You are on page 1of 5

Apa yang di maksud dengan REM?

rem adalah suatu perlengkapan dari unit yang berfungsi untuk memperlambat/menghentikan unit/mesin dari keadaan bergerak ( Service Brake ) atau untuk mempertahankan unit/mesin pada posisi tidak bergerak/ diam di tempat apabila ada gaya yang cendrung menggerakkannya ( Parking Brake ).

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat.

PRINSIP DASAR
Rem bekerja dengan dasar: pemanfaatan gaya gesek Tanaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekanTenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

Ketika pengemudi mengoperasikan pedal rem, alat-alat rem menghasilkan tenaga (tenaga yang melawan permukaan jalan) yang bekerja menghentikan ban dan tenaga (kelembaman) yang bekerja untuk tetap menyerap tenaga yang membuat kendaraan melaju. Sehingga kendaraan berhenti. Dengan perkataan lain, energi (energi kinetik) dari ban yang bekerja untuk memutar dirubah ke panas gesekan (energi thermal) dengan mengoperasikan rem yang bekerja menghentikan putaran ban.
Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.

MACAM-MACAM REM DI UNIT?


1. 2. 3. 4. 5. 6. Servis Brake Parking brake LDB Engine brake Swing brake Retarder

sistem rem yang dipakai pada unit/mesin :


1. Power Hydraulic Brake System

Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan
Prinsip kerja rem hidrolik didasarkan oleh hukum pascal, yang mana memungkinkan kita bisa memberikan gaya yang kecil untuk dapat mengangkat gaya atau beban yang jauh lebih besar, tentu dengan perbandingan luas penampangnya. KOMPONEN UTAMA:
Master silinder Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan)

Boster rem

Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.

Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan.

Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.

SISTEM PENGEREMAN
Tromol rem.
Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah. Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem.

Rem model cakram


Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada

2. Power Pneumatic Brake System penemu rem angin Westinghouse. Filosofi : sistem pengereman pneumatic biasanya dipakai pada kendaraan berat, seperti bus, truk besar, truk kontainer, dumptruck dan kendaraan berat lainnya (heavy vehicle). 3. Hydraulic Pneumatic Brake System 4. Mechanical Brake System yang diaplikasikan pada Service Brake maupun Parking Brake

Setiap sistem memiliki keuntungan dan kekurangan, dalam menentukan sistem yang mana yang tepat yang akan diterapkan pada sebuah kendaraan, semua itu tidak terlepas dari beban pengereman. Beban pengereman dipengaruhi oleh beban kendaraan ditambah besar muatannya (kg) dan kecepatan kendaraan (km/jam). Semakin besar beban pengereman , semakin besar pula daya pengereman yang dibutuhkan. Hal ini juga berarti semakin besar daya pengereman yang dibutuhkan, semakin besar pula temperature yang dihasilkan akibat gesekan antara Brake Pad (sepatu rem) denganlining surfacenya (permukaan bagian dalam drum brake atau permukaan pada pinggiran disc/cakram).

Macam-macam Tipe Service Brake


1. Direct Acting Yaitu sistim rem yang menggunakan tenaga hidrolik secara langsung, dimana oli hidrolik yang ditempatkan pada tempat khusus ( master cylinder ) akan dikompresikan melalui pedal rem dan akan diteruskan ke setiap silinder rem yang terdapat pada setiap roda.

2. Hydrovac Yaitu sistim rem yang menggunakan tenaga hidrolik, tetapi dibantu dengan tenaga lain dengan memanfaatkan kevacuman yang diperoleh dari pompa vacuum, sehingga tenaga yang diperlukan untuk menekan pedal rem menjadi lebih ringan.

3. Air Over Hydraulic Yaitu sistim rem yang menggunakan tenaga hidrolik, tetapi untuk bekerjanya dibantu dengan tenaga angin. kampas tetap ditekan dengan minyak rem. Bedanya, udara bertekanan yang digunakan untuk mendorong minyak rem tersebut Tekanan udara dalam tangki dijaga oleh gorvernor, lalu nantinya akan diteruskan menuju rem depan ataupun belakang, melalui brake chamber

4. Air Brake System Yaitu sistim rem yang bekerja sepenuhnya menggunakan udara yang bertekanan ( angin ). Tekanan udara dalam tangki dijaga oleh gorvernor, lalu nantinya akan diteruskan menuju rem depan ataupun belakang, melalui brake chamber

Parking brake
Pada bagian brake chamber terdapat per atau pegas berukuran besar yang mempunyai tekanan besar, berfungsi untuk menekan kampas rem.
Kalau pada pengereman normal, udara bertekanan yang tersimpan digunakan untuk mendorong pegas tersebut agar kampas tidak mengerem. Ketika rem parkir diaktifkan, maka tuas justru akan membuang udara pada brake chamber agar rem selalu terkunci dengan tekanan dari pegas tersebut.

"Exhaust brake
bekerja dengan cara menutup lubang exhaust, sehingga mesin tidak akan membangkitkan tenaga baru

You might also like