You are on page 1of 14

LAPORAN LALU LINTAS

KELOMPOK II : MAGDALENA RENINGSIH MUSA EDYSON PANDUWAL MUSHAR LESO NELCY LENGGU PAULUS LAKAN KARAN METUVANY BENY IGNASIUS TULIT AMA HARLENCI YULIANA KAAT MESAK ANDREAS BENG

TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2008

Kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya ataa pimpinan dan penyertaanNYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari banyak sekali kekeliruan dalam penyusunan laporan ini,untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan.

Kupang,juli 2008 penulis

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Permasalahan transportasi pada umumnya menjadi satu hal yang sangat patut dibicarakan,baik di negara negara yang telah lama berkembang maupun negara yang baru berkembang atau sedang berkembang dewasa ini.Sangatlah patut dibicarakan karena selain penting dan berperan dalam kehidupan masyarakat,sistem transportasi adalah suatu sistem yang menjamin arah pergerakan manusia baik darat,laut maupun udara.Terciptanya suatu sistem transportasi yang baik,aman,cepat dan murah adalah tujuan yang ingin dicapai dalam sektor transportasi. Permasalahan umum dari transportasi yang sering dijumpai yaitu terjadinya kemacetan.adapun penyebab terjadi kemacetan yaitu karena semakin banyaknya kendaraan dan juga kurangnya peranan jalan yang tidak sesuai dengan fungsi jalan itu sendiri.

1.1. Tujuan Tujuan dari survey arus lalu lintas yaitu dengan adanya survei ini mahasiswa dapat : 1. Melakukan kegiatan survey arus lalu lintas dengan benar
2. Menganalisa data hasil survey untuk keperluan design.

3. Sebagai salah satu faktor yang dapat memberikan tambahan nilai bagi mahasiswa

BAB II PEMBAHASAN
2.1.

Lokasi survey Pemilihan atau pemberian lokasi survei ini oleh bapak pembimbing

matakuliah teknik lalu lintas adalah berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan yang dilakukan oleh beliau, dimana pada lokasi ini merupakan ruas jalan dengan volume lalu lintas yang cukup tinggi dan sangat berpotensi untuk terjadi kemacetan. 2.2. Pengambilan data
a. Jenis-jenis Data yang diambil

Data lalu lintas

Data lalu lintas diambil berdasarkan volume lalu lintas pada kondisi sekarang, yang merupakan hasil pengamatan secara langsung. Data ini meliputi jumlah arus lalu lintas, arah pergerakan, dan jenis kendaraan selama waktu survey dilakukan. Data geometrik

Data diambil dari hasil pengukuran langsung di lapangan sesuai dengan kondisi Jalan yang ada saat ini. Adapun elemen geometrik yang diukur adalah

Lebar Jalan (9m) Lebar bahu Jalan 80 cm) Jumlah lajur (2/2) Jarak titik pengamatan (6m) Tipe jalan : Jalan Arteri Keadaan lingkungan sekitar lokasi survey

Tingkat hambatan samping Pejalan kaki/penyebrang jalan

b. Waktu Pelaksanaan Survey

Kenyataan yang terjadi, adanya variasi dari arus lalu lintas di lokasi persimpangan dalam satu hari dimana adakalanya sepi dan padat, maka pengambilan data lalu lintas dilakukan pada jam-jam sibuk yakni pada pagi, siang dan sore hari. Namun karena terdapat kendala yang dihadapi oleh surveyor yaitu waktu kuliah dan waktu survei, maka dalam kegiatan survei ini dibatasi dan hanya dilakukan pada saat sore hari dimana mulai pukul 17.00 -18.00 WITA dan data yang diperoleh telah dianggap mewakili 2.3. Pengolahan Data Pengolahan data merupakan proses awal untuk menilai kinerja persimpangan. Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : a. lalu lintas
b.

jam jam sibuk yang lain.

Mengumpulkan formulir/tabel yang digunakan pada saat survey arus

Menjumlahkan arus lalu lintas tiap arah untuk dijadikan volume lalu

lintas.
c.

menyajikan data hasil Survey dalam bentuk grafik

d.

Mengkonversikan data jumlah lalu lintas ke dalam satuan mobil

penumpang (SMP)
e.

Menyusun data-data tersebut untuk perhitungan Kapasitas dan Derajat

Kejenuhan.

BAB III ANALISA DATA HASIL SURVEI 3.1 DATA HASIL PENGAMATAN/DATA MENTAH SURVEY

VOLUME Senin Adapun volume lalin yang diambil pada hari senin yaitu volume lalin terbesar pada pukul 17.00-17.15 dengan 356 kenadaraan

Selasa

Adapun volume lalin yang diambil pada hari selasa yaitu volume latin terbesar pada pukul 17.15-17.30 dengan 343 kendaraan.

Rabu Adapun volume lalin yang diambil pada hari rabu yaitu volume lalin terbesar pada pukul 17.15-17.30 dengan 398 kendaraan

Kamis Adapun volume lalin yang diambil pada hari kamis yaitu volume lalin terbesar pada pukul 17.15-17.30 dengan 184 kendaraan

Jumad Adapun volume lalin yang diambil pada hari jumad yaitu volume lalin terbesar pada pukul 17.00-17.15 dengan 417 kendaraan

Sabtu

Adapun volume lalin yang diambil pada hari sabtu yaitu volume lalin terbesar pada pukul 17.00-17.15 dengan 361 kendaraan

2.4. Faktor Jam Puncak (PHF) Data yang dijadikan acuan analisa adalah data yang berasal dari Volume terbesar yaitu pada hari JUMAD

Keterangan : PHF Q q Sehingga : Faktor Jam Puncak : Volume/flow : Volume terbesar Lalu Lintas selama 15 menit.

(jalan Masih nyaman)


2.5. Volume Lalu lintas

Volume Arus Lalu Lintas ruas jalan Oeba Halte yang digunakan sebagai Jam Rencana adalah volume yang terbesar yaitu sebanyak 417 kendaraan/jam (JUMAd 17.00-17.15)
2.6. Menghitung SMP

Sepeda Motor MP Bus Truck

= (147+118) x 4 = (89+52) x 4 = (0+3)x 4 = (14+9)x4 `

= 1060 kendaraan/jam = 564kendaraan/jam = 12 kendaraan/jam = 492 kendaraan/jam +

Total = 2128 kendaraan/jam 1800 SMP = [(564+4) x 1,3] + [1060x 0,4] = 738.4 + 424

= 1162.4 Smp/jam

2.7. Kapasitas a. Nilai Kapasitas Dasar (C0)

29000
b. Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas (FCW)

1.29
c. Faktor Distribusi Arah (FCSP)

Q oeba - kupang = 778 Q kupang - oeba = 519 Distribusi Kendaraan 45% 57% Maka Penentuan nilai faktor Distribusi arah didapat dari Tabel C-3:1 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP), Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997.
d. Menentukan faktor penyesuaian ukuran kota (FCS)

Berdasarkan data statistik Kota Kupang tahun 2006, jumlah penduduk Kota Kupang adalah 279.124 jiwa (< 0,1 juta penduduk) , sehingga berdasarkan Tabel C-5:1 Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCCS) pada jalan perkotaan, Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 faktor penyesuaian ukuran kota FCCS = 0,86
e. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FCSF)

Dari data hasil survey

Lebar Bahu Jalan

: 80 cm

Pejalan kaki dalam sejam : (120x 4) = 480 orang Parkir dalam sejam Kendaraan keluar masuk Kendaraan lambat :::-

Maka faktor penyesuaian hambatan samping adalah :

Sehingga kelas hambatan samping adalah rendah (L) Berdasarkan Tabel C-4:1 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FCSF) pada jalan perkotaan dengan bahu, Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 maka : FCSF = 0,96 Kapasitas C = c0 x FCw x FCsp x FCSF x FCCS = 2900 x 1,29 x 0,97 x 0,96 x0,86 = 2995,9 smp/jam
2.8. Derajat Kejenuhan (DS)

Derajat kejenuhan dapat dihitung dengan persamaan :

You might also like