You are on page 1of 16

Terapi Biologi Kanker

Selama ini, ada tiga pengobatan yang utama untuk mengatasi kanker: operasi, kemoterapi, dan radiasi. Sekarang, terapi kanker semakin lengkap dengan berkembangnya terapi biologi. Terapi pelengkap ini mampu mempertinggi tingkat kelangsungan hidup penderita Selama ini, ada tiga pengobatan yang utama untuk mengatasi kanker: operasi, kemoterapi, dan radiasi. Sekarang, terapi kanker semakin lengkap dengan berkembangnya terapi biologi. Terapi pelengkap ini mampu mempertinggi tingkat kelangsungan hidup penderita kanker. Biasanya, terapi ini digunakan untuk pasien yang datang ke rumah sakit dengan kanker stadium lanjut. Di negara-negara miskin, termasuk negara berkembang, 70-80% pasien datang dalam keadaan terlambat. Terapi dengan operasi, kemoterapi dan radiasi, tidak akan berhasil baik untuk pasien seperti itu dan biayanya mahal. Menurut Dr. Samsuridjal Djauzi, Direktur Utama RS Kanker Dharmais, terapi biologi ini dapat dikombinasikan juga dengan terapi lain. Kemoterapi, misalnya, punya efek samping mual, muntah, dan rambut rontok tapi bila dikombinasikan dengan terapi biologi, efek sampingnya menjadi berkurang. Dr. Sutjipto, Sp.B.Onk, ahli bedah onkologi RS Kanker Dharmais, menjelaskan setelah operasi, kemoterapi dan radiasi, biasanya dilanjutkan dengan terapi biologi, yakni hormonal therapy dan gen therapy. Pasien yang mampu secara finansial diharuskan menggunakan terapi tambahan ini untuk mempertinggi tingkat kelangsungan hidup (survival rate). Juga untuk mencegah efek kekambuhan, dan memperpanjang masa bebas penyakitnya. Menurut Sutjipto, terapi biologi yang bekerja menghambat reseptor pembentukan sel kanker terutama digunakan pada kanker yang sering kambuh. Contoh obat terapi biologi yang terkenal sekarang ini adalah herceptin. Contoh lainnya; BCG (Bacillus CalmetteGurin), Interleukin-2, Interferon alpha, dan Rituxan atau Rituximab, dan Herceptin. MENINGKATKAN KEKEBALAN TUBUH Terapi biologi menggunakan sistem imun tubuh untuk memerangi kanker. Sistem imun bekerja melindungi dan mempertahankan tubuh terhadap penyerang luar, seperti bakteri dan virus. Para dokter dan peneliti telah menemukan bahwa sistem imun juga dapat menentukan dan membedakan antara sel sehat dan sel kanker dalam tubuh, dan menghanguskan sel kanker itu. Sistem imun memiliki jenis-jenis yang berbeda pada sel darah putih. Setiap jenis juga memiliki cara yang berbeda melawan sel asing atau sel-sel yang sakit, termasuk kanker. Semua jenis sel darah putih limfosit (lymphocyte) dan monosit (monocyte) mengikuti sirkulasi darah pada setiap bagian di seluruh tubuh, melengkapi perlindungan dari kanker dan penyakit-penyakit lain. Lymphocyte antara lain sel B, sel T, dan sel Natural Killer (NK cells). Sel-sel B memproduksi antibodi yang menyerang sel-sel lain. Sementara sel-sel T secara langsung menyerang sel-sel kanker dan memberi sinyal pada sel-sel sistem imun yang lain untuk mempertahankan tubuh. Sedangkan sel NK memproduksi zat kimia yang menghancurkan dan membunuh sel asing di dalam tubuh. Sedangkan monocyte merupakan sel darah putih yang menelan dan memakan partikel-partikel asing.

JENIS-JENIS TERAPI Ada beberapa perbedaan jenis-jenis terapi biologi yang digunakan dalam perawatan kanker, di antaranya: NONSPECIFIC IMMUNOMODULATING AGENTS Ini adalah obat-obatan terapi biologi yang merangsang sistem imun sehingga memproduksi lebih banyak antibodi dan cytokine (sitokin: protein yang diproduksi oleh sel-sel sistem imun dan dapat secara langsung menyerang sel-sel kanker) untuk membantu memerangi kanker dan infeksi dalam tubuh. Memerangi infeksi adalah penting untuk orang yang menderita kanker. BIOLOGICAL RESPONSE MODIFIERS (BRMs) Mengubah cara pertahanan tubuh berinteraksi dengan sel-sel kanker. BRMs diproduksi dalam laboratorium dan meningkatkan kemampuan pada tubuh pasien untuk melawan penyakit, mengarahkan sistem imun mengalahkan kekuatan sel-sel yang sakit, dan memperbaiki kelemahan sistem imun. Beberapa jenis BRMs, di antaranya: interferons (IFNs), interleukins (ILs), tumor necrosis factors (TNFs), colony-stimulating factors (CSFs), monoclonal antibodies (MAOBs), dan vaksin-vaksin kanker. Interferon Secara alami tubuh memproduksi interferon, salah satu jenis sitokin. Para peneliti berharap bahwa penambahan interferon dalam tubuh dapat memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker atau mendorong sistem imun untuk membantu mematikan sel kanker. Interferon alfa, salah satu interferon buatan, disetujui dipakai untuk perawatan kanker darah seperti leukimiadan chronic myeloid leukemia, juga kanker kulit melanoma dan sarkoma Kaposi. Juga dapat membantu pengobatan kanker ginjal dan kanker sistem imun golongan non-Hodgkin (non-Hodgkin's lymphoma). Interleukin Jenis lain dari sitokin yang juga diproduksi secara alami di dalam tubuh. Salah satu jenisnya, interleukin-2, membantu tubuh memproduksi sel darah putih (lymphocytes) untuk menyerang sel kanker. Dengan penambahan interleukins buatan ke dalam tubuh, sistim imun tubuh bisa memiliki kekuatan yang lebih dalam menyerang sel-sel kanker. Interleukin juga diarahkan untuk pengobatan pada leukimia dan lymphoma, juga pada kanker otak, payudara, ovarium, prostat, usus besar dan rektum. Monoclonal Antibody Secara alami tubuh membuat antibodi, sejenis protein, untuk membantu melawan infeksi. Monoclonal antibody adalah antibodi buatan yang dapat menolong tubuh mengenal kembali sel kanker sebagai benda asing dan memungkinkan sistem imun mendeteksi targetnya dan membunuh sel kanker. Beberapa monoclonal antibodies ditujukan mengatasi bentuk-bentuk tertentu dari non-Hodgkin's lymphoma, acute myelogenous leukemia, dan chronic lymphocytic leukemia, juga kanker payudara, usus besar dan rektum. Cancer Vaccine Vaksin kanker tidak dimaksudkan untuk mencegah Anda kemunculan kanker tapi vaksin ini berguna membantu kondisi tubuh mengenal sel kanker sebagai penyerang. Vaksin kanker masih belum disetujui digunakan sebagai terapi dan masih terus diuji coba. Para peneliti sedang mempelajari penggunaannya untuk limfoma dan leukemia, juga kanker otak, payudara, usus besar, paru-paru, ovarium, prostat, pankreas dan rektum. Vaksin ini

juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi virus tertentu yang dapat mengarah ke kanker, misalnya pada mulut rahim dan hati. Glossary Lymphomas adalah kanker getah bening yang berbahaya dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Kanker ini dibedakan antara limfoma non-Hodgkin (yang paling sering ditemukan) dan limfoma Hodgkin berdasarkan faktor risikonya. Faktor risiko nonHodgkin antara lain kelemahan sistem imun bawaan (sejak lahir), infeksi virus EpsteinBarr (EBV), Helicobacter pylori, virus herpes sarkoma Kaposi, virus penyerang sel T tipe 1 (HTLV-1). Sedangkan risiko Hodgkin, antara lain penyakit kelemahan sistem imun dan otoimun, menyerang usia menjelang dewasa dan di atas 65 tahun, infeksi EBV, pekerja di industri perkayuan, serta umumnya menyerang penderita berstatus sosial menengah atas. Leukemia, kanker darah yang dibedakan antara leukemia akut dan kronis. Pertama, leukemia akut, yang terdiri atas leukemia limfoblastik akut dan leukemia nonlimfoblastik akut. Pada orang dewasa, yang paling banyak ditemui adalah leukemia nonlimfoblastik akut. Misalnya myelogenous leukemia, yakni kanker pada granulosit, salah satu jenis sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang. Sedangkan pada anak di bawah 12 tahun, yang paling banyak adalah leukemia limfoblastik akut. Ini terjadi akibat produksi berlebih sel-sel darah putih yang belum matang (blast) yang seharusnya menjadi granulosit. Kedua, leukemia kronis yang dibedakan menjadi leukemia granulostik kronis dan leukemia limfositik kronik. Leukemia granulositik terjadi akibat ketidaknormalan salah satu jenis sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang. Sedangkan leukemia limfositik yakni leukemia pada limfosit, sel darah putih yang dibuat di kelenjar getah bening dan sumsum tulang. sumber : http://www.humanmedicine.net/?s=article&m=read&id=254 Diposkan oleh tee di 20:18

Kanker
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau radiasi.

Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Mendiagnosa kanker Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui "screening". Kedua ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan. Riset kanker Riset kanker merupakan usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk memahami proses penyakit dan menemukan terapi yang memungkinkan. Meskipun pemahaman kanker memiliki tumbuh secara eksponen sejak dekade terakhir dari abad ke-20, terapi baru yang radikal hanya ditemukan dan diperkenalkan secara bertahap. Penghambat tyrosine kinases (imatinib dan gefitinib) pada akhir 1990-an dianggap sebuah terobosan utama; mereka mengganggu terutama dengan protein tumor-tertentu. Antibodi monoclonal telah terbukti sebuah langkah besar dalam perawatan oncological.

Tumor Ganas dan Tumor Jinak


Kalau kita sering melihat daging tumbuh dibagian badan manusia atau pembengkakan yang tumbuh secara pelan-pelan, sepertinya itu adalah tumor. Pertumbuhan yang tidak normal itu pada bagian tubuh manusia pasti menyebabkan kelainan-kelainan yang harus segera ditangani. Apa itu tumor ? Tumor adalah pembengkakkan yang disebabkan oleh adanya inflamasi atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam tubuh. Tipe tumor berdasarkan pertumbuhannya dapat dibedakan menjadi tumor ganas (malignant tumor) dan tumor jinak (benign tumor). Malignant tumor disebut juga sebagai kanker. Kanker berpotensi menyerang atau merusak jaringan disekitarnya dan menyebabkan metastase (penyebaran bibit penyakit).

Sedangkan benign tumor tidak menyerang jaringan disekitarnya dan tidak membentuk metastase, tapi secara lokal dapat bertumbuh menjadi besar. Biasanya benign tumor tidak muncul lagi setelah dilakukan operasi pengangkatan tumor. Ketika seseorang bertambah usia, mereka akan mengakumulasi berbagai mutasi di dalam DNA-nya. Ini berarti prevalensi terjadinya tumor semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada kasus dimana seseorang yang lebih tua menderita tumor, maka besar kemungkinannya bahwa itu adalah tumor yang ganas. Sebagai contoh, jika perempuan berumur 20 tahun memiliki tumor di payudaranya, maka tumor itu kemungkinannya adalah tumor jinak. Namun, jika perempuan berusia 70 tahun memiliki tumor payudara, maka tumor itu kemungkinannya adalah tumor ganas. Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker. Kalbe.co.id - WHO dalam situsnya menginformasikan tentang global burden of cancer, yang menjelaskan tentang epidemiologi kanker, penyebab kanker, strategi pencegahan kanker, dan strategi WHO dalam menurunkan insiden kanker di dunia. Fakta-fakta :

Kanker merupakan penyebab utama mortalitas di dunia (sekitar 13% dari seluruh penyebab mortalitas), diperkirakan angkanya sekitar 7,9 juta kematian pada tahun 2007. Jenis kanker tersering penyebab mortalitas tiap tahunnya adalah : o kanker paru (1,4 juta mortalitas/tahun), o lambung (866.000 mortalitas/tahun), o kolon (677.000 mortalitas/tahun), o liver (653.000 mortalitas/tahun), dan o payudara (548.000 mortalitas/tahun) Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita. o Pria : kanker paru, lambung, liver, kolorektal, esofagus, dan prostat o Wanita : kanker payudara, paru, lambung, kolorektal, dan serviks Sekitar 30% kanker dapat dicegah. Penggunaan tembakau (misal, merokok-red) merupakan faktor risiko utama timbulnya kanker. Kanker muncul dari perubahan 1 sel. Perubahan sel tersebut (meteri genetik-red) dapat disebabkan oleh zat eksternal maupun faktor genetik.

Beberapa jenis kanker tertentu, seperti ca payudara, serviks, dan kolorektal memiliki angka kesembuhan yang tinggi jika didiagnosis dini dan ditangani dengan baik.

Global Burden of Cancer


Sekitar 72% dari seluruh mortalitas kanker pada tahun 2007 terjadi di negara berpendapatan rendah menengah. Mortalitas akibat kanker di seluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat, dan pada tahun 2030 angka mortalitasnya akan menjadi 12 juta.

Penyebab Kanker

Kanker muncul dari 1 sel. Transformasi sel normal menjadi sel kanker melalui serangkaian tahapan proses. Transformasi tersebut akibat interaksi antara faktor genetik seseorang dengan 3 golongan zat eksternal, yaitu : o Karsinogen fisika : misal, sinar ultraviolet dan radiasi pengion o Karsinogen kimia : misal, asbes, komponen asap rokok, aflatoksin, dan arsen o Karsinogen biologi : misal, infeksi virus (hepatitis B, Human Papilloma Virus/HPV), bakteri (H. pylori), dan parasit tertentu (schistosomiasis) Usia merupakan faktor risiko penting terjadinya kanker. Insiden kanker semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Hal tersebut sangat mungkin disebabkan karena semakin banyaknya pajanan faktor risiko dan kemampuan mekanisme perbaikan sel yang semakin menurun. Faktor risiko utama timbulnya kanker di negara dengan pendapatan rendah sedang adalah : penggunaan tembakau (misal, merokok), konsumsi alkohol, sedikit mengkonsumsi buah dan sayuran, dan infeksi hepatitis B,C, dan HPV. Faktor risiko utama timbulnya kanker di negara maju adalah : penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, dan berat badan lebih / obesitas.

Strategi Pencegahan Kanker


Menurut studi tahun 2005 oleh International Cancer Collaborators, sekitar 30% kanker dapat dicegah dengan memodifikasi atau menghindari faktor risiko. Faktor risiko utama kanker yang dapat dihindari adalah : o Penggunaan tembakau, o Berat badan lebih / obesitas o Rendahnya konsumsi buah dan sayuran o Kurang gerak (aktivitas fisik) o Konsumsi alkohol o Infeksi menular seksual, misal : HIV dan HPV o Polusi udara o Asap dalam ruangan akibat bahan bakar padat (solid fuel) Strategi pencegahan kanker meliputi : o Menghindari faktor risiko pencetus kanker

o o o

Vaksinasi terhadap infeksi HPV dan hepatitis B Mengendalikan bahaya okupasi (occupational hazard) Mengurangi pajanan sinar matahari

Kanker dan Tumor


Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis. Sebuah diagnosis yang menentukan biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi dan/atau penyinaran (radioterapi). Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian; kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok tembakau dapat menyebabkan banyak kanker dari faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis.

Kanker dan Tumor


January 8th, 2009 | Author: konsultan1 Kanker itu seperti bom! Sangat mematikan! Begitu menyerang tubuh manusia, bisa menghancurkan organ tubuh yang penting. Jika kemunculan kanker bisa dideteksi sejak dini, si penderita hanya seperti orang terkena tembak dengan peluru karet. Meskipun sakit, tetapi tidak mematikan. Tak heran, jika seseorang yang dinyatakan menderita kanker stadium IV atau stadium lanjut secara medis tak ada harapan untuk disembuhkan. Bahkan, menurut seorang dokter (Majalah MATRA, September 2003), hanya kanker stadium dualah yang masih ada harapan untuk disembuhkan.

Di negara maju, seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat, kanker menjadi penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular (jantung). Di Indonesia, kanker menjadi penyebab kematian keenam, setelah infeksi, kekurangan gizi, kecelakaan, penyakit kardiovaskular dan degeneratif, serta kelainan hormon atau imunologis Hingga saat ini, masyarakat sering mencampuradukkan antara pengertian tumor dan kanker. Padahal keduanya berbeda. Tumor adalah jaringan sel liar berupa benjolan atau pembengkakan di bagian tubuh. Perkembangan tumor lambat dan tetap di satu lokasi, tetapi pasti dan terus membesar. Apabila muncul benjolan di bagian tubuh kita secara liar, baik terasa sakit maupun tidak, harus diwaspadai karena benjolan tersebut kemungkinan adalah tumor. Tumor tidak begitu berbahaya bagi kesehatan tubuh. Perkembangan tumor bisa disebabkan oleh pertumbuhan jaringan baru atau pengumpulan cairan, seperti kista dan benjolan yang berisi darah akibat benturan. Tumor yang awalnya jinak jika tidak diobati secara benar akan meradang dan bukan tidak mungkin akan berubah menjadi tumor ganas alias kanker. Tumor jinak biasanya tumbuh lambat dan hanya di satu tempat. Tumor ini bisa terus membesar, tetapi tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan jarang mengganggu kesehatan. Tak heran apabila seseorang yang sudah bertahuntahun menderita tumor di bagian punggung tidak merasa terganggu dan tidak pernah merasakan sakit apapun. Berbeda dengan tumor, kanker adalah sel jaringan tubuh yang tumbuh tidak normal, tetapi terus membelah diri dengan cepat dan tidak terkendali. Kanker tidak menular, kecuali kanker hati atau hepatitis C. Sementara itu, ada pendapat yang menyatakan bahwa kanker disebabkan oleh sejenis virus, tetapi virus tersebut berbeda dengan virus pada penyakit lain yang menular. Sel-sel kanker akan terus tumbuh menyusup ke jaringan di sekitarnya, lalu menyebar ke tempat yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel kanker yang sudah menyebar di berbagai tempat sangat sulit diobati. Bahkan, secara medis sudah tidak memiliki harapan sembuh. NOTE :

Untuk pencegahan kanker dapat menggunakan kapsul Madeca Pengobatan Kanker dapat menggunakan ramuan Paket Kanker

dikutip dari buku Ny. Ning Harmanto (Mahkotadewa Panglima Penakluk Kanker) www.ningharmanto.com

Home Doctor News Health News Community Relation Investor News

Articles Seminar

Rating :

0.0%

Konsep baru skrining kanker, lebih efisien dan efektif


(18-Nov-2009) Oleh: RED Sumber: Press Briefing

Kalbe.co.id - Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 Dinkes RI mendapatkan bahwa 4,3 / 1.000 penduduk Indonesia menderita tumor. Kanker itu sendiri merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%): stroke, tuberkulosis, hipertensi, cidera, perinatal dan kencing manis. Karena itu deteksi dini / skrining memegang peranan penting, jelas Ibu Ampi Retnowardani, Markom Manager Laboratorium Klinik Prodia, 17 November 2009 di Jakarta. Guna memudahkan proses skrinin tersebutlah kini telah hadir Biomarker C-12 Protein Chip yang merupakan suatu pemeriksaan yang mencakup 12 macam penanda tumor (biomarker) untuk mendeteksi 14 macam kanker yang paling umum terjadi saat ini. Adapun 14 kanker yang dimaksud adalah: 1. Hati 2. Paru 3. Lambung 4. Esofagus (kerongkongan) 5. Prostat 6. Kolorektal (usus besar & anus) 7. Payudara 8. Ovarium (indung telur) 9. Pankreas 10. Rahim 11. Testis 12. Kandung kemih 13. Tiroid 14. Endometrium Keuntungan pemeriksaan Biomarker C-12 protein Chip, adalah:

1. Memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan penanda tumor tunggal 2. Dalam satu kali pemeriksaan diperoleh 12 hasil penanda tumor 3. Sampel darah yang diperlukan hanya 2 cc, jika menggunakan pemeriksaan tunggal untuk 12 macam pemeriksaan tersebut kurang lebih diperlukan 10cc 4. Biaya lebih efisien dibandingkan jika memeriksakan 12 macam penanda tumor secara sendiri-sendiri (hemat 75%). Turut mendampingi Ibu Ampi menjawab pertanyaan media dalam acara ini adalah Dr Agus Kosasih, SpPK, konsultan Prodia dan penanggung jawab laboratorium patologi RS Kanker Dharmais.

Sunday, June 7, 2009


TUMOR
Tumor adalah sebutan untuk benjolan pada tubuh. Tumor dikelompokkan pada 2 jenis, yaitu tumor jinak dan tumor ganas atau kanker. Kanker merupakan penyebab kematian ke-2 di dunia dan ada 6 juta pasien kanker baru setiap tahunnya, demikian dinyatakan oleh badan kesehatan dunia, WHO. Sedangkan menurut data Depkes RI, jumlah penderita kanker mencapai 6% dari seluruh populasi penduduk. Menurut American Institute for Cancer Research, 60-70% kanker adalah dengan melakukan deteksi dini. Apa itu Tumor?

Tumor adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang tidak mempunyai fungsi fisiologis ( fungsi normal tubuh) sebagai akibat pertumbuhan sel yang tidak terkontrol. Tumor sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 :

Tumor jinak (benign tumor). Tumor ganas/kanker (malignant tumor).

Hampir semua tumor membentuk benjolan, tetapi tidak semua benjolan bersifat ganas/kanker, dan sebagian besar bersifat jinak. Penyebab Tumor : Tumor terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara pembelahan dan kematian sel yang dapat dipicu oleh : Virus onkogenik, yang memacu pertumbuhan sel tumor. Protein yang berlebihan pada sel tumor. - Protein yang secara normal penting namun bermutasi (berubah struktur genetiknya).

Faktor resiko Tumor: Mempunyai anggota keluarga dengan riwayat tumor. - Sedang mendapat obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Terpapar radiasi, termasuk sinar matahari berlebihan. Terpapar radikal bebas, bahan kimia, dan toksin. Pecandu alkohol. Kegemukan. Kurang gerak/berolah raga. Memiliki kebiasaan merokok. Semakin banyak jawaban ya, maka semakin tinggi resiko tumor.

Gejala Tumor : Gejala tumor sangat bervariasi bergantung pada tipe, lokasi dan tingkat keganasan tumor, namun secara umum gejala tumor adalah demam, menggigil, keringat malam, penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan, kelelahan, dan rasa tidak enak badan. Sebagian besar tumor memberikan gejala yang tidak spesifik, tapi ada juga beberapa yang lebih jelas seperti : Kanker Paru : batuk terus menerus, nyeri dada, batuk darah, napas tersengal-sengal, serak. Kanker Prostat : Kesulitan buang air kecil, linu-linu di bagian paha dan punggung, tungkai lemah, dan kesemutan, segera setelah berkemih biasanya air kemih masih menetes-netes, nyeri keika berkemih, nyeri ketika ejakulasi, nyeri punggung bagian bawah, nyeri ketika buang air besar, nokturia (berkemih pada malam hari), inkontinensia uri (beser), nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan, hematuria (darah dalam air kemih), nyeri perut. Kanker Serviks : Keputihan berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh, sulit buang air kecil dan buang air besar, perut kembung dan membesar, nyeri perut yang luar biasa, rasa sakit saat berhubungan seksual. Selian itu terjadi pendarahan vagina yang tidak normal seperti : Pendarahan di antara periode mentruasi yang regular. - Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak daripada biasanya. - Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaa fisik panggul. Kanker Payudara : benjolan pada payudara, puting susu tertarik ke dalam (retraksi), mengerut, timbul borok (ulkus) pada payudara, pendarahan pada puting susu. Untuk memastikan tumor atau bukan dan membedakan jenis tumor harus didapatkan diagnosis pasti tiap tumor yang hanya dapat diperoleh hanya melalui pemeriksaan sitologi (pengambilan jaraingan tubuh yang dicurigai mengidap tumor).

Proses terjadinya Tumor Terjadinya tumor merupakan proses yang rumit sebagai akibat interaksi faktor-faktor resiko dengan sistem imun yang berujung pada funsgi sistem imun sebagai penekan tumor tidak berfungsi dengan baik sehingga multiplikasi sel menjadi progresif dan tidak terkontrol. Suplemen yang dianjurkan : Nature Squalene

------------------------------------------------------------------------------------Nature Squalene Made in USA POM SI 064323861 Anti Cancer and Oxygen Booster

Nature Squalene adalah suplemen yang berperan sebagai oxygen booster, artinya dapat menyediakan suplai oksigen ke jaringan normal dan menghambat angiogenesis, sehingga pertumbuhan sel tumor dapat ditekan. Di dalam hati squalene digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan hormon.

Nature Squalene dilengkapi dengan :


Shark Cartilage yang menurunkan resiko kanker. Olive Oil memperkaya kadar squale dalam Nature Squalene. Beeswax sebagai pengikat dan pemberi bentuk Nature Squalene.

Dosis : Untuk menjaga Problema cukup Batas aman : 7-10 softgel/hari kesehatan berat : : 1-3 4-6 softgel/hari softgel/hari

Catatan : Untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam menekan tumor sebaiknya kombinasikan dengan Happy Link-600 Lyophilized Royal Jelly.

FaktorFaktor Pemicu Kanker Sampai sekarang masih menjadi teka-teki, mengapa seseorang mengidap kanker, sedang orang lainnya tidak. Yang sudah diketahui, kanker bisa disebabkan oleh banyak faktor, dan berkembang dalam waktu bertahun-tahun. Riset membuktikan bahwa bahwa beberapa faktor dapat meningkatkan resiko seseorang terkena kanker. Untungnya sebagian besar faktor resiko itu dapat dihindari, dikontrol, dan dikendalikan, dengan memilih gaya hidup yang tepat. Berikut adalah faktor-faktor yang paling banyak menyebabkan timbulnya kanker. Faktorfaktor lainnya masih banyak, sayangnya belum memungkinkan untuk dibeberkan semuanya di sini.
Umur

Kebanyakan kanker menyerang orang yang berumur di atas 60 tahun. Tetapi tidak sedikit orang yang jauh lebih muda, bahkan anak-anak di bawah umur lima tahun, yang juga terkena kanker.

Rokok menyebabkan kanker!


Tembakau

Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker pita suara, kanker mulut, tenggorokan, ginjal,

kandung kencing, kerongkongan, perut, pankreas, leukemia, dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan sering menghirup aroma tembakau pun dapat menyebabkan kanker, dan mengunyah/menghisapnya (misal dalam bentuk susur Jw) dapat menyebabkan kanker mulut.
Sinar Matahari

Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang, yang banyak mengandung ultraviolet, dapat menyebabkan kanker kulit. Gunakan payung, topi lebar, dan pakaian yang sebanyak mungkin menutup tubuh untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet. Kulit yang tidak terlindungi, sebaiknya diolesi dengan sunscreen yang mengandung sun protection factor (SPF) paling sedikit 15. Sinar ultraviolet dapat menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat dipantulkan oleh pasir, air, salju, dan es. Perlu diingat, bahwa lampu-lampu ultraviolet yang banyak dijual di toko juga dapat menyebabkan kanker, lho.
Zat-zat Kimia

Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan/minuman modern yang dapat menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan, perasa buatan. Padahal, hampir semua makanan/minuman produksi pabrik atau yang dijual di warung/restoran mengandung zat-zat tambahan tersebut. Tetapi makanan yang disiapkan di rumah pun belum tentu bebas resiko kanker. Karena kebanyakan sayur-sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk buatan dan pestisida. Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng dengan minyak jelantah juga berpotensi menyebabkan kanker. Begitu juga air yang terpolusi deterjen maupun limbah-limbah kimiawi lainnya (walaupun telah dijernihkan). Zat-zat kimia lain penyebab kanker dapat masuk ke tubuh manusia melalui udara, misal bensin, asbes, kadmium, nikel, vinil klorida, dan sebagainya.
Infeksi Virus dan Bakteri

Beberapa jenis virus dan kuman dapat meningkatkan resiko kanker, antara lain: Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker leher rahim dan dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker jenis lain. Virus hepatitis B dan hepatitis C dapat memicu timbulnya kanker hati. Virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1) meningkatkan resiko limfoma dan leukemia. Virus human immunodeficiency (HIV) yang dikenal sebagai penyebab AIDS ini meningkatkan resiko limfoma dan Kaposis sarcoma. Virus Epstein-Barr meningkatkan resiko terjangkitnya limfoma. Virus human herpes 8 (HHV8) dapat menyebabkan Kaposis sarcoma. Helicobacter pylori penyebab luka

lambung dan usus juga dapat menimbulkan kanker di sepanjang saluran pencernaan. Untuk mengurangi kemungkinan tertular virus/bakteri tersebut, hindari berganti-ganti pasangan seksual, juga jangan saling bertukar sikat gigi, jarum, sisir, peralatan makan, dsb.
Diet, Kegemukan, dan Kurang Gerak

Terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan garam diduga dapat meningkatkan resiko kanker usus, rektum, dan kanker lain di daerah perut. Sebaliknya banyak mengkonsumsi sayur dan buah dapat mengurangi resiko kanker di sepanjang saluran pencernaan. Kegemukan dan kurang gerak dapat memicu timbulnya kanker payudara, endometrium, ginjal, usus besar, dan kerongkongan. Untuk mencegahnya, setiap hari berolahragalah setidaknya selama 30 menit.
Alkohol

Konsumsi alkohol dapat memicu kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, pita suara, liver, dan payudara. Tetapi sekali-sekali makan tape, tidak apa-apa kok.
Hormon

Hormon estrogen yang berlebihan dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan terjangkitnya kanker kandungan dan kanker payudara. Sedang hormon progesteron dapat mencegah timbulnya kanker endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara. Kedua jenis hormon tersebut banyak digunakan sebagai bahan pil KB maupun terapi sulih hormon pada wanita menopause. Penggunaan jangka panjang dapat mengurangi resiko kanker kandungan dan endometrium, tetapi meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker liver.
Riwayat Keluarga

Faktor-faktor pemicu di atas baru akan menimbulkan kanker kalau berhasil membuat sebuah gen dalam inti sel berubah (bermutasi). Jika sistem kekebalan tubuh tidak mampu memperbaiki atau menghancurkan gen yang mengalami mutasi ini, gen tersebut membuat sel normal berubah menjadi sel ganas, yang seterusnya berkembang menjadi kanker. Adakalanya gen pembawa sifat ini kemudian diturunkan kepada anak, yang membuat anak tersebut memiliki gen yang tidak normal. Sekalipun demikian gen tidak normal ini belum tentu berkembang menjadi kanker, karena masih tergantung pada ada-tidaknya pemicu-pemicu lain dan kuat-tidaknya daya tahan tubuhnya. Lagipula tidak semua jenis kanker diturunkan. Hanya kanker jenis tertentu yang memiliki kecenderungan diturunkan, yakni melanoma (kanker kulit), payudara, kandungan, prostat, dan usus besar.

Jangan Takut

Walaupun dalam kehidupan kita sekarang ini tampaknya segala sesuatu dapat menyebabkan kanker, kita tidak perlu terlalu takut. Kanker tidaklah semudah itu menyerang kita. Tidak semua hal menyebabkan kanker. Juga, kanker tidak menular. Jika kita memiliki satu atau beberapa faktor resiko kanker, bukan berarti kita pasti menderita kanker. Memang beberapa orang lebih sensitif terkena kanker dibanding yang lain. Tetapi itu pun belum tentu! Jadi tidak usah takutlah, apalagi sampai stres. Kalau kita stres, justru stres itulah yang membuat kondisi kita buruk, dan memudahkan datangnya penyakit. (Titah Rahayu/rumahkanker.com)

You might also like