Professional Documents
Culture Documents
Shally L 260110110003 Asep Ekas S 260110110005 Riska Nurul H 260110110006 Linawati N. A. P 260110110007 Kendy L. D 260110110008 Yuli Nurbaeti 260110110009
Asam
adalah zat yg memiliki sifat spesifik, rasa asam, merusak permukaan logam/ lantai marmer (korosif), reaksi dg logam menghasilkan hidrogen. Sebagai indikator sederhana terhadap senyawa asam adalah kertas lakmus (memerahkan kertas lakmus biru) Basa adalah memiliki sifat spesifik, licin jika mengenai kulit, rasanya getir, merubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Lavoisier (1776) mengemukakan teori asam yang hanya terfokus pada asam oksi seperti HNO3 dan H2SO4. sedangkan asam-asam hidro halida tidak dapat didefinisikan Sir Humphry Davy (1810)memberikan istilah asam untuk senyawa hidrohalida meskiput kurang terstruktur
Teori asam basa yang dikenal yaitu : 1. Teori Arrhenius (1887) 2. Teori Brnsted Lowry (1923) 3. Teori Lewis (1916)
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
HA + aq H+(aq) + A-(aq) BOH + aq B+(aq) + OH-(aq)
Di dalam air, ion H+ tidak berdiri sendiri, melainkan membentuk ion dengan H2O. H+ + H2O H3O+ (ion hidronium)
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dapat dilepaskan, asam dapat terbagi menjadi Asam monoprotik melepaskan 1 ion H+ Contoh : asam klorida (HCl) HCl H+(aq) + Cl-(aq) Asam diprotik melepaskan 2 ion H+ Contoh : asam sulfat (H2SO4) H2SO4 H+(aq) + HSO4-(aq) HSO4- H+(aq) + SO42-(aq) Asam triprotik melepaskan 3 ion H+ Contoh : asam fosfat (H3PO4) H3PO4 H+(aq) + H2PO4-(aq) H2PO4- H+(aq) + HPO42-(aq) HPO42- H+(aq) + PO43-(aq)
Bila asam dan basa direaksikan, maka produk yang akan terbentuk adalah senyawa netral (yang disebut garam) dan air.
Reaksi ini disebut sebagai reaksi pembentukan garam atau reaksi penetralan, yang akan mengurangi ion H+ dan OH- serta menghilangkan sifat asam dan basa dalam larutan secara bersamaan. Jika asam yang bereaksi dengan basa adalah asam poliprotik, maka akan dihasilkan lebih dari satu jenis garam. Misalnya pada rekasi antara NaOH dengan H2SO4. NaOH + H2SO4 NaHSO4 + H2O NaHSO4 + NaOH Na2SO4 + H2O Senyawa NaHSO4 disebut sebagai garam asam, yaitu garam yang tebentuk dari penetralan parsial asam poliprotik. Garam asam bersifat asam, sehingga dapat bereaksi dengan basa membentuk produk garam lain yang netral dan air.
Asam
adalah donor proton (ion hidrogen). Contoh : HCl + H2O H3O+ + Cl Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen). Contoh : NH3 + H2O NH4+ + OH
Air dapat bersifat asam dan basa amfoter
Dalam larutan, asam / basa lemah akan membentuk kesetimbangan dengan pelarutnya. Misalnya HF dalam pelarut air dan NH3 dalam air.
HF + H2O a1 H3 O + + F b2
b1
NH3 + H2O NH4+ + OHa1 b1 a2
a2
b2
Pasangan a1 b2 dan a2 b1 merupakan pasangan asam basa konjugasi. Asam konjugasi : asam yang terbentuk dari basa yang menerima proton Basa konjugasi : basa yang terbentuk dari asam yang melepas proton
Lewis mengelompokkan senaywa sebagai asam dan basa menurut kemampuannya melepaskan / menerima elektron. Asam : - senyawa yang menerima pasangan elektron - senyawa dengan elektron valensi < 8 Basa : - senyawa yang mendonorkan pasangan elektron - mempunyai pasangan elektron bebas Contoh : Reaksi antara NH3 dan BF3
H-N:+
H
B-F
F
HN :
H
BF
F
Nitrogen mendonorkan pasangan elektron bebas kepada boron. Pasangan elektron bebas yang didonorkan ditandai dengan tanda panah antara atom nitrogen dan boron. Kelebihan teori Lewis ini adalah dapat menjelaskan reaksi penetralan yang dilakukan tanpa air. Misalnya pada reaksi antara Na2O dan SO3. Menurut Arrhenius, reaksi penetralan ini harus dilakukan dalam air.
Na2O + H2O 2 NaOH SO3 + H2O H2SO4 2 NaOH + H2SO4 2 H2O + Na2SO4
Air
sangat efektif digunakan sebagai pelarut, karena memiliki momen dwikutub yang cukup besar, yang mampu menstabilkan zat terlarut polar dan ionik. Air ikut serta dalam reaksi asam-basa, baik sebagai reaktan maupun sebagai pelarut.
Air
sebagai asam dan basa H2O(l) + H2O(l) H3O+(aq) + OH-(aq) asam1 basa2 asam2 basa1 Reaksi ini bertanggung jawab terhadap autoionisasi air dengan persamaan [H3O+][OH-] = Kw Dimana Kw tetapan hasil ionisasi ion untuk air sebesar 1x10-14 pada suhu 25oC
Air
murni mengandung ion H3O+ dan OH- , dan karena adanya netralitas listrik total, maka banyaknya setiap jenis ion harus sama, sehingga
[H3O+] = [OH- ] = y y2 = 1,0 x 10-14 y = 1,0 x 10-7
Air memiliki sedikit sifat elektrolit. Bila terurai, air akan membentuk ion H+ dan OH-. Kehadiran asam atau basa dalam air akan mengubah konsentrasi ion ion tersebut. Untuk suatu larutan dalam air, didefinisikan pH dan pOH larutan untuk menunjukkan tingkat keasaman.
Merupakan
nilai derajat keasaman /kebasaan dari suatu larutan pH menujukkan Aktivitas ion Hidrogen dalam larutan Diperkenalkan oleh srensen (1909) Untuk derajat kebasaan dikenal dengan pOH Dirumuskan pH = - Log [H+] dan pOH = -Log [OH-]
Asam
kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Asam kuat yang biasa diperoleh adalah HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, dan HClO4.
Kekuatan
asam dari seluruh asam kuat sama besar (efek perataan) dalam pelarut air, walaupun kemampuan untuk menyumbangkan hidrogen berbeda Kesetimbangan reaksi asam kuat bergerak ke arah kanan (=1)
Basa
kuat adalah basa yang bereaksi sempurna menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam air. Ion amida (NH2-) dan hidrida (H-) merupakan basa kuat Kekuatan basa dari seluruh basa kuat sama besar (efek perataan) dalam pelarut air, walaupun kemampuan untuk menyumbangkan OH- berbeda Kesetimbangan reaksi basa kuat bergerak ke arah kanan (=1)
Konsentrasi
ion hidronium dalam air berkisar dari 10 M sampai 10-15 M. interval ini diperkecil dengan menggunakan skala logaritma yang disebut pH pH = - log10 [H3O+] pH = - log10 [Kw]/[OH-] Larutan asam, pH < 7 Larutan netral, pH = 7 Larutan basa, pH > 7
Asam
Asam
lemah adalah salah satu yang tidak terionisasi seluruhnya ketika asam lemah tersebut dilarutkan dalam air. Asam lemah merupakan elektrolit lemah Asam lemah menghasilkan sifat koligatif yang lebih kecil daripada asam kuat
Reaksi kesetimbangan asam lemah HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq) Rumus kesetimbangan [H3O+] [A-] [HA] = Ka Ka adalah tetapan kesetimbangan asam pada suhu tertentu Asam kuat mempunyai Ka diatas 1, sehingga [HA] dalam penyebut kecil dan asam hampir seluruhnya terionisasi. Asam lemah mempunyai Ka lebih kecil dari 1 dan senyawa terionisasinya memiliki konsentrasi yang rendah
Basa lemah adalah salah satu yang tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Kekuatan basa berbanding terbalik dengan kekuatan asam konyugatnya H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
NAMA ASAM
HClO4 HCl H2SO4 HNO3 H3O+ H2SO3 H2SO4H3PO4HF HC2H3O2 H2CO3 H2S
BASA KONJUGAT
ClO4 Cl HSO4NO3H2O HSO3SO42H2PO4FC2H302- KEKUATAN HCO3- MENINGKAT HS-
KEKUATAN MENURUN
Indikator
adalah zat warna larut yang perubahan warnanya tampak jelas dalam rentang pH yang sempit. Jenis indikator yang khas adalah asam organik yang lemah yang mempunyai warna berbeda dari basa konyugatnya
Indikator yang berbeda mempunyai nilai Ka yang berbeda sehingga menunjukkan perubahan warna pada nilai pH yang berbeda pula Semakin lemah suatu indikator sebagai asam, semakin tinggi pH di tempat terjadinya perubahan warna. Perubahan warna itu muncul pada rentang satu sampai dua satuan pH. Ini membatasi ketepatan dari penentuan pH melalui pemakaian indikator. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi penentuan analisis konsentrasi asam atau basa melalui titrasi, selama indikator yang digunakan sesuai
Lakmus
Jingga
Asam
dan basa lemah hanya bereaksi sebagian dengan air, sehingga untuk menghitung pH larutannya kita menggunakan Ka atau Kb serta hukum kesetimbangan kimia
Pada
jumlah molar yang sama, pH Asam lemah lebih tinggi dari pH asam kuat
PERSENTASE TERDISOSIASI () =
Kaitan
Dimana :
[OH-] =
[]
Kb yang lebih besar, pKb menjadi lebih kecil. Harga pKb yang lebih rendah, basa lebih kuat.