You are on page 1of 38

BAB 7 TUMBUHAN

Oleh: - Immanuel Chandra - Geovani - Bagus Susilo - Rahmi - Yusnita Bela

A. PENDAHULUAN

TUMBUHAN
Tumbuhan merupakan salah satu daripada alam benda

hidup yang terdapat di alam semesta. Tumbuhan merupakan organisma yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisma yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis. Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel tumbuhan berbeza dengan sel haiwan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.

B. LUMUT

Lumut
Lumut(Bryophytes)berasal dari bahasa Yunani bryon yang berarti
tumbuhan lumut.

Lumut merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih

menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut (sphagnum sp.).

Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun

disebut sebagai epifil. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifil maka hutan demikian disebut hutan lumut. Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).

Ciri-ciri umum tubuh Lumut


Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar, batang dan daun sukar

dibedakan) Genussi dominan adalah gametofit Sporofit kekal melekat pada gametofit Tinggi kurang daripada 15 cm Gametofit Bryophyta mempunyai bentuk badan seperti daun Ada yang mempunyai jasad taloid seperti piring yang pipih secara dorsiventral Ada yang mempunyai paksi utama seperti batang yang mengeluarkan apendaj berupa daun Tumbuhan gametofit mempunyai struktur berfilamen seperti akar yang disebut rizoid Rizoid melekatkan tumbuhan kepada batuan atau substrat yang lain Rizoid bukan akar sebenarnya, ia selebar satu sel dan tiada jidal akar

Ciri dan struktur pembiakan Lumut


Gametofit matang keluarkan organ pembiakan khas yang disebut gametangium Gametangium terdiri daripada organ seks jantan (anteridium) dan organ seks betina
(arkegonium) Anteridium menghasilkan sperma biflagelum yang motil Arkegonium menghasilkan telur Sperma bersenyawa dengan telur dan menghasilkan zigot (sporofit diploid), proses persenyawaan bergantung kepada air Zigot menghasilkan kaki dan struktur penghasil spora yang disebut kapsul Zigot yang masih melekat pada tumbuhan induk berkembang menjadi embrio multisel Kapsul lazimnya terletak pada struktur seperti tangkai yang disebut seta Sel induk spora membagi secara meiosis dan menghasilkan spora haploid Spora haploid disebarkan oleh angin apabila matang Spora yang mendarat di atas tanah lembab akan bercambah dan keluarkan satu struktur yang disebut protonema Protonema tumbuh menjadi tumbuhan gametofit haploid yang berdaun.

Klasifikasi Lumut
A. Lumut Daun (Byrophyta)
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.

Contoh: Polytrichum juniperinum, Funaria, Sphagum

Klasifikasi Lumut
B. Lumut Hati (Hepaticophyta)
Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies. Contoh: Marchantia polymorpha, Porella

Klasifikasi Lumut
C. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)
Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan byophyta lainnya tetapi cukup berbeda untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang mencakup kira-kira 300 spesies. Genus yang paling dikenal ialah Anthoceros, dan spesies-spesiesnya agak umum dijumpai di tepi sungai atau danau dan acapkali disepanjang selokan, tepi jalan yang basah atau lembab. Tubuh utama adalah gametofitnya yang berwarna biru gelap, berlekuk-lekuk dan bentuknya agak bulat. Sel-selnya biasanya mengandung satu kloroplas yang besar yang mencakup pirenoid, yang diduga ada persamaan dengan pirenoid algae tertentu. Contoh: Anthoceros natans

Peranan Lumut bagi kehidupan


Penggunaan lumut tetap utuh terutama di florist trade

dan untuk dekorasi rumah. Lumut jenis Sphagnum juga komponen utama bahan bakar, yang mana ditambang untuk penggunaan sebagai bahan bakar. Sphagnum biasanya jenis cristatum dan subnitens, dipanen selagi masih bertumbuh dan dikeringkan digunakan di kamar anak anak dan hortikultura sebagai medium pertumbuhan.

Gambar Lumut
Contoh Lumut Tanduk Contoh Lumut Daun

Contoh Lumut Hati

C. Tumbuhan Paku

Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau
Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi.

Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di

Ciri-ciri Tumbuhan Paku


1) Lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat di sekeliling organ
reproduksi 2) Embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium 3) Kutikula pada bagian gambar 4) Sistem transpor internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transpor ini sama baiknya seperti pengorganisasian transpor air dan zat makanan ada tumbuhan tingkat tinggi.

Struktur Tumbuhan Paku


1) Akar
2)Batang
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel sel yang dapat dibedakan dengan sel sel akarnya sendiri. Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang , mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang oanjangnya mencapai 5 m dan kadang kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea. Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda . berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. a) Mikrofil Daun ini berbentuk kecil kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun. b) Makrofil Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangaki dan bertulang daun, serta bercabang cabang. Sel sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun).

3) Daun

Struktur Tumbuhan Paku


Fungsinya: 1.Tropofil Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis. 2. Sporofil Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil.

Macamnya: a) Paku Homospora (isospora) Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat). b) Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane). c) Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda).

Habitat Tumbuhan Paku


Habiatanya didarat, terutama pada lapisan bawah
tanah didataran rendah , tepi pantai , lereng gunung , 350 meter diatas permukaan laut terutama didaerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit(menempel) pada tumbuhan lain.

Klasifikasi Tumbuhan Paku


1) Psilophyta 2) Lycophyta
Merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya memiliki dua genera, contoh yang sudah dikenal adalah Psilotum sp. Yang tersebar luas didaerah tropic dan subtropik. Lycodium sp dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina. Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis spora. Sering disebut paku ekor kuda . peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi dalam sporangia dan akan menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil , tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas.

3) Sphenophyta

4) Pterodophyta

Banyak terdapat dihutan subtropis maupuan didaerah tropis . paku pterophyta mempunyai daun daun yang lebih besar dibandingkan divisi lainnya . Ada 2 jenis daun yaitu megafil dan mikrofil. Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus.

Peranan Tumbuhan Paku


1) Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya paku tanduk
rusa (platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium sp

2) Penghasil obat obatan misalnya: Aspidium sp,


Dryopteris filix mas, dan Lycopodium clavatum.
crenata) dan pteridium aqualium

3) Sebagai sayuran , misalnya semanggi (marsilea 4) Sebagai bahan pupuk hijau , misalnya azolla piata.

5)

Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum.

Gambar Tumbuhan Paku


Contoh Psilotophyta Contoh Lycophyta

Contoh Sphenophyta

Contoh Pterophyta

D. Tumbuhan Biji

Tumbuhan Biji
Spermatophyta (tumbuhan berbiji) memiliki ciri-ciri

antara lain: Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, bentuk tubuhnya bervariasi, cara hidup fotoautotrof, habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), mempunyai pembuluh floem dan xilem, reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)


Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos
(telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar.

Ciri-ciri Gymnospermae
Tidak mempunyai bunga sejati Tidak ada mahkota bunganya Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun

buah Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan Megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari Struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal

Klasifikasi Gymnospermae
1) Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. 2) Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. 3) Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. 4) Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.

Peranan Gymnospermae bagi kehidupan


Untuk industri kertas dan korek api (Pinus
dan Agathis) Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus) Untuk makanan (Gnetum gnemon) Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).

Gambar Gymnospermae
Contoh Pinophyta Contoh Cycadophyta

Contoh Ginkgophyta

Contoh Gnetophyta

Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)


Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua
kata bahasa Yunani Kuno: (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan (sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun demikian, klasifikasi terbaru berdasarkan APG (Sistem klasifikasi APG II) menempatkannya dalam suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan angiosperms.

Ciri-ciri Angiospermae
Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup
oleh daun buah Mempunyai bunga sejati Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda

Klasifikasi Angiospermae
Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

Dicotyledoneae

Mempunyai biji jumlah kepingnya dua, berakar tunggang, batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. Batang bercabang, akar dan batang berkambium. Contohnya: Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).

Peranan Angiospermae bagi kehidupan


Suku rumput-rumputan menghasilkan berbagai
sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.

Gambar Angiospermae
Contoh Monocotyledoneae Contoh Dicotyledoneae

SEKIAN dan Terima Kasih

You might also like