You are on page 1of 31

PEDOMAN PENULISAN BUKU AJAR PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK PAUD

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012
i

KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2, menyatakan bahwa pendidik merupakan suatu tenaga profesional yang salah satu tugasnya adalah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Pendidik profesional harus menguasai kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Kemampuan ini dapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan, workshop/seminar/lokakarya, magang, kursus, belajar mandiri, tutorial dan dikusi kelompok terfokus (focus group discussion). Peningkatan kompetensi dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan. Menulis buku ajar merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikuasai oleh seorang pendidik Pendidikan Anak Usia Dini karena kemampuan ini sangat menunjang kualitas pembelajaran yang dilakukannya. Oleh karena itu, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan menyusun Pedoman Penulisan Buku Ajar Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD. Semoga pedoman ini dapat dipahami oleh semua pihak dan dapat diimplementasikan sebagaimana mestinya. Jakarta, Juni 2012 Kepala BPSDMPK-PMP,

Syawal Gultom NIP.196202031987031002


ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan D. Manfaat E. Pengguna Pedoman BAB II BUKU AJAR A. Pengertian B. Karakteristik Buku Ajar C. Tujuan Penulisan Buku Ajar D. Prinsip-prinsip Penulisan Buku Ajar BAB III PROSEDUR DAN TEKNIK PENULISAN A. Prosedur Penulisan Buku Ajar B. Teknik Penulisan Buku Ajar C. Spesifikasi Buku Ajar D. Model Format Buku Ajar E. Kaidah Penulisan Buku Ajar BAB IV SUBSTANSI BUKU AJAR Substansi Buku Ajar Pendidik PAUD BAB V PENUTUP

ii ii 1 1 3 4 4 4 5 5 5 5 6 7 7 9 10 13 14 16 16 20

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan berperan sangat penting dalam menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya manusia berkualitas. Hal tersebut sesuai dengan amanat UndangUndang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 31 ayat (1) tiaptiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan ayat (2) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undangundang. Sejalan dengan itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 3) merumuskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan faktor penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pendidikan selalu mendapat prioritas utama dalam pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Sebagaimana yang termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pada Pasal 13 ayat (1) bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
1

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Keberhasilan penyelenggaraan PAUD salah satunya ditentukan oleh kompetensi pendidik. Jumlah dan ragam pendidik PAUD sangat banyak seiring dengan keluasan ruang lingkupnya. Kualifikasi dan kompetensi para pendidik ini juga sangat bervariasi karena mereka datang dari berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman. Padahal, keberhasilan pendidik PAUD dalam menjalankan tugas profesionalnya ditentukan oleh tingkat penguasaan pendidik terhadap kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial secara komprehensif. Penyiapan pendidik PAUD yang kompeten, bermartabat, unggul dan berdaya saing memerlukan berbagai upaya strategis, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat terbentuk. Salah satu upaya strategis yang ditempuh adalah pembinaan kemampuan pendidik PAUD dalam penulisan buku ajar untuk meningkatan kompetensinya secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan kemampuan ini para pendidik PAUD terdorong untuk belajar secara mandiri sekaligus membelajarkan sesama pendidik. Kemampuan dan keterampilan pendidik PAUD dalam melakukan penulisan buku ajar di bidangnya masih sangat terbatas. Indikasi keterbatasan tersebut adalah masih sedikit tulisan -tulisan kajian tentang peningkatan kompetensi pendidik PAUD yang termuat dalam jurnal atau tersedia dalam koleksi perpustakaan.

Faktor penyebab rendahnya produktifitas dalam menulis buku ajar, khususnya di kalangan pendidik PAUD antara lain: (1) motivasi berprestasi, (2) budaya akademik yang kurang kondusif, (3) penguasaan pengetahuan dan keterampilan, serta (4) ketersediaan dana. Untuk meningkatkan produktifitas pendidik PAUD dalam menulis buku ajar diperlukan motivasi, pelatihan, dan bimbingan menulis buku ajar. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan yang bertanggungjawab terhadap peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, merupakan institusi yang tepat untuk melakukan inisiasi kegiatan penulisan buku ajar oleh para pendidik PAUD. Untuk mewujudkan tanggungjawab ini perlu disusun Pedoman Penulisan Buku Ajar untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD secara teoretis dan praktis. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010, tentang Reorganisasi Kementerian, 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.
3

C.

Tujuan Pedoman ini bertujuan memberi acuan penyusunan buku ajar untuk peningkatan kompetensi pendidik PAUD. Manfaat 1. Memudahkan Pendidik PAUD dalam menyusun buku ajar peningkatan kompetensi Pendidik PAUD sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. 2. Memperkaya referensi tertulis tentang peningkatan kompetensi Pendidik PAUD yang dapat digunakan sebagai bahan belajar. 3. Terbangun budaya menulis di kalangan Pendidik PAUD. 4. Terwujud budaya saling belajar-membelajarkan dalam rangka peningkatan kompetensi di kalangan Pendidik PAUD. Pengguna Pedoman 1. Pendidik PAUD (Guru TK/RA, Guru Pendamping, dan Pengasuh). 2. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. 3. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa (P4TK TK/PLB). 4. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 5. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

D.

E.

BAB II BUKU AJAR A. Pengertian Buku ajar adalah alat bantu atau media pembelajaran cetak yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD. Karakteristik Buku Ajar 1. Sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidik PAUD. 2. Dapat membelajarkan pendidik PAUD secara mandiri 3. Bermakna dan mudah dipahami oleh pendidik PAUD sehingga dapat meningkatkan kompetensinya. 4. Menarik minat membaca pendidik PAUD. 5. Memiliki nilai kegunaan sehingga dirasakan manfaatnya oleh pendidik PAUD. Tujuan Penulisan Buku Ajar 1. Mengkomunikasikan materi ke-PAUD-an yang dapat digunakan untuk peningkatan kompetensi pendidik PAUD. Memberikan kemudahan kepada pendidik PAUD untuk memperoleh sumber belajar tentang kompetensinya. Memperjelas materi yang terkait dengan kompetensi pendidik PAUD. Memberikan motivasi kepada pendidik PAUD untuk melakukan pengembangan berpikir dan bertindak secara kreatif. Membentuk sikap mental rasional dan ilmiah serta kesadaran kritis pendidik PAUD.

B.

C.

2. 3. 4.

5.

D.

Prinsip-prinsip Penulisan Buku Ajar 1. Prinsip relevansi (keterkaitan). Materi buku ajar hendaknya relevan atau berkaitan dengan pencapaian kompetensi pendidik. Misalnya, kompetensi merancang kegiatan pembelajaran (RKH), maka isi buku ajar berupa model dan prosedur penyusunan RKH. 2. Prinsip konsistensi (keajegan). Materi buku ajar hendaknya memuat bahan/pembahasan yang linier mulai dari awal hingga akhir. Misalnya jika Buku ajar yang ditulis bertema perkembangan anak maka isi buku dari awal hingga akhir adalah tentang perkembangan anak. 3. Prinsip kecukupan. Materi yang ditulis pada buku ajar memadai (tidak terlalu sedikit dan tidak berlebihan) untuk menjelaskan hal-hal yang terkait dengan kompetensi atau subkompetensi yang dipilih sebagai tema, baik komponen maupun uraiannya. Hal ini berkaitan dengan keluasan materi yang diidentifikasi melalui peta konsep. 4. Sistematis. Buku ajar hendaknya merupakan satu kesatuan informasi yang utuh, yang terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait dan disusun secara runtut sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan buku ajar.

BAB III PROSEDUR DAN TEKNIK PENULISAN

A.

Prosedur Penulisan Buku Ajar Penulisan buku ajar mengikuti kaidah penulisan buku pada umumnya, namun secara khusus memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut muncul karena disesuaikan dengan sifat dan karakteristik buku ajar. Adapun prosedur penulisan buku ajar adalah sebagai berikut. 1. Menelaah kompetensi/subkompetensi pendidik dan deskripsi indikator yang sesuai. 2. Menyusun peta konsep. Peta konsep yang disusun merupakan strukturisasi terhadap telaah kompetensi/subkompetensi untuk menyusun profil buku ajar yang akan dihasilkan. Peta konsep ini akan melahirkan daftar isi pada buku ajar yang akan dihasilkan. 3. Mengidentifikasi karakteristik sasaran pengguna buku ajar untuk mengenal lebih dalam mengenai kebutuhan dan karakteristik belajarnya. 4. Mengidentifikasi pola belajar yang akan dilakukan dengan penggunaan buku ajar yang akan ditulis. 5. Merumuskan tujuan belajar yang akan dicapai melalui buku ajar yang akan ditulis sesuai dengan hasil telaah kompetensi/subkompetensi. 6. Merumuskan alat ukur keberhasilan (evaluasi) pencapaian tujuan, yang sekaligus sebagai rambu-rambu dalam menentukan keluasan dan keragaman materi yang akan ditulis. 7. Menghimpun materi yang relevan dan mendukung pencapaian kompetensi/subkompetensi untuk dijabarkan sesuai dengan peta konsep. Materi ini harus disesuaikan

dengan aktualitas, kemenarikan, kegunaan, orisinal, dan kebutuhan belajar yang dilakukan. 8. Memperkaya materi dengan contoh-contoh yang relevan untuk penjelasan materi agar lebih mudah dipahami oleh pembaca. 9. Mensinergikan materi dalam satuan bab/unit untuk mengetahui keruntutan (sequencing) dan keterpaduan (comprehensiveness) buku dalam pencapaian tujuan. 10. Melakukan evaluasi formatif untuk memperoleh balikan (revisi) terhadap semua komponen yang telah dilakukan. Secara operasional, prosedur tergambarkan berikut ini.
Review

penulisan

buku

ajar

Mengenal Model Penggunaan Buku Telaah Kompetensi dan Sub kompetensi Analisis karakteristi k Pembaca Merumuskan Tujuan Merumuskan Alat Ukur Menghimpun materi yang relevan Memperkaya contoh yang relevan Validasi / Ujicoba

Keruntutan & Keterpaduan

Gambar 3.1. Prosedur Penulisan Buku Ajar Prosedur penulisan buku ajar yang disampaikan di atas, disusun dengan menggunakan model pengembangan pembelajaran secara umum. Hal ini dilakukan karena pada hakikatnya penggunaan buku ajar yang ditulis tersebut akan digunakan

dalam konteks belajar tertentu sehingga diperoleh kompleksitas yang menyatu dengan kegiatan pembelajaran. B. Teknik Penulisan Buku Ajar Penulisan buku ajar dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Secara umum terdapat 3 (tiga) teknik penulisan buku ajar yakni: 1. Menulis sendiri (starting from scratch). Penulis menyusun buku ajar berdasarkan gagasan dan pengalamannya sendiri. 2. Mengemas ulang informasi (information repackaging/ text transformation). Penulis tidak menyusun sendiri buku ajar dari awal (from nothing atau from scratch), melainkan memanfaatkan buku-buku, textbook, paper, dan informasi lain yang sudah ada. 3. Menghimpun tulisan dari berbagai sumber yang terkait dan relevan dengan tema (compilation atau wrap around text). Prosedur kompilasi dilakukan dengan cara: a. Mengumpulkan seluruh referensi yang digunakan acuan dalam pembelajaran. b. Menentukan bagian referensi yang digunakan per pokok bahasan sesuai silabus. c. Mengcopy/menyalin seluruh bagian dari sumber yang digunakan per pokok bahasan sesuai dengan silabus. d. Memilah hasil salinan berdasarkan urutan pokok bahasan. e. Membuat resume atau analisa terhadap tulisan yang dikompilasi dikaitkan dengan tema buku atau kompetensi pendidik yang ingin dibentuk. f. Menulis/membuat halaman penyekat untuk setiap pokok bahasan. g. Menjilid & memperbanyak untuk pembelajaran h. Membuat/menulis panduan untuk pengguna buku ajar.
9

Penulis buku ajar dapat menggunakan salah satu dari ketiga teknik penulisan di atas dengan mengedepankan asas orisinalitas. C. Spesifikasi Buku Ajar 1. Penomoran Bab dan Sub-bab a. Bab dinomori dengan menggunakan angka Romawi. b. Sub-bab dinomori dengan menggunakan angka dan huruf Latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat. II . (Judul Bab) 2.1 . (Judul Sub-bab) 2.2 . (Judul Sub-bab) 2.2.1 . (Judul Sub-bab) c. Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf kapital, ukuran font 16, dicetak tebal dan jenis huruf Times New Romans. d. Penulisan nomor dan judul sub-bab dimulai dari kiri, dengan huruf awal kapital, ukuran font 14, dicetak tebal dan jenis huruf Times New Romans. e. Penulisan teks menggunakan ukuran font 12 dan jenis huruf Times New Romans. 2. Penomoran Halaman a. Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka Romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,). Posisi nomor di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik tetapi dihitung nomor halamannya. b. Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka Latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.

10

c.

Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka Latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3.

Judul dan Nomor Gambar/Grafik/Tabel a. Judul gambar/grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel. b. Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh: Gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III. Lampiran Lampiran berisi data, gambar, tabel atau analisis dan lainlain yang karena terlalu banyak, sehingga tidak mungkin untuk dimasukkan ke dalam bab atau sub-bab. Penulisan Daftar Pustaka a. Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah menurut kutipankutipan b. Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetis. c. Nama pengarang asing ditulis dengan format: nama keluarga, nama depan. d. Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu: nama depan + nama keluarga dan gelar tidak perlu disebutkan. e. Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi, tetapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi. f. Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan et al.

4.

5.

11

g.

Penulisan daftar pustaka dapat menggunakan beberapa model namun yang terpenting konsisten cara penulisannya.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka: Satu Pengarang Budiono.(1982). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Dua Pengarang Cohen, Moris R., and Ernest Nagel.(1939). An Introduction to Logic and Scientific Method. New York: Harcourt Jovanovich. Tiga Pengarang Heidjrahman R., Sukanto Pengantar Ekonomi

R.,

dan

Irawan.(1980).

Lebih dari Tiga Pengarang Barlow, R. et al.(1966). Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution. Pengarang Sama Djarwanto Ps.(1982). Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM. ____________.(1982). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM. Tanpa Pengarang Authors Guide.(1975). Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall. Interview Manual.(1969). Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.
12

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan. Herman Wibowo (Penterjemah).(1993). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga. Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur).(1978). Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Buku Jurnal atau Buletin Insukindro dan Aliman,(1999).Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,Vol. 14, No. 4:49-61. Granger, C.W.J.,(1986). Developments in the Study of Co-integrated Economic Variables, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226. 6. Margin dan Jumlah Halaman a. Menggunakan kertas ukuran A4. b. Margin atas : 4 cm Bawah : 3 cm Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm c. Jarak spasi : 1,5 (khusus abstrak hanya 1 spasi) d. Jumlah halaman naskah minimal 80 halaman, tidak termasuk bagian awal dan lampiran-lampiran Penjilidan Buku ajar dijilid berbentuk buku yang memuat keutuhan naskah.

7.

D.

Model Format Buku Ajar Penulisan buku ajar secara khusus disesuaikan dengan proses dan aktivitas belajar yang dilakukan. Aktivitas belajar yang dimaksud merupakan aktivitas kognitif dan intelektual yang terjadi selama kegiatan belajar dilakukan melalui buku ajar. Dengan demikian penyusunan model format buku ajar perlu
13

memperhatikan tahapan belajar yang terjadi. Secara umum buku ajar dapat disusun dengan format sebagai berikut. 1. Bagian Pendahuluan, terdiri atas: a. Halaman Judul (judul, pengarang, lembaga, dll) b. Daftar Isi (petunjuk bagi pembaca) c. Daftar Gambar (informasi keberadaan gambar) d. Daftar Tabel (informasi keberadaan tabel) e. Pengantar (ditulis ahli yang diminta penulis/penerbit) f. Prakata (ditulis penulis tentang apa isi buku, alasan penulisan buku, sasaran pengguna, ucapan terima kasih dll) Halaman Isi (batang tubuh), terdiri atas: a. Bagian Awal yang berisi tujuan pembelajaran b. Bagian Isi yang berisi uraian setiap bab disertai ilustrasi materi c. Bagian Penutup d. Setiap bab diakhiri dengan rangkuman dan latihan Bagian Penutup, terdiri atas: a. Lampiran b. Pustaka c. Penjurus (indeks) d. Takarir (glossary)

2.

3.

E.

Kaidah Penulisan Buku Ajar Kaidah penulisan buku ajar merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penulis buku ajar. Kaidah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tampilan buku: menarik, menggerakkan orang untuk membacanya. 2. Bahasa: menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan mudah dipahami.

14

3.

4. 5.

6.

Struktur buku: judul yang singkat, tata letak yang menarik, urutan yang mudah, memiliki daftar isi, struktur kognitif jelas, rangkuman, dan latihan yang harus dilakukan pembaca.. Menguji pemahaman: memberi kesempatan pembaca untuk mengetahui kemajuan belajarnya. Kemudahan dibaca: keramahan terhadap mata (jenis dan ukuran huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, dan mudah dibaca. Etika penulisan: memenuhi kaidah dan etika karya ilmiah, tidak melakukan penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri (plagiat), karena dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Penulis buku ajar harus mencantumkan sumber tulisan yang dikutip sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah.

15

BAB IV SUBSTANSI BUKU AJAR

Buku ajar peningkatan kompetensi pendidik PAUD dapat disusun berdasarkan tema-tema di bawah ini dan dapat dikembangkan menjadi sebuah buku ajar yang sesuai dengan tugas masing-masing pendidik PAUD (guru TK/RA, guru pendamping dan pengasuh) dan sesuai dengan kompetensi. Substansi Buku Ajar Pendidik PAUD
NO. 1 TEMA Pendidik dan Kode Etik PAUD SUBSTANSI Mencakup: kriteria pendidik PAUD, yang terkait dengan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 dan Permendiknas nomor 58 tahun 2009, guru dan pembelajaran AUD, guru sebagai model pengembangan karakter dan agen perubahan masyarakat, perilaku dan kode etik serta etika profesi Mencakup: tahapan dan karakteristik perkembangan belajar AUD, pengembangan diri anak berdasarkan kecerdasan jamak, belajar dan bermain, belajar yang mendidik dan menyenangkan, belajar dan pengembangan kreativitas AUD Mencakup: Teori perkembangan nilai agama dan moral AUD; nilai agama dan moral sebagai dasar pembentukan disiplin serta pengembangan karakter; model, pendekatan, strategi, metode dan media pembelajaran AUD 16

Karakteristik dan Cara Belajar AUD

Pencapaian Perkembangan Nilai Agama dan Moral AUD

NO. 4

TEMA Pencapaian Perkembangan Sosial Emosional dan Kemandirian AUD

Pencapaian Perkembangan Kognitif AUD

Pencapaian Perkembangan Bahasa AUD

Pencapaian Perkembangan Fisik Motorik AUD

SUBSTANSI Mencakup: Teori perkembangan sosial emosional AUD, perkembangan sosial emosional dan kemandirian anak, faktorfaktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional serta kemandirian anak; model, pendekatan, strategi, metode dan media pembelajaran sosial Mencakup: Teori perkembangan dan belajar kognitif AUD, pengembangan kognitif dan rasa ingin tahu anak, pengembangan kognitif dan pembelajaran sains AUD, pengembangan kemampuan memecahkan masalah melalui kegiatan permainan angka di PAUD, model, pendekatan, strategi, metode dan media Mencakup: Teori perkembangan bahasa AUD, pengembangan bahasa dan kemampuan mengeskpresi diri melalui bahasa, pengembangan kemampuan memecahkan masalah melalui kegiatan permainan angka di PAUD, model, pendekatan, strategi, metode dan media Mencakup: Teori perkembangan fisik dan Motorik AUD, pembentukan motorik skills dan life skills, bentuk gerak dan kordinasi otot, bermain sebagai wahana belajar, model, pendekatan, strategi, metode dan media 17

NO. 8

TEMA Kurikulum PAUD

Seni, gerak dan kreativitas AUD

10

Mengenali lingkup dan capaian perkembangan anak

11

Pembelajaran Inovatif AUD

12

Anak Berkebutuhan khusus

SUBSTANSI Mencakup: pengembangan kurikulum terkait dengan lingkup perkembangan anak, kurikulum dan arah minat anak, jenis dan model kurikulum PAUD, penyesuaian tema dan bidang pengembangan, penyusunan program dan perencanaan pembelajaran PAUD Mencakup: seni sebagai strategi pengembangan diri anak, kordinasi motorik melalui gerak, lagu dan tari; seni dan pengembangan kreativitas, pengembangan imajinasi anak melalui seni Mencakup: asesmen di PAUD, tugas pencapaian perkembangan AUD, pengembangan instrrumen asesemen pencatatan dan pelaporan capaian perkembangan AUD, mengkomunikasikan hasil asesemen pada orang tua dan pengembangan instrumen asesmen. Mencakup: Hal-hal yang perlu dikenali anak dalam lingkungan, pemanfaatan lingkungan sebagai wahana pembelajaran inovatif, pembelajaran inovatif dan pengembangan rasa ingin tahu anak, bentuk dan kegiatan pembelajaran inovatif bagi AUD, penataan lingkungan dalam pembelajaran inovatif Mencakup: Karakteristik anak berkebutuhan khusus, bentuk perilaku berkebutuhan khusus dan 18

NO.

TEMA

13

Kesehatan dan Gizi AUD

14

Orangtua, pendidik dan komunitas PAUD

15

Pengasuhan dan Perawatan AUD

16

Lingkungan Belajar AUD

SUBSTANSI pencentusnya, pendidikan inklusi di PAUD Mencakup: kebutuhan gizi anak, menu dan pola makan; gizi yang sehat dan seimbang bagi anak usia dini, penyajian gizi yang sesuai untuk anak usia dini, pemantauan dan analisis masalah fisik serta penyakit anak; kebersihan diri serta lingkungan AUD Mencakup: pendidikan dan pengasuhan anak, kerjasama dan komunikasi guru dengan orang tua, kerja sama lembaga PAUD dengan lembaga mitra, intervensi komunitas dalam penyelenggaraan PAUD, Mencakup: etika pengasuhan, komunikatif edukasi dan interaksi dalam pengasuh, asih, asuh asah di PAUD, toilet training, Mencakup: lingkungan sebagai media dan sumber belajar AUD, pengelolaan kelas yang kondusif dan menyenangkan, penataan alat permainan anak, pemanfaatan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman dalam pengembangan diri anak

Tema-tema di atas dapat dipilih dan dikembangkan menjadi satu judul tulisan/bahan ajar/buku ajar yang sesuai minat penulis, misalnya: tema yang diambil oleh Pengasuh adalah : Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini, maka penulis dapat menentukan judul: Perilaku Bugar dan Sehat Bagi Anak Usia Dini.

19

BAB V PENUTUP

Buku ajar merupakan tanggung jawab pendidik dalam menyelenggarakan suatu proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran salah satunya ditunjang oleh kesiapan pendidik dalam merancang pembelajaran dan menguasai bahan pembelajaran yang akan disampaikan. Untuk dapat menulis buku ajar yang baik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebuayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik telah berhasil menyusun Pedoman Penulisan Bahan Ajar Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD yang dapat dijadikan rujukan dalam penyusunan buku ajar serta memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan program atau kegiatan peningkatan kompetensi pendidik PAUD.

20

Tim Penyusun:

Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd Drs. Arif Antono Drs. Agus Rahman, M.Pd Adra Herlangga Rinny, SH, M.Si Dani Irawan, ST Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd Dr. Bachtiar S. Bachri, M.Pd Dr. Rachma Hasibuan, M.Kes Dr. Anita Yus, M.Pd

pusbangprodikpaudni@gmail.com

You might also like