You are on page 1of 65

PSAKNo.

30(Revisi2006):SEWA
Agus Subyantara

-0-

Definisisewa:
Sewa (lease) adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor.

-1-

Definisisewa:
Sewa pembiayaan (finance lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan. Sewa operasi (operating lease) adalah sewa selain sewa pembiayaan.
-2-

KlasifikasiSewa(Par8)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
-3-

KlasifikasiSewa(Par10)

Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada formalitas kontraknya.

-4-

KlasifikasiSewa(Par10) Contoh
Contoh dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah: (a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; (b) lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan; (c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan; (d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan (e) aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material

-5-

KlasifikasiSewa(Par11)
Indikator dari situasi yang secara individual ataupun gabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
(a) jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee; (b) laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee (sebagai contoh, dalam bentuk potongan harga rental dan yang setara dengan sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa); dan (c) lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari nilai pasar rental.
-6-

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Sewa Pembiayaan Pengakuan Awal (Par 16)
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset.
-7-

KlasifikasiSewa(Par11)perbandingandenganPSAK1994
PSAK 30 2007
10. Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
-8-

PSAK 30 1994
Bab II. 3 Berhubung dasar pertimbangan utama yang digunakan adalah asas makna ekonomi, maka suatu transaksi sewa guna usaha akan dikelompokkan sebagai capital lease bagi penyewa guna usaha atau finance lease bagi perusahaan sewa guna usaha apabila dipenuhi semua kriteria berikut ini:

KlasifikasiSewa(Par11)perbandingandenganPSAK1994
PSAK 30 2007 (a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; PSAK 30 1994 (a) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

-9-

KlasifikasiSewa(Par11)perbandingandenganPSAK1994
PSAK 30 2007 (b) lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan;
- 10 -

PSAK 30 1994 -

KlasifikasiSewa(Par11)perbandingandenganPSAK1994
PSAK 30 2007 PSAK 30 1994

(c) masa sewa (c) masa sewa guna adalah untuk sebagian usaha minimum 2 (dua) besar umur ekonomis tahun; aset meskipun hak milik tidak dialihkan;

- 11 -

KlasifikasiSewa(Par11)perbandingandenganPSAK1994
PSAK 30 2007 (d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; PSAK 30 1994
(d) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full pay out lease);

- 12 -

KlasifikasiSewa(Par11)perbandingandenganPSAK1994
PSAK 30 2007 PSAK 30 1994

(e) aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material

- 13 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Sewa Pembiayaan Pengakuan Awal (Par 18) Jika transaksi sewa tersebut tidak tercermin dalam neraca lessee, sumber daya ekonomi dan tingkat kewajiban dari entitas menjadi terlalu rendah (understated), sehingga mendistorsi rasio-rasio keuangan. Oleh karena itu, sewa pembiayaan diakui dalam neraca lessee sebagai aset dan kewajiban untuk pembayaran sewa di masa depan.
- 14 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Sewa Pembiayaan Pengakuan Awal (Par 18) Pada awal masa sewa, aset dan kewajiban untuk pembayaran sewa di masa depan diakui di neraca pada jumlah yang sama, kecuali untuk biaya langsung awal dari lessee yang ditambahkan ke jumlah yang diakui sebagai aset.

- 15 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Par 21) Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
- 16 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Contoh Kasus
Pada tanggal 1 Januari 2008 PT B membeli mesin dengan skema sewa pembiayaan dari PT A. nilai wajar mesin tersebut adalah sebesar Rp 20.000 , Pembayaran setiap tahun selama masa sewa (dilakukan pada awal tahun): 4.500 Masa sewa: 5 tahun , Estimasi nilai residu yang tidak dijamin yang menjadi hak lessor: 3.000, bunga 11,646%/thn

- 17 -

Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee


Tahun Jumlah hutang awal periode Pembayaran sewa Jumlah hutang selama periode Beban keuangan per tahun 11,646% 2008 18.271 4.500 13.771 1.604 2.896 15.374 Pelunasan pokok Jumlah hutang akhir periode

2009 2010 2011 2012

15.374 12.141 8.530 4.500

4.500 4.500 4.500 4.500 22.500

10.874 7.641 4.030 0

1.266 890 469 0 4.229

3.234 3.610 4.031 4.500

12.141 8.530 4.500 0

- 18 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee

Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Par 22) Dalam praktik, lessee dapat mengalokasikan beban keuangan ke setiap periode selama masa sewa dengan menggunakan beberapa bentuk aproksimasi untuk memudahkan perhitungan.

- 19 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Perhitungan estimasi bunga ((Par 22)
Tahun belum jatuh tempo 4 3 2 1 0 10 cat : metode sum of year digits method
- 20 -

perkiraan (Aproksimasi) 4/10 3/10 2/10 1/10 0/10

Bobot

per tahun (Aproksimasi) 1,692 1,269 846 423 0 4,229

2008 2009 2010 2011 2012

0.40 0.30 0.20 0.1 0.00

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Perbandingan beban bunga (Par 22)
Tahun Beban keuangan per tahun (Aproksimasi) 1.692 1.269 846 423 0 4.229 Beban keuangan Beban keuangan per tahun per tahun (IRR) (Aproksimasi) 1.604 1.266 890 469 0 4.229 40% 30% 20% 10% 0 100% Beban keuangan per tahun (IRR) 38% 30% 21% 11% 0% 100%

2008 2009 2010 2011 2012

- 21 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Penyusutan (Par 23)
Suatu sewa pembiayaan menimbulkan beban penyusutan untuk aset yang dapat disusutkan dan beban keuangan dalam setiap periode akuntansi. Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan aset yang dimiliki sendiri, dan penghitungan penyusutan yang diakui harus berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2007): Aset Tetap dan PSAK 19: Aktiva Tidak Berwujud. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan harus disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

- 22 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Beban dalam Laba Rugi (Par 25)
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Hutang Pembayaran awal periode sewa 18,271 15,374 12,141 8,530 4,500 4,500 4,500 4,500 4,500 4,500 22,500 (A) (B) (A+B) Penyusutan Beban keuangan Jumlah beban per tahun pada laporan 11.646% laba rugi 3,654 3,654 3,654 3,654 3,654 1,604 1,266 890 469 0 4,229 5,258 4921 4544 4123 3654 22,500

- 23 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Sewa pembiayaan - Penyajian (Par 19) Kewajiban sewa tidak dapat disajikan sebagai pengurang aset sewaan dalam laporan keuangan. Jika penyajian kewajiban dalam neraca dibedakan antara kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, hal yang sama berlaku untuk kewajiban sewa.

- 24 -

Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee


Sewa pembiayaan - Pengakuan Awal (Par 19)
A B C=A-B D=Cx% E=B-D F=A-E G = B - D tahun berikutnya

Tahun

Jumlah hutang awal periode

Pembayar an sewa

Jumlah hutang selama periode

Beban keuangan per tahun 11,646%

Pelunasan pokok

Jumlah hutang akhir periode

Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka panjang

2008 2009 2010 2011 2012

18.271 15.374 12.141 8.530 4.500

4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 22.500

13.771 10.874 7.641 4.030 0

1.604 1.266 890 469 0 4.229

2.896 3.234 3.610 4.031 4.500

15.374 12.141 8.530 4.500 0

3.234 3.610 4.031 4.500

12.141 8.530 4.500 0

- 25 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Jurnal tahun 2008: Dr Aktiva sewa pembiayaan 18.271 Cr Hutang sewa pembiayaan 18.271 Dr Hutang sewa pembiayaan Dr Biaya bunga Cr Kas Dr Biaya penyusutan Cr Akumulasi Penyusutan
- 26 -

2.896 1.604 4.500 3.654 3.654

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Jurnal tahun 2009: Dr Hutang sewa pembiayaan Dr Biaya bunga Cr Kas Dr Biaya penyusutan Cr Akumulasi Penyusutan 3.234 1.266 4.500 3.654 3.654

- 27 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Jurnal tahun 2010: Dr Hutang sewa pembiayaan Dr Biaya bunga Cr Kas Dr Biaya penyusutan Cr Akumulasi Penyusutan 3.610 890 4.500 3.654 3.654

- 28 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Jurnal tahun 2011: Dr Hutang sewa pembiayaan Dr Biaya bunga Cr Kas Dr Biaya penyusutan Cr Akumulasi Penyusutan 4.031 469 4.500 3.654 3.654

- 29 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Jurnal tahun 2012: Dr Hutang sewa pembiayaan Dr Biaya bunga Cr Kas Dr Biaya penyusutan Cr Akumulasi Penyusutan 4.500 0 4.500 3.654 3.654

- 30 -

SewadalamLaporanKeuanganLessee
Sewa operasi (Par 29) Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straightline basis) selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.

- 31 -

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Sewa Pembiayaan Pengakuan Awal (Par 32) Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut.

- 32 -

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Sewa Pembiayaan Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Par 35) Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa pembiayaan.

- 33 -

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Sewa Pembiayaan
Pada tanggal 1 Januari 2008 PT B membeli mesin labeling dan bottling dengan skema sewa pembiayaan dari PT A. Harga tunai mesin tersebut adalah sebesar Rp 8.340, sedangkan harga yang harus dilunasi dengan skema sewa pembiayaan adalah Rp 10.000. Berdasarkan perjanjian sewa, PT B akan membayar kepada vendor uang muka sebesar Rp2.000, dan pembayaran sisanya dilakukan selama empat tahun sejak 31 Desember 2008. Nilai sebesar Rp 1.660 merupakan bunga 10% per tahun yang dihitung berdasarkan sisa saldo pada akhir periode akuntansi.

- 34 -

Sewa dalam Laporan Keuangan Lessor


Sewa Pembiayaan
Tahun 2,008 2,009 2,010 2,011 Jumlah piutang awal periode 6,340 4,974 3,471 1,818 Penerimaan sewa 2,000 2,000 2,000 2,000 8,000 Penghasilan pembiayaan per tahun 634 497 347 182 1,660 Pelunasan Jumlah piutang pokok akhir periode 1,366 4,974 1,503 3,471 1,653 1,818 1,818 0 6,340

- 35 -

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Jurnal tahun 2008: Dr Piutang sewa pembiayaan Kas Cr Asset tetap Angsuran 1 akhir tahun 2008 Dr Kas Cr Piutangsewa pembiayaan Cr Penghasilan pembiayaan
- 36 -

6.340 2.000 8.340

2.000 1.366 634

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Jurnal tahun 2009: Dr Kas Cr Piutangsewa pembiayaan Cr Penghasilan pembiayaan Jurnal tahun 2010: Dr Kas Cr Piutang sewa pembiayaan Cr Penghasilan pembiayaan
- 37 -

2.000 1.503 497

2.000 1.653 347

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Jurnal tahun 2011: Dr Kas Cr Tagihan sewa pembiayaan Cr Penghasilan pembiayaan 2.000 1.818 182

- 38 -

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Sewa Operasi Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat aset tersebut. (Par 46) Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana manfaat penggunaan aset sewaan menurun. (Par 47)
- 39 -

SewadalamLaporanKeuanganLessor
Sewa Operasi Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dan aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. (Par 49) Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan kebijakan penyusutan normal untuk aset sejenis, dan penyusutan tersebut dihitung sesuai PSAK 16 dan PSAK 19. (Par 50)
- 40 -

TransaksiJualdanSewabalik
Transaksi jual dan sewa-balik (sales and leaseback) meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Pembayaran sewa dan harga jual biasanya saling terkait karena keduanya dinegosiasikan sebagai suatu paket. Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa-balik bergantung pada jenis sewanya. (Par 55) Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual-lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. (Par 56)
- 41 -

TransaksiJualdanSewabalik
Jika sewa-balik merupakan sewa pembiayaan, transaksi tersebut merupakan alat bagi lessor memberikan pembiayaan bagi lessee dengan aset sebagai jaminan. Karenanya, tidak tepat jika selisih lebih hasil penjualan dan nilai tercatat diakui sebagai penghasilan. Selisih lebih tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. (Par 57)

- 42 -

TransaksiJualdanSewabalik
Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset. (Par 58)
- 43 -

TransaksiJualdanSewabalik
Jika sewa-balik merupakan sewa operasi, dan pembayaran sewa serta harga jual dilakukan pada nilai wajar, maka transaksi penjualan secara normal telah terjadi. Laba atau ruginya harus diakui segera. (Par 59) Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah dari pada nilai tercatatnya, kerugian sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera. (Par 60)
- 44 -

TransaksiJualdanSewabalik
Harga jual = Nilai nilai wajar tercatat = nilai wajar Laba Tidak ada laba Nilai tercatat < nilai wajar Laba diakui segera Nilai tercatat > nilai wajar N/A

Rugi

Tidak ada rugi

N/A

Rugi diakui segera

- 45 -

TransaksiJualdanSewabalik
Harga jual < nilai wajar Nilai tercatat = nilai wajar Tidak ada laba Rugi diakui segera Nilai tercatat < nilai wajar Diakui segera Rugi diakui segera Laba Rugi tidak dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar Rugi dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar Nilai tercatat > nilai wajar Tidak ada laba *) *)

Rugi ditangguhkan dan diamortisasi

Rugi ditangguhkan dan diamortisasi

*)

*) Untuk situasi demikian, dalam paragraph 60, nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajar.
- 46 -

TransaksiJualdanSewabalik
Harga jual > nilai wajar Laba Nilai tercatat Nilai tercatat Nilai tercatat = nilai wajar < nilai wajar > nilai wajar Ditangguhkan Ditangguhkan Ditangguhkan dan dan dan diamortisasi diamortisasi diamortisasi ** Tidak ada rugi Tidak ada rugi

Rugi

**) Laba dihitung dari selisih antara nilai wajar dan harga jual karena nilai tercatatnya harus diturunkan menjadi sebesar nilai wajar sesuai dengan paragraph 60.
- 47 -

ISAKN0.8
Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi

- 48 -

Latar Belakang
Perjanjian bukan suatu sewa tetapi perjanjian memberikan hak kepada pihak lain untuk menggunakan aset Apakah ada pengalihan hak penggunaan aktiva?

Kontrak Outsourcing

Kontrak Pengadaan Jasa Telekomunikasi

Take-or pay Contract

- 49 -

Interpretasi
PerjanjianSewaatauPerjanjianmengandung Sewa?

Apakah pemenuhan kontrak sangat bergantung pada penggunaan aktiva tertentu?

Apakah kontrak mengalihkan hak penggunaan aktiva tertentu?

- 50 -

Interpretasi

Tidak ada alternatif lain lebih ekonomis yang dapat dilakukan selain menggunakan suatu aktiva tertentu.

- 51 -

Interpretasi
Pengalihan Hak Penggunaan Aktiva Memenuhi salah satu kondisi :
Pembeli mempunyai Kemampuan atau hak untuk mengoperasikan aset Pembeli mampu atau punya hak mengendalikan akses fisik terhadap aset Secara mayoritas output akan diambil oleh pembeli
- 52 -

PemisahanPembayaran
Pada saat awal perjanjian atau saat evaluasi ulang perjanjian, pembayaran tunai dan pembayaran dalam bentuk lain yang disyaratkan perjanjian harus dipisahkan antara pembayaran atas sewa dan pembayaran atas unsurunsur lainnya berdasarkan nilai wajar

- 53 -

Contoh
PT X adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengamanan. Pada tanggal 2 Januari 2008, PT X melakukan pengadaan jasa pengamanan kepada PT Y selama 5 tahun. Jasa pengamanan akan diberikan disertai dengan alat-alat patroli seperti mobil patroli dan peralatan pengamanan. Kontrak tersebut bernilai sebesar Rp 5.000.000.000. Kontrak sejenis, yang tidak menyertakan peralatan berupa mobil patroli bernilai sebesar Rp 4.000.000.000. Pembayaran dilakukan setiap 6 bulan. Jika nilai wajar mobil patroli tersebut adalah Rp 800.000.000 dan masa manfaat ekonomis adalah 6 tahun tingkat suku bunga yang digunakan untuk transaksi sewa adalah 11%,
- 54 -

Jawab
No Trx A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 B 1/2/2008 1/2/2008 7/2/2008 1/2/2009 7/2/2009 1/2/2010 7/2/2010 1/2/2011 7/2/2011 1/2/2012 7/2/2012 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 1,000,000,000 100,000,000 61,762,926 65,159,887 68,743,681 72,524,583 76,513,435 80,721,674 85,161,366 89,845,242 94,786,730 795,219,525 38,237,074 34,840,113 31,256,319 27,475,417 23,486,565 19,278,326 14,838,634 10,154,758 5,213,270 204,780,475 Tahun Cicilan - Net C Cicilan pokok D Beban Keuangan Per Tahun E= Fx % 795,219,525 695,219,525 633,456,599 568,296,712 499,553,031 427,028,448 350,515,012 269,793,338 184,631,971 94,786,730 (0) Pokok

- 55 -

Jurnal
Jurnal pencatatan yang dilakukan oleh PT X adalah sebagai berikut: 2 Jan 2008 Piutang sewa pembiayaan.Dr 795.219.525 Aktiva tetap-peralatan...Cr 795.219.525 Kas..Dr. 500.000.000 Piutang sewa pembiayaan.Cr 100.000.000 Pendapatan jasa pengamanan...Cr 400.000.000

- 56 -

Jurnal
2 Juli 2008 Kas..Dr 500.000.000 Piutang usaha...Cr Pendapatan bunga...Cr 61.762.926 38.237.074

Pendapatan jasa pengamanan....Cr 400.000.000

- 57 -

Kasus Jika pada kasus di atas tidak ditemukan kontrak sejenis yang bisa diperbandingkan, namun diperoleh data bahwa nilai wajar mobil patroli tersebut adalah Rp 750.000.000 dan tingkat suku bunga yang digunakan untuk transaksi sewa adalah 11% (incremental borrowing rate). Lakukanlah penjurnalan transaksi tersebut!

- 58 -

Jawab
No Trx A 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tahun Cicilan - Net B 1/2/2008 1/2/2008 7/2/2008 1/2/2009 7/2/2009 1/2/2010 7/2/2010 1/2/2011 7/2/2011 1/2/2012 7/2/2012 C 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 75,000,000 750,000,000 Cicilan pokok D 75,000,000 46,322,195 48,869,915 51,557,761 54,393,437 57,385,077 60,541,256 63,871,025 67,383,931 71,090,047 596,414,644 Beban Keuangan Per Tahun E=Fx% Pokok

28,677,805 26,130,085 23,442,239 20,606,563 17,614,923 14,458,744 11,128,975 7,616,069 3,909,953 153,585,356

596,414,644 521,414,644 475,092,449 426,222,534 374,664,773 320,271,336 262,886,259 202,345,003 138,473,979 71,090,047 (0)

- 59 -

Jurnal
Jurnal pencatatan yang dilakukan oleh PT X adalah sebagai berikut: 2 Jan 2008 Piutang usaha...Dr 600.000.000 Aktiva tetap-peralatan.......Cr 600.000.000 KasDr. 500.000.000 Piutang usaha.Cr 75.000.000

Pendapatan jasa pengamanan..Cr 425.000.000

- 60 -

Jurnal
2 Juli 2008

Kas..Dr. 500.000.000 Piutang usaha..Dr 46.322.195 Pendapatan bunga..Dr 28.677.805 Pendapatan jasa pengamanan...Dr 425.000.000

- 61 -

Pembahasanlebihlanjutketentuantransisi PSAK30(R2007)
Penerapanretrospektifdianjurkan,tetapi tidakdiharuskan. Jikapenerapanretrospektifdilakukan,khusus untuksaldoyangterkaitdengansaldosewa pembiayaan

- 62 -

TanggalEfektif
Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.

- 63 -

Terima kasih

- 64 -

You might also like