You are on page 1of 10

BAB 5 MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA A.

latar belakang tumbuhnya kesadaran nasional


perasaan akan munculnya nasionalisme bangsa Indonesia telah tunbuh sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme yang masih bersifat menyeluruh pun belum ada. Lalu di abad XX baru muncullah kesadaran nasional Indonesia untuk melawan bangsa-bangsa penjajah. Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia didorang oleh dua factor, baik dari factor intern maupun factor ekstern.

1. Faktor Intern
a. Sejarah masa lampau yang gemilang Indonesiasebagai bangsa yang mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua peran tersebut kepada mereka dimainkan sebagai Negara nasional yang wilayahnya begitu besar yaitu hamper meliput Indonesia yaitu kerajaan Majapahit. Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia untuk dapat senentiasa menikmati kebesarab itu. Hal ini dapat mengungga perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada awal abad XX. b. Penderitaan rakyat akibat penjajahan Bangsa Indonesia mengalami masa yang samgat panjang untuk melawan bangsa portugis dan sebagainya. Dan melalui politik Devide et Impera itu Indonesia malah lebih sengsara dibandingkan bangsa lain yang dijajah pada saat itu Maka muncullah kesadaran Nasional pemuda Indonesia untuk melawan para penjajah. Atas prakarsa para kaum pemuda intelektual, persatian itu dapat diwujudkan jika pemuda Indonesia bersatu dari daerah lain ke daerah lain untuk melawan bangsa lain yang menjajah mereka.

c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia

Perkembangan system pendidikan pada masa Hondia Belanda tidak dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti bahwa terjadinya perubahan di negrii jajahan banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di nergi Belanda. Tekanan dating dari partai social dempkrat yangterjadi di negri Belanda. Tekanan dating dari Pertai Nasional Demokrat yang di dalamnya ada van devender. Pada tahun 1899, mr couard Theodore van Deventer melancarkan kritikankritikan yang tajam terhadap pemerintah penjajahan belanda. Kritikan itu dutulis an dimuat dalam jurnal belanda, de gils dengan nama een eerrschuld yang berarti hutang budi atau hutang kehormatan. Dalam tulisan tersebut dijelsskan bahwakekosongan kas negri belanda telah dapat diisi kembali brkat pengorbanan orang orang Indonesia. Untuk itu harus dibayar dengan peningkatan kesejahteraan melalui gagasannya yang dikenal denagn trilogy van devender. Dalam bidang pendidikan, tujuan belanda semua adalah untuk mendap[atka tenaga kerja atau pegawai urahan dan mandor-mandor yang dapat membaca dengan gaji yang murah. Untuk kepentingan tersebut, belanda mendirikan sekolah untuk rakyat pribumi. Denagn demikian, jelaslah bahwa pelaksaanan politik etnis tidak terlepas dari kepentinagn pemerintah belanda. System pembelajaran colonial dibagi menjadi 2 jenis yaitu penbgajaran pendidikan umun dan pengajaran penjuruan keduanya deselengaraakan unruk tingkat menengah ke atas.

D.

pengaruh perkembangan pendidikan islam di Indonesia

Perkembangan pendidikan di indopnesia juga banyak dowarnai oleh pendidikan yang dikeklola umat islam . ada 3 macam jenis pendidkan iuslam di

Indonesia yaitu pendidikan di surau atau langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupum dasar pendidikan dan pengajarannya ber;landaskan ilmu pengetahuan agama islam, mata pelajaran umum lainnya juga mulai desentuh. Usaha pemerintah colonial belanda untuk memecah belah dan kristenisasi tidak amapu meruntuhkan moral dam imam para santrui

E. pengaruh pekembangan pendidikan kebangsaaan di Indonesia Berkembangnya system pendidikan bvarat melahirkan golonga terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan colonial dan tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah untuk kau,m pribumi. Sekolah ini juga dikenal sebagai sekolah kebanggan sebab bertujuan untuk emananmkan rasa nasionalisme di kalanga rakyat dan mencetak genberasi penerus terpelkajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu sekoalh tersebut terbuka bgi semua masyarakt pribumi dan tidak membedakan dari kalangan manapun Contoh sekolah kebangsaan: 1. Taman siswa Taman siswa didirikan oleh kihajar dewantara pada tanggal 3 juli 1922. Tujuan didirikannya adalahmendidik dan mengemabngkan golongan muda serta menanamkan rasa cinta tabnah air dan semangat anti penjajahan

2. Ksatrian school Didirikan di bandung pada tahun 1924 oleh douwes dekker tujuan ksatrian school adalah untuk member kesempatan belajar yang lebih baik dan luas kepada murit

numi putera. Selain itu untuk menumbuhkan rasa percaya diri manusia dan kepercayaan pada diri senjiri sebagai bangsa yang merdeka. Semboyan yang dipakai adalah mengabdi pada masyarakat 3. INS kayu tanam

Didirikan oleh moh syarief pada tanggal 31 okt 1926. Tujuannnya adalah untuk mendidik dan menanamkan tradisi semangat kerja dan kemandirian. Dengan kemandirian tersebut diharapkan golongan pemuda dapat menyadari akan arti pentingnya semangat kerja sebagai modal perjuangan kemerekaan.

f.

Dominasi Ekonomi Kaum CIna di Indonesia

kaum pedagang keturunan non pribumi, khususnya kaum pedaagang cina semakin membuat kesal pedagang perbumi. Puuncak kekesalan kaum pedagang pribumi terjadi ketika keturunan Cina mendirikan keturunan sendiri yakni tionghoa hwee pada tahun 1901. Kekesalan ini diciptakan oleh blanda untuk menimbulkan rasa irihati rakyat Indonesia kepadav keturunan cina. Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran.pertokoan dan menjadi kolektor pajak dari pemerintah belanda.akibatnya kaum cina menjadi lebih agresif. Peristiwa itu membangkitkanpersatuan pertokoanyang kokoh diantara semua pedagang.

g. paranan bahasa melayu

Di samping mayoritas beragama Islam, bangsa Indonesia juga memiliki bahasa pergaulan umum (LinguaFranca) yaknibahasaMelayu. Dalam perkembangannya, bahasa Melayuberubahmenjadi bahasa persatuan nasional Indonesia. Dengan posisi sebagaibahasa pergaulan, bahasa Melayu menjadi sarana penting untukmenyosialisasikan semangat kebangsaan dan nasionalisme keseluruh pelosok Indonesia.

h. istilah Indonesia sebagai identitas nasional

istilah Indonesia berasal dari kata India (bahasa Latin untuk Hindia) dan kata nesos (bahasa Yunani untuk kepulauan), sehingga kata Indonesia berarti Kepulauan Hindia. Istilah Indonesia, Indonesisch dan Indonesier makin tersebar luas pemakaiannya setelah banyak dipakai oleh kalangan ilmuwan seperti G.R. Logan, Adolf Bastian, van Vollen Hoven, Snouck Hurgronje, dan lain-lain. Dalam tabel berikut akan diuraikan perkembangan penggunaan istilah Indonesia.

2. Faktor Extern Timbulnya pergerakan nasional Indonesia disamping disebabkan oleh kondisi dalam negeri, jugaada faktor yang berasal dari luar (ekstern). Berikut ini faktor-faktor ekstern yang member dorongan danenergi terhadap lahirnya pergerakan nasional di Indonesia a. Kemenangan Jepang atas Rusia Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam peperangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di Indonesia. b . Partai Kongres India Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk All India National Congress (Partai Kongres India), atas inisiatif seorang Inggris Allan Octavian Hume pada tahun 1885. Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal. Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha mengandung makna yang memberi banyak inspirasi terhadap perjuangan di Indonesia. c . Filipina di bawah Jose Rizal
Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 1898. Dalam perjalanan sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rizal yang merintis pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Filipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal melakukan perlawanan bawah tanah terhadap penindasan Spanyol. Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana membangkitkan nasionalisme Filipina dalam menghadapi penjajahan Spanyol. Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal 30 Desember 1896, setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan. Sikap patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal

membangkitkan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bagi para cendekiawan di Indonesia.

d . Gerakan Nasionalisme Cina Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644 sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 1864) dan kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di tanah air Indonesia. e. Gerakan Turki Muda Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha. Gerakannya dinamakan Gerakan Turki Muda. Ia menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda memberikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi. Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan. Masa pergerakan nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut. 1. Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij. 2. Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional Indonesia (PNI). 3. Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.

B. Perkembangan Pergerakan Nasional

1. Budi Utomo (BU) Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar (Studie Fund) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr. Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari kampanye tersebut akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908 berdiriorganisasi Budi Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo. Organisasi Budi Utomo artinya usaha mulia. Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik. Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang layak. Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebabkan semakin lambannya Budi Utomo. a. Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk kalangan priyayi daripada penduduk umumnya. b.Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda daripada kepentingan rakyat Indonesia.

Budi Utomo mampu menerbitkan majalah bulanan Goeroe Desa yang memiliki kiprah masih terbatas di kalangan penduduk pribumi. Sejalan dengan kemerosotan aktivitas dan dukungan pribumi pada Budi Utomo, maka pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra). Sejak itu BU terus mengalami kemerosotan dan mundur dari arena politik.

2. Sarekat Islam (SI)

Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Padatahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu agar memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat Islam). Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto, Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam berkembang pesat karena bermotivasi agama Islam. `Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secarahorizontal. SI merupakanorganisasi massa pertama di Indonesia.Antara tahun 1917 sampai dengan 1920 sangat terasa pengaruhnyadi dalam politik Indonesia. Untuk menyebarkan propaganda perjuangannya, SarekatIslammenerbitkan surat kabar yang bernama Utusan Hindia. Pada tanggal 29 Maret1913, para pemimpin SI mengadakanpertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburguntuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dariIdenburg pada tanggal29 Maret 1913, yaitu SI di bawahpimpinan H.O.S Cokroaminoto tidak diberibadanhukum. Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah colonial Belanda (GubernurJenderal Idenburg) justru cabang-cabangSI yang ada di daerah. Ini suatutaktik pemerintah kolonialBelanda dalam memecah belah persatuan SI.Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yangberbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun mengenai kapitalisme. Menurut Semaun yang memilikipandangan sosialis ,bergandeng dengan kapitalis adalahharam. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun1921,ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota. Setiap anggota SI tidak bolehmerangkap sebagai anggotaorganisasi lain terutama yang beraliran komunis. AkhirnyaSIpecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah. a. SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme danIslam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. AgusSalim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta

.b. SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis).Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang. Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti namamenjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia(PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti namamenjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukungkuat Partai Komunis Indonesia (PKI). 3. Indische Partij (IP) IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 diBandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E DouwesDekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan SuwardiSuryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan untukmengganti Indische Bond yang merupakan organisasiorang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkanadanya keganjilan-keganjilan yang terjadi(diskriminasi) khususnya antara keturunan Belandatotok dengan orang Belanda campuran (Indo). IP sebagai organisasi campuran menginginkanadanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Halini disadari benar karena jumlah orang Indo sangatsedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orangbumi putera agar kedudukan organisasinya makinbertambah kuat.. Di samping itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang dibangunoleh orang Indo, tidak akan mendapat tanggapan rakyattanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera. Perlu diketahuibahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran,ayah Belanda, ibu seorang Indo. Indische Partij merupakan yaorganisasipergerakanyang secara terang-terangan bergerak di bidang politik dan inginmencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untukmembangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IPmenggunakan media majalah Het Tijdschrifc dan surat kabar DeExpres pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untukmembangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia.Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena maumendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintahkolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itupemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnyaBelanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan inidirencanakan diperingati juga oleh pemerintah Hindia Belanda. Adalahsuatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah melakukanupacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsayang dia sebagai penjajahnya.

Hal yang ironis ini mendatangkancemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij.R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastisyang berjudul Als ik een Nederlander was, Andaikan aku seorangBelanda. Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningratditangkap. Menyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yangdimuat dalam De Express tanggal 26 Juli 1913 yang diberi judul Krachtof Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Pada tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Namun pada tahun 1914Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit.Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker barukembali ke Indonesia pada tahun 1919

You might also like