You are on page 1of 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.

1 Definisi Penuaan dan Perkembangan Penuaan adalah suatu proses alami yg tidak dapat dihindari, berjalan secara terus menerus, dan berkesinambungan. Menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Depkes RI, 2001). Menurut Robert Havighurst (1972), pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi 6 tahap dengan tugas perkembangan masing-masing. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul dalam kehidupan seorang individu pada periode tertentu, sebuah pencapaian yang akan menuntun seseorang menuju kebahagiaan dan kesuksesan pada tugas selanjutnya, sedangkan kegagalan menyebabkan ketidakbahagiaan, tidak diterima oleh masyarakat, dan kesulitan pada tugas selanjutnya (Havighurst: 1972). Perkembangan manusia merupakan perkembangan kontinu seseorang kearah peningkatan kompleksitas dan keagamaan. Perkembangan manusia dilihat sebagai proses dinamis yang membawa seseorang ke tingkat ekstensi yang lebih tinggi, lebih memuaskan. Perkembangan manusia telah dipelajari dalam kaitannya dengan gabungan sifat-sifat biologis pengalaman hidup pribadi, ketergantungan seseorang dengan lingkungan, dan proses interaksi seseorang yang mengubah orang tersebut. 2.2 Teori Perkembangan Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul dari atau pada periode tertentu dalam kehidupan individu, pencapaian yang berhasil dilakukan akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan pada tugas-tugas yang akan datang, tetapi jika pencapaian tersebut gagal, akan membawa individu tersebut ke arah ketidakbahagiaan, tidak disetujui oleh masyarakat, dan kesulitan menyelesaikan tugas-tugas. Definisi ini menjelaskan bahwa tugas-tugas
4

2.2.1 Teori Havighurst

perkembangan merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk memfasilitasi perkembangan seseorang dan menyatakan lebih jauh secara tidak langsung bahwa manusia bertanggung jawab atas perkembangan mereka sendiri. Tugas perkembangan muncul dari banyak sumber. Tugas-tugas tersebut muncul dari kematangan fisik, tekanan budaya dari masyarakat, dan nilai serta aspirasi pribadi. Usia lanjut adalah periode yang memuat tugas perkembangan unik yang harus dicapai. tugas perkembangan utama pada lansia adalah mengklarifikasi, memperdalam, dan menemukan fungsi seseorang yang sudah diperoleh dari proses belajar dan beradaptasi seumur hidup. Ahli teori perkembangan meyakini bahwa sangatlah penting bagi lansia untuk terus tumbuh, berkembang, dan mengubah diri mereka jika ingin mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. 2.1.2 Teori Erickson Teori perkembangan psikososial Erickson memperluas pemahaman factor-faktor yang terlibat dalam perkembangan kepribadian untuk memasukan kekuatan-kekuatan social. Teori ini menggambarkan tentang atau kebutuhan untuk menghadapi setiap tahap dari 8 tahap pengelompokan usia dan menyatakan bahwa kekuatan ego tercapai jika setiap tahap tersebut sudah berhasil diselesaikan. Erickson merupakan salah satu orang pertama yang membahas perkembangan manusia sepanjang rentang hidup. Menurut Erickson, perasaan puas dialami ketika integritas ego berhasil dicapai dengan keberhasilan melewati seluruh tahapan tersebut. Kepuasan dimanifestasikan melalui konsep diri yang positif dan sikap positif terhadap kehidupan. Meskipun teori terkait memerlukan pengelompokkan usia yang spesifik, teori tersebut bukan suatu alat untuk menunjukan kemajuan linier. Jika suatu tahap sudah berhasil tercapai, tahapan tersebut tidak perlu dikuasai untuk hidup. Demikian juga, isu-isu dari 1 tahap yang dapat muncul lebih dini atau lebih lambat dari pada usia kehidupan, menurut Erickson cenderung lebih banyak terjadi.

2.1.3 Teori Peck Tugas tunggal Erickson sudah mencakup semuanya tugas tersebut menggabungkan tugas-tugas yang dikemukakan oleh ahli teori lainnya dengan lebih spesifik. Peck adalah salah satu ahli teori yang memperhalus tugas tunggal lansia menurut Erickson. Peck mengkonsep tualisasi 3 tugas yang berisi pengaruh dari hasil konflik antara perbedaan integritas dan keputusan.
a. Perbedaan ego (differentiation Ego) versus preokupasi peran kerja.

Tugas ini membutuhkan pergeseran sistem nilai seseorang, yang memungkinkan lansia untuk mengevaluasi ulang dan mendefinisikan kembali pekerjaan mereka. Penilaian ulang ini mengarahkan lansia untuk mengganti peran yang sudah hilang dengan peran dan aktifitas baru. Selanjutnya, lansia mampu menemukan cara-cara baru memandang diri mereka sendiri sebagai orang yang berguna selain peran orang tua dan okupasi.
b. Body transcendence versus preokupasi tubuh.

Sebagian besar lansia mengalami beberapa penurunan fisik. Untuk beberapa orang, kesenangan dan kenyamanan berarti kesejahteraan fisik. Orang-orang tersebut mungkin mengalami kesulitan terbesar dalam mengabaikan status fisik mereka. Orang lain memiliki kemampuan untuk terlibat dalam kesenangan fisikologis dan aktifitas social sekalipun mereka mengalami perubahan dan ketidaknyamanan fisik. Peck mengemukakan bahwa dalam system nilai mereka, sumber-sumber kesenangan social dan mental dan rasa menghormati diri sendiri dapat mengakibatkan kenyamanan fisik semata.
c. Transcendence ego versus preokupasi ego

Peck mengemukakan bahwa cara paling konstruktif untuk hidup ditahuntahun terakhir dapat didefinisikan dengan:hidup secara dermawan dan tidak egois yang marupakan pospek dari ang kematian personal _the night of the ego ,yang bisa disebut paras dan perasaan kurang penting dibandingkan pengetahuan yang telah diperoleh seorang untuk masa depan yang lebih luas dan lebih panjang dari pada yag dapat di cakup oleh ego seseorang . Manusia menyelesaikan hal ini melalui warisan
6

mereka ,anak-anak mareka kontribusi mereka pada masyarakat,dan persahabatan mereka. Mereka ingin hidup lebih aman ,lebih bermakna ,atau lebih bahagia bagi orang-orang yang akan meneruskan hidup setelsh kematian. Untuk mengklarifikasi , individu yang panjang umur cenderung lebih khawatir tentang apa yang mereka lakukan daripada tentang siapa mereka sebenarnya .mereka hidup di luar sendiri daripada kepribadian mereka sendiri secara egosentris. Kemudian, untuk mencapai integritas, seseorang harus mengembangkan kemampuan untuk mendefinisikan diri kembali, untuk melepas identitas okupasi, untuk bangkit dari ketidaknyamanan fisik, dan untuk membentuk makna pribadi yang melampaui jangkauan pemusatan diri. Walaupun tujuantujuan tersebut patut dihargai, mungkin dirasa sulit oleh beberapa lansia. Tidak semua lansia memiliki ketabahan atau energi untuk tertawa dalam menghadapi kesengsaraan atau akibat dari datangnya usia tua. Stenbeck menyatakan: khususnya pada usia tua, minat aktif yang diambil dalam perawatan kesehatan preventif dan pertahanan dari penyakit kronis yang adekuat dan diperlukan merupakan preokupasi terhadap tubuh. Ketika stamina tubuh menurun dan berkembang menjadi sakit, terdapat tanda-tanda disabilitas dan kematian, preokupasi depresif terhadap tubuh harus dianggap normal daripada neurotik. 2.1.4 Teori Havighurst dan Duvall Havighurst percaya bahwa hidup adalah belajar, dan tumbuh juga adalah belajar. Menurut Havighurst, usia tua menunjukan hal ini, karena lansia masih memiliki pengalaman-pengalaman baru didepan mereka, dan situasisituasi baru untuk dihadapi. Pensiun, berpindah kekomunitas pensiunan, menyesuaikan diri terhadap efek penyakit kronis, dan kehilangan pasangan dan kelompok merupakan beberapa dari pengalaman dan situasi-situasi baru tersebut. Committee on the Dynamics of Family Interaction memperluas konsep tugas perkembangan pada keluarga sebagai keseluruhan. Siklus hidup keluarga yang dikemukakan oleh Duvall terdiri dari delapan tahap, dengan tahap
7

terakhirnya adalah keluarga lansia. Tahap akhir dari siklus keluarga dimualai dengan pensiunan, dilanjutkan sampai kematian pasangan pertama, dan diakhiri dengan kematian pasangan kedua. Tugas-tugas perkembangan yang dinyatakan oleh Havighurst dan komite Duvall hampir dapat dibandingkan, seperti yang tercantum pada tabel 1. Keduanya mengarah kepada perubahan-perubahan hidup yang diperlukan dalam kaitannya dengan pengaturan hidup, pensiun, pendapatan, hubungan interpersonal, aktivitas dan kewajiban sosial, dan kematian. Perbedaan utama adalah bahwa havighurst mengarah pada individual, sedangkan Duvall mengarah pada kerangka kerja keluarga. Tabel 1. Tugas-Tugas Perkembangan Yang Diidentifikasi Oleh Havighurst Dan Duvall HAVIGHURST Menyesuaikan diri terhadap penurunan kekuatan dan kesehatan fisik Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan penurunan penadapatan Menyesuaikan diri terhadap kematian pasangan dan orang penting lainnya Membentuk gabungan eksplisit dengan kelompok yang seusia dengannya Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kewarganegaraan Membentuk kepuasaan pengaturan kehidupan fisik DUVALL Menemukan rumah yang memuaskan untuk tahun-tahun akhir kehidupan Menyesuaikan diri terhadap pendapatan pensiunan Membentuk rutinitas rumah tangga yang nyaman Menghadapi kehilangan dan menjadi janda/duda Saling menjaga satu sama lain sebagai suami dan istri Mempertankan hubungan dengan anakanak dan cucu Merawat kerabat yang lebih tua Menjaga minat terhadap orang-orang di luar keluarga Menemukan makna hidup Sumber: diambil dari Havighurst dan Duvall

2.3

Keluarga dan Lansia

2.3.1 Peran Anggota Keluarga Terhadap Lansia

Keluarga memiliki peran sangat penting dalam melakukan perawatan lansia diantaranya adalah,
a. Keluarga adalah support system utama bagi lansia, b. Menjaga, merawat, mempertahankan dan meningkatkan status mental,

mengantisipasi

perubahan

sosial,

memberikan

motivasi

dan

memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia,


c. Membantu mewujudkan peran serta kebahagiaan & kesejahteraan

Lansia,
d. Usaha pencegahan dimulai dalam rumah tangga, e. Membimbing dalam ketakwaan kepada Tuhan YME, f. Melatih berkarya & meyalurkan hobi, g. Menghargai dan memberikan kasih sayang terhadap para lansia.

2.3.2 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Lansia Menurut Carter dan McGoldrick (1988), tugas perkembangan keluarga diantaranya,
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan

Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mendukung kesejahteraan lansia, misalnya perpindahan tempat tinggal lansia. b. Penyesuaian terhadap pendapatan menurun c. Ketika lansia memasuki pensiun, pendapatan menurun secara tajam dan semakin tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara tabungan/pendapatan berkurang. d. Mempertahankan hubungan perkawinan Hal ini menjadi penting dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga. Perkawinan mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas

yang berlangsung dari pasangan. Contohnya adalah mitos tentang aseksualitas. e. Penyesuaian terhadap kehilangan pasangan Tugas perkembangan ini secara umum tugas yang paling traumatis. Lansia menyadari bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan normal, tetapi kesadaran akan kematian tidak ada. Hal ini akan berdampak pada reorganisasi fungsi keluarga secara total. f. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi Ada kecenderungan lansia untuk menjauhkan diri dari hubungan sosial, namun keluarga menjadi fokus interaksi lansia dan sumber utama dukungan sosial.

10

You might also like