jika A lebih diinginkan dari
B, dan B lebih diinginkan dari C, maka A harus lebih diinginkan dari C.
Gambar 2.1 Lebih banyak barang lebih disukai daripada sebaliknya
Bidang yang diarsir
gelap menunjukkan
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
3
kombinasi barang X dan barang Y yang menampakkan pilihan yang mendua
(unambigious) pada kombinasi X*, Y*. Inilah mengapa barang-barang disebut
barang (goods); individu lebih memilih untuk mendapatkan barang yang lebih
banyak daripada sedikit. Kombinasi X*, Y* yang inferior, daerah dengan tanda tanya
(?) mungkin lebih atau tidak lebih baik dari X*, Y*.
Pertukaran Sukarela dan Kurva Indiferens
Bidang dengan tanda tanya (?) pada Gambar 2.1, sulit untuk dibandingkan dengan
X*, Y*, karena menunjukkan konsumsi yang lebih banyak pada barang lainnya.
Bilamana X*, Y* berpindah ke bidang lain, tidak jelas apakah utilitasnya akan
meningkat. Untuk dapat menyelidiki situasi ini, diperlukan beberapa perangkat
tambahan. Karena pengorbanan satu unit komoditas (misalnya uang) untuk
mendapatkan unit tambahan dari komoditas lainnya (misalnya gula-gula),
menimbulkan perdagangan dan pasar yang terorganisir, maka perangkat-
perangkat baru ini menjadi dasar analisis permintaan.
Kurva Indiferens
Kurva indiferens adalah kurva yang menunjukkan seluruh kombinasi barang atau
jasa yang memberikan tingkat kepuasan sama. Misalnya, Gambar 2.2
menunjukkan kuantitas minuman ringan yang dikonsumsi oleh individu selama
satu minggu pada sumbu horizontal dan kuantitas hamburger yang dikonsumsi
pada sumbu vertikal di minggu yang sama.
Gambar 2.2 Kurva Indiferens
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
4
Kurva U
1
menunjukkan kombinasi hamburger-minuman ringan yang memberikan
tingkat utilitas sama untuk seorang individu. Slope kurva menunjukkan pertukaran
yang dilakukan oleh individu secara bebas. Misalnya, pada perpindahan dari titik A ke
titik B, individu itu akan menyerahkan dua hamburger untuk mendapatkan tambahan
satu minuman ringan. Dengan kata lain, tingkat substitusi marjinal dapat diperkirakan
sebesar 2 pada jarak (range) kedua titik ini. Titik-titik disebelah kiri U
1
(misalnya F)
memberikan utilitas yang lebih rendah daripada titik-titik pada U
1
. Titik-titik di
sebelah kanan U
1
(misalnya E) memberikan utilitas lebih besar daripada U
1
.
Kombinasi hamburger-minuman ringan yang terletak di bawah U
1
, di lain pihak,
kurang diinginkan oleh individu karena menawarkan kepuasan yang lebih kecil.
Titik F menawarkan jumlah kedua barang itu yang lebih sedikit daripada titik C.
Kenyataan bahwa kurva Indiferens U
1
memiliki slope negatif (artinya, kurva
berupa garis yang digambarkan dari bagian kiri atas ke bagian kanan bawah)
bermakna bahwa jika individu dipaksa untuk menyerahkan beberapa
hamburgernya, ia harus menerima tambahan minuman ringan agar
kesejahteraannya tidak berubah. Tipe dari perpindahan sepanjang U
1
ini
menunjukkan pertukaran yang mungkin dibuat secara bebas oleh individu.
Dengan memahami perilaku U
1
, kita akan dapat membatasi sifat mendua
(ambiguitas) yang diasosiasikan oleh daerah tanda tanya (?) seperti ditunjukkan
oleh gambar 2.1.
Kurva Indiferens dan Tingkat Substitusi Marjinal
Pada gambar 2.2, slope kurva U
1
antara A dan B dapat dihitung
=
, berarti, Y (hamburger) turun dua unit sebagai akibat dari kenaikan
satu unit X (minuman ringan). Kita menyebut nilai mutlak dari slope ini
dengan tingkat substitusi marjinal (marginal rate of substitution
(MRS). Kita dapat mengatakan bahwa MRS (dari minuman ringan dan
hamburger) antara titik A dan B adalah 2: Dalam kondisi seperti diatas,
seseorang akan bersedia menyerahkan dua hamburgernya untuk
mendapatkan tambahan satu minuman ringan.
Penurunan Tingkat Substitusi Marjinal
Tingkat substitusi
marjinal
Tingkat dimana
seorang individu
bersedia untuk
mengurangi
konsumsi dari satu
jenis barang jika ia
mendapatkan
tambahan tambahan
satu unit barang lain.
Slope negatif dari
kurva indiferens.
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
5
Nilai MRS bervariasi sepanjang kurva U
1
. Untuk suatu titik, misalnya di A,
individu memiliki cukup hamburger dan relatif bersedia untuk menukarkannya
dengan minuman ringan. Di lain pihak, pada kombinasi yang ditunjukkan oleh
titik D, individu memiliki minuman ringan berlebih dan enggan menyerahkan
hamburgernya lagi untuk mendapatkan lebih banyak minuman ringan.
Peningkatan keengganan untuk menukarkan hamburger mencerminkan ide bahwa
konsumsi dari satu jenis barang (di sini adalah minuman ringan) tidak dapat
didorong terlalu jauh. Karakter ini dapat terlihat dengan memperhatikan
pertukaran yang terjadi dari titik A ke titik B, dari titik B ke titik C, dan dari titik
C ke titik D. Pada pertukaran pertama, dua hamburger diserahkan untuk
mendapatkan tambahan satu minuman ringanMRS-nya adalah 2 (seperti yang
telah diperlihatkan). Pertukaran kedua dengan menyerahkan satu hamburger akan
mendapat satu tambahan minuman ringan. Pada pertukaran ini, MRS turun
menjadi 1, yang mencerminkan bertambahnya keengganan menyerahkan
hamburger untuk mendapatkan tambahan minuman ringan lagi. Akhirnya, pada
pertukaran ketiga dari titik C ke titik D, individu rela memberikan satu
hamburgernya hanya jika ditukar dengan dua minuman ringan. Di akhir
pertukaran ini, MRS-nya adalah
\
|
Y
X
P
P
menunjukkan slope.
Maksimisasi Utilitas
Gambar 2.7 Tampilan Grafis dari Maksimisasi Utilitas
Titik C mrnunjukkan utilitas tertinggi yang dapat diraih oleh individu dengan
kendala anggaran tertentu. Kombinasi X*, Y* merupakan cara yang rasional
bagi individu ini untuk menggunakan daya beli yang tersedia. Kombinasi
barang-barang ini akan menghasilkan dua kombinasi barang-barang ini akan
menghasilkan dua kondisi berikut: Semua dan yang tersedia akan dapat
1
Y Y
X
P
X
P
P
Y +
|
|
.
|
\
|
=
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
12
dibelanjakan; dan tingkat pertukaran fisik individu (tingkat substitusi marjinal,
MRS) akan sama dengan tingkat harga di mana barang-barang dapat
dipertukarkan di pasar (P
x
/P
y
).
Titik C adalah titik persinggungan (tangency) antara kendala anggaran dengan
kurva indiferens. Pada titik ini semua dana dibelanjakan dan
Slope kendala anggaran = slope kurva indiferens [2.5]
Atau (dengan mengabaikan fakta bahwa kedua slope itu negatif)
Y
X
P
P
= MRS [2.6]
Penggunaan Model Pilihan
Gambar 2.9 Berbagai Pilihan untuk Memaksimumkan Utilits pada Beberapa
Jenis Barang
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
13
Alat
Penggilingan
rokok per
minggu
Makanan per minggu
Lalat
per Minggu
Makanan per minggu
Galon Exxon
per minggu
Galon Mobil
per minggu
Sepatu
kanan per
minggu
Sepatu kiri
per minggu
Ketiga individu yang diilustrasikan di sini semuanya memiliki kendala anggaran yang
sama. Mereka memilih kelompok konumsi yang sangat berbeda karena mereka
memiliki perbedaan preferensi untuk dua barang tersebut.
Gambar 2.9, pada panel (a), Hungry Joe jelas lebih menyukai hamburger. Ia
memilih untuk membelanjakan $10-nya untuk memperoleh hamburger yang
lebih banyak.
Pada panel (b), Thirsty Teresa memilih untuk mendapatkan lebih banyak
minuman ringan. Namun demikian, ia juga membeli dua hamburger, karena ia
merasa perlu mengkonsumsi sedikit makanan.
Di lain pihak, panel (b), Ekstra-Thirsty Ed, menginginkan minuman secara
total. Ia memperoleh utilitas tertingginya dari pendapatan $10-nya pada
minuman ringan. Meskipun pada keadaan tertentu ia menginginkan hamburger,
tetapi saat itu ia begitu haus sehingga biaya oportunitis dari menyerahkan
minuman ringan untuk ditukarkan hamburger menjadi terlalu tinggi.
Gambar 2.10 Berbagai Pilihan untuk Memaksimumkan Utilitas pada Beberapa
Jenis Barang
Empat panel dalam gambar ini merupakan pengulangan dari peta kurva indiferens
khusus pada Gambar 2.5. Hasil dari maksimisasi utilitas (pada posisi E)
mencerminkan hubungan khusus di antara barang-barang seperti yang digambarkan.
Nama : Muhammad Thareq Kemal
NIM : 1001101010035
14
Generalisasi
Satu grafik umumnya menjadi prosedur untuk
mempertemukan berbagai barang yang menjadi perhatian.
Sering kali kita mengharapkan untuk mempelajari
keputusannya pada barang lain. Dalam kasus ini, kita dapat
meletakkan barang yang menjadi perhatian tersebut pada
sumbu horizontal (X) dan memperlakukan semua barang
lain sebagai satu komoditas pada sumbu vertikal (Y).
Berarti, barang Y diperlakukan sebagai barang tersusun (composite good) yang
memasukkan seluruh pengeluaran pada seluruh barang kecuali barang yang
memeang diuji. Dengan cara ini, penggunaan analisis pilihan yang standar untuk
dua dimensi akan lebih umum daripada yang mungkin terlihat pada kasus itu.
Disini, kita akan menggunkan beberapa teknik ini untuk beberapa peristiwa.
Barang tersusun
Mengkombinasikan
pengeluaran untuk
beberapa barang
berbeda di mana harga
relatifnya tidak berubah,
ke dalam satu jenis
barang untuk tujuan
mempermudah analisis.