You are on page 1of 2

Pembahasan penentuan volume molar gas O2.

Percobaan pada praktikum ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana cara penentuan volume molar gas oksigen dengan menggunakan teori2 yang sudah ada kemudian membandingkan antara hasil dengan teori dalam hal ini adalah harga R yang dihitung menggunakan persamaan vanderwalls. (P + (

Dengan a dan b sebagai faktor koreksi yang besarnya a = 1,36 L2atm/mol2 dan b = 0,0318 L/mol. Pada percobaan ini diperoleh besar R adalah ???????. ( jika beda hasil ini berbeda dengan tetapan yang ada pada teori yaitu 0,082 L.atm/mol.K. Perolehan angka yang berbeda jauh pada percobaan ini disebabkan oleh banyak faktor, dalam hal ini adalah human error dan kurangnya ketelitian dari praktikan.). (jika sama / mendekati hasil ini hampir sama / sama dengan yang ada di teori yaitu 0,082 L.atm/mol.K) Ketika pemanasan KclO3 + MnO2 berlangsung, secara perlahan air pada labu alas bundar keluar menuju labu erlenmeyer. Peristiwa ini menjukkan adanya tekanan udara yang mendorong air keluar dalam hal ini adalah O2 karena pemanasan KclO3 akan menghasilkan O2. Pemanasan dihentikan ketika sudah tidak ada lagi air yang menetes. Kemudian untuk menentukan massa O2 yang bereaksi diperoleh dengan menghitung selisih antara massa KClO3 + MnO2 sebelum bereaksi dengan sesudah bereaksi. Dalam hal ini yang bereaksi hanyalah KClO3 sedangkan MnO2 tidak karena hanya bertindak sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. Jika dibandingkan, terjadi Perubahan warna KClO3 yang semula berwarna putih berubah warna menjadi hitam mengikuti warna MnO2 yang merupakan katalisatornya, hal ini berdasarkan hasil reaksi berikut : 2KClO3 + MnO2 2KCl + 3O2 + MnO2 Warna hitam kemungkinan merupakan warna dari KCl.

PEMBAHASAN MAGNESIUM Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara menentukan massa atom relatif suatu unsur dalam hal ini magnesium (Mg), sebelumnya logam magnesium dimasukkan ke dalam tanur hingga suhu 700oC dimana magnesium memiliki titik lebir pada 650oC, pemanasan sampai titk lebur ini ditujukan agar magnesium mudah bereaksi pada perlakuan selanjutnya. Dari perlakuan tersebut logam magnesium berubah warna menjadi putih. Setelah itu logam dikeluarkan dari dalam tanur menggunakan penjepit krus. Setelah itu logam magnesium ditetesi dengan air sehingga terbentuk gas. Gas yang terbentuk ini diuji menggunakan kertas lakmus netral. Hasil akhir menunjukkan uap gas yang dihasilkan mengubah warna kertas lakmus netral tersebut menjadi biru yang menunjukkan sifat kebasaaan dari gas tersebut.sebagaimana diketahui bahwa diudara terdapat 78,08% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon dan 0,04% gas lainnya. Sehingga nitrogen sebanyak 78,08% inilah yang bereaksi dengan logam magnesium menghasilkan Mg3N2. Kemudian dengan penetesan air (H2O) menyebabkan Mg3N2 bereaksi dengan H2O membentuk Mg3(OH2) + 2NH3. Penetesan air itulah yang menyebabkan kertas lakmus netral berubah warna menjadi biru dan membuktikan bahwa gas yang dihasilkan bersifat basa. Ini berarti bahwa senyawa nitrogen (N2) dan hidrogen (H) yang bersifat basa dan berbentuk gas pada suhu kamar, tidak lain adalah amoniak (NH3). Pada analisis dat didapatkan massa atom relatif (Ar) magnesium adalah ??? gr/mol. Jika dibandingkan dengan standar internasional bahwa massa atom relatif Mg adalah 24,31 gr/mol maka ????.(jika tidak sama Hal ini dapat disebabkan mungkin akibat kurang lamanya logam magnesium yang telah ditetesi air (H2O) sehingga pemijaran itu tidak menghilangkan seluruh atom hidrogen hilang dari persenyawaan tersebut. Ketidaktepatan ini juga dapat disebabkan karena banyaknya unsur-unsur lain diudara terbuka yang dapat mempengaruhi reaksi).

You might also like