You are on page 1of 27

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang, dan tujuan yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Setiap investor yang ingin memaksimalkan kekayaan akan tertarik suatu investasi yang memberikan tingkat expected return yang lebih tinggi dibandingkan dengan peluang investasi lainnya. Dalam

kenyataannya

hampir semua investasi mengandung ketidakpastian

atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya, sehingga investor hanya bisa memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dan seberapa jauh hasil yang sebenarnya menyimpang dari yang diharapkan. Pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan tetapi juga risikonya. Dalam literatur banyak dibahas tentang pentingnya pemahaman dalam pembuatan keputusan investasi melalui metode-metode penilaian investasi. Sumber risiko dapat berasal dari factor yang mempengaruhi semua (banyak perusahaan) dan ada pula yang hanya spesifik mempengaruhi suatu perusahaann tertentu saja. Sebagai contoh, pengumuman tentang angka pertumbuhan laba, tingkat bunga, merupakan Sedangkan informasi yang mempengaruhi tentang penjualan semua perusahaan. yang

pengumuman

perusahaan

meningkat lebih tinggi dari yang diharapkan, produk pesaing yang

mengalami gangguan, merupakan contoh informasi yang hanya mempengaruhi suatu perusahaan tertentu saja. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kami ingin mengambil judul Analisis Keputusan Investasi Aktiva Tetap dalam Mengembangkan Perusahaan .

B.

Rumusan Masalah
Makalah ini ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh investasi dalam aktiva tetap terhadap kegiatan operasional perusahaan . Pengambilan keputusan investasi dalam aktiva tetap dapat diperoleh melalui metode-metode penilaian investasi. Dalam makalah ini, rumusan masalahnya adalah Apakah keputusan investasi pada aktiva tetap perusahaan mampu mengembangkan perusahan ?

C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan malakah ini adalah : 1. Untuk mengetahui metode-metode penilaian investasi. 2. Untuk menganalisis investasi dalam aktiva tetap dan pengaruh pengambilan perusahaan. 3. Memenuhi tugas manajemen keuangan. keputusan investasi terhadap pengembangan

D.

Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan di bawah ini :

1. Bagi dunia pendidikan. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi akademik dan acuan dalam mempraktekkan berbagai teori yang menyangkut faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan investasi.

2. Bagi Investor. Memberikan bahan pertimbangan kepada calon investor dalam mengambil keputusan investasi. 3. Bagi pihak lain. Memberikan bahan acuan bagi pihak lain untuk menyempurnakan hasil makalah ini. 4. Bagi penulis. Makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan juga untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di APP.

E. Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan makalah ini kami menggunakan metode : Menggunakan metode kepustakaan. Mencari data-data yang dibutukan mengenai perusahaan tersebut melalui media internet.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Aktiva Tetap


Setiap perusahaan menpunyai harta ( aktiva ) untuk mendukung kegiatan usahanya. Aktiva itu dibagi menjadi dua yaitu: aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva tetap dibagi menjadi dua golongan yaitu, aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud.

Aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative permanen, dan merupakan aktiva berwujud (tangible assets) karena terlihat secara fisik. Aktiva tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal. Setiap perusahaan menggunakan berbagai macam aktiva tetap seperti peralatan, perabotan, bangunan, mesin, alat-alat dan tanah. Nama-nama deskriptif lain bagi aktiva ini adalah aktiva pabrik (plant assets) atau properti, pabrik dan peralatan (property, plant, equipment). Dalam perusahaan, aktiva tetap bisa menempati bagian yang sangat signifikan pada total aktiva perusahaan secara keseluruhan. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan aktiva tetap :

Operating Expenditure
Pengeluaran dana,dimana jangka waktu kembalinya kurang dari 1 tahun.

Capital Expenditure
Pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap jangka waktunya melebihi 1 tahun.

Capital Budgeting
Keseluruhan proses pengumpulan, pengevaluasian, penyeleksian dan penentuan alternative penanaman modal yang akan memberikan penghasilan bagi perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari 1 tahun.

B. Jenis Aktiva Tetap


Dari macam macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut : a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk

letak perusahaan, pertanian dan peternakan. b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis

masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva yang sejenis c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis

masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis.

Aktiva Tak Berwujud / Intangible Assets Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya. Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut : 1. Lahan : bidang tanah yang terhampar baik merupakan tempat maupun yang masih kosong. 2. Bangunan/ Gedung : bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik diatas lahan/air. 3. Mesin : termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan. 4. Kendaraan : semua jenis kendaraan seperti alat

pengangkutan, truk, traktor, mobil, kendaraan beroda dua, dan lain-lain. 5. Perabot : dalam jenis ini termasuk perabot kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari bangunan. 6. Inventaris/ Peralatan : peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris pabrik, laboratorum, gudang, dan lain-lain.

7. Prasarana : di Indonesia adalah merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana seperti jembatan, pagar, dan lain-lain.

C. Pengeluaran dalam Penggunaan Aktiva Tetap


Selama penggunaan aktiva tetap kita tak bisa menghindarkan diri dari pengeluaran aktiva tetap tersebut. Pengeluaran perlu diketahui dan dianalisis karena kemungkinan pengaruhnya terhadap harga pokok akhirnya mempengaruhi penyusutan. Menurut Sofyan Syafri dalam Akuntansi Aktiva Tetap.

Pengeluaran dibedakan menjadi dua macam : a. Pengeluaran Biaya (Revenue Expenditure) Suatu pengeluaran dianggap pengeluaran biaya jika

pengeluaran itu dianggap menambah harga pokok dalam arti bahwa biaya itu harus debebankan ke perkiraan laba rugi. b. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) Suatu pengeluaran dianggap Capital Expenditure jika

pengeluaran itu menambah harga pokok yang bersangkutan dalam arti pengeluaran itu dikapitalisasi. Jika pengeluaran dianggap Capital Expenditure maka hal ini berarti bahwa pembebanan ke perkiraan laba rugi tidak sekaligus tetapi ditangguhkan dan akan dialokasikan melalui pembebanan biaya penyusutan selama masa penggunaan.

D. Komponen Aktiva Tetap


Komponen adalah bagian berwujud dari aktiva tetap yang dapat dipisahkan dan diidentifikasikan sebagai aktiva yang disusutkan tersendiri sesuai dengan umur manfaatnya. Sebagai contoh, sebuah lift dari sebuah bangunan dapat diidentifikasikan sebagai sebuah komponen yang disusutkan terpisah dari bangunannya. Ketika perusahaan memperoleh atau membangun komponen baru, biaya harus dikapitalisasi. Ketika sudah terpasang,

komponen akan disusutkan selama umur manfaatnya. Perusahaan juga dapat mengganti suatu komponen. Penggantian diperhitungkan menjadi dua tahap.

Pertama : Nilai buku komponen yang diganti didebit ke akun beban penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perlakuan ini konsisten dengan perubahan estimasi. Yaitu, komponen aktiva tetap diakui sebagai aktiva yang telah disusutkan penuh pada saat penggantian. Sebagai tambahan, biaya yang terjadi untuk memindahkan komponen lama harus dicatat sebagai beban.

Kedua : Biaya langsung yang berkaitan dengan komponen baru harus dikapitalisasi. Sebagai contoh, diasumsikan Zaoldyeck

mengangkat atap gudangnya pada tanggal 1 Oktober dengan biaya $1.000. Pada 1 Oktober nilai buku atap lama ($40.000 harga perolehan dikurangi $31.000 akumulasi penyusutan) sebesar

$9.000. Pada tanggal 9 Oktober atap baru telah selesai dibuat menghabiskan biaya sebesar $60.000 dan diestimasikan

mempunyai umur manfaat 20 tahun, yang merupakan sisa umur dari bangunan.

E. Investasi Dalam Aktiva Tetap


Investasi dalam aktiva tetap merupakan investasi jangka panjang 5 s/d 20 tahun. Investasi aktiva tetap diartikan sebagai proses yang mengacu pada sebuah penganggaran modal. Penganggaran Modal adalah keseluruhan proses menganalisa proyek-proyek tersebut harus di masukkan dalam anggaran modal (Capital Budget) dengan alasan sebagai berikut : 1. Dana yang dikeluarkan merupakan investasi jangka panjang. 2. Jumalah dana investasi cukup besar. 3. Investasi ini merupakan harapan bagi perusahaan untuk memperoeh hasil operasi yang optimal. 4. Jika ada kesalahan dari investasi akan berakibat

berkepanjangan bagi perusahaan.

Dalam hal tersebut perusahaan harus menguji apakah yang terkait dengan arus kas dan bagaimana cara untuk mengukurnya untuk mendapatkan suatu keputusan. Dalam hal ini perusahaan lebih sering memakai metode NPV yang membandingkan nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar.

Usulan investasi dapat dilakukan atas dasar antara lain : 1. Penggantian aktiva lama 2. Penambahan kapasitas 3. Pembelian / investasi baru

F. Metode Penilaian Investasi


Cara menilai kelayakan investasi apakah akan menguntungkan atau tidak dihitung dengan menggunakan metode penilaian investasi yang terdiri dari :

1. Payback Period (PBP)


Adalah metode penilaian investasi dalam menghitung periode yang diperlukan untuk menutup atau mengembalikan investasi dengan menghitung proceeds atau aliran kas netto yang diterima metode ini akan memiliki investasi atas`dasar wktu tersingkat untuk pengembalian jumlah investasi. Kelemahan dari metode PBP ini tidak mempertimbangkan time value of money (nilai waktu dari uang) sedangkan kelebiham metode ini cukup simple. Rumus Payback Periode : *Jika proceed yang di hasilkan tiap tahun berbeda,maka rumusnya: HP = xxx NS (nilai residu) = xxx Investasi = xxx

Proceed th 1 = xxx Sisa Investasi xxx

2. Net Present Value (NPV)


Sebelum membahas NPV kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian time value of money atau nilai waktu dari uang. Misal : Jika hari ini mendepositokan uang sebesar Rp 100.000; dengan tingkat bunga 20% pertahun. Pada akhir tahun jumlah uang tersebut menjadi Rp 120.000; dan niali kompensasi sebesar Rp 20.000; disebut bunga atau nilai waktu dari uang. Konsep time value of money terbagi sebagai berikut: a) Compound value (nilai majemuk) Yaitu menghitung jumlah pokok ditambah dengan bunga yang diperoleh selama periode tertentu.

Rumus : Vn=P(I+i)n
Keterangan: P = Principle/Pokok i I = Interest = Jumlah bunga yang diperoleh selama periode tertentu

V = Value (jumlah nilai akhir P+1) n = Number of year (lamanya waktu)

b) Present Value (nilai sekarang) Jika compound value menghitung uang pada saat akhir periode maka present value adalah menghitung nilai sekarang atau permulaan periode.

Rumus: PV=
Keterangan : PV = Present Value FV = Future Value i n = Interest = Waktu

FV ( 1 + i)n

c) Compound Value Annuity (nilai majemuk dari anuitet) Metode ini dipergunakan untuk menghitung nilai

majemukpada akhir tahun deretan dana yang akan diterima pada tiap tahun.

Rumus : Sn= R1 ( I + i )n-1 + R2 ( I + i )n-2 dst.

Keterangan : Sn = Jumlah nilai majemuk R n i = Penerimaan secara periodik = Waktu = Interest

d) Present Value Annuity (nilai sekarang dari anuitet) Cara menghitung PV dari suatu anuitet adalah sebaliknya dari menghitung compound dari anuitet. Rumus : An = R 1 I+i + R 1 I+i
2

+ dst

Dalam menilai investasi dengan metode net present value dapat dihitung dengan mengalikan proceeds setiap tahun dengan diskon faktor yang ada pada tabel A-1 untuk proceed yang didapat setiap tahun dengan jumlah yang berbeda dan menggunkan tabel A-2 jika proceed setiap tahunnya sama. Menghitung NPV dapat juga dengan rumus : n

NPV = t=0

At (1+R)t

Keterangan :
K = Discount Rate At = cash Flow pada tahun t n = tahun/lamanya waktu

3. Profitability Index/PI ( Index Keuntungan)


Untuk menilai kelayakan investasi dapat juga dengan

menghitung PI-nya dengan ketentuan kita akan memilih hasil PI yang >1.

RUMUS PI :

PV Proceeds PV Outlays

4. Internal Rate of Return (IRR)


Pada dasarnya metode ini menggunakan metode present value dengan pertimbangan total PV proceeds = PV dari outlays. Cara ini dapat dihitung dengan trial dan error atau coba-coba sehinggamendapatkan hasil yang ditentukan. Pertama, hitunglah nilai sekarang arus kas dari suatu investasi dengan menggunakan suku bunga yang wajar,misalkan saja 10 %. Kemudian dibandingkan dengan nilai sekarang atau present value yang didapat dengan biaya investasi . Jika nilai sekarang > biaya invesrtasi, maka dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi , dst. Sebaliknya, jika nilai sekarang dari arus kas < biaya investasi, gunakan suku bunga yang lebih rendah dan proses demikian diulang lagi. Proses coba-coba

tersebut diulang hingga nilai sekarang arus kas dari investasi = biaya investasinya.

Suku bunga yang menyamakan nilai sekarang arus kas dengan biaya investasi disebut sebagai tingkat hasil pengembalian intern. Untuk mengurangi banyaknya coba-coba dalam tingkat pengembalian meminimumkan intern , maka yang penting pada adalah setiap

besarnya

penyimpanan

perhitungan . suatu pendekatan yang baik adalah berusaha mencoba suku bunga yang wajar, kemudian bergeser pada suku bunga yang cukup berbeda jauh. Dalam prakteknya jika banyak proyek yang harus dinilai, dean umur proyek cukup panjang, proses perhitungan IRR cukup dilakukan dengan kalkulator yang relatif murah.

5. Accounting Rate of Return (ARR)


Metode ini dihitung dengan berdasarkan pada keuntungan perusahaan yang dilaporkan dalam rugi laba.

Rumus : Laba bersih Investasi

atau Earning After tax Initial Investment

Metode ini relatif sederhana dan mudah dimengerti tetapi mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain : tidak

memperhitungkan Time Value of money.

BAB III PEMBAHASAN


A. Analisa Perusahaan
CV. SIMPATI TAXI adalah perusahaan jasa transportasi darat yang kegiatan utamanya adalah mengantar penumpang sampai tujuan dengan selamat dan berusaha memberikan pelayanan sebaik mungkin selama dalam perjalanan. Motto perusahaan ini adalah pelayanan prima.

CV. SIMPATI TAXI pada awalnya hanya memiliki 2 armada unit dan trayeknya hanya Medan-Padangsidempuan. Karena banyaknya

permintaan dari orang-orang ke berbagai tujuan maka perusahaan ini memperluas trayeknya. Yang dulunya hanya Medan-

Padangsidimpuan trayeknya bertambah menjadi Medan-Sibolga, Medan-Panyabungan, Medan-Batangtoru, Padangsidempuan- Rantau Prapat, Padangsidempuan-Padang.

1. Pada CV. SIMPATI TAXI jenis-jenis aktiva yang dimilikinya adalah sebagai berikut : a. Tanah Merupakan hak milik atau hak guna usaha yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang merupakan tempat berdirinya bangunan, tempat parkir semua kendaraan operasional.

b. Bangunan Terdiri dari kantor pusat, kantor cabang dan gudang yang merupakan bangunan untuk salah satu prasarana kegiatan operasional dengan masing-masing umur ekonomis 20 tahun.

c. Kendaraan Perusahaan ini bergerak dibidang jasa pengangkutan orang, oleh karena itu kendaraan ini adalah aktiva tetap berwujud yang paling utama. d. Inventaris kantor Terdiri dari lemari arsip, komputer, AC, mesin hitung, kipas angin, printer, dan lain sebagainya dengan umur ekonomis rata-rata 3 tahun.

e. Inventaris Gudang Seperti alat-alat perbaikan, alat-alat perawat kendaraan, ban bekas yang belum terjual dan bagian-bagian kendaraan operasional lainnya.

2. Pengeluaran-Pengeluaran dalam aktiva tetap yang terjadi di CV.Simpati Taxi antara lain : a. Pemeliharaan Pemeliharaan yaitu biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap dalam kondisi yang baik (maitanance), biaya ini sifatnya rutin dan tidak menambah umur aktiva dan dianggap sebagai revenue

expenditure. Pada CV. Simpati Taxi pemeliharaan ini difokuskan pada kendaraan operasional, biaya pemeliharaan ini terdiri dari penggunaan kampas rem, oli transmisi, oli gerdang, oli hidrolik,

penggunaan oli untuk seluruh bagian mesin saat kendaraan beroperasi serta serat untuk perawatan AC.

b. Reparasi Yaitu pengeluaran untuk memperbaiki aktiva dari kerusakan atau mengganti alat-alat yang rusak sehingga dapat dipergunakan kembali. Dalam hal ini CV. Simpati Taxi melakukan penggantian ban, baik ban mentah maupun ban vulkanisir.

c. Penambahan (addition) Yaitu menambah atau memperluas fasilitas yang dimiliki suatu aktiva dan pengeluaran ini dianggap sebgai capital expenditure. Pada CV. Simpati Taxi contohnya adlah karoseri.

Saat ini CV. Simpati Taxi ingin melakukan perluasan usaha dengan menambah rute perjalanan yang berarti harus melakukan

penambahan unit kendaraan operasional yang baru. Dalam hal ini CV. Simpati Taxi mempunyai 2 usulan investasi, yakni berinvestasi melalui proyek dengan menggunakan mobil sedan seperti mobil taksi pada umumnya atau melakukan terobosan baru dengan menggunakan mobil Alphard yang dapat mempunyai daya tampung penumpang lebih besar dan merupakan kendaraan baru bagi bagi dunia pertaksian.

B. Permasalahan
CV. Simpati Taxi merencanakan untuk memilih 2 usulan investasi dalam hal perluasan usahanya yaitu membeli mobil jenis A (sedan) atau mobil jenis B (toyota Alphard) untuk dijadikan taxi. Besarnya investasi dari masing-masing proyek tersebut sebesar Rp.

200.000.000. Daya tingkat bunga 10% dan umur ekonomis masingmasing selama 6 tahun. Rencana proceed (penerimaan bersih) dari masing-masing proyek sebagai berikut : Mobil A Proceed Rp. 45.000.000 Rp. 55.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 65.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 80.000.000 Mobil B Proceed Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000

Tahun 1 2 3 4 5 6

CV. Simpati Taxi diminta untuk memilih dua usulan proyek tersebut, mana yang paling menguntungkan perusahaan dengan menggunakan metode-metode penilaian investasi, yakni : 1. Net Present Value (NPV) 2. Profitability Index (PI) 3. Payback Periode (PBP)

C. Penyelesaian NPV dari Mobil A


NO. 1 2 3 4 5 6 DF = 10 % 0,909 0,826 0,751 0,683 0,621 0,564 Proceeds Rp. 45.000.000 Rp. 55.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 65.000.000 Rp. 70.000.000 Rp.80.000.000 PV dari Proceeds Rp. 40.905.000 Rp. 45.430.000 Rp. 45.060.000 Rp. 44.395.000 Rp. 43.470.000 Rp. 45.120.000 Rp. 264.380.000 Rp. 200.000.000 Rp.64.380.000

PV dari Proceeds PV dari Outlays NPV

Keterangan :

o Nilai DF di dapat dari tabel A-1 karena menggunakan konsep


Present Value dari Rp. 1,-

o Hasil PV dari proceeds yang berada pada kolom ke-tiga didapat


dari hasil perkalian antara DF dengan nilai proceeds.

o Nilai PV dari Proceeds yang terdapat pada baris ke-tujuh


merupakan penjumlahan dari hasil PV dari proceeds dari tahun pertama sampai tahun ke-enam.

o Nilai PV dari Outlays merupakan besarnya investasi dari proyek


tersebut.

o Nilai NPV merupakan pengurangan antara PV dari Proceeds


dengan PV dari Outlays.

PI Mobil A
PI = PV dari Proceeds PV dari Outlays = Rp. 264.380.000 Rp. 200.000.000 = 1,32.

PBP dari Mobil A


Tahun 1 2 3 4 5 6 Proceed Rp. 45.000.000 Rp. 55.000.000 Rp. 60.000.000 Rp. 65.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 80.000.000

Jumlah Outlays Proceeds tahun ke 1 Sisa Proceeds tahun ke 2 Sisa Proceeds tahun ke 3 Sisa

= Rp. 200.000.000 = Rp. 45.000.000 = Rp. 155.000.000 = Rp. 55.000.000 = Rp. 100.000.000 = Rp. 60.000.000 = Rp. 40.000.000 -

Proceeds tahun ke 4

= Rp. 65.000.000

Sisa investasi yang harus dibayar tahun ke 4 = Rp. 40.000.000 Proceeds selama tahun ke 4 = Rp. 65.000.000

Waktu yang diperlukan = Rp. 40.000.000 x 12 bulan Rp. 65.000.000 = 7,38 bulan = 0,38 x 30 hari = 11 hari Investasi tersebut berdasarkan metode PBP dapat kembali dalam waktu 3 Tahun 7 Bulan 11 Hari.

NPV dari Mobil B Untuk nilai dari DF didapat dari Tabel A-2 dengan melihat Interest Factor dan lama-nya(umur ekonomisnya). Menggunakan tabel A-2 karena menggunakan konsep Present Value dari Anuitet. Berikut ini perhitungannya :

Proceeds

= Rp. 50.000.000 x 4,355 = Rp. 217.750.000. = PV dari Proceeds PV dari Outlays = Rp. 217.750.000 Rp. 200.000.000 = Rp. 17.750.000

NPV

PI Mobil B PI = PV dari Proceeds PV dari Outlays = Rp. 217.750.000 Rp. 200.000.000 = 1,09.

PBP Mobil B PBP = Rp. 200.000.000 Rp. 50.000.000 = 4 tahun. x 1 tahun

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
1. CV. Simpati Taxi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan yang melayani penumpang pada trayek Medan ke berbagai daerah di daerah Sumatera Utara dengan motto pelayanan prima. Oleh karena itu CV. Simpati Taxi akan melakukan perluasan usaha dengan menimbang dua usulan investasi pada aktiva tetap demi meningkatkan pelayanan prima terhadap konsumen. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dari penilaian Investasi dengan menggunakan metode PBV, NPV dan PI kita dapat

membandingkan hasilnya seperti berikut : Metode NPV PBP PI Proceeds I Rp.64.380.000 3 Tahun 7 Bulan 11 Hari 1,32 Proceeds II Rp. 17.750.000 4 Tahun 1,09

Dan dari perbandingan penilaian investasi tersebut proceeds I lebih baik daripada proceeds II. Dengan begitu, proyek yang paling menguntungkan bagi CV. Simpati Taxi adalah proceeds I atau proyek A (Investasi pada Mobil jenis A).

3. Jenis-Jenis Aktiva Tetap pada CV. Simpati Taxi antara lain aktiva yang berwujud tanah, bangunan, kendaraan, inventaris kantor dan inventaris gudang.

4. Setelah dianalisa keputusan investasi aktiva tetap yang akan dilakukan oleh CV. Simpati Taxi dapat mengembangkan perluasan usahanya.

B. Saran
1. Dalam keadaan perekonomian saat ini, diharapkan perusahaan menggunakan aktiva tetapnya secara efektif dan efisien dalam kegiatan perusahaannya. 2. Para karyawan CV. Simpati Taxi hendaknya dapat

meningkatkan ketrampilan wawasan mengenai aktiva tetap dengan tujuan untuk memajukan perusahaan. 3. Karena motto perusahaan ini adalah pelayanan prima maka semua karyawan sebaiknya menggunakan seragam yang diberikan perusahaaan dengan tujuan untuk memudahkan para calon penumpang mengenali semua karyawan. 4. Berhubungan dengan hasil perhitungan dari penilaian Investasi dengan menggunakan metode PBV, NPV dan PI maka lebih baik bila perusahaan menginvestasikan dananya dalam proyek A (meginvestasikan dananya dengan membeli mobil jenis A) agar pengembangan usaha lebih maju karena keuntungan dari proyek A jauh lebih besa dibandingkan dengan proyek B.

DAFTAR PUSTAKA
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Perusahaan. Penerbit Gajah Mada. Pembelanjaan

Weston, J.Fred dan Thomas E. Copeland. Manajemen Keuangan. Edisi Ke-Sembilan. Jilid 1. Penerbit Binarupa Aksara. Syahyuman. Manajemen Keuangan I. Harahap Sofyan, Syafri. Akuntansi Aktiva Tetap. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

You might also like