You are on page 1of 3

Pada tulisan kali ini saya akan membahas pengalaman saya berkaitan dengan tes ba hasa inggris IELTS.

Mungkin sudah banyak yang tahu IELTS adalah International E nglish Language Testing System yang diakui di dunia. Selain IELTS, ada juga tes bahasa inggris yang juga sering dijadikan requirement di bidang pendidikan maupu n dalam pencarian kerja, yaitu TOEFL (The Test of English as a Foreign Language) . Pemilihan antara kedua tes ini tergantung dari perusahaan/universitas/lembaga yang dituju. Umumnya, keduanya bisa diterima. Kebetulan saya mau mendaftar ke universitas di Inggris, karena itu saya memutusk an untuk meangambil IELTS yang basisnya memang British English. Tes IELTS ini te rdiri dari 4 sesi, Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Kesulitan masing-m asing sesi tergantung kemampuan setiap orang, ada yang menganggap speaking yang paling sulit, banyak juga yang berpendapat bahwa writing lah yang paling sulit. Sehubungan dengan skor, IELTS memiliki rentang skor 0-9. Penjelasan dapat dibaca lebih lengkap disini (pdf). Nah, persiapan seperti apa yang sebaiknya dilakukan? Setiap orang bisa memiliki persiapan yang berbeda-beda tergantung kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Menurut pengalaman saya (walaupun baru mengambil satu k ali tes, hehe), ada beberapa hal yang penting dilakukan kalau mau serius mengamb il tes ini. Berikut langkah-langkah yang saya sarankan: 1. Tentukan tujuan mengambil tes IELTS Seperti yang saya katakan di awal, tujuan setiap orang kan pasti berbeda-beda, m aka kita perlu menentukan dulu, sebetulnya untuk apa kita mengambil tes ini. IEL TS memiliki dua tipe ujian, yaitu Academic dan General Training. Modul akademik biasanya diambil oleh orang yang memang ingin kuliah (mulai S1) atau mendapat ge lar profesional. Sedangkan General Training untuk kandidat yang ingin migrasi ke negara berbahasa inggris, mengikuti training tertentu, atau mengejar pendidikan di jenjang yang lebih rendah dari S1. Misalnya, kita mengambil tes ini untuk melanjutkan pendidikan ke tahap yang lebi h tinggi yaitu untuk mendaat gelar master. Kalau begitu kita akan ambil modul Ak ademik, Kemudian kita perlu menentukan target band score yang perlu kita raih un tuk dapat diterima oleh universitas tersebut. Umumnya universitas di luar negri meminta mahasiswa memiliki skor setidaknya 6.5-7. Penentuan tujuan ini juga menentukan deadline pengumpulan nilai IELTS, apakah ma sih enam bulan lagi, satu tahun lagi, atau sekedar untuk jaga-jaga saja. Saya sa rankan jauh-jauh hari sebelum, mungkin setahun-dua tahun sebelum, setidaknya kit a sudah mencanangkan akan mengambil IELTS. Kalau dadakan, biasanya kita juga yan g nanti menyesal, hehe (pengalaman pribadi :p). 2. Lakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan saat ini Setelah kita mengetahui tujuan dan target band score yang ingin dicapai, kita ju ga perlu mengetahui kemampuan kita saat ini. Hal ini bisa dilakukan dengan ikut tes coba-coba di tempat les atau kita mencoba mengerjakan sendiri berdasarkan su mber buku atau yang tersedia di internet. Menurut pengalaman saya, yang paling m udah ialah dengan mengikuti les yang memang fokus belajar IELTS. Ketika pertama masuk, biasanya kita akan mengikuti tes awal IELTS untuk mengetahui berapa nilai IELTS kita saat ini. 3. Tentukan jangka waktu persiapan Berdasarkan tujuan yang telah kita tentukan, kita pun tahu kapan kita harus meng umpulkan nilai IELTS. Standarnya, nilai yang tertera pada Test Report Form baru bisa kita dapatkan 13 hari setelah tanggal kita melakukan tes. Oleh karena itu,

sebaiknya tentukan tanggal kita akan melakukan tes, sehingga tidak terlalu mepe t dengan deadline pengumpulan nilai IELTS nya. Umumnya kalau mau daftar ke unive rsitas-universitas, antara bulan april-juni ini sering dijadikan tenggat waktu. Nah, hal ini juga yang menjadi dasar bagi kita untuk menentukan berapa lama kita mempersiapkan diri untuk ujian ini. Idealnya, setiap waktu kita bisa latihan. Bagi orang-orang yang punya manajemen waktu yang baik, bisa saja dengan cara menyisihkan waktu setiap hari dalam beber apa bulan untuk latihan. Itu terserah pada masing-masing orang. Saya menyarankan , tentunya semakin banyak latihan semakin baik. Durasi dari waktu latihan ini, s ilahkan ditentukan masing-masing. 4. Tentukan hal apa saja yang bisa (mau) dilakukan untuk mencapai target Untuk bisa mencapai target band score berdasarkan kemampuan kita saat ini, tentu perlu ada persiapan dan latihan yang perlu kita lakukan. Kita pun sudah tahu be rapa lama kita punya waktu sampai pelaksanaan tanggal tes. Oleh karena itu, pert ama-tama tentukan terlebih dahulu apakah kita akan mengambil les atau belajar se cara mandiri, atau melakukan keduanya? Kalau memang ada dana yang mencukupi, ada baiknya mengikuti les, sekaligus belaj ar mandiri dengan buku standar untuk latihan IELTS. Tipikal les juga bermacam-ma cam, ada yang ekspres ada yang biasa (umumnya 3 bulan). Menurut saya, kelebihan mengambil les ialah kita dapat bertemu langsung dengan guru bahasa inggris yang dapat membantu kita membiasakan diri mendengar bahasa inggris. Guru di tempat le s juga biasanya dengan senang hati mengoreksi hasil tulisan-tulisan kita yang mu ngkin kita lakukan secara mandiri. Hal ini cukup bermanfaat bagi persiapan kita. Memang, di tempat les ini tidak bisa langsung menyulap kemampuan bahasa inggris begitu saja, karena biasanya yang ditawarkan adalah tips dan trick cara mengerj akan ujiannya. Kalau memang masih merasa kurang dengan kemampuan bahasa inggris, bisa saja ambil les General English baru ambil kelas persiapan IELTS. Buku-buku yang menurut saya bagus untuk dijadikan buku latihan ialah Barron s IELTS atau Cambridge: New Insight into IELTS. Barron s IELTS ini sebetulnya terdiri dari t iga buku, yaitu: IELTS 2nd Edition, IELTS Practice Exams, Essential Words for th e IELTS. Ketika itu saya beruntung menemukan Barron s IELTS Superpack dan langsung m embeli ketiganya dengan diskon 30%. Kalau mau membeli satu saja, yang paling pen ting adalah yang IELTS 2nd Edition (mungkin tahun depan ada edisi berikutnya). K alau buku Cambridge ini kebetulan tidak sengaja didapatkan ketika mengambil les IELTS. Mungkin ada jenis buku lainnya, terserah pemirsa mau pilih yang mana Namun, mengambil les dan membeli buku tidak selalu menjadi batu loncatan kesukse san dalam mengerjakan tes. Latihan juga bisa dilakukan dengan belajar mandiri da ri internet. sumber informasi mengenai IELTS bisa dicari di www.ielts.org atau m encari dengan kata kunci tertentu seperti IELTS sample test di mesin pencari. Kalau memang kita memiliki waktu, dana, dan tenaga yang cukup lakukanlah semuany a, ambil les, belajar mandiri dari buku, belajar mandiri dari internet. Nah, Apa saja persiapan mandiri yang bisa kita lakukan? Di buku-buku sering disarankan cara agar kita terbiasa dengan bahasa inggris. Be rikut hal-hal yang menurut saya bisa membantu: Tentukan berapa lama kita akan menghabiskan waktu setiap harinya untuk latihan m asing-masing sesi. Misalnya dalam seminggu kita akan menghabiskan waktu selama 3 jam untuk latihan listening, dst. Untuk Listening, kita bisa mendengarkan CNN atau BBC di radio, menonton film dan serial TV dalam bahasa inggris (baiknya tidak pakai subtitle), mendengarkan mus ik dalam bahasa inggris, mendengarkan Podcast dari internet, mendengarkan berita -berita dari internet, atau streaming video di YouTube.

Untuk Reading, kita bisa membaca berita atau majalah secara online maupun offlin e, membaca buku dalam bahasa inggris, melakukan penelitian (atau stalking) menge nai topik yang menarik menurut kita, mengikuti blog yang isinya menarik untuk ki ta,dll. Untuk Writing, kita bisa mencoba menuliskan e-mail ke kontak-kontak di web (agak lebay si haha), menulis blog, memberi komentar di blog, menggunakan facebook da n myspace untuk berhubungan dengan orang luar negri (kalau ada), menulis jurnal sehari-hari, menulis surat kepada orang luar negeri, membuat daftar hal-hal yang kita lihat setiap hari, membuat deskripsi mengenai keluarga dan kerabat, dll. Untuk Speaking, kita bisa mencoba berbincang/mendeskripsikan hal yang kita lihat , latihan speaking dengan teman, menggunakan skype untuk berbicara dengan orang luar negeri (atau teman yang uda jago b.ing), dll. Sebetulnya kalau pengalaman saya sendiri, nampaknya saya kurang lama mempersiapk an diri. Saya mengambil les intensif IELTS (ekspres) selama 3 minggu dan latihan sendiri selama beberapa hari menjelang hari ujian. Semoga teman-teman tidak terlalu terburu waktu dan bisa mempersiapkan diri denga n lebih baik! Good Luck bagi yang mau ujian! nikitsuraya.wordpress.com

You might also like