You are on page 1of 17

Tiara Windasari Agustin 1102011279

MENCEGAH PENYAKIT DENGAN VAKSINASI LI.1. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan Imunisasi LO.1.1. Vaksin Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas atau system kekebalan pada tubuh terhadap virus. Terbuat dari virus yang telah dilemahkan dengan menggunakan bahan tambahan seperti formaldehid, dan thymerosal. LO.1.2. Imunisasi Imunisasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas,memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap pathogen tertentu atau toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen atau nontoksik atau pemberian vaktis untuk mencengah terjadinya penyakit tertentu. Imunisasi Aktif Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan vaksin hidup atau dilemahkan atau yang dimatikan. Vaksin yang baik harus mudah diperoleh,murah,stabil dalam cuaca ekstrim dan nonpatogenik. Efeknya harus tahan lama dan mudah di reaktivitasi dengan suntikan booster antigen. Baik sel B maupun sel T diaktifkan oleh imunisasi. Keuntungan dari pemberian vaksin hidup atau dilemahkan ialah terjadi replikasi mikroba sehingga menimbulkan pajanan dengan dosis lebih besar dan respons imun di tempat infeksi alamiah. Imunisasi Pasif 1. Imunisasi pasif alamiah - Imunisasi maternal melalui plasenta - Imunisasi maternal melalui kolostrum 2. Imunisasi pasif buatan

Immune serum globulin (ISG) nonspesifik (Human Normal Immunoglobulin-HNI) Imunisasi pasif tidak diberikan secara rutin,hanya diberikan dalam keadaan tertentu kepada pasien yang terpajan dengan bahan yang berbahaya terhadapnya dan sebagai regimen jangka panjang pada pasien dengan defisiensi antibodi. Imunisasi pasif dapat berupa tindakan profilaktif atau terapeutik,tetapi sedikit kurang berhasil berhasil sebagai terapi.

Immune Serum Globulin (ISG) spesifik Plasma atau serum yang diperoleh dari donor yang dipilih sesudah imunisasi atau booster atau konvalesen dari suatu penyakit. Jadwal Imunisasi 2012

Macam-macam Wajib Vaksin dan waktu pemberian Vaksinasi BCG Hepatitis B Jadwal Pemberian Waktu lahir sampai 2bulan Waktu lahir dosis I 1 bulan dosis II 6 bulan dosis III 3 bulan dosis I 4 bulan dosis II 5 bulan dosis III Booster 1 tahun pada bayi yg lahir dari ibu dngn Hepatitis B 18 bulan booster 1 6 tahun booster 2 12 tahun booster 3 12 tahun 18 bulan Imunisasi untuk melawan Tubercullosis (TB) Hepatitis B

DPT dan Polio

Difteria, Pertusis, Tetanus Dan Polio

Campak MMR Hib

9 bulan 1-2 tahun 3 bulan dosis 1 4 bulan dosis 2 5 bulan dosis 3 12-18 bulan 12-18 bulan

Campak Measles, Meningitis, Rubella Hemophilus Influenza tipe B Hepatitis A Cacar air

Hepatitis A Varisella

A. Jenis / Macam Imunisasi Vaksin Wajib Pada Anak : 1. BCG - Perlindungan Penyakit : TBC / Tuberkolosis - Penyebab : Bakteri Bacillus Calmette Guerrin - Kandungan : Bacillus Calmette-Guerrin yang dilemahkan - Waktu Pemberian : I. Umur / usia 2 bulan 2. DPT/DT - Perlindungan Penyakit : Difteri (infeksi tenggorokan), Pertusis (batuk rejan) dan Tetanus (kaku rahang). - Penyebab : Bakteri difteri, pertusis dan tetanus - Waktu Pemberian : I. Umur / usia 3 bulan II. Umur / usia 4 bulan III. Umur / usia 5 bulan IV. Umur / usia 1 tahun 6 bulan V. Umur / usia 5 tahun VI. Umur / usia 10 tahun 3. Polio - Perlindungan Penyakit : Poliomielitis / Polio (lumpuh layuh) yang menyababkan nyeri otot, lumpuh dan kematian. - Waktu Pemberian : I. Umur / usia 3 bulan II. Umur / usia 4 bulan III. Umur / usia 5 bulan IV. Umur / usia 1 tahun 6 bulan V. Umur / usia 5 tahun 4. Campak / Measles - Perlindungan Penyakit : Campak / Tampek - Efek samping yang mungkin : Demam, ruam kulit, diare - Waktu Pemberian : I. Umur / usia 9 bulan atau lebih II. Umur / usia 5-7 tahun 5. Hepatitis B - Perlindungan Penyakit : Infeksi Hati / Kanker Hati mematikan - Waktu Pemberian : I. Ketika baru lahir atau tidak lama setelahnya

II. Tergantung situasi dan kondisi I III. Tergantung situasi dan kondisi II IV. Tergantung situasi dan kondisi III B. Jenis / Macam Imunisasi Vaksin Yang Dianjurkan Pada Anak : 1. MMR - Perlindungan Penyakit : Campak, gondongan dan campak Jerman - Waktu Pemberian : I. Umur / usia 1 tahun 3 bulan II. Umur / usia 4-6 tahun 2. Hepatitis A - Perlindungan Penyakit : Hepatitis A (Penyakit Hati) - Penyebab : Virus hepatitis A - Waktu Pemberian : I. Tergantung situasi dan kondisi I II. Tergantung situasi dan kondisi II 3. Typhoid & parathypoid - Perlindungan Penyakit : Demam Typhoid - Penyebab : Bakteri Salmonela thypi - Waktu Pemberian : I. Tergantung situasi dan kondisi 4. Varisella (Cacar Air) - Perlindungan Penyakit : Cacar Air - Penyebab : Virus varicella-zoster - Waktu Pemberian : I. Umur / usia 10 s/d 12 tahun 1 kali dan di atas 13 tahun 2 kali dengan selang waktu 4 s/d 8 minggu. 5. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) Melindungi bayi dan balita dari penyakit Invasive Pneumococcal Disease (IPD) yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah dan bersifat merusak (invasive). Jenis penyakit yang tergolong IPD adalah radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia).

6. Vaksin Hibvaksin Vaksin ini berguna untuk melindungi bayi dan balita dari serangan meningitis, pneumonia, dan epiglottitis 7. HPV (Human Papilloma Virus) Melindungi anak-anak dari virus Human Papiloma Virus (penyebab kanker serviks) Saya pribadi menyarankan apabila kita mempunyai bayi atau anak, sering-seringlah konsultasi dan memeriksakannya ke bidan atau dokter sehingga dalam masa yang rentan ini segala sesuatu yang menimpa bayi dan anak kita akan cepat terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat. 8. Vaksin virus Influenza Vaksin berisi dua subtipe A yaitu H3N2 dan H1N1, serta virus tipe B. Yang di gunakan untuk mencegah virus influenza yang datang setiap tahun.Vaksin diberikan secara intramuscular dengan dosis untuk umur 6-35 bulan 0,25 ml dan umur 3 tahun 0,5 ml. Anak-anak yang mendapat vaksin ini pada umur kurang dari 9 tahun, perlu diberikan 2 dosis dengan jarak pemberian lebih dari 1 bulan. Vaksin influenza tidak boleh untuk anak kurang dari 6 bulan. Vaksin ini dianjurkan untuk diberikan setiap tahun pada anak usia 6 bulan sampai 18 tahun.Bila tidak di berikan vaksin kemungkinan terserang influenza jika sistem kekebalan tubuhnya turun. LI.2. Memahami dan Menjelaskan Organ Lifoid Organ limfoid adalah organ dari sistem limfatik adalah sistem pengumpulan satu jalur yang mengumpulkan serta mengalirkan cairan yang disaring dan bahan-bahan selular yang menumpuk dalam ruang antar sel. Lapisan pembuluh limfe mengalir dalam vena, yang kembali ke limfe ke sirkulasi darah. LO.2.1. Makroskopis 1.Vasa aferen : Merupakan vasa limfe yang menuju nodus limfatikus 2.Vasa eferen : Merupakan vasa limfe yang meninggalkan nodus limfatikus 3.Limfe : Merupakan sebuah cairan bening atau tidak berwarna yang terdapat pada saluran limfatika, yang terdiri dari kapiler, duktus, trunkus limfa, serta dalam sinus nodus limfatikus. 4.Tonsil : Merupakan agregasi dari jaringan limfatik dalam mulut (pangkal lidah, palatum molle, dan regio faringeal). Tonsil itu hanya memiliki vasa limfa. 5.Nodus limfatikus : Merupakan akumulasi dari jaringan limfatik yang dibungkus oleh serabut elastic dan serabut otot polos yang mengandung kapsula.

6.Lymphocenter : merupakan satu atau sekelompok nodus limfatikus yang ada secara konstan dan di region tubuh yang sama, serta menerima vasa aferen. 7.Nodus Hemalis : Merupakan organ limfatik yang mempunyai morfologi khusus yang berbeda dengan nodus limfatikus dalam hal warna dan pada nodus hemalis tidak mempunyai vasa aferen dan vasa eferen. Warna pada nodus hemalis adalah coklat tua dan merah tua karena mengandung sel darah. 8.Thymus : Merupakan orgam limfosit sekunder tempat transformasi menjadi sel limfosit T. sehingga sel limfosi T tersebut dapat membinasakn sel-sel yang bersifat asing atau sebagai system pertahanan maupun sel-sel kekebalan (anonym,2009) 1.Kapiler limfatik merupakan kepiler untuk jalan cairan limfe, berukuran lebih besar dan lebih teratur dibandingkan dengan kapiler darah. 2.Cisterna chili yaitu sebuah perluasan awal dari ductus thoracicus yang terletak dorsal dari aorta, ventral dari corpus vertebrae, dan diantara tiang-tiang diafragmaserta dindingnya tipis dan terang. Limfe yang mengalir ke cysterna chili adalah limfe pinggang, limfe dari seluruh intestinum, ventriculus, hepar dan lien. 3.Ductus thorax adalah truncus limfatikus utama yang mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh kecuali untuk kuadran kanan atas, jadi untuk kuadran atas duktusini hanya menerima bagian sinister. Ductus ini selanjutnya memasuki vena subklavia kiri pada sisi pertemuan vena tersebut dengan vena jugularis interna. 4.Ductus limfatikus dexter adalah trunkus limfatikus yang lebih kecil. Saluran ini bermuara pada pertemuan vena jugularis interna dan vena subclavia kanan.Ductus ini menerima aliran limfe dari sisi kanan kepala dan leher serta lengan kanan. 5.Trunkus bronkomediastenal kanan menampung limfe dari struktur mediastinaldan paru-paru dan kemudian menyatu dengan duktus limfatik kanan. LO.2.2. Mikroskopis 1.Limpa (Lien) Kapsula dan trabekula pada limpa kaya serabut otot polos dan serabut elastic. Kapsula pada sapi dan kuda tebal, sedangkan pada hewan kanivora tipis. Limpa juga terdiri dari pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa putih adalah jaringan limfatik padat yang didominasi oleh limfosit kecil dan berhubungan erat dengan cabang-cabang arteri trabekuler terletak di sentralis dan para sentralis. Sedangakan untuk pulpa merah merupakan pulpa yang dihuni oleh semua sel darah, sinusoid maupun tali-tali limpa yang tersusun granulosit, progenitor granulosit, sel fagosit dan sel retikuler. Limpa tergolongkan menjadi tiga yaitu:

1.Limpa tipe pertengahan atau intermedier yaitu antara pulpa merah dan pulpa putih seimbang, kapsula dan trabekula juga seimbang. Contoh hewan ini adalah ruminansia dan babi. 2.Limpa tipe pertahanan atau defensive pada limpa ini pulpa putih lebih dominan dari pada pulpa merah. Trabekula dan otot polos sedikit serta kapsulanya tipis.Contoh hewan ini adalah kelinci maupun manusia. 3.Limpa tipe ketiga adalah limpa tipe penyimpan. Pada limpe ini pulpa merah lebih dominan dari pada pulpa putih. Trabekula dan kapsula tebal, serta kaya otot polos dan serabut elastic. contoh dari hewan ini adalah Anjing, kucing dan kuda. 4.Sedangkan untuk limpa ayam terbungkus oleh kapsula muskule tebal tanpa trabekula. Batas antara pulpa merah dan pulpa putih tidak jelas. Pulpa putih tersebar merata terutama tersusun oleh limfosit kecil, sedangkan untuk limfa merah tersusun dari sinus venosus dan tali-tali sel yang terdiri dari sel retikuler,makrofag, limfosit dan eritrosit. 5.Nodus limfatikus pada nodus limfatikus terbungkus oleh jaringan ikat kolagen padat dengan serabut ototdan serabut elastic. Untuk kapsula melepaskan trabekula ke dalam organ. Pada bagina perifer korteks terisi nodulus limfatikus dengan dikelilingi oleh jaringan limfatik difus.Selanjutnya jaringan limfatik difus melanjut ke medulla dan membentuk tali-tali medulla atau korda medulla. jadi tali-tali medulla tersebut terisi oleh limfosit, sebgian leukosit,makrofag dan sel plasma.Sedangkan kapsula sendiri terbungkus oleh vasa limfatik aferen, yang selanjutnya vasa tersebut menuju ke sinus kapsuler, kemudian ke sinus subkapsularis, kemudian ke sinuskortikalis, kemudian ke nodulus dan kemudian ke sinus medularis kemudian ke kapsula dan terakhir ke hilus. Untuk Nodus limfatikus babi terlihat terbalik, karena nodulus limfatikus terletak dimedulla sedangkan tali-tali edula teletak di korteks. Sedangkan untuk nodulus limfatikus anjiing dan domba pembagina dari medulla dan korteks sudah jelas. dengan nodulus limfatikus terletak di korteks, dan tali-tali medulla terletak di medulla, untuk nodus limfatikus domba terlihat lebih merah. 1.Bursa Fabricius Bursa fabricius merupakan sebuah kantong buntu tebuka yang terletak di dinding proktodeum kloaka bagian dorsal. Pada bursa fabricius epithelium permukaannya berbentuk epithelium pseudokolumner kompleks, sedangkan untuk apeks folikelnya dibatasi oleh epithelium kolumner simpleks. Untuk tunika mukosa berlipat-lipat membentuk plika saraf folikel organ limfatik yang lebih spesifinya folikel organ limfatik tersebut terletak di lamina propia mukosa. Folikel terbagi korteks dan medulla, pada korteks terisi limfosit kecil sedangkan pada medulla terisi limfosit besar.

Pada perifer medulla. lapisan sel-sel epitel belum terdiferensiasi dan terpisah dari kortes oleh selsel kapiler. Untuk lamina muskularis mukosa, tunika submukosa, tunikamuskularis dan tunika serosa secara keseluruhan hanya meupakan lapisan tipis yang terletak di bawah folikel organ limfatik (Anonim, 2009) LI.3. Memahami dan Menjelaskan Respon Imunitas
SISTEM IMUN

NONSPESIFIK

SPESIFIK

FISIK

LARUT

SELULAR

HUMORAL

SELULAR

LO.3.1. Respons imun Alamiah dan Didapat 1. Alamiah Imunitas alami yang merupakan kekebalan nonspesifik sudah ditemukan pada saat lahir. Imunitas alami akan memberikan respons nonspesifik kepada setiap penyerang asing tanpa mempertahankan komposisi penyerang tersebut. Dasar pertahanan alami sematatama berupa kemampuan untuk membedakan antara sahabat dan musnah atau antara diri srndiri dan bukan diri sendiri. Mekanisme alami semacam ini mencakup sawar barrier fisik dan kimia,kerja sel-sel darah putih dan proses inflamasi. Komponen dari system kekebalan yang terlibat dalam kekebalan bawaan adalah makrofag,netrofil dan komplemen. Komplemen tersebut menunjukan reaksi dan pengenalan yang sama terhadap semua benda asing. 2. Didapat Imunitas didapat atau spesifik dibentuk sesudah lahir. Imunitas didapat biasanya terjadi setelah seseorang terjangkit penyakit atau mendapat imunisasi yang menghasilkan respons imun yang bersifat protektif. Beberapa minggu atau bulan setelah seseorang terjangkit penyakit atau mendapatkan imunisasi akan timbul respons imun yang cukup kuat untuk mencegah terjadinya penyakit atau jangkitan ulang. Ada dua tipe imunitas yang didapat, yaitu aktif dan pasif. Pada imunitas yang didapat aktif, pertahanan imunologi akan dibentuk oleh tubuh orang yang dilindungi oleh imunitas tersebut. Imunitas ini umumnya berlangsung selama bertahun-bertahun atau seumur hidup. Imunitas yang di dapar pasif merupakan imunitas temporer yang ditrasmisikan dari sumber lain yang sudah memiliki kekebalan setelah menderita sakit atau mendapat imunitas.

LO.3.2. Respons imun Humoral dan Selular Keterangan NONSPESIFIK : 1. System imun : Gabungan sel,molekul,dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi. 2. Nonspesifik : berupa komponen normal tubuh,selalu ditemukan pada individu sehat dan mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikriba tertentu,telah ada dan siap berfungsi sejak lahir. a. Organisme penyebab penyakit : - Udara ( virus,bakteri,jamur) - Makanan dan air ( virus,nakteri,jamur,protozoa,cacing) - Kulit ( bakteri,jamur,protozoa,cacing) - Usus ( virus,bakteri,protozoa,cacing ) b. Pertahanan : - mata dan darah ( Lisozim, IgA ) - Mulut dan saluran cerna atas ( enxim,peptide antimikroba,aliran menuju lambung ) - Saluran napas dan paru ( silia,mucus/bersin,makrofag alveolar ) - Kulit ( peptide antimicrobial,asam lemak dalam serbuk ) - Lambung ( pH asam,enzim pencernaan,peptide antimicrobial,aliran cairan menuju usus ) - Usus halus ( enzim pencernaan,peptide antimicrobial,aliran cairan ke usus besar ) - Usus besar ( flora normal usus kompetisi dengan mikroba asing,cairan/feses keluar dari rectum ) - Urine ( pH asam ) c. Hurmoral : system imun nonspesifik menggunakan berbagai molekul larut. Molekul larut tertentu diproduksi di tempat infeksi atau cedara dan berfungsi local. Molekul tersebut antara lain adalah peptide antimikroba seperti defwnsin,katelisidin dan IFN dengan antiviral. - Komplemen - Protein fase akut : berperan dalam pertahanan dini ( C-reactive protein,lektin,protein fase akut lain ) - Mediator asal fosfolipid : memproduksi PG dan LTR - Sitokin IL-1, IL-6, TNF-alfa d. Selular : kerusakan jaringan dapat menyebabkan penglepasan factor vasoaltif dan kemotaktif yang mengcetuskan peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler setempat kapiler permeable memungkinkan influx cairan (eksudasi) dan sel Fagosit bermigrasi ke daerah inflamasi (kemotaksis) fagosit dan eksudat antibakteri memusnahkan bakteri. ( pengerahan makrofag dan bahan antimikrobal dari sirkulasi darah ).

Bakteri yang masuk melalui luka memacu respons inflamasi yang mengerahkan bahan antimikribial dan fagosit (mula-mula neutrophil,kemudian makrofag dan monosit) ke tempat infeksi.

KOMPONEN SISTEM IMUN NONSPESIFIK

Komponen Sawar Lapisan epitel Defensin/katelisidin Limfosit intraepitelial Sel efektor dalam sirkulasi neutrofil makrofag

Fungsi utama Mencegah mikroba masuk Membunuh mikroba Membunuh mikroba Fagositosis dini dan membunuh mikroba Fagositosis efisien dan membunuh mikroba,sekresi sitokin yang merangsang inflamasi Lisis sel terinfeksi,aktivitasi makrofag Membunuh mikroba,opsonisasi mikroba Opsonisasi mikroba,aktivasi komplemen (jalur lektin) Opsonisasi mikroba,aktivasi komplemen inflamasi Resistensi terhadap virus Aktivasi makrofag Produksi IFN-y oleh sel NK dan sel T Proliferasi sel NK Control inflamasi

Sel NK Protein efektor dalam sirkulasi komplemen Ikatan manosa CRP (pentraksin) Sitokin TNF,IL-1,kemokin IFN-alfa,-beta IFN-y IL-12 IL-15 IL-10,TGF-beta SPESIFIK

System imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali terpajan dengan tubuh segera dikenal oleh system imun spesifik. Pajanan tersebut menimbulkan sensitasi,sehingga antigen yang sama dan masuk tubuh untuk kedua kali akan dikenal lebih cepat dan kemudia dihancurkan dan bekerja tanpa bantuan system imun nonspesifik. 1. Respons Simun spesifik humoral Pemeran utama dalam system imun ini adalah limfosid B atau sel B . humor berarti sel cairan tubuh. Sel B berasal dari sel asal si sumsum tulang. Bila sel B dirangsang oleh benda,sel tersebut akan berpoliferasi,berdiferensiasi dan berkembang menjadi sel plasma

yang memproduksi antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan dalam serum. Fungsi utama antibodi ini ialah pertahanan terhadap infeksi ekstraselular,virus dan bakteri serta menetralisasi toksinya. 2. Respons imun spesifik selular Limfosit T atau sel T tersebut berasal dari sel yang sama seperti sel B. pada orang dewasa,sel T dibentuk di dalam sumsum tulang tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di kelenjar timus atas berpengaruh berbagai factor asal timus. 90-95%dari sel T dalam timus tersebut mati dan hanya 5-10% menjadi matang dan meninggalkan timus untuk masuk ke dalam sirkulasi. Fungsi utama system imun spesifik selular ialah pertahanan terhadap bakteri yang hidup,intraselular,virus,jamur,parasite dan keganasan. Yang berperan dalam imunitas selular adalah CD4+ yang mengaktifkan sel Thl yang selanjutnya mengaktifkan makrofag untuk menghancurkan mikroba dan sel CD8+ yang memusnahkan sel terinfeksi. Kerja sama antara system imun nonspesifik dan spesifik berinteraksi dalam menghadapi infeksi. System imun nonspesifik bekerja dengan cepat dan sering diperlukan untuk merangsang system imun spesifik. Mikroba ekstaselularmengaktifkan komplemen melalui jalur lektin. Kompleks antigenantibodi mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik. Virus intraselular merangsang sel yang diinfeksinya untuk melepas IFN yang mengerahkan dan mengaktifkan sel NK. Sel dendritic yang memakan antigen bermigrasi ke kelenjar getah bening dan mempresentasikan antigen yang dimakannya.

LI.4. Memahami dan menjelaskan Antigen LO.4.1. Definisi Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuannya untuk merangsang produksi antibodi. LO.4.2. Klasifikasi Pembagian antigen menurut epitop : Unideterminan, univalent Hanya satu jenis determinan/epitope pada satu molekul. Unideterminan, multivalen Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih determinan tersebut ditemukan pada satu molekul. Multideterminan, univalent Banyak epilop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap macamnya (kebanyakan protein).

Multideterminan, multivalen Banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul (antigen dengan berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi). Pembagian antigen menurut spesifitas : Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesies Xenoantigen, yang hanya dimiliki spesies tertentu Alloantigen, (idoantigen), yang spesifik untuk individu dalam satu spesies Antigen organ spesifik, yang hanya dimiliki organ tertentu Autiantigen, yang dimiliki alat tubuh sendiri Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap sel T : T dependen, yang memerlukan pengenalan oleh sel T terlebih dahulu untuk dapat menimbulkan respons antibodi. Kebanyakan antigen protein termasuk dalam golongan ini. T independen, yang dapat merangsang sel B tanpa banyuan sel T untuk membentuk antibodi. Kebanyakan antigen golongan ini berupa molekul besar polimerik yang dipecah di dalam tubuh secara perlahan-lahan. Pembagian antigen menurut kimiawi : Hidrat arang (polisakarida) Hidrat arang pada umunya imunologik. Glikoprotein yang merupakan bagian permukaan sel banyak mikroorganisme dapat menimbulkan respons imun terutama pembentukan antibodi. Lipid Lipid biasanya tidak imunologik tetapi dapat menjadi imunologik bila diikat protein molekul pembawa. Lipid dianggap sebagai hapten. Asam nukleat Asam nukleat tidak imunologik,tetapi dapat menjadi imunologik bila diikat protein molekul pembawa. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunologik. Respons imun terhadap DNA terjadi pada penderita dengan LES. Protein Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umumnya multideterminan dan univalen.

LI.5. Memahami dan Menjelaskan Antibodi LO.5.1. Definisi Antibodi atau immunoglobulin (Ig) adalah golongan protein yang dibentuk sel plasma ( proliferasi sel B ) setelah terjadi kontak dengan antigen.

LO.5.2. Klasifikasi IgM (immunoglobulin M) Antibodi yang dihasilkan pada pemaparan awal oleh antigen. Contohnya jika seorang anak menerima vaksinasi tetanus I,maka 10-14 hari kemudian akan terbentuk antibodi antitetanus IgM ( respons antibodi primer). IgM banyak terdapat di dalam darah tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan di dalam organ maupun jaringan. IgG ( Imunoglobulin G) transparental Merupakan jenis antibodi yang paling umum yang dihasilkan pada pemaparan antigen berikutnya. Contohnya, setelah suntikan tetanus ii (booster),maka 5-7 hari kemudian seorang anak akan membentuk antibodi IgG,respons antibodi sekunder ini lebih cepat dan lebih berlimpah dibandingkan dengan respons antibodi primer. IgG ditemukan di dalam darah dan jaringan. IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dipindahkan melalui plasenta dari ibu ke janin di dalam kandungannya. IgG ibu dilindungi janin dan bayi baru lahir sampai system kekebalan bayi bias menghasilkan antibodi sendiri. IgA (Imunoglobulin A) Antibodi yang memegang peranan penting pada pertahanan tubuh terhadap masuknya mikroorganisme melalui permukaan yang dilapisi selaput lender, yaitu hidung,mata,paru-paru dan usus. IgA ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh (pada saluran pencernaan,hidung,mata,paru-paru,asi). IgE (Imunoglobulin E) Antibodi yang menyebabkan reaksi alergi akut (reaski alergi segera). IgE penting dalam melawan infeksi parasite (misalnya river blindness dan skistomiasis),yang banyak ditemukkan di Negara berkembang. IgD (Imunnoglobulin D) Antibodi yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit didalam darah. Fungsi nya belum sepenuhnya dimengerti.

Sifat-sifat dan Fungsi Imunoglobulin Sifat utama IgGI-4 paling banyak ditemukan dalam cairan tubuh terutama ekstraselular untuk mengurangi mikroorganism e dam toksinya Opsonisasi,AD CC, Imunitas neonatal IgA Ig utama dalam sekresi seromukosa untuk menjaga permukaan luar tubuh IgM Aglutinor yang sangat efektif,diprodu ksi dini pada respons imun. Pertahanan terdepan terhadap bakteremia Meningkat komplemen, opsonin baik IgD Umumnya ditemukkan pada permukaan limfosit IgE Pengerahan agen antimicrobial. Mengikat pada infeksi parasite. Berperan pada gejala alergi atopi Menimbulkn alergi, syok anafilaksis. Pertahanan terhadap parasit.

fungsi

Ikatan sel

Fiksasi komplemen klasik alternatif Lewat plasenta Srnsitisasi sel mast dan basofil Ikatan makrofag dan polimorfisme

Ditemukan dalam sekresi (asam lambung). Proteksi terhadap mukosa disekresi dalam air susu Mononukleat,li Limfosit, mfosit,neutroph neutrofil il,trombosit ++ ++ + -

Limfosit, reseptor sel B +++ -

Reseptor sel B Sel mast,basofil, limfosit +++

+++

LI.6. Memahami dan Menjelaskan Vaksin Menurut Syariat Islam Ada kaidah usul fiqh yang mengatakan bahwa mencegah kemudharatan lebih didahulukan daripada mengambil manfaatnya. Demikian alasan yang dijadikan dasar hukum pengambilan keputusan terhadap kehalalan vaksin polio sekalipun diketahui bahwa vaksin tersebut disediakan dari bahan yang tidak diperkenankan dalam Islam. Berikut disampaikan beberapa prinsip dalam pemberian vaksin atau imunisasi yang Halal dan toyyiban : Memberikan asupan nutrisi atau zat gizi atau makanan tertentu yang memaksisimalkan pembangunan dan pemeliharaan system imun tubuh atau kekebalan tubuh manusia. Memberikan asupan nutrisi atau zat gizi atau makanan tertentu yang meminimalkan dan menghilangkan zat yang bersifat menurunkan kerja system imun atau kekebalan manusua. Menjauhkan dan menghentikan asupan nutrisi yang bersifat menurunkan pembangunan dan pemeliharaan system imun aztau kekebalan tubuh manusia. Tidak memberikan vaksinasi yang mengandung toksin atau racun berbahaya yang menjadi ancaman manusia,seperti bahan kimiawi sintesis,logam berat (heavy mental),hasil metabolit parsial,toksin bakteri,dan komponen dinding sel. Tidak memberikan memberikan vaksinasi dan obat-obatan yang mengandung bahan yang haram secara syariat: - Alcohol dan turunannya, yang bersifat seperti alcohol yaitu apabila di konsumsi memabukkan. - Tidak mengandung darah,daging babi,dan hewan yang ketika disembelih tidak mengebut nama Allah. - Tidak dikembangbiakkan dalam darah hewan hewan apapun,daging babi,dan dalam makhluk hidup yang di haramkan menurut syariat islam. - Tidak menggunakan daging yang yang diharamkan menurut syariat, seperti hewan bias,bertaring,bangkai, dll. Membiasakan untuk mewngkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat membangun system kekebalan tubuh manusia. Membiasakan untuk tidak mengkonsumsi menu makanan sehari-hari yang bersifat menurunkan system kekebalan tubuh manusia.

Vaksinasi Menurut Islam Menghalalkan bahan dan prosesnya,tiap ulama berbeda pendapat, jika proses dan bahannya haram maka hukumnya haram, jika proses dan bahannya halal makan hukumnya halal. Kebolehan vaksin didasarkan pada : Anjuran berobat Batasan halal dan haramnya bahan obat Batasan halal dan haramnya bahan obat Tujuan dan akibat yang ditimbulkan

Daftar Pustaka
Baratawijaya KG.2004. imunologi dasar edisi ke-9,Jakarta : Balai penerbit FKUI. Brooks,GF,Butel,JS, ETAL.2001.Jawetz,Melnick dan Adelbergs. Nikrobiologi kedokteran. Jakarta:penerbit Salemba medika. Gunawan SG, setiabudi R,Nafrialdi.2007. Fakrmakologi dan terapi edisi 5 FKUI. Robbins , buku ajar Patologi. Edisi 7 volume 1. Jakarta: FKUI. Sudoyo AW, 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam edisi 4 jilid I. Jakarta: FKUI. Wahab Samik,2002. System imun, Imunisasi,dan penyakit ilmu. Jakarta: Widya Medika.

You might also like