You are on page 1of 13

MAKALAH PAI

TENTANG
HUKUM ISLAM TENTANG MUAMALAH
(Jual Beli)

Disusun oleh:
Dede Adi Nugraha
(xDLMx_dhansheiA3)


Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 SUKAHAJI
Tahun Pelajaran 2011-2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat-Nya penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah agama yang
membahas mengenai Hukum Islam tentang Muamalah. Secara khusus pembahasan
dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan
sesuai dengan kurikulum yang digunakan disekolah yaitu KTSP atau kurikulum
tingkat satuan pendidikan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi/makalah ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang Tua kami yang selalu memberikan fasilitas dan dorongan untuk
bisa membuat makalah ini.
2. Kepada tim/kelompok yang sangat kompak dalam mengumpulkan
referensi yang berkaitan dengan materi sehingga kami sebagai penulis
dapat menyelesaikan makalah.
3. Narasumber terpecaya dalam penelitian ini yang sudah banyak
membantu.
4. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada bagian editorial, setting
dan desain yang telah mempercantik makalah, sehingga dapat
diterbitkan saat ini.

Terima kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang
masih dalam proses pembelajaran, meminta maaf apabila terdapat kesalahan baik
itu dalam pembahasan materi ataupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu kritik
dan saran dari para pembaca sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas
makalah penulis selanjutnya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah-lah yang
Punya dan Maha Kuasa.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi
kesadaran tersendiri bagi generasi muda Islam yang akan datang, khususnya dalam
bidang Perekonomian.


Penyusun,





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Pembatasan Makalah
C. Tujuna Penulisan
D. Manfaat
E. Permasalahan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Muamalah
B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam
C. Tujuan Ekonomi Islam
D. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan yang bersifat fisik dan
non fisik. Kebutuhan itu tidak pernah dapat dihentikan selama hidup manusia.
Untuk mencapai kebutuhan itu, satu sama lain saling bergantung. Manusia sebagai
makhluk sosial tidak mungkin dapat hidup seorang diri. Manusia pasti memerlukan
kawan atau orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu saling hormat menghormati,
tolong menolong dan saling membantu dan tidak boleh saling menghina,
menzalimi, dan merugikan orang lain
Dalam upaya menanamkan kepekaan untuk saling tolong menolong, kita dapat
mebiasakan diri dengan menginfakkan atau memberikan sebagian rezeki yang kita
peroleh meskipun sedikit, seperti memberikan santunan kepada fakir miskin, orang
tua dan jompo, mengangkat anak asuh, memberi bantuan kepada orang yang
sedang menuntut ilmu, membangun sarana umum (jalan), serta mencari upaya
mengentaskan kemiskinan yang ada di masyarakat
Dalam surah al-isra dijelaskan bahwa :
.. . : _.,1l .1> _.>`..l. _ . _...l N . ... ,.... '' _| _...l ..l
_.>| _.L..:l _l. .L.:l ..,l . '
(26) Dan Berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang yang ada dalam perjalanan; dan janganlah kamu
menghamburkan (hartamu) dengan boros. (27) Sesungguhnya pemboros-pemboros
itu adalah saudara-saudaranya setan dan sesungguhnya setan itu sangat ingkar
kepada tuhannya. (QS Al Isra : 26-27)
Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka
dikatakan sebagai saudaranya setan. Orang yang boros bermakna orang yang
membelanjakan hartanya dalam perkara yang tidak mengandung manfaat berarti.
Ada sebuah hadis yang terkait dengan perbuatan mubazir (boros) ini, yakni yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar. Dia berkata bahwa rasulullah telah melintas
di tempat Saad sedang mengambil wudu, kemudian rasulullah menegur Saad
karena begitu boros. Lalu Saad menanyakan apakah di dalam wudu juga terdapat
boros (mubazir)
Berbuat baik merupakan misi Islam terpenting bagi kehidupan manusia.
Islam memerintahkan Muslim untuk berbuat baik kepada semua makhluk,
terutama kepada sesama manusia. Dalam Alquran, perintah berbuat baik
kadangkala beriringan dengan perintah menegakkan keadilan. Ini mengisyaratkan
tegak dan berkembangnya perbuatan baik dalam kehidupan manusia didukung
kebiasaan berlaku adil. Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Muamalah ?
2. Apa sajakah asas-asas transaksi ekonomi dalam islam ?
3. Bagaimana cara penerapan transaksi ekonomi dalam islam ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Jual beli ?

C. Tujusn Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa definisi muamalah.
2. Untuk mengetahui asas-asas transaksi ekonomi dalam islam.
3. Untuk mengamalkan cara transaksi ekonomi yang benar menurut islam dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Untuk mengetahui apa arti jual beli dalam ekonomi islam.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi penulis, untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai Muamalah.
2. Bagi siswa, makalah ini disusun untuk membantu siswa mengatahui hukum
Islam tentang muamalah dan asas-asas transaksi ekonomi dalam islam
sehingga dapat diamalakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi guru, makalah ini di susun untuk membantu guru agar mempermudah
dalam menyampaikan materi mengenai Hukum Islam Tentang Muamalah dan
agar dapat dijadikan referensi bagi guru.












BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Muamalah
Dalam buku enslikopedia islam jilid 3 halaman 245 dijelaskan bahwa
muamalah merupakan bagian dari hukum islam yang mengatur hubungan antara
seseorang dan orang lain, baik seseorang itu pribadi tertentu maupun berbentuk
badan hukum, seperti perseoran, firma, yayasan, dan negara. Contoh hukum islam
yang termasuk muamalah, seperti jual beli, sewamenyewa, perserikatan dibidang
pertanian dan perdagangan, serta usaha perbangkan dan asuransi yang islami.
Secara fikih, muamalah berarti hukum-hukum yang ada hubunganya dengan
tindakan manusia dengan masalah dunia. contoh muamalah diantaranya jual beli,
utang piutang, kerja sama dagang, dan sewa menyewa.
Dari pengertian muamalah tersebut ada yang berpendapat bahwa muamalah hanya
menyangkut permasalahan hak dan harta yang muncul dari transaksi antara
seseorang dengan orang lain atau antara seseorang dan badan hukum atau antara
badan hukum yang satu dan yang lain.
B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam
Transaksi ekonomi adalah perjanjian atau akad dalam bidang ekonomi.
Dalam hal ini banyak macam dan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam hidup
bermasyarakat agar kegiatan ekonomi tidak bertentangan dengan syariah Islam.
Karena pada dasarnya semua akad dan muamalah boleh dilakukan kecuali ada
ketentuan dari nash (Al-Quran dan Hadis) yang melarangnya. Oleh karena itu,
kaidah-kaidah dalam bidang muamalah dapat saja berubah seiring dengan
perubahan zaman, asal tidak bertentangan dengan ruh islam. Dan mendapatkan
hasil transaksi ekonomi yang benar-benar halal, maka harus memperhatikan asas-
asas transaksi syariah Islam
Asas-asas transaksi ekonomi islam adalah sebagai berikut:
1. Saling menguntungkan
Pihak-pihak yang bertransaksi harus merasa saling diuntungkan. Dalam suatu
transaksi tidak boleh ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Hendaknya
kedua belah pihak tersebut harus saling menepati janji.
2. Sukarela
Dalam melakukan transaksi, pihak-pihak yang bertransaksi melakukannya dengan
sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
3. Transaksi dilaksanakan dengan niat baik
Dalam islam transaksi harus didasari niat yang baik. Tidak boleh bertransaksi
dengan tujuan untuk mencelakakan atau mencuri pihak lain.

4. Mengikat kedua belah pihak
Transaksi mengikat kedua belah pihak yang bertransaksi. Pihak-pihak yang
bertransaksi wajib memenuhi kewajiban yang disepakati dalam transaksi tersebut.
5. Asas manfaat transaksi
Asas manfaat atau keuntungan ialah setiap transaksi dirasakan sangat besar
manfaat dan keuntunannya bagi kehidupan masyarakat.

Asas-asas ekonomi Islam meliputi:
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan
4. Tanggung jawab

C. Tujuan Ekonomi Islam
Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah pada
tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan,
kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal
ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai kemenangan di dunia
dan di akhirat.
Seorang fuqaha asal Mesir bernama Prof.Muhammad Abu Zahrah
mengatakan ada tiga sasaran hukum Islam yang menunjukan bahwa Islam
diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, yaitu:
1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa menjadi sumber kebaikan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat. Keadilan yang dimaksud mencakup
aspek kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
3. Tercapainya maslahah (merupakan puncaknya). Para ulama menyepakati
bahwa maslahah yang menjad puncak sasaran di atas mencaku p lima
jaminan dasar:

keselamatan keyakinan agama ( al din)
kesalamatan jiwa (al nafs)
keselamatan akal (al aql)
keselamatan keluarga dan keturunan (al nasl)
keselamatan harta benda (al mal)

D. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah
swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat
nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.

1. Ketentuan Hukum Jual Beli

Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna
berlawanan yaitu Al Bai yang artinya jual dan Asy Syiraa yang artinya beli.
Menurut istilah hukum Syara, jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian
luas) atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang
dilakukan antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka
sama suka (QS Az Zumar : 39, At Taubah : 103, Hud : 93)
Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan sebagai berikut :

( )
Artinya : Sesungguhnya jual beli itu hanya sah jika suka suka sama suka. (HR
Bukhari)

2. Rukun dan Syarat Jual Beli

Rukun jual beli meliputi:
a. Ada penjual
b. d. Ada alat tukar (uang)
c. Ada pembeli
d. e. Ada akad atau ijab kabul atau serah terima
e. Ada barang yang diperjualbelikan

3. Syarat jual beli meliputi
a. Syarat orang yang berakad
1. Berakal
2. Orang yang melakukan akad adalah orang yang berbeda

b. Syarat Ijab dan Kabul
1. Orang yang mengucapkannya telah akil balig dan berakal
2. Kabul sesuai dengan ijab
3. Ijab dan kabul sebaiknya dilakukan dalam satu majelis


c. Syarat Barang yang Diperjualbelikan
1. Barang itu ada, atau tidak ada di tempat tetapi penjual sanggup mengadakannya
2. Dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia
3. Milik sah penjual atau orang yang mewakilkan
4. Bisa diserahkan saat akad atau pada waktu yang disepakati

d. Syarat Nilai Tukar (Harga Barang)
As-samn adalah harga pasar yang berlaku di tengah-tengah masyarakat secara
aktual.
As-Sir adalah modal barang yang seharusnya diterima para pedagang sebelum
dijual ke konsumen.
1. Harga yang disepakati harus jelas jumlahnya
2. Bisa diserahkan waktu akad, sekalipun secara hukum
3. Jual beli barter (muqayyadah), barang yang dijadikan nilai tukar bukan barang
yang diharamkan syara.

4. Macam-macam Jual Beli

a. Jual beli yang sahih
Adalah jual beli yang memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan.
b. Jual beli yang batil
Adalah jual beli yang tidak terpenuhi salah satu atau seluruh rukun dan
syarat yang ditentukan

Macam-macam jual beli yang batil yaitu:
a) Jual beli sesuatu yang tidak ada.
b) Menjual barang yang tidak bisa diserahkan kepada pembeli
c) Jual beli buah-buahan atau padi-padian yang belum sempurna matangnya
d) Jual beli yang mengandung unsur penipuan
e) Jual beli benda-benda najis
f) Jual beli al-arbun (jual beli yang bentuknya melalui perjanjian, jika barang
yang sudah dibeli dikembalikan oleh pembeli, maka uang yang telah diberikan
kepada penjual menjadi hibah bagi penjual)
g) Jual beli air sungai, air danau, air laut dan air yang tidak boleh dimiliki
seseorang
h) Jual beli yang bergantung pada suatu syarat tertentu
i) Jual beli al-majhul (benda atau barangnya secara global tidak diketahui),
dengan syarat kemajhulannya (ketidakjelasannya) itu bersifat menyeluruh
j) Jual beli sebagian barang yang sama sekali tidak dapat dipisahkan dari
satuannya
k) Jual beli ajal (al-ajl)



Jual Beli yang dilarang dan batal hukumnya adalah :
a) Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti anjing, babi, berhala,
bangkai dan khamar.
b) Jual beli sperma (mani) hewan, seperti mengawinkan seekor domba jantan
dengan betina agar dapat memperoleh keturunan, jual beli ini haram
hukumnya karena Rasulullah SAW bersabda :
Dari Ibn Umar ra berkata : Rasulullah SAW telah melarang menjual mani
binatang. (HR. Bukhari)
c) Jual beli anak binatang yang masih berada dalam perut induknya.
d) Jual beli dengan mukhadharah yaitu menjual buah-buahan yang belum
pantas untuk dipanen.
e) Jual beli dengan munabadzah yaitu jual beli secara lempar-melempar.
f) Jual beli gharar yaitu jual beli yang samar sehingga kemungkinan adanya
penipuan, contoh : penjualan ikan yang masih dikolam.
g) Larangan menjual makanan sehingga dua kali ditakar, hal ini menunjukkan
kurang saling mempercayainya antara penjual dan pembeli.

Jual Beli yang Sah akan tetapi dilarang
a) Mencegat para pedagang dan membeli barang dagangan mereka dengan
murah untuk dijual lagi dengan harga yang tinggi.
b) Jual beli dengan maksud untuk ditimbun.
c) Menjual barang yang akan digunakan si pembeli untuk maksiat.
d) Jual beli system najsyi (menawar barang dengan maksud hanya untuk
memengaruhi orang lain agar mau membeli, sedangkan yang menawar
adalah si pembeli).
e) Monopoli yaitu menimbun barang agar orang lain tidak membeli meskipun
dengan harga pasaran.

5. Khiyar
Khiyar artinya boleh memilih untuk meneruskan kesepakatan (akad) jual beli atau
membatalkannya. Ada tiga macam khiyar yaitu sebagai berikut.
1) Khiyar Majelis
Adalah khiyar yang berlangsung selama penjual dan pembeli masih tetap
ditempat jual beli. Khiyar majelis ini berlaku pada semua macam jual beli.
2) Khiyar Syarat
Adalah khiyar setelah mempertimbangkan satu atau dua hari. Setelah hari
yang ditentukan tiba, maka jual beli harus ditegaskan untuk dilanjutkan atau
dibatalkan. Masa khiyar syarat selambat-lambatnya tiga hari
3) Khiyar Aib (cacat)
Adalah si pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya, apabila
barang tersebut diketahui ada cacatnya. Kecacatan itu sudah ada
sebelumnya, namun tidak diketahui oleh si penjual maupun si pembeli.


E. Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam

Syirkah atau Syarikat merupakan suatu akad dalam bentuk kerja sama, baik
dalam bidang modal maupun jasa antara pemilik modal dan pemilik jasa tertentu.
1. Rukun Syirkah:
1. Sigat atau surat perjanjian
2. Ada orang-orang yang berserikat
3. Pokok pekerjaan (modal)


2. Syarat Syirkah:

1. Lafal akad atau surat perjanjian yang berisi izin untuk membelanjakan
barang dan penentuan presentasi keuntungan
2. Anggota perseorangan atau perkongsian;
a. sehat akalnya
b. balig
c. merdeka dan dengan kehendak sendiri
3. Pokok atau modal harus jelas;
a. jika modal berupa barang, maka barang tersebut dapat dihitung dengan nilai
uang atau dapat diuangkan
b. jika modal berupa dua jenis barang pokok yang berbeda, maka keduanya
dicampurkan sehingga sebelum akad, keduanya tidak dapat dibedakan lagi

3. Jenis-jenis Syirkah:
a. Syirkah Harta (Syirkah Inan)
Yaitu akad dari dua orang atau lebih untuk bersyarikat/berkongsi pada
harta/modal yang ditentukan untuk memperoleh keuntungan.
Contoh: Firma, CV, PT
b. Syirkah Kerja
Yaitu gabungan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam suatu jenis
pekerjaan dengan ketentuan hasil dibagi sesuai perjanjian.

F. Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam
Beberapa aspek perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum Islam di
segala aspek kehidupan, khusunya tentang transaksi ekonomi dalam Islam sebagai
berikut.
1. Tanggung jawab
2. Tolong menolong
3. Saling melindungi
4. Adil
5. Amanah/jujur


BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Pluralitas agama, sosial dan budaya di Indonesia tidak cukup menjadi alasan
untuk membatasi implementasi hukum Islam hanya sebagai hukum keluarga.
Dalam bidang muamalah (ekonomi syariah) misalnya, hukum perbankan dan
perdagangan dapat diisi dengan konsep hukum Islam. Terlebih kegiatan di bidang
ekonomi syariah di Indonesiadalam perkembangannya telah mengalami
pertumbuhan yang signifikan, namun banyak menyisakan permasalahan karena
belum terakomodir secara baik dalam regulasi formil yang dijadikan rujukan oleh
Pengadilan Agama sebagai lembaga yang berwenang menyelesaikan persoalan
tersebut.
Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak yang melekat pada
manusia karena ia adalah manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh
Tuhan, tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya. Negara pun tidak berhak
merampas hak tersebut dari setiap individu. Pengakuan hak kebebasan beragama
yang melekat dalam setiap individu tersebut dinyatakan dengan gamblang dalam
deklarasi universal HAM Pasal 1 dan 18.

B. Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya. Berjuanglah demi hidup yang lebih baik, tingkatkan prestasimu dan
antusiaslah dalam Agama Islam karena Islam dapat membuat hidup kita lebih baik
dan benar. Kami membuat makalah tentang muamalah ini bertujuan untuk
meningkatkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari tentang bagaimana
transaksi yang baik dalam ajaran Islam.














DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. TT. Tafsir al-Maraghi, Juz I. Beirut: Dar al-Fikr.
Daud Ali Mohammad. 1999. Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata
Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fatah, Syekh Abdul. 1990. Tarikh al-Tasyri al-Islam. Kairo: Dar al-Ittihad
alArabi.
Hamka. 1976. Sejarah Umat Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Mansyur. 1991. Sejarah Minangkabau. Jakarta: Bhara.
Ridla, Muhammad Rasyid. TT. Tafsir al-Manar, Juz I. Bairut: Dar al-Fikr.
Suepomo. 1977. Bab-Bab Tentang Hukum Adat. Jakarta: Pradnya Paramita.
Yamanni, Ahmad Zaki. 1388 H. Islamic Law and Contemporary Issues. Jeddah:
The Saudi Publishing House.
Al Barry, M Dahlan. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Arkola : Surabaya

Dhan_di@rocketmail.com / dhanshei.blogspot.com

You might also like