You are on page 1of 26

Bab I : Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.

1Sejarah Bioethanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Campuran dari bioethanol yang mendekati kemurnian untuk pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia yang mengembangkan proses distilasi pada masa Kalifah Abbasid. Antoine Lavoisier menggambarkan bahwa bioethanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808, Nicolas-Theodore de Saussure dapat menentukan rumus kimia ethanol. Lima puluh tahun kemudian (1858), Archibald Scott Couper menerbitkan rumus bangun ethanol. Dengan demikian, ethanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya. Ethanol pertama kali dibuat secara sintetis pada tahun 1829 di Inggris oleh Henry Hennel dan S.G.Serullas di Perancis. Michael Faraday membuat ethanol dengan menggunakan hidrasi katalis asam pada etilen pada tahun 1982, yang digunakan pada proses produksi ethanol sintetis hingga saat ini. Pada tahun 1840, ethanol menjadi bahan bakar lampu di Amerika Serikat, pada tahun 1880-an Henry Ford membuat mobil quadrycycle dan sejak tahun 1908 mobil Ford model T telah dapat menggunakan bioethanol sebagai bahan bakarnya. Namun pada tahun 1920an, bahan bakar dari petroleum yang harganya lebih murah telah menjadi dominan, sehingga menyebabkan ethanol kurang mendapatkan perhatian. Akhir-akhir ini, dengan meningkatnya harga minyak bumi, bioethanol kembali mendapatkan perhatian dan telah menjadi alternatif energi yang terus dikembangkan. Ethanol adalah senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen dengan rumus molekul CH3CH2OH dan merupakan derivat senyawa hidrokarbon, yang mempunyai gugus
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi I-1 D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-2 Bab I : Pendahuluan

hidroksil sehingga dapat dioksidasi. Ethanol dapat dibuat dari berbagai bahan hasil pertanian. (Bioindustri, 1987) Ethanol disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja, adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan seharihari, hal ini disebabkan karena memang ethanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan methanol, atau grup alkohol lainnya. Sedangkan bioethanol adalah ethanol (alkohol yang paling dikenal masyarakat) yang dibuat dengan fermentasi yang membutuhkan faktor biologis untuk prosesnya. Akhir-akhir ini banyak dibicarakan tentang krisis energi dan terbatasnya cadangan bahan bakar fosil di dunia dengan kenaikan jumlah penduduk dan kenaikan kebutuhan energi per orang. Distribusi cadangan energi fosil yang tidak merata, ditambah dengan faktor-faktor politik dan ekonomi yang kompleks menyebabkan peramalan sulit dilakukan. Ethanol banyak diproduksi sebagai pengganti bahan bakar alternatif. Penggunaan alkohol sebagai bahan bakar mulai diteliti dan diimplementasikan di USA dan Brazil sejak terjadinya krisis bahan bakar fosil di kedua negara tersebut pada tahun 1970-an. (Energi Hijau, 2007) 1.1.2Alasan Pendirian Pabrik Manusia memiliki kehausan yang tidak terpuaskan terhadap energi. Itu terbukti dari permintaan global terhadap energi yang telah meningkat tiga kali lipat sejak tahun 1950. Hingga sekarang, penggunaannya setara dengan 10.000 juta ton minyak setahun. Energy Information Administration, yang merupakan bagian dari Departemen Energi AS dalam International Energy Outlook 2005, memperkirakan konsumsi energi dunia akan meningkat 57% dari tahun 2002 hingga 2025. Permintaan ini merupakan yang tertinggi sejak periode 1975 1980. Sebagian besar peningkatan permintaan terjadi di negara negara berkembang (emerging markets). Namun, mayoritas

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-3 Bab I : Pendahuluan

pasokan energi tersebut masih tergantung pada bahan bakar fosil, yakni batu bara, minyak bumi, dan gas. Kondisi di Indonesia juga sama, cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi konsumsi selama 18 tahun mendatang. Sementara itu, cadangan gas cukup untuk 60 tahun dan batu bara sekitar 150 tahun. Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak. Walapun kebijakan tersebut menekankan penggunaan batu bara dan gas sebagai pengganti BBM, kebijakan tersebut juga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar nabati sebagai alternatif pengganti BBM. Pemerintah Indonesia juga telah memberikan perhatian serius untuk pengembangan bahan bakar nabati (biofuel) ini dengan menerbitkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2006 tertanggal 25 Januari 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. (Energi Hijau, 2007) Berpijak bahwa Indonesia merupakan negara agraris, tentunya dalam setiap panen raya pertanian tanaman pangan di Indonesia ini selalu membawa hasil sampingan atau limbah pertanian yang cukup besar pula. Setiap tahunnya dihasilkan limbah pertanian yang sangat berlimpah hingga mencapai jutaan ton. Limbah pertanian ini terdiri atas: jerami padi, daun jagung, batang jagung, batang jagung, daun kedelai, daun kacang tanah, dan ubi kayu. 1.1.3 Ketersediaan Bahan Baku Jagung (Zea mays) merupakan famili Poaceae dan termasuk sebagai salah satu sumber minyak nabati, potensi Jagung di Indonesia cukup besar. Dalam proses pemanenan jagung terdapat limbah antara lain berupa batang jagung yang sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan. ( Infokom, 2008)

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-4 Bab I : Pendahuluan

Tabel I.1 Luas Panen, Produksi dan Hasil per Hektar Tanaman Jagung Tahun 2003 2007
Keterangan Luas Panen Produksi Satuan/Unit ( 000 Ha) ( 000 Ton) 2003 3.126,8 9.654,1 2004 3.358,5 10.886,4 2005 3.356,9 11.225,2 2006 3.597,9 12.413,4 2007 3.795,7 13.757

(http://www.litbang.deptan.go.id)

1.1.4Kebutuhan, Aspek Pasar Tabel I.2 Data Bioethanol di Indonesia


Produksi bioetanol Tahun (liter/tahun) 2003 2004 2005 2006 2007 158.388.000 160.686.000 167.984.000 169.752.000 174.328.000 % 19,06 19,33 20,21 20,42 20,97 Nilai Eksport Bioetanol (liter /tahun) 506.717.560 581.539.694,5 671.448.405,5 680.088.933 682.819.776 % 16,23 18,62 21,5 21,78 21,87 Nilai Import Bioetanol (liter / tahun) 506.276.550,1 511.397.955,6 521.522.008,9 523.547.530 529.565.340 % 19,53 19,73 20,12 20,2 20,42

(Badan Pusat Statistik Jawa Timur)

Berdasarkan tabel di atas, untuk produksi, eksport dan import bioethanol di Indonesia pada tahun 20032007 semakin meningkat. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dan aspek pasar terhadap bioethanol cukup besar. 1.1.5 Kapasitas dan Lokasi Pabrik I.1.5.1 Penentuan Kapasitas Produksi Produksi bioethanol di Indonesia setiap tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Penentuan kapasitas pendirian Pabrik Bioethanol ini didasarkan pada kebutuhan bioethanol, eksport dan import bioethanol, serta kebutuhan bioethanol dalam negeri, dimana data data tersebut didapatkan dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-5 Bab I : Pendahuluan

Berdasarkan tabel I.1, dapat diambil data pada tahun 2012 untuk penentuan kapasitas produksi: Kapasitas Produksi = (Produksi + Import) - (Eksport) = (194.935.200 + 559.872.400) (939.900.000) liter/tahun. = 185.092.400 liter/tahun. Kapasitas Produksi Pabrik Bioethanol 9,3 % dari kapasitas produksi total = 17.213.593liter/tahun. = 13.581,53 ton /tahun. = 13.500 ton/tahun. 1.1.5.2 Penentuan Lokasi Pabrik Pemilihan lokasi pabrik sangat penting untuk dilakukan, karena akan mempengaruhi jalannya produksi. Pabrik Bioethanol dari Batang Jagung ini didirikan di Jawa Timur, tepatnya di Tuban. Tabel I.3 Produksi Batang Jagung di Indonesia Tahun 2006 Provinsi Produksi (ton/tahun) Jawa Timur Jawa Tengah Lampung Sumatera Utara Jawa Barat
(http://www.litbang.deptan.go.id)

4.011.182 1.856.023 1.183.982 682.024 573.263

Dasar Pemilihan lokasi di Jawa Timur dikarenakan Jawa Timur merupakan provinsi yang menghasilkan limbah batang jagung terbesar di Indonesia.

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-6 Bab I : Pendahuluan

Sedangkan pemilihan lokasi di Tuban dikarenakan Tuban merupakan kota yang menghasilkan limbah batang jagung terbesar diantara kota-kota di Jawa Timur lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel I.3. Selain itu, kota Tuban dekat dengan laut sehingga mempermudah jalur transportasi dan kebutuhan air untuk utilitas di pabrik ini. Tabel I.4 Produksi Batang Jagung di Jawa Timur Tahun 2006 Kota Produksi (ton/tahun) Tuban Jember Kediri Lamongan Malang
(Badan Pusat Statistik Jawa Timur)

325.069 269.347 260.987 252.369 229.746

Supply bahan baku batang jagung untuk Pabrik Bioethanol ini didapatkan dari kota Tuban. Produksi limbah batang jagung di Indonesia cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu energi alternatif. Penggunaan batang jagung sebagai bahan baku pembuatan bioethanol merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia karena kandungan selulosanya cukup besar, yakni 45%. Latar belakang inilah yang mendasari pemilihan judul: Pabrik Bioethanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-7 Bab I : Pendahuluan

1.2 Dasar Teori I.2.1 Bahan Baku Dalam taksonomi tumbuhan, jagung diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledon Ordo : Poales Famila : Poaceae/Gramineae Genus : Zea Spesies : Zea mays L Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Nama zea mays sendiri diberikan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1939. Kata "zea" diambil dari bahasa Yunani yang berarti "padipadian", sedangkan kata "mays" merupakan kosakata orang Indian yaitu "mahiz" yang merupakan sebuatan untuk jagung bagi orang Indian. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun batangnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung batangnya). Batang jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-8 Bab I : Pendahuluan

Batang Jagung (Caulis) Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti pada sorgum dan tebu. Batangnya beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal dari buku-bukunya. Batang jagung termasuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga.Batang jagung bulat (teres),licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), dan cara percabangan monopodial. Jagung juga merupakan tumbuhan annual (anuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek,umurnya kurang dari satu ahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun. Terdapat juga mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga berbentuk roset. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

Gambar I.1 Anatomi Batang Jagung Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,system jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan jaringan pengangkut (xylem dan floem). Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Di antara berkasberkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, bendaTugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-9 Bab I : Pendahuluan

benda ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel batu).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Lahan perkembangan jagung dapat dikembangkan di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nangroe Aceh Darussalam.
(Energi Hijau, 2007)

Gambar 1.2 Batang Jagung Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari bahan baku berupa biomassa seperti jagung, singkong, sorghum, kentang, gandum, tebu, bit, dan juga limbah biomassa seperti batang jagung, limbah jerami, dan limbah sayuran lainnya. Bioethanol diproduksi dengan teknologi biokimia, melalui proses fermentasi bahan baku, kemudian ethanol yang diproduksi dipisahkan dengan air dengan proses distilasi. Bioethanol dapat dibuat dengan dua cara yaitu sintetik kimia dari bahan petroleum atau gas alam dan dengan cara fermentasi. Ethanol yang dihasilkan dengan cara fermentasi disebut juga dengan bioethanol karena berasal dari bahan hayati.

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-10 Bab I : Pendahuluan

Sebagai bahan baku fermentasi alkohol dapat digunakan : 1. Bahan-bahan berserat (selulosa), misalnya dari limbah batang jagung, ampas tebu, jerami, eceng gondok, kayu, dan limbah pertanian yang mengandung sellulosa. Bahan-bahan berserat harus dikonversikan menjadi gula terlebih dahulu, umumnya dengan menggunakan asam mineral. Reaksi perubahan selulosa menjadi ethanol : (C6H12O5)n + n H2O n C6H12O6 hidrolisis selulosa glukosa C6H12O6 glukosa

zymase

2 C2H5OH + 2 CO2 ethanol

2. Bahanbahan yang mengandung gula, misalnya nira, legen, tetes dan sebagainya. Penggunaan paling besar dari gula untuk fermentasi adalah dari molasesnya yang mengandung kira kira 35 48 % berat sukrosa, 15 20 % berat gula invers seperti glukosa dan fruktosa, dan 28 48 % berat padatan non gula, difermentasi pada suhu 2032 C selama 1 3 hari. Reaksi fermentasi dari gula : C6H12O6 + H2O
(Faith & Donald,1961 )

enzym

2 C2H5OH + 2 CO2 + H2O

Yield yang dihasilkan dari proses fermentasi ini 90 %. 3. Bahanbahan berpati, misalnya dari biji-bijian (jagung, beras, sorghum, dan lain-lain) atau dari umbi-umbian (kentang, ubi jalar, ubi kayu dan lain-lain). Bahan baku ini terlebih dahulu dihidrolisis menjadi gula/ sukrosa dengan bantuan enzym. Reaksi : (C6H10O5)n + H2O C12H22O11 amylase Pati sukrosa
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-11 Bab I : Pendahuluan

C12H22O11 + H2O 2 C6H12O6 intervase sukrosa glukosa C6H12O6 + H2O 2 C2H5OH + 2 CO2 + H2O zymase glukosa ethanol
(Othmer, 1978 )

Data Perkembangan Produksi Etanol Tabel I.5 Pabrik Ethanol di Indonesia Kapasitas Nama Perusahaan Produksi Molindo Raya 50 juta liter/tahun Industri PTPN XI 7 juta liter/tahun Aneka Kimia Raya 17 juta liter/tahun Indo Acidatama 45 juta liter/tahun Madu Baru 7 juta liter/tahun PSA Palimanan 7 juta liter/tahun Japura Sarana Jaya 3,6 juta liter/tahun Indo Lampung 50 juta liter/tahun Distilery Permata Sakti 5 juta liter/tahun Molasindo 3,6 juta liter/tahun Basis Indah 5 juta liter/tahun
(Bioethanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan, 2007)

Lokasi Lawang, Jatim Jatiroto, Jatim Mojokerto, Jatim Solo, Jateng Yogyakarta, DIY Cirebon, Jabar Cirebon, Jabar Lampung Medan, Sumut Medan, Sumut Makasar, Sulsel

Pada tabel I.6 menunjukkan data tentang produksi Ethanol di Dunia. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi ethanol masih rendah dalam memenuhi kebutuhan pasar bioethanol.

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-12 Bab I : Pendahuluan

Tabel I.6 Produksi Ethanol di Dunia Tahun 2004-2005 (juta galon / tahun) No Negara 2004 2005 No Negara 2004 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total Brazil USA Cina India Perancis Rusia Afrika Selatan Inggris Saudi Arabia Spanyol Thailand Jerman Ukrania Kanada Polandia Indonesia Argentina 3.989 3.535 964 462 219 198 110 106 79 79 74 71 66 61 53 44 42 4.227 4.264 1.004 449 240 198 103 92 32 93 79 114 65 61 58 45 44 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Itali Australia Jepang Pakistan Swedia Filipina Korea Selatan Guatemala Kuba Ekuador Meksiko Nicaragua Mauritius Zimbabwe Kenya Swaziland Lain - lain 40 33 31 26 26 22 22 17 16 12 9 8 6 6 3 3 338 10.770

2005 40 33 30 24 29 17 17 17 12 14 12 7 3 5 4 3 710 12.150

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-13 Bab I : Pendahuluan


Catatan : 1 gallon = 3,875 liter (Bioethanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan, 2007)

I.3 Sifat Fisika dan Kimia I.3.1 Bahan Baku Utama Tabel 1.7 Komposisi Bahan dalam Batang Jagung Kandungan Komposisi Selulosa 45 % Pentosan 35 % Lignin 15 % Abu 5% Total 100 %

Selulosa ( (C6H10O5)n ) Komponen utama penyusun jaringan sel tumbuhtumbuhan pada umumnya adalah selulosa. Sifat Fisika : - Mempunyai serat dengan warna putih. - Tidak larut dalam air dan organik lainnya. Sifat Kimia : - Polimer alam berupa zat karbohidrat (polisakarida). - Terhidrolisa dalam uap air panas menjadi glukosa. (C6H12O5)n + n H2O hidrolisis n C6H12O6 selulosa glukosa 1. Terhidrolisa dalam larutan asam membentuk glukosa. (C6H12O5)n + n H2O H2SO4 n C6H12O6 selulosa glukosa
(Wertheim, 1956)

Bereaksi dengan asam asetat membentuk selulosa asetat. Beraksi dengan asam nitrat membentuk selulosa nitrat.
(Meyer & Lilian, 1960)

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-14 Bab I : Pendahuluan

Selulosa mempunyai rumus molekul 2(C6H10O5)n, dengan n adalah derajat polimerisasi. Panjang suatu rangkaian selulosa tergantung pada derajat polimerisasinya. Semakin panjang suatu rangkaian selulosa, maka rangkaian selulosa tersebut mempunyai serat yang lebih kuat, lebih tahan terhadap pengaruh bahan kimia, cahaya dan mikroorganisme.
(Fieser & Fieser,1960)

I.3.2 Bahan Baku Pendukung 1. Saccharomyces Cereviciae - Merupakan khamir permukaan (top yeast) dan selama fermentasi terbawa ke permukaan dari bir yang sedang difermentasi. - Merupakan mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5 dan 20 mikron. - Dapat tumbuh dalam media cair dan padat. - Pertumbuhan dengan bertunas dapat berkembang dari setiap bagian permukaan sel induk (pertunasan multipolar). - Merupakan mikroorganisme yang bersifat saprofitik. - Hidup dalam lingkungan yang bergula dan pH rendah.
(Buckle, dkk, 1985)

Morfologi berupa sel spiral. Menghasilkan 1 4 spora per Acus. Metabolisme sangat kuat di dalam proses fermentasi.
(Suharto, 1995)

Digunakan sebagai inokulum. Sebagai biakan murni yang ditambahkan sebanyak 5 10% dari volume fermentor.
(Soebiyanto & Tjokroadikoesomo, 1985)

Kondisi optimum adalah pH 3,5 5,5 dengan suhu antara 30 35 oC dengan kekentalan 14 20 % TS (total sugar).

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-15 Bab I : Pendahuluan

Menghasilkan enzim zimase dan intervase. Enzim intervase berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa). Enzim zimase mengubah glukosa menjadi ethanol. Di bawah kondisi anarobik dan konsentrasi glukosa tinggi, Saccharomyces cerevisiae tumbuh dengan baik, tetapi sedikit menghasilkan alkohol. Saccharomyces cerevisiae tidak mempunyai amylase, maka starch harus dihidrolisis.
(Crueger & Crueger, 1985)

2. Ammonium Sulfat (NH4)2.SO4 Othmer, Kirk, 1978, menjelaskan tentang sifat fisika dan sifat kimia dari ammonium sulfat, yaitu : Sifat Fisika : - Berat molekul 132,14 gr/mol. - Berwarna putih. - Digunakan sebagai nutrisi yang ditambahkan pada mash. - (NH4)2SO4 yang ditambahkan (400-1000) gram/1000 liter mash. - Specific Gravity = 1,77. - Titik lebur 580oC. Sifat Kimia : - Kelarutan (pada 100 oC) adalah 103,89. - Tidak larut dalam alkohol dan aseton. - Larutan dengan konsentrasi 0,1 M memiliki pH 5,5. - Dapat dibuat dari reaksi antara amoniak dan asam sulfat. 2 NH4OH + H2SO4 (NH4)2.SO4 + H2O 3. Asam Phospat (H3PO4) Menurut Otmer Kirk, 1978, sifat-sifat dari Asam Phospat adalah sebagai berikut : Sifat Fisika : - Berbentuk kristal.
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-16 Bab I : Pendahuluan

Berwarna putih. Titik lebur 29,25 oC. Titik beku 34,6 oC. Titik didih 158oC. Digunakan sebagai nutrisi. Sifat Kimia : Larut dalam air. Pada 150 oC menjadi anhidrat. Pada temperatur tinggi, asam dapat bereaksi dengan metal dan teroksidasi. Asam fosfat dapat direduksi dengan pereduksi kuat seperti H2.

4. Antifoam ( Turkey Red Oil) Sifat Fisika dan Kimia : - Warna kuning kecoklatan. - Merupakan cairan yang viscous. - Titik didih 1500C. - Titik lebur 00C. - Larut dalam air, membentuk larutan encer. - Specific gravity 1,015 (200C) untuk 50% dan 1,03 (200C) untuk 70%. Kegunaan: - Untuk pupuk organik. - Sebagai surfaktan dan wetting agent pada industri tekstil. - Sebagai defoaming pada industri kertas. - Sebagai emulsifier pada industri kosmetik. - Sebagai pelumas pada industri cat.
(www.porwal.net)

5. Susu Kapur (Ca(OH)2) Sifat Fisika dan Kimia : - Berat molekul = 74,093 gr/mol
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-17 Bab I : Pendahuluan

Bubuk putih lembut atau cairan berwarna. Berbau. Titik lebur = 512 0C Kelarutan dalam air = 0,189 gr/100ml (0oC) ; 0,173 gr/100 ml (200C). Ksp = 4,68 x 10-6 Kepadatan = 2,211 gr/cm3.padat Kegunaan : Sebuah flocculant, dalam air dan pengolahan limbah dan perbaikan tanah asam Bahan dalam air kapur, semen, dan gips

6. Asam Sulfat (H2SO4) Sifat Fisika dan Kimia : - Korosif dan reaktif - Specific gravity asam sulfat murni 1,84 - Titik leleh 10,4 oC - Titik didih 315 338 oC - Tidak berwarna atau berwarna coklat tua (tergantung kemurnian) - Larut dalam air Kegunaan : - Untuk menurunkan pH menjadi 4-5 pada proses sakarifikasi I.3.3 Produk I.3.3.1 Produk Utama 1. Ethyl alkohol (C2H5OH) Ethanol juga disebut etil alkohol (C2H5) adalah alkohol primer dengan rumus kimia CH3-CH2-OH atau C2H5OH. Sifat Fisika : - Titik nyala 13.9oC. - Densitas pada 20 oC adalah 0,789 gr/cm3.
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-18 Bab I : Pendahuluan

Alkohol berbobot rendah, larut dalam air. Berat molekul 46,070 gr/mol. Titik didih 78.4oC . Cairan tidak berwarna, jernih. Melting point (titik leleh) 114 oC. Konstanta kesetimbangan (Ka) : 10-18. Merupakan senyawa aromatik yang volatile (mudah menguap). Mudah terbakar. Termasuk B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Berbau tajam. Spesifik Gravity 0,7851 pada suhu 20 oC. Larut dalam air dan senyawa organik lainnya.
(Joseph, dkk, 1969)

(Fessenden & Fessenden, 1992)

(John & Holum, 1995)

Sifat Kimia : - Dapat bereaksi dengan NaOH membentuk Sodium etoxida. C2H5 + NaOH C2H5ONa + H2O - Dapat mengalami reaksi Esterifikasi. Ethanol dapat bereaksi dengan asam anhidrida atau asam halid untuk menghasilkan ester. C2H5 + (RCO)2 RCOOCH2CH3 + RCOOH - Dapat mengalami reaksi Dehidrasi. Ethanol dapat didehidrasi untuk membentuk ethylene atau ethyl ester. CH3CH2OH CH2 = CH2 + H2O 2 CH3CH2OH CH3CH2OCH2CH3 + H2O - Dapat mengalami reaksi Dehidrogenasi. Ethanol dapat mengalami dehidrogenasi membentuk asetaldehid.
(Othmer, 1978)

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-19 Bab I : Pendahuluan

I.3.3.2 Produk Samping 1. Glukose (C6H12O6) Sifat Fisika : - Larut dalam air yang dingin dan pada semua temperatur - Cp 0.275 gcal/gr pada suhu 20 oC
(Brian, 1975)

Sifat Kimia : - Oksidasi Glukosa dapat dioksidasi oleh silver atau ion Cupper dengan produk silver mirror dengan mudah kemudian terbentuk diammonical silver nitrit. Terjadinya lapisan endapan dari asam caprous merupakan hasil dari reaksi dengan fehling atau larutan benedict. Larutan alkali dari glukosa sangat mudah dioksidasi dalam oksigen atmosfer atau oksidasi yang kuat lagi sehingga larutan benedict tidak hanya mengenai atom aldehyde carbon tetapi juga atom karbon lain. - Reduksi Reaksi elektrolit dari glukosa menghasilkan sorbitol dan mannitol. - Pada suhu 20 oC heat capacitynya 0.3 cal/goC - Berat molekul 180,16 gram/mol - Titik didihnya 146 oC - Spesific gravity 1,05840 2. Carbondioksida (CO2) Sifat Fisika : - Rasa asam. - Temperatur kritis 31,1 oC. - Tekanan kritis 734 kPa. - Densitas liquid (pada 0 oC dan tekanan 101,32 kPa) adalah 1,976 gr/l.

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-20 Bab I : Pendahuluan

Viskositas (pada 25 oC) adalah 0,015 cp. Panas pembentukan pada 25 oC adalah 373,4 btu/mol. Panas laten penguapan 148,6 btu/lb. Spesific gravity pada basis udara 1 adalah 1,53. Melting point pada 5,2 atm adalah - 56,6 oC. Subliming point adalah 78,5 oC. Kelarutan dalam air 179,7 cm3 CO2 dalam 100 cm3 air pada 0oC. - Kelarutan dalam air 90,1 cm3 CO2 dalam 100 cm3 air pada 20 oC. - Larut dalam alkohol. - Tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun.
(Douglas & Considine, 1974)

Sifat Kimia : - CO2 dapat bereaksi dengan H2. CO2 + H2 CO + H2O - CO2 dapat bereaksi dengan amoniak yang terjadi pada pabrik urea untuk menghasilkan amonium karbamat. CO2 + 2 NH3 NH2COONH4 - CO2 merupakan oksidator akhir dari produk karbon.
(Othmer, 1978)

3. Lignin Sifat Fisika : - Berupa padatan (amorf) - Berwarna cokelat Sifat Kimia : - Dapat diperoleh dari pengasaman dengan HCl pekat - Dapat terdegradasi oksidatif menjadi vanilin (antibiotik turunan) dengan menggunakan NaOH dan nitrobenzena

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-21 Bab I : Pendahuluan

4. Asam Asetat (CH3COOH) Sifat Fisika : - Rasa asam. - Temperatur kritis 31,1 oC. - Tekanan kritis 734 kPa. - Densitas liquid (pada 0 oC dan tekanan 101,32 kPa) adalah 1,976 gr/l. - Viskositas (pada 25 oC) adalah 0,015 cp. - Panas pembentukan pada 25 oC adalah 373,4 btu/mol. - Panas laten penguapan 148,6 btu/lb. - Spesific gravity pada basis udara 1 adalah 1,53. - Melting point pada 5,2 atm adalah - 56,6 oC. - Subliming point adalah 78,5 oC. - Kelarutan dalam air 179,7 cm3 CO2 dalam 100 cm3 air pada 0oC. - Kelarutan dalam air 90,1 cm3 CO2 dalam 100 cm3 air pada 20 oC. - Larut dalam alkohol. - Tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun.
(Douglas & Considine, 1974)

Sifat Kimia : - CO2 dapat bereaksi dengan H2. CO2 + H2 CO + H2O - CO2 dapat bereaksi dengan amoniak yang terjadi pada pabrik urea untuk menghasilkan amonium karbamat. CO2 + 2 NH3 NH2COONH4 - CO2 merupakan oksidator akhir dari produk 5. Gliserol Sifat Fisika : - Rumus Kimia : C3H5(OH)3 - Nama Lain : 1,2,3-Propanatriol ; 1,2,3Trihidroksipropana ; Gliserin ; Gliseritol ; Glisil Alkohol

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-22 Bab I : Pendahuluan

Berat Molekul : 92,095 g/mol Titik Didih : 290 oC Titik Leleh : 18 oC Temperatur Kritis : 451,85 oC Tekanan Kritis : 65,82778 atm Specific Gravity (25 oC) : 1,262 Densitas : 1,261 g/cm3 Viskositas : 1,5 Pa.s Panas Jenis : 0,497 kal/g oC Energi : 4,32 kkal/g Flash Point : 160 oC Kenampakan : Cairan kuning pucat

(Chemcad 5.7)

- Kemurnian : 99% - Impuritas : 1% Air


(www.jtbaker.com/msds/w/0600.htm)

Sifat Kimia : a. Hidrolisis Reaksi hidrolisis antara minyak dan air akan menghasilkan asam lemak dan gliserol b. Saponifikasi Jika lemak direaksikan dengan alkali untuk menghasilkan gliserol dan garam atau sabun atau logam alkali c. Interesterifikasi Ester beralkohol rendah diperoleh dengan mereaksikan alkohol secara langsung dengan lemak untuk menggantikan gliserol, biasanya menggunakan katalis alkali. Reaksi ini biasa disebut alkoholisis.
(Swern, 1982)

Kegunaan : - Kosmetik - Dental Cream - Bahan Peledak


Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-23 Bab I : Pendahuluan

- Industri Makanan dan Minuman (solven, emulsifier) - Industri Logam, Kertas, Farmasi 6. Xylose (C5H10O5) Sifat Fisika : - Berbentuk padatan berupa gula kayu - Berwarna Sifat Kimia : - BM = 150,13 g/mol - Titik lebur = 144-145 0C - Kepadatan pada 20 0C = 1,525 g/cm3 - Dapat dihidrogenasi katalitik menghasilkan pengganti gula xylitol. 7. Antifoam 8. Kalsium Sulfat (CaSO4) Sifat Fisika dan Kimia : - Massa molar = 136,14 gr/mol (anhidrat) - Padatan putih - Berbau - Kepadatan = 2,96 gr/ cm3 (anhidrat) - Titik lebur = 1460 0C (anhidrat) - Kelarutan dalam air = 0,0021 gr/100ml (200C, anhidrat) - Ksp = 2,4 x 10-5 - Larut dalam gliserol 9. H2O Sifat Fisika : - Rumus Molekul : HO H - Rumus Kimia : H2O - Berat Molekul : 18, 0153 g/mol - Titik Didih : 100 oC - Titik Beku : 0 oC
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-24 Bab I : Pendahuluan

- Temperatur Kritis : 374,15 oC - Tekanan Kritis : 218,3074 atm - Densitas : 0,998 g/cm3 (cair, 20oC) ; 0,92 g/cm3 (padatan) - Panas Jenis : 0,9995 kal/g oC - Kenampakan : Cairan jernih Sifat Kimia: a. Hidrolisis Reaksi hidrolisis antara minyak dan air akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. I.4 Kegunaan Bioethanol Bioethanol adalah hasil konversi dari bahan baku patipatian, selulosa (berasal dari tumbuh-tumbuhan) yang mempunyai kegunaan dan nilai jual yang sangat tinggi . Kegunaan Bioethanol antara lain : Dalam Industri Kimia 1. Sebagai bahan baku (raw material) untuk membuat senyawa kimia lain seperti : Asetaldehid, Etil Asetat, Asam Asetat, Etilene Dibromida, Glycol, Etil Klorida, dan semua Etil ester. 2. Bahan pembuat minuman keras (minuman beralkohol). 3. Bahan pelarut organik. Sebagai bahan pelarut dalam pembuatan cat, dan bahanbahan komestik. Bidang Kedokteran, Farmasi dan Laboratorium 1. Sebagai bahan antiseptik. 2. Sebagai pelarut dan reagensia dalam laboratorium dan industri. 3. Sebagai cairan pengisi termometer karena ethanol membeku pada suhu - 114o C. 4. Sebagai bahan pembuatan sejumlah besar obat-obatan dan juga sebagai bahan pelarut atau sebagai bahan antara
Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-25 Bab I : Pendahuluan

didalam pembuatan senyawa-senyawa lain skala laboratorium. Bahan Bakar Alternatif Kendaraan Bermotor Bioethanol murni saat ini dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi. Gasohol, merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dibuat dari campuran gasoline dan ethanol.

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

I-26 Bab I : Pendahuluan

halaman ini sengaja dikosongkan

Tugas Akhir : Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi D3 Teknik Kimia FTI ITS Surabaya

You might also like