You are on page 1of 30

SISTEM INFORMASI

PELAYANAN BIOSKOP
PADA PT. ROYAL AGENCY

DI SUSUN OLEH : 1. JOSE MARIO V. FERNANDEZ 2. OBBADI 3. VINSENSIUS NIKOLAUS A.J. 4. KASIMIRUS WIO 5. CANISIO E.P.M. PEREIRA 2006420028 2006420034 2006420069 2006420061 2006420070

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA JULY, 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pesatnya dunia perfilman bak jamur di musim hujan, khususnya di Indonesia memaksa sebuah perusahaan perfilman (produser) mencari area pemasaran dari film yang di produksi. Sehingga mereka berfikir dengan membuat sebuah wadah atau tempat yang bisa digunakan untuk melihat sebuah karya film sangat dibutuhkan, bahkan sebagian pihak dipaksa untuk merekontruksinya, salah satunya adalah PT. Royal Agency. PT. Royal Agency hanya merupakan sebagian perusahaan yang bergerak di bidang penayangan film dan berdiri pada tahun 1988. Perusahaan yang didirikan oleh Wijadwoko, M. SE ini memiliki salah satu visi terciptanya kesinambungan dunia IT dengan dunia perfilman dan menjaga kualitas film Indonesia di tengah arus teknologi. Misi dari perusahaan yang hanya terdiri dari beberapa karyawan ini adalah stabilitasi perangkat IT dan meracik IT dengan pelayanan bioskop yang kontemporer. Perusahaan ini memiliki 5 buah teater dan terdiri dari 5 loket untuk pembelian tiket. Dan lokasinya pun sangat strategis di daerah keramaian. Dalam setiap harinya omset yang di dapat oleh perusahaan ini sangat besar karena perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan yang menyediakan layanan bioskop di kota tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Perusahaan ini bisa dikatakan sangat jauh dari sentuhan IT, dan hanya mempunyai 5 unit komputer. Itupun digunakan untuk operator 2 buah, 1 buah untuk staf, dan 1 buah untuk manager. Sehingga bisa dipastikan melonjaknya permintaan atau pembelian tiket dalam setiap harinya sangat memperlamban proses dan efisiensi waktu. Bahkan tidak jarang para pembeli harus rela antri berjamjam hanya untuk mendapatkan sebuah tiket masuk. Sehingga masalah yang terjadi dalam perusahaan ini adalah : 1. Antrian Tiket 2. Jadwal Film 3. Pemilihan Tempat Duduk (Registrasi)

1.3 Kesempatan
Dengan adanya peran IT di lingkungan PT. Royal Agency diharapkan para karyawan lebih eksis dan bersemangat dalam mengembangkan pelayanan bioskop sesuai dengan tuntutan zaman, terlebih di tengah arus progresifitas sains dan teknologi kontemporer. Dan kesempatan yang terjadi adalah : 1. Adanya cabang dari perusahaan ini karena membanjirnya pengunjung. 2. Pengunjung tetap

1.4 Tujuan
Sistem pelayanan bioskop yang terkomputerisasi dilingkungan PT. Royal Agency bertujuan untuk efisiensi waktu dalam transaksi pembelian tiket atau pemesanan tiket untuk tempo beberapa hari sehingga pengunjung tidak perlu lagi menunggu berjam-jam di depan loket. 1. Efisiensi dan estimasi waktu. 2. Kepuasan pengunjung 3. Pelayanan cepat.

1.5 Waktu Pelaksanaan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Sistem Informasi


MJ. Alexander dalam bukunya Information System Analist : Theory and Application mengemukakan bahwa system informasi merupakan suatu group dari elemenelemen yang berbentuk data dan dikelola dan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi atau berelasi untuk menghsilkan suatu informasi. Alter [1992] mengemukakan bahwa system informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai sebuah tujuan dalam sebuah organisasi. System informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menganalisa, serta menyebarkannya untuk tujuan yang spesifik [Turban, Mc Clean, dan Wetherbe : 1999]. Sistem informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya, berupa value yang dapat dipahami [Gondon B. Davis]. Pada prinsipnya sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang terorganisasi dan bermanfaat bagi yang menerimanya [Barry E. Cusling]. Sehingga nantinya informasi merupakan suatu kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan [Stephen A. Moscave Cosling]. Komponen dasar system informasi adalah : a. Input, merupakan masukan yang mewakili data yang masuk dalam system informasi dan termasuk pula metode dan media untuk menjaring data yang akan dimasukkan. b. Proses, melakukan pengolahan input untuk mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. c. Output, hasil dari pengolahan data yang berupa informasi.

2.2 Sistem Basis Data


Perencanaan system basis data dirancang untuk lebih mengefisienkan kerja sistem dalam menangani informasi dalam jumlah yang besar. Selain itu juga banyak kegunaan dari pembuatan sistem basis data dalam menangani masalah penyusunan data. Manajemen basis data maliouti defenisi struktur untuk menyimpan informasi dan mekanisme ketepatan untuk memanipulasi informasi. System manajemen basis data adalah kumpulan program yang memungkinkan user untuk membuat dan melihat system. Dengan kata l;ain system manajemen basis data adalah kumpulan data yang saling berubungan dan satu set program untuk mengakses program tersebut. Pada pembahasan kali ini kami sengaja mengambil metode yang serin digunakan adalah DBMS.

2.3 Structure Query Language [SQL]


SQL adalah salah satu bahasa yang melengkapi data base yang menghubungkan suatu system data base. Fungsi dari SQL adalah : 1. Membuat instalasi dari database. 2. Menekankan pada objek phisik dari sebuah database 3. Menggambarkan logika dari sebuah objek database dan menampilkannya dengan table. 4. Memberikan pembatasan tentang pemakaian dan batasan batasan pada pengaturan control dari database 5. Mengatur dengan mendapatkan kembali dan memanipulasi data dalam database.

2.4 Java Programming Language


Java adalah bahasa pemerograman yang sedang naik daun. Berbagai kemampuan yang ada pada bahasa pemerograman lain sudah tercakup didal;am java, tambahan dengan beberapa kemampuan baru. Yang menarik dari semua itu adalah kemampuan program java untuk berjalan diberbagai platform dan arsitektur computer. Selain itu program yang ditilus dalam bahasa java dapat ditunjukan untuk berjalan di lingkungan cosole, window, server maupun lingkungan halaman web. Java juga mendukung pemerograman dalam mode thread, dimana beberapa proses pada suatu aplikasi dapat berjalan secara concurrent/ bersamaan. Java merupakan pemrograman yang berorientasi objek [OOP] yang dikembangkan oleh Sun Microsystem dengan status open source yang dapan didownload secara gratis di internet. Pada perkembangannya teknologi java sudah merambah ke dunia internet, sebuh saja JSP. Java Server Pages dikembangankan untuk kebutuhan pemrograman internet berbasis

java. Dengan melihat data pengguna internet saat ini sangat dimungkinkan bahwa alur informasi yang dibutuhkan dan diidam-idamkan oleh user adalah cepat dan tepat. Oleh karena itu maka pada pembelian tiket di bioskop royal kami menggunakan teknologi java development kit 6.5 sebagai editor, apache tomcat 6 sebagai server, dan PostgresSQL sebagai database.

BAB III ANALISA & DESIGN SISTEM

3.1 Deskripsi Sistem


Deskripsi sistem informasi pada pelayanan bioskop secara garis ialah dengan menyediakan informasi untuk : 1. Anggota Tetap Untuk menjadi anggota tetap pengunjuang harus mendaftar di loket operator. Pertama pengunjuang harus mengisi form pendaftaran anggota tetap yang selanjutnya diberikan kepada operator. Opertor menginputkan pendaftaran anggota baru. Pendaftaran anggota baru akan di cek oleh sistem, hal yang di cek adalah nama lengkap, nomor pengenal dan jenis pengenal. Jika ketika hal tersebut belum ada dalam database (tidak terdaftar) selanjutnya pengunjuang akan mendapatkan kartu anggota beserta username dan password untuk login. Keuntungan menjadi anggota adalah pemesanan atau pembelian tiket bisa dilukan kapan dan dimana saja. 2. Anggota Non Tetap (Pengunjung) Anggota tidk tetap merupakan pengunjung yang hanya datang untuk membeli atau nemesan tiket di tempat bioskop. Pembelian atau pemesanan tiket ditangani langsung oleh operator, jika jadwal yang dipilih masih ada maka pengunjung akan mendapatkan tiket masuk. 3. Jadwal Film Jadwal film merupakan jadwal penayangan film yang terdiri hari, tangal, jam, judul film, htm., dan teater. Jadwal ini telah disusun sebelumnya melalui admin. Anggota bisa mengakses dan melihat jadwal tayang suatu film secara lengkap melalui menu utama dan langsung bisa melakukan pemesanan pembelian tiket. Disini di deskripsikan mengenai harga tiket masuk, dal hal lain. 4. Registrasi atau Pembelian Tiket Pembelian atau pemesanan dapat dilakukan oleh anggota dan operator. Anggota bisa melakukan registrasi jika dia sudah login, selanjutnya anggota bisa masuk menu jadwal dan memilih jadwal selanjutnya bisa melakukan registrasi dari menu jadwal film, atau bisa langsung masuk menu registrasi dan memilih jadwal.

Operator hanya menginputkan registrasi yang dilakukan oleh pengunjuang atau non anggota. 5. Laporan Penjualan Tiket Laporan penjualan tiket meruapakan laporan yang hanya bisa di akses oleh staf. Sebelumnya staf harus login dan bisa melihat laporan penjualan tiket harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

3.1 Analisa Sistem


Analisa system dapat didefinisikan sebagai penggunaan dari suatu informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan

mengevaluasi permasalaha-permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang dipakai sehingga dapat dusulkan perbaikannya. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting karena kesalahan dalalm tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan dalam tahap selanjutnya. Data-data yang diperlukan dalam system pelayanan di bioskop adalah : 1. Anggota Data-data anggota yang akan dimasukkan adalah kode anggota, nama, tanggal lahir, alamat, no. telepon, jenis kelamin, pekerjaan, no. pengenal, jenis pengenal. 2. Film Data-data yang akan dimasukkan adalah kode film, judul, produksi, durasi, dan kategori. 3. Jadwal Tayang Data-data yang akan dimasukkan adalah no. jadwal, hari, tanggal, waktu, kode film, htm (harga tiket masuk), dan teater. 4. Registrasi atau Pembelian Tiket Data-data yang dibutuhkan adalah no. pembelian, tanggal pembelian, no. jadwal, no. anggota (jika anggota tetap), nama anggota (jika anggota tetap), no. kursi dan nama operator.

Design sistem pada pelayanan bioskop antara lain Data Flow Diagram, Conceptual Data Model, Physical Data Model.

3.11 Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram [DFD] merupakan diagram alur data yang menjelaskan alur atau rentetan perjalanan data dari awal sampai akhir. Penyusunan diagram alur data ini untuk membantu dalam menjelaskan alur data yang diperlukan dalam pembuatan system, penjelasan pada asal dari masing-masing data yang didapat, penyimpanan data [database pada program], serta penggunaan dari masing-masing data. Data-data ini yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan alternative. Keputusan yang diambil dengan memilih data-data yang ada.

3.1.1.1 Context Level

Pada context level di atas anggota pertama kali mendaftar dan akan mendapatkan kartu anggota. Jika anggota melakukan pembelian tiket maka ia akan mendapatkan print out tiket masuk. Entitas film berfungsi sebagai entry atau input data film ke sistem melalui form film. Pada entitas teater berfungsi untuk mengatur jadwal yang diatur/diinputkan melalui form jadwal. Staf berfungsi untuk meminta data penjualan tiket ke sistem dan selanjutnya sistem memberikan data registrasi.

3.1.1.2 Level 0

Level 0 menjelaskan lebih detail dari context level sebelumnya, pada bagian ini sistem terbagi atas registrasi dan jadwal film. Pada registrasi pendaftaran anggota baru akan dimasukkan dalam database anggota, begitu juga pada proses registrasi sistem akan mengambil data jadwal sesuai dengan inputan dan mengambil data anggota jika yang melakukan registrasi adalah anggota, selanjutnya data registrasi akan disimpan dalam database registrasi. Staff berfungsi untuk melihat data registrasi yang diperoleh dari data registrasi. Pada proses jadwal film pertama kali film akan diinputkan dan disimpan dalam database film, selanjutnya proses penjadwalan akan dilakukan melalui form input jadwal, data jadwal yang diinputkan akan disimpan dalam database jadwal.

3.1.1.3 Level 1 3.1.1.3.1 Level 1.1 Registrasi Anggota

Level 1.1 menjelaskan tentang registrasi anggota baru. Data anggota yang diinputkan akan di cek pada database anggota, selanjutnya jika data anggota baru akan disimpan di database anggota.

2.2.1.3.2 Level 1.2 Registrasi Pembelian Tiket

Level 1.2 menjelaskan tentang registrasi dimana anggota akan melakukan proses pembelin tiket melalui form registrasi, selanjutnya sistem akan mengambil data jadwal sesuai inputan, data registrasi akan dimasukkan ke dalam database registrasi.

Staff akan mengecek data pembelian tiket melalui form laporan, selanjutnya sistem akan memberikan data registrasi yang disimpan dalam database registrasi ke staff.

3.1.1.4 Level 2
Jadwal Film

Level 2 menjelaskan tentang proses penjadwalan film, dimana data jadwal film baru diinputkan melalui form jadwal, selanjutnya sistem akan memberikan data film yang diperoleh dari database film. Jadwal yang diinputkan akan disimpan di data jadwal.

3.1.2 Conceptual Data Model (CDM)


CDM memiliki struktur logika database secara keseluruhan dan tidak tergantung dengan struktur software maupun penyimpanan data. CDM dari sistem informasi pelayanan di bioskop memberikan gambaran tentang data-data yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan.

Ang gota no_ angg ota nam a_an ggota tan ggal_ lahir ala mat no_ telp jns_ kelam in pekerjaan no_ peng enal jns_ pnge nal

Reg istrasi no_ pemb elian tgl_ pemb elian no_ jadwa l no_ angg ota nam a_an ggota no_ kursi ope rator

no_anggota

no_j adwal

Film kod e_film jud ul_film pro duksi durasi kate gori

Jad wal no_ jadwa l hari tan ggal jam kod e_film htm tea ter

kode_film

Pada CDM Pembelian Tiket Bioskop diketahui bahwa anggota bisa melakukan beberapa registrasi, artinya satu anggota bisa melakukan banyak registrasi (dengan jadwal yang berbeda). Pada database film sebuah film akan digunakan untuk banyak penjadwalan, dan banyak penjadwalan digunakan untuk banyak registrasi. Relasi yang terhubung diantara anggota dan registrasi adalah one to many, Film dengan jadwal adalah one to many, sedangkan jadwal dengan registrasi adalah many to many.

3.1.3 Physical Data Model (PDM)


PDM merupakan gambaran dari implementasi fisik dari database. Pada PDM akan memperlihatkan secara detail dari database informasi pelayanan bioskop dengan mempertimbangkan masalah software dan stuktur penyimpanan database. PDM merupakan hasil generate dari CDM sebelumnya dengan menggunakan fasilitas Power Design. Tampilan PDM dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
ANGGOT A NO _ANG GOTA NA MA_A NGGO TA TA NGGA L_LA HIR ALA MAT NO _TEL P JNS _KEL AMIN PE KERJA AN NO _PENGENA L JNS _PNG ENA L varchar(1 0) varchar(5 0) dat e lon g varchar varchar(1 5) varchar(1 0) varchar(2 0) varchar(3 0) varchar(2 0) RE GISTRASI NO _PEM BELIA N TG L_PE MBEL IAN NO _JADWAL NO _ANG GOTA NA MA_A NGGO TA NO _KURSI OP ERAT OR varchar(2 0) dat e inte ger varchar(1 0) varchar(5 0) inte ger varchar(2 5)

NO_ANGGOTA = N O_ANGGOTA

NO_PEMBELIAN = NO_PEM BELIAN

NO _JADWAL NO _JADWAL NO _PEM BELIA N inte ger varchar(2 0)

NO_JADWAL = NO_JADWAL

JADWAL FIL M KO DE_FILM JUDUL_FILM PRODUK SI DURASI KA TEGO RI varchar(1 0) varchar(4 0) varchar(2 5) inte ger varchar(1 0) NO _JADWAL KO DE_FILM HA RI TA NGGA L JAM KD_FILM HT M TE ATER inte ger varchar(1 0) varchar(1 0) dat e tim e varchar(1 0) inte ger inte ger

KOD E_FILM = KOD E_FILM

Pada PDM di atas di jelaskan bahwa hubungan (relationship) antara registrai dengan anggota terletak pada no. angggota dimana no. anggota adalah primary key dari anggota dan no. anggota pada registrasi merupakan foreign key. Database Film dengan Jadwal terletak pada Kode Film dimana Kode Film pada Film merupakan Primary Key sedangkan Kode Film pada Jadwal merupakan Foreign Key. Hubungan Jadwal dengan Registrasi terletak pada no. jadwal di mana no. jadwal pada Jadwal adalah Primary Key, sedangkan no. jadwal pada Registrasi adalah Foreign Key, primary Key pada Registrasi terletak pada No. Pembelian.

3.2 Design Sistem 3.2.1 Unified Modelling Language (UML) 3.2.2 Use Case Diagram
Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan aktor, dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun.

3.2.2.1 Anggota

Anggota mempunyai hak antara lain login, lihat jadwal, dan beli tiket. Jika anggota tidak login anggota tidak berhak melakukan registrasi (beli tiket), pembelian tiket bisa dilakukan melaui form registrasi atau form lihat jadwal. Pada proses pembelian tiket pertama kali sistem akan melakukan pengecekan registrasi, setelah melakukan proses pembelian tiket anggota akan mendapatkan tiket yang telah di print out.

3.2.2.2 Operator

Operator merupakan orang yang membantu dalam proses registrasi anggota tidak tetap, input jadwal, film, dan pendaftaran anggota baru. Hak dari operator antara lain adalah login, input film, input anggota baru, dan registari. Untuk melakukan semuanya anggota terlebih dahulu harus login. Pada input jadwal sistem akan mengecek jadwal dimana film yang diinputkan sudah ada dalam database film. Proses input anggota baru akan melewati proses check anggota apakah sudah terdaftar atau belum. Dan pada registrasi akan dilakukan apakah pembeli termasuk anggota atau bukan, jika termasuk anggota sistem akan mengambil data anggota dan mengecek pembelian tiket, selanjutnya registrasi akan di cetak. Proses registrasi juga bisa dilakukan oleh non anggota atau pengunjung.

3.2.3 Activity Diagram


Aliran fungsionalitas sistem. Didalamnya terdapat langkah-langkah seperti yang digambarkan pada diagram aliran kerja.

3.2.3.1 Registrasi Anggota

Registrasi anggota baru dilakukan dengan mengisi form pendaftaran anggota baru, selanjutnya diserahkan pada operator untuk di entrykan. Selanjutnya sistem akan mengecek apakah anggota sudah terdaftar atau belum, jika belum terdaftar sistem akan menyimpan registrasi anggota baru ke database dan mencetak kartu anggota dan selanjutnya anggota akan menerima kartu anggota. Akan tetapi jika sudah terdaftar maka pendaftar tidak diperbolehkan.

3.2.3.2 Anggota

Pada bagian ini pertama kali yang dilakukan oleh anggota adalah login, proses login membutuhkan user dan password yang akan di cek oleh sistem, jika berhasil login anggota bisa melakukan pembelian tiket secara langsung atau melalui jadwal film. Pada proses pembelian tiket sistem akan mengecek apakah anggota sudah melakukan registrasi atau belum, juga mengecek apakah kursi masih tersedia atau sudah penuh. Jika syarat keduaduanya (registrasi dan tempat duduk) belum maka sistem akan mencetak tiket dan menambah (simpan) pembelian tiket anggota dan mencetak tiket, selanjutnya anggota mengambil tiket yang telah di cetak. Hal terkhir yang dilakukan oleh anggota adalah logout atau keluar dari sistem.

3.2.3.3 Registrasi Tiket Non Anggota

Pada registrasi non anggota (pengunjung) di entrykan oleh operator sesuai dengan jadwal yang diminta pengunjung, selanjutnya sistem akan mengecek apakah kursi masih ada atau tidak, jika ada maka proses selanjutnya adalah mencetak tiket dan pengunjung menerima tiket.

3.2.3.4 Operator

Operator terlebih dahulu harus melakukan login yang selanjutnya akan di cek oleh sistem. Jika berhasil login anggota bisa melakukan input film dan input jadwal. Pada proses entry jadwal sistem akan melihat/check apakah jadwal yang diinputkan sudah ada atau belum. Akhir dari proses operator ini adalah logout.

3.2.4 Class Diagram


Diagram kelas menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem.

Struktur class dari SI Pembelian Bioskop terdiri dari 3 package yakni Package Anggota, Package Film dan Package Teater. Package Anggota terdiri dari 3 class yaitu class Anggota, UDAnggota, dan Daftar Anggota. Pada Package Film terdapat 5 class yakni class Film, IUDFilm, Jadwal, UDJadwal dan SetJadwal. Sedangkan pada Package Teater terdiri dari 4 class, Class registrasi yang extends pada Anggota dan Film, interface Register, UDRegistrasi, dan Beli Tiket. bagian-bagian dari package di atas terdiri di jelaskan sebagaimana di bawah ini.

3.2.4.1 Package Anggota

Package Anggota terdiri dari 3 class yakni class Anggota, Daftar Anggota, dan UDAnggota. Pada class Anggota terdapat 9 atribut dan 2 operand yang menggunakan konsep overriding method. Fungsi operand void anggota pertama adalah mengisi value atribut dimana value tersebut disesuaikan dengan inputan dari form atau database. Sedangkan operand kedua adalah mengisi value atribut yang didapat dari database anggota. Perbedaan operand pertama dan kedua adalah operand pertama digunakan untuk operasi input anggota baru, sedangkan operangd kedua digunakan untuk edit anggota. Class DaftarAnggota mempunyai 1 atribut dan 2 operand. Isi dari awalnya adalah true, akan tetapi nilainya bisa berubah sehingga valuenya ada ketergantungan dengan operand

kedua. Operand pertama digunakan untuk menyimpan data anggota baru ke database dimana datanya diperoleh dari masing-masing atribut dari film (extends) melalui operand pertama. Operand kedua adalah mengecek apakah anggota sudah terdaftar atau belum, operang ini mempunyai nilai kembalin (return) berupa boolean, jika true maka proses penyimpanan anggota baru bisa dilakukan, sebaliknya jika false maka proses gagal. Pada UDFilm berfungsi untuk mengubah dn menghapus data anggota. Untuk proses edit data anggota di peroleh dari class anggota (extends) dimana isi atibutnya diperoleh melalui operand kedua.

3.2.4.2 Package Film

Pada package ini operand fungsi dari 2 operand film tidak jauh beda seperti fungsi operand pada anggota. IUDFilm merupakan class yang berfungsi untuk menangani proses input, edit, dan hapus data film prosesnyapun tidak jauh seperti class DaftarAnggota untuk tambah, dan UDAnggota untuk edit dan hapus, bedanya pada proses tambah tidak ada ada pengecekan data sebagaimana pada DaftarAnggota.

Begitupun dengan class Jadwal, SetJadwal, dan UDJadwal. Aturan mainnya hampir sama seperti semua class pada package anggoota dimana Jadwal sama dengan Anggota, SetJadwal dengan DaftarAnggota, dan UDJadwal dengan UDAnggota. Perbedaannya jika pada class Anggota class itu tidak tergantung pada class lain, sedangkan class Jadwal masih tergantung (extends) pada class Film.

3.2.4.3 Package Teater

Package Teater terdiri dari 4 class dimana 1 class merupakan interface. Aturan mainnya bisa dikatakan sama seperti pada class class di package Film. Class registrasi sama dengan class jadwal dimana juga mempunyai ketergantungan terhadap class lain yakni class Anggota pada package anggota dan class film pada package film. Interface register digunakan sebagai kontrol kendali pada class BeliTiket (implements) dimana aturan pada class BeliTiket tidak jauh berbeda dengan class SetJadwal pada package Film. UDRegistrasi mempunyai aturan yang sama dengan class UDJadwal.

3.2.5 Sequence Diagram


Diagram sekuensial digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case diagram. 3.2.5.1 Anggota

Pada gambar di atas dijelaskan bahwa didi sebagai anggota pertama kali melakukan login dengan user dan password yang salah (1), oleh karena itu maka sistem menganggap proses login tidak valid (2), selanjutnya dia login ulang (3), proses di terima maka sistem membuka didis account (4), kemudian dia melihat jadwal (5), kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembelian tiket (6), sistem mengecek pembelian tiket (7), ternyata sudah melakukan registrasi (8), ia kembali melihat jadwal lain (9), kemudian dilanjutkan dengan membeli tiket untuk jadwal yang baru (10), sistem mengecek registrasi baru (11), karena belum terdaftar maka sistem menyutujui registrasi (12), selanjutnya sistem mencetak tiket sesuai dengan registrasi (13), ia mengambil tiket yang telah di cetak (14), terakhir ia keluar dari accountnya (15).

3.2.5.2 Input Jadwal

Pada proses input jadwal yang dilakukan oleh nur sebagai operator adalah pertama kali ia menginputkan jadwal melauli form jadwal (1), selanjutnya sistem mencari data film (2), dari database film sistem memberikan data film (3), sistem mengecek jadwal baru (4), sistem menyimpan jadwal baru ke database jadwal (5).

3.2.5.3 Registrasi Non Anggota

3.3 Design Interface


3.3.1 Interface Input 3.3.1.1 Anggota

3.3.1.2 Film

3.3.1.3 Jadwal

3.3.1.4 Login

3.3.1.5 Registrasi Anggota

Non Anggota

3.3.2 Interface Output 3.3.2.1 Anggota

3.3.2.2 Film

3.3.2.3 Jadwal

3.3.2.4 Registrasi

3.3.2.5 Searching Jadwal

3.3.3 Interface Laporan 3.3.3.1 Laporan Harian

3.3.3.2 Laporan Mingguan Dan Bulanan

3.3.3.3 Laporan Tahunan

You might also like