You are on page 1of 13

MAKALAH MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH Makalah Ini Diajukan Sebagai Tugas Kemuhammadiyahan

PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah disahkan oleh Mutamar Muhammadiyah ke-37 yang diselenggarakan pada tahun 1968 di kota Yogyakarta. Dalam sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-37 dibahas berbagai masalah yang akan dijadakan acara Mutamar, antara lain dibahas tentang perlunya tajdid di segala bidang, termasuk tajdid ideologi Muhammadiyah. Gagasan tersebut dapat diterima oleh sidang, dan untuk merumuskannya, oleh sidang diserahkan kepada suatu panitia. Hasil rumusan dari panitia ini selanjutnya dibawa ke Mutamar ke37. Setelah melalui berbagai pembahasan akhirnya disetujui oleh Mutamar dengan catatan agar rumusan tersebut disempurnakan oleh PP Muhammadiyah. Rumusan PP Muhammadiyah dalam hal ini biro ideologi yang melaksanakan amanat dan tugas dari Mutamar seterusnya menyerahkan kepada sidang Tanwir yang berlangsung di Ponorogo. 1.2. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah kami bahas, topik yang diambil untuk makalah ini, maka pembahasan yang akan dikaji dalam topik ini adalah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. Adapun selain dari pada itu, tidak akan kami bahas dalam Makalah ini. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, dibawah ini akan dikemukakan masalah-masalah yang melandasi penulisan makalah ini yaitu: 1. Bagaimana Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah? 2. Bagaimana Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah?

1.4. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dibuat makalah ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. 2. Untuk mengetahui bagaimana Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah disahkan oleh Mutamar Muhammadiyah ke-37 yang diselenggarakan pada tahun 1968 di kota Yogyakarta. Dalam sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-37 dibahas berbagai masalah yang akan dijadakan acara Mutamar, antara lain dibahas tentang perlunya tajdid di segala bidang, termasuk tajdid ideologi Muhammadiyah. Gagasan tersebut dapat diterima oleh sidang, dan untuk merumuskannya, oleh sidang diserahkan kepada suatu panitia. Hasil rumusan dari panitia ini selanjutnya dibawa ke Mutamar ke37. Setelah melalui berbagai pembahasan akhirnya disetujui oleh Mutamar dengan catatan agar rumusan tersebut disempurnakan oleh PP Muhammadiyah. Rumusan PP Muhammadiyah dalam hal ini biro ideologi yang melaksanakan amanat dan tugas dari Mutamar seterusnya menyerahkan kepada sidang Tanwir yang berlangsung di Ponorogo. 2.2. Matan atau Isi Rumusan yang kemudian menjadi gagasan adalah sebagai berikut: a. Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan islam, bercita-cita dan berkerja untuk terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah dimuka bumi. b. Muhammadiyah juga berkeyakinan bahwa islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rosul-Nya sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada unmat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materil dan spiritual duniawi dan ukhrowi. c. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam juga berdasarkan Al Quran kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan Sunah Rosul yang berisi penjelasan dan

pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran islam. d. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-bidang aqidah, ahlak, ibadah, muamalat duniawiyah. 1. 'Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejalagejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam. 2. Akhlak Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia 3. Ibadah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. 4. Muamalah Duniawiyah Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapatkan karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,kemerdekaan bangsa dan Negara republik Indonesia berfalsafah pancasila,agar menjadikan Negara yang adil dan makmur diridhoi Allah SWT.

2.3. Sinstematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCH A. Sistematika a) Rumusan Matan keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah terdiri dari lima angka b) Lima angka tersebut dikelompokan menjadi tiga kelompok Kelompok pertama : Mengandung Pokok-pokok persoalan yang besifat ideologis sebagaimana tersimpul dalam angka satu dan dua yang berbunyi : 1. Muhammadiyah adalah gerakan berdasarkan islam dan dakwah amar maruf nahi munkar, berakidah islam dan bersumber pada Al-quran dan sunnah, bercita-cita an bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama adil makmur yang di Ridhoi oleh Allah SWT, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah di muka bumi. 2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah ajaran Allah yang diwahyuukan kepada Rosulnya sejak Nabi Adam sampai Muhammad sebagai hidayat dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa,dan menjamin kesejahteraan hidup materi dan spiritual duniawi dan ukhrowi. Kelompok kedua : Mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah, ialah : angka 3 dan 4, yang berbunyi : 3. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan : a. Al-Quran b. As-Sunnah 4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanannya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidangidang : a. Akidah b. Akhlak c. Ibadah d. Muamalah Duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bidah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran islam.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan pedoman kepada ajaran-ajaran Al-quran dan nSunnah, tidak bersendi dengan nilai-nilai ciptaan manusia.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rosullullah tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanannya muamalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) degan berdasarkan ajaran agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepda Allah.

Kelompok ktiga : Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam masyarakat Indonesia, ialah angka 5 yang berbunyi : 5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dam negara indoonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah swt : Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghofur.

B. Pedoman untuk memahami MKCH Uraian singkat mengenai Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah c) Pokok-pokok persoalan yang bersifat idiologis, yang terkandung dalam angka 1 dan 2 dari Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, ialah : a) Akidah : Muhammadiyah adalah gerakan islam. b) Cita-cita : Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya Masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah swt. c) Ajaran yang digunakan untuk melaksanakan dalam mencapai cita-cita tersebut : Agama islam adalah agama Allah sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, dunia dan ukhrowi.

d) Fungsi aqidah dalam persoalan Keyakinan dan Cita-cita hidup adalah sebagai sumber yang menentukan bentuk keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri. Berdasarkan Islam, artinya ialah: Islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita hidupnya. Ajaran Islam, yang inti ajarannya berupa keper-cayaan: tauhid membentuk keyakinan dan cita-cita hidup; bahwa hidup manusia di dunia ini semata-mata hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT, demi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Hidup beribadah menurut ajaran Islam, ialah hidup bertaqarrub kepada Allah SWT, dengan menu-naikan amanah-Nya serta mematuhi ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturanNya guna mendapatkan keridhaan-Nya. Amanah Allah yang menentukan fungsi dan misi manusia dalam hidupnya di dunia, ialah manusia sebagai hamba Allah dan khalifah (pengganti)Nya yang bertugas mengatur dan membangun dunia serta menciptakan dan memelihara keamanan dan ketertibannya untuk memakmurkannya. e) Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan Keyakinan dan cita-cita hidup ialah : sebagai kelanjutan/konsek-wensi dari Aqidah. Hidup yang beraqidah Islam, seperti yang disimpulkan pada angka 4 diatas, tidak bisa lain kecuali menimbulkan kesadaran pendirian, bahwa cita-cita/tujuan yang akan dicapai dalam hidupnya di dunia, ialah terwujudnya tatakehidupan masyarakat yang baik, guna mewujudkan kemak-muran dunia dalam rangka ibadahnya kepada Allah SWT. Dalam hubungan ini, Muhammadiyah telah mene-gaskan cita-cita/tujuan perjuangannya dengan: ...sehingga terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur, yang diridhai Allah SWT. (AD PS.3) Bagaimana bentuk/wujud masyarakat uatama yang adil dan makmur, yang diridhai Allah SWT yang dimaksud itu, harus dirumuskan dalam satu konsepsi yang jelas, gamblang dan menyeluruh. f) Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang beraqidah Islam dan dikuatkan oleh hasil penyelidikan secara ilmiah, historis dan sosiologis.

Muhammadiyah berkeyakinan, bahwa ajaran yang dapat untuk melaksanakan hidup yang sesuai dengan Aqidahnya dalam mencapai cita-cita/tujuan hidup dan perjuangannya sebagaimana dimaksud, hanyalah ajaran Islam. Untuk itu sangat diperlukan adanya rumusan secara kongkrit, sistematis dan menyeluruh tentang konsepsi ajaran Islam yang meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia/masyarakat, sebagai isi dari pada masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. g) Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang persoalan-persoalan pokoknya telah diuraikan dengan singkat di atas, adalah : Dibentuk/ditentukan oleh pengertian dan fahamnya mengenai agama Islam. Agama Islam adalah sumber keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, Maka dari itu, faham agama bagi Muhammadiyah dalah merupakan persoalan yang essensial bagi adanya keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah. h) Faham Agama 1. Agama islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasulnya, sejak nabi adam sampai Muhammad saw. Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yang terahir, diutus dengan membawa syariat agama yang sepurna, untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Maka dari itu agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad itulah yang tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa masa selanjutnya. Agama (yakni agama islam yang dibawa oleh nabi Muhammad saw) ialah apa yang diturunkan Allah didalam Al-quran dan yang tersebut dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan umat manusia didunia maupun akhirat. Agama ialah apa yang disyariatkan Allah dengan perantara Nabi-nabinya berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia didunia dan akhirat. (putusan Majelis tarjih).

2. Dasar Agama Islam Muhammadiyah mendedikasikan dirinya kepada Al-quran dan Sunnah. 3. Al-Quran dan Sunnah sebagai penjelasannya adalah pokok dasar hukum/ajaran slam yang mengandung ajaran yang benar. a. Mengungkapkan dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam AlQuran dan Sunnah. b. Mengetahui maksud-maksud yang tercakp dalam pengertian Al-Quran dan Sunnah. Sedangkan untuk mencari cara dan dalam melaksanakan ajaran Al-Quran dan Sunnah dalam mengatur dunia guna memakmurkannya, akal pikiran yang dinamis dan progresif mempunyai peran yang penting dan lapangan yang luas. Begitupula akal pikiran alrayu adalah alat untuk mempertimbangkan seberapa jauh pengaruh keadaan dan waktu terhadap penerapan suatu ketentuan hukum dalam batas maksud-maksud pokok ajaran agama. 4. Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu ijtihad senantiasa terbuka. 5. Muhammadiyah berpendirian bahwa orang dalam beragama hendaklah berdasarkan pengertian yang benar, dengan ijtihad atau ittiba. 6. Muhammadiyah dalam menetapkan tuntunan yang berhubungan dengan masalah agama, baik bagi kehidupan perseorangan ataupun bagi kehidupan gerakan, adalah dengan dasar seperti yang tersebut diatas, dilakukan dengan musyawarah oleh para ahlinya, dengan cara yang sudah lazim yang dikenal tarjih, ialah membanding-bandingkan pendapat-pendapat dalam musyawarah dan kemudian mengambil mana yang mempunyai alasan yang lebih kuat. 7. Dengan dasar dan cara memahami agama seperti diatas, Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran islam merupakan kesatuan ajaran yang tidak boleh dipisah-pisah dan meliputi Akidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalat Duniawiyah. Dimana semuannya itu bertumpu dan untuk mencerminkan kepercayaan Tauhid dalam hidup dan kehidupan Manusia, dalam wujud dan bentuk hidup dan kehidupan yang semata-mata

untuk beribadah kepada Allah swt dalam arti yang luas dan penuh seperti ibadah yang diruskan oleh Majelis Tarjih : Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah ditentukan dan disinari oleh islam ,islam sebagai sumber ajaran yang menentukan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah.Hidup beribadah menurut ajaran islam adalah hidup bertaqarub kepada Allah denagan menunaikan amanat serata mematuhi ketentuan yang telah menjadi peraturan agar mendapatkan ridho dari Allah SWT. i) Fungsi dan Misi Muhammadiyah Berdasar keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumber ajaran islam yang murni, muhammadiyah menyadari akan kewajibanya berjuang dan mengajak segenap golongan dan lapaisan bangsa Indonesia untuk mengatur dan membangun tanah air dan Negara Republik Indoneia sehinga tercapai kebahagian materiil dan spiritual yang di ridhoi Allah swt .Semua yang ingin dilaksanakan dan dicapai Muhammadiyah bukanlah hal yang baru tetapi wajar,sedangkan pola perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai keyakinan dan cita-cita hidupnya dalam masyarakat Negara Republik Indonesia,satu-satunya jalan yang ditempuh ialah menggunakan dakwah islam dan amar makruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenarnya.

BAB III PENUTUP Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: 1. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW; 2. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksanakannya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-bidang aqidah, ahlak, ibadah, muamalat duniawiyah. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT: "BALDATUN THAYYIBATUN WA ROBBUN GHOFUR"

DAFTAR PUSTAKA Mabhaj Gerakan Muhammadiyah Idiologi, Khittah, dan Langkah, suara Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah. Yogyakarta. 2009 http://alfauzi.blogspot.com/2007/10/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup.html http://muhammadiyahpedia.com/index.php?title=Matan_Keyakinan_dan_Citacita_Hidup_Muhammadiyah http://www.scribd.com/doc/14213368/MKCHM

You might also like