You are on page 1of 63

PEMERIKASAAN FISIK PADA ORANG DEWASA

Oleh to Click : edit Master subtitle style Shervil Kagayaita S. 1202300049

3/13/13

PENDAHULUAN
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status kesehatan pasien. Pemeriksaan fisik ini bertujuan

Mengumpulkan data tentang kesehatan pasien,

3/13/13

PENDAHULUAN
Teknik Pemeriksaan Fisik Inspeksi : Mengamati Yang diamati : Ukuran, Bentuk, Warna, Kesimetrisan, Posisi, abnormalitas Palpasi : Meraba

Tujuan : Menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan, tekstur, mobilitas. Perkusi : Mengetuk

Tujuan : Untuk mengetahui ukuran, Batas, Konsistensi organ, Menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh
3/13/13

Auskultasi: Mendengarkan

PENDAHULUAN
Gambar Teknik pemeriksaan fisik :
PERKUSI Sumber:supikgf.blogspot.com

PALPASI Sumber : healthcentral.com 3/13/13

AUSKULTASI Sumber:

PENDAHULUAN
Pendekatan Head to Toe : dr kepala - kaki Per System : per sistem tubuh Pemeriksaan Fisik Head to Toe adalah pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Kepala

Rambut (Inspeksi & palpasi ) Kulit Kepala (Inspeksi & palpasi)

3/13/13

PENDAHULUAN

Wajah

Mata (Inspeksi & palpasi) Hidung (inspeksi & palpasi) Mulut (inspeksi & palpasi) Telinga (inspeksi)

Leher (Inspeksi & palpasi)

Dada (inspeksi, palpasi, perkusi & auskultasi) 3/13/13

Jenis Alat untuk Pemeriksaan Fisik Umum


Alat pemeriksaan fisik,antara lain :
Tensimeter / spigmomanomet er 2. Stetoskop 3. Thermometer 4. Senter kecil 5. Meteran pita/metlin 6. Reflex hammer 7. Timbangan berat badan 8. Pengukur tinggi badan 3/13/13 9. Jam yang ada
1. 10. 11.

12. 13. 14.

15. 16.

17. 18.

Spatula lidah Kartu pemeriksa ketajaman visual Bengkok Handuk Wastafel dengar air mengalir Sarung tangan Larutan klorin 0,5% dalam baskom Selimut Tempat sampah

Bahan-bahan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik umum adalah : Kapas steril/kapas air DTT Kassa steril Sabun antiseptik Alat tulis Lembar medical record

Bahan-bahan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik umum

1. 2. 3. 4. 5.

3/13/13

1. KEPALA
Rambut : Inspeksi

Kesimetrisan Warna rambut kusam atau tidak Adanya patah patah pada rambut atau tidak Distribusi / pengelompokkan rambut Kelembapan rambut.

3/13/13

1. KEPALA
Kulit Kepala Inspeksi

Bagaimana permukaannya bersih atau tidak Kesimetrisan Ada atau tidaknya luka. Ada tidaknya ketombe Rontok atau tidak

3/13/13

2. WAJAH
Permukaan Wajah
q

Inspeksi

Kesimetrisan wajah Ada atau tidaknya benjolan Ada atau tidaknya oedem / pembengkakan

Palpasi

3/13/13

Dengan cara menekan pangkal hidung dengan ibu jari.

2. WAJAH
Mata
q

Inspeksi Kesimetrisan mata Kesimetrisan bola mata (juling atau tidak) Pergerakan bola mata Amati konjungtiva apakah anemis atau tidak, dengan cara menarik kelopak mata ke bawah dan pasien dianjurkan melihat ke atas

3/13/13

2. WAJAH

Amati ukuran bentuk, gerakan pupil dengan cara berikan sinar lalu menjauhkan sinar Amati fundus dengan cara menggunakan oftalmoskop Melakukan tes reflek cahaya cornea dengan cara berikan cahaya langsung ke dalam mata dari jarak kurang lebih 40,5 cm Lakukan tes penglihatan warna

3/13/13

2. WAJAH
Hidung
q

Inspeksi Kesimetrisan Hidung Septum terletak ditengah atau tidak Ada tidaknya tulang hidung Ada atau tidaknya benda asing, polip, keradangan serta pendarahan.

3/13/13

2. WAJAH
q

Palpasi Aliran napas lancar / mampet Cara : Meletakkan jari telunjuk pada bawah hidung. Mengintruksi pasien untuk menghembuskan nafas keras keras. Merasakan aliran napasnya lancar atau mampet.

3/13/13

2. WAJAH
Mulut
q

Inspeksi Bibir simetris atau tidak Adanya Cyanosis (lebam biru) pada bibir atau tidak

Lidah warnanya kemerah merahan dan basah, permukaan kasar / tidak, selaput lendir licin dan mengkilap. 3/13/13

2. WAJAH

Amati keadaan faring dengan menggunakan spatel lidah yakni menekan bagian samping lidah dan gunaka lampu senter untuk melihat kondisi faring. Kemampuan menggigit, mengunyah, menelan, dengan cara menganjurkan pasien untuk membuka mulut Palpasi

q 3/13/13

2. WAJAH
Telinga
q

Inspeksi Kesimetrisan telinga (bentuk dan ukuran) Tegangan kulit telinga

Inspeksi liang telinga dengan spekulum untuk melihat adanya keradangan dan benda asing atau tdk serta kebersihan telinga. 3/13/13

2. WAJAH

Mengamati membran timpani utuh atau tidak terjadi peradangan atau tidak dengan menggunakan otoskop

Telinga ditarik keatas lalu di beri penerangan senter. Mengamati membran timpani utuh atau tidak terjadi peradangan atau tidak. Apabila memantulkan cahaya perak maka membran timpani normal dan utuh. 3/13/13

3. LEHER
Inspeksi : Kesimetrisan Leher Mengamati bentuk terdapat bendungan atau tonjolan atau tidak. Inspeksi pergerakan, ada tidaknya masa dan kekakuan leher. Inspeksi bentuk dan ukuran kelenjar limfe
3/13/13

Palpasi :

3. LEHER

Terdapat benjolan getah bening (nodus lymphaticus) disetiap sisi leher. Pada vena jugularis adanya pembesaran atau tidak Ada atau tidaknya pembesaran pada kelenjar thyroid

3/13/13

Cara : Palpasi dengan menggunakan satu tangan dari

4. DADA
Inspeksi

Adanya deformitasa (perubahan bentuk dada) atau tida Kesimetrisan dada besar dada, gerakan dada , adanya penonjolan atau tidak Adanya kesimetrisan frem suara

Palpasi

3/13/13

5. PAYUDARA
Inspeksi : Posisi klien disamping Simetris atau tidak (puting berada di pertengahan klanikula) Bentuk puting susu menonjol atau kedalam Ada kolotrum atau cairan lain apa tidak Palpasi
3/13/13

Terdapat benjolan atau tidak.

6. PARU - PARU
Inspeksi Kesimetrisan bentuk dan gerakan pernafasan. Diameter dada lebih besar secara dilihat menyamping dari pada dari belakang ke depan Gerakan pernafasan biasanya teratur dan lancar
3/13/13

Adanya penonjolan dan

6. PARU - PARU
Perkusi Untuk mengetahui posisi dan besarnya paru- paru dan untuk mengetahui adanya udara, cairan atau benda padat dalam paruparu. Jika paru-paru yang berisi udara normal diketuk akan bunyi bergaung kras bernada nada dan lama. Cara : mengetukkan ujung jari 3/13/13 atau jari telunjuk langsung ke

6. PARU - PARU
Auskultasi Menilai suara nafas dasar dan suara nafas tambahan yang dapat dilakukan diseluruh dada dan punggung Dari kanan ke kiri dengan membandingkannya kemudian dari bagian atas ke bawah dan menekan daerah stetoskop yang 3/13/13 kuat.

7. JANTUNG
Inspeksi Untuk mengetahui denyut pada pericordium dan pembuluh leher Pericordium diperiksa untuk mengetahui denyut bilik jantung yang dikenal dengan denyut apikal (apex). Adanya getaran bising.
3/13/13

Palpasi

7. JANTUNG
Auskultasi Memeriksa suara jantung yaitu nada, intensitasnya, lamanya dan waktunya dalam siklus gerak jantung. Perkusi untuk menilai adanya pembesaran jantung atau tidak.
3/13/13

8. ABDOMEN
Inspeksi Mengamati kesimetrisannya, pegangannya (distensio), gerakan kembung kembung (peristaltik). Menilai bentuk dan ukurannya Mengamati apakah ada massa dan pembuluh darah. Auskultasi
3/13/13

Mendengarkan adanya bising usus

8. ABDOMEN
Palpasi Untuk mengetahui nyeri tekan yang akan mewakili bagaimana keadaan organ dalam.

Cara : menekan perut menggunakan tangan pada bagian bagian yang telah dibagi 9 kuadran. Apabila nyeri maka ada kelainan.

Ada tidaknya benjolan


3/13/13

Perkusi

9. GENETALIA
Inspeksi Melihat kesimetrisan genetalia eksterna. Melihat ada tidaknya cairan ,darah, luka pada serviks
o

3/13/13

Melakukan pemeriksaan panggul atau kondisi servisks dengan spekulum yang dibasahi air atau jeli. Meletakkan dengan hati hati lalu memeriksa ada tidaknya lendir dan darah ataupun luka

9. GENETALIA
Palpasi Palpasi pada kelenjar bartholin untuk mengetahui adanya pembengkakan, massa, kista atau cairan Untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan, dan massa.
o

3/13/13

Pemeriksaan menggunakan 2 tangan yakni satu tangan di atas

9. GENETALIA
Laki Laki Inspeksi

memperhatikan ukuran, bentuk penis, testis dan kelainankelainan seperti hipospadia, epispadia, fimosis, radang pada testis dan skrotum.

3/13/13

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI


Click to edit Master subtitle style

3/13/13

PENDAHULUAN
Pemeriksaan fisik pada bayi dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatannya. Waktu pemeriksaan fisik dapat dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan akan pulang dari rumah sakit. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, ada beberapa hal yang perlu 3/13/13

PENDAHULUAN
1.

Bayi sebaiknya dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas, atau lepaskan pakaian hanya pada daerah yang diperiksa.

2.

Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat lebih dulu, seperti 3/13/13

PENILAIAN APGAR SCORE


Bertujuan menilai kemampuan laju jantung, kemampuan bernapas,kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit. Cara : Lakukan penilaian apgar score dengan cara jumlahkan hasil penilaian tanda, seperti laju jantung, kemampuan bernapas, 3/13/13 kekuatan tonus otot, kemampuan
1.

PENILAIAN APGAR SCORE


Tanda Frekuensi jantung Tonus Otot Usaha bernapas Refleks 0 Tidak ada Lumpuh Tidak ada Tidak bereaksi < 100 Ekstremitas fleksi sedikit Lambat 1 100 Gerakan aktif Menangis kuat Reaksi melawan Seluruh tubuh kemerahan 2

Warna kulit
3/13/13

Gerakan sedikit Tubuh Seluruh tubuh kemrahan, biru atau Ekstremitas pucat biru

PEMERIKSAAN CAIRAN AMNION


Untuk menilai ada tidaknya kelainan pada cairan amnion (selaput ketuban), seperti jumlah volumenya. Apabila volumenya lebih dari 2000 ml bayi mengalami polihidramnion. Sedangkan jika jumlahnya kurang dari 500 ml maka bayi mengalami 3/13/13

PEMERIKSAAN PLACENTA
Untuk menentukan keadaan atau kondisi placenta. Pemeriksaan ini meliputi ada tidaknya pengapuran, nekrosis (kematian sel atau jaringan),berat dan jumlah korion. Pemeriksaan ini penting dalam 3/13/13 menentukan terjadi kembar

PEMERIKSAAN TALI PUSAT Untuk menilai ada tidaknya kelainan dalam tali pusat, seperti ada tidaknya vena dan arteri, tali simpul pada tali pusat.

3/13/13

Cara :
1.

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

Lakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada Lakukan penilaian hasil pengukuran :
q.

2.

BB normal : 2500-3500 gram, bila BB kurang dari 2500 gram disebut bayi prematur dan bila BB lebih dari 3500 gram disebut 3/13/13 macrosomia.

PEMERIKSAAN KEPALA
Cara :
1.

Lakukan inspeksi daerah kepala Lakukan penilaian pada bagian tersebut, diantaranya : Maulage : tulang tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir asimetris atau tidak

2.

Ada tidaknya caput succedaneum : edema pada kulit kepala, lunak, dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas dan menyeberangi sutura yang akan 3/13/13

PEMERIKSAAN KEPALA
Ada tidaknya cephal haematum yang terjadi setelah lahir dan tidak tampak pada hari pertama tertutup oleh caput succedaneum. Cirinya konsistensi lunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada tepi tulang tengkorak, tidak menyeberangi suturakemungkinan mengalami faktur tulang tengkora. Chephal haematum dapat hilang sempurna 3/13/13 dalam waktu 2 -6 bulan

PEMERIKSAAN KEPALA
Ada tidaknya perdarahan, yang terjadi karena pecahnya vena yang menghubungkan jaringan di luar sinus dalam tengkorak. Batasnya tidak tegas sehingga bentuk kepala tampak asimetris, sering diraba terjadi fluktuasi dan edema. Adanya fontanelatau tidak dengan cara palpasi dengan menggunakan jari tangan. Fontanel posterior akan 3/13/13

PEMERIKSAAN MATA
Cara:
1. 2.

Lakukan inspeksi daerah mata Tentukan penilaian ada tidaknya kelainan seperti:
a.

Strabismus (koordinasi gerakan mata yang belum sempurna), dengan cara menggoyang kepala secara perlahanlahan sehingga mata bayi akan terbuka Kebutaan, seperti jarang berkedip atau sensifitas terhadap cahaya

3/13/13

b.

PEMERIKSAAN MATA
c.

Sindrom Down, ditemukan epicanthus (lipat kulit dari pangkal hidung ke sudut tengah mata) melebar. Glaukoma kongenital , terlihat pembesaran dan terjadi kekeruhan pada kornea Katarak kongenital, apabila terlihat pupil yang berwarna putih

d.

e.
3/13/13

PEMERIKSAAN HIDUNG
Cara :
1.

Amati pola pernafasan, apabila bayi bernafas melalui mulut maka kemungkinan bayi mengalami obstruksi (penyumbatan) jalan nafas karena adanya atresia koana bilateral (tidak adanya lubang di koana bilateral), fraktur tulang hidung, atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernafasan cuping hidung akan menunjukan gangguan pada paru

Amati mukosa lubang hidung, apabila 3/13/13 terdapat sekret mukopurulen dan
2.

PEMERIKSAAN MULUT
Cara :
1.

Lakukan inspeksi adanya kista yang ada pada mukosa mulut Amati warna, kemampuan refleks menghisap. Apabila lidah menjulur keluar dapat dinilai adanya kecacatan kongenital

2.

Amati adanya bercak pada mukosa mulut, palatum dan pipi biasanya disebut sebagai Monilia albicans 3/13/13
3.

PEMERIKSAAN TELINGA
Cara : Bunyikan bel atau suara, apabila terjadi refleks terkejut maka pendengaranya baik, kemudian apabila tidak terjadi refleks maka kemungkinan akan terjadi 3/13/13
a.

PEMERIKSAAN PADA LEHER


Cara : Amati pergerakan leher apabila terjadi keterbatasan dalam pegerakannya maka kemungkinan terjadi kelainan pada tulang leher, seperti kelainan tiroid, hemangioma (neoplasma jinak yg berasal dr pembuluh pembuluh darah) 3/13/13

PEMERIKSAAN DADA, PARU, JANTUNG Cara :


1.

Lakukan inspeksi bentuk dada : Apabila tidak simetris, kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatik

Pernafasan bayi normal pada umumnya dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan. Frekuensi pernafasan bayi normal antara 40-60 kali per menit, perhitungannya harus satu menit penuh karena terdapat periodic breathing dimana pola pernafasan dada neonatus 3/13/13 terutama pada prematur ada henti nafas

2.

PEMERIKSAAN DADA, PARU, JANTUNG

Lakukan palpasi daerah dada, untuk menentukan ada tidaknya fraktur klafikula dengan cara meraba ictus kordis dengan menentukan posisi jantung

3.

Lakukan auskultasi paru dan jantung dengan menggunakan stetoskop untuk menilai frekuensi, dan suara nafas/jantung. Secara normal frekuensi denyut jantung antara 120-160 kali per menit. Suara bising sering ditemukan pada bayi, apabila ada suara bising usus pada daerah dada menunjukan adanya 3/13/13

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Cara : Lakukan inspeksi bentuk abdomen. Apabila abdomen membuncit kemungkinan disebabkan hepatosplenomegali atau cairan didalam rongga, dan adanya kembung. Lakukan auskultasi adanya bising usus
3/13/13

Lakukan perabaan hati. Umumnya

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Lakukan palpasi ginjal, dengan cara atur posisi terlentang dan tungkai bayi dilipat agar otot-otot dinding perut dalam keadaan relaksasi. Batasbawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus diantara garis tengah dan tepi perut. Bagian ginjal dapat diraba sekitar 2-3 cm, adanya pembesaran pada ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan 3/13/13 bawaan atau trombosis vena renalis

Cara:
1.

PEMERIKSAAN TULANG BELAKANG DAN EKSTREMITAS

Letakkan bayi dalam posisi tengkurap, raba sepanjang tulang belakang untuk mencari ada tidaknya kelainan, seperti skoliosis, meningokel, spina bifida.

Amati pergerakan Ekstremitas 3/13/13 untuk mengetahui adanya


2.

PEMERIKSAAN GENETALIA
Cara :
1.

Lakukan inspeksi pada genetalia wanita, seperti keadaan labia minora, labia mayora, lubang uretra dan lubang vagina

Lakukan inspeksi pada genetalia laki-laki, seperti keadaan penis, ada tidaknya hipospadia(devek dibagian ujung penis atau devek sepanjang 3/13/13 penis), dan epispadia (devek pada
2.

PEMERIKSAAN URINE DAN TINJA


Dilakukan untuk menilai ada tidaknya diare dan kelainan di daerah anus. Normal pada bayi berak cair antara 6-8 kali per menit. Dapat dicurigai apabila frekuensinya meningkat dan adanya lendir atau darah. Adanya perdarahan per vagina pada bayi baru lahir, dapat terjadi selama beberapa hari pada minggu pertama 3/13/13

PEMERIKSAAN REFLEKS
Pemeriksaan refleks Berkedip Cara pengukuran Sorotkan cahaya ke mata bayi Gores telapak kaki sepanjang tepi luar, dimulai dari tumit Kondisi normal Dijumpai pada tahun pertama Kondisi patologis Jika tidak dijumpai, menunjukkan kebuatab Bila pengembangan Jari kaki mengembang jari kaki dorsofleksi, dan ibu jari kaki maka ada tanda lesi dorfleksi, dijumpai ekstrapiramidal sampai umur 2th setelah umur 2th

Tanda babinski

Merangkak

Bayi membuat gerakan merangkak Letakkan bayi dengan lengan dan tengkurap di atas kaki diletakkan di permukaan yang rata abdomen pak.e gag olo Eh Kaki akan brgerak Pegang bayi sehingga keatas dan ke bawah kakinya sedikit bila sedikit menyentuh disentuhkan ke permukaan yang permukaan keras. keras Dijumpai 4-8 minggu pertama Sentuh lidah dengan ujung spatel lidah

Apabila gerakan tidak simetris, maka ada tanda neurologi

Menari/melangkah

Refleks menetap melebihi 4-8 minggu merupakan keadaan abnormal

ekstrusi

3/13/13

Kstensi lidah yang Lidah ekstensi ke arah persisten adanya sindrom down

Galants

Gores punggung bayi sepanjang sisi tulang belakang dari bahu sampai bokongg

Punggung bergerak ke arah samping bila distimulasi. Dijumpai 4-8 minggu pertama

Tidak adanya refleks menunjukkan lesi medula spinalis tranversa

Morosi,

3/13/13

Lengan ekstens Refleks yang jari-jari me3netap lebih mengembung. dari 4 bln Kepala terlemparmenunjukkan kebelakang. addnya Tungkai sedikit kerusakan otak. ekstensi, lengan Respon tidak Ubah posisi kembali ke simetris dengan tiba-tiba tengah dengan menunjukkan atau pukul meja/ tangan adanya tempat tidur menggenggam. hemiparesis, Tulang belakang fraktur klavikula. dan ekstermitas Tidak ada respon bawah ekstensi. ekstremitas

Neck righting

Bila bayi telentang, Tidak ada refleks atau bahu dan badan Letakkan bayi dalam refleks menetap lebih kemudian pelvis posisi telentang, coba dari 10 bulan berotasi ke arah di menarik perhatian menunjukkan adanya mana bayi diputar. bayi dari satu sisi gangguan sistem saraf Dijumpai selama 10bln pusat pertama Letakkan jari ditelapak Jari-jari bayi tangan bayi dari sisi melengkung disekitar ulna, jika refleks jari yang diletakkan di lemah atau tidak ada, telapak tangan bayi berikan bayi botol dari sisi ulnar. Refleks karena mengisap akan ini menghitung pada mengeluarkan refleks. 3-4 bulan. Fleksi yang tidak simetris menunjukkan adanya paralisis. Refleks menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral

Menggenggam (palmar grasp)

rooting

Bayi memutar ke arah pipi yangdigores. Tidak adanya refleks, Refleks ini menghilang Gores sudut mulut menunjukkan adanya pada umur 3-4 bln. bayi garis tengah bibir gangguan neurologi Tetapi bisa menetap berat sampai umur 12 bln kususnya selama tidur Bayi mengekstensi dan memfleksi lengan dalam berespons Tidak adanya refleks,

3/13/13

Mengisap

Berikan botol dan dot pada bayi

Bayi mengisap Refleks yang lemah dengan kuat dalam atau tidak ada berespon terhadap menunjukkan stimulasi. Refleks kelambatan ini menetap selama perkembangan masa bayi dan atau keadaan mungkin terjadi neurologi yang selama tidur tanpa abnormal stimulasi

Tonic neck

Putar kepala dengan cepat kesatu sisi

3/13/13

Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar ke satu sisi, lengan dan tungkai Tidak normal bila ekstensi ke arah respons terjadi sisi putaran kepala setiap kepala dan fleksi pada sisi diputar. Jika yang berlawanan. menetap, Normalnya refleks menunjukkan ini tidak terjadi adanya kerusakan setiap kali kepala serebral mayor diputar. Tampak kira-kira pada umur 2 bln dan

DAFTAR PUSTAKA
Ramali,Ahmad & Pamoentjak.2003.Kamu Kedokteran.Jakarta : Djambatan. Uliyah,Musrifatul & Moh.Wildan & Surachmindari & A.A.A Hidayat.2012. Buku Ajar Keterampilan Dasar Kebidanan 1. Surabaya:Health Books. Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A.A.A. 2006. Keterampilan Dasar Praktik 3/13/13

You might also like