You are on page 1of 3

Riska Julianti 1006780962 Adm.

Perbankan Syariah MANAJEMEN RISIKO BANK SYARIAH Latar Belakang Kemampuan pengelolaan risiko semakin disadari sebagai salah satu faktor kunci sukses (key success factor) kelangsungan usaha suatu institusi keuangan, sejalan dengan meningkatnya tantangan usaha yang dipicu: a) b) Proses globalisasi yang meningkatkan saling ketergantungan antara sektor keuangan suatu negara dengan negara lainnya ketatnya persaingan usaha dan kemajuan teknologi informasi yang mendorong semakin variatif dan kompleksnya produk keuangan Konsep dan Jenis Risiko Secara umum risiko diinterpretasikan sebagai sebuah ketidakpastian atas suatu posisi Dalam konteks perbankan risiko merupakan potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian Bank Jenis risiko yang dihadapi perbankan meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Reputasi, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan (PBI 5/8/2003). Risiko Bank Syariah Jenis Risiko bank syariah menurut Risk Management Guide IFSB (2004): a. Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Reputasi sebagaimana bank konvensional
b. Equity Investment Risk terkait dengan sharing risiko investasi ketika bank masuk

dalam sebuah partnership (syirkah)


c. Rate of return risk Terkait dengan perubahan ekspektasi return pemilik dana investasi

Menurut Peraturan Bank Indonesia NOMOR 13/23/PBI/2011 Risiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mencakup: a. Risiko Kredit; Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati
b. Risiko Pasar; Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening

administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain Risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. c. Risiko Likuiditas; Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. d. Risiko Operasional; Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. e. Risiko Hukum; Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. f. Risiko Reputasi; Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. g. Risiko Stratejik; Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. h. Risiko Kepatuhan; Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta Prinsip Syariah. i. Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk); Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank. j. Risiko Investasi (Equity Investment Risk). Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.

Risiko Bank Syariah Secara umum potensi perbedaan karakteristik risiko pada bank syariah (dibandingkan bank konvensional) bersumber dari kewajiban memenuhi prinsip syariah maupun dampak dari variasi akad yang digunakan (IFSB,2004): a) different Commencement stage of risk due to non-binding nature of contracts in some instruments b) risk transformation (eg. From market risk to credit risk for murabahah) c) e) risks associated with their own exposures (as a supplier or lessor) in parallel transactions not only fiduciary-type but (possible) extention to agency-type contracts (e.g. in agency bank need to identify investors risk-return appetite) Risiko Bank Syariah Kajian Bank Indonesia (2003) menyimpulkan disamping risiko perbankan secara umum perbankan syariah memiliki keunikan dalam hal: a) b) c) d) e) Potensi adanya risiko investasi (income risk/equity investment risk) Risiko likuiditas yang spesifik terkait dengan perbedaan return (rate of return risk) Market risk yang spesifik dari perubahan harga persediaan Legal risk yang spesifik terkait dengan transaksi menggunakan prinsip syariah Risiko reputasi yang dikaitkan juga dengan pemenuhan prinsip syariah dalam operasional bank Manajemen Risiko Pengaturan Manajemen Risiko Bank Umum secara garis besar mencakup: a. b. Risk Governance Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko Risk Management Pillars 4 pilar manajemen risiko: pengawasan aktif komisaris dan direksi; kebijakan, prosedur dan penetapan limit; identifikasi, pengukuran, monitoring dan sistem informasi manajemen risiko; sistem pengendalian intern c. Disclosure laporan tahunan (pelaksanaan dan arah kebijakan), laporan profil risiko dan laporan produk/aktivitas baru d) different risk mitigation procedures

You might also like