You are on page 1of 6

Definisi sudut dalam berseberangan : susut-sudut dalam berseberangan adlah dua sudut yang dibentuk oleh perpotongan transversal

dengan dua garis, kedua sudut di daerah dalam, pada sisi yang berlawanan terhadap transversal dan di titik sudut yang berbeda. Misalnya 1 dan 7, 2 dan 8 pada gambar 5.2.1.2. Definisi sudut luar yang berseberangan : sudut-sudut luar yang berseberangan adalah dua sudut yang dibentuk oleh perpotongan transversal dengan dua garis, kedua sudut di daerah luar, pada sisi yang berlawanan terhadap tranversal dan titik sudut yang berbeda. Misalnya 3 dan 5, 4 dan 6 pada gambar 5.2.1.2. Definisi sudut sehadap : sudu-sudut sehadap adalah dua sudut yang dibentuk oleh perpotongan transversal dengan dua garis, sudut-sudut pada titik yang berbeda, satu di daerah dalam dan satu di daerah luar dan mereka pada sisi yang sama terhadap transversal. Misalnya 4 dan 8, 1 dan 5, 3 dan 7, 2 dan 6 pada gambar 5.2.1.2. Hubungan antara kesejajaran garir-garis dengan sudut-sudut dalam berseberangan, sudutsudut luar berseberangan dan sudut-sudut sehadap dinyatakan oleh beberapa teorema berikut ini : Teorema 2.1.1 (Teorema Sudut dalam Berseberangan) Jika dua garis dipotong oleh transversal sehingga sudut-sudut dalam berseberangan yang terbentuk konkruen, maka dua garis itu sejajar. Misalkan dua garis itu garis k dan g dipotong transversal oleh 1, sehingga 1 k g, seperti gambar berikut : 1
1

2, maka

P k 1 Q 2 g

k A

Gambar 5.2.1.3 Bukti : Misalkan k tidak sejajar g berarti k dan g berpotongan di A. maka garis k, g dan membentuk PQA. Perhatikan bahwa 1 adalah sudut luar pada m 2, padahal diketahui m 1 akan

PQA sehingga m 1

2 yang berarti m 1 = m 2. Terjadi kontradiksi,

berarti pemisalan bahwa k dan g tidak sejajar salah. Jadi terbukti k g. Teorema 2.1.2 (Teorema Sudut Sehadap) Jika dua garis dipotong transversal sehingga sudut-sudut sehadap yang terbentuk konkruen maka dua garis itu sejajar. Misal dua garis itu k dan l dipotong tranversal g sehingga 1 maka k l.
1 g P k

2 seperti gambar berikut,

2 Q

Gambar .5.2.1.4 Pada gambar diatas 1 dan 3 adalah sudut bertolak belakang menurut teorema 3 1. Karena diketahui 1

2 maka menggunakan sifat transitif relasi konkruen didapat

2. Menurut definisi, 3 dan 2 sudut dalam berseberangan. Sekarang perhatikan

ada dua garis k dan l dipotong transversal g sehingga sudut-sudut dalam berseberangan yang terbentuk konkruen, maka menurut teorema sudut dalam berseberangan k l. Teorema 5.2.1.3 (Teorema Sudut Luar Berseberangan) Jika dua garis dipotong transversal sehingga sudut-sudut luar berseberangan yang terbentuk konkruen maka dua garis itu sejajar. Teorema 5.2.1.4 (Teorema Kesejajaran Garis-garis Tegak lurus ) Jika dua garis tegak lurus pada suatu garis yang sama maka dua garis itu sejajar. Misal dua garis itu g dan k dengan g m dan k m maka dapat dibuktikan bahwa k g.
m

g k

Gambar 5.2.1.5 Aksioma Kesejajaran : Melalui satu titik di luar sebuah garis k ada satu dan hanya satu satu garis yang sejajar k. Teorema 5.12.1.5 (Convers Teorema Sudut Dalam Berseberangan ) Jika dua garis sejajar di potong transversal maka sudut-sudut dalam berseberangan yang terbentuk konkruen. Misalkan dua garis itu a dan b dengan a b dipotong transversal c seperti gambar berikut. Dapat dibuktikan bahwa 1 2.
c p 3 1 k 2 b a

Gambar 5.2.1.6 Bukti: Andaikan 1 2. . Menurut aksioma, di P terdapat 3 Menurut teorema k b.

Perhatikan bahwa garis k melalui P dan sejajar b, demikian pula a melalui P dan sejajar b. Berarti di P terdapat lebih dari satu garis b. Hal ini kontradiksi dengan aksioma kesejajaran sehingga pengandaian salah. Jadi terbukti bahwa 1 Teorema 5.2.1.6 (Convers Teorema Sudut Sehadap ) Jika dua garis sejajar dipotong transversal maka sudut-sudut sehadap yang terbentuk konkruen. Misalkan dua garis itu a dan b dengan a b dipotong trasversal c, maka dapat dibuktikan bahwa 1 .

Teorema 5.2.1.6 (Convers Teorema Sudut Sehadap ) Jika dua garis sejajar dipotong trasversal maka sudut-sudut sehadap yang terbentuk konkruen. Misalkan dua garis itu a dan b dengan a b dipotong transversal c, maka dapat dibuktikan bahwa 1

Teorema 5.2.1.7 ( Convers Teorema sudut Luar Berseberangan ) Jika dua garis sejajar dipotong transversal maka sudut-sudut luar berseberangan yang terbentuk konkruen. Misalkan dua garis itu a dan b dengan a b dipotong oleh c seperti gambar dibawah ini, maka dapat dibuktikan bahwa 1 .
c

b 2

Gambar 5.2.1.7 Teorema 5.2.1.8 (Convers Teorema Garis Sejajar ) Jika dua garis sejajar dengan suatu garis yang sama maka mereka sejajar. Misalkan dua garis itu adalah garis a dan garis b dan garis ketiga adalah k dengan a b.
a a

b k

b k

Gambar 5.2.1.7 Bukti; Andaikan a dan b tidak sejajar seperti pada gambar 5.2.1.8 maka mereka berpotongan di titik P. Berarti P pada a dan P pada b juga. Garis a melalui P dan diketahui bahwa a k. Garis b melalui P dan diketahui bahwa b k. Berarti di tititk P tidak ada garis yang sejajar dengan k. Hal ini kontradiksi dengan aksioma kesejajaran, sehingga pengandain salah. Terbukti a b. Teorema 5.2.1.9 ( Ketegaklurusan Garis-garis Sejajar ) Jika suatu garis tegak lurus pada satu dari dua garis sejajar, maka garis itu tegak lurus pada garis kedua.

Misalkan dua garis itu sejajar (a dan b ) serta garis yang k dengan k a seperti gambar berikut, dapat dibuktikan bahwa k b.

k P 1 a

Gambar 5.2.1.9

Menurut definisi tegak lurus, k akan membentuk sudut sisku-siku. Jadi harus dibuktikan bahwa k dan berpotongan serta sudut yang dibentuk oleh k dan b sudut siku-siku.

You might also like