You are on page 1of 5

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Operasi humidifikasi adalah operasi yang bertujuan untuk menigkatkan kadar air dalam udara dengan cara mengontakkan udara dengan air. Selama control terjadi perpindahan sedikit massa air ke dalam udara sehingga kandungan air/uap dalam udara meningkat. Proses perpindahan massa air dari fasa cair ke dalam fasa gas memerlukan panas sensible yang diambil baik dari fasa cair dan gas, artinya panas juga diperlukan pada pertukaran kedua fasa. Pembasahan udara dengan uap air sering dilakukan pada wilayah yang mempunyai suhu udara tinggi dan kering agar diperoleh udara yang lebih basah dan suhu yang lebih rendah. Pemakaian lain udara basah dan dingin adalah untuk memenuhi kondisi optimum untuk budidaya jamur. Dalam industry proses, konsep humidifikasi digunakan untuk memperoleh air dingin dengan menggunakan peralatan cooling tower. Operasi dehumudifikasi adalah operasi yang bertujuan menurunkan kadar uap air dalam udara dengan dua cara, yaitu dengan mengontakkan udara basah dengan adsorbent atau mengontakkan dengan permukaan dingin sehingga udara turun suhunya dan ada sebagian uap air dalam udara mengembun. Pada penyimpanan bahan logam, udara kering biasanya digunakan untuk menjaga lingkungan agar tidak bersifat korosif, sedangkan pada penyimpanan bahan organic udara kering menekan pertumbuhan mikroba sehingga bahan lebih awet. Dalam industry proses peralatan dehumidi berupa kolom adsorbsi.

1.2. Tujuan 1. Menghitung koefisien pindah panas (hGa) dan koefisien pindah massa (kya) pada kolom isian cooling tower. 2. Membandingkan suhu air yang diperoleh dari praktikum terhadap suhu air seharusnya yang diperoleh secara teoritis dari cooling tower. 3. Mengetahui pengaruh laju alir udara (Gs) terhadap kelembaban udara (Y) sepanjang kolom adsorbs. 4. Menghitung harga kelembaban (Y), suhu udara (T), dan entalpi (H) pada beberapa titik dalam kolom adsorbsi untuk menganalisa keadaan kolom.

II. LANDASAN TEORI

2.1. Humidifikasi Humidifikasi adalah suatu proses yang dapat menambah kadar air dalam gas dengan pemanasan dan tanpa pemanasan. Dengan bertambahnya jumlah aliran air yang dikontakkan dengan udara proses maka akan meningkatkan kandungan air dalam udara sampai mencapai kondisi jenuh. Pada proses humidifikasi dengan pemanasan jumlah kandungan air yang diserap oleh udara makin besar. Ini disebabkan karena dengan pemanasan maka temperatur udara akan naik sementara kelembaban relatifnya menjadi turun sehingga kemampuan udara di dalam menangkap air lebih besar bila dibandingkan dengan yang tanpa pemanasan.

Istilah yang digunakan dalam humidifikasi, yaitu : a) Kelembaban (humidity) yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas uap, karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam campuran bila tekanan uap total tetap.

b) Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetimbangan yang dicapai bila suatu massa kecil dari zat cair dikontakkan dalam keadaan adiabatik didalam arus gas yang kontinyu.

c) Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan air pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan parsial uap air dalam campuran udara-air adalah sama dengan tekanan uap air murni pada temperatur tertentu.

d) Kelembaban relative (relative humidity) yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga kelembaban 100% berarti gas jenuh, sedang kelembaban 0% berarti gas bebas uap.

e) Kalor lembab (humid heat) yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu.

f) Entalpi lembab adalah entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang terkandung di dalamnya.

g) Volume lembab (humid volume) adalah volume total satu satuan massa bebas uapbeserta uap yang dikandungnya pada tekanan 1 atm dan suhu gas.

h) Titik embun (dew point) campuran udara-uap air adalah temperatur air pada keadaan dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan uap air dari udara (temperatur padas saat gas telah jenuh oleh uap air). Jadi pada temperatur tersebut uap air dalam udara mulai mengembun dan hal tersebut terjadi apabila udara lembab didinginkan. Pada tekanan yang berbeda titik embun uap air akan berbeda, semakin besar tekanannya maka titik embunnya semakin besar.

i) Temperatur jenuh adiabatic. Pada gambar dibawah ini, campuran uap air dan udara dikontakkan dengan air dingin. Gas yang meninggalkan system mempunyai humidity dan temperature yang berbeda dan proses ini adalah proses adiabatic yaitu tidak ada panas yang ditambahkan atau dihilangkan ke atau dari system. Temperatur air yang disirkulasi akan mencapai temperature keadaan lunak dan temperatur ini disebut temperature jenuh adiabatic

Peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk menambahkan kadar air dapat disebut dengan humidifikator. Contoh alat humidifikator adalah :

Cooling Tower. Air panas disemprotkan dari bagain atas menara dan udara masuk melalui bagian bawah menara. Terjadi kontak langsung antara udara dan air panas. Uap yang keluar dari air panas akan diserap oleh udara dan mengakibatkan kandungan air pada udara meningkat. Udara yang keluar dari bagian atas menara merupakan udara dengan kandungan air yang lebih banyak dan air yang keluar dari bagian bawah menara mengalami penurunan suhu.

Gambar 1. Skema proses humidifikasi

Pada prinsipnya, alat yang bekerja untuk mengeringkan zat padat/cair atau juga menurunkan suhu zat padat/cair sehingga mengakibatkan udara yang terkandung dalam system menjadi meningkat kandungan airnya disebut humidifikator.

2.2. Dehumidifikasi Proses dehumidifikasi (dehumidification) merupakan proses pengurangan kadar air dalam udara. Ada dua metoda dehumidifikasi udara yaitu: Dengan menggunakan koil pendingin Menggunakan bahan hygroskopis yang berupa absorbent padat atau absorbent cair

Metoda yang umum digunakan hingga saat ini adalah dengan menggunakan koil pendingin dan absorbent padat seperti silica gel. Peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar air dalam udara dapat disebut dengan dehumidifikator. Contoh dehumidifikator antara lain: Drying tower Pada drying tower, udara basah masuk dari bagian bawah menara. Di dalam menara terdapat isian berupa calcium oxide. Calcium oxide tersebut akan menyerap kandungan uap air yang terdapat pada udara sehingga mengakibatkan udara yang keluar dari bagian atas merupakan udara kering. Selain calcium oxide, zat lain yang

bisa digunakan untuk menangkap uap air adalah silica gel yang biasa digunakan pada desikator.

Gambar 2. Skema proses dehumidifikasi

You might also like