You are on page 1of 13

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEBIDANAN NON STRESS TEST (NST) MODUL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komputer

Dosen : Agung Gumilar, S. Kom

Disusun Oleh: RISMA RAHMAWATI MA 0510047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KENCANA TASIKMALAYA 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan modul ini dengan judul Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Kebidanan, Non Stress Test (NST). Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komputer yang telah memberikan tugas kepada penulis sehingga menambah pengetahuan penulis dalam mata kuliah tersebut. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap sekecil apapun modul ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya Akhirnya penulis mohon kritik dan saran yang membangun untuk lebih baiknya dalam penyusunan modul ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan modul ini.

Tasikmalaya, Oktober 2012

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1.2 Tujuan ....................................................................................... 1.3 Manfaat ..................................................................................... BAB II NON STRESS TEST 1.1 Pengertian ................................................................................. 1.2 Fungsi ...................................................................................... 1.3 Patofisiologi .............................................................................. 1.4 Cara Kerja ................................................................................. 1.5 Indikasi .................................................................................... 1.6 Komplikasi ............................................................................... 1.7 Cara Membaca Hasil ............................................................... BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan .............................................................................. 1.2 Saran ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA

i ii iii

1 2 2

3 3 4 4 4 5 5

8 9

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, teknologi informasi di dunia semakin berkembang dan semakin banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Salah satunya yaitu dalam bidang kesehatan. Bidang kesehatan pun memiliki cabang ilmu, diantaranya: kebidanan, keperawatan, analis, farmasi dan lain sebagainya. Oleh karena modul ini disusun untuk dipaparkan kepada mahasiswa bidang studi diploma III kebidanan, maka akan dititikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi dalam kebidanan. Kesejahteraan ibu dan bayi pada masa kehamilan dan persalinan adalah fokus asuhan yang harus dicapai oleh bidan. Selain dengan diagnosa dasar, diperlukan juga diagnosa penunjang yang mendukung untuk menunjukkan kesejahteraan ibu dan bayi. Disinilah peran penting teknologi informasi yang dimanfaatkan dalam berbagai alat-alat kesehatan dengan tujuan mengidentifikasi kondisi janin sehingga diketahui perlu tidaknya suatu tindakan dilakukan. Dari sekian banyak alat-alat kesehatan modern yang merupakan bentuk pemanfaatan teknologi informasi, penulis akan menjelaskan alat yang bernama NST yang digunakan untuk melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin. Hal tersebut sangat perlu diketahui untuk memastikan intervensi apa yang harus dilakukan.

1.2

Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kebidanan yaitu pada NST 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Mengetahui pengertian NST 1.2.2.2 Mengetahui fungsi NST 1.2.2.3 Mengetahui keadaan patofisiologi saat NST dilakukan 1.2.2.4 Mengetahui cara kerja NST 1.2.2.5 Mengetahui indikasi pelaksanaan NST 1.2.2.6 Mengetahui komplikasi NST 1.2.2.7 Mengetahui cara membaca hasil NST

1.3

Manfaat 1.3.1 Bagi Penulis Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kebidanan. 1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan Memberikan informasi dalam dunia kesehatan dan menambah referensi tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kebidanan 1.3.3 Bagi Masyarakat Memberikan informasi tentang Pemanfaatan Teknologi

Informasi dalam kebidanan sehingga dapat memanfaatkan alat yang tersedia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi

BAB II NON STRESS TEST

2.1

Pengertian Cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi, pada umur kehamilan 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin.

2.2

Fungsi 2.2.1 Untuk menilai gambaran DJJ dalam hubungannya dengan gerakan / aktivitas janin. Adapun penilaian NST dilakukan terhadap frekuensi dasar DJJ (baseline), variabilitas (variability) dan timbulnya akselerasi yang sesuai dengan gerakan / aktivitas janin (Fetal Activity Determination / FAD). 2.2.2 Untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi. 2.2.3 Yang dinilai adalah gambaran DJJ dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin.

2.3

Patofisiologi Aktifitas dinamika jantung dipengaruhi oleh sistem saraf autonom yaitu simpatis dan parasimpatis. Bunyi jantung dasar dan variabilitas dari jantung janin normal terjadi bila oksigenasi jantung normal. Bila cadangan plasenta untuk nutrisi (oksigen) cukup, maka stres intrinsik (gerakan janin) akan menghasilkan akselerasi bunyi jantung janin, dan stres ekstrinsik (kontraksi rahim) tidak akan mengakibatkan deselerasi.

2.4

Cara Kerja 2.4.1 Persiapan tes tanpa kontraksi : Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh diberikan sedativa. 2.4.2 Prosedur pelaksanaan : 2.4.2.1 Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 450 miring kiri. 2.4.2.2 Tekanan darah diukur setiap 10 menit. 2.4.2.3 Dipasang kardio dan tokodinamometer. 2.4.2.4 Frekuensi jantung janin dicatat. 2.4.2.5 Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi. 2.4.2.6 Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit. 2.4.2.7 Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama 30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan).

2.4.2.8 Pemeriksaan

NST

ulangan

dilakukan

berdasarkan

pertimbangan hasil NST secara individual 2.5 Indikasi Semua pasien yang ada kaitannya dengan insufisiensi plasenta. 2.6 Komplikasi Hipertensi ortostatik 2.7 Cara Membaca Hasil 2.7.1 Reaktif, bila : 2.7.1.1 Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit 2.7.1.2 Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit 2.7.1.3 Gerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam 20 menit 2.7.1.4 Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola omega pada NST yang reaktif berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu kemudian 2.7.1.5 Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan NST diulang tiap hari, tipe yang lain diulang setiap minggu 2.7.2 Tidak reaktif, bila : 2.7.2.1 Denyut jantung basal 120-160 kali per menit 2.7.2.2 Variabilitas kurang dari 6 denyut / menit 2.7.2.3 Gerak janin tidak ada atau < 5 gerakan dalam 20 menit 2.7.2.4 Tidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari luar

Antara hasil yang reaktif dan tidak reaktif ini ada bentuk antar yaitu kurang reaktif. Keadaan ini interpretasinya sukar, dapat diakibatkan karena pemakaian obat seperti : barbiturat, demerol, penotiasid dan metildopa. Pada keadaan kurang reaktif dan pasien tidak menggunakan obatobatan dianjurkan NST diulang keesokan harinya. Bila reaktivitas tidak membaik dilakukan pemeriksaan tes dengan kontraksi (OCT). 2.7.3 Sinusoidal, bila : 2.7.3.1 Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung asal 2.7.3.2 Tidak ada gerakan janin 2.7.3.3 Tidak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan bahaya. Bila paru-paru janin matur, janin dilahirkan. Gambaran ini didapatkan pada keadaan isoimunisasi-RH Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan. 2.7.4 Hasil pemeriksaan NST disebut abnormal apabila ditemukan : 2.7.4.1 Bradikardi 2.7.4.2 Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau DJJ mencapai 90 dpm, yang lamanya 60 detik atau lebih Pada pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan terminasi kehamilan bila janin sudah viable atau pemeriksaan ulang setiap 12-24 jam bila janin belum viable.

Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti oleh keadaan janin yang masih baik sampai 1 minggu kemudian (dengan spesifitas sekitar 90%), sehingga pemeriksaan ulang dianjurkan 1 minggu kemudian. Namun bila ada faktor resiko seperti hipertensi/gestosis, DM, perdarahan atau oligohidramnion hasil NST yang reaktif tidak menjamin bahwa keadaan janin akan masih tetap baik sampai 1 minggu kemudian, sehingga pemeriksaan ulang harus lebih sering (1 minggu). Hasil NST non reaktif mempunyai nilai prediksi positif yang rendah < 30%, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan CST atau pemeriksaan yang mempunyai nilai prediksi positif yang lebih tinggi (Doppler-USG).

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan Non Stress Test adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi, pada umur kehamilan 32 minggu yang dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh diberikan sedativa dengan prosedur pelaksanaan yang telah ditentukan dan diindikasikan untuk semua pasien yang ada kaitannya dengan insufisiensi plasenta. Dan kemungkinan komplikasi yang dapat menyertai yaitu hipertensi ortostatik. Hasil yang ditunjukkan oleh pemeriksaan ini bisa reaktif, kurang reaktif dan tidak reaktif bahkan sinusoidal (meragukan) dengan ciri-ciri tertentu. Hasil pemeriksaan NST dapat pula disebut abnormal apabila ditemukan tanda tertentu. Dan bila ada faktor resiko, pemeriksaan ulang harus lebih sering dilakukan untuk mengawasi keadaan janin. Hasil NST non reaktif mempunyai nilai prediksi positif yang rendah < 30%, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan CST atau pemeriksaan yang mempunyai nilai prediksi positif yang lebih tinggi (Doppler-USG).

3.2

Saran 3.2.1 Bagi Penulis Diharapkan dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi yang dimanfaatkan dalam kebidanan 3.2.2 Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk

pembelajaran mahasiswa yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam kebidanan 3.2.3 Bagi Masyarakat Diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menambah

pengetahuan tentang manfaat teknologi informasi dalam kebidanan sehingga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA

http://bidanshop.blogspot.com/2010/01/nst-dalam-kehamilan.html, diakses pada 24 Oktober 2012. http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/05/ketrampilan-klinik-non-stress-testnst.html, diakses pada 24 Oktober 2012. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:IuFIZDkWqU4J:www.stikku.ac.id /wp-content/uploads/2011/02/EVALUASI-KESEJAHTERAANJANIN.pdf+Pemanfaatan+teknologi+informasi+(NST)+pada+kebidanan &hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjcePrusv6AzoaxxooptyptM39Fs uDsz5AujwlZJRJ9uEFxb4cCvgEIS4AuLIcrBuEKAIK4oeSltl1JbT7Adz F4Ngem6JNeq5wMAZMRuh3CPfY9OjnpVSi2aiHjU4YVKFoD5wM&sig=AHIEtbRovtcNW5cia WuR9IsuHO6Tbc_hlw, diakses pada 24 Okrober 2012

You might also like