You are on page 1of 11

MAKALAH KEBUTUHAN NUTRISI PADA BERBAGAI TINGKAT USIA Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Gizi

Disusun oleh : Dani Safdinan( A01101547 )

PRODI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2012

KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Gizi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Dengan terselesaikannya makalah ini, tidak lupa berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari Ibu Romadoniyah,S.Kep.Ns selaku dosen pembimbing mata kuliah Gizi, dan teman-teman seperjuangan yang telah memberikan bantuan tenaga, pikiran sehingga makalah dapat terselesaikan. Apabila dalam penulisan makalah ini masih ditemukan kekeliruan, penulis mengharap kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Gombong, 30 September 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan fungsi normal tubuh dan untuk produksi energi dan intake zat gizi lainnya. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2002). Menurut Suhardjo (2003) terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status gizi diantaranya adalah faktor langsung: konsumsi makanan dan penyakit infeksi. Serta faktor tidak langsung antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan tentang gizi dan pendidikan. Sejalan dengan Suhardjo, Almatsier (2002) menyatakan bahwa berbagai faktor sosial ekonomi akan mempengaruhi pertumbuhan anak. Faktor sosial ekonomi tersebut antara lain: pendapatan keluarga, pekerjaan, pendidikan dan pemilikan kekayaan atau fasilitas. Faktor sosial ekonomi keluarga akan turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. Hal ini dapat terlihat anak dengan sosial ekonomi tinggi tentunya pemenuhan kebutuhan gizi sangat cukup baik dibandingkan dengan anak dengan status sosial ekonomi rendah (Marimbi, 2010). Demikian juga dengan status 2 pendidikan ibu, misalnya tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk

menerima arahan dalam pemenuhan gizi dan mereka sering tidak mau atau tidak meyakini pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi atau pentingnya pelayanan kesehatan lain yang menunjang dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak (Gerungan, 2004). Pudjiadi (2001) memberikan gambaran bahwa semakin tinggi pendidikan ibu, menunjukkan semakin tingginya status sosial ekonomi keluarga tersebut. Saat ini diperkirakan setengah rakyat Indonesia atau 100 juta mengalami kekurangan gizi, padahal disadari bahwa faktor gizi akan bisa menentukan kualitas bangsa (Karyadi, 2005). Menurut sumber data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dari 484.389 orang anak yang menderita gizi buruk adalah 15.500 atau sekitar 3,2% dan gizi kurang sebesar 164.692 atau sekitar 34,7% (Khomsan, 2007).

BAB II PEMBAHASAN 1. BAYI Masa pertumbuhan ditandai oleh pertumbuhan yang cepat dan protein tinggi,vitamin,mineral,dan kebutuhan energi.Rata rata berat badan lahir bayi adalah 3,2 hingga 3,4 kg.Bayi biasanya menambah berat badanya menjadi dua kali lipat pada saat berusia 4 hingga 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 th.Asupan energi kirakira 108 kkal/kg berat badan yang diperlukan pada satu setengah masa pertumbuhan dan 98 kkal/kg pada dua setengah (Food and Nutrition board,1989).Waktu penuh bayi baru lahir dapat mencerna dan mengabsorsi karbohidrat,protein sederhana dan jumlah sedang dari lemak yang dielmusi.Amilase,enzim pemecah zat tepung tdak ada hingga kira-kira 2,5 atau 3,5 bulan.Bayi memerlukan kira-kira 100 hingga 150 ml/kg/hari dari cairan karena porsi besar dari total berat badan adalah air.

2. BAYI YANG MINUM ASI Air susu ibu menyediakan keuntungan nitrisi,antiviral,antibakteri dan psikososial bagi bayi.Asi terdiri dari antibodi untuk melindungi melawan virus dan bakteri.Faktor antialergi dalam susu manusia menghindari alergi yang umum dalam masa bayi.Bayi yang minum ASI memerlukan suplemen vitamin D.Suplemen lain yang memungkinkan termasuk vaitamin K ,zat besi dan forida walaupun penggunaannya kontroversial.

3. BAYI YANG MINUM SUSU BOTOL Formula bayi dirancang mengandung kurang lebih komposisi nutrient dan ASI.Protein dalam formula disediakan seperti air mendidih,kedelai,susu sapi asli,kasein hidrolisat,atau elemen asam amino. Susu sapi yang regular seharusnya tidak digunakan untuk formula bayi karena menyebabkan pendarahan gastrointestinal dan terlalu pekat bagi ginjal bayi untuk mengelolanya.Madu dan sirup jagung adalah sumber toksin botulisme dan jangan

digunakan untuk diet bayi.Toksin dapat menjadi fatal untuk anak-anak berusia dibawah 1 th.

4. PENGENALAN MAKANAN PADAT Susu ASI atau formula memberikan nutrisi yang cukup untuk 4-6 bln pertama.Perkembangan keterampilan motorik pada tangan dan jari-jari yang baik memparalelkan minat anak pada makanan dan makan sendiri.Sereal yang diperkaya zat besi khususnya diperkenalkan makanan pertama yang semi padat. Makanan tambahan untuk diet bayi harus diatur oleh kebutuhan nutrian bayi,kesiapan fisik utuk mengatasi bentuk makanan yang berbeda-beda,dan kebutuhan untuk mendeteksi dan mengontrol reaksi alergi.Makanan baru harus diperkenalkan seminggu sekali.

5. TODLER DAN PRASEKOLAH Kecepatan perkembangan turun ketika usia toddler (1-3 th).Kebutuhan anak akan kalori lebih rendah,tetapi terdapat peningkatan jumlah protein dalam hubungan berat badan.Kalsium dan fosfor penting untuk perkembangan tulang.Todler lebih tertarik dalam linkungan dan meningkatkan keterampilan motorik disbanding dengan makanan. Toddler memerlukan minimum dua porsi (480 g) kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein,kalsium,riboflavin,dan vitamim A dan B12.Susu yang diperkaya memberikan vitamin D dan tambahan vitamin A.Keseluruhan susu harus digunakan sampai toddler mencapai usia 2 th untuk membantu meningkatkan asupan asam lemak yang cukup.Separuh dari asupan protein todlerharus mengandung nilai protein tinggi.Todler yang mengkonsumsi lebih dari 720 g susu sehari dari pada makanan lain dapat menimbulka anemia susu.Seluruh padi-padian sereal dan roti adalah sumber yang baik akan zat besi dengan tambahan pada daging.Ketika daging diberikan pada toddler,maka makanan harus dipotong kecil agar tidak tetersedak.Makanan seperti hot dog,permen,kacang,anggur,dan popcorn merupakan makanan yang lebih sering diimplikasikan pada kematian karena tetersedak dan hal itu harus dihindari.

Todler harus menerima 4 porsi setiap hari dari kelompok buah dan sayur.Satu porsi harus mengandung vitamin C.Sayuran berdaun hijau dan buah kuning harus serrin disajikan.Todler menyukai sayuran mentah tapi jangan memberikan wortel yang mentah karena bahaya tersedak. Empat porsi toddler mulai dari roti dan sereal harus termasuk seluruh padipadian atau diperkaya nilai gizinya,sereal dan pasta.Sereal bayi dapat berlanjut digunakn karena kandungan besi yang tinggi.Todler sering menyukai sereal kering tapi sereal yang mengandung gula,tapi gula pada sereal harus dihindari.Selain empat dasar kelompok makanan,anak harus memiliki 1 hingga 2 sendok tah mentega untuk vitamin A. Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g susu setiap hari,30-90 g daging,4-5 porsi buah dan sayur,3 porsi padi padian,3-4 sdt mentega.

6. ANAK USIA SEKOLAH Anak usia sekolah (6-12 th) berkembang pada rat-rata rendah dengan penurunan bertahap dalam kebutuhan energi per unit berat badan.Anak usia sekolah mencapai 3-5 kg dalam berat badan dan 6cm dalam tinggi badan per th hingga pubertas. Nafsu makan anak usia sekolah lebih besar dan asupan makanan lebih bervariasi.Asupan yang direkomendasikan yaitu 2 porsi kelompok susu,60-90 g daging,4 atau lebih buah dan sayur (mengandung vitamin A dan C),3-4 padipadian dan roti,1-2 sdt mentega.

7. REMAJA Perempuan memerlukan sekitar 2200 kkal/hari,laki-laki 2500-3000 kkal/hari.Kebutuhan protein meningkat dari 45-59 g.Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang bagi remaja,dan anak perempuan memerlukan zat besi yang terus menerus untuk pengeluaran menstrual.Anak laki-laki juga memerlukan zat besi untuk perkembangan otot.Yodium mendukung peningkatan tiroid,dan vitamin B kompleks mendukung metabolisme yang tinggi. Kebutuhan remaja dari kelompok dasar termasuk 3 atau lebih porsi susu2 atau

lebih porsi daging,4 atau lebih syur dan buah,4-6 atau lebih roti dan sereal,1-2 sdm mentega. Defesiensi nutrisi dapat terjadi pada remaja putri akibat dari diet dan penggunaan kontrasepsi oral.Nutrien yang termasuk adalah asam folat,Vitamin B6,vitamin C.tiamin riboflafin,dan zat besi.Diet remaja putra dapat menjadi tidak cukup dalam tital kalori ,protein,zat besi,asam folat,vitamin B dan yodium. Melewatkan makan atau makan makanan dan pilihan kudapan yang salah mengkontribusi menjadi obesitas dan deficit nutien.Makanan kudapan dari kelompok susu ,buah dan sayur merupakan pilihan yang baik dan mengkontribusi kalsium,fosfor,protein,zink,vitamin A,vitamin C.dan B kompleks. Remaja yang berolahraga harus memenuhi kebutuhan energi yamg meningkat.Karbohidrat baik yang sederhana maupun komplek harus menjadi sumber energi utama yang menyediakan 55%-60% dari total kilokalori tiap hari.Kebutuhan protein tidak penting ditingkatkan dan dipenuhi oleh ingesti dari 1-1,5 g/kg/hr.Kebutuhan lemak tidkak ditingkatkan.Ingesti air diperlukan sebelum dan sesudah latihan agar tidak terjadi dehidrasi.

8. DEWASA AWAL DAN TENGAH Dewasa yang matang memerlukan nutrisi untuk energi,pemeliharaan dan perbaikan.Kebutuhan energi biasanya menurun,dan obesitas dapat menjadi masalah karena penurunan latihan fisikpeningkatan makn malam atau kemampuan untuk menghasilkan makanan yang lebih mewah. Wanita dewasa yang menggunakan kontrasepsi oral memerlukan ekstra asam folat,vitamin C,tiamin,riboflavin,vitamin B6,B12.Zat besi dan kalsium juga penting untuk semua wanita. Usia dewasa awal tengah mengikuti rekomendasi yang sama dari kelompok makanan remaja.

9. KEHAMILAN Nutrisi yang buruk selama kehamilan dapat menyebabkan berat badab bayi baru lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup.Aspek penting yang sering

dari pertumbuhan dan perkembangan janin terjadi sebelum kehamilan bahkan disalahkan. Kebutuhan energi kehamilan berhubungan dengan berat badan dan aktivitas.Kenaikan berat badan rata rata 11-14 kg terjadi selama kehamilan.Wanita hamil harus berhati-hati dengan puasa sebagai suatu metode mengontrol berat badan ,karena menimbulkan ketoasidosis,yang berbahaya bagi janin maupun ibunya. Asupan makanan pada trisemester pertama harus termasuk keseimbangan porsi nutrisi esensial dengan penekanan pada kualitas.Asupan protein selama kehamilan ditingkatkan hingga 60 g,kalsium hingga 1200 mg/hr.Kalsium diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang,kontraksi otot,dan penggumpalan darh janin. Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hr.Zat besi diperlukan untuk mengkoreksi keberadaan awal defesiensi dan untuk peningkatan volume darah maternal,untuk persediaan darah janin,dan kehilangan darah selama kelahiran. Kebutuhan yodium ditingkatkan hingga 25 mg(15%-17%) karena peningkatan aktifitas kelenjar tiroid.Vitamin A untuk perkembangan sel,pemeliharaan jaringan epitel,dan perkembangan gigi dan tulang.Kebutuhan ditingkatkan hingga 800 ekuivalen retinol(REs). Kehamilan juga meningkatkan vitamin aB untuk produksi enzim.Asupan asam folat untuk sintesis DNA dan pertumbuhan sel darah merah. Kebutuhan vitamin C ditingkatkan hingga 70 mg untuk menyediakan semen interseluler pada jaringan konektif da vaskulerdan untuk meningkatkan absorbsi zat besi.Kebutuhan vitamin D ditingkatkan hingga 10 g karena meningkatkan absorsi kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk perkembangan gigi dan tulang. Wnita hamil harus memiliki minimum 3 porsi atau lebih kelompok susu,7 porsi dari kelompok protein termasuk protein tumbuhan,5-7 syur dan buah(termasuk jeruk dan kentang tiap hari dan sayuran hijau atau kunukg tua untuk 3-4 X seminggu).7 dari kelompok roti dan sereal ,3 porsi dari kelompok lemak tak jenuh setiap hari. Wanita hamil harus meningkatkan asupan cairan mereka dengan minum

sedikitnya 8 gelas air tiap hari dan harus menghindari pemanis buatan,alcohol,kafein yang berlebihan,dan obat yng tidak dipesan.

10. MASA MENYUSUI(LAKTASI) Wanita yang menyusui memerlukan 500 kkal diats dari yang diperbolehkan biasanya.Kebutuhan protein ditingkatkan hingga 65 g/hr.Terdapat peningkatan kebutuhan vitamin A dan C. Peningkatan harus disediakan dengan sayuran berdaun hijau,buah jeruk,padipadian,susu,daging dan unggas untuk menyediakan vitamin A dan C,niasin,riboflavin dan zink.Asupan vitamin larut air (B dan C) setiap hari diperlukan untuk menjamin tingkat yang cukup pada ASI.Tiga porsi dari kelompok susu menyediakan protein dan kalsium Kafein,alcohol,dan obat-obatan dikeluarkan pada ASI dan harus dihindari.Penggunaan tembakau dapat menurunkan produksi susu.

11. LANSIA Lansia berumur 65 th mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat tingkat metabbolis menurun dengan bertambahnya umur.Kebutuhan rata-rata yang diperbolehkan untuk laki0laki adalah 2300 kkal/hr dan wanita 1900 kkal/hr.Kebutuhan vitamin dan mineral diperbolaehkan tetapi tidak berubah dari dewasa tengah.Lansia mengikuti diet terapeutik atau memiliki kesulitan makan karena gejala fisik,kehilangan gigi,atau gigi palsu atau beresiko interaksi nutrian obat Seleksi kelompok dasar makanan sama pada dewasa muda,walaupun cara makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi mungkin perlu diubah.Diet pada lansia cirri khas nya yaitu rendah makanan protein dan tinggi pada roti,kue dan sereal.Daging dapat dihindari karena sulit untuk dikunyah.Keju,telur dan selai kacang berguna untuk persediaan protein.Susu menjadi makanan penting ,khususnya untuk wanita lansia yang memerlukan cukup kalsiumuntuk

melindungi dari osteoporosis.Sereal padi-padian harus mendukung.Kelompok sup krim dan sup sayur berdasarkan daging baik pada lansia yang bermasalah untuk mengunyah.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masalah kekurangan dan kelebihan nutrisi pada berbagai tingkat usia merupakan masalah penting , karena selain mempunya resiko penyakit pemyakit tertentu juga dapat mempengaruhi produktifitas . Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara kesinambungan . Salah satu cara adalh dengan mempertahankan gizi yang normal dan olah raga secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA Beck,Mary.E 2000. ILMU GIZI & DIET. Yogyakarta: YAYASAN ESSENTIA MEDICA Sediaoetama Achmad Djaelani, 1991, Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa,Jakarta: DIEN RAKYAT.

http://ml.scribd.com/doc/100288217/Prinsip-Nutrisi

You might also like