You are on page 1of 5

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA OLAHRAGA BAB I pedahuluan Cedera adalah kerusakan atau luka yang dialami atau

u diderita oleh seseorang, sedangkan cedera olahraga diartikan sebagai cedera yang terjadi pada waktu melakukan aktivitas fitnes, latihan, atau pertandingan olahraga. Derajat cedera yang terjadi dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis cedera, waktu terjadinya cedera dan lokasi cedera. Adapaun jenis cederanya sebagai berikut : 1. Cedera pada jaringan lunak yaitu jenis cedera yang biasa terjadi pada kulit,otot,tendon dan ligamen 2. Cedera jaringan keras yaitu jenis cedera yang terjadi pada sendi dan tulang. 3. Cedera pada jaringan syaraf seperti kehilangan kemampuan syaraf sensori dan motorik yang bisa bersifat sementara atau menetap. Berdasarkan waktu kejadian cedera, maka cedera olahraga dibedakan menjadi cedera akut, dan cedera kronis 1. Cedera akut adalah cedera yang disebabkan oleh trauma seketika (kulit,kram otot,dislokasi) 2. Cedera kronis adalah cedera yang disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dalam waktu lama Klasifikasi cedera dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu : 1. Cedera ringan atau tingkat pertama : cedera yang sangat ringan dengan robekan yang hanya bisa dilihat oleh mickroskop (lecet, memar ). 2. Cedera sedang atau tingkat kedua : cedera dengan kerusakan jaringan yang nyata, nyeri, bengkak, merah atau panas. Dengan gangguan fungsi dan menganggu performance (lebam,otot robek,strain otot,ligamen robek atau sparain). 3. Cedera berat : cedera dimana terjadi robekan lengkap atau hampir lengkap dari otot,ligamen atau fraktur dari tulang (dislokasi, patah tulang dll) Penangan cedera yang benar dengan pemulihan yang menyeluruh (rehabilitas) dibagi menjadi 3 fase yaitu :

1. Fase reduksi (akut) yang bertujuan untuk mengendalikan adflamasi dan nyeri 2. Fase restoratif (subakut) yang bertujuan untuk memulihkan pada jangkauan gerak sendi,ekstensibilitas jaringan lunak,kekuatan otot dan daya tahan otot

3. Fase reintegrasi yang bertujuan untuk mengembangkan kebugaran kardiovaskular,memperbaiki biomekanika dan program untuk memelihara kekuatan, fleksibilitas,pengkondisian dan keterampilan BAB II JENIS CEDERA OLAHRAGA Berdasarkan jenis cedera olahraga ada 3 yaitu, 1. Jaringan lunak (kulit, otot, tendon dan ligamen) 2. Jaringan keras (sendi dan tulang) 3. Jaringan Syaraf A. Cedera pada jaringan Lunak

Jenis-jenis cedera yang sering terjadi pada kulit, otot, tendon dan ligamen 1. Kulit a. Blister (lepuh) : Gelembung kulit berisi air, terjadi karena friksi (gesekan). b. Kalus (kapalan) : Penebalan pada kulit, baik pada kaki maupun tangan c. Runners Toe : Suatu kelainan pada bagian bawah kuku jari kaki yang menjadi hitam atau kebiru-biruan. d. Hematoma (memar) : Kumpulan darah diantara jaringan otot, pada jaringan di bawah kulit yang diakibatkan pecahnya pembuluh darah akibat cedera. e. Contusio : Merupakan memar yang diakibatkan karena gaya tekanan langsung dari pukulan yang keras. f. Luka terbuka : Luka ini terjadi pada daerah permukaan kulit dan bagian yang lebih dalam, mengandung unsur kontak fisik B. Otot dan Tendon a. Kram pada otot (muscle cramp) : Kontraksi yang terus-menerus dari otot atau sekelompok otot yang menimbulkan rasa nyeri. b. Strain (cedera otot/tendon) : Tarikan atau rengangan pada otot, selaput pembungkus otot dan tendon. c. Inflamasi pd otot dan Tendon : dapat terjadi karena respon dari cedera yang diakibatkan oleh overloading dan micro injury Ligamen

Sprain : regangan atau robekan dari kapsul sendi dan ligamen dengan gejala nyeri pada daerah ligamen yang bertambah bila melakukan gerakan stretching LOKASI CEDERA OLAHRAGA Berdasarkan lokasinya cedera dapat terjadi pada :

1. Alat gerak atas (bahu, lengan atas, sendi siku, lengan bawah, pergelangan tangan dan tangan). 2. Alat gerak bawah (sendi panggul, paha, sendi lutut, tungkai bawah, pergelangan kaki dan kaki) 3. Batang tubuh (leher dan thoracolumbal) 4. Kepala 5. Dada dan bagian Perut Adapun jenis cedera yang sering terjadi pada lokasi bahu adalah sebagai berikut : A. Cedera pada Bahu 1. Myositis : Merupakan peradangan pada otot yang bisa disebabkan karena Overuse,salah satu jenis myositis di bahu adalah insersi dari otot pectoralis. (senam,badminton,golf,angkat besi dan renang) 2. Tendinitis : Merupakan peradangan pada tendon diantaranya adalah peradangan pada tendon yang disebabkan karena gerakan yang berulang-ulang pada otot bahu 3. Strain adalah regangan pada otot atau tendon yang dapat menyebabkan robeknya tendon atau otot tersebut. 4. Dislokasi sendi bahu : Diakibatkan karena kurangnya stabilitas sendi. Ada beberapa macam bentuk dislokasi pada bahu yaitu : Dislokasi Anterior : Biasanya terjadi oleh karena putaran keluar (external rotational) Dislokasi Posterior : Mekanisme biasanya penderita jatuh dimana posisi lengan atas dalam keadaan asuksi atau rotasi internal. Dislokasi Sendi : jenis cedera ini disebabkan dorongan yang kuat pada daerah acromio B. Cedera Pada Lengan 1. Tenoperiostitis : Meruapakan inflamasi pada perlekatan muscle tendon dengan tulang yang sering diakibatkan regangan yang berulang-ulang pada daerah itu. 2. Strain : strain pada lengan diantaranya adalah ruptur pada tendon panjang dari otot biceps. 3. Dislokasi dan Fraktur C. Cedera pada Tangan dan Pergelangan Tangan 1. Base Ball Finger : Mekasnisme terjadinya adalah ketika jari tangan dalam keadaan ekstensi tiba-tiba terjadi gaya yang mendorong ujung jari ke arah fleksi. 2. Boxers Fracture : Patah dari leher Metakarpal B. Cedera Pada Alat Gerak bagian bawah

Cedera pada alat gerak bagian bawah terdiri dari cedera paha, lutut,tungkai bawah,pergelangan kaki dan kaki.berdasarkan peneleitian persentase angka kejadian cedera pada paha sekitar 9 %,lutut sekitar 22,5%, tungkai bawah dan kaki sekitar 11,5 %,pergelangan kaki sekitar 14 %, Adapaun jenis cedera yang sering terjadi pada lokasi tersebut adalah : 1. Cedera pada Paha a. Adduktor Strain : yaitu cedera pada otot adduktor paha yang biasa dialami oleh penunggan kuda ( riders strain). 2. Cedera pada Lutut a. Tendinitis Patellar : yang terjadi karena adanya paksaan beban pada tendon yang berada tepat dibawah mangkok lutut b. Runners Kneee : Disebabkan adanya rasa sakit pada lutut bagian samping (lateral) c. Strain : Disebabkan oleh adanya tekanan pada ligamen d. Dislokasi Patella : Disebabkan karena adanya benturan langsung di daerah patella 3. Cedera pada Tungkai Bawah dan Kaki a. Tendinitis Tendon Achilles : Jenis peradangan yang terjadi pada tendon achilles b. Ruptur Tendon Achilles : Meruapakan robeknya tendon achilles yg disebabkan oleh benturan langsung c. Shin Splint : Cedera pada tungkai bawah di daerah depan yang disebabkan over used atau terjadi ketidakseimbangan kekuatan otot bagian depan dan belakang tungkai bawah c. Cedera pada Kaki Blister,kalus,runners toe,hell spur : cedera tulang yang menyebabkan pertumbuhan tulang abnormal pada perlekatan dengan fascia plantaris. e. Cedera pada pergelangan kaki (ankle) Fraktur pada sendi ankle dan cedera pada ligamen sendi ankle

Pergelangan kaki ada 3 buah tulang : tibia, fibula, dan talus yang diikat dengan ligamen seperti : ligamen anterior talofibular, calcaneofibular, deltoid. Cedera yang terjadi biasanya kombinasi cedera tulang dan ligamen 1 2 3 Robeknya ligamen antara talus dan fibula Fraktur fibula, medial malleolus Dislokasi talus

C. Cedera pada Tubuh bagian belakang, Leher dan Kepala 1. Cedera Pada Tubuh Bagian Belakang

a. Prolapus Diskus : Disebabkan karena mengangkat beba pada posisi punggung melengkung yang seharusnya lurus. Melengkungnya punggung ke depan akan menyebabkan menyempitnya tulang belakang bagian depan b. Fraktur Kolumna Vertebralis : Disebabkan karena jatuh dalam keadaan berdiri, terpeleset ataupun pada saat mengangkat beban berat. c. Strain pada tubuh bagian belakang 1. Pendarahan epidural 2. Pendarahan sudural 3. Pendarahan interacerebral 4. comasio

You might also like