You are on page 1of 58

TIPE-TIPE

LEMBAGA SOSIAL

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat diklasifikaskan sebagai berikut :

Berdasarkan sudut perkembangannya


Crescive Institution,yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat Contoh : lembaga perkawinan, hak milik, dan agama Enacted Institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja diciptakan untuk mencapai tujuan tertentu Contoh : lembaga utang piutang, dan lembaga pendidikan

Approved dan Sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat Contoh : Lembaga sekolah dan perusahaan dagang Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang ditolak oleh masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu menerimanya Contoh : Sindikat kejahatan, pelacuran dan perjudian

Berdasarkan sudut penyebarannya


General institution, yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia Contohnya : lembaga agama Restructed institution, yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu Contohnya : lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha. Masingmasing pemeluk mengenal lembaga agamanya masing-masing

Berdasarkan sudut fungsinya

Operative institution, yaitu lembaga sosial yang berfungsi menghimpun polapola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan Contoh : lembaga industri Regulative institution, yaitu lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat Contoh : lembaga hukum, seperti kejaksaan, dan pengadilan

Uji Penguasaan Materi


1.

2.

3.

4.
5.

Lembaga sosial yang didasarkan pada sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat dibagi menjadi. Lembaga sosial yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya disebut. Lembaga sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat disebut. Lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu disebut. Tipe-tipe lembaga sosial diklasifikasikan oleh.

Aktivitas
Diskusikan pernyataan berikut!

Perjudian merupakan salah satu lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Masyarakat menolak lembaga ini, tapi tidak mampu memberantasnya. Kupon Putih (KP) merupakan salah satu bentuk perjudian yang beredar di masyarakat. Berikanlah pendapat Anda mengapa kupon putih masih tetap berkembang dalam masyarakat!

JENIS-JENIS

LEMBAGA SOSIAL

Setelah

mengetahui tipe-tipe lembaga sosial, Anda dapat mencari contohnya dalam masyarakat di lingkungan Anda. Macam-macam lembaga itu sebenarnya telah Anda jumpai sehari-hari, misalnya lembaga keluarga. Dibawah ini akan diuraikan macam-macam lembaga sosial secara lebih mendalam.

1. Lembaga Keluarga
1.

2.

3.

Dalam kehidupan di masyarakat kita kenal tiga macam bentuk keluarga, yaitu : Keluarga inti (keluarga batih, somah, nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu, dan anakanak yang belum menikah Keluarga besar (Extended family) merupakan ikatan keluarga dalam satu keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dan sebagainya Keluarga poligamous terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga

Proses terbentuknya keluarga

Pada umumnya, keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses seperti dibawah ini : 1. Diawali dengan interaksi antara pria dan wanita 2. Interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan sosial yang lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan 3. Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan, kemudian terbentuklah keluarga inti

1. 2.

3.

4.

Untuk mendapatkan keturunan Untuk meningkatkan derajat atau status sosial seseorang baik pria maupun wanita Mendekatkan kembali hubungan keluarga yang sudah renggang Agar harta warisan tidak jatuh ke tangan orang lain

Sementara itu, manfaat atau hikmah yang terkandung dalam sebuah perkawinan adalah sebagai berikut : 1. Terpeliharanya kehormatan karena sebagai makluk bersusila, baik laki-laki maupun perempuan senantiasa ingin bermartabat dan kehormatan diri dan keluarganya terpelihara 2. Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga. Melalui perkawinan, akan terjadi ikatan persaudaraan antara kerabat suami dan kerabat istri 3. Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera. Perkawinan merupakan sarana untuk membentuk keluarga sejahtera karena baik suami maupun istri dituntut mampu bertanggung jawab pada tugas dan kewajibannya, seperti memberikan nafkah, kasih sayang dan perlindungan

Dalam masyarakat, dikenal beberapa kriteria untuk menyebutkan bentuk-bentuk perkawinan

Menurut jumlah suami atau istri


Monogami (mono berarti satu, gamos berarti kawin), yaitu perkawinan antara satu orang laki-laki dan satu orang wanita Poligami (poli berarti banyak), yaitu perkawinan antara satu orang lakilaki atau wanita dan lebih dari satu wanita atau laik-laki. Dengan kata lain, beristri atau bersuami lebih dari satu orang

Poligami dibagi menjadi dua : 1. poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang. Poligini sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu : Poligini sororat, bila para istrinya beradikkakak Poligini non sororat, bila para istrinya bukan beradik-kakak 2. Poliandri yaitu seorang istri bersuami lebih dari satu orang. Poliandri dibagi menjadi dua macam, yaitu : Poliandri fraternal, bila para suami beradik-kakak Poliandri non-fraternal, bila para suami bukan beradik-kakak

Menurut asal suami atau istri


Endogami ialah perkawinan di lingkungan sendiri,

misalnya dalam satu klen, etnis atau kerabat Eksogami ialah perkawinan yang dilakukan di luar lingkungan keluarga sendiri. Perkawinan eksogami bebas memilih jodoh diluar klen, kerabat, atau etnisnya.

Kolom Sosiologi
Perkawinan antara dua orang yang masih

mempunyai hubungan darah disebut incest (perkawinan sumbang ). Misalnya perkawinan antara adik kakak sekandung, anak dengan orang tua, cucu dengan kakek atau neneknya. Dahulu, di kerajaan Mesir Kuno, Cleopatra menikahi adiknya demi mempertahankan kemurnian darah keturunannya. Dalam kisah Yunani Kuno, Oedipus tidak menyadari bahwa ia telah menikahi ibunya sendiri.

Menurut pembayaran mas kawin


Pada masyarakat tertentu, sebuah perkawinan baru direstui oleh pihak keluarga wanita setelah keluarga pria memberikan mas kawin atau mahar sebagai tanda kesungguhan. Semakin tinggi angka atau jumlah mas kawin, semakin tinggi pula presitise kedua keluarga dimata masyarakat.

Menurut hubungan kekerabatan


a.

b.

Cross Coussin (sepupu silang), yaitu perkawinan antara saudara sepupu, yakni antara saudara laki-laki ibu (anak paman ) atau anak saudara perempuan ayah Paralel coussin (sepupu sejajar ), yaitu perkawinan antara pria dan wanita dimana ayah dan ibu mereka bersaudara.

Perkawainan cross coussin

Perkawinan paralel coussin

Pola menetap sesudah perkawinan


Patrilokal (Virilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami. Matrilokal (Otorilokal), yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal disekitar kerabat istri. Bilokal, yaitu pasangan suami istri menetap secara bergantian antara kerabat istri dan kerabat suami Neolokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tingggal di kediaman baru. Avunkulokal, yaitu pasangan suami istri menetap di rumah saudara lai-laki ibu (paman) dari pihak suami.

Kolom sosiologi
Biasanya bila pihak pria tidak mampu membayar mas kawin dilakukan bentuk-bentuk perkawinan berikut ini : Perkawinan mengabdi, yaitu setelah menikah sang pria harus tingga dan mengabdi dirumah orang tua wanita sebagai ganti mas kawin Kawin lari, yaitu sang pria melarikan atau mencuri wanita dari orang tuanya untuk dibawa ke rumah orang tuanya atau ke tempat lain

Lanjutan.
Natalokal, yaitu suami dan istri tidak tinggal di tempat yang sama tetapi tinggal di tempat kelahirannya masingmasing dan hanya bertemu untuk waktu yang telatif pendek. Utrolokal, yaitu pasangan suami istri bebas menentukan tempat tinggalnya. Komonlokal, yaitu pasangan suami istri bertempat tinggal dalam kelompok yang terdiri dari orang tua kedua belah pihak.

FUNGSI KELUARGA

Fungsi reproduksi. Dalam keluarga, anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggungjawab dari suami istri meneruskan keturunannya. Fungsi sosialisasi. Keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu menerapkan nilai-nila atau normanorma masyarakat melalui keteladanan orang tua. Fungsi afeksi. Dalam keluarga diperlukan kehangatan, rasa kasih sayang, dan perhatian anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makluk berpikir dan bermoral (kebutuhan integratif).

FUNGSI KELUARGA.

Fungsi ekonomi. Keluarga, terutama orang tua mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya. Fungsi pengawasan sosial. Setiap anggota keluarga pada dasarnya, saling melakukan kontrol atau pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga nama baik keluarga. Namun peran ini biasanya lebih dominan dilakukan oleh anggota keluarga yang lebih tua. Fungsi proyeksi (perlindungan). Fungsi perlindungan sangat dibutuhkan anggota keluarga, terutama anak, sehingga anak akan merasa aman hidup ditengah-tengah keluarganya. Fungsi pemberian status. Melalui perkawinan seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau istri.

Kolom sosiologi
Soerjono Prawiraharja, psikiater dari UGM, merumuskan beberapa fungsi keluarga sebagai berikut : 1. Melahirkan anak sebagai kelanjutan identitas keluarga. 2. Mempertahankan ekonomi keluarga. 3. Membesarkan anak. 4. Meletakkan dasar-dasar sosialisasi. 5. Merupakan wadah pendidikan informal. 6. Tempat terselenggaranya transmisi (pemindahan) dari generasi ke generasi. 7. Tempat rekreasi, kehangatan, dan kontrol terhadap keluarga.

Susunan keluarga
1.

Bentuk keluarga bilateral. Keluarga bilaterala(cocnatic descent) mengitung hubungan keluarga melalui pihak ayah maupun ibu. Contoh pada etnis jawa dan etnis sunda yang mengitung keluarganya dari tujuh generasi ke atas dan ke bawah, baik dari pihak ayah maupun ibu. Pada sistem kekerabatan bilateral, terdapat beberapa variasi berikut ini :
a.

b.

c.

d.

Prinsip ambilineal (opative descent), yaitu menghitung garis kekerabatan terkadang melalui pihak ayah atau pihak ibu Prinsip konsentris , yaitu menghitung garis keluarga sampai suatu jumlah tertentu (terbatas). Misalnya pada masyarakat etnis jawa dan sunda Prinsip primogenitur yang mengitung garis keluarga melalui pihak ayah atu ibu yang usianya tertua saja (sulung) Prinsip ultimogenitur yang mengitung garis keluarga

Lanjutan.
Bentuk keluarga unilateral (unilineal). Keluarga

unilateral menghitung garis keluarga dari satu pihak saja, yaitu dari garis ayah atau ibu. Dari garis ayah disebut patrilineal dan dari garis ibu disebut matrilineal. Susunan keluarga patrilineal antara lain dianut oleh etnis Batak, Nias, Maluku, Tomor dan Flores. Sementra itu susunan keluarga matrilineal dianut oleh etnis Minangkabau dan etnis Ngada di Flores.

Unsur lembaga keluarga


Unsur-unsur lembaga keluarga yang umumnya berlaku di masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Pola perilaku : afeksi, kesetiaan, tanggung jawab, rasa hormat, kepatuhan. 2. Budaya simbolis : mas kawin, cinin kawin, busana pengantin, upacara. 3. Budaya manfaat : rumah, apertemen, alat rumah tangga, kendaraan. 4. Kode spesialisasi : izin kawin, kehendak, keturunan, hukum perkawinan. 5. Idiologi : cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, dan individualisme

Lembaga Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt (1984), lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut : 1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. 2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat. 3. Melestarikan kebudayaan. 4. Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

LANJUTAN.
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Mengurangi pengendalian orang tua 2. Menyediakan sarana untuk pembangkangan 3. Mempertahankan sistem kelas sosial 4. Memperpanjang masa remaja

1. 2.

3.
4.

Transmisi (pemindahan) kebudayaan masyarakat Memilih dan mengajarkan peranan sosial Sekolah mengajarkan corak kepribadian Sumber inovasi sosial

Unsur-unsur lembaga pendidikan


1. 2. 3. 4.

5.

Pola perilaku : cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, semangat belajar. Budaya simbolis : seragam sekolah, maskot, lagu-lagu sekolah, logo. Budaya manfaat : kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, lapangan. Kode spesialisasi : akreditasi, tata tertib, kurikulum, tingkatan / strata. Idiologi : keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, klasikisme.

Lembaga Politik
1.

2.

Bentuk negara. Negara kesatuan memiliki ciri-ciri, antara lain hanya ada satu pemerintahan, satu parlemen, satu lembaga peradilan, dan satu konstitusi, misalnya negara Indonesia, Filipina, Afrika Selatan, dan Rusia. Negara Federal atau serikat memiliki ciri-ciri antara lain terdapat negara dalam negara atau sering disebut negara bagian. Negara bagian ini biasanya lebih dari satu dan memiliki wewenang membuat undang-undang yang berlaku untuk wilayahnya masing-masing.

Demikian pula dalam hal peradilan, tiap negara bagian memiliki peradilannya sendiri dengan aturan hukum tersendiri pula. Namum pada negara federasi tetap ada konstitusi yang mengikat seluruh negara bagian. Konstitusi itu disebut konstitusi serikat. Pemerintahan federasi (pusat) memiliki wewenang dalam hal politik luar negeri, moneter, dan keamanan negara. Contoh negara federasi atau serikat adalah Jerman, Amerika Serikat, dan Australia.

Bentuk pemerintahan
Republik 2. Monarki 3. kekaisaran
1.

Bentuk kekuasaan
Kewibawaan lahiriah yang dimiliki seseorang sejak dilahirkan (kharismatik). Contohnya, seorang ulama yang hanya dengan mengangkat tangan dapat menenangkan banyak orang. Tradisi atau keturunan. Contohnya, putra raja secara otomatis akan menggantikan sang raja di kemudian hari. Pemberian secara formal (legal-rasional). Contohnya presiden yang dipilih oleh rakyat melalui Pemilu.

FUNGSI
1.

LEMBAGA POLITIK

2. 3. 4.

Memelihara ketertiban di dalam (internal order). Menjaga keamanan di luar. Mengusahakan kesejahteraan umum. Mengatur proses politik.

Unsur-unsur lembaga politik


1. 2. 3. 4.

5.

Pola perilaku : loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, konsensus. Budaya simbolis : bendera, materai, maskot, lagu kebangsaan. Budaya manfaat : gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah, blanko, dan formulir. Kode spesialisasi : program, konstitusi, trakat, hukum Idiologi : nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, republik, dan monarki.

Pola-pola politik ekonomi Sistem feodalisme, yaitu seperangkat lembaga politik dan ekonomi yang menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit-prajurit yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta benda, dan hak penggunaan tanah. Sebaliknya warga/petani memberi pelayanan dan kesetiaan berupa penyerahan sebagian besar hasil produksinya kepada raja.

Sistem merkantilisme

Sistem merkantilisme, yaitu sistem perekonomian yang menempatkan negara bertanggung jawab untuk mengalihkan dan mengarahkan segenap kegiatan ekonomi termasuk melarang masuknya seseorang yang memiliki ketrampilan atau mata pencaharian satu ke mata pencaharian lainnya.

Sistem

kapitalisme, yaitu reaksi dari sistem merkantilisme. Sistem kapitalisme memberikan kebebasan pada pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya.

Sistem

komunisme, yaitu suatu paham yang dianut oleh masyarakat yang menempatkan partai tunggal atau diktator sebagai wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat. Segenap koordinasi ekonomi termasuk tingkat harga, tingkat gaji, dan jenis barang yang diproduksi ditentukan oleh negara atau partai yang berkuasa. Misalnya di Kuba dan Korea Utara

Sistem sosialisme

Sistem sosialisme, yaitu sistem yang bertujuan merombak masyarakat kearah persamaan hak dan pembatasan hak milik pribadi untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Paham ini muncul sebagai reaksi atas adanya ketidakpuasan dan ketimpangan pemilikan modal serta ketidakadilan sebagai akibat perkembangan industrialisasi dan kapitalisme

Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi


Secara umum, yang hendak dicapai lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Pada prinsipnya, fungsi lembaga ekonomi adalah sebagai berikut : Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter

Lanjutan.

Memberi pedoman tentang harga jual beli barang. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja. Memberi pedoman tentang cara pengupahan. Memberi pedoman tentang cara pemutusan. hubungan kerja. Memberi identitas diri bagi masyarakat.

Sektor agraris eliputi kegiatan pertanian, seperti sawah, perladangan, perikanan dan peternakan 2. Sektor industri ditandai dengan kegiatan produksi barang 3. Sektor perdagangan merupakan aktivitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen
1.

1.

2.

3. 4.

5.

Pola perilaku : efisiensi, penghematan, profisional, mencari keuntungan. Budaya simbolis : merk dagang, hak paten, slogan, lagu komersial. Budaya manfaat : toko, pabrik, kantor, blanko, formulir. Kode spesialisasi : kontrak, lisensi, hak monopoli, akte perusahaan. Idiologi : liberalisme, tanggung jawab, manejerial, kebebasan berusaha, hak buruh.

Lembaga Agama

Agama merupakan lembaga (institusi ) penting yang mengatur kehidupan manusia.

Fungsi agama
1. Sumber pedoman hidup bagi individu dan kelompok 2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya 3. Merupakan tuntunan tentang benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang 4. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat baik dengan sesamanya dan lingkungan hidupnya

Lanjutan.
5. 6. 7. 8. 9. Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Pedoman keberadaan (existence). Pengungkapan keindahan (estetika). Pedoman rekreasi dan hiburan. Memberikan identitas bagi manusia sebagai bagian dari satu agama, misalnya sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khong Hu Chu.

Unsur lembaga agama


Menurut Light, Keller, dan Callhoun unsur-unsur dasar suatu agama adalah sebagai berikut : 1. Kepercayaan adalah suatu prinsip yang dianggap benar dan tanpa ada keraguan lagi 2. Praktik keagamaan, seperti berdoa, bersembayang, berpuasa, dan sedekah. 3. Simbol keagamaan dapat memberi tanda atau identitas agama yang dianutnya 4. Umat adalah penganut masing-masing agama 5. Pengalaman keagamaan

Uji Penguasaan Materi


1. 2. 3. 4. 5.

Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah disebut. Seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang disebut. Pada beberapa daerah, mas kawin menentukan. Bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar disebut. Sistem perekonomian yang menempatkan negara bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengerahkan segenap kegiatan ekonomi disebut.

Aktivitas.

Deskripsikan lembaga sebuah keluarga (Anda dapat mengambil kasus dari keluarga Anda sendiri atau keluarga orang lain yang kalian jadikan narasumber)! Tuliskan proses upacara perkawinan dan fungsi tahapan-tahapan dalam perkawinan tersebut, bentuk perkawinan (menurut jumlah suami/istri, asal suami/istri, hubungan kekerabatan, pembayaran mas kawin), pola menetap sesudah perkawinan, serta susunan keluarga! Tuliskan sebagai suatu laporan! Anda dapat mendiskusikanny di dalam kelas.

You might also like