You are on page 1of 28

ISLAM SEBAGAI AGAMA WAHYU

Pendahuluan
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Agama Islam adalah agama yang benar dan satu-satunya agama yang diterima Allah, kepercayaan selain Islam tidak akan diterima Allah. Allah SWT berfirman: Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali Imran: 85]

Klasifikasi Agama
Agama Wahyu Agama Budaya Perbedaan Agama Wahyu dan Agama Budaya

Agama Wahyu
1. Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit yang artinya agama yang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui malaikat jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia. Ciri-cirinya adalah: a. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat. b. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya c. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia d. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia e. Konsep ketuhanannya monotheisme mutlak (tauhid) f. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.

Agama Budaya
2. Agama budaya (cultural religion) disebut juga dengan agama bumi yang artinya bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Ciri-cirinya adalah: a. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya b. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul) c. Umumnya tidak memiliki kitab suci d. Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya e. Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalah onotheisme nisbi f. Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa dan keadaan.

Perbedaan Agama Wahyu dan Agama Budaya


Perbedaan ke2 agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of the World sebagai berikut:

1.
2. 3. 4. 5.

6.

7.

Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama budaya tidak demikian Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama budaya tidak Agama wahyu sumber utamanya adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama budaya kitab suci tidak penting Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama budaya lahir di luar itu Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras simetik Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik spiritual maupun material, sedangkan agama budaya lebih menitik beratkan aspek spiritual saja. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama budaya kabur dan elastis.

Sumber Ajaran Islam


1. 2. 3. Sumber ajaran agama islam yaitu : Al-Quran As-Sunnah Ijtihad

Al-Quran

Al-Quran adalah sumber ajaran Islam yang utama. Al-Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW. Al-Quran dijaga dan dipelihara oleh Allah SWT, sesuai dengan firmannya sebagai berikut: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS 15:9) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran. Kalau sekiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapatkan pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS 4:82)

Al-Quran
Al-Quran menyajikan tingkat tertinggi dari segi kehidupan manusia. Sangat mengaggumkan bukan saja bagi orang mukmin, melainkan juga bagi orang-orang kafir. Al-Quran pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan (Nuzulul Quran). Wahyu yang perta kali turun tersebut adalah Surat Alaq, ayat 1-5. Al-Quran memiliki beberapa nama lain, antara lain adalah Al-Quran (QS. Al-Isra: 9), Al-Kitab (QS. Al-Baqoroh: 1-2), Al-Furqon (QS. Al-Furqon: 1), At-Tanzil (QS> AsSyuara: 192), Adz-Dzikir (Surat Al-Hijr: 1-9). Keutamaan Al-Quran Al-Quran sebagai Kalamullah. Fungsi Al-Quran Al-Quran sebagai Mukjizat

Keutamaan Al-Quran
Keutamaan Al-Quran ditegaskan dalam Sabda Rasullullah, antara lain:

1.
2. 3.

4.

5.

Sebaik-baik orang di antara kamu, ialah orang yang mempelajari AlQuran dan mengajarkannya Umatku yang paling mulia adalah Huffaz (penghafal) Al-Quran (HR. Turmuzi) Orang-orang yang mahir dengan Al-Quran adalah beserta malaikatmalaikat yang suci dan mulia, sedangkan orang membaca Al-Quran dan kurang fasih lidahnya berat dan sulit membetulkannya maka baginya dapat dua pahala (HR. Muslim). Sesungguhnya Al-Quran ini adalah hidangan Allah, maka pelajarilah hidangan Allah tersebut dengan kemampuanmu (HR. BukhariMuslim). Bacalah Al-Quran sebab di hari Kiamat nanti akan datang Al-Quran sebagai penolong bagai pembacanya (HR. Turmuzi).

Al-Quran sebagai Kalamullah


Al-Quran adalah wahyu harfiah dari Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab dan membacanya adalah ibadah. Sebagai Kalamullah, Al-Quran dalam bentuk aslinya berada dalam indu Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) dalam lindungan Tuhan. Lalu diturunkan kepada Nabi dalam bahasa kaumnya (bahasa Arab). Tuhan dalam menyampaikan firman-Nya kepada mansusia dialkukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Dengan wahyu (langsung ke dalam hati Nabi) 2. Di belakang tabir (wahyu diserap oleh indera Nabi tanpa melihat pemberi wahyu) 3. Dengan mengutus malaikat (Jibril) yang membacakan wahyu.

Fungsi Al-Quran
Fungsi Al-Quran antara lain adalah:

Menerangkan dan menjelaskan (QS. 16:89; 44:4-5) Al-Quran kebenaran mutlak (Al-Haq) (QS. 2: 91, 76) Pembenar (membenarkan kitab-kitab sebelumnya) (QS. 2: 41, 91, 97; 3: 3; 5: 48; 6: 92; 10: 37; 35: 31; 46: 1; 12: 30) Sebagai Furqon (pembeda antara haq dan yang bathil, baik dan buruk) Sebagai obat penyakit (jiwa) (QS. 10: 57; 17:82; 41: 44) Sebagai pemberi kabar gembira Sebagai hidayah atau petunjuk (QS. 2:1, 97, 185; 3: 138; 7: 52, 203, dll) Sebagai peringatan Sebagai cahaya petunjuk (QS. 42: 52) Sebagai pedoman hidup (QS. 45: 20) Sebagai pelajaran

Al-Quran sebagai Mukjizat


Mukjizat memiliki arti melemahkan, mengalahkan, atau membuat tidak kuasa. Al-Quran sebagai mukjizat berarti ia dapat mengalahkan atai melemahkan sehingga tida ada seorangpun yang kuasa melawannya. Mukjizat tersebut dapat berupa keindahan susunan bahasanya dan dari kedalaman isinya.

Dari segi bahasa, Al-Quran, tidak ada seorang pun yang dapat menandinginya. Hal ini membuktikan bahwa Al-Quran bukanlah buatan manusia, melainkan murni wahyu dari Allah SWT. Terhadap orang-orang yang tidak percaya kepada Al-Quran, Tuhan menantang mereka secara bertahap: Menantang mereka untuk menyusun karangan semacam Al-Quran secara keseluruhan Kalau tak bisa, silakan menyusun sepuluh surat saja semacam AlQuran Kalau tak bisa, silakan menyusun satu surat saja Jika tidak bisa juga, Tuhan menantang manusia unti membuat sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan surat Al-Quran Bagaimanapun usahanya, manusia tidak akan bisa dan pasti tidak akan mampu untuk menyaingi Al-Quran.

dari segi isi, susunan bahasa, sastra, dan keindahannya, apa yang ada dalam Al-Quran bukan sekadar tanpa makna. Makna-makna yang terkandung dalam Al-Quran begitu luas. Ayat-ayatnya selalu memberikan kemungkinan arti yang tak terbatas, dan selalu terbuka untuk menerima interpretasi baru. Al-Quran telah disesuaikan (sudah pasti disesuaikan) bagi seluruh zaman. Al-Quran berisi petunjuk agama atau syariat, dan mengandung mukjizat, tuntunan hidup di dunia dan hidup sesudah mati, serta berita-berita gaib, seperti berita tentang manusia akan dibangkitkan di hari akhirat. Al-Quran juga mengandung keterangan tentang isyarat-isyarat ilmiah. Seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya berasal dari Al-Quran.

As-Sunnah

Sunnah dalam bahasa berarti tradisi, kebiasaan adat-istiadat. Dalam terminologi Islam, sunnah berarti perbuatan, perkataan dan keizinan Nabi Muhammad SAW (afal, aqwal, dan taqrir). Dalam mengukur keotentikan suatu hadits (As-Sunnah), para ahli telah menciptakan suatu ilmu yang dikenal dengan musthalah hadits. Untuk menguji validitas dan kebenaran suatu hadits, para muhadditsin menyeleksinya dengan memperhatikan jumlah dan kualitas jaringan periwayat hadits tersebut yang dengan sanaad.

As-Sunnah
Macam-macam As-Sunnah: ditinjau dari bentuknya Fili (perbuatan Nabi) Qauli (perkataan Nabi) Taqriri (persetujuan atau izin Nabi) ditinjau dari segi jumlah orang-orang yang menyampaikannya Mutawir, yaitu yang diriwayatkan oleh orang banyak Masyhur, diriwayatkan oleh banyak orang, tetapi tidak sampai (jumlahnya) kepada derajat mutawir Ahad, yang diriwayatkan oleh satu orang.

As-Sunnah
Ditinjau dari kualitasnya Shahih, yaitu hadits yang sehat, benar, dan sah Hasan, yaitu hadits yang baik, memenuhi syarat shahih, tetapi dari segi hafalan pembawaannya yang kurang baik. Dhaif, yaitu hadits yang lemah Maudhu, yaitu hadits yang palsu. Ditinjau dari segi diterima atau tidaknya Maqbul, yang diterima. Mardud, yang ditolak. Kedudukan As-Sunnah Perbedaan Al-Quran dengan As-Sunnah

Kedudukan As-Sunnah
Sunnah adalah sumber hukum Islam kedua setelah Al-Quran Orang yang menyalahi Sunnah akan mendapat siksa (QS. Al-Mujadilah, 58: 5) Menjadikan Sunnah sebagai sumber hukum adalah tanda orang yang beriman (QS. An-Nisa, 4: 65)

Perbedaan Al-Quran dengan As-Sunnah


Segala yang ditetapkan Al-Quran adalah absolut nilainya. Sedangkan yang ditetapkan As-Sunnah tidak semuanya bernilai absolut. Ada yang bersifat absolut, ada yang bersifat nisbi zhanni Penerimaan seorang muslim terhadap Al-Quran adalah dengan keyakinan. Sedangakan terhadap As-Sunnah, sebagian besar hanyalah zhanny (dugaan-dugaan yang kuat).

Ijtihad
Ijtihad berasal dari kata jahada. Artinya mencurahkan segala kemampuan atau menanggung beban kesulitan. Menurut bahasa, ijtihad adalah mencurahkan semua kemampuan dalam segala perbuatan. Dalam ushul fiqh, para ulama ushul fiqh mendefinisikan ijtihad secara berbeda-beda. Misalnya Imam as-Syaukani mendefinisikan ijtihad adalah mencurahkan kemampuan guna mendapatkan hukum syara yang bersifat operasional dengan cara istinbat (mengambil kesimpulan hukum. Sementara Imam al-Amidi mengatakan bahwa ijtihad adalah mencurahkan semua kemampuan untuk mencari hukum syara yang bersifat dhonni, sampai merasa dirinya tidak mampu untuk mencari tambahan kemampuannya itu. Sedangkan imam al-Ghazali menjadikan batasan tersebut sebagai bagian dari definisi al-ijtihad attaam (ijtihad sempurna).

Metode Ijtihad
Istihsan Istihsab Mashalihul Mursalah Urf

Istihsan
1. Istihsan menurt bahasa adalah menganggap baik terhadap sesuatu.Sedangkan menurut istilah meninggalkan qiyas jali (jelas) untuk berpindah kepada qiyas khafi (samar-samar) atau dari hukum kulli (umum) kepada hukum juzi atau istisnai (pengecualian) karena ada dalil yang membenarkan perpindahan itu. 2. Kehujahan Istihsan (kedudukan Istihsan sebagai sumber hukum Islam) a. Golongan Syafiyah menolak istihsan karena berhujah dengan istihsan dianggap menetapkan suatu hukum tanpa dasar yang kuat, semata-mata hanya didasarkan pada hawa nafsunya. b. Golongan Hanafiyah membolehkan berhujah dengan istihsan dengan pertimbangan istihsan merupakan usaha melakukan qiyas khafi dengan mengalahkan qiyas jali atau menguatkan dalil yang istisnai daripada yang kulli. Hal ini semata-mata untuk mendapatkan kemaslahatan.

Istishab
1. Mengambil hak yang sudah ditetapkan masa lalu dan tetap digunakan sampai sekarang selama belum ada sumber hukum yang menetapkan. Contoh : Seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum, maka dalam hal ini ia harus berpegang pada ketentuan hukum asal yaitu belum berwudhu Kehujahan Istishab (kedudukannya Sebagai Sumber Hukum Islam) a. Ulama Syafiyah, Hambaliyah, Malikiyah, Dzariyah, dan sebagian kecil ulama Hanafiyah dan Syiah membolehkan selama belum ada ketentuan hukumnya baik Al-Quran, Hadits, dan Ijmak b. Kebanyakan ulama Hanafiyah menolak istishab sebagai pegangan hukum.

2.

Mashalihul Mursalah
1. Pengertian Mashalihul Mursalah Mashalih menurut bahasa adalah kemaslahatan, mursalah artinya terlepas. Dengan demikian Mashalihul mursalah artinya kemaslahatan yang terlepas. 2. Kehujahan (kedudukan Mashalihul Mursalah sebagai Sumber Hukum Islam) a. Jumhur Ulama menolak mashalih sebagai sumber hukum dengan alasan 1. Dengan nash-nash yang ada dan dengan cara qiyas yang benar, syarak senantiasa mampu merespon masalh yang muncul demi kemaslahatan manusia. 2. Apabila diperbolehkan akan melahirkan perbedaan hukum akibat perbedaan wilayah, negara, bahkan pendapat perorangan dalam suatu perkara, karena adanya perbedaan dalam masyarakat.

Mashalihul Mursalah
b. Imam Malik membolehkan secara mutlak dengan alasan 1. Setiap hukum selalu mengandung kemaslahatan bagi manusia dan kemaslahatan akan dipengaruhi oleh faktor tempat, zaman, waktu dan lingkungan hidupnya. 2. Para sahabat, tabiin, dan para mujtahid banyak yang menetapkan hukum untuk mewujudkan kemaslahatan karena tidak ada petunjuk dari syarak. c. Imam Syafii membolehkan berpegang kepada mashalihul mursalah dengan syarat harus sesuai dengan dalil kulli atau dalil juzi dari syarak Syarat-syarat mashalihul mursalah : 1. Mashalihul mursalah hanya berlaku dalam masalah muamalah dan adat kebiasaan bukan dalam hal aqidah 2. Mashlahah harus jelas dan pasti bukan hanya berdasrkan prasangka. Hukumyang ditetapkan berdasarkan maslahat itu tidak bertentangan dengan syariat yang ditentukan ijmak atau nash.

Urf
1. Pengertian Urf Menurut bahasa, urf berarti baik.sedangkan menurut istilah, urf adalah sesuatu yang sudah dikenal dan dijalankan oleh suatu masyarakat secara turun temurun dan sudah menjadi adat istiadat, baik yang berupa perkatan (qauli) maupun perbuatan (amali). 2. Macam-macam urf a. Urf shahih (benar) adalah kebiasaan yang berlaku ditengah-tengah masyarakat yang tidak bertentangan dengan nash (Alquran dan As sunah) dan tidak menghilangkan kemaslahatan serta tidak mendatangkan madharat. b. Urf fasid (rusak), adalh kebiasaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang bertentangan dengan dalil syarak. 3. Pandangan Ulama Mengenai urf Shahih dan Fasid a. Urf Shahih, diperbolehkan dan perlu dilestarikan karena membawa kemaslahatan dan tidak bertentangan dengan syarak. Urf fasid, harus diberantas dan dihilangkan sebab bertentangan dengan dalil syarak dan membawa dampak negatif bagi masyarakat

TERIMA KASIH
KELOMPOK : 1. ADITYA CHANDRA 2. ADITYA YOGA PRATAMA
1F/02 1F/03

D3 TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG

You might also like