You are on page 1of 126

GOLONGAN IA A.

Logam Alkali Unsur-unsur dalam sistem periodik yang bersifat logam yaitu unsur-unsur golongan s (Alkali = golongan 1 dan alkali tanah = golongan 2), sebagian golongan p (misalnya aluminium = golongan 13, Sn dan Pb = golongan 14), unsur-unsur transisi golongan d (Golongan 3-11), secara khusus golongan 12 (Zn, Cd, Hg) dan unsur-unsur transisi dalam golongan f. Logam biasanya dipikirkan sebagai padatan yang rapat, keras dan tidak reaktif. Kenyataannya, logam-logam alkali berlawanan dari sifat-sifat ini yaitu, rapatan massa rendah, lunak dan sangat reaktif. Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) berkenampakan mengkilat, berwarna keperakan, mempunyai konduktivitas listrik dan panas yang tinggi. Logam alkali bersifat sangat lunak dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom. Litium (Li) dapat dipotong dengan pisau, tetapi kalium (K) dapat diremas seperti mentega lunak. Sebagian besar logam mempunyai titik leleh yang sangat tinggi, tetapi alkali mempunyai titik leleh rendah dan semakin rendah dengan naiknya nomor atom.

Dalam Tabel 1. terdapat beberapa sifat fisika penting dari unsur grup IA. Unsur-unsur ini memiliki daya hantar (konduktivitas) listrik danpanas yang tinggi dimana hal ini merupakan sifat khas dari logam. Pipa yang diisi natrium (Na) digunakan untuk penghantar (konduktor) listrik yang pendek berskala besar. Natrium (Na) yang meleleh digunakan sebagai fluida pemindah (pentransfer) panas dalam beberapa reaktor nuklir.
Tabel 1. Sifat fisika logam alkali (tak termasuk fransium)

Titik leleh, C Titik didih, oC Rapatan, g/cm Distribusi elektron Energi pengionan, eV Jari-jari atom, Ao Jari-jari ion, Ao Keelektronegatifan Struktur kristal

Li 181 1336 0,54 2,1 5,4 1,34 0,60 1,0 bcc

Na 98 881 0,97 2,8 5,1 1,54 0,95 0,9 Bcc

K 64 766 0,87 2,8 4,3 1,96 1,33 0,8 bcc

Rb 39 694 1,53 2,8 4,2 2,16 1,48 0,8 bcc

Cs 29 679 1,88 2,8 3,9 2,35 1,69 0,7 Bcc

Menurut Kristian H. Sugiyarto (2003), beberapa sifat umum senyawa logam alkali yaitu persifatan yang berkaitan dengan karakter ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion dan kelarutan sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Karakter ionik; ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1 dan sebagian besar senyawaannya berupa padatan ionik dan stabil. Senyawaannya tidak berwarna kecuali dengan anion yang berwarna, misalnya kromat (CrO42-) dan permanganat (MnO4-). 2. Hidrasi ion; semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion terhidrasi karena logamlogam alkali mempunyai densitas yang sangat rendah daripada densitas logam-logam pada umumnya, maka energi hidrasi senyawaan logam alkali juga sangat rendah. Untuk ion litium (Li+) misalnya mempunyai energi hidrasi sebesar 519 kJ/mol, sedangkan untuk ion magnesium (Mg2+) energinya 1920 kJ/mol. Kecenderungan energi hidrasi ini yaitu semakin mengecil dengan naiknya jari-jari ion. 3. Kelarutan; sebagian besar senyawaan logam alkali larut dalam medium air, walaupun kelarutannya berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan jenuh litium klorida (LiCl) mempunyai konsentrasi 14 mol/L, tetapi larutan jenuh litium karbonat (Li2CO3) mempunyai konsentrasi hanya 0,18 mol/L.

B. Logam Alkali Tanah Golongan alkali tanah terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Anggota pertama, berilium (Be) bersifat mendekati semi-logam dan anggota terakhir radium (Ra) bersifat radioaktif sehingga sifat-sifat kimianya tidak banyak diketahui secara mendalam. Logam alkali tanah berwarna putih keperakan dan mempunyai densitas (rapatan) relatif rendah yang semakin besar dengan naiknya nomor atom kecuali kalsium (Ca) (Tabel 2). Ikatan

metalik logam-logam alkali tanah lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali sebagaimana ditunjukkan oleh data entalpi, atomisasi, data titik leleh dan kekerasan yang lebih besar pula. Walaupun densitas naik dengan naiknya nomor atom seperti halnya golongan alkali, titik leleh dan entalpi atomisasi berubah hanya sedikit saja berbeda dari golongan alkali. Logam alkali tanah kurang reaktif, artinya kurang elektropositif daripada logam alkali, namun lebih reaktif daripada logam-logam yang lain. Berbagai data fisis logam alkali tanah diberikan dalam tabel 2., dari berilium (Be) ke barium (Ba) jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan keelektronegatifan. Potensial elektrode juga meningkat dari kalsium (Ca) ke barium (Ba), akan tetapi berilium (Be) menunjukkan penyimpangan karena potensial elektodenya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (Be) (tingkat pertama + tingkat kedua) relatif besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan dan kekerasan logam alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

Tabel 2. Data fisis logam alkali tanah

Sifat Nomor atom Konfigurasi elektron Titik cair (oC) Titik didih (oC) Rapatan (densitas), gr/cm3 Energi pengionan pertama, kJ/mol Kedua, kJ/mol Ketiga, kJ/mol Keelektronegatifan skala Pauling Potensial reduksi standar Jari-jari atom, A Jari-jari ion, A Kekerasan (skala Mohs) Warna nyala

Be 4 2s2 1278 2970 1,85 899 1757 14848 `1,5 -1,7 1,11 0,3 5 Tidak ada

Mg 12 3s2 649 1090 1,74 738 1451 7733 1,2 -2,38 1,6 0,65 2 Tidak ada

Ca 20 4s2 839 1484 1,54 590 1145 4912 1 -2,76 1,97 0,99 1,5 Jingga merah

Sr 38 5s2 769 1384 2,6 590 1064 4210 1 -2,89 2,15 1,13 1,8 Merah

Ba 56 6s2 725 1640 3,51 503 965 3430 0,9 -2,9 2,17 1,35 2 Hijau

Semua senyawa dari kalsium (Ca), stronsium (Sr) dan barium (Ba), yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah berbentuk senyawa ion, sedangkan senyawa-senyawa berilium (Be) dan senyawa-senyawa magnesium (Mg) bersifat kovalen. Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi berilium (Be) kurang reaktif dibandingkan terhadap litium (Li), magnesium (Mg) kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium (Na) dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil, sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi, sedangkan logam alkali hanya satu. Kereaktifan kalsium (Ca), sronsium (Sr) dan barium (Ba) tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi berilium (Be) dan magnesium (Mg) jauh kurang aktif. Beberapa reaksi logam alkali tanah berikut menggambarkan kecendrungan sifat unsur-unsur itu.

1. Reaksi dengan air (H2O) Kalsium (Ca), stronsium (Sr) dan barium (Ba) bereaksi baik dengan air (H2O) membentuk basa dan gas hidrogen (H2). Magnesium (Mg) bereaksi sangat lambat dengan air (H2O) dingin dan sedikit lebih baik dengan air (H2O) panas, sedangkan berilium (Be) tidak bereaksi. M(s) + 2H2O(l) M(OH)2(aq) + H2(g) (M = Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra) 2. Reaksi dengan udara Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara membentuk oksida, hidroksida atau karbonat, kecuali berilium (Be) dan magnesium (Mg). Berilium (Be) dan magnesium (Mg) juga bereaksi dengan oksigen di udara, tetapi lapisan oksida yang terbentuk melekat pada permukaan logam sehingga menghambat korosi berlanjut. Apabila dipanaskan kuat, semua logam alkali tanah, termasuk berilium (Be) dan magnesium (Mg), terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida. 2M(s) + O2(g) 2MO(s) 3M(s) + N2(g) M3N2 3. Reaksi dengan halogen (X2) Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida. M(s) + X2(g) MX2(s) Lelehan halida dari berilium (Be) mempunyai daya hantar listrik yang buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium (BeX2) bersifat kovalen.

4. Reaksi dengan asam dan basa Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat seperti asam klorida (HCl) membentuk garam dan gas hidrogen (H2). Reaksi makin hebat dari berilium (Be) ke barium (Ba). M(s) + 2HCl(aq) MCl2(aq) + H2(g) Berilium (Be) juga bereaksi dengan basa kuat, membentuk berilium hidroksida (Be(OH)42-) dan gas hidrogen (H2) Be(s) + 2NaOH(aq) + 2H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)

C. Reaksi nyala logam alkali dan alkali tanah Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya. Unsur yang tereksitasi karena pemanasan ataupun karena sebab lainya, memancarkan radiasi elektromagnetik yang disebut spektrum emisi. Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, akan tetapi sesungguhnya itu terdiri atas beberapa garis warna (panjang gelombang) yang khas bagi setiap unsur. Karena keunikannya, spektrum emisi dapat digunakan untuk mengenali suatu unsur. Unsur-unsur logam dapat dieksitasikan dengan memanaskan/membakar senyawanya pada nyala api, misalnya pada pembakar bunsen atau pembakar spiritus. Akan lebih baik jika yang digunakan garam klorida karena relatif mudah menguap. Warna nyala logam alkali diberikan pada tabel 4.
Tabel 4. Warna nyala unsur-unsur alkali dan alkali tanah

Unsur Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium

Warna Nyala Merah Kuning Ungu Merah Biru

Unsur Berilium

Warna Nyala Putih

Magnesium Putih Kalsium Stronsium Barium Jingga-merah Merah Hijau

Seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4, unsur IA dan IIA memberi warna-warna yang khas pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan laboratorium analitik, uji-uji nyala sering digunakan untuk mengungkapkan ada tidaknya berbagai unsur alkali dan alkali tanah. Uji nyala kuning terhadap natrium (Na) adalah salah satu yang paling peka; natrium (Na) yang lebih sedikit daripada satu bagian per milyar bagian pelarut (1 ppb) bisa dideteksi.

D. Kelarutan Pengertian kelarutan digunakan dalam beberapa paham. Kelarutan menyatakan pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga digunakan secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu larutan dinyatakan merupakan larutan tidak jenuh jika solut dapat ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solut tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana penambahan solut pada sejumlah solven yang tertentu tidak akan menghasilkan larutan lain yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi. Pada keadaan ini, solute tetap tidak larut. Hingga demikian ada batas jumlah tertentu dari solut yang dapat terlarut dalam jumlah solven yang tertentu. Larutan yang dalam keadaan terbatas ini disebut larutan jenuh dan konsentrasi dari larutan jenuh disebut kelarutan dari sejumlah solut dalam jumlah solven tertentu yang digunakan. Salah satu perbedaan logam alkali dari alkali tanah adalah dalam hal kelarutan senyawanya. Senyawa logam alkali pada umunya mudah larut dalam air (H2O), sedangkan senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut. Beberapa di antaranya diberikan pada table 3.

Tabel 3. tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) senyawa-senyaawa alkali tanah

Anion Kation Be2+ Mg2+ Ca2+ Sr2+ Ba2+

OH2 x 10-18 1,8 x 10-11 5.5 x 10-6 3.2 x 10-4 5 x 10-3

SO42(besar) (besar) 9.1 x 10-6 7.6 x 10-7 1.1 x 10-10

CrO42(besar) (besar) 7.1 x 10-4 3.6 x 10-5 1.2 x 10-10

CO321 x 10-5 2.8 x 10-9 1.1.x 10-10 5.1 x 10-9

C2O42(kecil) 8,6 x 10-5 2 x 10-9 2 x 10-7 1.6 x 10-7

*) Hanya dikenal garam hidroksi karbonat, Be(OH)2.BeCO3, yang sukar larut; BeCO3 tidak dikenal.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Kelarutan basa bertambah dari berilium hidroksida (Be(OH)2) ke barium hidroksida (Ba(OH)2). Dalam hal ini, berilium hidroksida (Be(OH)2) dan magnesium hidroksida (Mg(OH)2) tergolong sukar larut, kalsium hidroksida (Ca(OH)2) sedikit larut, sedangkan stronsium hidroksida (Sr(OH)2) dan barium hidroksida (Ba(OH)2) mudah larut. 2. Kelarutan garam sulfat berkurang dari berilium sulfat (BeSO4) ke barium sulfat (BaSO4). Dalam hal ini, berilium sulfat (BeSO4) dan magnesium sulfat (MgSO4) tergolong mudah larut, kalsium sulfat (CaSO4) sedikit larut, sedangkan stronsium sulfat (SrSO4) dan barium sulfat (BaSO4) sukar larut. 3. Kelarutan garam kromat berkurang dari berilium kromat (BeCrO4) ke barium kromat (BaCrO4). Dalam hal ini, berilium kromat (BeCrO4), magnesium kromat (MgCrO4) serta kalsium kromat (CaCrO4) tergolong mudah larut, stronsium kromat (SrCrO4) sedikit larut, sedangkan barium kromat (BaCrO4) sukar larut. 4. Semua garam karbonat sukar larut. 5. Semua garam oksalat sukar larut, kecuali magnesium oksalat (MgC2O4) sedikit larut.

Perbedaan kelarutan senyawa alkali tanah dapat digunakan untuk pemisahan atau identifikasi ion alkali tanah.

METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Waktu dan tempat dilaksanakannya percobaan ini, yaitu sebagai berikut : Hari/Tanggal : Kamis/ 24 Mei 2012 Pukul Tempat : 13.30 16.00 WITA : Laboratorium Biokimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat - alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia 250 mL, lampu spiritus, rak tabung reaksi, botol semprot, tabung reaksi, kawat ose, pipet tetes 3 mL dan spatula. 2. Bahan Bahan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah aquades (H2O), barium klorida (BaCl2), kalsium klorida (CaCl2), larutan asam klorida (HCl) 10%, larutan barium klorida (BaCl2) 0,01 N, larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,01 N, larutan magnesium klorida (MgCl2) 0,01 N, larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N, larutan natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N, larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N, larutan stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N, magnesium klorida (MgCl2), natrium klorida (NaCl) dan stronsium klorida (SrCl2).

C. Prosedur Kerja Prosedur kerja pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut : 1. Uji Warna a. Membersihkan kawat platina dengan menyelupkan kawat ose ke dalam larutan asam klorida (HCl) 10%. b. Memijarkan/memanaskan kawat dalam nyala api. Mengulangi pekerjaan ini sampai tidak dihasilkan warna lain. c. Menyelupkan kawat ose ke dalam larutan uji dan mengamati warna yang dihasilkan. Larutan uji yang digunakan adalah barium klorida (BaCl2), kalsium klorida (CaCl2), magnesium klorida (MgCl2), natrium klorida (NaCl) dan stronsium klorida (SrCl2). d. Mengamati warna nyala yang dihasilkan oleh setiap sampel yang digunakan. 2. Uji Kelarutan a. Memasukkan masing-masing 1 mL sampel ke dalam tabung reaksi. Sampel yang digunakan adalah larutan barium klorida (BaCl2) 0,01 N, larutan kalsium klorida (CaCl2) 0,01 N, larutan magnesium klorida (MgCl2) 0,01 N dan larutan stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N. b. Menambahkan masing-masing 0,5 mL pereaksi ke dalam tabung reaksi dimana pereaksi yang digunakan adalah larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N, larutan natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N dan larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N. c. Mengamati kelarutan dari sampel yang digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil pengamatan dari percobaan ini, yaitu sebagai berikut : 1. Tabel Pengamatan a. Uji Nyala No. 1. 2. 3. 4. 5. Garam Alkali dan Alkali Tanah Natrium klorida (NaCl) Barium klorida (BaCl2) Kalsium klorida (CaCl2) Magnesium klorida (MgCl2) Stronsium klorida (SrCl2) Warna Kuning kemerahan Hijau Merah Putih Merah-biru

b. Uji Kelarutan MgCl2 No. Pereaksi 0,01 N 1. NaOH 0,01 N Sedikit larut 2. 3. Na2SO4 0,01 N Na2CO3 0,01 N Larut
17

CaCl2 0,01 N larut

SrCl2 0,01 N larut Sedikit larut larut

BaCl2 0,01 N larut larut larut

larut larut

larut 2. Reaksi

a. Pereaksi natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N 2NaOH(l) + MgCl2(l) Mg(OH)2(l) + 2NaCl(l) 2NaOH(l) + CaCl2(l) Ca(OH)2(l) + 2NaCl(l) 2NaOH(l) + SrCl2(l) Sr(OH)2(l) + 2NaCl(l)

2NaOH(l) + BaCl2(l) Ba(OH)2(l) + 2NaCl(l) b. Pereaksi natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N Na2SO4(l) + MgCl2(l) MgSO4(l) + 2NaCl(l) Na2SO4(l) + CaCl2(l) CaSO4(l) + 2NaCl(l) Na2SO4(l) + SrCl2(l) SrSO4(l) + 2NaCl(l) Na2SO4(l) + BaCl2(l) BaSO4(l) + 2NaCl(l) c. Pereaksi natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N Na2CO3(l) + MgCl2(l) MgCO3(l) + 2NaCl(l) Na2CO3(l) + CaCl2(l) CaCO3(l) + 2NaCl(l) Na2CO3(l) + SrCl2(l) SrCO3(l) + 2NaCl(l) Na2CO3(l) + BaCl2(l) BaCO3(l) + 2NaCl(l)

B. Pembahasan Pada praktikum ini dilakukan percobaan untuk menentukan warna nyala dari logam alkali dan alkali tanah serta kelarutan logam alkali tanah dalam beberapa pereaksi yang berbeda. Percobaan pertama dilakukan untuk menguji warna yang dihasilkan oleh logam alkali dan alkali tanah dalam nyala api. Pembersihan kawat dilakukan dengan pencelupan kawat ke dalam larutan asam klorida (HCl) dimana larutan ini berfungsi untuk membersihkan kotoran yang melekat pada kawat ose, selain itu larutan asam klorida (HCl) tidak menghasilkan warna nyala saat dilakukan pemijaran di atas nyala api sehingga tidak akan mempengaruhi hasil pengamatan uji nyala nantinya. Pencelupan dilanjutkan ke dalam larutan uji natrium klorida (NaCl), magnesium klorida (MgCl2), kalsium klorida (CaCl2), stronsium klorida (SrCl2) dan barium klorida (BaCl2) yang dilakukan satu per satu setelah melakukan pembersihan pada kawat ose dengan larutan asam klorida (HCl). Fungsi dari larutan uji adalah untuk mengetahui warna yang dihasilkan oleh

logam alkali dan alkali tanah dimana pada uji nyala, sebuah unsur yang mengalami pemanasan akan mengalami eksitasi sehingga memancarkan radiasi elektromagnetik yang disebut spektrum emisi. Berdasarkan hasil pengamatan, natrium klorida (NaCl) menghasilkan warna kuning kemerahan, magnesium klorida (MgCl2) berwarna putih, kalsium klorida (CaCl2) berwarna merah, stronsium klorida (SrCl2) berwarna merah-biru dan barium klorida (BaCl2) berwarna hijau. Hasil yang diperoleh ini sudah sesuai dengan teori dimana natrium (Na) akan menghasilkan warna kuning, magnesium (Mg) tidak menghasilkan warna atau berwarna putih, kalsium (Ca) berwarna merah bata, stronsium (Sr) berwarna merah tua dan barium (Ba) berwarna hijau. Warna nyala pada setiap logam alkali dan alkali tanah dapat pula dilihat pada tabel 4 yang menunjukkan perbedaan warna nyala pada setiap logam alakali dan alkali tanah. Perbedaan warna nyala disebabkan karena perbedaan spektrum emisi yang dihasilkan oleh setiap unsur logam. Hal ini didasarkan pada nomor atom dan subkulit yang dimiliki oleh masingmasing unsur logam. Eksitasi dari subkulit s, p dan d akan memberikan energi yang berbeda sehingga menghasilkan warna nyala yang berbeda pula. Percobaan kedua dilakukan untuk mengetahui kelarutan logam alkali tanah dengan pereaksi natrium hidroksida (NaOH), natrium sulfat (Na2SO4) dan natrium karbonat (Na2CO3). Penambahan pereaksi ke dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan logam alkali tanah berfungsi untuk menunjukkan kelarutan dari setiap unsur logam alkali tanah terhadap pereaksi yang digunakan. Berdasarkan hasil pengamatan, kelarutan logam alkali tanah dalam dalam pereaksi hidroksida (OH-) menurun dengan naiknya nomor atom namun terjadi penyimpangan pada larutan magnesium klorida (MgCl2) yang sedikit larut. Kelarutan logam alkali tanah dengan

pereaksi natrium sulfat (Na2SO4) menurun dari atas ke bawah, begitu pula kelarutan logam alkali tanah dalam pereaksi natrium karbonat (Na2CO3) yang menurun dari atas ke bawah. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori dimana kelarutan logam alkali tanah dalam natrium hidroksida (NaOH) seharusnya bertambah dari magnesium hidroksida (Mg(OH)2) ke barium hidroksida (Ba(OH)2). Teori kelarutan logam alkali tanah dalam natrium sulfat (Na2SO4) telah sesuai dengan teori dimana kelarutan garam sulfat berkurang dari magnesium sulfat (MgSO4) ke barium sulfat (BaSO4). Teori kelarutan logam alkali tanah dalam natrium karbonat (Na2CO3) tidak sesuai karena berdasarkan teori semua garam karbonat sukar larut. Perbedaan yang dihasilkan oleh hasil pengamatan dan teori ini mungkin disebabkan karena larutan sampel dan pereaksi yang sudah tidak bagus dimana larutan sampel seperti barium klorida (BaCl2) telah terdapat endapan sebelum ditambahkan pereaksi sehingga setelah penambahan pereaksi larutan tidak akan dapat larut dengan pereaksi tersebut.

1. Uji nyala Warna nyala yang dihasilkan oleh setiap sampel adalah : a. Natrium (Na) = kuning kemerahan

b. Magnesium (Mg) = putih c. Kalsium (Ca) d. Stronsium (Sr) e. Barium (Ba) = merah = merah-biru = hijau

2. Uji Kelarutan Kelarutan unsur alkali dan alkali tanah dalam pereaksi, yaitu : a. Larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N 1) Magnesium klorida (MgCl2) 0,01 N 2) Kalsium klorida (CaCl2) 0,01 N 3) Stronsium klorida (SrCl2) 0,01 N 4) Barium klorida (BaCl2) 0,01 N b. Larutan natrium sulfat (Na2SO4) 0,01 N 1) Magnesium sulfat (MgSO4) 0,01 N 2) Kalsium sulfat (CaSO4) 0,01 N : larut : larut : sedikit larut : tidak larut : larut : larut : tidak larut : sedikit larut

3) Stronsium sulfat (SrSO4) 0,01 N 4) Barium sulfat (BaSO4) 0,01 N

c. Larutan natrium karbonat (Na2CO3) 0,01 N 1) Magnesium karbonat (MgCO3) 2) Kalsium karbonat (CaCO3) 0,01 N 0,01 N : larut : larut

3) Stronsium karbonat (SrCO3) 0,01 N 4) Barium karbonat (BaCO3) 0,01 N

: larut : tidak larut

GOLONGAN IIIA 1. Latar Belakang Masalah

Unsur-unsur dari golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium(In), dan thalium (Th). Golongan ini memiliki sifat yang berbeda dengan golongan IA dan golongan IIA. Konfigurasi elektron dari unsur golongan IIIA
5B

=23 =283 = 2 8 18 3

13Al

31Ga

49In

= 2 8 18 18 3 = 2 8 18 32 18 8 3

81Tl

Sifat sifat unsur golongan III A. B Nomor atom Jari jari atom (A0) Jari jari ion (A0) Kerapatan (g/cm3) Titik Leleh (0K) Titik Didih ( K) Energi ionisasi (I) 807 577 579 556 590
0

Al 13 1,25

Ga 31 1,24

In 49 1,50

Tl 81 1,55

5 0,80

0,45

0,60

0,81

0,95

2,54

2,70

5,90

7,30

11,85

2300

932

303

429

577

4200

2720

2510

2320

1740

(kJ/mol) Energi ionisasi (II) (kJ/mol) Energi ionisasi (III) (kJ/mol) Tabel diatas menunjukkan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur-unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik leleh Boron dan titik leleh Galium yang relatif rendah; peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas ke bawah dalam satu golongan; tingginya energi ionisasi dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
2. Permasalahan

2425

1816

1979

1820

1971

3658

2744

2962

2703

2874

Penjelasan singkat tentang unsur-unsur logam utama golongan III A Sifat fisika unsur-unsur logam utama golongan III A Cara mendapatkan unsur-unsur logam utama golongan III A dari alam Senyawa-senyawa dari unsur-unsur logam utama golongan III A Reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur-unsur logam utama golongan III A Kegunaan unsur-unsur logam utama golongan III A

PEMBAHASAN
1. Penjelasan singkat tentang unsur-unsur logam utama golongan IIIA

a. Boron Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron. b. Aluminium Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya. c. Galium

Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. d. Indium Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar. e. Thallium Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebirubiruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium dapat menyebabkan kanker.
2. Sifat Fisika Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron Titik Leleh : 2349 K (20760C)

Titik Didih : 4200 K (39270C) Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol Kalor penguapan : 254 kJ/mol b. Aluminium Titik Leleh : 933,47 K (660,320C) Titik Didih : 2729 K (25190C) Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol -1 Kalor penguapan : 294,0 kJ/mol-1 c. Galium Titik Leleh : 302,91 K (29,760C) Titik Didih : 2477 K (22040C) Kalor peleburan : 5,59 kJ/mol Kalor penguapan : 254 kJ/mol d. Indium Titik Leleh : 429,75,47 K (156,600C) Titik Didih : 2345 K (20720C) Kalor peleburan : 3,281 kJ/mol Kalor penguapan : 231,8 kJ/mol e. Thalium

Titik Leleh : 577 K (3040C) Titik Didih : 1746 K (14730C) Kalor peleburan : 4,14 kJ/mol -1 Kalor penguapan :165 kJ/mol -1
3. Cara Mendapatkan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite (Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax. B2O3 + 3 Mg 2B + 3 MgO Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi. b. Aluminium Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit (Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium alumina dan natrium silikat. Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk padatan. Ketika CO2 dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di dalam larutan sementara aluminium diendapkan sebagai aluminium hidroksida. Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3.

Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari Al2O3 melalui metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat elektropositif. c. Ghalium Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam galium murni. d. Indium Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium murni dengan tujuan elektronik. e. Thalium Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7 mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit. Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya. Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.
4. Senyawa-Senyawa Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron

Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya. Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ). Hidrida Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy Diborane (6): B2H6 Decaborane (14): B10H14 Hexaborane (10): B6H10 Pentaborane (9): B5H9 Pentaborane (11): B5H11 Tetraborane (10): B4H10 Flourida Senyawa senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut : Boron trifluoride: BF3 Diboron tetrafluoride: B2F4 Klorida Boron trichloride: BCl3 Diboron tetrachloride: B2Cl4

Nitrida Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit. b. Aluminium Nitrida Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 8000 C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida. Aluminium Hidrida Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut. Aluminium oksida Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat. Pada unsur halogen - aluminium iodida : AlI3 - aluminium flourida : AlF3 c. Galium Pada unsur halogen membentuk :

- Galium triklorida : GaCl3 - Galium (III) bromida GaBr3: - Galium (III) iodida : GaI3 - Galium (III) flourida : GaF3 Galium (II) selenida Galium (II) sulfida Galium (II) tellurida Galium (III) tellurida Galium (III) selenida Galium (III) arsenida d. Indium Senyawa senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa senyawa indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung. Pada unsur halogen - Indium (I) Bromida - Indium (III) Bromida - Indium (III) Klorida - Indium (III) Flourida Indium (III) Sulfat Indium (III) Sulfida Indium (III) Selenida

Indium (III) Phosfida Indium (III) Nitrida Indium (III) Oksida e. Thalium Senyawa thalium pada flourida : TlF, TlF3, Senyawa thalium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3 Senyawa thalium pada bromida : TlBr, Tl2Br4 Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3 Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3 Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se
5. Reaksi-Reaksi Dari Unsur-Unsur Logam Utama Golongan IIIA.

a. Boron Reaksi boron dengan udara Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut, suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3. 4B + 3O2 (g) 2 B2O3 Reaksi boron dengan air

Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal Reaksi boron dengan halogen Boron bereaksi dengan hebat pada unsur unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida, boron (III) klorida. 2B (s) + 3F2 (g) 2 BF3 2B (s) + 3Cl2 (g) 2 BCl3 2B (s) + 3Br2 (g) 2 BBr3 Reaksi boron dengan asam Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat. b. Aluminium Reaksi aluminium dengan udara Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3. 4Al (s) + 3O2 (l ) 2 Al2O3 Reaksi aluminium dengan air

Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air. Reaksi aluminium dengan halogen Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida. 2Al (s) + 3I2 (l) 2 Al2I6 (s) 2Al (s) + 3Cl2 (l) 2 Al2 Cl3 2Al (s) + 3Br2 (l) 2 Al2 Br6 Reaksi aluminium dengan asam Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III) bersama dengan gas hydrogen. 2Al (s) + 3H2SO4 (aq) 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g) 2Al (s) + 6HCl (aq) 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g) Reaksi aluminium dengan basa Aluminium larut dengan natrium hidroksida. 2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g) c. Galium Reaksi galium dengan asam Ga2O3 + 6 H+ 2 Ga3+ + 3 H2O

Ga (OH)3 + 3 H+ Ga3+ + 3 H2O Reaksi galium dengan basa Ga2O3 + 2 OH- 2 Ga(OH)4Ga (OH)3 + OH- Ga(OH)4d. Indium Reaksi indium dengan udara In3+ + O2 In2O3 Reaksi indium dengan asam Indium bereaksi dengan HNO3 15 M In3+ + 3HNO3 In(NO3)3 + 3H+ Indium juga bereaksi dengan HCl 6M In3+ + 3HCl InCl3 + 3H+ e. Thalium Reaksi talium dengan udara Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut. 2 Tl (s) + O2 (g) Tl2O Reaksi thalium dengan air

Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida 2 Tl (s) + 2H2O (l) 2 TlOH (aq) + H2 (g) Reaksi thalium dengan halogen Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun. 2 Tl (s) + 3 F2 (g) 2 TiF3 (s) 2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) 2 TiCl3 (s) 2 Tl (s) + 3 Br2 (g) 2 TiBr3 (s) Reaksi thalium dengan asam Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.
6. Kegunaan Unsur-Unsur Logam Utama Golongan III A.

a. Kegunaan unsur boron Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat. Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil kaca gentian dan paparan panel rata. Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras digunakan dalam penghasilan pelekat.

Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya menentang semut atau lipas. Sebagian boron digunakan secara meluas dalam sntesis organik dalam pembuatan kaca borosilikat dan borofosfosilikat. Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron. Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat dalam bidang elektronik pengerasan sinaran. Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit. Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol. b. Kegunaan unsur aluminium Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut, sepeda. Pengemasan (kaleng, foil) Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll) Pada perlengkapan memasak Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya tahan dan menahan pemudaran dan korosi. c. Kegunaan unsur galium Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk menciptakan cermin yang cemerlang.

Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata nuklir yang dioperasikan dengan campuran dengan galium untuk menstabilisasikan allotrop plutonium. Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar cahaya. Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi. d. Kegunaan unsur indium Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan fotokonduktor Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak dan tidak cepat pudar. Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi. Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic Vapor Phase Epitaxy) teknologi. Dalam energi nuklir, reaksi (n,n) dari fluks neutron. e. Kegunaan unsur thalium Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di supermarket. Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa pada pengobatan inti.
113

In dan

115

In digunakan untuk menghilangkan jarak

Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah dengan jarak 125 dan 1500 C. Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen. Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah. Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi penggunaannya dilarang oleh banyak negara. Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada senyawa aromatik, keton dan yang lainnya. BAB III PENUTUP
Kesimpulan

1. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A adalah : boron ( B), aluminium (Al), galium (Ga), indium ( In), thalium (Tl). 2. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A umumnya dapat bereaksi dengan udara, air, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa. 3. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya. 4. Unsur-unsur dari logam utama golongan III A dan senyawanya memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dan dalam industri.

GOLONGAN VIA

GOLONGAN VI A
Oksigen (O2)
Sejarah Oksigen ( O2 )
Oksigen ( O2 ) merupakan unsur kimia ke-3 yang paling melimpah di bumi. Oksigen kerap dinamakan ialah senyawa gas diatomik dengan rumus O2 tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi, oksigen atau zat asam juga bagian dari Kimia. Dalam tabel periodik oksigen terdapat pada no.atom 8, merupakan unsur kalkalogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya( utamanya menjadi oksda ). Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogistonpembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.

Struktur
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi elektrontriplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan tiga elektron.

Sifat Fisika dan Kimia


Warna oksigen cair adalah biru seperti warna biru langit. Fenomena ini tidak berkaitan; warna biru langit disebabkan oleh penyebaran Rayleigh. Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu. Pada suhu 0 C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mgL1, manakala pada suhu 20 C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mgL1.[24][25] Pada suhu 25 C dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter, manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter.[26] Pada suhu 5 C, kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 C) per liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut. Oksigen mengembun pada 90,20 K (182,95 C, 297,31 F), dan membeku pada 54.36 K (218,79 C, 361,82 F).[27] Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan distilasi bertingkat udara cair;[28] Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar. Oksigen yang dapat ditemukan secara alami adalah
16 17 18 16

O,

O, dan

O, dengan

O merupakan

yang paling melimpah (99,762%).[30] Isotop oksigen dapat berkisar dari yang bernomor massa 12 sampai dengan 28. Kebanyakan 16O di disintesis pada akhir proses fusi helium pada bintang, namun ada juga beberapa yang dihasilkan pada proses pembakaran neon.
17

O utamanya dihasilkan dari


18 14

pembakaran hidrogen menjadi helium semasa siklus CNO, membuatnya menjadi isotop yang paling umum pada zona pembakaran hidrogen bintang. Kebanyakan O diproduksi ketika N (berasal dari pembakaran CNO) menangkap inti 4He, menjadikannya bentuk isotop yang paling umum di zona kaya helium bintang. Empat belas radioisotop telah berhasil dikarakterisasi, yang paling stabil adalah dengan umur paruh 122,24 detik dan
14 15

O dengan umur paruh 70,606 detik. Isotop radioaktif

sisanya memiliki umur paruh yang lebih pendek daripada 27 detik, dan mayoritas memiliki umur paruh kurang dari 83 milidetik. Modus peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih ringan dari
16

O adalah penangkapan elektron, menghasilkan nitrogen, sedangkan modus

peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih berat daripada menghasilkan fluorin.

18

O adalah peluruhan beta,

Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer. Bumi memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan volume dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida. Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya. Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu seperti semula.

Manfaat Oksigen ( O2 )
Fotosintesis menghasilkan O2 Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik. Gangganghijau dan sianobakteri di lingkungan lautan

menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan. Persamaan kimia yang sederhana untuk fotosintesis adalah: 6CO2 + 6H2O + foton C6H12O6 + 6O2 Evolusi oksigen fotolitik terjadi di membran tilakoid organisme dan memerlukan energi empat foton.Terdapat banyak langkah proses yang terlibat, namun hasilnya merupakan pembentukan gradien proton di seluruh permukaan tilakod. Ini digunakan untuk

mensintesis ATP viafotofosforilasi.O2 yang dihasilkan sebagai produk sampingan kemudian dilepaskan ke atmosfer. Dioksigen molekuler, O2, sangatlah penting untuk respirasi sel organisme aerob. Oksigen digunakan di mitokondria untuk membantu menghasilkanadenosina trifosfat (ATP) selama fosforilasi oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini secara garis besar merupakan kebalikan dari fotosintesis, secara sederhana: C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 2880 kJmol-1 Pada vetebrata, O2 berdifusi melalui membran paru-paru dan dibawa oleh sel darah merah. Hemoglobin mengikat O2, mengubah warnanya dari merah kebiruan menjadi merah cerah.Terdapat pula hewan lainnya yang menggunakan hemosianin ataupun hemeritrin (labalaba dan lobster).Satu liter darah dapat melarutkan 200 cc O2. Spesi oksigen yang reaktif, misalnya ion superoksida (O2) penggunaan oksigen dan hidrogen dalam tubuh peroksida (H2O2), adalah produk sampingan

organisme.Namun, bagian sistem kekebalan organisme tingkat tinggi pula menghasilkan peroksida, superoksida, dan oksigen singlet untuk menghancurkan mikroba. Spesi oksigen reaktif juga memainkan peran yang penting pada respon hipersensitif tumbuhan melawan serangan patogen. Dalam keadaan istirahat, manusia dewasa menghirup 1,8 sampai 2,4 gram oksigen per menit.Jumlah ini setara dengan 6 miliar ton oksigen yang dihirup oleh seluruh manusia per tahun. Penumpukan oksigen di atmosfer Peningkatan kadar O2 di atmosfer bumi: 1) tiada O2 yang dihasilkan; 2) O2 dihasilkan, namun diserap samudera dan batuan dasar laut; 3) O2 mulai melepaskan diri dari samuder, namun diserap oleh permukaan tanah dan pembentukan lapisan ozon; 4-5) gas O2 mulai berakumulasi.

Gas

oksigen

bebas

hampir

tidak

terdapat

pada atmosfer bumi

sebelum

munculnya arkaea dan bakteri fotosintetik. Oksigen bebas pertama kali muncul dalam kadar yang signifikan semasa masa Paleoproterozoikum (antara 2,5 sampai dengan 1,6 miliar tahun yang lalu). Pertama-tama, oksigen bersamaan dengan besi yang larut dalam samudera, membentuk formasi pita besi (Banded iron formation). Oksigen mulai melepaskan diri dari samudera 2,7 miliar tahun lalu, dan mencapai 10% kadar sekarang sekitar 1,7 miliar tahun lalu. Keberadaan oksigen dalam jumlah besar di atmosfer dan samudera kemungkinan membuat kebanyakan organisme anaerob hampirpunah semasa bencana oksigen sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu. Namun, respirasi sel yang menggunakan O2 mengijinkanorganisme aerob untuk memproduksi lebih banyak ATP daripada organisme anaerob, sehingga organisme aerob mendominasi biosferbumi.Fotosintesis dan respirasi seluler O2 mengijinkan

berevolusinya sel eukariota dan akhirnya berevolusi menjadi organisme multisel seperti tumbuhan dan hewan. Sejak permulaan era Kambrium 540 juta tahun yang lalu, kadar O2 berfluktuasi antara 15% sampai 30% berdasarkan volume.Pada akhir masa Karbon, kadar O2 atmosfer mencapai maksimum dengan 35% berdasarkan volume,mengijinkan serangga dan amfibi tumbuh lebih besar daripada ukuran sekarang. Aktivitas manusia, meliputi pembakaran 7 miliar ton bahan bakar fosil per tahun hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap penurunan kadar oksigen di atmosfer. Dengan laju fotosintesis sekarang ini, diperlukan sekitar 2.000 tahun untuk memproduksi ulang seluruh O2 yang ada di atmosfer sekarang.

Sulfur (S)
Sejarah Sulfur ( S )
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. Menurut R.W.Wood, terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarcus. Belarang atau sulfur adalah salah satu unsur kimia yang terdapat dalam sistem tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang memiliki bentuk non-metal yang tak berasa, tak berbau, dan multivalent. Bentuk asli dari belerang adalah zat padat kristalin kuning. Belerang di alam dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida. Belerang merupakan unsur penting dalam kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amin.

Sifat Fisika dan Kimia


Belerang merupakan padatan rapuh yang memiliki warna kuning pucat, tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam karbon disulfida (CS2). Berbagai bentuk dari unsur belerang baik berupa gas, cair ataupun padat terjadi dalam bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Bentuk yang berbeda-beda ini menyebabkan sifat dari belerang ini berbeda-beda juga dan bentuk alotropnya masih belum bisa dipahami. Energi ionisasi pertama dan kedua dari sulfur dan 999,6 kJ 2252 mol-1, masing-masing. Meskipun tingkat tinggi seperti, oksidasi belerang hingga +2 jarang terjadi, sehubungan dengan negara-negara yang lebih +4 dan +6. Keempat dan keenam ionisasi energi 4556 dan 8495,8 kJ mol-1, dengan tingginya kadar transfer elektron karena orbital. negara ini hanya stabil dengan oksidan kuat seperti fluor, oksigen dan klorin. Sulfur bentuk molekul poliatomik dengan rumus kimia yang berbeda, dengan alotrop paling terkenal octasulfur sedang, cyclo-S8. Octasulfur yang lembut, lampu-padat hanya dengan bau samar kuning, mirip dengan pertandingan. Hal meleleh pada 115,21 C, mendidih pada 444,6 C dan menyublim dengan mudah. Pada 95,2 C,. Di bawah suhu leleh, perubahan octasulfur cyclo-octasulfur dari -untuk -Polymorph. S8 struktur cincin hampir tidak berubah oleh perubahan fasa, yang mempengaruhi interaksi antarmolekul. Antara lebur dan didih suhu, perubahan alotrop nya octasulfur lagi, berbalik dari -ke octasulfur -belerang, lagi diiringi dengan kepadatan menurun tetapi meningkatkan viskositas karena pembentukan polimer [4] Pada suhu yang lebih tinggi, namun. , Viskositas menurun depolimerisasi terjadi. belerang cair mengasumsikan warna merah gelap di atas 200 C. kepadatan kira-kira sama dengan 2 cm g, -3 tergantung pada alotrop. Semua alotrop stabil merupakan insulator listrik yang baik. Sulfur terbakar dengan nyala biru bersama-sama dengan pembentukan belerang dioksida, yang dikenal sebagai bau mencekik aneh. Sulfur tidak larut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfide, - dan untuk tingkat yang lebih rendah di lain pelarut organik nonpolar seperti benzena dan toluena. Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi. Berikut adalah sifat kimia dan sifat fisika dari unsur belerang :

- fase Solid - Massa jenis (sekitar suhu kamar) (alfa)2.08 g/cm3 - Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta)1,96 g/cm3 - Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gama)1,92 g/cm3 - Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm3 - Titik lebur 388.36 K(115.21oC,239.38oF) - Titik didih 717.8K(444.6oC,832.3oF) - Kalor peleburan (mono)1.727 kJ/mol - Kalor penguapan (mono)45kJ/mol - Kapasitas kalor (25oC)22.75J/(mol.K) Belerang juga memiliki sifat-sifat kealotropan. Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimianya : a. Sifat-sifat fisika dan kealotropan

Merupakan unsur bukan logam, padat berwarna kuning pucat, tanpa bau dan rasa. Konduktor panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut sederhana dalam benzene dan larut dengan baik dalam karbon disulfide . Terdapat sejumlah alotrop untuk belarang : - Siklooktabelerang (S8) - Sikloheksabelerang (S6), alotrop ini dapat disintesiskan dengan cara mencampur natrium triosulfat dan asam klorida pekat - Siklododekabelerang (S12) b. Sifat-sifat kimia dan kealotropan Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan,bereaksi langsung dengan unsure-unsur bukan logam

Pembuatan dan Pengolahan Unsur Belerang


Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta. a. Proses Frasch Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang . A ir lewat

panas (165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang

setinggi ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah. Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99% . b. Proses Claus Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melalui etanolamin, HOCH2CH2NH2 suatu pelarut basa organic. Proses Clause sangat mengurangi pencemaran dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Berikut adalah reaksi yang terjadi dalam pembuatan belerang dengan proses Clause : H 2 S (g) + 3/2 O 2(g) SO 2(g) + H 2 O (g) Ini dapat digunakan secara langsung untuk pembuatan asam sulfat atau dikonversi lagi menjadi unsur belerang melalui reaksi dengan H2S. Berikut reaksinya : SO 2(g) + H 2 O (g) 3S (l) + 2H 2 O (l) Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial. Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.

Kegunaan Belerang
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.

Aplikasi
1. Asam Belerang Elemental sulfur terutama digunakan sebagai prekursor untuk bahan kimia lainnya. Sekitar 85% (1989) diubah menjadi asam sulfat (H2SO4): 2 S + 3 O2 + 2 H2O 2 H2SO4 Dengan asam sulfat merupakan pusat penting ekonomi dunia, produksi dan konsumsi merupakan indikator perkembangan industri suatu negara Sebagai contoh, dengan 36,1 juta metrik ton. 2007, Amerika Serikat menghasilkan lebih asam sulfat per tahun dibandingkan dengan industri kimia anorganik lainnya. Penggunaan utama adalah asam fosfat ekstraksi bijih untuk produksi manufaktur pupuk. Aplikasi lain asam sulfat termasuk penyulingan minyak, pengolahan air limbah, dan ekstraksi mineral. 2. Kimia Belerang dalam Skala Besar Sulfur bereaksi secara langsung dengan metana untuk memberikan karbon disulfida, yang digunakan untuk membuat plastik dan rayon. Salah satu manfaat langsung dari belerang dalam vulkanisasi karet, di mana polysulfides crossling polimer organik. Sulfida secara luas digunakan untuk kertas pemutih. Sulfida juga digunakan sebagai pengawet dalam buah kering. Banyak surfaktan dan deterjen, untuk misalnya natrium lauril sulfat, diproduksi berasal sulfat. Kalsium sulfat, gypsum (CaSO4 2H2O) ditambang pada skala 100 juta ton setiap tahun untuk digunakan dalam semen Portland dan pupuk. Ketika perak berbasis luas natrium, fotografi dan amonium tiosulfat banyak digunakan sebagai "agen untuk memperbaiki." Sulfur merupakan komponen mesiu. 3. Pupuk Sulfur semakin banyak digunakan sebagai komponen pupuk. Bentuk yang paling penting dari sulfur untuk pupuk adalah mineral kalsium sulfat. Unsur belerang adalah hidrofobik (yaitu, tidak larut dalam air) dan karena itu tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Seiring waktu, bakteri tanah dapat dikonversi menjadi turunan larut yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Belerang juga meningkatkan efisiensi penggunaan lain nutrisi tanaman penting, terutama nitrogen dan fosfor. Partikel-partikel yang dihasilkan sulfur biologis secara alamiah lapisan hidrofilik biopolimer jatuh tempo. belerang ini adalah karena itu lebih mudah untuk membubarkan atas tanah (melalui penyemprotan sebagai lumpur diencerkan), dan hasil dalam rilis lebih cepat.

Syarat tanaman belerang sama dengan atau melebihi orang-orang untuk fosfor. Ini adalah salah satu nutrisi utama penting bagi pertumbuhan tanaman, kacang-kacangan dan pembentukan bintil akar mekanisme perlindungan tanaman. Kekurangan Belerang telah menyebar luas di banyak negara di Eropa. Karena masukan atmosfer sulfur akan terus menurun, defisit di masukan sulfur / output cenderung meningkat, kecuali pupuk belerang digunakan . 4. Bahan Kimia Halus Senyawa organosulfur juga digunakan dalam obat-obatan, pewarna, dan bahan kimia pertanian. Banyak obat yang mengandung belerang, contoh-contoh awal obat sulfa. Belerang adalah bagian dari banyak molekul pertahanan bakteri. Beta-laktam Kebanyakan antibiotik, termasuk penisilin, sefalosporin dan monolactams mengandung sulfur. Magnesium sulfat, lebih dikenal sebagai garam Epsom, dapat digunakan sebagai pencahar, sebuah aditif mandi, suplemen, sebuah magnesium exfoliant untuk tanaman, atau mesin pengering. 5. Fungisida dan Pestisida Unsur belerang adalah salah satu tertua fungisida dan pestisida. Sulfur debu, unsur belerang dalam bentuk bubuk, fungisida umum untuk anggur, stroberi, banyak sayuran dan tanaman lainnya. Hal ini memiliki khasiat yang baik terhadap berbagai jamur penyakit tepung dan bercak hitam. Dalam produksi organik, sulfur adalah fungisida yang paling penting. Ini adalah fungisida hanya digunakan dalam produksi pertanian apel organik terhadap penyakit kudis apel besar dalam kondisi dingin. Biosulfur (biologis yang dihasilkan unsur belerang dengan karakteristik hidrofilik) dapat digunakan baik untuk aplikasi ini. Formulasi debu Standar-sulfur diterapkan pada tanaman dengan kain lap belerang atau debu dari pesawat. belerang dapat dibasahi adalah nama komersial untuk debu belerang dicampur dengan bahan tambahan untuk membuatnya larut dalam air ini memiliki aplikasi yang serupa dan digunakan sebagai fungisida terhadap jamur, jamur dan masalah lain yang terkait dengan tanaman dan tanah. Sulfur juga digunakan sebagai "organik" (yaitu "hijau") insektisida (acaricide sebenarnya merupakan) terhadap kutu dan tungau. Sebuah metode yang umum digunakan adalah debu pakaian atau anggota badan dengan belerang bubuk. pemilik ternak Beberapa blok garam belerang didefinisikan sebagai menjilati garam.

Selenium (Se)
Senyawa dan Reaksinya dengan Unsur Lain
1. Senyawa dengan Khalkogen

Selenium bereaksi dengan unsur oksigen menghasilkan selenium dioksida ( SeO2): Se + O2 8 SeO2 SeO2 dapat membentuk rantai polimer yang panjang. selenium dioksida dapat beraksi air untuk membentuk asam selenit, H2SeO3. SeO2 + H2O H2SeO3 Asam selenit dapat juga dibuat secara langsung dengan mereaksikan selenium dengan asam nitrat: 3 Se + 4 HNO3 3 H2SeO3 + 4 NO Selenium dioksida dapat bereaksi dengan basa: SeO2 + 2 NaOH Na2SeO3 + H2O Hidrogen Sulfida bereaksi dengan mengandung asam selenit menghasilkan selenium disulfida: H2SeO3 + 2 H2S SeS2 + 3 H2O Selenium dioksida dapat beraksi hidrogen peroksida menghasilkan asam selenat, H2SeO4 : SeO2 + H2O2 H2SeO4 Asam selenat bersifat korosif sehingga mampu untuk merusak emas, membentuk emas(III) selenat: 2Au + 6 H2SeO4 Au2(SeO4)3 + 3 H2SeO3 + 3 H2O 2. Senyawa dengan Halogen Selenium bereaksi dengan fluorin untuk membentuk selenium heksafluorida: Se + 3F2 SeF6 SeF6 merupakan racun yang dapat mengiritasi paru-paru. hal tersebut menyebabkan radang dingin (hipotermia) dan dapat menimbulkan iritasi yang parah jika terkena kulit. Selenium bereaksi dengan bromin untuk membentuk heksabromida selenium: Se(s) + 3Br2(g) SeBr6(g) 3. Senyawa dengan logam (Selenida) Senyawa selenium dimana selenium mempunyai bilangan oksidasi 2. Sebagai contoh, reaksi dengan aluminum membentuk aluminum selenida. Berikut ini adalah reaksinya: 3Se + 2 Al Al2Se3 Reaksi Selenium dengan Logam Besi Se + Fe(s) SeFe Selenida yang lain yaitu timbal selenida ( PbSe), seng selenida ( ZnSe) galium dan indium tembaga diselenide ( Cu(Ga,In)Se2). Galium indium tembaga diselenida ( Cu(Ga,In)Se2) merupakan suatu semikonduktor. Selenium tidak bereaksi secara langsung dengan hidrogen; untuk mendapatkan hidrogen selenida. Maka selenium direaksikan dengan logam untuk

menghasilkan suatu selenida, dan kemudian direaksikan dengan air untuk menghasilkan H2Se. contohnya: 3 Se + 2 Al Al2Se3 Al2Se3 + 6 H2O 2 Al(OH)3 + 3 H2Se 4. Senyawa lainnya Selenium bereaksi dengan sianida untuk menghasilkan selenosianat. Sebagai contoh: KCN + Se KSeCN

Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom-atom yang menggunakan pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen dibagi menjadi 2 yaitu: a) Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang memiliki perbedaan keelektronegatifan dan strukturnya berbentuk tidak simetris . Contohnya pada H2Se. b) Ikatan kovalen nonpolar Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang keelektronegatifannya hampir sama dan strukturnya berbentuk simetris. Contohnya pada SeF6.

Sifat Fisika dan Kimia


Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur Selenium : - fase Solid - Massa jenis (sekitar suhu kamar) (gray)2.81 g/cm3 - Massa jenis (sekitar suhu kamar) (beta)4,38 g/cm3 - Massa jenis (sekitar suhu kamar) (viterous)4,28 g/cm3 - Massa jenis cair pada titik lebur 3,88 g/cm3 - Titik lebur 484 K(221oC,430oF) - Titik didih 958(685oC,1265oF) - Kalor peleburan (mono)6,68 kJ/mol - Kalor penguapan (mono)95,48kJ/mol - Kapasitas kalor (25oC)25.363J/(mol.K)

Isotop
Selenium memiliki enam isotop alami, lima di antaranya adalah stabil:
78 74

Se,

76 79

Se,

77

Se,

Se, dan

80

Se. Tiga terakhir juga terjadi sebagai produk fisi, bersama dengan
82

Se, yang

memiliki paruh 327.000 tahun. Isotop alami akhir, Se, mempunyai waktu paruh sangat panjang

(~ 1020 thn, membusuk melalui peluruhan beta ganda untuk dapat dianggap stabil.

82

Kr), yang, untuk tujuan praktis,

Dua puluh tiga isotop stabil lainnya telah ditandai. Lihat juga Selenium-79 untuk informasi lebih lanjut tentang perubahan terbaru dalam paruh diukur produk fisi berumur panjang, penting untuk perhitungan dosis yang dilakukan dalam rangka pembuangan limbah radioaktif geologi berumur panjang.

Karakteristik Selenium
Selenium memiliki sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terkena cahaya dengan energi yang cukup). Selenium yang dipanaskan diatas titik lelehnya dan didinginkan kembali , akan berbentuk seperti kaca berwarna merah sebagai campuran beberapa bentuk alotropi. Bentuk amorf merah diperoleh dari reaksi belerang dioksida dengan larutan asam selenit. Reaksinya yaitu: H2SeO3 + 2S02 Se + H2SO4 Bentuk amorf merah tersebut bila dipanaskan diatas 150 o C akan berubah bentuk heksagonal abu-abu yakni bentuk stabil pada suhu kamar. Bentuk ini mempunyai sifat logam yaitu menghantar listrik bila disinari. Dalam jumlah sedikit selenium bersifat non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup banyak dalam tanah, dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan.

Pembuatan dan Pengolahan Unsur Selenium


Native selenium adalah mineral langka, yang biasanya tidak membentuk kristal yang baik, tapi, ketika itu terjadi, mereka rhombohedrons kristal sedikit curam atau acicular (rambut seperti). Isolasi selenium seringkali rumit oleh kehadiran senyawa lain dan elemen. Kebanyakan selenium elemental datang sebagai produk sampingan dari pemurnian tembaga atau menghasilkan asam sulfat. Produksi industri sering melibatkan ekstraksi selenium dari residu selenium dioksida diperoleh selama pemurnian tembaga. Common produksi dimulai dengan oksidasi dengan natrium karbonat untuk menghasilkan dioksida selenium. Selenium dioksida ini kemudian dicampur dengan air dan solusinya adalah diasamkan untuk membentuk asam selenous (langkah oksidasi). asam Selenous adalah menggelegak dengan belerang dioksida (langkah pengurangan) untuk memberikan selenium elemen.

Unsur selenium diproduksi dalam reaksi kimia selalu muncul sebagai bentuk amorf merah: serbuk, larut bata-merah. Ketika formulir ini cepat mencair, membentuk bentuk, vitreous hitam, yang biasanya dijual industri sebagai manik-manik. Bentuk selenium yang paling termodinamika stabil dan padat abu-abu adalah elektrik konduktif (trigonal) bentuk, yang terdiri dari rantai heliks panjang atom selenium. Konduktivitas dari formulir ini sangat sensitif terhadap cahaya. Selenium juga ada dalam tiga bentuk yang berbeda-merah di kristal monoklinik, yang terdiri dari Se8 molekul, mirip dengan banyak alotrop belerang. Namun, selenium tidak menunjukkan perubahan yang tidak biasa di viskositas bahwa pengalaman sulfur ketika dipanaskan secara bertahap.

Kegunaan Selenium
Selenium digunakan sebagai tinta fotografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan dalam industri kaca untuk mewarnai kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai bahan tambahan pembutan baja tahan karat. Selenium adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari. Sumber utama selenium adalah tumbuh-tumbuhan dan makanan laut. Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari.

Manfaat Selenium bagi Tubuh


1. Menangkal radikal bebas. Didalam tubuh setiap orang terdapat kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bisa menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan. 2. Meningkatkan kekebalan tubuh. Selenium dapat memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid. 3. Mempertahankan elastisitas jaringan tubuh

Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak sebelum waktunya.

Dampak Selenium
1. Dampak Kekurangan Selenium Bagi Tubuh Gejala-gejala yang timbul akibat kekurangan selenium, bisa dijelaskan dengan berkurangnya antioksidan dalam jantung, hati dan otot, yang mengakibatkan kematian jaringan dan kegagalan organ. Penyembuhan total dapat dicapai dengan pemberian selenium. 2. Dampak Kelebihan Selenium Bagi Tubuh Kelebihan Selenium dapat menimbulkan efek yang sangat berbahaya, yang bisa diakibatkan karena mengkonsumsi tambahan selenium yang melebihi dosis. Dosis yang dianjurkan yaitu sebanyak 5-50 miligram/hari. Gejalanya terdiri dari: - mual dan muntah - rambut dan kuku rontok - kerusakan saraf

Telurium (Te)
Sejarah Telurium ( Te )
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798. Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

Senyawa dan Reaksinya dengan Unsur Lain


1. Telurida Telurida merupakan senyawa tellurium dimana telurium memiliki bilangan oksidasi -2, contohnya seng telurida (ZnTe), dibentuk melalui pemanasan telurium dengan seng . Zn + Te ZnTe ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen telurida (H2Te). Reaksinya yaitu:

ZnTe + 2 HCl ZnCl2 + H2Te 2. Halida Telurium heksafluorida paling sering dibuat dengan mereaksikan gas fluorin dengan telurium pada 150 C. Reaksinya yaitu: Te + 3 F2 TeF6 Tellurium heksafluorida adalah gas tidak berwarna yang sangat beracun dengan bau seperti bawang putih. Reaksi antara tellurium dengan gas klor menghasilkan tellurium tetraklorida. Te + 2 Cl2 TeCl Telurium tetraklorida adalah senyawa anorganik mudah menguap pada 200 C pada tekanan 0,1 mm Hg. Tellurium juga dapat membentuk tetrahalida lainnya yaitu TeI4, dan TeBr4 dengan biloks +4. 3. Senyawa dengan oksigen Telurium dioksida terbentuk dengan memanaskan telurium di udara, menyebabkan telurium terbakar dengan nyala biru. Te + O2 TeO2 Telurium dioksida bereaksi dengan air yang membentuk asam tellurous (H2TeO3). TeO2 + H2O H2TeO3

Jenis ikatan dengan unsur lain


Ikatan kovalen adalah ikatan antar atom-atom yang menggunakan pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen dibagi menjadi 2 yaitu: a. Ikatan kovalen polar Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang beda keelektronegatifan, strukturnya berbentuk tidak simetris . misalnya pada H2Te. b. Ikatan kovalen nonpolar Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang dibentuk oleh atom-atom yang keelektronegatifan yang hampir sama dan strukturnya berbentuk simetris. Misalnya pada TeF6 . c. Kovalen koordinasi Kovalen koordinasi adalah ikatan antar atom-atom diamana pasangan elektron yang dipakai bersama oleh dua atom hanya berasal dari satu atom saja . Misalnya pada rantai TeO2.

Sifat Fisika dan Kimia


Ketika kristal, telurium adalah putih keperakan dan ketika dalam keadaan murni memiliki kilau metalik. Hal ini rapuh dan mudah dilumatkan metalloid. Amorf telurium ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te (OH) 6). Telurium adalah semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas listrik yang lebih besar dalam arah tertentu tergantung pada penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika terkena

cahaya (fotokonduktivitas). Ketika dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap tembaga, besi dan stainless steel. Telurium mengadopsi struktur polimer, yang terdiri dari zig-zag rantai atom Te. Bahan ini tahan oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang. Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur Telurium : - fase Solid - Massa jenis 6,24 g/cm3 - Massa jenis (dalam cairan) 1,96 g/cm3 - Titik lebur 722.66 K(448,51oC) - Titik didih 1261(998oC) - Kalor peleburan (mono)17,48 kJ/mol - Kalor penguapan (mono) 114,1 kJ/mol - Kapasitas kalor (25oC)25.73 J/(mol.K)

Isotop
Telurium memiliki delapan isotop alami. Empat dari mereka isotop, dan
126 122

Te,

124

Te,

125

Te

Te, stabil. Yang lain empat,

120

Te,

123

Te,

128

Te dan

130

Te, telah dikenal untuk radioaktif

isotop stabil membuat hanya 33,2% dari telurium alam;. Hal ini dimungkinkan karena paruh panjang isotop yang tidak stabil. Mereka berada di kisaran 1013-2,2 di 1024 tahun (untuk 128Te). Hal ini membuat isotop
128

Te dengan paruh terpanjang di antara semua radionuklida., bahwa

sekitar 160 triliun kali usia alam semesta. Berikut adalah 38 isomer nuklir dikenal telurium dengan massa atom berkisar 105-142. Telurium adalah unsur teringan diketahui mengalami peluruhan alfa
110 106

Te

Te isotop dengan

kemampuan untuk menjalani pembusukan ini Massa atom telurium (127,60 g mol - 1) melebihi yodium. elemen berikutnya (mol g 126,90-1).

Karakteristik Telurium
Telurium bersifat rapuh dan agak beracun. Ketika berbentuk kristal, telurium merupakan metalloid berwarna putih keperakan mirip dengan timah dan bila dalam keadaan murni memiliki kilap logam. Amorf telurium diperoleh melalui pengendapan dari larutan asam tellurit. Telurium adalah sebuah semikonduktor yang memiliki konduktivitas listrik sedikit meningkat bila terkena cahaya (fotokonduktivitas). Ketika dalam keadaan cair nya, telurium bersifat korosif terhadap

tembaga, besi dan baja. Bila dipanasi di udara, tellurium terbakar dengan nyala kehijauan membentuk TeO2.

Pembuatan dan Pengolahan Unsur Telurium


Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium. Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t. Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride diubah menjadi tellurite natrium. M2Te + O2 + Na2CO3 Na2TeO3 + 2 M + CO2 Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat. Telurium hydrotellurites dioksida dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan. HTeO3- + OH- + H2SO4 TeO2 + 2 SO42 + 2 H2O Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat. TeO2 + 2 SO2 + 2H2O Te + SO42 + 4 H+ Telurium Komersial-kelas biasanya dipasarkan sebagai bedak minus 200 mesh, tetapi juga tersedia sebagai slab, ingot, batang, atau benjolan. Akhir tahun harga telurium pada tahun 2000 adalah US $ 14 per pon. Dalam beberapa tahun terakhir, harga telurium didorong oleh peningkatan permintaan dan penawaran terbatas, bahkan di US $ 100 per pon di tahun 2006.

Kegunaan Telurium
Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan oleh Perusahaan First Solar.

Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan terhadap karat . Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh asam sulfat, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium dapat digunakan untuk mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan dengan cara ini mengalami peningkatan ketahanan panas.

Aplikasi
Aplikasi unsure tellurium adalah pada : 1. Metalurgi Konsumen terbesar telurium adalah metalurgi, di mana ia digunakan dalam besi, tembaga dan paduan timbal. Bila ditambahkan ke stainless steel dan tembaga yang membuat logam lebih machinable. Ini adalah paduan dalam besi cor untuk dinginkan untuk tujuan mempromosikan spektroskopi, sebagai keberadaan grafit bebas elektrik konduktif deleteriously mempengaruhi hasil cenderung memicu uji emisi. Dalam memimpin untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan dan mengurangi aksi korosif asam sulfat.

2. Semi Konduktor Dan Penggunaan Industri Elektronik Telurium digunakan dalam kadmium (CdTe) Telluride panel surya. National Renewable Energy Laboratory pengujian laboratorium menggunakan bahan ini mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi untuk pembangkit tenaga surya. produksi komersial berskala besar panel surya CdTe oleh First Solar dalam beberapa tahun terakhir telah meningkat secara signifikan permintaan telurium. Jika beberapa kadmium dalam CdTe. ia digantikan oleh seng (Cd, Zn) detektor Te dibentuk yang digunakan dalam ray solid-state x-. Dipasangkan dengan baik kadmium dan merkuri, untuk membentuk merkuri kadmium Telluride, bahan semikonduktor sensitif inframerah terbentuk. Organotellurium senyawa, seperti dimetil Telluride, Telluride dietil, diisopropil Telluride, Telluride Telluride metil alil dialil dan digunakan sebagai prekursor untuk uap epitaksi metalorganik fase pertumbuhan senyawa II-VI semikonduktor. Telluride diisopropil (DIPTe) yang digunakan sebagai prekursor pilihan untuk mencapai CdHgTe pertumbuhan rendah suhu oleh MOVPE. Untuk proses ini kemurnian tertinggi dari metalorganics selenium dan telurium digunakan. Senyawa untuk industri semikonduktor dan disusun oleh pemurnian pengadukan sebagai media lapisan telurium telurium suboxide digunakan dalam beberapa jenis cakram optik

ditulis ulang, termasuk compact disc rewritable (CD-RW), ditulis ulang Digital Video. Disc (DVD-RW) dan Blu-ray Disc tulis-ulang. Telurium ini. fase dari chip memori yang digunakan dalam perubahan baru. yang dikembangkan oleh Intel Bismuth Telluride (Bi2Te3) dan memimpin Telluride ini. elemen kerja perangkat thermoelectric. Lead Telluride digunakan dalam detektor inframerah-jauh. 3. Penggunaan Lain Digunakan untuk warna keramik, perbaikan refraksi optik pada penambahan selenides dan tellurides ke dalam gelas yang digunakan dalam produksi serat gelas untuk telekomunikasi. Chalcogenide gelas banyak digunakan untuk campuran selenium dan telurium digunakan dengan barium peroksida sebagai oksidan dalam penundaan bubuk tutup peledak listrik. Organik tellurides telah dipekerjakan sebagai inisiator untuk hidup polimerisasi radikal dan elektron kaya mono dan di tellurides memiliki aktivitas antioksidan. Karet bisa vulkanisat dengan belerang atau selenium-telurium sebagai gantinya. Karet yang diproduksi dengan cara ini menunjukkan peningkatan ketahanan panas. Tellurite agar-agar digunakan untuk mengidentifikasi anggota genus Corynebacterium, Corynebacterium diphtheriae sebagian besar biasanya, patogen yang bertanggung jawab atas difteri.

Polonium (Po)
Sejarah Polonium ( Po )
Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan telurium dan bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama yang ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium ditemukan di pithblende pada 1989 oleh ahli kimia Prancis yaitu Marie Curie, dinamakan berdasarkan Negara asalnya Polandia. Polonium adalah salah satu elemen dari uranium-radium dan merupakan anggota dari uranium-238. Polonium adalah unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan yang mengandung radium. Polonium meleleh pada suhu 254 C ( sekitar 489 F ), mendidih pada suhu 962 C ( sekitar 1764 F ), dan memiliki spesifik gravitasi 9.3 Salah satu anggota golongan 6A ini memiliki 33 isotop yang dikenal, yang semuanya termasuk radioaktif. Mereka memiliki massa atom berkisar 188-220 u. polonium-209 memiliki

waktu paruh 103 tahun, polonium-208 dan waktu paruhnya 2,9 tahun. Polonium 210 (juga disebut radium-F) adalah isotop paling umum yang paling sering digunakan dan memiliki waktu paruh 138 hari. Banyak isotop lain yang sudah berhasil disintesis. Polonium-210 adalah isotop yang paling dominan dan terbentuk secara alami dan salah satu yang paling banyak digunakan. Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram atau mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya. Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup. Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm3.

Pembuatan dan Pengolahan Unsur Polonium


Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari radium. Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh
210

Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram

polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi alotrop. Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210 memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang dilepaskan sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon-222 (Rn-222), memancarkan partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
86Rn 222

218 84Po 84Po

+ 2He4 + 2e

214 86Bi

214

Sifat Fisika dan Kimia


Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium. Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram); dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0.012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas. Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat mereduksi nya menjadi logam. Sifat kimia polonium adalah mirip dengan telurium dan bismut. Polonium mudah larut dalam asam encer, tetapi hanya sedikit larut dalam alkali . Senyawa hidrogen Poh
2

adalah cair

pada suhu kamar ( titik lebur -36,1 C, titik didih 35,3 C). struktur Halida yang dikenal Cacar 2, cacar 4 dan 6 Cacar. Kedua oksida Poo Poo 2 dan 3 adalah produk dari oksidasi polonium. Telah dilaporkan bahwa beberapa mikroba dapat membentuk senyawa methylate polonium oleh aksi methylcobalamin . Hal ini mirip dengan cara di mana merkuri , selenium dan telurium merupakan alkohol pada makhluk hidup untuk menciptakan senyawa organologam. Sebagai hasil ketika mempertimbangkan pembentukan senyawa biokimia dari polonium harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa polonium akan mengikuti jalur biokimia yang sama seperti selenium dan telurium.

Kegunaan Polonium
Karena kebanyakan isotop Polonium terintegrasi dari pemecahan partikel alpha berenergi tinggi dalam jumlah besar dari elemen ini merupakan sumber yang baik bagi radiasi alpha. Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel alpha. Dalam percetakan dan alat photografi, polonium digunakan dalam alat yang mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis. Radioaktivitas yang besar dari unsur ini menyebabkan radiasi yang berbahaya bahkan pada sekumpulan kecil unsur Polonium.

Aplikasi
Ketika campuran atau paduan dengan berilium, polonium bisa menjadi sumber neutron: neutron berilium penyerapan partikel alpha pada rilis yang disediakan oleh
210

Po. Telah

digunakan dalam kapasitas sebagai pemicu atau inisiator neutron untuk senjata nuklir Namun,. Lisensi yang diperlukan untuk memiliki dan mengoperasikan sumber neutron. Kegunaan lain termasuk berikut : perangkat yang menghilangkan listrik statis di pabrik-pabrik tekstil dan tempat-tempat lainnya. Namun, sumber partikel beta lebih sering digunakan dan kurang berbahaya. Sebuah alternatif non-radioaktif adalah dengan menggunakan power supply tegangan tinggi DC untuk mengionisasi udara positif atau negatif menurut. 210Po dapat digunakan sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik thermoelectric radioisotop melalui bahan thermoelectric. Karena toksisitasnya sangat tinggi, polonium dapat digunakan sebagai racun (lihat, sebagai contoh, Alexander Litvinenko keracunan). Polonium juga digunakan untuk menghilangkan debu pada film.

Produk Komersian yang Mengandung Polonium


Jumlah berpotensi mematikan yang hadir polonium di kuas anti-statis dijual kepada fotografer modul eliminator statis dengan 500 Ci (20 MBq) dari polonium itu. Tersedia. Di Amerika Serikat, perangkat tidak lebih dari 500 Ci dari (disegel) 210Po per unit dapat dibeli dalam jumlah berapa pun di bawah "lisensi umum", yang berarti bahwa pembeli tidak perlu didaftarkan oleh otoritas. Jumlah kecil radioisotop ini kadang-kadang digunakan di laboratorium dan untuk tujuan pengajaran-biasanya dari urutan 40-40 kBq (0,1-1,0 Ci), dalam bentuk sumber tertutup, dengan polonium yang disimpan pada substrat atau resin atau polimer matriks-sering dibebaskan dari lisensi oleh NRC dan otoritas yang sama seperti mereka tidak dianggap berbahaya. Sejumlah kecil 210Po diproduksi untuk dijual kepada publik di Amerika Serikat sebagai 'sumber jarum' untuk eksperimentasi laboratorium, dan ritel oleh perusahaan pemasok ilmiah. polonium ini sebenarnya lapisan plating yang pada gilirannya disepuh dengan memungkinkan radiasi alpha perusahaan (yang digunakan dalam percobaan seperti awan spasi) sementara mencegah pelepasan polonium dan penyajian bahaya beracun. Menurut United Nuklir, mereka biasanya menjual antara empat dan delapan sumber per tahun . 1. Tembakau Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an. Beberapa perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus substansi-untuk tidak menggunakan-selama 40 tahun tetapi tidak pernah dipublikasikan hasilnya. Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti tembakau) dan disimpan dalam jaringan.

Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam yang mengandung polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan menyebabkan kematian

GOLONGAN V A

NITROGEN

Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti soda asli, gen, pembentukan) secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani yang bermaksud tak bernyawa. Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain. Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan ternak kimia.

1.2 Sifat Fisika dan Kimia Keterangan Umum Unsur Nama, lambang, nomor atom Deret kimia Golongan, piriode, blok Penampilan

Nitrogen, N, 7 nonlogam 15, 2, p Tidak berwarna

Massa atom14.0067(2) g/molKonfigurasi electron1s2 2s2 2p3Jumlah electron tiap kulit2, 5

Sifat Fisika Fase Massa jenis Titik lebur Titik didih Titik kritis Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor

gas (0 C; 101,325 kPa) 1.251 g/L 63.15 K (-210.00 C, -346.00 F) 77.36 K (-195.79 C, -320.42 F) 126.21 K, 3.39 MPa (N2) 0.720 kJ/mol (N2) 5.57 kJ/mol (25 C) (N2) 29.124 J/(molK)

Ciri-ciri atom Struktur Kristal Bilangan oksidasi

Heksagonal 3, 5, 4, 2

(oksida asamkuat)Elektronegativitas3.04 (skala Pauling)Energi ionisasi (detail)IE1: 1402.3 kJ/mol IE2: 2856 kJ/mol IE3: 4578.1 kJ/mol Jari-jari atom65 pmJari-jari atom (terhitung)56 pmJari-jari kovalen75 pmJarijari Van der Waals155 pm

Gas nitrogen termasuk kedalam gas yang inert ( tidak reaktif ). Hal ini disebabkan oleh besarnya energi ikatan antara ikatan rangkap tiga N N, nitrogen digunakan sebagai atmosfer inert untuk suatu proses / sistem yang terganggu oleh oksigen, misalnya dalam industri elektronika dan juga Bilangan oksidasi nitrogen bervariasi dari -3 sampai +5, sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Bilangan oksidasiContoh senyawa -3 NH3 ( amoniak ) -2 NH4+ ( Ion amonium ) -1 NH2OH ( Hidroksilamin ) 0 N2 ( gas nitrogen ) +1 N2O( dinitrogen monoksida) +2 NO(Nitrogen oksida) +2 N2O3( nitrogen trioksida ) +3 HNO2( asam nitrit )

+4 +5

NO2 nitrogen dioksida ) N2O4( dinitrogen terra oksida ) N2O5 (nitrogen pentaoksida ) HNO3 ( asam nitrat )

Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur non-logam. Elektronegativitas adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron terluar dari suatu atom lain agar terikat padanya, Dalam satu golongan nitrogen memiliki nilai elektronegativitas yang lebih tinggi dibandingkan dalam satu golongannya. Hal ini dikarenakan atom nitrogen memiliki ukuran atom yang lebih kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar lebih besar atom nitrogen dibandingkan dengan atom lain yang satu golongan. Gas nitrogen (N2) memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, gas yang bersifat diamagnetic dan ada sebagai N2 molekul diatomik. Gas N2 membentuk ikatan rangkap tiga NN dengan panjang ikatan 1,09 . Ikatan NN ini sangat stabil (tidak reaktif) , dan akibatnya memiliki energi disosiasi sangat tinggi (945,4 kJ mol-1). Sehingga NN ikatannya susah diputuskan. Karena gas nitrogen ini merupakan gas yang relative stabil, sukar bereaksi dengan unsur lain. hanya sedikit unsure yang dapat bereaksi dengan nitrogen Pada temperature kamar, misalnya logam lithium (Li) yang akan membentuk lithium nitride (Li3N). Pada N2 temperatur semakin tinggi maka menjadi semakin reaktif, dan langsung bereaksi dengan unsur-unsur dari golongan II, III dan IV, H2 dan dengan beberapa logam transisi. Salah satunya reaksinya dengan hydrogen (H2) pada suhu antara 400C-650C dengan tekanan tinggi membentuk ammonia. N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

1.3 Sumber Nitrogen di Alam Gas nitrogen (N2) terdapat sebanyak 78,09% di volume atmosfer bumi. Sebagai perbandingan, di atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Nitrogen merupakan unsur utama penyusun senyawa dalam tubuh mahluk hidup (dalam bentuk protein dan asam amino). Meskipun nitrogen terdiri dari 78% di atmosfer bumi, nitrogen bukanlah unsur yang sangat melimpah di kerak bumi sebab senyawa Nitrat memiliki sifat sangat larut dalam air, sehingga nitrat tidak tersebar luas di kerak bumi. Nitrogen selain dalam keadaan bebas sebagai gas nitrogen di udara, nitrogen juga terdapat dalam berbagai senyawa seperti KNO3 dan NaNO3 yang merupakan sumber senyawa nitrogen dialam. Sebelum perang dunia I, ketika proses sintetik dikembangkan untuk pembuatan nitrat dari nitrogen atmosfer. Sumber utama nitrat banyak ditemukan di beberapa daerah gurun, Yang terbesar adalah di sekitar 450 mil di sepanjang pantai utara chili, di mana NaNO3 ditemukan bersama-sama dengan sejumlah kecil KNO3, CaSO4 dan NaIO3 dibawah lapisan tipis pasir atau tanah. Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang komposisi rata-ratanya :

51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan 0,4% S.

1.4 Persenyawaan Nitrogen 1. 1. Ammonia NH3

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (mp -77.7 oC dan bp -33.4 oC). Ammonia adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25). NH3 merupakan molekul polar, berbentuk trigonal piramidal dengan tiga atom hydrogen menempati dasar piramid dan memiliki sepasang elektron bebas pada puncaknya (atom N), menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi (suhu kondensasi -33oC) menjadi cairan yang dapat digunakan sebagai pelarut. Dalam banyak hal, ammonia cair merupakan pelarut yang mirip dengan air dan mampu melarutkan berbagai macam garam. Selain itu, ammonia mempunyai sifat yang unik dalam hal melarutkan logam-logam alkali dan alkali tanah, yakni menghasilkan larutan yang mengandung elektron tersolvasi. Gas ammonia sangat larut dalam air, karena baik NH3 maupun H2O adalah molekul-molekul polar. Ammonia dapat bereaksi dengan air yang akan membentuk ammonium hidroksida (NH4OH). NH3 + H2O NH4+ + OH-

NH3 dan NH4OH keduanya bereaksi dengan asam membentuk garam ammonium. NH3 bereaksi dengan oksigen membentuk warna nyala kuning muda, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : 4NH3 + 3O2 2N2 + 3H2O

Senyawa nitrogen salah satunya adalah ammonia (NH3) yang terdapat di atmosfir dalam jumlah yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang mengandung nitrogen dari hewan dan tumbuhan. Ammonia dapat juga dibuat dari hidrolisis kalsium sianamide(CaNCN). Kalsium sianamide (CaNCN) biasanya digunakan sebagai pupuk dan reaksi ini terjadi secara lambat di dalam tanah. 1. 2. Garam Ammonium

Garam Kristal stabil dari ion NH4+ berbentuk tetrahedral dengan sudut 10928 ini kebanyakan larut dalam air. Amonia dan amonium hidroksida bereaksi baik dengan asam, membentuk garam ammonium. Amonium biasanya bersifat sedikit asam jika mereka telah berikatan dengan asam kuat seperti HCl, HNO3, dan H2SO4. Garam ammonium terurai cukup cepat dengan adanya proses pemanasan. NH4Cl
heat

NH3 + HCl
heat

(NH4)2SO4

NH3 + H2SO4

NH4Cl Pada suatu waktu dapat diperoleh dengan memanaskan kotoran unta: amonium klorida mudah oleh sublimasi, itu didapatkan sebagai produk sampingan dari proses Solvay. NH4Cl ini yang digunakan dalam baterai kering jenis Leclanch. Hal ini juga digunakan sebagai fluks ketika logam tinning atau solder, karena oksida logam banyak bereaksi dengan amonium klorida, membentuk klorida volatile, sehingga meninggalkan permukaan logam yang bersih. 1. 3. Hidrazin

Hidrazin, N2H4, dapat dianggap sebagai turunan dari ammonia dengan penggantian satu atom hidrogen oleh gugus NH2 dan memiliki bau yang hampir mirip dengan ammonia. Hidrazin murni terbakar secara cepat dengan udara. N2H4(l) + O2(g ) N2(g) + 2H2O

Turunan metil (MeNHNH2 dan Me2NHNH2) dicampurkan dengan N2O4 dapat digunakan sebagai bahan bakar roket. N2H4 adalah basa lemah dan akan bereaksi dengan asam, membentuk 2 macam garam. Garam yang terbentuk berbentuk padatan Kristal putih dan sifatnya dapat larut didalam air. N2H4 + HX N2H4 + 2HX N2H5+ + XN2H62+ + 2X-

Ketika dilarutkan kedalam air (larutan netral atau basa ) Hidrazin atau garamnya merupakan agen pereduksi yang kuat. Mereka digunakan dalam produksi cermin perak dan tembaga serta pembentukan endapan logam platina. Hidrazin juga mereduksi I2 dan O2. N2H4 + 2I2 N2H4 + 2O2 4HI + N2 2H2O2 + N2

1. 4.

Hidroksilamin

Hidroksilamin berbentuk Kristal yang tidak berwarna memiliki titik didih 33C. hidroksilamin adalah basa yang yang lebih lemah daripada ammonia dan hydrazine. Garam yang terbentuk adalah ion hidroksilammonium. NH2OH + HCl [NH3OH]+Cl-

1.5 Reaksi Reaksi Satu-satunya reaksi N2 pada suhu ruangan adalah logam Li mengahsilkan Li3N dan komponen transisi tertentu, dan dengan bakteri fiksasi nitrogen. Mekanisme bakteri ini menfiksasi N2 tidak diketahui. Pada suhu yang tinggi nitrogen menjadi lebih reaktif khususnya bilamana diberi katalis pada reaksinya. Reaksi yang khas adalah: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) N2(g) + O2(g) 2NO(g)

N2(g) + 3Mg(s) Mg3N2 N2(g) + CaC2(s) C(s) + CaCNC(s)

Ikatan

Tipe ikatan mayoritas senyawa umumnya dibentuk dari kelompok kovalen. Struktur electron terluar dari kelompok unsur V s p

Tiga electron tidak berpasangan membentuk ikatan dengan tiga atom yang lain. Empat pasang electron memberikan bentuk tetrahedral dengan satu posisi sebuah pasangan electron bebas. Sebuah bilangan koordinasi 4 dihasilkan jika pasangan electron bebas didonorkan(digunakan

untuk membentuk sebuah ikatan koordinasi) untuk atom atau ion yang lain. Seperti contoh ion ammonium [H3N H]+

..

N H H

H Gambar 1 Struktur ammonia 1.6 Kegunaan Adapun kegunaan dari senyawa-senyawa nitrogen diantaranya: 1. Dalam bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin. 2. Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak. 3. Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament. 4. Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat efektif karena relatif murah 5. Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium-laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh manusia, bank darah.

1.7 Bahaya Selain kegunaan dari senyawa nitrogen adapula bahaya dari senyawa-senyawa nitrogen diantaranya: 1. Jika oksida nitrat (N2O) mencapai stratosfer, ia membantu merusak lapisan ozon, sehingga menghasilkan tingkat radiasi UV yang lebih tinggi dan risiko kanker kulit serta katarak yang meningkat. 2. Nitrogen oksida (N2O) terlarut dalam air atmosferik membentuk hujan asam, yang mengkorosi batuan dan barang logam dan merusak bangunan-bangunan. 3. Nitrogen oksida (N2O) berkontribusi bagi pemanasan global.Walaupun konsentrasi oksida nitrat di atmosfer sangat rendah dibanding karbon dioksida, potensi pemanasan global oksida nitrat adalah sekitar 300 kali lebih besar. 4. Kelebihan nitrogen di perairan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam air sehingga menyebabkan kepunahan kehidupan di perairan.

2. FOSFOR 2.1 Sejarah Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand seorang dokter dan ahli kimiawan pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Ia menemukan unsur ini dengan cara menyuling air urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros dari bahasa yunani yang berarti pembawa terang:nama kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit. Karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark). Sekarang fosfor diperoleh dari batuan fosfat [Ca 3 (PO4)2].

2.2 Sifat Fisika Dan Kimia Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom Fosfor, P, 15 Deret kimia Non logam Golongan, Periode, Blok 5, 3, P Massa atom 30.973762 g/mol Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p3 Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 5

Titik didih Kerapatan Gambaran

553K, 280C, 536F 1.82g/cc pada 300K Padatan lunak, lembut berwana putih;

Entalpi atomisasi Entalpi fusi Entalpi penguapan Panas penguapan Titik leleh Volume molar Keadaan fisik (pada 20C & 1atm) Panas spesifik Tekanan uap

serbuk merah kecoklatan; atau padatan coklat 314.6 kJ/mol pada 25C 0.63 kJ/mol 12.43 kJ/mol 12.129kJ/mol 317.45K; 44.3C; 111.7F 17 cm3/mol Padatan 0.77J/gK 20.8Pa pada 44.3C

2.3 Sumber Fosfor di Alam Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik. Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10% sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme. Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini bergantung pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih.

2.4 Pembuatan/Teknik Ekstraksi 1. 1. Pembuatan Fosfor

Fosfor dapat diperoleh melalui reaksi batuan fosfor dari batu bara dan pasir dalam suatu pembakaran listrik. Fosfor putih dibuat dari reduksi kalsium fosfat oleh karbon.. adapun reaksi yang terjadi : 2 Ca3(PO4)2 + 6 SiO2 + 10 C P4 + 6 CaSiO3 + 10 CO Fosfat putih yang lembut, seperti lilin, sangat beracun, reaktif, mudah bereaksi dengan udara lembab dan memberikan cahaya dalam gelap. Fosfor putih memiliki dua modifikasi: alfa dan beta dengan suhu transisi pada -3,8 derajat Celcius. Fosfat putih terbakar secara spontan di udara sekitar 35oC dan membentuk pentaoksida berupa ledakan, reaksi yang terjadi : P4(s) + 5O2(g) P4O10(s) Hal ini akan menyebabkan pengaruh yang tidak baik terhadap makhluk hidup seperti : iritasi,kerusakan hati,kerusakan ginjal, kerusakan paru-paru,dan kematian. Sebagai pencegahan disimpan di bawah air. Fosfat putih ada sebagai molekul P4 tetrahedral dan stuktur tetrahedral tetap dalam keadaan cair dan gas. Diatas suhu 800oC molekul P4 dalam gas mulai terdisosiasi menjadi molekul P2, yang memiliki energi ikatan 489,6 kJ/mol. Fosfor terdapat dalam empat atau lebih bentuk alotropi: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu) dimana suatu unsur dapat memiliki lebih dari satu struktur yang stabil biasanya terjadi pada temperature yang berbeda sehingga masingmasing memiliki sifat kimia dan fisika yang berbeda. Jika fosfat putih dipanaskan sampai sekitar 250 oC, atau suhu yang lebih rendah dari sinar matahari selama beberapa hari, maka terbentuk fosfat merah berbentuk bubuk. Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun. Fosfor merah adalah suatu polimer padat , yang jauh kurang reaktif daripada fosfor putih. Fosfor merah lebih stabil di udara dan tidak mudah terbakar kecuali dipanaskan sampai 400oC. fosfor merah tidak perlu disimpan di bawah air. Fosfor merah tidak larut dalam pelarut organik. Fosfor hitam terlihat seperti serbuk grafit. Grafit adalah bentuk karbon yang digunakan dalam arang isi pensil. Fosfor hitam dapat dilakukan dengan menerapkan tekanan yang ekstrim untuk fosfor putih. Ia memiliki kerapatan 3,56-3,83 gr/cm3. Salah satu sifat yang menarik adalah bahwa ia mengalirkan arus listrik meskipun menjadi non-logam. Fosfor hitam ini lebih stabil dibandingkan fosfor merah dan putih. 1. 2. Reaksi Pada Fosfor

Reaksi Dengan Oksida Asam fosfit, H3PO3 Fosfor(V) oksida bereaksi dengan air dingin menghasilkan larutan asam lemah, H3PO3 dikenal dengan asam fosfit, asam ortofosfit atau asam fosfonat. Reaksinya dengan air panas lebih rumit.

Asam murninya yang tak terionkan mempunyai struktur: Hidrogen tidak dapat dilepaskan sebagai ion hingga anda menambahkan air ke dalam asam ini, bahkan kemudian tidak ada yang dilepaskan karena asam fosfit hanya asam lemah. Asam fosfit mempunyai pKa 2.00 yang menjadikannya lebih kuat jika dibandingkan dengan asam organik pada umumnya seperti asam etanoat (pKa = 4.76). Ini memungkinkan untuk mereaksikan fosfor(III) oksida secara langsung dengan basa, tetapi anda perlu mengetahui apa yang terjadi jika anda mereaksikan asam fosfit dengan basa. Pada asam fosfit, dua atom hidrogen pada gugus -OH bersifat asam, tetapi yang lainnya bukan. Itu artinya anda akan mendapatkan dua kemungkinan reaksi, sebagai contoh, reaksi dengan larutan natrium hidroksida akan tergantung pada proporsi natrium hidroksida yang direaksikan.

Pada contoh pertama, hanya satu hidrogen yang bersifat asam yang bereaksi dengan ion hidroksida membentuk basa. Pada contoh kedua (menggunakan natrium hidroksida dua kali lebih banyak), kedua hidrogen bereaksi. Reaksi Dengan Halida Fosfor putih bereaksi keras dengan semua halida di temperatur ruang untuk membentuk trihalida fosfor. Adapaun reaksinya diantaranya adalah P4(s) + 5F2(g) 4PF3(s) P4(s) + 5Cl2(g) 4PCl3(s) Trihalida, kecuali PF3, diperoleh melalui halogenasi langsung, dengan membiarkan unsurnya berlebihan. Halogen berlebihan menghasilkan PX5. Trihalidanya terhidrolisis secara cepat dengan air dan mudah menguap; molekul gas mempunyai struktur pirimidal. Adapun reaksi fosfor halida bereaksi dengan air membentuk asam okso adalah: 4 PCl3 + 6 H2O P4O6 + 12 HCl Reaksi dengan sulfida Fosfor dan sulfur bergabung langsung diatas 100oC memberikan beberapa sulfida, yang terpenting adalah P4S3, P4S5, P4S7, dan P4S10. setiap senyawaan diperoleh dengan pemanasan sejumlah stoikimetri fosfor merah dan sulfur. P4S3 larut dalam pelarut organik seperti karbon

disulfida dan benzena. P4S3 mempunyai struktur yang sama dengan P4O10. yang lainnya juga mempunyai strukturnya didasarkan atas gugus tetrahedral atom-atom fosfor dengan jembatanjembatan P-S-P atau gugus-gugus apital P=S

2.5 Senyawa-Senyawa Paling Umum dengan Unsur Fosfor 1. Diamonium fosfat ((NH4)2HPO4) 2. kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2). 3. Trinatrium fosfat (Na3PO4), 4. Fluor-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaF 5. Karbonato-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaCO3 6. Hidroksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2 7. Oksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaO 8. Trikalsium-fosfat Ca3(PO4)2 9. Dikalsium-fosfat CaHPO4 10. Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2

2.6 Manfaat 1. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. 2. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. 3. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. 4. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang. 5. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya putih. 2.7 Bahaya Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bom memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya From Beirut to Jerusalem (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfornya biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir.

1. 3.

ARSEN

3.1 Sejarah Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. 3.1 Sejarah Berasal dari kata Latin: arsenicum. Yunani: arsenikon, orpiment kuning, identik dengan arenikos, lelaki, dari kepercayaan Yunani bahwa logam memiliki kelamin yang berbeda; Arab: Az-zernikh, orpiment dari Persia zerni-zar, emas). Ditemukan pada tahun 1250 oleh Albertus Magnus. Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia Zarnik yang berarti orpimen kuning. Zarnik dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun. Dalam zaman Perunggu, arsenik sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut lebih keras. Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris, mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya bunuh senjata tikam itu.

Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik. Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang. 3.2 Sifat Kimia dan Fisika Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor atom Deret kimia Golongan, Periode, Blok Penampilan

arsenik, As, 33 metaloid 15, 4, p Abu-abu metalik

Massa atom74,92160(2) g/molKonfigurasi elektron[Ar] 3d10 4s2 4p3Jumlah elektron tiap kulit2, 8, 18, 5

Ciri-ciri Fisik Fase Massa jenis (sekitar suhu kamar) Massa jenis cair pada titik lebur Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor

Solid 5,727 g/cm 5,22 g/cm 1090 K (817 C, 1503 F) subl. 887 K (614 C, 1137 F) (abu-abu) 24,44 kJ/mol 34,76 kJ/mol (25 C) 24,64 J/(molK)

Ciri-ciri Atom Struktur Kristal Bilangan oksidasi Elektronegativitas Energi ionisasi ke-2: 1798 kJ/mol

Rhombohedral 3,5 (oksida asam lemah) 2,18 (skala Pauling) pertama: 947,0 kJ/mol

ke-3: 2735 kJ/molJari-jari atom115 pmJari-jari atom (terhitung)114 pmJari-jari kovalen119 pmJari-jari Van der Waals185 pm

3.3 Sumber Arsen di Alam Alam semesta Kerak bumi Permukaan Atlantik Atlantik bagian dalam Permukaan Pasifik Pasifik bagian dalam : 0,008 ppm : 1,8 ppm : 1,45 x 10 -3 ppm : 1,53 x 10 -3 ppm : 1,45 x 10-3 ppm : 1,75 x 10 -3 ppm

Arsen diperoleh sebagai As2O3 pada cerobong asap dari pemanggangan CuS, PbS, FeS, CoS, dan NiS dalam udara. Dunia memproduksi As2O3 kira-kira 50000 ton pada 1988. 3.4 Pembentukan Arsen 1. 1. Hidrida

Reaksi dengan hidrida membentuk AsH3 yang disebut dengan arsin. AsH3 dapat dipersiapkan oleh hidrolisis senyawa logam biner seperti Zn3As2, Mg3Sb2, atau Mg3Bi2 dengan air atau asam cair. AsH3 dibentuk dalam tes Marsh untuk senyawa As. Sebelum menggunakan analisis instrument tes ini digunakan dalam sebuah tes forensic. AsH3 lebih stabil dibanding dengan SbH3 sehingga memerlukan pemanasan yang kuat untuk membentuk dekomposisi. Selanjutnya AsH3 memberikan sebuah cermin setelah bernyala. Hidrida ini merupakan agen reduksi kuat dan reaksi dengan pelarut ion logam membentuk arsenide. AsH3 mempunyai melting point -116,3; boiling point -62,4. Energy ikatan As-H = 247. Sudut ikat H-As-H = 9148 dan jarak ikatan 1,519 . 1. 2. Trihalide

Arsen bereaksi dengan trihalida membentuk AsCl3. Trihalida mempunyai tipe dapat mengalami reaksi hidrolisis dengan air, tetapi produk dapat berubah tergantung dari unsure: AsCl3 + 3H2O H3AsO3 + 3HCl 1. 3. Pentahalida

Senyawa arsen pentahalida yaitu AsF5 dan AsCl5. AsCl5 sangat reaktif dan tidak stabil dan hanya ada sementara. Reaksi yang menghasilkan senyawa arsen pentahalida 2As2O3 + 10F2 4AsF5 + 3O2

1. 4.

Oksida

As4O6 diperoleh dari pembakaran logam dalam udara atau oksigen, kurang aktif unuk membentuk oksida tinggi. Pemanasan mineral sulfide As4S4 atau As2S3 dalam udara juga memberikan As4O6. As4O6 sangat beracun dan dapat larut dalam air. As4O6 bersifat amfoter ketika bereaksi dengan alkali, membentuk arsenic. Dahulu, berbagai tembaga arsenit digunakan sebagai pigmen hijau mengkilap. Dikenal dengan baik hijau Scheel Cu2As2O5 dan hijau Paris [(CH3COO)Cu2(AsO3)]. As4O6 dapat bereaksi dengan asam dan basa. Berikut reaksinya As4O6 + 12NaOH 4Na3AsO3 + 6H2O As4O6 + 12HCl 4AsCl3 + 6H2O

Arsen pentaoksida merupakan dimer dan mempunyai bentuk As4O10 bukan As2O5. Struktur ini diperoleh dari As4O6. Setiap atom As membentuk tiga ikatan untuk atom O. Lima electron pada kulit terluar dari sebuah atom As. Tiga electron digunakan dalam ikatan, dan dua electron merupakan pasangan electron bebas,yang diletakkan di luar dari unit tetrahedral. Dalam As4O10 lone pair pada setiap atom As membentuk sebuah ikatan koordinat untuk sebuah atom oksigen. Tetapi kristalnya mengandung nomor yang sama dari [AsO6] tetrahedral dan [AsO6] octahedral yang ikut untuk berbagi sudut. As4O6 adalah agen oksidasi kuat dan oksidasi HCl untuk Cl2. As dan Sb membutuhkan oksidasi lebih drastic oleh padatan HNO3 untuk membentuk pentaoksida. As4O10 dan Sb4O10 kehilangan oksigen ketika dipanaskan dan membentuk trioksida. As4O10 larut perlahan dalam air, membnetuk asam arsenic H3AsO4. Senyawa ini merupakan asam kuat daripada asam arsenius. Garam seperti timah arsenat PbHAsO4 dan kalsium arsenat Ca3(AsO4)2 digunakan sebagai pelawan belalang, kumbang dan ngengat buah. 1.3 Ikatan Arsen memiliki ikatan kovalen, contoh AsH3 memiliki bilangan koordinasi atom pusat 4 dengan 3 pasangan electron ikatan dan 1 pasangan electron bebas. Berdasarkan teori VSEPR molekul AsH3 berbentuk trigonal pyramidal dengan besarnya sudut ikatan H-As-H sekitar 107,3 (sudut ikatan pada NH3). Hasil eksperimen menunjukkan bahwa berat molekul dari AsH3 adalah trigonal pyramidal tetap besar sudut ikatan H-As-H mendekati 90. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembentukan ikatan As-H atom pusat menggunakan orbital p, sedangkan pasangan electron bebas menempati orbital s dari atom pusat yang secara stereokimia tidak aktif dalam pembentukan ikatan kovalen.

Konfigurasi elektron Atom As (keadaan dasar): [Ne] 3d 4s 4p

Atom As (dalam AsH3): [Ne] 3d 4s 4p

Pada pembentukan ikatan As-H, electron-elektron pada orbital-orbital 4px, 4py, dan 4pz dari atom As berpasangan dengan electron pada orbital 1s dari atom-atom H, sedangkan pasangan electron bebas menempati orbital 4s dari atom As. Berdasarkan orbital-orbital atom As yang digunakan pada pembentukan ikatan sseharusnya sudut ikatan H-As-H adalah 90, akan tetapi adanya tolakan antara inti-inti dari atom-atom hydrogen menyebabkan membesarnya sudut ikatan tersebut menjadi 92.1(1) (Effendy,2006). 3.5 Persenyawaan

Asam arsenat (H3AsO4) Asam arsenit (H3AsO3) Arsen trioksida (As2O3) Arsin (Arsen Trihidrida AsH3) Kadmium arsenida (Cd3As2) Galium arsenida (GaAs) Timbal biarsenat (PbHAsO4)

3.6 Manfaat 1. Arsen terutama digunakan sebagai racun tikus, dalam ilmu kesehatan untuk membunuh parasit, dan untuk kayu menjadi busuk, semuanya timbul dari racun alami. 2. As4O10 dan H3AsO4 digunakan sebagai agen oksidasi dalam analisis volumetric. 3. Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api. 3.7 Bahaya Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock

1. 1.

ANTIMONY

1.1.

Sejarah

Antimon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51 (Yunani: anti plus monos, logam yang tidak ditemukan sendiri). Lambangnya diambil dari bahasa LatinStibium.Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empatalotropi bentuk.Antimon telah diketahui dalam berbagai senyawa sejak zaman kuno.Ia juga diketahui sebagai logam pada awal abad ke-17.Antimony ditemukan pada tahun 1450 dan pertama kali diuraikan secara ilmiah oleh Tholden.

1.2.

Sumber dan kelimpahan

Unsur ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral.Kadang-kadang ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.Bijih utama antimony (stibium) yaitu stibnite Sb2S3 yang banyak dijumpai dijumpai di Mexico, Bolivia, Afrika Selatan dan Cina. Dijumpai juga valentinit (Sb2O3) yang dikenal sebagai stibium putih.antimonlogamadalah logamyang sangatrapuhdaritekstur, bersisik kristal.Unsure ini mempunyai warnaputih kebiruandan memilikikilaumetalik.Hal ini tidakbereaksi denganudara padasuhu kamar, tapimembakarcemerlangketika dipanaskandengan pembentukanasapputih.Ini adalahkonduktorpanas yang burukdan listrik.

Kelimpahan di alam : 0.0004 ppm Kelimpahan di matahari : 0.001 ppm Kandungan di meteorit : 0.12 ppm Di kerak bumi : 0.2 ppm Di perairan Seawater: 2 x 10-4 ppm 1.3. Sifat Fisika dan Kimia

Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk Kristal padat yang rapuh.Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah.Zat inimenyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid,antimony menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksiberbeda dari logam sejati.

Sifat Antimon:

Massa atom Konfigurasi electron Jumlah elektron tiap kulit Fase Massa jenis (suhu kamar) Massa jenis cair pada titik lebur Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor Struktur kristal Bilangan oksidasi Elektronegatifan Jari-jari atom Jari-jari atom (terhitung) Jari-jari kovalen Konduktivitas termal Energi Ionisasi ke-1 Energi Ionisasi ke-2 Energi Ionisasi ke-3

= 121.760 (1)g/mol = [Kr] 4d10 5S2 5P3 = 2, 8, 18, 18, 5 = solid = 6.697 g/cm3 = 6.53 g/cm3 = 903.78 K (630.63 C, 1167.13 F) = 1860 K (1587 C, 2889 F) = 19.79 kJ/mol = 193.43 kJ/mol = (25 C) 25.23 J/(molK) = Rhombohedral = 3, 3, 5 = 1,9 = 145 pm = 133 pm = 138 pm = (300 K) 24.4 W/(mK) = 834 kJ/mol = 1594.9 kJ/mol = 2440 kJ/mol

1.4

Persenyawaan

1.4.1 Hidrida Antimon

Antimon membentuk stibin SbH3 yang diperoleh dari: 3 MgCl2 + 2SbH3

Mg3Sb2 + 6 HCl

Hidrida ini bersifat basa dan tidak membentuk garam yang analog dengan ammonium dan posfonium, dan jika diuraikan dengan panas: 2SbH3 2Sb + 3H2

Hidrida ini bersifat reduktor yang kuat, mereduksi larutan garam perak beramoniak menjadi logam perak: SbH3+ 3 Ag+ Ag3Sb + 3H+

1.4.2 Oksida Antimon

Antimion trioksida

Antimon trioksida disediakan dengan cara memanaskan antimony atau sulfidanya dalam udara: 4Sb + 3O2

SbO6

Antimon pentoksida

Antimon pentoksida terbentuk dari reaksi antara antimon dengan asam nitrat pekat: 4Sb + 2HNO3 10 H2O + Sb4O10 + 2 NO2

1.4.3 Halida Antimon

Trihalida

Antimon Trifluorida diperoleh dari penyulingan antara antimony dengan raksa (II) fluoridea: 3HgF2 + 2Sb

2SbF3 + 3Hg

Pentahalida

Diperoleh dari gas klor yang dialirkan di antimony triklorida: SbCl3 + Cl2 1.5 Isolasi SbCl5

tidakmudah untuk membuatantimondi laboratoriumseperti yangtersedia secara komersial.Antimonyditemukan di alamdalam sejumlahmineraltermasukstibnit(Sb2S3) dan ulmanite(NiSbS). Sejumlah kecilantimonaslitelah ditemukan.Beberapabijihyang dapat diobatidenganmengurangikondisiuntuk membentukSb2S3. Parasulfidaakan dihapus untukmeninggalkanunsurantimondenganbesi tua. Sb2S3+3Fe2Sb+3FeS Dalam prosesanther, beberapa bijihdapat dipanaskanuntukberevolusiSb2O3oksidadan pada gilirannyadapat dikurangi denganarangdi hadapannatrium sulfat, untuk menjamin pencampuran,untuk membentukantimonunsur. 2Sb2O3+3C+3CO24Sb

1.6

Reaksi 1. Reaksi dengan air

Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon (III) trioksida. 2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g) 1. Reaksi dengan udara Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida antimon (III). 4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s) 1. Reaksi dengan halogen Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides. 2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s) 2Sb (s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3 (s) 2Sb (s) + 3Br2 (g) 2SbBr3 (s) 2Sb(s) + 3I2(g) 2SbI3(s) 1. Reaksi dengan asam Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.

1.6 Kegunaan Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah, dioda dan peralatan Hall-effect.Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang diproduksi.Senyawa-senyawa yang

mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida, natrium antimonat, dan antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa tahan api, cat keramik, gelas dan pot.

1.7 Bahaya Antimon Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun).Secara klinis, gejala akibat keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen.Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimony akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari. 1. 2. BISMUT

2.1

Sejarah

Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi dan nomor atom 83 (Yunani: Weisse Masse, zat putih. Di kemudian hari disebut Wisuth dan Bisemutum).Pada masa awalnya, bismut sempat disangka sebagai arsen dan antimoni karena memiliki sifat kimia yang mirip. Calude Geoffroy the Younger menunjukkan bahwa bismut beda dengan timbal pada tahun 1753.Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. 2.2 Sumber dan Kelimpahan

Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari padaemas.Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama.Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnyamisalnya timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3 (bismuth glance) dandalam bijih tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat diperoleh dari bijih denganproses yang sederhana yaitu dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3kemudian direduksi dengan karbon atau dengan H2. Bismut yang terdapat dalamsenyawanya dengan tingkat oksidasi +3 dan +5.Senyawa bismuth dengan tingkatoksidasi +5 (NaBiO3, BiF5) bersifat oksidator kuat.Semua garam bismuth (III) halide dapat dijumpai namun hanya BeF3 yang ditemui sebahai garam.Seperti halnya padatimah dan timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada bismut (V). Negara yang kaya bijih ini yaitu Bolivia, Tasmania, Canada, dan Amerika Serikat.Kebanyakan bismut yang diproduksi di Amerika didapatkan sebagai hasil produksi penyulingan timbal, tembaga, seng, perak dan bijih emas.Bismut memilikihambatan listrik yangtinggi, dan memiliki efek Halltertinggilogam(yaitu,peningkatan terbesar dalamhambatan listrikketika ditempatkandalam medan magnet). Di alam: 0.0007 ppm Matahari : 0.01 ppm

Meteor : 0.07 ppm Kerak bumi: 0.048 ppm Permukaan Atlantik: 5.1 x 10-8 ppm Permukaan Pasifik : 4 x 10-8 ppm Dasar Pasifik: 4 x 10-9 ppm 2.3 Sifat-sifat

Diantara logam berat lainnya, bismut tidak berbahaya seperti unsur-unsur lainseperti Timbal, Thallium and Antimon.Dulunya, bismut juga diakui sebagai elemendengan isotop yang stabil, tapi sekarang diketahui bahwa itu tidak benar.Tidak ada material lain yang lebih natural diamakentik dibandingkan bismut.Bismutmempunyai tahanan listrik yang tinggi.Ketika terbakar dengan oksigen, bismuth terbakar dengan nyala yang berwarna biru.

Sifat Bismut

Massa atom = 208.98040 (1)g/mol Konfigurasi elektron = [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3 Jumlah elektron tiap kulit = 2, 8, 18, 32, 18, 5 Fase = solid Massa jenis (sekitar suhu kamar) = 9.78 g/cm3 Massa jenis cair pada titik lebur = 10.05 g/cm3 Titik lebur = 544.7 K (271.5 C, 520.7 F) Titik didih = 1837 K (1564 C, 2847 F) Kalor peleburan = 11.30 kJ/mol Kalor penguapan = 151 kJ/mol Kapasitas kalor = (25 C) 25.52 J/(molK) Struktur kristal = Rhombohedral Bilangan oksidasi = 3, 5 Jari-jari atom = 160 pm Elektronegativitas = 2.02 Jari-jari atom (terhitung) = 143 pm Jari-jari kovalen = 146 pm Konduktivitas termal = (300 K) 7.97 W/(mK) Energi Ionisasi ke-1 = 703 kJ/mol Energi Ionisasi ke-2 = 1610kJ/mol Energi Ionisasi ke-3 = 2466 kJ/mol

2.4

Persenyawaan

Trihidrida : Bismutin (BiH3)

Oksida bismut : Bismut trioksida (Bi2O3) Bismut hidroksida : Bi(OH)3 Halida Trihalida : Bismut triklorida (BiCl3), Bismut tribromida (BiBr3), Bismut triiodida (BiI3) Pentahalida : Bismut pentafluorida (BiF5) 2.5 Reaksi 1. Reaksi dengan air Ketika bismut panas bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III)trioksida. 2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)

1. Reaksi dengan udara Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulirtrioksida bismut (III). 4Bi (s) + 3O2 (g) 2Bi2O3 (s) 1. Reaksi dengan halogen Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride. 2Bi (s) + 5F2 (g) 2BiF5 (s) Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorinbromin, dan iodin bismut (III) trihalides. 2Bi (s) + 3F2 (g) 2BiF3 (s) 2Bi (s) + 3Cl2 (g) 2BiCl3 (s) 2Bi (s) + 3Br2 (g) 2BiBr3 (s) 2Bi (s) + 3I2 (g) 2BiI3 (s) 1. Reaksi dengan asam

Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk solusiyang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gasdioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) kloridayang dihasilkan. 4Bi (s) + 3O2(g) + 12HCl (aq) 4BiCl3 (aq) + 6H2O (l) 2.6

Kegunaan Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismutsubnitrate dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan. Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol(MnBi)dan diproduksi oleh US Naval Surface Weapons Center. Bismut digunakan dalam produksi besi lunak Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatanacrilic fiber Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racunterutamauntuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan. Sebagai bahan lapisan kaca keramik Bahaya

2.7

Bismutdapat memasuki tubuhmelalui tigacara yaitu mengisap, menelan,dan melaluipenyerapankulit.Dampakyang paling umum untukbismuttermasuk bekerja dikorelasierat denganelemen.Misalnya,seorang tukang ledengyangmenggunakan banyaksolderdapat terkenabismutdengan bernapasdalamasap darisolderdi ruang tertutup. SenyawaBismutdigunakan dalamsejumlah aplikasidi mana ia dapatdatang dalamkontak langsung dengantubuh.

Unsur Kelimpahan di alam Titik lebur (oC) Titik didih (oC) Nomor Atom, Konfigurasi Elektron Elektronegativitas Energi IonisasiI(kJ/mol)nergi Energi Ionisasi II (kJ/mol) Energi Ionisasi III (kJ/mol) Massa Jenis (g/cm3)

Sb 0.0004 ppm 630,63 1587 [Kr] 4d10 5S2 5P3 1.9 834 1594,9 2440 6.697

Bi 0.0007 ppm 271,5 1564 [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3 2,02 703 1610 2466 9.78

1. 3.

Ununpentium

3.1

Sejarah

Penelitian ilmuwan di Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia dan Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL), California percaya bahwa mereka telah membuat unsur 115, ununpentium (UUP), di Dubna, Rusia pada tahun 2003. Pekerjaan itu merupakan kolaborasi antara tim ilmu dipimpin oleh Yuri Oganessian dan Ken Moody. Ununpentium, juga disebut eka-bismut, hanya telah disintesis beberapa kali dalam sejarah. Proses sintesis pertama terjadi pada tahun 2004, dan sekali lagi pada tahun 2006. Sejauh ini, hanya beberapa atom dari ununpentium pernah dibuat. Atom-atom mengalami peluruhan alfa ke ununtrium elemen dalam rentang waktu kurang dari 100 milidetik. Waktu sangat singkat bahwa unsur telah ada telah mengurangi studi mungkin pada elemen untuk memastikan kimia sifat dan karakteristik. Reaksi terjadi dengan adanya perpaduan antara kalsium-48 dengan amerisium-243.Percobaan dimulai pada tanggal 14 Juli 2003 dan berakhir pada tanggal 10 Agustus 2003.Dimana ion kalsium dibentuk menjadi sinar dalam siklotron (akselerator partikel) dan menembaki lapisan target amerisium, kemudian diendapkan pada foil titanium. Empat atom dari elemen 115 (ununpentium) mungkin telah diproduksi, yang mungkin memiliki unsur alpha membusuk memproduksi 113 (ununtrium).

3.2

Sifat Kimia dan Fisika

Sifat Nomor Atom Simbol Unsur Nama Unsur Berat Atom Nomor Grup Nama Grup Nomor Periodik Blok Konfigurasi Elektron

Keterangan 115 Uup Ununpentium 288 15 Pnictogen 7 P [Rn] 5f14 6d10 7S2 7P3

Ini pertama kali diamati pada 2003 dan sekitar 50 atom ununpentium telah disintesis sampai saat ini, dengan sekitar 25 meluruh langsung dari elemen induk yang telah terdeteksi. Empat isotop berturut-turut yang saat ini dikenal, 287-290Uup, dengan 289Uup memiliki waktu paruh terpanjang yaitu320 ms. Isotop 287 UUP 288 UUP 289 UUP 290 UUP Waktu Paruh 32 ms 87 ms 320 ms 23 ms

1. a.

Isolasi

Ununpentium tidak ada di alam dalam bentuk apapun. Unsur ini hanya dapat disintesis dalam jumlah yang sangat menit menggunakan peralatan khusus dan prosedur. Sintesis ununpentium dihasilkan dari bentuk-bentuk isotop dari amerisium dan kalsium. Selama prosedur ini, isotop dari amerisium, nomor 243, mengalami fusi nuklir dengan isotop kalsium, nomor 48, untuk menghasilkan dua isotop ununpentium. Isotop dari ununpentium yang diproduksi adalah nomor 287 dan 288; tujuh neutron juga diproduksi dari reaksi ini. Setelah isotop ununpentium terbentuk, mereka mengalami peluruhan alfa cepat ke ununtrium. Ununtrium dengan cepat meluruh dirinya menjadi sebuah isotop helium.
243 95Am

+ 4820Ca 287, 288Uup 284,283Uut

1. b.

Kegunaan

Ununpentium tidak memiliki aplikasi yang diketahui.

1. c. Bahaya Pengaruh kesehatan dari ununpentium Karena sangat tidak stabil, setiap jumlah terbentuk akan terurai menjadi unsur-unsur lain sangat cepat sehingga tidak ada alasan untuk mempelajari dampaknya pada kesehatan manusia. Efek ununpentium pada lingkungan Karena sangat pendek paruh nya, tidak ada alasan untuk mempertimbangkan pengaruh ununpentium di lingkungan.

International Union of Murni dan Kimia Terapan (IUPAC) meninjau bukti untuk penemuan ununpentium selama beberapa tahun.Pada tahun 2011 mereka mengumumkan bahwa ada bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa unsur tersebut telah dibuat dalam siklotron. GOLONGAN IVA

BAB 1 PENDAHULUAN

Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang merupakan basis dari kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya. Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah : A. Elektronegativitas Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang di amati cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.

Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.Seperti elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas. B. Energi ionisasi Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1. Energi ionisasi pertama:

Energi ionisasi kedua:

. . . dan seterusnya Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+. Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.

Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan meskipun ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:

Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang dan elektron lebih mudah lepas.

Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih dalam.

Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti. Penurunan energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif, namun demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion positif.Tetnergi ionisasi karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion positif yang sederhana.

BAB II GOLONGAN IVA KARBON

A. KARBON ( C ) Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik adalah C. Nama carbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal atau charcoal. Istilah coal menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat 4 elektron. Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup. Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C C. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol. Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300K adalah 2,9 kj / mol.

Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300K, 1.500 atm mncapai keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban. 1. Sifat-Sifat Karbon Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan. Amorf Unsur karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian. Grafit Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut. Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Grafit dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut : C (amorf) Intan Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat dari grafit yang diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi,seperti kromium (Cr), besi (Fe), dan platina. Karbon memiliki dua isotop yang stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93% dan 13C dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan isotop 12C untuk menentukan berat atom unsur dalam sistem periodic. Isotop 14C terdapat dialam dan bersifat sebagai radioaktif dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%, terdapat sekitar 15 isotop karbon. 2. Senyawa Karbon Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, C (grafit)

dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunanturunan mereka. 3. Cara Pemerolehan Karbon Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut: SiO2 + 3C (2500C) ? SiC ? Si (g) + C(graphite)

Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

4. Kegunaan Karbon Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah tersusun atas karbon. Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar, petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian. Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai

sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang sangat tiggi.

B. SILIKON ( Si ) Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat. Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik. 1. Karakteristik Silikon Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa: Unit terpisah Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda Tersusun dalam lembaran Terikat menjadi kerangka tiga dimensi

SiO44-(aq) + 4H+(aq) Si(OH)4(aq)

2. Sifat-Sifat Silikon Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer. 3. Senyawa Silikon Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4), asam salisik (H4.SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora silana(HSiCl3). 4. Cara Pemerolehan Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined). Batangn logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong. 5. Kegunaan Silikon Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.

Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alatalat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi selsel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik. Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A. C. GERMANIUM ( GE ) Logam ini ditemukan di

argyrodite, sulfida germanium dan perak germanite, yang mengandung 8% unsur ini bijih seng batubara mineral-mineral lainnya

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
1. Sifat-Sifat Germanium

Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk

semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd keadaan yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2. Senyawa Germanium

Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2, SiGe.


3. Cara Pemerolehan

Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
4. Kegunaan Germanium

Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.

D. TIMAH ( Sn )

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair. Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat seharihari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium.

Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m). 1. Sifat-Sifat Timah Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan. 2. Senyawa Timah Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide. 3. Cara Pemerolehan
Berbagai

macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis

biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji

timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita

dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal

atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite

membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
Berbagai

macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji

dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji

timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita

dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal

atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%. 4. Kegunaan Timah Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

E. TIMBAL ( Pb )

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi. Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Lead dengan simbol kimia Pb. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu Plumbum yang artinya logam lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara. Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun. Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s. 1. Sifat-Sifat Timbal Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni: 1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap. 2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa. 3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat. 4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk) 5. Massa atom relative 207,2 6. Memiliki Valensi 2 dan 4. 7. Tahan Radiasi

8. Timbal larut dalam beberapa asam 9. Bereaksi secara cepat dengan halogen Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian dipanaskan. 2PbO + PbS 3 Pb + SO2 Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit. PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium. 2. Senyawa Timbal Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat. 3. Cara Pemerolehan Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik. Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan

logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah: MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2. Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan blast furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam furnace reverberatory dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida. 4. Kegunaan Timbal Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain: a. b. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif. Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk

warna kuning dan merah. c. d. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik. Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing

untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan. e. f. Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik. Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan

radiasi misalnya sinar X. g. Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang

menggunakan timbale sebagai pendingan. h. Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah

karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi. i. Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.

j. k.

Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air

dalam kabel. l. Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan

biasanya digunakan dalam peralatan permesinan. m. Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket. n. Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks. o. Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar. p. Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah. q. Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan. r. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada

mesin. BAB 1 PENDAHULUAN

Unsur golongan IVA merupakan unsur yang sangat penting, seperti karbon yang merupakan basis dari kehidupan di bumi dan silikon yang sangat vital bagi struktur fisik bagi lingkungan dalam bentuk kerak bumi.Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon karena unsur pertama dan umum ditemukan.Diantara unsur-unsur Golongan IVA adalah karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), dan timbal (Pb) yang menunjukkan keanekaragaman yang patut dipertimbangkan dalam hal sifat kimia dan fisiknya. Adapun faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke bawah adalah : A. Elektronegativitas Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron.dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya 4.Suatu atom yang

elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron. Artinya bahwa atom ini akan

cenderung kehilangan pasangan elektron bila berikatan dengan atom lain. Atom yang di amati cenderung membawa muatan positif parsial atau membentuk ion positif.

Sifat logam biasanya dikaitkan dengan elektronegativitas yang rendah.Seperti elektronegativitas turun dari karbon ke silikon, tetapi setelah itu terjadi ketidakteraturan, karena itu sepertinya tidak ada kecenderungan hubungan antara non-logam hingga logam dengan elektronegativitas. B. Energi ionisasi Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepas satu elektron terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1. Energi ionisasi pertama:

Energi ionisasi kedua:

. . . dan seterusnya Unsur golongan 4 tidak ada yang membentuk ion 1+, jadi mengamati energi ionisasi pertama saja tidak berguna. Beberapa unsur membentuk ion 2+ dan (untuk beberapa tingkat) 4+. Tabel dibawah ini menunjukkan energi ionisasi total yang diperlukan untuk membentuk ion 2+, bervariasi dari atas ke bawah dalam satu golongan. Nilainya dinyatakan dalam kJ mol-1.

Energi ionisasi cenderung turun dari atas ke bawah dalam satu golongan meskipun ada sedikit peningkatan pada timbal. Kecenderungan ini karena:

Atom-atom menjadi lebih besar karena bertambahnya elektron. Elektron terluar makin jauh

dengan inti atom, sehingga daya tarik inti kurang dan elektron lebih mudah lepas.

Elektron terluar terlindungi dari pengaruh inti dengan bertambahnya elektron yang lebih

dalam.

Dua pengaruh tersebut lebih besar dibanding pengaruh kenaikan muatan inti.

Penurunan energi ionisasi jika bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan yang sepertinya menjadikan timah dan timbal dapat membentuk ion positif, namun demikian, tidak ada indikasi dari gambar ini bahwa mereka mungkin membentuk ion positif.Tetnergi ionisasi karbon pada puncak api golongan terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk membentuk ion positif yang sederhana.

BAB II GOLONGAN IVA KARBON

A. KARBON ( C ) Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem peridoik adalah C. Nama carbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal atau charcoal. Istilah coal menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011, terletak pada golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi electron atom karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat 4 elektron. Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah

hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup. Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C C. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol. Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm3 , sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik dialam,yakni pada 1 atm 300K adalah 2,9 kj / mol. Dari rapatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan diperlukan tekanan yang besar . ari ifat thermodinamika pada 300K, 1.500 atm mncapai keseimbangan grafit dan intan ,tetapi berjalan sangat lamban. 1. Sifat-Sifat Karbon Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf,grafit,dan intan. Amorf Unsur karbon dalam bentuk amorf,selain terdapat dialam,juga dihasilkan dari pembakaran terbatas minyak bumi (jumlah oksigen terbatas, sekitar 50 % dari jumlah oksigen yang diperlukan untuk pembakaran sempurna). Secara alami,karbon amorf dihasilkan dari perubahan serbuk gergaji,lignit batu bara,gambut,kayu,batok kelapa,dan biji-bijian. Grafit Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan baik. Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang,jelaga,atau jelaga minyak. Sifat fiska grafit ditentukan oleh sifat dan luasnya permukaan. Bentuk grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas,sehingga dengan sedikit gaya tarik akan mudah menyerap gas dan zat terlarut. Grafit, terdapat dalam bentuk padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda. Grafit dpat dibuat dar kokas (bentuk karbon amorf) menurut reaksi berikut : C (amorf) Intan C (grafit)

Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh dari karbon yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga dapat dibuat dari grafit yang diolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25 x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi,seperti kromium (Cr), besi (Fe), dan platina. Karbon memiliki dua isotop yang stabil yaitu 12C dengan kelimpahan 98,93% dan 13C dengan kelimpahan 1,07%. IUPAC telah menggunakan isotop 12C untuk menentukan berat atom unsur dalam sistem periodic. Isotop 14C terdapat dialam dan bersifat sebagai radioaktif dengan kelimpahan hanya sampai 0.0000000001%, terdapat sekitar 15 isotop karbon. 2. Senyawa Karbon Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana (CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunanturunan mereka. 3. Cara Pemerolehan Karbon Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan mereaksikan coke dengan silica (SiO2) dengan reaksi sebagai berikut: SiO2 + 3C (2500C) ? SiC ? Si (g) + C(graphite)

Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau coal, atau yang lainnya dengan kondisi udara yang terbatas sehigga terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

4. Kegunaan Karbon Karbon menjadi unsur yang memiliki banyak manfaat didunia ini. Berbagai macam aplikasinya baik dalam bentuk senyawaan maupun dalam bentuk unsur memiliki banyak manfaat. Untuk karbon dalam bentuk senyawaan adalah sebagai sumber makanan untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi, kita tahu bahwa berbagai mcam makanan yang kita konsumsi adalah tersusun atas karbon. Hidrokarbon yang merupakan senyawaan karbon dan hydrogen dipakai untuk bahan bakar, petroleum dipakai untuk produksi gasoline dan kerosin. Celulosa merupakan polimer yang mengandung karbon dalam bentuk katun, wool, linen, dan sutra dipakai sebagai bahan pakaian. Plastik merupakan sintetik polimer karbon dengan banyak manfaat penggunaan.Karbon dapat membentuk alloy atau paduan logam dengan besi yang membentuk baja.Karbon hitam dipakai sebagai pigmen dalam tinta, cat, dan dipakai juga sebagai pengisis dalam industri ban dan plastic.Karbon dipakai sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia pada suhu yang sangat tiggi.

B. SILIKON ( Si ) Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat. Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik. 1. Karakteristik Silikon Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si. Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi

dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa: Unit terpisah Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda Tersusun dalam lembaran Terikat menjadi kerangka tiga dimensi SiO44-(aq) + 4H+(aq) Si(OH)4(aq)

2. Sifat-Sifat Silikon Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer. 3. Senyawa Silikon Senyawa silikat dan silikon adalah; silikat, silana (SiH4), asam salisik (H4.SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), & tetraklora silana(HSiCl3). 4. Cara Pemerolehan Silikon (Si) dipeeoleh dlm pembentukan komersial biasa dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (utk digunakan sbg semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined). Batangn logam dipanaskan dekat ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehan silikon (Si). Karena pengotor lebih larut dlm lelehan tersebut drpd dlm padatannya yg

terkonsentrasi dlm lelehan, & daerah yg meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang batangan dgn pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli di ulang. Ujung yg tidak murni kemudian dipotong. 5. Kegunaan Silikon Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator,dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize. Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alatalat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi selsel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik. Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A. C. GERMANIUM ( GE ) Logam ini ditemukan di

argyrodite, sulfida germanium dan perak germanite, yang mengandung 8% unsur ini bijih seng batubara mineral-mineral lainnya

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.

1. Sifat-Sifat Germanium

Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk

semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. Germanium (Ge) stabil di udara & air pd keadaan yg normal, & sukar bereaksi dgn alkali & asam, kecuali dengan asam nitrat.
2. Senyawa Germanium

Senyawa germanium adalah GeO2, GeCl4,GeS2, SiGe.


3. Cara Pemerolehan

Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO3 dan H2SO4 pekatSEperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
4. Kegunaan Germanium

Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle danmicroscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.

D. TIMAH ( Sn )

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin dari timah adalah Stannum dimana kata ini berhubungan dengan kata stagnum yang dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata dripping yang artinya menjadi cair / basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.

Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan. Logam timah memiliki dua bentuk alotrop yaitu ?-Timah dan ?-Timah. ?-Timah biasa disebut sebagai timah abu-abu karena warnanya abu-abu, dan memiliki struktur kristal kubik mirip diamond, silicon, dan germanium. Alotrop ?-Timah ada dibawah suhu 13,20C dan tidak memiliki sifat logam sama sekali. Diatas suhu ini timah ada dalam bentuk ?-Timah, timah jenis inilah yang kita lihat seharihari. Timah ini biasa disebut sebagai timah putih disebabkan warnanya putih mengkilap, dan memiliki struktur kristal tetragonal. Tingkat resistansi transformasi dari timah putih ke timah hitam dapat ditingkatkan dengan pencampuran logam lain pada timah seperti seng, bismuth, atau gallium. Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m). 1. Sifat-Sifat Timah Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tangisan timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan. 2. Senyawa Timah Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah sulfide. 3. Cara Pemerolehan
Berbagai

macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis

biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan

dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji

timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita

dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal

atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.
Berbagai

macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji

dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam floating tank dan titambahkan zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji

timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita

dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal

atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang

tinggi maka dapat dilakukan dengan menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%. 4. Kegunaan Timah Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

E. TIMBAL ( Pb )

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi. Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Lead dengan simbol kimia Pb. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu Plumbum yang artinya logam lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara. Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb. Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3 juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun. Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA (14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s. 1. Sifat-Sifat Timbal Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-logam. Di alam,

timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus seperti dibawah ini, yakni: 1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap. 2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa. 3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat. 4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk) 5. Massa atom relative 207,2 6. Memiliki Valensi 2 dan 4. 7. Tahan Radiasi 8. Timbal larut dalam beberapa asam 9. Bereaksi secara cepat dengan halogen Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara PbO dengan PbS kemudian dipanaskan. 2PbO + PbS 3 Pb + SO2 Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit. PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang dikenal dengan nama minium. 2. Senyawa Timbal Senyawa timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II) Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.

3. Cara Pemerolehan Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses froth flotation yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan hidrofilik. Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah: MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2. Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan blast furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam furnace reverberatory dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida. 4. Kegunaan Timbal Timbal memiliki kegunaan yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara lain: a. b. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif. Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk

warna kuning dan merah. c. d. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik. Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing

untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.

e. f.

Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik. Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan

radiasi misalnya sinar X. g. Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang

menggunakan timbale sebagai pendingan. h. Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah

karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi. i. j. k. Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis. Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air

dalam kabel. l. Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan

biasanya digunakan dalam peralatan permesinan. m. Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket. n. Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruks. o. Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar. p. Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah. q. Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan. r. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada

mesin.

GOLONGAN IVA

Unsur IVA (yang dibuletin) terdiri dari 6 unsur yaitu Karbon (C), Silikon (Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbel (Pb) dan Ununquadium (Uuq).. Unsur yang terakhir ini sepertinya baru dan bahasan tentangnya (ceile!!) belom begitu banyak... Ok, let's see......

Karbon
Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Elektronegativitas Formasi Entalpi : C : 0.91 : 5.3 cm3/mol : 12.011 : 5100 K : 0.77 : Heksagonal : 2.26 g/cm3 : 2.55 : kJ/mol

Konduktivitas Listrik : 0.07 x 106 ohm-1cm-1 Konfigurasi Elektron : [He]2s2p2 Konduktivitas Panas : 80 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan

: 11.26 V : 3825 K : -4,+4,2 : 0.709 Jg-1K-1 : -715 kJ/mol

Sejarah (Latin: carbo, arang) Karbon, suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-bintang, komet dan amosfir kebanyakan planet. Karbon dalam bentuk berlian mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi. Berlian alami juga ditemukan di kimberlite pipa gunung berapi, di Afrika Selatan, Arkansas dan beberapa tempat lainnya. Berlian sekarang ini diambil dari dasar samudera di lepas pantai Cape of Good Hope. Sekitar 30% berlian industri yang dipakai di AS sekarang ini merupakan hasil sintesis. Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus karbonnitrogen. Bentuk Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian. Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan bahan terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua bentuk: alfa dan beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka. Grafit alami dilaporkan mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan sintesis memiliki bentuk alfa. Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui proses mekanikal, dan bentuk beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat Celcius. Pada tahun 1969, ada bentuk alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat sublimasi grafit pirolotik (pyrolytic graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-vaporization (vaporisasi bebas) di atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada tepian grafit. Saat ini sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai karbon. Senyawa-senyawa Karbon dioksida ditemuka di atmosfir bumi dan terlarut dalam air. Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur-unsur berikut: kalsium, magnesium, dan besi. Batubara, minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Karbon sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen, nitrogen dan unsur-unsur lainnya. Dalam banyak senyawa ini atom karbon sering terikat dengan atom karbon lainnya. Ada sekitar sepuluh juta senyawa karbon, ribuan di antaranya sangat vital bagi kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Walau silikon pernah diperkirakan dapat menggantikan karbon dalam membentuk beberapa senyawa, sekarang ini diketahui sangat sukar membentuk senyawa yang stabil dengan untaian atom-atom silikon. Atmosfir planet Mars mengandung 96,2% CO2. Beberapa senyawa-senyawa penting karbon adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), karbon disulfida (CS2), kloroform (CHCl3), karbon tetraklorida (CCl4), metana

(CH4), etilen (C2H4), asetilen (C2H2), benzena (C6H6), asam cuka(CH3COOH) dan turunanturunan mereka. Isotop Karbon memiliki 7 isotop. Pada tahun 1961, organisasi International Union of Pure and Applied Chemistry mengadopsi isotop karbon-12 sebagai dasar berat atom. Karbon-14, isotop dengan paruh waktu 5715 tahun, telah digunakan untuk menghitung umur bahan-bahan organik seperti pohon dan spesimen-spesimen arkeologi.

Silikon
Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Elektronegativitas Formasi Entalpi Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan : Si : 1.32 : 12.1 cm3/mol : 28.0856 : 2630 K : 1.11 : fcc : 2.33 g/cm3 : 1.9 : 50.2 kJ/mol : 8.151 V : 1683 K : 4,2 : 0.7 Jg-1K-1 : 359 kJ/mol

Konduktivitas Listrik : 4 x 106 ohm-1cm-1 Konfigurasi Elektron : [Ne]3s2p2 Konduktivitas Panas : 148 Wm-1K-1

Sejarah (Latin, silex, silicis, flint). Davy pada tahun 1800 menganggap silika sebagai senyawa ketimbang suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan Thenard mungkin mempersiapkan amorphous sillikon tidak murni dengan cara memanaskan kalium dengan silikon tetrafluorida. Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, mempersiapkan amorphous silikon dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengna membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali

mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini. Sumber Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya. Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa mineral silikat. Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float zone. Kegunaan Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize. Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik. Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A. Sifat-sifat Silikon kristalin memiliki tampatk kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali.

Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer. Penanganan Banyak yang bekerja di tempat-tempat dimana debu-debu silikon terhirup sering mengalami gangguan penyakit paru-paru dengan nama silikosis.

Germanium
Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Elektronegativitas Formasi Entalpi Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan : Ge : 1.37 : 13.6 cm3/mol : 74.9216 : 3107 K : 1.22 : fcc : 5.32 g/cm3 : 2.01 : 31.8 kJ/mol : 7.899 V : 1211.5 K : 4 : 0.32 Jg-1K-1 : 334.3 kJ/mol

Konduktivitas Listrik : 3 x 106 ohm-1cm-1 Konfigurasi Elektron : [Ar]3d10 4s2p2 Konduktivitas Panas : 59.9 Wm-1K-1

Sejarah (Latin: Germania, Jerman). Mendeleev memprediksikan keberadaan unsur ini pada tahun 1871 dengan nama ekasilikon yang kemudian ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886. Sumber Logam ini ditemukan di

argyrodite, sulfida germanium dan perak germanite, yang mengandung 8% unsur ini bijih seng batubara

mineral-mineral lainnya

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi. Sifat-sifat Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi. Kegunaan Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.

Timah
Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Elektronegativitas Formasi Entalpi : Sn : 1.62 : 16.3 cm3/mol : 118.71 : 2876 K : 1.41 : tetragonal : 7.31 g/cm3 : 1.96 : 7.2 kJ/mol

Konduktivitas Listrik : 8.7 x 106 ohm-1cm-1 Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 5s2p3 Konduktivitas Panas : 66.6 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan

: 7.344 V : 505.12 K : 4,2 : 0.228 Jg-1K-1 : 290.37 kJ/mol

Sifat Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering disebut tin cry (tangisan timah) ketika sebatang unsur ini dibengkokkan. Bentuk Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan ini disebabkan oleh ketidakmurnian (impurities) seperti aluminium dan seng, dan dapat dicegah dengan menambahkan antimoni atau bismut. Perubahan dari bentuk alfa ke bentuk beta dinamakan tin pest. Timah abu-abu memiliki sedikit kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam lain untuk mencegah korosi dan aksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk membuat makanan tahan lama. Campuran logam timah sangat penting. Solder lunak, perunggu, logam babbit, logam bel, logam putih, campuran logam bentukan dan perunggu fosfor adalah beberapa campuran logam yang mengandung timah. Timah dapat menahan air laut yang telah didistilasi dan air keran, tetapi mudah terserang oleh asam yang kuat, alkali dan garam asam. Oksigen dalam suatu solusi dapat mempercepat aksi serangan kimia-kimia tersebut. Jika dipanaskan dalam udara, timah membentuk Sn2, sedikit asam, dan membentuk stannate salts dengan oksida. Garam yang paling penting adalah klorida, yang digunakan sebagai agen reduksi. Garam timah yang disemprotkan pada gelas digunakan untuk membuat lapisan konduktor listrik. Aplikasi ini telah dipakai untuk kaca mobil yang tahan beku. Kebanyakan kaca jendela sekarang ini dibuat dengan mengapungkan gelas cair di dalam timah cair untuk membentuk permukaan datar (proses Pilkington). Baru-baru ini, campuran logam kristal timah-niobium menjadi superkonduktor pada suhu sangat rendah, menjadikannya sebagai bahan konstruksi magnet superkonduktif yang menjanjikan. Magnet tersebut, yang terbuat oleh kawat timah-niobium memiliki berat hanya beberapa kilogram tetapi dengan baterai yang kecil dapat memproduksi medan magnet hampir sama dengan kekuatan 100 ton elektromagnet yang dijalankan dengan sumber listrik yang besar. Penanganan Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan di Amerika

Serikat adalah 300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani secara hati-hati.

Timbal
Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Elektronegativitas Formasi Entalpi Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan : Pb : 1.75 : 18.3 cm3/mol : 207.2 : 2023 K : 1.47 : fcc : 11.35 g/cm3 : 2.33 : 4.77 kJ/mol : 7.416 V : 600.65 K : 4,2 : 0.129 Jg-1K-1 : 177.9 kJ/mol

Konduktivitas Listrik : 4.8 x 106 ohm-1cm-1 Konfigurasi Elektron : [Xe]4f14 5d10 6s2p2 Konduktivitas Panas : 35.3 Wm-1K-1

Sejarah (Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi. Sumber Timbal didapatkan dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Anglesite, cerussite, dan minim adalah mineral-mineral timbal yang lazim ditemukan. Sifat-sifat Timbal merupakan logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak, mudah dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki resistasi tinggi terhadap korosi. Pipa-pipa timbal dari jaman Romawi masih digunakan sampai sekarang. Unsur ini juga digunakan dalam kontainer yang mengandung cairan korosif seperti asam sulfur dan dapat dibuat lebih kuat dengan cara mencampurnya dengan antimoni atau logam lainnya.

Bentuk Timbal alami adalah campuran 4 isotop: 204Pb (1.48%), 206Pb (23.6%), 207Pb (22.6%) dan 208Pb (52.3%). Isotop-isotop timbal merupakan produk akhir dari tiga seri unsur radioaktif alami: 206Pb untuk seri uranium, 207Pb untuk seri aktinium, dan 208Pb untuk seri torium. Dua puluh tujuh isotop timbal lainnya merupakan radioaktif. Campuran logam timbal termasuk solder dan berbagai logam antifriksi. Jumlah timbal yang banyak digunakan sebagai logam dan dioksida dalam baterai. Logam ini juga digunakan sebagai selimut kabel, pipa, amunisi dan pembuatan timbal tetraetil. Kegunaan Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran. Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi, chrome yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya bagi manusia. Penanganan Timbal yang tertimbun dalam tubuh dapat menjadi racun. Program nasional di AS telah melarang penggunaan timbal dalam campuran bensin karena berbahaya bagi lingkungan

Ununquadium
Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Elektronegativitas Formasi Entalpi Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi : Uuq : : cm3/mol : n/a : K : : n/a : g/cm3 : n/a : kJ/mol : V : K : n/a

Konduktivitas Listrik : x 106 ohm-1cm-1 Konfigurasi Elektron : [Rn]5f14 6d12 7s2 Konduktivitas Panas : Wm-1K-1

Kapasitas Panas Entalpi Penguapan

: Jg-1K-1 : kJ/mol

Unsur 114 memiliki masa paruh waktu 30 detik, yang lebih lama dari unsur 112. Ini merupakan bukri kestabilan yang diperkirakan di sekitar unsur 114 (di mana kombinasi proton dan neutron akan bergabung membentuk struktur yang stabil. Sebuah cahaya 48Ca ditembakkan ke target 244Pu untuk membuat atom unsur 114.

You might also like