Professional Documents
Culture Documents
Dian Permata Ellisa Mahardini Intan Nur Aini Muhammad Kevin Nurul Metriana Tisya Permatasari
AKHLAK TERCELA
ISRAF
PENGERTIAN ISRAF
Kata Israf berasal dari bahasa Arab yang artinya melampaui batas. Orang yang berbuat Israf disebut musrif, bentuk jamaknya musrifun atau musrifin. Menurut istilah Israf adalah mempergunakan sesuatu yang melewati batas-batas yang patut menurut ajaran Allah SWT. Israf termasuk perilaku tercela yang mendatangkan kerugian dan tidak disenangi Allah SWT
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS Al Isra : 26-27)
CONTOH KISAH
Sewaktu Nabi SAW masuk kerumahnya, ada tiga orang tamu wanita. Lalu, beliau bertanya kepada Aisyah (istrinya), Siapakah mereka itu? jawab Aisyah, mereka itulah yang dikenal ibadah salatnya paling banyak. Kemudian Nabi SAW bersabda, Dengarkanlah nasihatku ini hai kaum Ibu, lakukanlah (ibadah itu) sekuat tenagamu saja, jangan terlalu merepotkan/memaksakan diri, karena Allah tiada jemu menerima amal ibadahmu, sehingga kamu sendiri yang akan jemu. Dan perilaku agama yang sangat disenangi Allah, yaitu yang dilaksanakan terus-menerus oleh pelakunya.(H.R. Bukhari-Muslim dari Aisyah r.a.)
TABZIR
TABZIR
Tabzir berasal dari kata badzr yang artinya boros, yaitu mengeluarkan sesuatu (seperti harta) tanpa tujuan atau secara salah atau sia-sia belaka. Misalnya, menyediakan makanan yang cukup untuk sepuluh orang terhadap dua orang tamu, sehingga makanan itu sia-sia.
DALIL
Allah berfirman : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. AlIsra/17 : 26-27) Allah berfirman dalam Q.S. Al Isra ayat 27: "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah
4. Disukai banyak orang karena ia tidak akan menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain dengan gaya dan sikap hidupnya.
GIBAH
GHIBAH (BERGUNJING)
Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok.
Salah satu perbuatan yang bisa menghapuskan pahala puasa Ramadhan adalah bergunjing (ghibah) di siang hari. Perbuatan ini berakibat dosa sekaligus menghilangkan pahala (kebaikan) dari puasa orang yang melakukannya.
masalah ghibah, padahal dalam pandangan Allah ia adalah sesuatu yang keji dan kotor. Hal itu dijelaskan dalam sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Riba itu ada tujuh puluh dua pintu, yang paling ringan daripadanya sama dengan seorang laki-laki yang menyetubuhi ibunya (sendiri), dan riba yang paling berat adalah pergunjingan seorang lakilaki atas kehormatan saudaranya". (As-Silsilah AsShahihah,)
Berkumpulnya beberapa orang di waktu yang kosong atau suasana santai sering kali membuka peluang untuk terjadinya pergunjingan. Biasanya objek pergunjingan sedang tidak berada di tempat tersebut, sehingga para penggunjing dengan leluasa menggunjingkannya. Bahkan chat di internet juga berpotensi menjadi sarana berghibah.
4.Memperingatkan kaum Muslimin dari bahaya kesesatan (seseorang/kelompok) dan sekaligus dalam rangka saling menasehati. 5.Menyebutkan aib orang yang menampakkan kefasikan dan bidahnya. 6.Mengenalkan orang lain dengan menyebut gelar (laqob) nya yang sudah terkenal.
2. Meminta pertolongan untuk merubah kemungkaran dan mengembalikan orang yang berbuat dosa kepada kebenaran.
Seseorang boleh mengatakan kepada yang memiliki kekuatan yang ia harapkan bisa merubah kemungkaran: si fulan itu berbuat kejahatan ini dan itu, maka dengan demikian dia akan menasehatinya dan melarangnya berbuat jahat. Maksud ghibah disini adalah merubah kemungkaran/kejahatan, jika tidak bermaksud seperti ini maka ghibah tersebut haram.
3. Meminta fatwa.
Orang itu mengatakan kepada sang pemberi fatwa : ayahku atau saudaraku atau suamiku telah mendzalimi diriku, apakah hal ini boleh? Bagaimana jalan keluarnya? dll. Ghibah seperti ini boleh karena suatu kebutuhan/tujuan (yang syari). Tapi yang lebih utama tidak disebutkan (personnya/namanya) semisal: Bagaimana pendapat Syaikh tentang seorang suami atau ayah yang begini dan begitu? Hal ini juga bisa dilakukan dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan meskipun tanpa menyebut nama/personnya.
4. Memperingatkan kaum Muslimin dari bahaya kesesatan (seseorang/kelompok-pent) dan sekaligus dalam rangka saling menasehati.
Yang demikian itu mencakup : - Mencela para perawi-perawi (hadits) atau para saksi yang tidak memenuhi syarat. Hal ini dibolehkan secara ijma kaum muslimin bahkan bisa jadi hal tersebut wajib hukumnya.
6. Mengenalkan orang lain dengan menyebut gelar (laqob) nya yang sudah terkenal.
Misalnya Al-Amasy (yang cacat matanya), Al-Araj (yang pincang), Al-Ashom (yang tuli) dan selainnya. Boleh mengenalkan dengan julukan-julukan di atas tapi tidak untuk mencela/mengejeknya dan seandainya mengenalkan tanpa menyebutkan julukan-julukan tersebut ini lebih baik.
4. Persoalan yang timbul dipecahkan dengan cara musyawarah 5. Memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dulu dan mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan
FITNAH
PENGERTIAN FITNAH
Fitnah merupakan komunikasi kepada satu orang
atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang. Kata "fitnah" diserap dari bahasa Arab, dan pengertian aslinya adalah "cobaan" atau "ujian".
Sejarah membuktikan betapa hebatnya bencana yang disebabkan karena tersiarnya fitnah itu. Demikian hebatnya akibat buruk dari fitnah itu, sehingga allah berfirman, bahwa fitnah itu lebih besar bahanya dari pembunuhan. (Q.S AlBaqarah, 2:191, 217)
barangsiapa yang dikelilingi fitnah dan tidak ada yang menyelamatkannya dari fitnah itu, maka hendaklah ia berlari dengan membawa agamanya dari segala fitnah dan memperbanyak ibadah, sebagaimana dalam hadits: "Beribadah di saat fitnah adalah seperti berhijrah kepadaku."17 Berbekal diri dengan amal shaleh sangat dianjurkan untuk menjaga diri dari fitnah sebelum terjadinya. Nabi bersabda: "Segeralah beramal shaleh (mendahului datangnya) segala fitnah
Sikap kita terhadap pembawa berita tentang keburukan(aib) seseorang atau suatu kelompok.
Jangan cepat-cepat kita mempercai kebenaran itu, karena mungkin saja pembawa berita itu orang fasik yang sengaja membuat fitnah. Kalau memang dirasa perlu dan ada manfaatnya, sebaiknya berita itu dicek kebenaranya. Memberi nasihat dengan bijaksana (mengingatkan) bahwa menceritakan keburukan (aib) seseorang itu adalah perilaku tercela.
Jangan menyiarkan berita tentang keburukan (aib) seseorang yang kita terima kepada orang lain. Karena kalau ini dilakukan, berarti kita ikut melakukan gibah atau finah yang dilarang allah dan berdosa. Jangan langsung berprasangka jahat kepada orang yang keburukannya (aibnya) disampaikan kepada kita. Sebagai orang islam, hendaknya kita membenci perbuatan gibah dan fitnah karena allah SWT, dan kita berusaha jangan sampai melakukan gibah apalagi fitnah.
Dajjaal berarti seorang yang sangat pendusta dan menutupi kebenaran. Sedangkan Dajjaal yang disebutkan dalam hadits adalah satu mahluk khusus sebangsa manusia yang akan muncul di hari-hari menjelang kiamat dan memfitnah manusia. Ada Dajjaal yang sebenarnya sebagaimana disebutkan dalam haditshadits shahih, dan ada pula anak buah Dajjaal atau orang-orang yang memiliki karakter seperti Dajjaal. Keduanya senantiasa menimbulkan fitnah, kerusakan, dan penyesatan. Proyek perusakan dan penyesatan mereka, kadang begitu gamblang menyolok mata. Kadang dibungkus dengan berbagai macam alasan yang masuk akal.
Selain itu fitanah juga adalah salah satu kegiatan dajjal yang bertujuan untuk menghancurkan dunia.
Dampak fitnah:
Membuat manusia lupa terhadap kebenaran yang sebenarnya. Menipiskan agama. Menghilangkan akal. Tidak mendengarkan nasehat.
Menjauhi fitnah adalah pemeliharaan rabbani, melebihi kondisinya sebagai usaha manusia.