You are on page 1of 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENANGANAN SAMPAH PLASTIK SECARA PIROLISIS serta PEMANFAATAN PADATAN SISA PIROLISIS

untuk BAHAN CAMPURAN ASPAL dalam RANGKA MEWUJUDKAN WASTE TO PRODUCT BIDANG KEGIATAN: PKM GT

Diusulkan Oleh : TITO SETIAWAN NUGROHO FEBRIAN MURVIANTO KEN DIMAS YOGA NANDA DINI SOFIA UTAMI (NIM 21030110120059/Angkatan 2010) (NIM 21030110120004/Angkatan 2010) (NIM 21030110120037/Angkatan 2010) (NIM 21030111130052/Angkatan 2011)

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Judul Kegiatan

: Penanganan Sampah Plastik Secara Pirolisis Serta Pemanfaatan Padatan Sisa Pirolisis Untuk Bahan Campuran Aspal Dalam Rangka Mewujudkan Waste To Product : ( ) PKM-AI : : : : : ( ) PKM-GT

2 3

Bidang Kegiatan Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat dan No.Telp/Hp f. Alamat Email

Tito Setiawan Nugroho 21030110120059 Teknik Kimia Universitas Diponegoro Jl. Taman Parkit C-27 No. 9 Semarang (085293339112) : titosn17@yahoo.com : 3 Orang

4 5

Anggota Pelaksana Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat dan No.Telp/Hp

: Ir. Agus Hadiyarto, M.T. : 19550821 198303 1 002 : Jl. Kukilo Mukti Raya 140 Semarang (024-6710348)

Semarang, Menyetujui, Pembantu Dekan III Fakultas Teknik

Februari 2012

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Prof.Dr.Ir.Abdullah, MS.) NIP. 19551231 198303 1 014 Pembantu Rektor III Universitas Diponegoro

(Tito Setiawan Nugroho) NIM. 21030110120059 Dosen Pendamping

( Drs. Warsito, SU ) NIP. 19540202 198103 1 014

(Ir. Agus Hadiyarto, M.T.) NIP. 19550821 198303 1 002

ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang ditujukan untuk mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) berjudul Penanganan Sampah Plastik Secara Pirolisis Serta Pemanfaatan Padatan Sisa Pirolisis Untuk Bahan Campuran Aspal Dalam Rangka Mewujudkan Waste To Product. Dalam penulisan karya ini penulis meyakini sepenuhnya bahwa tidaklah mungkin menyelesaikan karya tulis ini tanpa doa, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Agus Hadiyarto, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan karya tulis ini. 2. Kedua orang tua atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan yang telah diberikan. 3. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Penulis menyakini bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak berkaitan dengan karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan.

Semarang, 10 Februari 2012

Penulis

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................... DAFTAR TABEL ...................................................................................... RRINGKASAN .......................................................................................... PENDAHULUAN Latar Belakang ............................................................................... Tujuan dan Manfaat .......................................................................... GAGASAN Sampah............................................................................................. Pirolisis sampah plastik..................................................................... Aspal .............................................................................................. Pihak-Pihak yang Terkait dengan Pengolahan Sampah ..................... Pemanfaatan sisa padatan Hasil Pirolisis Plastik ................................ KESIMPULAN ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... i ii iii iv v vi vii 1 2 2 3 4 5 5 6 7 8

iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Grafik konsumsi plastik per kapita (kg/tahun) .......................... Gambar 2. Diagram alir pengolahan sampah plastik terintegrasi ............... 1 5

DAFTAR TABEL Tabel 1. Nilai kalor plastik dari plastik yang berasal dari turunan minyak bumi .............................................................................................. Tabel 2. Komposisi sampah plastik (%berat) ............................................. Tabel 3. Moisture, komposisi dalam basis basah (%berat) dan HHV (MJ/kg) padatan pirolisis .............................................................. Tabel 4. Propertis aspal ............................................................................... Tabel 5. Komposisi aspal ............................................................................

3 3 4 4 5

vi

RINGKASAN Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan plastik sebagai salah satu penemuan terbesar di bidang kimia khususnya bahan polimer. Semenjak plastik diproduksi secara massal dari sintetik polimer pada tahun 1940, maka konsumsi plastik dan limbah plastik yang dihasilkan meningkat secara drastis. Akibatnya plastik yang sulit terurai tersebut menjadi suatu masalah di berbagai belahan dunia. Selama ini penanganan sampah plastik di berbagai negara maju sering digunakan proses thermal seperti pembakaran, gasifikasi, pirolisis. Sampah plastik yang diolah secara pirolisis menimbulkan masalah baru yaitu sisa pembakaran dari proses pirolisis yang berupa padatan. Untuk itu, diperlukan suatu inovasi yang bisa menangani padatan hasil dari proses pirolisis plastik. Tujuan karya tulis ini adalah menyajikan sebuah gagasan untuk mengatasi padatan sisa pirolisis plastik yang selama ini belum termanfaatkan dan mencemari lingkungan untuk digunakan sebagai bahan blending aspal. Manfaat dari penulisan gagasan ini adalah diperolehnya solusi untuk mengatasi sampah plastik secara tuntas. Menurut Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah tersebut berasal dari kegiatan industri, perkantoran, permukiman, fasilitas umum, dan taman maupun jalan raya. Sampah bisa berupa sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat terurai, contohnya sampah plastik. Pirolisis adalah sebuah proses degradasi termal dari sebuah material tanpa keberadaan oksigen. Hasil dari proses pirolisis sampah plastik yang berupa padatan beracun dan mencemari lingkungan. Selama ini hasil padatan sisa pirolisis sampah plastik yang berupa padatan langsung dibuang ke tanah. Hal ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan, karena padatan tersebut mengandung sedikit bahan anorganik dan logam berat. Sehingga dengan kandungan dalam komposisi padatan sisa pirolisis sampah plastik dapat digunakan untuk blending aspal Aspal adalah bahan hidrokarbon hasil dari sisa minyak bumi. Aspal berwarna gelap, lengket, dan aspal bisa berupa dalam dua fase bergantung pada suhunya. Untuk mewujudkan pengelolaan sampah plastik secara tuntas tanpa menimbulkan pencemaran sama sekali perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terkait. Blending aspal dengan limbah padatan sisa pirolisis diharapkan bisa meningkatkan kualitas aspal. Limbah padatan pirolisis yang kaya akan kandungan karbon diharapkan bisa meningkatkan viskositas aspal, hal ini dikarenakan meningkatnya konsentrasi kandungan karbon dalam aspal. Apabila viskositas aspal meningkat, maka diharapkan penetrasi terhadap aspal semakin kecil dan pada saat suhu dingin aspal menjadi lebih keras serta kualitasnya pun meningkat. Disamping itu limbah padatan sisa pirolisis memiliki nilai HHV (High Heating Value) yang relatif tinggi, sehingga dengan penambahan padatan sisa pirolisis diharapkan bisa menaikkan titik leleh aspal. .

vii

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menghasilkan plastik sebagai salah satu penemuan terbesar di bidang kimia khususnya bahan polimer. Semenjak plastik diproduksi secara massal dari sintetik polimer pada tahun 1940, maka konsumsi plastik dan limbah plastik yang dihasilkan meningkat secara drastis. Akhir-akhir ini hal tersebut menjadi suatu masalah yang besar yang harus ditanggulangi, sehingga para peneliti berlomba-lomba untuk mengadakan penelitian mengenai limbah plastik.

Gambar 1. Grafik konsumsi plastik per kapita (kg/tahun) Sumber : A.K. Panda et al.2010 Dari data konsumsi plastik dari berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa kebutuhan plastik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dikarenakan termoplastik yang menjadi penyumbang terbesar konsumsi total plastik yaitu sekitar 80%, dan digunakan untuk aplikasi khusus plastik contohnya pengemasan, tetapi plastik digunakan pula pada aplikasi non-plastik contohnya textile fibres dan coating (Dewil et al.,2006). Dalam berbagai produk yang tahan lama plastik dapat ditemukan pada berbagai macam alat elektronik, furniture, pelindung aki, mainan anak-anak, perabotan rumah tangga, dan berbagai produk lainnya. Selama ini penanganan sampah plastik di berbagai negara maju sering digunakan thermal treatment seperti pembakaran, gasifikasi, pirolisis. Pembakaran sampah plastik akan menimbulkan masalah baru yaitu pencemaran udara yang dihasilkan dari emisi gas pembakaran plastik yang beracun. Sedangkan gasifikasi dan pirolisis akan menghasilkan gas dan kemudian gas tersebut dikondensasi menjadi cairan yang kaya akan campuran rantai karbon yang bisa digunakan sebagai campuran bahan bakar apabila diproses lebih lanjut. Di sisi lain proses pirolisis menimbulkan masalah baru yaitu sisa pembakaran dari proses pirolisis yang berupa padatan. Padatan tersebut mencemari lingkungan sekitar karena tidak mudah terurai, sehingga sisa padatan dari proses pirolisis plastik tersebut tidak bisa langsung dibuang ke tanah ataupun secara langsung digunakan sebagai produk. Untuk itu, diperlukan suatu inovasi yang bisa menangani padatan hasil dari proses pirolisis plastik. Inovasi yang dimaksud adalah mengumpulkan padatan tersebut sebagai bahan blending aspal.

2 Tujuan dan Manfaat Tujuan karya tulis ini adalah menyajikan sebuah gagasan untuk mengatasi padatan sisa pirolisis plastik yang selama ini menjadi masalah untuk digunakan sebagai bahan blending aspal. Sehingga bisa meningkatkan nilai manfaat dan nilai ekonomis dari padatan sisa proses pirolisis plastik dan tuntasnya penanganan sampah plastik tanpa menimbulkan pencemaran udara maupun yang mencemari lingkungan. Manfaat dari penulisan gagasan ini adalah diperolehnya solusi untuk mengatasi sampah plastik secara tuntas dan penanganan limbah padatan hasil pirolisis plastik melalui digunakannya limbah padatan pirolisis plastik sebagai blending aspal yang secara langsung meningkatkan nilai manfaat dan nilai ekonomis limbah padatan pirolisis plastik. GAGASAN Sampah Menurut Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah tersebut berasal dari kegiatan industri, perkantoran, permukiman, fasilitas umum, dan taman maupun jalan raya. Sampah bisa berupa sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat terurai, contohnya sampah dedaunan di taman. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat terurai, contohnya sampah plastik. Sampah plastik tersebut ditemukan dalam sebagian besar pada sampah di perkotaan. Sampah plastik tersebut berupa botol dan kemasan plastik (tas plastik, kantong plastik, bungkus plastik, botol soft drink, botol susu, dan botol air mineral) dimana sampah tersebut dalam jumlah yang banyak (USEPA,2002;USEPA, 2008). Menurut perhitungan 37,2 % plastik dikonsumsi di Eropa dan 35% diseluruh dunia (Clark and Hardy, 2004). Akhir-akhir ini sampah plastik menjadi masalah serius yang harus diatasi. Hal tersebut dikarenakan sampah plastik tidak bisa terurai, sehingga sampah plastik menimbulkan masalah baru yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. Di Indonesia, sampah plastik hanya dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Biaya yang tinggi dan lahan yang luas menjadi alternatif untuk pembuangan sampah (Zia et al.,2007), hal tersebut bukan merupakan solusi yang terbaik dalam menangani sampah plastik serta cara tersebut tidak efisien. Berbagai penelitian kajian dan pengujian telah menghasilkan berbagai macam treatments untuk melakukan recycle dan recovery plastik, dimana proses tersebut ekonomis dan ramah lingkungan (Howard, 2002). Treatment-treatment tersebut dapat dikategorikan menjadi 4 macam kategori (Mastellone, 1999), reextrussion (primary), mechanical (secondary), chemical (tertiary), dan energy recovery (quaternary).

3 Tabel 1. Nilai kalor plastik dari plastik yang berasal dari turunan minyak bumi Jenis Plastik Polyethylene Polypropylene Polystyrene Household PSW mixture Nilai Kalor (MJ/kg) 43,3-46,5 46,50 41,90 31,8

Sumber : Williams and Williams (1997) and Mastellone (1999) Plastik memiliki nilai kalor yang tinggi apabila dibakar, khususnya jika plastik tersebut hasil turunan dari minyak bumi. Karena nilai kalor plastik yang tinggi, sehingga sampah plastik lebih tepat ditangani menggunakan proses pirolisis. Pirolisis Sampah Plastik Pirolisis adalah sebuah proses degradasi termal dari sebuah material tanpa keberadaan oksigen. Pada mulanya berbagai sampah pastik dipisahkan dari berbagai sampah non-plastik, kemudian sampah plastik tersebut diperkecil ukurannya melalui proses grinding. Sebelum sampah plastik masuk kedalam reaktor pirolisis maka sampah plastik tersebut harus dilelehkan dengan cara plastik tersebut sedikit dipanaskan. Setelah sampah plastik meleleh kemudian masuk kedalam reaktor pirolisis. Di dalam reaktor pirolisis sampah tersebut dibakar pada suhu tinggi sekitar 4000C-7000C tanpa keberadaan oksigen (Faravelli et al.,2001). Hasil pembakaran plastik dalam reaktor akan menghasilkan gas, gas tersebut kemudian dikondensasi, sehingga dari fase gas akan berubah fase menjadi fase cair. Cairan tersebut kaya akan kandungan hidrokarbon, sehingga cairan ini bisa digunakan sebagai raw material bahan bakar apabila cairan tersebut diproses lebih lanjut melalui proses pemisahan secara destilasi. Disisi lain, proses pirolisis sampah plastik juga menghasilkan limbah berupa padatan. Sesuai percobaan yang dilakukan oleh A. Adrados et al.,2011 sampah plastik yang diuji dapat dikomposisikan sesuai tabel dibawah ini : Tabel 2. Komposisi sampah plastik (% berat) Bahan Polyethylene (PE) Polypropylene (PP) Polystyrene (PS) Polyethylene terephthalate (PET) Polyvinyl chloride (PVC) TOTAL %Berat 35 40 19 5 1 100

Sumber : A. Adrados et al.,2011 Diambil 100 gram sampel kemudian sampah plastik tersebut dikecilkan ukurannya hingga partikulatnya berukuran 8 mm. Kemudian dimasukkan dalam reaktor pirolisis yang berkapasitas 3,5 L. Didalam reaktor dialirkan gas nitrogen dengan flowrate 1 L/min. Sampah plastik tersebut dipanaskan hingga 5000C selama 30 menit.

4 Dari eksperimen diatas akan dihasilkan padatan sisa proses pirolisis sampah plastik sesuai dengan komposisi tabel di bawah ini : Tabel 3. Moisture, komposisi dalam basis basah (% berat) dan HHV (MJ/kg) padatan pirolisis Parameter Moisture Karbon (C) Hidrogen (H) Klorida (Cl) Nitrogen (N) Abu dan lain-lain Perbandingan Hidrogen dan Karbon High Heating Value (HHV) Sumber : A. Adrados et al.,2011 Sesuai hasil diatas apabila sample disimulasikan tidak mengandung material anorganik, maka padatan sisa pirolisis tersebut memiliki kandungan karbon yang sangat tinggi (>90%). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat arang atau produk karbon yang terbentuk selama proses pirolisis (A. Adrados et al.,2011). Selama ini hasil padatan sisa pirolisis sampah plastik yang berupa padatan langsung dibuang ke tanah. Hal ini akan menyebabkan pencemaran lingkungan, karena padatan tersebut sulit terurai. Padatan sisa pirolisis sampah plastik masih mengandung senyawa piroklastik dapat digunakan untuk blending aspal. Aspal Aspal adalah bahan hidrokarbon hasil dari sisa minyak bumi. Aspal berwarna gelap, lengket, dan aspal bisa berupa dalam dua fase bergantung pada suhunya. Dalam pembuatan jalan raya digunakan campuran beraspal, campuran ini terdiri atas dua bahan dasar utama, yaitu agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu. Aspal yang dihasilkan dari minyak bumi mentah memiliki propertis dan komposisi sesuai tabel di bawah ini : Tabel 4. Propertis aspal Properti Pitch type Ignition point (0C) Softening point (0C) Toluene Soluble (%) Density (g/cm3) Nilai 60-80 straight asphalt 300 48,5 99,72 1,0362 Nilai 2,3 29,3 1,2 1,1 4,7 61,4 0,5 11,5

Sumber : Md. Azhar Uddin et al.,2007

5 Tabel 5. Komposisi aspal Komposisi C H N Lainnya %berat 84,22 9,99 0,35 5,44

Sumber : Md. Azhar Uddin et al.,2007 Pihak-Pihak yang Terkait dengan Pengelolaan Sampah Untuk mewujudkan pengelolaan sampah plastik secara tuntas tanpa menimbulkan pencemaran sama sekali perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terkait. Pengelolaan sampah yang selama ini dikelola oleh pemerintah akan ditampung sementara di TPA, diharapkan pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta yang bersedia mengelola sampah plastik. Pihak swasta tersebut akan melakukan proses pirolisis plastik, sehingga didapatkan produk utama berupa cairan yang kaya akan rantai hidrokarbon. Rantai hidrokarbon tersebut memiliki nilai ekonomis dan nilai manfaat yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar. Di sisi lain, selain produk utama terdapat limbah yang belum diolah berupa padatan sisa proses pirolisis. Diharapkan adanya kerjasama antara pihak swasta sebagai pengolah sampah plastik dengan perusahaan pengolahan atau penyedia aspal. Kerjasama tersebut berupa supplai limbah padatan pirolisis dari pihak pengelola sampah plastik untuk kemudian dijadikan sebagai bahan baku blending aspal pada pihak pengelola dan penyedia aspal. Pemanfaatan Padatan Sisa Pirolisis Plastik Berdasarkan dari data kandungan, komposisi pada percobaan yang dilakukan oleh A. Adrados et al.,2001, maka limbah padatan pirolisis sampah plastik bisa digunakan sebagai alternatif bahan untuk campuran aspal.
Kondensasi Gas Sampah plastik Pirolisis sampah plastik Cair Destilasi Alternatif bahan bakar

Limbah padatan sisa pirolisis Aspal

Pemasakan & blending aspal

Hasil aspal blended

Gambar 2. Diagram alir pengolahan sampah plastik terintegrasi Dari diagram alir diatas dapat dijelaskan bahwa limbah padatan sisa pirolisis yang dihasilkan dari unit pengolahan sampah plastik kemudian ditampung untuk kemudian di blending dengan aspal. Aspal dalam bentuk padat kemudian dipanaskan hingga mencair, setelah itu dilakukan pencampuran dengan limbah padatan sisa pirolisis plastik. Komposisi padatan sisa pirolisis yang ditambahkan

6 ke dalam aspal cair saat proses pemasakan aspal sebanyak 5 % berat aspal padat. Campuran antara aspal dengan padatan sisa pirolisis kemudian dimasak hingga campuran tersebut benar-benar cair dan encer. Setelah proses pemasakan selesai, maka kemudian aspal yang telah di blending siap digunakan. Blending aspal dengan limbah padatan sisa pirolisis diharapkan bisa meningkatkan kualitas aspal. Limbah padatan pirolisis yang kaya akan kandungan karbon diharapkan bisa meningkatkan viskositas aspal, hal ini dikarenakan meningkatnya konsentrasi kandungan karbon dalam aspal. Apabila viskositas aspal meningkat, maka diharapkan penetrasi terhadap aspal semakin kecil dan pada saat suhu dingin aspal menjadi lebih keras serta kualitasnya pun meningkat. Disamping itu limbah padatan sisa pirolisis memiliki nilai HHV (High Heating Value) yang relatif tinggi, sehingga dengan penambahan padatan sisa pirolisis diharapkan bisa menaikkan titik leleh aspal. KESIMPULAN Selama ini penanganan sampah plastik di Indonesia belum ditangani secara tuntas. Dalam karya ilmiah ini, kami mengajukan suatu gagasan untuk memberi solusi penanganan sampah plastik secara tuntas dan menerapkan prinsip waste to product. Pada mulanya sampah plastik dari berbagai sumber dikumpulkan dan ditampung sementara di pengolahan sampah, kemudian sampah plastik tersebut dipisahkan dari pengotor yang berupa non-plastik. Sampah plastik yang sudah dipisahkan kemudian diperkecil ukurannya dan langsung masuk dalam reaktor pirolisis. Kondisi operasi reaktor diatur pada suhu 400 oC-700oC dan dibakar tanpa adanya oksigen. Senyawa plastik yang bersifat volatile akan menguap, uap tersebut kemudian dikondensasi hingga fasenya berubah menjadi fase cair. Kondesat tersebut sangat kaya akan rantai hidrokarbon, kondensat tersebut kemudian didestilasi. Destilat yang dihasilkan bisa digunakan untuk alternatif bahan bakar maupun campuran bahan bakar seperti solar. Sedangkan senyawa plastik yang bersifat non-volatil akan menjadi padatan sisa pirolisis sampah plastik. Padatan sisa pirolisis yang selama ini belum termaanfaatkan bisa digunakan untuk bahan campuran aspal. Padatan sisa pirolisis yang dihasilkan oleh unit pengolahan plastik dengan proses pirolisis kemudian dikumpulkan dan ditampung. Padatan sisa pirolisis plastik dengan komposisi 5% berat dari berat aspal dalam bentuk padat, kemudian dicampurkan ke dalam aspal yang benar-benar cair dan encer. Selama proses pencampuran tersebut aspal tetap dipanaskan diatas api dan sambil diaduk supaya pencampuran terjadi secara merata. Aspal yang sudah tercampur secara merata siap digunakan pelapisan jalan raya. Berdasarkan gagasan yang kami ajukan, diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan sampah plastik yang selama ini belum tertangani secara tuntas. Apabila gagasan ini diimplementasikan secara nyata maka dapat diprediksi akan mengurangi terjadinya penumpukan sampah plastik dan dihasilkan pula produk yang dapat menjadi sumber energi terbarukan, berupa cairan untuk campuran solar. Disisi lain, sisa padatan pirolisis menjadi produk campuran bahan aspal, penanganan sampah plastik tidak menimbulkan masalah baru maupun limbah melainkan terpenuhinya prinsip waste to product.

7 DAFTAR PUSTAKA A. Adrados et al., 2011. Pyrolysis of Plastic Packaging Waste : A Comparison of Plastic Residuals from Material Recovery Facities with Simulated Plastic Waste. Waste Management (2011). A.K.Panda et al., 2010. Thermolysis of waste plastics to liquid fuel A suitable method for plastic waste management and manufacture of value added products - A world prospective. Renewable and Sustainable Energy Review 14 (2010) 233-248. Clark, J.H., Hardy, J.J.E., 2004. Towards sustainable chemical manufacturing: polylactic acid a sustainable polymer. In: Azapagic, A., Perdon, S., Clift, R. (Eds.), Sustainable Development in Practice: Case Studies for Engineers and Scientists, first ed. Wiley, pp. 250282. Dewil, R., Everaert, K., Baeyens, J., 2006. The European plastic waste issue: trends and toppers in its sustainable re-use. In: Proceedings of the 17th International Congress of Chemical and Process Engineering, 2731 August, Prague, Czech Republic. Faravelli T, Pinciroli M, Pisano F, Bozzano G, Dente M, Ranzi E., 2001. Thermal degradation of polystyrene. Journal of Analytical and Applied Pyrolysis 2001;60(1):10321. Howard, G.T., 2002. Biodegredation of polyurethane: a review. International Biodeterioration and Biodegradation 49 (1), 245252. Kurniadji., 2008. Jurnal Jalan-Jembatan: volume 25, No. 2 Agustus 2008, 218237. Mastellone, M.L., 1999. Thermal treatments of plastic wastes by means of fluidized bed reactors. Ph.D. Thesis, Department of Chemical Engineering, Second University of Naples, Italy. Md. Azhar Uddin et al., 2007. Jurnal of Analytical and Applied Pyrolysis. 78 (2007) 337-342. USEPA, 2002. Municipal Solid Waste in the United States: 2000 Facts and Figures. Executive Summary. Office of solid waste management and emergency response (5305W), EPA530-S-02-001, June. Available at: www.epa.gov. USEPA, 2008. Municipal Solid Waste in the United States: 2007 Facts and Figures. Executive summary. Office of solid waste management and emergency response (5306P), EPA530-R-08-010, November. Available at: www.epa.gov. Williams, E.A., Williams, P.T., 1997. The pyrolysis of individual plastics and plastic mixture in a fixed bed reactor. Journal of Chemical Technology and Biotechnology 70 (1), 920. Zia, K.M., Bhatti, H.N., Bhatti, I.A., 2007. Methods for polyurethane and polyurethane composites, recycling and recovery: a review. Reactive & Functional Polymers 67 (8), 675692.

8 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1. Ketua Kelompok Nama Lengkap Tempat / Tanggal Lahir NIM Fakultas / Program studi Perguruan Tinggi No. Hp / Email Karya ilmiah yang pernah dibuat

: Tito Setiawan Nugroho : Semarang, 17 Desember 1991 : 21030110120059 : Teknik / Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : 085293339112 / titosn17@ymail.com :

Aplikasi Pengering Resirkulasi Kontinyu Tipe Konveyor Pneumatik di Gapoktan Mitra Tani Kabupaten Jepara Dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Nasional.
Penghargaan yang pernah diraih :2. Anggota Kelompok Nama Lengkap : Febrian Murvianto Tempat / Tanggal Lahir : Semarang, 9 Februari 1992 NIM : 21030110120004 Fakultas / Program studi : Teknik / Teknik Kimia Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro No. Hp / Email : 085641270686 / febrianm.9292@gmail.com Karya ilmiah yang pernah dibuat : Tepung Prebiotik Hasil Modifikasi Tepung Iles-Iles Secara Hidrolisa Enzimatis. Penghargaan yang pernah diraih :3. Anggota Kelompok Nama Lengkap : Ken Dimas Yoga Nanda Tempat / Tanggal Lahir : Balikpapan, 24 April 1992 NIM : 21030110120037 Fakultas / Program studi : Teknik / Teknik Kimia Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro No. Hp / Email : 085743364244 / ken.dimas24@rocketmail.com Karya ilmiah yang pernah dibuat : Tepung Prebiotik Hasil Modifikasi Tepung Iles-Iles Secara Hidrolisa Enzimatis. Penghargaan yang pernah diraih :4. Anggota Kelompok Nama Lengkap Tempat / Tanggal Lahir NIM Fakultas / Program studi Perguruan Tinggi No. Hp / Email Karya ilmiah yang pernah dibuat Penghargaan yang pernah diraih

: Dini Sofia Utami : Semarang, 29 Juli 1993 : 21030111130052 : Teknik / Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : 085740666405 / dinnisofut@yahoo.co.id ::-

You might also like