You are on page 1of 16

Kuesioner

Welci Novida Otemusu 10 2009 224


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara,No.6, Jakarta Barat 11510 Email : owelci@yahoo.com

Pendahuluan
Dalam rangka proses pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan sebuah penelitian,maka akan diperlukan suatu alat pengumpul data atau sering disebut dengan instrumen pengumpul data.Jenis dan macam instrumen pengumpul data ini sangat tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan,luas dan sempitnya permasalahan serta situasi dan kondisi yang ada dilapangan.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sesuai.Instrumen dapat berupa kuesioner,daftar cek,status medik pasien,daftar hasil tes laboratorium,dll. Kuesioner ini merupakan alat yang paling sering dipakai dalam suatu penelitian.Hal ini disebabkan karena kuesioner selalu dikembangkan secara khusus berdasarkan tujuan suatu penelitian sehingga semua unsur yang diberikan dalam penelitian didapatkan dengan komplit.Kuisioner ini merupakan daftra pertanyaan dalam rangka wawancara terstruktur oleh peneliti dengan responden.Daftar pertanyaan telah disusun sedemikian rupa,sehingga responden hanyamemberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda atau simbol atau mencontreng dari pilihan jawaban yang telahj disediakan. 1 Sangat penting sekali daftra pertanyaan ini dibuat,sehingga hampir semua jenis penelitian yang dilakukan tidak p;ernah melewatkan untuk membuat sejumlah kuisioner.Hal mana diperuntukkan guna memperoleh sejumlah data yang sesuai dengan tujuan

penelitian,sehingga isi kuisionerpun disesuaikan dengan kepentingan hipotesis penelitian yang bersangkutan.Sehingga untuk membuat kuisioner haruslah relevan dengan tujuan penelitiannya,pertanyaannya sangat mudah dijawab oleh responden dan data/informasi yang diperoleh dapat dengan mudah untuk dilakukan pengolahan.1
1

Pengertian Kuisioner Kuisioner ini merupakan daftar pertanyaan dalam rangka wawancara terstruktur oleh peneliti dengan responden.Daftar pertanyaan mana telah disusun sedemikian rupa,sehingga responden hanya memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda atau simbol atau mencontreng dari pilihan jawaban yang telah disediakan.1 Bentuk-Bentuk Kuisioner Bentuk Pertanyaan yang diajukan pada responden atau daftar isian yang harus diisi oleh reponden dapat berupa pertanyaan tertutup,pertanyaan terbuka,dan kombinasi keduanya. 1. Pertanyaan tertutup Bentuk pertanyaan tertutup hanya terdiri dari beberapa pilihan jawaban dan responden hanya memilih yang sesuai dengan kondisinya.Misalnya,apakah bapak merokok?jawabannya hanya berupa ya dan tidak. Salah satu keuntungannya untuk kuesioner ini adalah sebagai berikut: (1) jawabanjawaban bersifat standar dan bisa dibandingkan dengan jawaban orang lain; (2) jawabanjawabannya jauh lebih mudah dikoding dan dianalisis, bahkan sering secara langsung dapat dikoding dari pertanyaan yang ada, sehingga hal ini dapat menghemat tenaga dan waktu; (3) responden lebih merasa yakin akan jawaban-jawabannya, terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak yakin; (4) jawaban-jawaban relatif lebih lengkap karena sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti; dan (5) analisis dan formulasinya lebih mudah jika dibandingkan dengan model kuesioner dengan jawaban terbuka. Meskipun demikian, ada juga kelemahannya, yakni: (1) sangat mudah bagi responden untuk menebak setiap jawaban, meskipun sebetulnya mereka tidak memahami masalahnya; (2) responden merasa frustrasi dengan sediaan jawaban yang tidak satu pun yang sesuai dengan keinginannya; (3) sering terjadi jawaban-jawaban yang terlalu banyak sehingga membingungkan responden untuk memilihnya; (4) tidak bisa mendeteksi adanya perbedaan pendapat antara responden dengan peneliti karena responden hanya disuruh memilih alternatif jawaban yang tersedia. 1,2

Bentuk pertanyaan ini mepunyai beberapa variasi,yaitu : Dichotomous choice Pada pertanyaan bentuk ini,peneliti hanya menyediakan 2 jawaban yang pro dan kontra,sesuai dengan yang diinginkannya.Responden hanya memilih satu dari dua jawaban yang disediakan. Keuntungan pertanyaan jenis in,jawaban sangat mudah untuk diolah dalam bentu tabulasi,disamping responden juga tidak kesulitan dalam menjawab

pertanyaan.Pertanyaan ini biasanya dibuat apabila peneliti sudah mempunyai keyakinan dan tahu benar kemungkinan dari jawaban yang disampaikan oleh para responden.1,2 Contoh : a. Apakah ibu selama kehamilan ini pernah memeriksakan ke puskesmas? 1. 2. Pernah Tidak Pernah

b. Apakah ibu mengetahui Program Keluarga Berencana? 1. 2. Ya Tidak

Multiple choice Pada pertanyaan jenis ini,peneliti menyediakan beberapa alternatif jawaban,dan responden hanya diperbolehkan memilih satu jawaban yang dianggap sesuai dengan pendapatnya atau yang dialaminya.1,2 Contoh : Ketika ibu memilih ikut program Keluarga Berencana,alasan mana yang menurut Ibu paling kuat mendorong sehingga ibu melakukannya? a. b. c. d. Membatasi jumlah anak Ingin agar keluarga lebih sejahtera Karena penyakit/komplikasi waktu hamik dan melahirkan Alasan lainnya (sebutkan)

Check list Pertanyaan jenis ini sesungguhnya merupakan pertanyaan multiple choice yang dimodifikasi.Peneliti inginagar responden memberikan jawaban sebanyakbanyaknya,tanpa keluar dari apa yang sudah digariskan oleh

peneliti.Kemungkinan juga responden akan memberikan semua jawaban yang tertera,namun peneliti harus mengulang dan membolak balikan pertanyaan yang dibacakan kepada responden agar jawaban tidak bias.1,2 Contoh : Untuk mencegah kehamilan,dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.Caracara apasaja yang ibu ketahui? 1. 3. 5. 7. 9. Pil IUD Injeksi Vasektomi Tubektomi 2. 4. 6. 8. 10. Kondom Senggama terputus Sistem Kalender Pijat/Urut Lain-lain (sebutkan)

Rangking question Pertanyaan jenis ini tidak banyak bedanya dengan jenis pertanyaan

sebelumnya,baik multiple choice maupun

Check list.namun dalam jenis ini

pertanyaan selain dapat diberikan jawaban oleh responden lebih dari satu (sebanyak-banyaknya),juga diminta untuk dibuat ranking (urutan) sesuai dengan mana yang elbih penting.Biasanya akan menyangkut gradasi dari

pendapat,sikap,dan lain sebagainya dari responden. Contoh ; Menurut pendapat Bapak/Ibu,kebutuhan apa dalam sebuah keluarga yang dianggap sangat pentinguntuk dipenuhi? 01. 02. 03. 04. 05. 06. Perumahan Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Rekreasi Lain-lain (sebutkan)
4

2. Pertanyaan terbuka Dengan pertanyaan terbuka,responden dengan leluasa dapat menceritakan hal-hal yang dimaksud dalam pertanyaan.Pertanyaan terbuka biasanya digunakan pada penelitian kualitatif,seperti wawancara mendalam atau diskusi kelompok terarah. Keuntungannya antara lain adalah: (1) dapat digunakan manakala semua alternatif jawaban tidak diketahui oleh peneliti, atau manakala peneliti ingin melihat bagaimana dan mengapa jawaban responden serta alasan-alasannya. Hal ini sangat baik untuk menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang diutarakannya; (2) membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau serinci mungkin atas apa yang ditanyakan peneliti. Dalam hal ini pendapat responden dapat diketahui dengan baik oleh peneliti. 1,2 Dalam pertanyaan terbuka ini ,dibedakan menjadi : Free response question Pada pertanyaan bentuk ini,peneliti ingin memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab dan mengungkapkan pendapatnya tentang sesuatu yang

dipertanyakan.Jenis pertanyaan iini dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban tentang pendapat responden serta motif tertentu dari responden. Contoh : Bagaimana pendapat ibu tentang pelayanan KB yang diberikan oleh puskesmas Suramulya? Melihat jenis pertanyaan tersebut,maka jawaban yang diberikan responden akan sangat bervariasi.Responden diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat pribadinya tentang pelayanan KB yang diperoleh dipuskesmas Suramulya tersebut.Jenis pertanyaan ini mempunyai kelemahan ketika akan dilakukan tabulasi,sebab tidak dapat digeneralisasi.1,2 Directed response Jenis pertanyaan bentuk ini juga hampir sama dengan sebelumnyayakni memberikan kebebasan dalam menjawab,hanya saja jawaban sudah sedikit diarahkan oleh peneliti.Dari contoh bentuk pertanyaan diatas,peneliti hanya

sedikit mengubah menjadi kalimat langsung maka jawaban yang diperoleh menjadi lebih terarah.

Contoh : Bagaimana perasaan ibu selama menggunakan alat kontrasepsi IUD dalam program pelayanan KB yang diberikan oleh puskesmas Suramulya? Dari kedua jenis pertanyaan terbuka tersebut,sebenarnya peneliti dapat menggali semua pendapat,keinginan,serta hal-hal lainnya dari responen,sehingga informasi dari jawaban yang diperoleh sangat kaya dan bervariasi.Akan tetapi kelemahannya akan menjadi sulit ketika akan dilakukan tabulasidan harus melalui suatu proses tersendiri.1,2 3. Kombinasi antara pertanyaan tertutup dan terbuka Misalnya,pertanyaan tentang saran apelayanan kesehatan yang digunakan a) puskesmas b) rumah sakit c) dokter praktik swasta d) bidan praktik swasta e) lain-lain;sebutkan...... Dengan pertanyaan tertutup responden mudah menjawab atau mengisi.Pengolahan data juga mudah dilakukan,tetapi informasi yang diperoleh tidak mendalam dan terkadang jawaban dipaksakan karena tidak terdapat dalam pilihan jawaban yang ada.Pada pertanyaan terbuka,responden dengan leluasa dapat menceritakan

pengalaman,opini,pendapat,sasaran,dan lain-lain sehingga akan didapat informasi yang banyak,tetapi akan mengalami kesulitan dalam pengolahan data. Bentuk pertanyaan pengetahuan dikembangkan untuk memberikan jawaban yang standar atau benar sesuai dengan konsep ilmu yang disetujui.Pertanyaan tersebut sifatnya menggali ingatan responden menganai hal-hal yang didapatkan melalui buku,surat kabar atau sumber informasi yang lain yangf belum diolah secara mental .Setiap pertanyaan pengetahuan yang yang terbuka perlu diberi peluang jawaban tidak tahu.3

Cara Merancang Kuesioner Sebuah komunikasi tentu akan sangat enak dilakukan atau didengar atau bahkan diikuti,apabila komunikasitersebut terjadi secara dua arah secara aktif.Artinya ada yang bertanya dan ada yang menjawab.Tanya jawab ini akan menimbulkan suatu alur cerita apabila tanya jawab terjadi secra berkesinambungan dalam satu skenario.Sebaliknya apabila pihak atau orang yang ditanya tidak mengerti tentang materi pertanyaanmaka jawabannya tentu tidak akan mengena pada materi yang diharapkan.Salahsatu bentuk komunikasi tanya jawab adalah dalam bentuk non-verbal atau tertulis,yakni dalam bentuk kuisioner.Olehkarena itu sebelum kita menyusun satu rangkaian kuisioner khususnya untuk kepentingan penelitian,maka kita harus mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang sering timbul sehingga dapat mengakibatkan terjadi miskomunikasi.1 Dalam kegiatan penelitian kuisioner dapat dibedakan berdasarkan keperluannya,yaitu: Kuesioner Untuk keperluan data administrasi Jenis kuesioner ini berbentuk formulir yang menyangkut pengumpulan data

administrasi.Kuesioner ini sepenuhnya diisi oleh responden dan beberapa petunjuk pengisian secara singkat. Contoh : Formulir pendaftaran, Kartu status pasien yang umumnya berisi pertanyaan tentang nama,umur,jenis kelamin,alamat,pekeraan,tanggal pemeriksaan,keluahn,riwayat penyakit baru selanjutnya oleh si pewawancara (dokter,perawat,atau petugas kesehatan lainnya) ditulis diagnosa penyakit,rencana perawatan dsan terapinya.1 Kuesioner untuk keperluan observasi Kuesioner ini dalam bentuk daftar pertanyaan yang digunakan untuk keperluan observasi,sehingga pelaksanaannya lebih terarah.Materi pertanyaan adalah seputar masalah atau substansi yangs edang dilakukan observasi.1 Kuesioner untuk keperluan wawancara Jenis kuesioner ini berbentuk daftar pertanyaan yang digunakan sebagi alat dalam melakukan wawancar antara peneliti dengan responden.Dengan menggunakan daftar pertanyaan,maka data yang diperoleh diharapkan akan akurat,sesuai dengan substansi penelitian.Kuisioner bentuk ini yang lebih banyak digunakan untuk keperluan penelitian (pertanyaan sudah

disusun secara sistematis dan akurat untuk memperolah jawaban yang benar atau jujur dari responden).1 Agar supaya kuisioner tidak menjadi mis informasi,atau bahkan mis understanding bagi responden,maka ada beberapa hal yang harus menjadi bahan pertimbangan sebelum menyusun suatu kuisioner yakni:1 Pertanyaan dapat dimengerti oleh responden dan mungkin responden punya jawabannya namun sulit mengingatnya,sehingga responden tidak dapat atau kesulitan untuk menjawab. Contoh : Apakah dikeluarga Bapak/Ibu selama ini pernah ada yang menderita sakit tipus? Pertanyaan kurang dapat dimengerti oleh responden,sehingga responden menjawab seadanya dan tidak ada relevansinya dengan pertanyaan tsb; Contoh : Ketika negara kita mengalami krisis ekonomi dan disusul dengan krisis energy,strategi apa dan bagaimana yang Bapak lakukan sehingga stamina dan kesehatan Bapak sekeluarga tetap terjaga dengan baik? Pertanyaan yang diajukan menurut responden sangat bersifat pribadi sehingga ybs tidak mau menjawab; Contoh : Berapa penghasilan Bapak dalam sebulan? Responden mengerti pertanyaan dan tahu jawabannyanamun pertanyaannya tidak tepat ditujukan kepada responden ybs Contoh : Berapa kali dalam sebulan ibu memeriksakan kehamilan ibu ke Puskesmas?(Responden ternyata belum menikah).1 Dengan mengingat hal-hal tersebut diatas maka dalam menyusun suatu kuisioner hendaklah sangat diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Pertanyaan hendaknya dibuat atau disusun secara jelas,baik bahasa aupun

substansinya,sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh responden.Menggunakan kata-kata atau kalimat yang tepat;tidak terlalu panjang/luas (jika terlalu luas/panjang hendaknya dibuat menjadi dua pertanyaan).Tidak boleh memojokkan responden serta di hindari pertanyaan yang dobel negatif.1

Contoh : Dimanakah waktu ibu melahirkan? (terlalu luas,karena mungkin si ibu melahirkan lebih dari sekali,dan tempatnya berbeda,sehingga perlu disederhanakan menjadi): Dimanakah ketika ibbu melahirkan anak yang terakhir? Apakah ibu sudah menjadi peserta akseptor KB,sejak kapandan apa alasannya? (pertanyaan yang terlalu panjang sebaiknya dibuat menjadi tiga,yakni (1) sudah menjadi akseptor KB, (2) kapan, (3) mengapa). Bukankah bagi keluarga yang sudah mempunyai dua orang naka,sebaiknya tidak menambah untuk mempunyai anak lagi? (pertanyaan ini dianggap memojokkan responden,sehingga responden cenderung untuk menjawab ya,sehingga dapat disederhanakan menjadi) : Apa pendapat ibu,bagi satu keluarga cukup kiranya hanya mempunyai dua orang anak saja?

2. Menghindari pertanyaan yang berakibat jawabannya menjadi bias.Biasanya beberapa responden (khususnya di pedesaandengan tingkat pendidikan rendah),tidak dapat menyebutkan sesuatu dengan jumlah atau angka yang tepat,terutama mengenai umur,pengahsilan,dllsb.Oleh karena itu untuk mendapatkan jawaban yang tidak bias dan dapat diolah,maka pertanyaan dibuat menjadi angka antara atau range.1 Contoh : a. Berapakah pengahasilan Bapak dalam sebulan? 01. 02. 03. 04. <100ribu 150-300 ribu >300 ribu Lain-lain (sebutkan

b. Berapa umur ibu ketika melahirkan anak terakhir? 01. 02. 03. 04. 20-25 tahun 25-30 tahun 30-35 tahun 35-40 tahun
9

05.

> 40 tahun

3. Pertanyaan dibuat sedemikian rupa,sehingga dapat menjamin responden untuk dengan mudah menjawab.Salahsatunya adalah dengan cara menyediakan beberapa alternatif jawaban yang sudah dirumuskansehingga responden tidak merasa sulit untuk menjawab.1 Contoh : Apa yang menjadi alassan utama ibu,sehingga ibu menjadi akseptor program KB? a. b. c. d. Kesejahteraan ibu dan anak Ekonomi Anaknya sudah banyak Mengikuti kemauan suamiLain-lain (sebutkan)

4. Pertanyaan dibuat agar dapat menyaring responden tertentu.Artinya jika pertanyaan tersebut hanya ditujukan untuk responden tertentu,maka harus didahului dengan pertanyaan penyaring. Contoh : Apakah ibu ketika melahirkan anka pertama mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan? a. b. c. Ya Tidak (langsungpertanyaan No.Z) Tenaga Kesehatan tsb adalah : 01. 02. 03. Dokter puskesmas Bidan desa Lain-lain (sebutkan)

Dari semua uraian diatas,maka pada dasarnya dalam membuat daftar pertanyaan atau kuisioner,aka perlu diperhatikan tentang urutan pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.1 Berdasarkan substansinya maka urutan daftar pertanyaan tersebut hendaklah dilakukan sebgai berikut : 1. Pertanyaan yang bersifat informatif (introduksi/pengantar).1

10

Contoh : Pada lembar pertama dicantumkan tema penelitian,seperti : Penelitian tentang jangkauan pelayanan kesehatan Kepada warga DKI Jakarta Barat (Khususnya pemukiman nelayan) Tahun 2008-2009)
Kuisioner ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi menganai seberapa jauh jangakauan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat DKI Jakarta Barat tahun 2008-2009.Hasil penelitian ini akan digunakan bagi perbaikan sistem pelayanan kesehatan masyarakat khusunya diwilayah Jakarta Barat (pemukiman wilayah) umumnya di DKI jakarta.

Tanggal pengambilan data : .................................................. Responden Nomor Lokasi/Alamat : .................................................. : ....................................................

2. Pertanyaan mengenai biodata responden,sekaligus termasuk hal-hal yang berkenaan dengan masalah demografi,sebaiknya diletakkan pada halaman berikutnya setelah pertanyaan introduksi.1 Contoh : Biodata Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama lengkap Nama panggilan Tempat & tgl lahir Agama Jenis Kelamin Status Pendidikan terakhir Pekerjaan Alamat sekarang Sejak kapan tinggal dialamat tsb diatas Hal yang dianggap perlu
11

Kawin/Tidak kawin

3. Pertanyaan pokok,yang menyangkut permasalahan dan dan data untuk bahan pengujian hipotesis.Sebelum menuju pertanyaan,hendaknya diberikan petunjuk cara menjawab atau mengisi kolom jawaban.Jumlah pertanyaan tsb tidak ada ketentuan berapa banyak.Namun yang perlu diperhatikan adalah pertanyaan diurut dari mulai persoalan yang biasa/ringan hingga masuk pada substansi pokoknya.1 Contoh : Petunjuk : Berilah tanda X untuk jawaban yang anda kehendaki. 1. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mendengar penyakit Demam berdarah? a. Sudah b. Belum pernah

2. Apakah Bapak/Ibu juga dapat mengenali gejala penyakit Demam berdarah tsb? a. Ya b. Tidak

3. Apakah keluarga Bapak/Ibu juga dalam 3 bulan terakhir ada yang mendrita sakit Demam berdarah? a. Ada b. Tidak ada

4. Jika Jawaban Bapak/Ibu a,berapa orang yang menderita sakit demam berdarah? orang 5. Dibawa berobat kemana penderita demam berdarah tsb? Dokter praktek Puskesmas Dirumah saja Lain-lain (sebutkan) Kegagalan-kegagalan dalam membuat kuesioner: (a) Luncuran pertanyaan ganda: Jangan menanyakan satu masalah dalam satu pertanyaan. Contoh, apakah anda sering menyobek buku di perpustakaan selagi tidak ada pengawas yang melihatnya; dan apakah anda juga sering mencoreti buku milik perpustakaan untuk kepentingan penjelasan secara khusus?. (b) Pertanyaan yang mengarahkan: Hindari bentuk pertanyaan seperti ini. Contoh, menurut presiden, kita harus mengencangkan ikat pinggang dalam menghadapi krisis
12

Bidan Desa Dukun beranak Perawat

ekonomi yang berkepanjangan ini. Anda setuju, bukan?. Pertanyaan seperti ini biasanya dijawab secara langsung dengan kata setuju. Bisa dibayangkan bahwa jika semua pertanyaan dijawab dengan setuju. (c) Pertanyaan sensitif: Hati-hati dengan pertanyaan sensitif seperti contoh berikut: Anda pernah melakukan onani?; Anda pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah?. Pertanyaan jenis ini termasuk kategori sensitif, bahkan kurang ajar. (d) Pertanyaan yang menakut-nakuti: Contoh. Di daerah ini sering terjadi perampokan dan penodongan di malam hari. Bisa Anda sebutkan orangnya?; atau, Anda tentu mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah ini, karena andalah yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). Kami datang untuk menyelidikinya, oleh karena itu tolong jawab dengan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan kami. 3,4

Pedoman Pembuatan Kuesioner Untuk menyusun kuesioner tidak hanya dituntut sistematis dan rapi saja,tetapi ada hal lain yang perlu diperhatikan : 1. Pertanyaan harus ditulis dengan kalimat yang sederhana,singkat dan jelas sehingga mudah dimengerti,baik oleh responden maupun pelaksana. 2. Sedapat mungkin pertanyaan tidak menyinggung perasaan.Misalnya,menanyakan tentang kehamilan tanpa lebih dahulu menanyakan status mariednya.Bila hal ini sampai terjadi,kemungkinan jawaban selanjutnya menjadi tidak serius lagi. 3. Usahakan agar tidak ada pertanyaan yang mengharuskan responden mengingat kembali masa lampau.Misalnya,pada umur berapa ibu mendapat haid pertama. 4. Usahakan agar pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk

menghitung.Misalnya berapa selisih umur ibu dengan putra ibu yang kedua?. 5. Pertanyaan harus jelas,artinya tidak mendua atau membingungkan unruk responden dalam memberikan jawaban.Misalnya,pertanyaan yang sudah ditentukan agar hanya responden yang memberikan jawabannya,seperti pertanyaan yang ditemtukan bahwa hanya satu jawaban. Yang dianggap benar tetapi ternyata ada jawaban lain yang juga benar.Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan pengolahan data dan penyusunan kesimpulan.Pertanyaan jangan menggunakan.
13

6. Pertanyaan jangan menggunakan istilah yang terlalu ilmiah atau bahasa yang sulit dimengerti responden seperti istilah caries gigi,gingivitis.
7. Pertanyaan

jangan mempunyai arti ganda.Misalnya,apakah ibu atau bapak

menggunakan saran pelayanan kesehatan yang ada.pertanyaan ini hendaknya dipisah menjadi dua pertanyaan,yang satu untuk ibu dan yang lain untuk bapak,karena apabila ibu menggunakan sarana pelayanan kesehatan tersebut,tetapi bapak tidak maka akan sulit bagi ibu untuk menjawabnya.3,4 Persyaratan dalam membuat kuesioner yang baik.4 Responden dapat menjawab Sesuai dengan tujuan penelitian Tidak berbentuk hipotesis Tidak menyinggung perasaan Dapat dipahami oleh responden Pertanyaan tidak terlalu banyak Jawaban harus objektif Hanya mempunyai satu interpretasi Harus ada jawabannya. Pretest (Uji coba instrumen kuesioner) Sebelum kuesinoer digunakan dalam penelitian perlu dilakukan pretest terhadap kuesioner tersebut.Caranya dengan mencobakan kuesioner pada 10-15 orang yang kira-kira yang mempunyai latar belakang yang sama dengan populasi yang akan diteliti.Bila populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai balita dikelurahan Kayu Manis Jakarta Timur dengan sosioekonomi rendah,maka pretest dapat diambil dari ibu dengan balita diwilayah lain yaitu gologan sosio-ekonominya sama.Tujuan pretest adalah untuk mempelajari apakah semua pertanyaan dalam kuesioner dapat dimengerti oleh responden,berapa lama waktu yang diperlukan untuk satu kuesioner serta untuk mengidentifikasikendala-kendala yang mungkin terjadi.Kendala-kendala tersebut antara lain :waktu yang tidak sesuai untuk wawancara,sikap responden yang sulit,kebiasaan responden yang tidak dikenal peneliti,dll. Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih dahulu kepada sejumlah kecil responden. Ini gunanya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur dimaksud. Selain itu, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui kemungkinan diterima atau
14

ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu, jika ternyata dalam uji coba ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa mengubah atau menyempurkannya. 4,5

KESIMPULAN Kuesioner ini merupakan daftar pertanyaan dalam rangka wawancara terstruktur oleh peneliti dengan responden.Daftar pertanyaan mana telah disusun sedemikian rupa,sehingga responden hanya memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda atau simbol atau mencontreng dari pilihan jawaban yang telah disediakan.Bntuk-Bentuk pertanyaan kuisioner itu sendiri terdiri atas 3 yaitu pertanyaan terbuka,pertanyaan tertutup dan kombinasi antara pertanyaan tertutup dan terbuka.

15

DAFTAR PUSTAKA 1. Imron M,Munif Amrul.Merancang Kuisioner.Dalam: Metodologi Penelitian Bidamg Kesehatan.Jakarta: Penerbit Sagung Seto ;2010.h.93-103. 2. Budiharto.Kuisioner.Dalam: Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit EGC; 2008.h.150-57. 3. Budiarto Eko.Pengumpulan Data.Dalam: Biostatitistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2002.h.10-1. 4. Wawolumaya C.Kuesioner.Dalam: Survei Epidemiologi Sederhana Bidang Perilaku Kedokteran.Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Universitas

Indonesia;2000.h.17-24. 5. Santoso.Cara Merancangan Kuesioner. 9 Februari 2008.Diunduh dari:

http://www.icts.its.ac.id/perancangan/kuesioner.php. pada tanggal 16 juni 2012.

16

You might also like