You are on page 1of 5

Padatan

Adalah partikel yang terikat kuat sehingga saling bersentuhan. Ada 2 jenis padatan yaitu :

a. Kristal :
Zat padat yang memiliki partikel teratur, misalnya : gula, NaCl, belerang dan kalium. Memiliki titik lebur yang tajam, permukaan nya teratur dan strukturnya dapat menggambarkan pola susunan atom, molekul atau ion dan ukuran atom serta ion penyusunnya, serta dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Isomorfik : Dua zat yang memiliki struktur Kristal yang sama. Contoh : NaF dan MgO, K2SO4 dan K2SeO4 2. Polimorfik : Suatu zat yang memiliki dua struktur Kristal atau lebih. Contoh : belerang memiki struktur rombohedral dan monoklin. Lokasi partikel penyusun padatan kristal (ion, atom atau molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan lokasi setiap partikel disebut titik kisi. Satuan pengulangan terkecil kisi disebut dengan sel satuan.

Gambar 8.1 Definisi sel satuan. Sel satuan digambarkan dengan garis tebal. Jarak antar dua titik sepanjang ketiga sumbu didefiniskan sebagai a, b dan c. Sudut yang dibuat antar dua sumbu didefinisikan sebagai , dan . Sel satuan paling sederhana adalah kubus. Tiga sumbu kubus dan beberapa sel satuan lain tegak lurus satu sam lain, namun untuk sel satuan lain sumbu-sumbu itu tidak saling tegak lurus. Faktor yang mendefinisikan sel satuan adalah jarak antar titik dan sudut antar sumbu. Faktorfaktor ini disebut dengan tetapan kisi (kadang disebut juga parameter kisi) (Gambar 8.1). Di tahun 1848, kristalografer Perancis Auguste Bravais (1811-1863) mengklasifikasikan kisi kristal berdasarkan simetrinya, dan menemukan bahwa terdapat 14 jenis kisi kristal seperti

diindikasikan dalam Gambar 8.2. Kisi-kisi ini disebut dengan kisi Bravais. Ke-empat belas kisi diklasifikasikan menjadi tujuh sistem kristal.

Besarnya sel satuan dapat ditentukan dengan hukum Bragg, yang diusulkan oleh fisikawan Inggris William Lawrence Bragg (1890-1971) di tahun 1912. Untuk mendapatkan informasi detail susunan akurat partikel dalam kristal, pengukuran intensitas puncak difraksi perlu dilakukan.

b. Amorf :
Zat padat yang memiliki susunan partikel yang sebagian teratur dan sedikit agak mirip dengan padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di keseluruhan padatan. Banyak padatan amorf di sekitar kita-gelas, karet dan polietena memiliki keteraturan sebagian (Gambar 8.3). Contoh : kaca, karet, dan plastik. Melunak dan melebur dalam rentang suhu yang besar. Fitur padatan amorf dapat dianggap intermediate antara padatan dan cairan. Baru-baru ini perhatian telah difokuskan pada bahan buatan seperti fiber optik dan silikon amorf (Tabel 8.1).

Gambar 8.3 Padatan kristalin dan amorf Terdapat perbedaan besar dalam keteraturan partikel penyusunnya. Beberapa ilmuwan bertahan dengan pendapat bahwa padatan amorf dapat dianggap wujud keempat materi. Tabel 8.1 Beberapa contoh padatan amorf fungsional Amorf Penggunaan material Gelas kuarsa Gelas khalkogenida Silikon amorf Logam besi/kobal amorf polimer Serat optik Membran selenium untuk mesin fotokopi Sel surya (bahan magnetik) polistirene

Karbon amorf Silika gel

karbon hitam (adsorben) gel (adsorben)

Fasa
Diagram fase : Diagram fase adalah sejenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari suatu zat yang sama. Dalam matematika dan fisika, diagram fase juga mempunyai arti sinonim dengan ruang fase. Komponen-komponen umum diagram fase adalah garis kesetimbangan atau sempadan fase, yang merujuk pada garis yang menandakan terjadinya transisi fase. Titik tripel adalah titik potong dari garis-garis kesetimbangan antara tiga fase benda, biasanya padat, cair, dan gas. Solidus adalah temperatur di mana zat tersebut stabil dalam keadaan padat. Likuidus adalah temperatur di mana zat tersebut stabil dalam keadaan cair. Adalah mungkin terdapat celah di antara solidus dan likuidus; di antara celah tersebut, zat tersebut terdiri dari campuran kristal dan cairan.

You might also like