You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah


Umat Islam saat ini tengah dihadapkan pada berbagai masalah yang begitu kompleks dan luas. Dengan berbagai permasalahan tersebut umat Islam masih sering dimarjinalkan dalam tata hubungan sosialnya. Sehingga, wacana kebangkitan Islam masih dianggap sebagai sesuatu yang jauh untuk dijangkau. Pesimisme menjadi respon sebagian kalangan atas ekspektasi kebangkitan Islam. Revivalisme Islam hanya dianggap sebagai utopia. Wajar memang jika realitas umat yang ada menjadi alasan pesimisme tersebut. Secara jujur kita harus mengakui bahwa masih banyak kelemahan yang dimiliki umat Islam saat ini, baik akibat perilaku internal maupun intervensi eksternal. Yang dimaksud dengan perilaku internal adalah bahwa umat Islam masih jauh dengan esensi Islam yang sebenarnya. Setidaknya itu tercermin dari beberapa hal. 1) Tidak terimplementasinya hablumminallah (hubungan transendental dengan Allah) yang paripurna seperti masih banyaknya fenomena syirik, khurafat, dan tahayul yang malah hal-hal tersebut diidentikkan dengan ajaran Islam. Atau, justru ada sebagian kalangan yang nampak alim dan sufistik namun tidak produktif dalam kehidupannya, menganggur, atau bekerja tapi tidak profesional. 2) secara hablumminannas (hubungan horisontal dengan sesama manusia), umat Islam juga masih sering dipandang sebelah mata. Tidak tepat waktu, bodoh, miskin, teroris, dekil, tidak bersahabat, tidak disiplin, dan semrawut adalah stigma-stigma buruk yang sering dilabelkan kepada umat Islam. Di sisi lain, kita tidak memiliki kemampuan manajerial yang matang, begitu juga masih lemah dalam hal kekuatan pertahanan dan keamanan sehingga dapat dengan mudah digoyang oleh negara lain. 3) umat Islam masih belum mampu melaksanakan hablumminal alam (kemampuan pengelolaan sumber daya dan potensi alam) yang baik dan produktif. Akibatnya, kekayaan alam yang tersebar di negara-negara Islam dikuras habis oleh asing, sumber-sumber riset pun tidak dapat diutilisasi, sehingga lemahlah umat ini dalam memberdayakan potensi alamnya, pun tertinggal dalam perkembangan teknologi dan informasi.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Filsafat Pertahanan Era Rasulullah ? 2. Bagaimana Filsafat Pertahanan Era Khalifah ? 3. Bagaimana Filsafat Pertahanan Era Modern sekarang ? 4. Bagaimana pandangan Islam terhadap demokrasi ? C. Tujuan Masalah

1. Agar pembaca mengetahui bagaimana Filsafat Pertahanan Era Rasulullah. 2. Agar pembaca mengetahui bagaimana Filsafat Pertahanan Era Khalifah. 3. Agar pembaca mengetahui bagaimana Filsafat Pertahanan Era Modern sekarang. 4. Agar pembaca mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap demokrasi. Pandangan Islam Terhadap Demokrasi Dasar pamahaman politik (kekuasaan) dalam islam adalah segala kekuasaan itu milik Allah semata.dan semua makhluk mau tidak mau harus tunduk kepada kekuasaanNya yg mutlak.Allah berfirman :


Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (Ali Imran 26) Maka dengan keimanan yg demikian,seorang mukmin mencintai hukum Allah dan tunduk kepadaNya dan meninggalkan segala hukum yg selainnya.


Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (Al Maidah 50) Diyakini pula oleh setiap mukmin bahwa hukum yg berlaku haruslah apa yg telah diturunkan oleh Allah kepada nabiNya karena semua hukum manusia itu tidak lain hanyalah membela kepentingan hawa nafsunya.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :


Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhatihatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik (Al Maidah 49)

Bahkan Allah memperingatkan RasulNya agar jangan tunduk kepada suara mayoritas umat manusia karena mayoritas mereka itu dalam kesesatan.firman Allah :


Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (Al An-am 116) Setiap mukmin harus yakin bahwa keadilan itu hanyalah bisa terealisir melalui hukum Allah dan segala hukum lainnya yg menjanjikan keadilan,hanyalah utopia (angan2) belaka dan tidak pernah akan ada kenyataannya.


Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu 4

(Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui (Al Anam 114-115)

You might also like