You are on page 1of 9

Aliran Khawarij , Latar Belakang, Sejarah, Tokoh & pemikiranyan

A Latar Belakang Aliran Khawarij 1. Definisi Khawarij. .Secara Etimologi Bahasa Arab Khawarij adalah bentuk jama` dari khoorij dan Korij adalah kata turunan dari khuruj sedangkan khuruj secara etimologi Arab mengandung beberapa makna, diantaranya: a.Hari Kiamat berkata Abu Ubadah dalam menafsirkan firman Allah : (Yaitu) pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya itulah hari keluar (dari kubur). (QS. 50:42) khuruj adalah nama dari nama-nama hari qiamat b. Kebangkitan dari kubur pada hari qiamat sebagaimana dalam firman Allah : sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan (QS. 54:7) c. lawan dari masuk, yaitu keluar d. Jihad di jalan Allah. Sebagaimana firman Allah : Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka:Tinggallah kamu bersama orang-oang yang tinggal itu. (QS. 9:46) dan: Maka jika Allah mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka, kemudian mereka meminta ijin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah:Kamu tidak boleh keluar bersama-samaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah (tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut berperang. (QS. 9:83) e. Hijroh sebagaimana firman Allah :Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya disisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 4:100) Akan tetapi para ahli bahasa arab memasukkan makna lain yaitu satu kelompok dari ahlil hawa yang menyempal dari agama atau Imam Ali bin Abi Tholib Berkata Al Azhary :dan Al Khawarij adalah satu kaum dari ahlil hawa yang memiliki pemikiran-pemikiran tertentu. Berkata Az Zubaidy :dan mereka adalah Al Haruriyah, dan Al Kharijah adalah satu dari mereka,jumlah mereka tujuh kelompok.mereka dinamakan demikian karena mereka menyempal dari manusia atau dari agama atau dari kebenaran atau dari Ali setelah perang shiffin.

a. Al-Haruriyah Nama ini adalah nisbat pada tempat kumpulnya para pendahulu mereka ketika berpisah dan memberontak terhadap Amirul Mukminin Ali Bin Abi Thalib, dan dia adalah satu tempat dekat dengan kota Kufah yang dinamakan Al-Harura`. Berkata Abul Hasan AlAsy`ari dalam bukunya Maqalat Islamiyin: Dan yang menjadi [sebab] penamaan [kelompok] ini dengan Haruriyah adalah tinggalnya mereka di Harura` di permulaan pembentukannya b. Asy-Syuraah Ini adalah nama lalu bagi mereka, yang menurut mereka diambil dari firman Allah : Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu`min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur`an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. 9:111) Dan mereka selalu muji dan berbangga diri dengan nama ini. Berkata Abul Hasan Al-Asy`ari: Dan yang menjadi sebab penamaan mereka dengan syuraah adalah perkataan mereka telah kami jual jiwa-jiwa kami dalam ketaatan Allah, maknanya: kami telah membeli syurga.dengannya c. Al-Maariqah Nama lain untuk mereka adalah Al-Maariqah diambil dari hadits Rasulullah lihat hadits-hadits tentang khawarij. Berkata Asy-Syahrastaany: Dan mereka adalah Al-Maariqah yang berkumpul di An-Nahrawan. d. Al-Muhakkimah Ini termasuk nama-nama yang pertama kali dinisbatkan kepada mereka karena pengingkaran mereka terhadap tahkim dan slogan mereka: laa hukma illa lillah yang kemudian menjadi syiar [slogan] mereka ketika ingin memberontak terhadap penguasa atau ketika menyerang orang-orang yang menyelisihi mereka. Secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar, mucul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat Islam. Adapun khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meningglakan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M, dengan kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah. Kelompok khawarij pada mulanya memandang Ali dan pasukannya berada dipihak yang benar karena Alo merupakan khalifah yang sah yang telah dibaiat mayoritas umat Islam, seementara Muawiyah berada dipihak yang salah karena memberontak khalifah yang sah. Lagi pula berdasarkan estimasi khawarij, pihak Ali hamper memperoleh kemenangan pada peperangan itu, tetapi karena Ali menerima tipu daya licik ajakan damai Muawiyah, kemenangan yang hamper diraih itu menjadi raib. Ali sebenarnya sudah mencium kelicikan dibalik ajakan damai kelompok Muawiyah sehingga ia bermaksud untuk menolak ajakan itu. Namu, karena desakan sebagian pangikutnya, terutama ahli qurra seperti Al-Asyiats bin Qais, Masud bin Fudaki AtTamimi, dan Zaid bin Husein Ath-Thai, dengan sangat terpaksa Ali memerintahkan AlAsytar(komandan pasukannya) untuk menghentikan peperangan. Setelah menerima ajakan damai, Ali bermaksud mengirimkan Abdullah bi Abbas sebagai delegasi juru damai (hakam)nya, tetapi orang-orang khawarij menolaknya. Merekan

beralasan bahwa Abdullah bin Abbas berasal dari kelompok Ali sendiri. Kemudian mereka mengusulkan agar Ali mengirim Abu Musa Al-Asyari dengan harapan dapat memutuskan perkara berdasarkan kitab Allah. Kepitusan tahkim, yakni Ali diturunkan dari jabatannya sebagai khalifah oleh utusannya, dan mengangkat Muawiyah mengganti khalifah Ali sangat mengecewakan orang-orang khawarij. Mereka menolak dengan mengatakan, mengapa kalian berhukum kepada manusia. Tidak ada hokum selain yang ada disisi Allah. Imam Ali menjawab itu adalah ungkapan yang benar, tetapi mereka artikan dengan keliru. Pada saat itu juga orang-orang khawarij keluar dari pasukan Ali dan langsung menuju Hurura, itulah sebabnya khawarij disebut juga dengan nama Hururiah. Kadang-kadang mereka disebut juga dengan Syurah dan Al-Mariqah.

B. Sejarah Kelahiran Khawarij Seperti yang disinggung sebelumnya dalam pendahuluan bahwa Khawarij lahir dari komponen paling berpangaruh dalam khilafah Ali ra. Yaitu dari tubuh militer pimpinan Ali ra. sendiri. Pada saat kondisi politik yang makin tidak terkendali dan dirasa sulit untuk mereda dengan prinsip masing-masing. Maka kubu Muawiyah ra. yang merasa akan dikalahkan dalam perang syiffin menawarkan untuk mengakhiri perang saudara itu dengan Tahkim dibawah Al-Quran. Semula Ali ra. Tidak menyetujui tawaran ini, dengan prinsip bahwa kakuatan hukum kekhilafahannya sudah jelas dan tidak dapat dipungkiri. Namun sebagian kecil dari kelompok militer pimpinannya memaksa Ali ra. menerima ajakan kubu Muawiyah ra. Kelompok ini terbukti dapat mempengaruhi pendirian Ali ra. Bahkan saat keputusan yang diambil Ali ra. Untuk mengutus Abdullah bin Abbas ra. menghadapi utusan kubu lawannya Amar bin al-Ash dalam tahkim, Ali ra. malah mengalah pada nama Abu Musa al-Asyary yang diajukan kelompok itu menggantikan Abdullah bin Abbas ra. Anehnya, kelompok ini yang sebelumnya memaksa Ali ra. untuk menyetujui tawaran kubu Muawiyah ra. Untuk mengakhiri perseteruannya dengan jalan Tahkim. Pada akhirnya setelah Tahkim berlalu dengan hasil pengangkatan Muawiyah ra. Sebagai khilafah menggantikan Ali ra. Mereka kemudian menilai dengan sepihak bahwa genjatan senjata dengan cara Tahkim tidak dapat dibenarkan dan illegal dalam hukum Islam. Artinya menurut mereka, semua kelompok bahkan setiap individu yang telah mengikuti proses itu telah melanggar ketentuan syara, karena telah melanggar prinsip dasar bahwa setiap keputusan berada pada kekuasaan Tuhan (l hukma illa lillh). (Abu Zahrah: 60) Dan sesuai dengan pokok-pokok pemikiran mereka bahwa setiap yang berdosa maka ia telah kafir, maka mereka menilai bahwa setiap individu yang telah melangar prinsip tersebut telah kafir, termasuk Ali ra. Sehingga Mereka memaksanya untuk bertobat atas

dosanya itu sebagaimana mereka telah bertobat karena ikut andil dalam proses Tahkim. (Abu Zahrah: 60) Demikian watak dasar kelompok ini, yaitu keras kepala dan dikenal kelompok paling keras memegang teguh prinsipnya. Inilah yang sebenarnya menjadi penyabab utama lahirnya kelompok ini (Syalabi: 333). Khawarij adalah kelompok yang didalamnya dibentuk oleh mayoritas orang-orang Arab pedalaman (arbu al-bdiyah). Mereka cenderung primitive, tradisional dan kebanyakan dari golongan ekonomi rendah, namun keadaan ekonomi yang dibawah standar tidak mendorong mereka untuk meningkatkan pendapatan. Ada sifat lain yang sangat kontradiksi dengan sifat sebelumnya, yaitu kesederhanaan dan keikhlasan dalam memperjuangkan prinsip dasar kelompoknya. Walaupun keikhlasan itu ditutupi keberpihakan dan fanatisme buta. Dengan komposisi seperti itu, kelompok ini cenderung sempit wawasan dan keras pendirian. Prinsip dasar bahwa tidak ada hukum, kecuali hukum Tuhan mereka tafsirkan secara dzohir saja. (Abu Zahrah: 63) Bukan hanya itu, sebenarnya ada kepentingan lain yang mendorong dualisme sifat dari kelompok ini. Yaitu; kecemburuan atas kepemimpinan golongan Quraisy. Dan pada saatnya kemudian Khawarij memilih Abdullh bin Wahab ar-Rsiby yang diluar golongan Quraisy sebagai khalifah. Bahkan al-Yazidiyah salah satu sekte dalam Khawarij, menyatakan bahwa Allah sebenarnya juga mengutus seorang Nabi dari golongan Ajam (diluar golongan Arab) yang kemudian menghapus Syariat Nabi Muhammad SAW. (Abu Zahrah: 63-64). Nama khawarij diberikan pada kelompok ini karena mereka dengan sengaja keluar dari barisan Ali ra. dan tidak mendukung barisan Muawiyah ra. namun dari mereka menganggap bahwa nama itu berasal dari kata dasar kharaja yang terdapat pada QS: 4, 100. yang merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya, . Selanjutnya mereka juga menyebut kelompoknya sebagai Syurah yang berasal dari kata Yasyri (menjual), sebagaimana disebutkan dalam QS: 2, 207. tentang seseorang yang menjual dirinya untuk mendapatkan ridlo Allah (Nasution: 13, Syalabi: 309). Selain itu mereka juga disebut Haruriyah yang merujuk pada Harurah sebuah tempat di pinggiran sungai Furat dekat kota Riqqah. Ditempat ini mereka memisahkan diri dari barisan pasukan Ali ra. saat pulang dari perang Syiffin. Kelompok ini juga dikenal sebagai kelompok Muhakkimah. Sebagai kelompok dengan prinsip dasar l hukma illa lillh. (Syalabi: 309).

C. Tokoh-tokoh Khawarij Diantara tokoh-tokoh khawarij yang terpenting adalah : 1. Abdullah bin Wahab al-Rasyidi, pimpinan rombongan sewaktu mereka berkumpul di Harura (pimpinan Khawarij pertama) 2. Urwah bin Hudair 3. Mustarid bin saad 4. Hausarah al-Asadi 5. Quraib bin Maruah 6. Nafi bin al-azraq (pimpinan al-Azariqah) 7. Abdullah bin Basyir 8. Zubair bin Ali 9. Qathari bin Fujaah 10. Abd al-Rabih 11. Abd al Karim bin ajrad 12. Zaid bin Asfar 13. Abdullah bin ibad Sekte-sekte dan ajaran pokok Khawarij Terpecahnya Khawarij ini menjadi beberapa sekte, mengawali dan mempercepat kehancurannya dan sehingga Aliran ini hanya tinggal dalam catatan sejarah. Sekte-Sekte tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Al-Muhakkimah Al-Azariqah Al-Najdat Al-baihasyiah Al-Ajaridah Al-SaAlibah Al-Ibadiah Al Sufriyah

1. Secara umum ajaran-ajaran pokok Khawarij adalah: 1. Orang Islam yang melakukan Dosa besar adalah kafir; dan harus di bunuh. 2. Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal (perang antara Aisyah, Talhah, dan zubair, dengan Ali bin abi tahAlib) dan para pelaku tahkimtermasuk yang menerima dan mambenarkannya di hukum kafir; 3. Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat. 4. Khalifah tidak harus keturunan Arab. Dengan demikian setiap orang muslim berhak menjadi Khalifah apabila suda memenuhi syarat-syarat. 5. Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim. 6. Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng, 7. Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim (Arbitrase).

2. Doktrin-doltrin Pokok Khawarij 1. Khalifah atau Imam harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam. 2. Khalifah tidak harus berasal dari keturuna Arab. Dengan demikian setiap orang mulim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat. 3. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syariat Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan kezaliman. 4. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, dan Utsman) adalah sah, tetapi setelah tahun ke 7 kekhalifahannya, Utsman r.a dianggap telah menyeleweng. 5. Khalifah Ali adalah sah, tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia dianggap telah menyeleweng. 6. Muawiyah dan Amr bin Ash serta Abu Musa Al-Asyari juga dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir. 7. Pasukan perang jamal yang melawan Ali juga kafir. 8. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangar anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap bahwa muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir dengan resiko ia menaggung beban harus dilenyapkan pula. 9. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup di dalam dar al-harb (Negara musuh), sedang golongan merekan sendiri dianggap berada dalam dar al-Islam (Negara Islam). 10. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng. 11. Adanya waad dan waid (orang yang baik harus masuk surga dan orang yang jahat harus masuk neraka). 12. Amar maruf nahi mungkar. 13. Memalingkan ayat-ayat al-quran yang tampak mutsyabih (samar). 14. Al-quran adalah makhluk. 15. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

3. Perkembangan Khawarij Semua aliran yang bersifat radikal, pada perkembangan lebih lanjut, dikategorikan sebagai aliran khawarij, selama doktrinnya identik dengan aliran ini. Harun Nasution mengidentifikasi beberapa indikasi aliran yang dapat dikategorikan sebagai aliran khawarij, yaitu sebagai berikut : 1. Mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka walaupun orang itu adalah penganit agama Islam. 2. Islam yang benar adalah Islam yang mereka fahami dan amalkan, sedangkan Islam yang dipahami dan diamalkan golongan lain tidak benar. 3. Orang-orang Islam yang tersesat dan menjadi kafir perlu dibawa kembali ke Islam yang sebenarnya, yaitu Isla yang seperti mereka fahami dan amalkan. 4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sepaham dengan mereka adalah sesat, maka mereka memilih Imam dari golongan mereka sendiri yakni Imam dalam arti pemeluk agama dan pemuka pemerintahan. 5. Mereka bersifat fanatic dalam faham dan tidak segan-segan menggunakan kekerasan dan membunuh untuk mencapai tujuan mereka.

D. Pemikiran Aliran Khawarij Ciri-ciri Dan Sifat-sifat Khowarij Khowarij memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat yang menonjol yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits-hadits yang shohih, dan hal itu sangat penting dalam mengetahui siapa mereka,dan diantara faidah mengetahui hal ini: 1. Dengan mengetahui sifat-sifat ini akan tampaklah kepada kita berlebih-lebihannya mereka dalam beragama 2. Menimbulkan keyakinan bahwa mereka akan selalu ada sampai hari kiamat, karena Rasulullah telah menjelaskannya dan ini penting bagi kita untuk menghindari dari mereka dan mengingatkan umat akan bahaya mereka serta tidak terjatuh dalam hal-hal tersebut. Diantara sifat-sifat tersebut adalah: 1. suka mencela dan menganggap sesat para pemimpin. Sifat ini tampak jelas pada Khowaarij, mereka selalu mencela para pemimpin-pemimpin dan menganggap mereka sesat serta menghukumi mereka sebagai orang-orang yang sudah keluar dari keadilan dan kebenaran, dan ini dapat dilihat dari sikap Dzul Khuwaishiroh terhadap Rasulullah. 2. Berprasangka buruk ini adalah sifat Khawarij yang tampak dalam cara menghukum yang dilakukan oleh Dzul Khuwaishiroh. Berkata Syiekhul Islam : Pada tahun peperangan Hunain, beliau membagi Ghonimah (rampasan perang) Hunain kepada orang-orang yang hatinya lemah (Mualafah Qulubuhum) dari penduduk Nejd dan bekas tawanan Quraisy seperti `Uyainah bin Hafsh,dan beliau tidak memberi kepada kaum Muhajirin dan Anshor sedikitpun. Maksud beliau memberikan kepada mereka adalah untuk mengikat hati mereka dengan Islam, karena keterkaitan hati mereka dengannya merupakan mashlahat umum bagi kaum muslimin, sedangkan yang tidak beliau beri adalah karena mereka lebih baik dimata beliau dan mereka adalah wali-wali Allah yang bertaqwa dan seutama-utamanya hamba Allah yang sholih setelah para Nabi dan Rasul-rasul-Nya.Jika pemberian itu tidak dipertimbangkan untuk mashlahat umum, maka Nabi tidak akan memberikannya pada orang-orang kaya para pemimpin yang ditaati dalam perundang-undangan dan akan memberikannya kepada Muhajirin dan Anshor yang lebih membutuhkan dan lebih utama. Oleh karena itu orangorang Khawarij mencela Nabi dan dikatakan kepada beliau oleh pelopornya:Wahai Muhammad berbuatlah adil, sesungguhnya engkau tidak berlaku adil. Dan perkataannya: `sesungguhnya pembagian ini tidak dimaksudkan untuk mendapat wajah Allah .... Mereka meskipun banyak shaum (puasa), sholat dan membaca Alquran,tetapi keluar dari As Sunnah dan Jamaah, Memang mereka dikenal sebagai kaum yang suka beribadah, wara dan zuhud akan tetapi tanpa disertai ilmu, sehingga mereka memutuskan bahwa pemberian itu semestinya tidak diberikan kecuali kepada orang-orang yang berhajat, bukan kepada para pemimpin yang ditaati dan orang-orang kaya itu,jika didorong untuk mencari keridhoan selain Allah-menurut prasangka mereka. Inilah kebodohan mereka, karena sesungguhnya pemberian itu menurut kadar mashlahat agama Allah. Jika pemberian itu akan semakin mengundang ketaatan kepada Allah dan semakin bermanfaat bagi agama-Nya, maka

pemberian itu lebih utama. Pemberian kepada orang yang membutuhkannya untuk menegakkan agama, menghinakan musuh-musuhnya, memenangkan dan meninggikannya lebih agung daripada pemberian yang tidak demikian itu,walaupun yang kedua lebih membutuhkan(Lihat Majmu` Fatawa XXVIII/579-581 dengan sedikit diringkas) 3. Berlebihan dalam beribadah sebagaimana sabda Rasulullah : karena dia mempunyai teman-teman yang salah seorang di antara kalian akan diremehkan [merasa remah] shalatnya jika dibandingkan dengan shalat mereka, dan puasanya jika dibandingkan dengan puasa mereka. Berkata Ibnu Hajar: Mereka (Khowarij) dikenal sebagai Qurra` Penghapal Alquran), karena besarnya kesungguhan mereka dalam tilawah dan ibadah, akan tetapi mereka suka menta`wil Alquran dengan ta`wil yang menyimpang dari maksud yang sebenarnya. Mereka lebih mendahului pendapat-pendapat mereka, berlebih-lebihan dalam zuhud dan khusyu` dan lain sebagainya. 4. Keras terhadap kaum muslimin, sebagimana sabda Rasulullah : Sesungguhnya akan keluar dari keturunan laki-laki ini, suatu kaum yang membaca Alquran tidak melebihi kerongkongan mereka. membunuh pemeluk Islam dan membiarkan penyembah berhala. Terlepas dari Islam seperti terlepasnya anak panah dari busurnya. Seandainya aku menemui mereka, sunggguh akan aku bunuh mereka seperti dibunuhnya kaum `Aad Sejarah telah mencatat dalam lembaran-lembaran hitamnya tentang Khawarij berkenaan dengan cara mereka ini. Diantara kejadian yang mengerikan adalah kisah Abdullah bin Khobaab: Dalam perjalanannya, orang-orang Khaawarij bertemu dengan Abdullah bin Khabab.mereka bertanya kepadanya:Apakah engkau pernah mendengar dari bapakmu suatu hadits yang dikatakan dari Rasulullah, kalau ada, ceritakanlah kepada kami tentangnya! lalu beliau berkata:ya, aku telah mendengar dari bapakku, bahwa Rasulullah menyebutkan tentang fitnah.Yang duduk ketika itu lebih baik dari pada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik dari yang berlari, jika engkau menemuinya, hendaklah engkau menjadi hamba Allah yang terbunuh. mereka berkata: Apakah engkau mendengar hadits itu dari bapakmu dan memberitakannya dari Rasulullah?.beliau menjawab:ya, setelah mendengar jawaban beliau tersebut, mereka mengajak ke hulu sungai, lalu memenggal lehernya, maka mengalirlah darahnya seolah-olah seperti tali terompah. Lalu mereka membelah perut istrinya yang sedang hamil dan mengeluarkan isinya. Kemudian mereka datang kesebuah pohon kurma yang lebat buahnya di Nahrawan. Tiba-tiba jatuhlah buah pohon korma tersebut dan diambil salah seorang diantara merekalalu dia masukkan kedalam mulutnya, Berkatalah salah seorang dari mereka,engkau mengambil tanpa dasar hukum, dan tanpa harga (tidak membelinya dengan sah).Akhrnya ia pun membuangnya kembali dari mulutnya salah seorang dari mereka yang lain mencabut pedangnya lalu mengayunkannya. Kemudian mereka melewati babi milik seorang ahlu dzimmah, lalu ia penggal lehernya kemudian diseret moncongnya. Mereka berkata:ini adalah kerusakan dimuka bumi.setelah mereka bertemu dengan pemilik babi itu, maka mereka mengganti harganya(Talbis Iblis hal.93-94)

6. Sedikit dan rendah pemahaman mereka terhadap fiqh ini merupakan kesalahan mereka yang sangat besar yang menyebabkan mereka menyempal dari ajaran yang benar. 7. Muda usia dan berakal rendah sebagaimana sabda Rasulullah : Akan keluar padda akhir zaman suatu kaum, umumnya masih muda, rusak akalnya, mereka mengatakan dari sebaik-baik perkataan makhluk. Membaca Alquran tidak melebihi kerongkongannya. Terlepas dari agama seperti terlepasnya anak panah dari busurnya (H.R. Bukhari VI/618 no. 3611; Muslim II/746 no 1066) 8. Fasih dalam berbahasa Telah terkenal kefasihan mereka dalam berbicara dan berbahasa, sehingga berkata Ibnu Ziyad: Sungguh ucapan mereka lebih cepat sampai ke hati-hati manusia dari pada rambatan api ke batang kayu 9. Sedikit pengalamannya Hal ini digambarkan dalam hadits bahwa orang-orang Khawarij umurnya masih muda-muda yang hanya mempunyai bekal semangat. 10. Sedikit pemahamannya Disebutkan dalam hadits dengan sebutan Sufahaa-ul ahlaam (orang bodoh), berdakwah pada manusia untuk mengamalkan Al-Quran dan kembali padanya, tetapi mereka sendiri tidak mengamalkannya dan tidak memahaminya. Merasa bahwa Al-Quran akan menolongnya di akhirat, padahal sebaliknya akan membahayakannya. 11. Nilai Khawarij Orang-orang Khawarij keluar dari Islam sebagaimana yang disebutkan Rasulullah saw., Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah keluar dari busurnya. 12 . Fenomena Khawarij Mereka akan senantiasa ada sampai hari kiamat. Mereka akan senantiasa keluar sampai yang terakhir keluar bersama Al-Masih Ad-Dajjal 13. Kedudukan Khawarij Kedudukan mereka sangat rendah. Di dunia disebut sebagai seburuk-buruk makhluk dan di akhirat disebut sebagai anjing neraka. 14. Sikap terhadap Khawarij Rasulullah saw. menyuruh kita untuk membunuh jika menjumpai mereka. Jika engkau bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka.

You might also like