Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
TUMBUHAN
Tumbuhan merupakan salah satu daripada alam benda
hidup yang terdapat di alam semesta. Tumbuhan merupakan organisma yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisma yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel tumbuhan berbeza dengan sel haiwan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.
B. LUMUT
Lumut
Lumut(Bryophytes)berasal dari bahasa Yunani bryon yang berarti
tumbuhan lumut.
menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.).
Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun
disebut sebagai epifil. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut hutan lumut. Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
Klasifikasi Lumut
A. Lumut Daun (Byrophyta)
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Klasifikasi Lumut
B. Lumut Hati (Hepaticophyta)
Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies. Contoh: Marchantia polymorpha, Porella
Klasifikasi Lumut
C. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)
Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan byophyta lainnya tetapi cukup berbeda untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang mencakup kira-kira 300 spesies. Genus yang paling dikenal ialah Anthoceros, dan spesies-spesiesnya agak umum dijumpai di tepi sungai atau danau dan acapkali disepanjang selokan, tepi jalan yang basah atau lembab. Tubuh utama adalah gametofitnya yang berwarna biru gelap, berlekuk-lekuk dan bentuknya agak bulat. Sel-selnya biasanya mengandung satu kloroplas yang besar yang mencakup pirenoid, yang diduga ada persamaan dengan pirenoid algae tertentu. Contoh: Anthoceros natans
Gambar Lumut
Contoh Lumut Tanduk Contoh Lumut Daun
C. Tumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau
Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi.
3) Daun
Macamnya: a) Paku Homospora (isospora) Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat). b) Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane). c) Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
3) Sphenophyta
4) Pterodophyta
Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis . paku pterophyta mempunyai daun daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya . Ada 2 jenis daun yaitu megafil dan mikrofil. Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus.
3) Sebagai sayuran , misalnya semanggi (marsilea 4) Sebagai bahan pupuk hijau , misalnya azolla piata.
5)
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum.
Contoh Sphenophyta
Contoh Pterophyta
D. Tumbuhan Biji
Tumbuhan Biji
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) memiliki ciri-ciri
antara lain: Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, bentuk tubuhnya bervariasi, cara hidup fotoautotrof, habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), mempunyai pembuluh floem dan xilem, reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Ciri-ciri Gymnospermae
Tidak mempunyai bunga sejati Tidak ada mahkota bunganya Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun
buah Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan Megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari Struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal
Klasifikasi Gymnospermae
1) Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. 2) Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. 3) Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. 4) Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
Gambar Gymnospermae
Contoh Pinophyta Contoh Cycadophyta
Contoh Ginkgophyta
Contoh Gnetophyta
Ciri-ciri Angiospermae
Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup
oleh daun buah Mempunyai bunga sejati Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda
Klasifikasi Angiospermae
Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
Dicotyledoneae
Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
Gambar Angiospermae
Contoh Monocotyledoneae Contoh Dicotyledoneae