Professional Documents
Culture Documents
=
t bebansumbu
E
STRT
4
16 , 8
) (
=
t bebansumbu
E
STRG
4
76 , 13
) (
=
t bebansumbu
E
SDRG
4
45 , 18
) (
=
t bebansumbu
E
STrRG
dengan:
E
STRT
= Angka ekivalen untuk jenis sumbu tunggal roda tunggal
E
STRG
= Angka ekivalen untuk jenis sumbu tunggal roda ganda
E
SDRG
= Angka ekivalen untuk jenis sumbu dual roda ganda
E
STrRG
= Angka ekivalen untuk jenis sumbu triple roda ganda
Akumulasi Ekivalen Beban Sumbu Standar (CESA)
Dalam menentukan akumulasi beban sumbu lalulintas (CESA) selama rentang waktu
tertentu dapat ditentukan dengan menggunakan Rumus 2.7:
=
=
10
1
) (
gol
Exm CESA ............................................................................. (2.7)
dengan:
gol = (Golongan kendaraan, mencakup mobil penumpang dan truk)
(Gol. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10)
E = Angka ekivalen masing-masing golongan kendaraan
m = Jumlah lalulintas masing-masing golongan pada laju rencana selama rentang waktu
data
Untuk menentukan ITP (indeks tebal perkerasan) suatu perkerasan di Indonesia
biasanya digunakan rumus persamaan Bina Marga pada dasarnya bersumber dari rumus
AASHTO. Kemudian rumus tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia yaitu
dengan menyesuaikan beberapa parameternya.
Rumus umum/dasar persamaan menurut AASHTO93 adalah :
Log Wt = ZR x So + 9,36 Log (SN + 1) 0,20 +
(
+ 2,32 x Log
(M
R
) 8,07
Persamaan Metode Analisa Komponen/Bina Marga2002 adalah :
Log Wt = ZR x So + 9,36 Log (ITP + 1) 0,20 +
(
+ 2,32 x Log
(M
R
) 8,07
Dimana :
W18 = Perkiraan jumlah beban sumbu standar ekivalen 18-kip
ZR = Deviasi normal standar
So = Gabungan standard error untuk perkiraan lalu-lintas dan kinerja
IP = Perbedaan antara indeks permukaan jalan awal (IPo) dan Indeks permukaan
jalan akhir design (IPt), (IPo-IPt)
MR = Modulus resilient
Ipo =Indeks permukaan jalan awal (initial design serviceability index )
Ipt = Indeks permukaan jalan akhir (terminal serviceability index)
Ipf = Indeks permukaan jalan hancur (minimal 1,5)
F. PENELITIAN SEBELUMNYA
Pengaruh Beban Sumbu Kendaraan yang Melebihi Izin terhadap Masa Layan
Jalan Studi Kasus: Sta. 0+000 sampai 1+000 Jalan Soekarno-Hatta Bandung
Disusun oleh : Deni .MZ. Arifin dan Martha Saptianto Getri
Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung
Di daerah Jawa Barat, kontainer yang membawa muatan melebihi izin sudah
menjadi fenomena umum. Cukup banyak penelitian yang dilakukan oleh media massa
mengenai hal ini, terutama mengenai kerusakan jalan yang semakin sering terjadi di
berbagai daerah. Salah satunya adalah Jalan Soekarno-Hatta yang menjadi lokasi
penelitian ini, karena dilatar belakangi oleh banyaknya kerusakan yang terjadi di jalan
tersebut yang dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah pengulangan beban sumbu desain
yang dipikul oleh perkerasan jalan tersebut jauh lebih banyak dari yang direncanakan.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
seringnya pengulangan lintasan sumbu kendaraan dengan beban melebihi izin terhadap
perkerasan jalan. Analisis dilakukan dengan memprediksi umur perkerasan jalan pada
kondisi semua kendaraan yang membawa muatan melebihi izin dapat melanjutkan
perjalanan tanpa menurunkan kelebihan muatannya terlebih dahulu (aktual) dan pada
kondisi semua kendaraan yang membawa muatan melebihi izin baru boleh melanjutkan
perjalanan setelah menurunkan kelebihan muatannya terlebih dahulu (asumsi)
dibandingkan dengan umur rencananya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi lalulintas aktual, perkerasan
jalan dapat bertahan selama 50 tahun 3 bulan dihitung dari akhir tahun 2003. Sedangkan
pada kondisi lalulintas asumsi, perkerasan jalan dapat bertahan selama 52 tahun 9
bulan dihitung dari akhir tahun 2003. Perbedaan dari prediksi umur aktual perkerasan
jalan pada kondisi lalulintas aktual dan asumsi adalah sekitar 2 tahun 5 bulan 23 hari
atau 2,48 tahun atau 4,70% lebih pendek.
G. METODOLOGI
Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah studi
literatur yaitu dengan menggunakan Metode Bina Marga 2002 dimana metode ini mengacu
pada metoda AASHTO93 dan dengan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan serta
keterangan dari buku-buku, jurnal yang berhubungan dengan pembahasan ini maupun
masukan dari dosen pembimbing.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Tugas akhir ini dengan judul Pengaruh Beban Sumbu Kendaraan Yang Berlebih
Terhadap Masa Pelayanan Jalan Ditinjau Dengan Metode Bina Marga dalam
penulisannya menggunakan studi literatur. Sistematika pembahasan meliputi lima bagian
yang menjelaskan dan merangkum pokok-pokok bahasan dari tinjauan pustaka.
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang pemilihan topik penelitian, permasalahan yang ada,
pembatasan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai, serta sistematika pembahasannya.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan uraian mengenai teori dasar tentang pengaruh kelebihan muatan kenderaan
terhadap kekuatan umur rencana jalan raya, arti penting dari mengetahui beban standar yang
dapat melintas di suatu perkerasan jalan, beserta parameter perencanaan perkerasan jalan dan
uraian metode analisa yang dipakai dalam penelitian ini.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan tentang pendekatan teori yang telah dijabarkan, langkah-langkah
perhitungan, rumus-rumus yang digunakan beserta data-data dalam pehitungan indeks
permukaan jalan raya. Sedangkan beban kenderaan diasumsikan sesuai dengan kondisi di
lapangan. Kemudian beban lalu lintas ditingkatkan melebihi beban standar. Sehingga struktur
perkerasan dengan ketebalan yang ada akan berkurang umurnya.
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang pelaksanaan penelitian yang dilakukan yaitu perhitungan angka
ekivalen (damage faktor) ELintas Ekivalen Desain dengan muatan standar yang kemudian
perhitungan angka ekivalen (damage faktor) Elintas EkivalenAda dengan muatan yang
dilebihkan.Kemudian dihitung pengurangan umur perkerasan akibat beban berlebih tersebut.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan penutup dari penelitian, yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian
yang dilaksanakan, serta saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan.
PERMASALAHAN
Terdapatnya Kendaraan dengan Kondisi Beban berlebih
MAKSUD
Untuk mengetahui pengaruh beban sumbu kendaraan yang berlebih terhadap masa pelayanan jalan
TUJUAN
Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kelebihan muatan terhadap umur rencana perkerasan jalan
raya, sehingga terjadinya kerusakan perkerasan jalan dan besarnya pengaruh kelebihan muatan kendaraan
terhadap umur rencana jalan dapat diketahui.
TINJAUAN PUSTAKA
PENGAMBILAN DATA
BINA MARGA 2002 AASHTO 1993
Parameter yang digunakan :
- Volume lalu lintas
- CBR Mr
- LHR (kend/hari)
- Zr
- So
Parameter yang digunakan :
- Volume lalu lintas
- CBR Mr
- LHR (kend/hari)
- Zr
- So
MENENTUKAN NILAI CESA
MENENTUKAN PENGARUH
KELEBIHAN MUATAN BERLEBIH
PADA PERKERASAN JALAN
KESIMPULAN
Gambar Diagram alir penyelesaian Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
AASHTO. 1993. Guide for Design of Pavement Structures. AASHTO, Washington DC.
USA.
Sukirman, Silvia.1999. Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Jilid 3. Bandung:
Penerbit Nova.
Sukirman, Silvia.1999. Pekerasan lentur Jalan Raya. Jilid 2. Bandung: Penerbit Nova.
Kosasih, Djunaedi. Perancangan Perkerasan & Bahan. Penerbit ITB.
Peraturan Pemerintah No.43. 1993. Tentang Prasarana dan Lalu-Lintas Jalan.
Departemen Pekerjaan Umum. (1988). Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen. SKBI -2.3.26.1987. Yayasan Badan Penerbit
PU.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 Tentang Jalan
Jalur Pantura Kelebihan Beban, Jurnal Nasional, 14-Februari 2008
Robby Surapati (2012). Truk Tambang Picu Kerusakan Jalan. Kalteng Pos, 26-April 2012.
Benarkah Jalan Rusak Akibat Tonase Berlebih, Antara News, 2-Maret 2008.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen. Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2005. Master Plant Transportasi Darat. Dep.
Hub.Jakarta.
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No.09/2006. Tentang Pengendalian dan
Pengawasan Angkutan barang di Jalan dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Kamus Istilah Bidang Pekerjaan Umum. 2008. Jakarta