You are on page 1of 4

1.6.

Persoalan Faktual Kode Etik di Masyarakat: Kurang serasi dengan sosio-budaya setempat Tidak ada pengendalian atau pemantauan sistematik Kurang sempurna atau tidak adanya landasan hukum Pandangan dan keyakinan perorangan Harapan dan tekanan masyarakat Perkembangan dan kemajuan sains-teknologi Adanya intervensi dunia bisnis ke dalam dunia profesi
1.7. Kode Etik Dunia Usaha Kefarmasian : Usaha Kefarmasian meliputi aspek Kesehatan-Teknologi dan Ekonomi serta fungsi Sosial. Usaha Kefarmasian lebih terikat pada undang-undang daripada Kode Etik yang bersifat individual Ada Rule of The Game sebagai tata krama kegiatan usaha, yaitu: Produksi Obat Distribusi Obat Informasi Obat Promosi dan Periklanan

Produksi Obat CPOB/CPOTB Dilakukan oleh tenaga profesi farmasi Distribusi Obat Jaminan mutu Legalitas obat Keamanan lalu lintas dan penggunaan Cara Cara Distribusi Yang Baik Pemerataan penyebaran obat dan teratur Dilakukan tenaga farmasi Informasi Obat Kepada tenaga kesehatan lain dan masyarakat secara obyektifilmiah Penggunaan obat rasional Detailer tidak dibenarkan memberi komitmen kepada dokter Detailer wajib mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan Promosi dan Periklanan Menghindari persaingan tidak wajar Tidak dibenarkan memberikan insentif, bonus atau jasa berharga lain kepada dokter dan apoteker

Iklan harus mendidik dan informatif serta memenuhi perundangan yang berlaku Keterkaitan positif Perundang-undangan dan Kode Etik: kualitas pengimplementasian peraturan perundang-undangan menjadi lebih baik dan konsisten.

2. KODE ETIK FARMASI INDONESIA Meliputi : Kewajiban Farmasi terhadap masyarakat Kewajiban Farmsi terhadap teman sejawatnya Kewajiban Farmsi terhadap sejawat petugas kesehatan lainnya Dalam berprofesi, seorang apoteker: senantiasa mengharapkan bimbingan dan keridhoan Tuhan YME Berpegang teguh pada sumpah/janji apoteker Berpedoman pada Kode Etik Framasi Indonesia:

2.1. Kewajiban Farmasi Terhadap Masyarakat Seorang apoteker harus berbudi luhur dan memberikan contoh yang baik di dalam lingkungan kerjanya Seorang apoteker dalam rangka pengabdian profesinya harus bersedia untuk menyumbangkan keahlian dan pengetahuannya Seorang apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi khususnya Seorang apoteker hendaknya selalu melibatkan diri di dalam pembangunan nasional khususnya di bidang kesehatan Seorang apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya bagi masyarakat dalam rangka pelayanan dan pendidikan kesehatan Seorang apoteker hendaknya menjauhkan diri dari usaha-usaha untuk mencari keuntungan dirinya semata-mata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian

You might also like