You are on page 1of 178

KIMIA UNSUR

Disusun Oleh :

XII IPA 3
Tahun Pelajaran
2011-2012
SMA Negeri Balung
Pilih salah satu



APAKAH ITU KIMIA UNSUR ??


Kimia unsur adalah unsur unsur yang mempunyai sifat kimia
Yang berada di lingkungan sekitar kita.
Kimia unsur dalam pelajaran kimia mempelajari tentang unsur unsur
kimia yang mempunyai sifat sifat khusus

Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18)
dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-
unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi).
Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas
mulia.
Kelimpahan Gas Mulia di Alam
Unsur Volume diudara(%) bpj
Helium 0,0005240 5,240
Neon 0,0018200 18,200
Argon 0,9340000 9340,000
Kripton 0,0001140 1,400
Xenon 0,0000087 0,087
Radon Sangat sedikit
Sifat Fisika dan Kimia
Sifat Fisika :
Sifat fisika adalah sifat gas mulia yang berkaitan dengan
wujud atau penampilannya.
1.Gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna,tidak
berasa,tidak berbau dan dapat larut dalam air.
2. Ar,Kr,dan Xe sedikit larut dalam air sedangkan He dan
Ne mempunyai kelarutan yang tinggi dalam air.
3. Gas mulia tidak punya daya hantar listrik yang baik.
Sifat kimia :

Sifat kimia adalah gas mulia yang berkaitan dengan kereaktifannya.
1.Dari atas ke bawah:
Jari-jari makin besar
Titik didih makin besar
Kerapatan makin besar
Makin reaktif
Energi ionisasi berkurang
2.Keelektronegatifan He,Ne,Ar(tidak ada),dari Kr ke Rn(berkurang).
3. Stabil karena konfigurasi elektronnya sudah oktet.
4. Dapat beraksi dengan unsur yang sangat elektronegatif(F dan O)
5. Membentuk ikatan kovalen dengan oktet perkembangan.
6. Bilangan oksidasi He,Ne dan Ar sama dengan nol.Sedangkan Kr,Xe,Rn memiliki
beberapa biloks.
7. Nilai keelektronegatifan He,Ne,Ar tidak ada.Sedangkan dari Kr ke Rn berkurang.
8. Monoatomik.



Sifat Khas per Unsur

Helium
Tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun.
Hampir inert.
Monatomik.
Merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik.
Memiliki nomor atom 2.
Titik didih dan titik leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain.
Hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem".
Unsur kedua terbanyak dan teringan di jagad raya.


Sifat Khas per Unsur

Neon
Tak berwarna
lembam (inert)
Nomor atom 10


Sifat Khas per Unsur

Argon
Nomor atom 18.
Gas mulia ke-3, di periode 8.
Argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.


Sifat Khas per Unsur

Kripton
Nomor atom 36.


Sifat Khas per Unsur

Xenon
Nomor atom 54.
Massa atom relatif 131,29.
Berupa gas mulia, tak berwarna, tak
berbau dan tidak ada rasanya.


Sifat Khas per Unsur

RADON
Nomor atom 86.
Beradioaktif.
Gas yang paling berat dan berbahaya bagi
kesehatan.
Tidak berwarna tetapi apabila didinginkan
hingga membeku, radon akan berwarna kuning.
Radon cair berwarna merah jingga.
Reaksi Dengan Unsur Lain

Gas Mulia Reaksi gas mulia Senyawa Gas Mulia Yang
Terbentuk
Argon (Ar) Ar(s )+ Hf HArF Argon hidroflourida
Kripton (Kr) Kr(s) + F2(s) KrF2(s) Kripton flourida
Xenon (Xe) Xe(g) + F2(g) XeF2 Xenon flourida
XeF6(s) + 3H2O(l)
XeO3(s) + 6HF(aq)
Xenon oksida
Radon (Rn) Rn(g) + F2(g) RnF2 Radon flourida
Cara Pembuatan Masing-masing
Unsur
1.Helium
Proses Pengembunan
Co2 dan uap air di pisahkan
Gas alam di embunkan pada suhu
dibawah suhu pengembunan hidro
karbon,tetapi diatas suhu pengembunan
He. Sehingga diperoleh produk berupa
campuran gas yang mengandung 50%
He,N2 dan Pengotornya.
Proses Pemurnian
Proses Kriogenik (Menghasilkan dingin)
Proses adesorpsi

2. He,Ne,Ar,Kr dan Xe dari udara
Co2 dan uap air dipisahkan terlebih
dahulu
Udara diembunkan dengan pemberian
tekanan 200 atm,diikuti pendinginan
cepat
Selanjutnya, Ar,Kr dan Xe dalam udara
cair dipisahkan menggunakan proses
antara lain:
Proses adrsopsi
Proses distilasi fraksional
3. Rn dari peluruhan unsur radioaktif
Radon diperoleh dari peluruhan panjang
unsur radioakfif U/238 dan peluruhan
langsung Ra/226
Rn bersifat radiosktif dan mempunyai
waktu paro yang pendek yakni 3,8
hari,sehingga cenderung cepat meluruh
menjadi unsur lain
Radon belum diproduksi secara komersial

Kegunaan dan Dampak Penggunaan
Helium
Sebagi pengganti nitrogen pada balon
udara
Digunakn untuk pendingin koil logam pada
alat scanner
Campuran 80% He dengan 20% oksigen
digunakan sebagai pengisi tabung
penyelam
Helium dapat digunakan untuk mengelas

Neon
Digunakan untuk reklame dan lampu di
landassan pesawat terbang
Neon digunakan sebagai indikator tegangan
tinggi,penangkal petir,tabung televisi,dan
tabung gas
Neon cair digunakan sebagai cairan pendingin

Argon
Digunakan dalam pengelasan dan harus
bebas dari oksigen,dan gas lainnya yang
dapat bereaksi denganm logam, Contoh :
seperti pada industri pesawat terbang
Pengisi bola lampu,karna tidak bereaksi
dengan Wolfram,sehingga kawat lampu tidak
gampang putus
Sebagai lampu emisi untuk sinar laser

Kripton
Lampu iklan karena punya warna putih kebiruan
Pengisi lampu kilat foto berkecepatan tinggi
Untuk mengisi lampu flouresensi

Xenon
Di gunakn untuk gas pembius
Digunakan untuk membuat tabung elektron
Digunakn dalam reator nuklir
Digunakan untuk lampu Blitz (Flash gun) dan
tabung vakum
Xenon diflourida digunakan sebagai zat
pengflourinasi
Senyawa xenon tetraflourida akan
mengflourinasi cincin aromatik pada benzena

Radon
Digunakan untuk cat angka jam
Digunakan untuk terapi kanker
Radon untuk sistem peringatan
gempa

HALOGEN
Halogen artinya pembentuk garam. Unsur-
unsur halogen merupakan unsur yang bersifat
elektropositif dan mudah bereaksi dengan unsur
elektropositif untuk membentuk garam. Anda
dapat lebih mengenal sifat-sifat unsur halogen
dengan mempelajari urayan berikut.
fluor
clor
brom
iodin
SIFAT UNSUR HALOGEN

Sifat periodik unsur halogen
Sifat fisik unsur halogen
Sifat kimia unsur halogen


a.Sifat periodik unsur halogen


Sifat
unsur
Elektron
Valensi
Jari-jari
Atom()
Keeletro-
negatifan
Energi
Ionisasi (kJ
mol
-1
)
Afinitas
Elektron
(kJ mol
-1
)
Fluorin 2s
2
2p
5
0,64 3,98 1.681,0 -328,0
Klorin 3s
2
3p
5
0,99 3,16 1.251,1 -349,0
Bromin 4s
2
4p
5
1,14 2,96 1.139,9 -324,7
Iodin 5s
2
5p
5
1,33 2,66 1.008,4 -295,2
Astatin 6s
2
6p
5
1,40 2,20 930 -270
Unsur Titik didih (C) Titik leleh (C)
Fluorin -188,14 -219.62
Klorin -34,6 -100,98
Bromin 58,78 -7,25
Iodin 184,35 113,5
Astatin 337 302
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur halogen

Membentuk asam oksi kecuali F
12. Pembentukan asam
oksi
3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)
11. Dengan basa kuat
(panas)
X2 + 2MOH MX + MXO + H2O (auto redoks)
10. Dengan basa kuat
MOH (dingin)
2 M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
9. Reaksi dengan logam
(M)
Tidak
dapat
mengusir
F, Cl, Br
X = I
Br2 +
KX
2K
Br +
X2
X = Br dan
I
Cl2 + 2KX
2KCl +
X2
X = Cl, Br, I
F2 + 2KX 2KF X2
8. Reaksi pengusiran pada
senyawa halogenida

7. Kereaktifan terhadap gas
H2


(makin besar sesuai dengan arah panah)
6. Kelarutan oksidator
Ungu Coklat
Tak
berwarna
Tak berwarna
5. Warna larutan (terhadap
pelarut 4)
CCl4, CS2 4. Pelarutnya (organik)
Ungu
Coklat
merah
Kuning
hijau
Kuning muda 3. Warna gas/uap
Padat Cair Gas Gas 2. Wujud zat (suhu kamar)
Diatom 1. Molekulnya
Iodium
(I2)
Brom
(Br2)
Klor (Cl2) Fluor (F2)
X2
SIFAT FISIS DAN KIMIA HALOGEN
+1
+5, +7
+ 1
+5, +7
+ 1, +3
+5, +7
-1
9. Bilangan Oksidasi Senyawa
Halogen
183 58 -34 -188.2 8. Suhu Didih (0o)
114.0 -72 -101.0 -216.6 7. Suhu Lebur (0o)
6. Potensial Reduksi (Eored > 0)
5. Keelektronegatifan
4. Energi Ionisasi dan Afinitas
Elektron
3. Jari-jari Atom
2. Massa Atom
[X] ns2 , np5 1. Konfigurasi elektron
53I 35Br 17Cl 9F
Iodium Brom Klor Fluor
UNSUR
HUBUNGAN ANTARA JARI JARI ATOM, AFINITAS ELEKTRON, DAN
KEREAKTIFAN HALOGEN
SIFAT KIMIA UNSUR GOLONGAN HALOGEN
1. Kelarutan
2. Kereaktifan dan daya pengoksidasi halogen
3. Reaksi pendesakan halogen
4. Sifat asam
5. Reaksi kimia

halogen molecule structure model
d(XX) / pm
(gas phase)
d(XX) /
pm
(solid
phase)
fluorine F2

143 149
chlorine Cl2


199 198
bromine Br2



228 227
iodine I2




266 272
HX HF HCl HBr HI
Catatan :
makin
besar/kuat
sesuai dengan
arah panah
Sifat reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan
terhadap panas
SIFAT FISIKA DAN KIMIA HIDROGEN HALIDA

HCl
HBr HI
1. Bentuk pada suhu
biasa
Gas tidak berwarna
2. Dalam pelarut non
polar (Benzana/Toluensa)
Larut, tak menghantarkan arus listrik
3. Dalam air Larut, menghantarkan arus listrik
4. Dengan H2SO4, pekat
(oksidator)
Tidak teroksidasi Teroksidasi menjadi Br2 Teroksidasi menjadi I2
5. Kestabilan terhadap
pemanasan
Tidak terurai Sedikit terurai
Terurai menjadi He dan
I2

X
2
Fluor (F
2
) Klor (Cl
2
) Brom (Br
2
) Iodium (I
2
)
1. Molekulnya Diatom
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
3. Warna gas/uap Kuning muda
Kuning
hijau
Coklat
merah
Ungu
4. Pelarutnya (organik) CCl
4
, CS
2

5. Warna larutan (terhadap pelarut 4) Tak berwarna
Tak
berwarna
Coklat Ungu
6. Kelarutan oksidator

(makin besar sesuai dengan arah panah)
7. Kereaktifan terhadap gas H
2

8. Reaksi pengusiran pada senyawa
halogenida
X = Cl, Br, I
F
2
+ 2KX
2KF X
2

X = Br
dan I
Cl
2
+ 2KX
2KCl
+ X
2

X = I
Br
2
+ KX
2KBr +
X
2

Tidak dapat
mengusir F,
Cl, Br
9. Reaksi dengan logam (M) 2 M + nX
2
2MXn (n = valensi logam tertinggi)
10. Dengan basa kuat MOH (dingin) X
2
+ 2MOH MX + MXO + H
2
O (auto redoks)
11. Dengan basa kuat (panas) 3X
2
+ 6MOH 5MX + MXO
3
+ 3H
2
O (auto redoks)
12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F

Catatan :

I
2
larut dalam KI membentuk garam poli iodida
I
2
+ KI Kl
3

I
2
larut terhadap alkohol coklat


- Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Caesium dan Fransium.


+ Elektron valensinya ? ns
1
+ Kelimpahan :
Lithium , Mineral Spodumene (LiAlSi
2
O
6
)
Li, Cs, Rb kurang melimpah di alam
Na, K paling melimpah di alam (deposit batuan
yang berasal dari penguapan air laut)
Fr, unsur radioaktif dengan waktu paro sangat pendek

Jari-jari atomnya dengan unsur
yang seperioda?
Jari-jari atom dari Li ke Fr ?
Jari-jari atom dibandingkan jari-jari
ionnya?
Berat jenis?
Potensial ionisasinya?
Dapat dianalisa secara kualitatif
berdasarkan warna nyala.
Elektronegatifitas?
Kelimpahan unsur Na dan K cukup
tinggi yaitu ke 6 dan ke 7
Garamnya, umumnya tidak
berwarna, mengapa?

Jari-jari atom dan jari-jari ion dari satu gol, atas ke
bawah semakin besar karen lintasan elektron yang
dalam semakin banyak
Ukuran jari-jari ion < jari-jari atom karena ion logam
alkali membentuk ion positif. Ion positif mempunyai
jumlah elektron yg lebih sedikit dibandingkan
atomnya. Berkurangnya jumlah elektron
menyebabkan daya tarik inti terhadap lintasan
elektron yang paling luar menjadi lebih kuat
sehingga lintasan elektron lebih tertarik ke inti.
Potensial ionisasi, atas ke bawah semakin kecil,
unsur semakin reaktif sehingga semakin mudah
membentuk ionnya. Berkurangnya potensial
ionisasi juga disebabkan semakin jauh elektron
valensinya dengan inti
Elektronegatifitas dari atas ke bawah semakin kecil
karena semakin besarnya jari-jari (semakin naiknya
nomer atom)
unsur r atom r ion Berat
jenis
g/cc
P I ev Elektro
negatifitas
Kelimpahan
ppm
Li 1,23 0,60 0,54 5,4 1,0 65
Na 1,57 0,95 0,97 5,1 0,9 28.300
K 2,03 1,33 0,86 4,3 0,8 25.900
Rb 2,16 1,48 1,53 4,2 0,8 310
Cs 2,35 1,69 1,87 3,9 0,7 7
Reaktifitas tinggi. Dengan udara membentuk ?
Reaktifitas terhadap air dari Li ke Cs ?
Oksida unsur alkali yang diperoleh dari perubahan
logam alkali di udara bermacam-macam. Macam
oksida yang diketahui ?
Untuk memperoleh oksida alkali M
2
O jumlah
oksigen yang bereaksi harus dikurangi.
M
2
O dalam air akan menghasilkan senyawa?
Peroksida dan superoksida alkali bersifat oksidator,
dalam air peroksida + oksigen
Dengan gas hidrogen membentuk senyawa hidrida,
ionik atau kovalen ?
Beberapa reaksi dari logam alkali:
Reaksi Keterangan
MOH + H
2
MOH + H2
Hidroksida merupakan basa yang sangat kuat
Dengan sisa oksigen
Li + O
2
Li
2
O
Na + O
2
Na
2
O
2

K + O
2
KO
2

Monoksida dibentuk oleh Li dan sebuah unsur
kecil oleh Na
Peroksida dibentuk oleh Na dan sebuah unsur
kecil oleh Li
Superoksida dibentuk oleh K, Rb, Cs
M + H
2
MH Ion salt-like hidrida
Li + N
2


Li
3
N

Nitrit hanya dibentuk oleh Li
M + P M
3
P
M + As M
3
As
M + Sb M
3
Sb
Semua logam membentuk fosfida
Semua logam membentuk
Semua logam membentuk
M + S M
2
S
M + Se M
2
Se
M + Te M
2
Te
Semua logam membentuk sulfida
Semua logam membentuk selenida
Semua logam membentuk tellurida
M + F
2
MF
M + Cl
2
MCl
M + Br
2
MCl
M + I
2
MCl
Semua logam membentuk fluorida
Semua logam membentuk klorida
Semua logam membentuk bromida
Semua logam membentuk iodida
M + NH
3
MNH
2
Semua logam membentuk amida
M = logam golongan 1
Garam alkali, kelarutan dalam air tinggi?
Pengukuran daya hantar listrik larutan
garam alkali dalam air:
Cs
+
> Rb
+
> K
+
> Na
+
> Li
+

Logam alkali larut dalam amonia
larutan berwarna biru bila diencerkan
Elektrolisis leburan garam halidanya. Mengapa
tidak larutannya?
Dapat dilakukan dengan mereduksi ion-
ionnya?
Na + KCl K + NaCl
SENYAWA UNSUR-UNSUR ALKALI
1. HIDROKSIDA

LiOH sedikit larut dalam air NaOH kristal
putih, titik lebur 318
o
C KOH kristal putih,
titik lebur 360
o
C NaOH
- (Caustik soda) sangat korosif
menyerang gelas, porcelin, material
keramik lainnya
- Larut dalam air dan juga alkohol
- Cawan platinum juga diserang oleh
uap NaOH
- Bagaimana menghasilkan NaOH?

Biasanya tidak berwarna, berbentuk
kristal, padatan ionik.
Karbonatnya, Li
2
CO
3
secara termal
Kurang stabil dibandingkan karbonat
unsur alkali lainnya
Li
2
CO
3
tidak mudah larut dalam air
1 g / 100 mL air
Na
2
CO
3
dibuat dengan proses Solvay.
Cari proses pembuatannya!
LOGAM GOLONGAN II A (ALKALI TANAH)
Unsur Alkali Tanah mempunyai sifat yang menyerupai unsur Alkali.
Unsur Alkali Tanah umumnya merupakan logam, cenderung
membentuk ion positif, dan bersifat konduktif, baik termal maupun
elektrik. Unsur Alkali Tanah kurang elektropositif (lebih
elektronegatif) dan kurang reaktif bila dibandingkan unsur Alkali.
Semua unsur Golongan IIA ini memiliki sifat kimia yang serupa,
kecuali Berilium (Be). Yang termasuk unsur Golongan IIA adalah
Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium jarang dipelajari sebagai
salah satu anggota unsur Golongan IIA, sebab Radium adalah
unsur radioaktif yang tidak stabil dan cenderung meluruh
membentuk unsur baru lainnya. Konfigurasi elektron menunjukkan
unsur-unsur Golongan IIA memiliki dua elektron valensi. Dengan
demikian, untuk mencapai kestabilan, unsur Golongan IIA
melepaskan dua elektron membentuk ion bermuatan positif dua
(M
2+
).

KELIMPAHAN DI ALAM
Logam alkali tanah memiliki sifat yang
reaktif sehingga di alam hanya ditemukan
dalam bentuk senyawanya. Berikut
keberadaan senyawa yang mengandung
logam alkali
Berilium.
Berilium tidak begitu banyak terdapat di
kerak bumi, bahkan hampir bisa dikatakan
tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat
bersenyawa menjadi Mineral beril
[Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].


Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak
yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9%
keberadaannya. Di alam magnesium bisa
bersenyawa menjadi Magnesium Klorida
[MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit
[MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit
[MgSO4.7H2O].
Kalsium
Kalsium adalah logam alkali yang paling
banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang
terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat
membentuk senyawa karbonat [CaCO3],
Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat
[CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].

Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan
jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4],
dan Strontianit .

Barium
Barium berada di kerak bumi sebanyak0,04%. Di
alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral
Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit[BaCO3]

SIFAT ALKALI TANAH
Logam alkali tanah yaitu unsur golongan IIA,
kereaktifannya dibawah alkali, namun dengan
elektron valensi yang dimilikinya, maka alkali tanah
pun mudah melepaskan elektronya membentuk
senyawa dengan tingkat oksidasi +2.
Semua logam alkali tanah pada suhu kamar berwujud
padat, berwarna putih perak, kecuali Berilium yang
berwarna abu-abu. Logam alkali tanah di alam
terdapat dalam bentuk senyawa yang tidak larut di
dalam tanah.

Sifat Fisis Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron 2.2 2.8.2 2.8.8.2 2.8.18.8.2 2.8.18.18.8.2
Titik didih (C) 2.471 1.090 1.484 1.382 1.897

Titik leleh (C) 1.287 650 842 777 727

Jari-jari ion () 1,25 1,45 1,74 1,92 1,98

Keelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9

Kerapatan (g/cm3) 1,848 1,738 1,55 2,54 3,51

Energi ionisasi pertama
(kJ/mol)
Kedua (kJ/mol)
Ketiga (kJ/mol)

899,4
1757
14848

737,7
1451
7733

589,8
1145
4912

549,5
1064
4210

502,9
965
3430

Potensial reduksi standar
(volt)
M2+ + 2e- M
-1,70 -2,38 -2,76 -2,89 -2,90

Kekerasan (skala mohs) @5 2,0 1,5 1,8 @2

Daya hantar listrik 8,8 36,3 35,2 7,0 -

Warna nyala Tidak ada Putih Jingga merah Merah hijau

Kelarutan Mg

Ca Sr Ba

Catatan :

M = unsur logam alkali
tanah
M(OH)2 ------------------->
makin besar sesuai arah panah
MSO4


<--------------------
makin besar sesuai arah panah MCO3

McrO4
SIFAT KHAS UNSUR PER
UNSUR
Berilium

Berilium adalah Kelompok 2 (IIA) elemen. Ini adalah logam dan memiliki titik lebur
tinggi. Pada suhu biasa, berilium menolak oksidasi di udara. Senyawa berilium
sangat beracun. Kemampuan untuk menggaruk kaca mungkin karena pembentukan
lapisan tipis oksida. Aquamarine dan zamrud adalah bentuk berharga dari beryl
mineral, [Be3Al2 (SiO3) 6].
Nama: Berilium
Simbol: Be
Atom nomor: 4
Atom berat: 9.012182 (3)
Standar negara: padat pada 298 K
CAS Registry ID: 7440-41-7
Kelompok dalam tabel periodik: 2
Nama grup: logam alkali tanah
Periode dalam tabel periodik: 2
Blok dalam tabel periodik: s-blok
Warna: abu-abu timbal
Klasifikasi: metalik

Magnesium
Magnesium tarnishes sedikit di udara, dan magnesium halus dibagi mudah
menyatu pada saat pemanasan di udara dan membakar dengan nyala putih
menyilaukan. Biasanya magnesium dilapisi dengan lapisan oksida, MgO,
yang melindungi magnesium dari udara dan air.
Nama: Magnesium
Simbol: Mg
Nomor atom: 12
Atom berat: 24,3050 (6)
Standar negara: padat pada 298 K
CAS Registry ID: 7439-95-4
Kelompok dalam tabel periodik: 2
Nama grup: logam alkali tanah
Periode dalam tabel periodik: 3
Blok dalam tabel periodik: s-blok
Warna: putih keperakan
Klasifikasi: metalik

Barium
barium elemen logam, lembut, dan ketika murni keperakan putih
seperti memimpin. Logam ini sangat mudah mengoksidasi dan
bereaksi dengan air atau alkohol. Barium adalah salah satu logam
alkali tanah. Sejumlah kecil senyawa barium yang digunakan dalam
cat dan gelas.
Garam barium memberikan warna hijau untuk api.
Nama: Barium
Simbol: Ba
Nomor atom: 56
Berat atom: 137,327 (7)
Standar negara: padat pada 298 K
CAS Registry ID: 7440-39-3
Kelompok dalam tabel periodik: 2
Nama grup: logam alkali tanah
Periode dalam tabel periodik: 6
Blok dalam tabel periodik: s-blok
Warna: putih keperakan
Klasifikasi: metalik

Radium
Radium memancarkan , , dan sinar dan ketika dicampur dengan
berilium menghasilkan neutron. Inhalasi, injeksi, atau badan paparan
radium dapat menyebabkan kanker dan gangguan tubuh lainnya. logam
alkali tanah, putih tapi tarnishes hitam setelah terpapar udara, luminesces,
terurai dalam air, memancarkan gas radon radioaktif, radioaktif hancur
hingga mencapai memimpin stabil, radiologi bahaya, , , dan emitor,
paparan radium dapat menyebabkan kanker dan gangguan tubuh lainnya.
Radium adalah lebih dari satu juta kali lebih radioaktif dibanding uranium
massa yang sama.
Nama: Radium
Simbol: Ra
Nomor atom: 88
Atom berat: [226]
Standar negara: padat pada 298 K
CAS Registry ID: 7440-14-4
Kelompok dalam tabel periodik: 2
Nama grup: logam alkali tanah
Periode dalam tabel periodik: 7
Blok dalam tabel periodik: s-blok
Warna: metalik
Klasifikasi: metalik

REAKSI-REAKSI LOGAM
ALKALI TANAH
A.Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Halogen membentuk
garam halida (MX2)
Reaksi: M(s) + X2(g) MX2(s)
dengan: M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba dan X = F, Cl, Br, I
B.Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Oksigen membentuk
oksida (MO).
Reaksi: 2 M(s) + O2 (g) 2 MO(s)
dengan M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
C.Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air membentuk logam
hidroksida [M(OH)2].
Reaksi: M(s) + 2 H2O(l) M2+(aq) + 2 OH(aq) + H2(g)
dengan M = Mg, Ca, Sr, atau Ba

D.Logam alkali tanah bereaksi dengan asam dan basa
Semua logam alkali tanah berekasi dengan asam kuat
(seperti HCl) membentuk garam dan gas hidrogen.
Reaksinya makin hebat dari Be ke Ba.
M(s) + 2 HCl(aq) MCl(aq) + H2(g)
Be juga berekasi dengan basa kuat, membentuk
Be(OH)4(aq) dan gas H2
Be(s) + 2 NaOH(aq) + 2
H2O(l) Na2Be(OH)4(aq) + H2(g)
E.Logam alkali tanah bereaksi dengan hidrogen

M + H2 MH2 harus dipanaskan,
Be dan Mg tidak bereaksi
F.Logam alkali tanah bereaksi dengan nitrogen
3M + 2N M3N2 harus dipanaskan

PROSES PEMBUATAN
LOGAM ALKALI TANAH
Logam alkali tanah dapat di buat dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
1. Berilium
a.Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg MgF2 + Be
b. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium, kita juga dapat mengekstraksi dari lelehan
BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik
dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

2. Magnesium
a.Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium, kita dapat mengekstraksinya dari dolomite
[MgCa(CO3)2]. Karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO
lalu MgO.CaO dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
bMetode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air laut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk
mendapatkan magnesium.
Katode : Mg2+ + 2e- Mg
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

3. Kalsium
a. Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan
kalsium (Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan
CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang
terjadi :
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar
mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :
Katode : Ca2+ + 2e- Ca
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-
b. Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO
oleh Al atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh
Al.
6CaO + 2Al 3 Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na Ca + 2NaCl

4. Strontium
a. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), kita
bisa mendapatkannya dengan elektrolisis
lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa
didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4].
Karena Senyawa selesit merupakan
sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang
terjadi :
katode : Sr2+ +2e- Sr
anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

5. Barium
a. Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk
memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi
BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan
BaCl2. Reaksi yang terjadi :
Katode : Ba2+ +2e- Ba
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-
b. Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh
dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al 3Ba + Ba3Al2O6.

KEGUNAAN ALKALI TANAH
Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau
pada kembang api.
Paduan Be dan Cu menghasilkan logam sekeras baja,
maka digunakan untuk per/pegas dan sambungan listrik
Logam berilium dipakai pada tabung sinar X, komponen
reaktor atom, dan pembuatan salah satu komponen
televisi
Senyawa Magnesium hidroksida sebagai obat maag dan
sebagai bahan pasta gigi
Magnesium untuk membuat campuran logam yang
ringan dan liat, contohnya digunakan pada alat-alat
rumah tangga
Senyawa Magnesium sulfat digunakan untuk pupuk, obat-obatan dan lampu
Blitz
Senyawa Kalsium karbonat sebagai bahan obat (antasid) dan pengisi dan
pelapis kertas
Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen
semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis
dan gelas.
Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.
Kalsium klorida sebagai pelebur es di jalan raya
Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat bermassa
lebih ringan. Biasanya digunakan pada kemudi pesawat Jet.
Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang
api dan pada lampu blitz.
Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan
kaca televisi berwarna dan komputer.
Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila
digunakan untuk bahan kembang api.
BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan
yang tinggi dan warna terang.
Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.

UNSUR symbol electron configuration
boron B [He]2s
2
2p
1

aluminium Al [Ne]3s
2
3p
1

gallium Ga [Ar]3d
10
4s
2
4p
1

indium In [Kr]4d
10
5s
2
5p
1

thallium Tl [Xe]4f
14
5d
10
6s
2
6p
1

UNSUR
Atomic
Numbe
r
Relative
Atomic
Mass
Melting
Point/K
Density/k
g m-3
B 5 10.81 2573 2340
Al 13 26.98 933.52 2698
Ga 31 69.72 302.9 5907
In 49 114.82 429.32 7310
Tl 81 204.38 576.7 11850
Unsur Atomic
Radius/nm
Ionic
Radius/nm
(M
3+
)
B 0.0790
Al 0.1431 0.057
Ga 0.1221 0.062
In 0.1626 0.092
Tl 0.1704 0.105

Energi ionisasi
1
st
kJ/mol
Energi ionisasi
2
nd
kJ/mol
Energi ionisasi
3
rd
kJ/mol
B 800.6 2427 3660
Al 577.4 1816.6 2744.6
Ga 578.8 1979 2963
In 558.3 1820.6 2704
Tl 589.3 1971 2878

Boron oxide, B2O3,
Aluminium oksida, Al2O3, adalah amfoter.
-Al2O3 and -Al2O3 adalah dua bentuk
anhidrous yang berbeda dalam peanataan
atom Al dan O.
Ga2O3 and In2O3
Tl2O3, serbuk coklat hitam yang
terdekomposisi pada suhu 100 C menjadi
tallium(I)oksida, Tl2O yang berwarna hitam.
Almuinium, gallium and indium semua membentuk
triflourida, MF3 yang ionik dan mempunyai titik lebur
yang tinggi (~ 1000 C).
Klorida, bromida dan iodida dari logam-logam ini
adalah kovalen
Halida ini eksis dalam bentuk dimernya
Trihalida dari thalium jauh kurang stabil walaupun
TlF3 stabil, ThCl3 terdekomposisi dengan
membebaskan Cl2 pada 40 C menghasilkan
monohalida ThICl.
Boron klorida dan aluminium klorida banyak
digunakan sebagai katalis. Aluminium klorida
penting untuk reaksi Friedel-Crafts.
www.webelements.com
Bilangan Oksidasi dan Energi
Ionisasi
Boron dan aluminium hanya mempunyai
satu bilangan oksidasi +3.
Unsur Ga, In dan Tl senyawaannya dikenal
dengan bilngan oksidasi +1.
Bilangan oksidasi +3 relatif kurang stabil
dibandingkan +1
Thalium hampir semua senyawaannya
mempunyai bilangan Oksidasi +1.
Boron
Isolasi
Boron murni dapat dibuat dengan mereduksi B2O3
dengan magnesium.
B2O3 dapat diperoleh dengan meleburkan asam
borat B(OH)3, yang dapat diperoleh dari borax.
Metoda lain untuk mendapatkan boron yang lebih
murni adalah mereaksikan antara boron trihalida
dengan Zn (~900 C) atau hidrogen yang
dilewatkan pada katalis panas.

Reaksi kimia
Udara
Pada temperatur lebih tinggi boron terbakar membentuk
Boron(III)oksida,B2O3.
Air
Boron pada kondisi normal tidak bereaksi dengan air.
Halogen
Reaksi boron dengan halogen menghasilkan trihalida MX3
Asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan HCl mendidih atau HF
mendidih tapi serbuk boron bereaksi lambat dengan
asam nitrat pekat.
Potensial Reduksi standar
www.webelements.com
www.webelements.com
Isolasi
Aluminium melimpah dalam bentuk bijih bauksit
(Al2O3.2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2,
dan impurities lainnya.
Aluminium murni dapat diisolasi dari bijih bauksit
dan impurities harus dihilangkan.
Penghilangan impuritis dengan larutan sodium
hidroksida menghasilkan larutan sodium aluminat
dan sodium silikat.
Besi tertinggal sebagai padatan,
bila gas CO2 dilewatkan pada larutan maka
alumunium mengendap sebagai hidroksida dan dan
silikat tetap sebagai larutannya.
Hidroksida disaring dan dicuci kemudian dipanaskan
menghasilkan alumina murni, Al2O3.
Logam alumunium dapat dihasilkan melalui proses
elektrolisis alumina.
Udara, Aluminium bila dibakar dalam oksigen
akan menghasilkan nyala putih mambentuk
Al2O3.
Air, logam alumunium tidak dapat bereaksi
dengan air.
Halogen, Logam aluminium segera bereaksi
dengan halogen membentuk aluminium
halida.AlX3
Asam, Aluminium larut dalam asam sulfat
encer ataupun asam klorida encer,
sedangkan asam nitrat pekat membuat
logam aluminium bersifat pasif.
Basa, Aluminium larut dalam sodium
hidroksida membentuk aluminat [Al(OH)4]-.
www.webelements.com
www.webelements.com
GOLONGAN IVA
Oleh :
XII IPA 3
SMA Negeri Balung
Keberadaan di alam
Unsur

Keberadaan

C

Sebagai unsur bebas : C amorf, intan, dan grafit
Karbonat : calcium carbonate (limestone)
Hidrokarbon : batu bara, petroleum, gas alam
Oksida : CO
2
di atmosfir


Si

Tidak ditemukan sebagai unsure bebas
Oksida : Sand, quartz, rock crystal, amethyst, agate, flint, jasper, and
opal
Silikat : Granite, hornblende, asbestos, feldspar, clay, mica


Ge

Tidak ditemukan sebagai unsure bebas, tetapi mineral germanite,
argyrodite,dan beberapa batuan Zn


Sn

Tidak ditemukan sebagai unsure bebas tetapi sebagai mineral cassiterite
(SnO
2
). Kebanyakan di Malaya, Bolivia, Indonesia, Zaire, Thailand, dan
Nigeria

Pb

galena (PbS), anglesite (PbSO
4
), minim (Pb
3
O
4
), cerussite (PbCO
3
)


Kegunaan
Unsur

Kegunaan

C

Bahan bakar, pelumas, C-14 untuk penanggalan pada
arkeologi, bahan kimia

Si

Piranti elektronik, industri gelas, pelumas, bahan bangunan,
obat-obatan
Ge

Semikonduktor, alloy, katalis, piranti optik, kemoterapi

Sn

Pelapis logam tahan korosii, alloy, mordant, bahan campuran
pembuatan gelas dan kaca jendela, bahan kimia

Pb

Logam dan dioksidanya untuk baterai, amunisi, kabel, bahan
antiknock dalam minyak bumi, peredam suara, perlengkapan
sinar X, bahan campuran cat dan gelas, aalloy, insektisida

SIFAT SIFAT UNSUR
1. Jari-jari, no. Atom, elektronegatifitas, energi
ionisasi, konfig.elektron

Unsur

r
kov

()

Z

p


I
(kJ/mol)



Electr.
Konfig.
Bil.oksid
asi
C

0,77

6

2,55

1086

2s
2
2p
2


4

Si

1,17

14

1,90

786

3s
2
3p
2


4

Ge

1,22

32

2,01

760

4s
2
4p
2


2, 4

Sn

1,4

50

1,96

708

5s
2
5p
2


2, 4

Pb

1,46

82

2,33

715

6s
2
6p
2


2, 4

Unsur

Wujud dan sifat
kelogaman

Struktur kristal

C

Padatan non logam
(amorf dan intan),
semilogam (grafit)

Grafit : hcp (hexagonal
close-packed)
Intan : ccp (cubic close-
packed)

Si

Padatan semi logam


Diamond

Ge

Padatan semi logam


ccp (cubic close-packed)

Sn

Padatan logam

tetragonal

Pb

Padatan logam

ccp (cubic close-packed)

2. Wujud dan struktur kristal

3. reaktifitas
1.

Makin ke bawah makin elektropositif :
C dan Si tidak membentuk kation kecuali dalam
senyawa kompleks
Sn dan Pb membentuk ion stabil Sn
2+
dan Pb
2+
.
Pb(IV) bersifat oksidator kuat, sebaliknya Sn(II)
bersifat reduktor


2.

Senyawa tetravalen makin tidak stabil, tetapi
divalen makin stabil
C,Si, Ge, Sn membentuk tetravalen yang stabil,
Pb divalen lebih stabil
Sn dan Pb dapat membentuk senyawa kovalen
(contoh: SnH
4
dan Pb(C
2
H
5
)
4
maupun ionik
(contoh: SnCl
4
dan Pb(SO
4
)
2



3.

Oksida :
Oksida C, Si bersifat asam
Oksida Ge kurang asam
Oksida Sn(IV) bersifat amfoter
Oksida (IV) bersifat amfoter tetapi lebih basa




4.

Seperti Si, Sn dan Pb membentuk kovalensi sampai
6. Sn (IV) dan Pb (IV) dapat membentuk kovalensi
6 dengan mudah, misal kompleks hidroksidanya,
sedang Sn (II) dan Pb (II) lebih sulit, tetapi beberapa
diketahui, contoh: PbCl
3
-
dan SnCl
3
-



5.

Reaktifitas terhadap asam:
C teroksidasi oleh asam nitratpanas dan as sulfat p
men jadi CO
2

Si tidak bereaksi dengan asam kecuali HF
Ge larut dalam asam sulfat p dan asam nitrat p
Sn bereaksi dengan asam klorida p dengan
membentuk Sn(II) yang larut dan dengan as nitrat p
membentuk sebagian besar Sn(IV) oksida yang
mengendap dan sejumlah kecil Sn(II) nitrat yang
larut
Pb tidak bereaksi dengan HCl, tetapi reaktif
terhadap asam sulfat p panas dan asm nitrat
membentuk garam Sn(II) dan Pb(II) yang larut


6.

Reaktiitas terhadap basa:
C tidak reaktif
Si, Ge, Sn, Pb larut dalam dengan reaksi


7.


Reaktifitas terhadap udara panas:
C membentuk CO
2
dan CO
Si, Ge, Sn membentuk MO
2

Pb membentuk PbO dan Pb
3
O
4



8.

Reaktifitas terhadap halogen:
C, Si tidak reaktif kecuali dengan Fluorin
Ge, Sn, Pb reaktif. Sn dan Pb cepat bereaksi


9.

Reaktifitas terhadap air:
C s/d Sn tidak reaktif
Pb bereaksi dengan air lunak membentuk Pb(OH)2.
dengan air sadah, karbonat dan sulfat bereaksi
dengan hidroksida tersebut membentuk lapisan yang
mencegah reaksi Pb dan air lebih lanjut.


GOLONGAN VA

Oleh:
XII IPA 3
SMA Negeri Balung
KEBERADAAN DI ALAM
Unsur

Kelimpahan

N

Gas N
2
menjadi bagian dari udara di atmosfir (78%), dan
jumlah yang sangat sedikit sebagai NH
3
and HNO
3


P

Sebagai batuan fosfat ---- missal: mineral fluorapatit,
Ca
5
(PO
4
)
3
F dan hidroksiapatit, Ca
5
(PO
4
)
3
OH


As

Mineral sulfida, misalnya realgar (As
4
S
4
), orpiment
(As
2
S
3
), arsenolit (As
2
O
3
), arsenopirit (FeAsS)

Sb

Mineral sulfida, misalnya stibnite (Sb
2
S
3
) dan ulmanit
(NiSbS), serta sejumlah kecil logam Sb

Bi

Mineral sulfida dan oksida, misalnya bismit (Bi
2
O
3
),
bismutinit (Bi
2
S
3
), bismutit [(BiO)
2
CO
3
]

SIFAT UNSUR
Unsur

I (kJ/mol)


p


r
kov

()

Kenampakan dan
sifat

Konfig
elektron

N

1410

3,04

0,7

Gas, bp -196
o
C

2s
2
2p
3


P

1020

2,06

1,10

Padatan polimorfi

3s
2
3p
3


As

953

2,18

1,21

Padatan gelap

4s
2
4p
3


Sb

840

2,05

1,41

Padatan, kilap
logam, mudah
rapuh

5s
2
5p
3


Bi

710

2,02

1,51

Padatan, kilap
logam, mudah
rapuh

6s
2
6p
3


Isolasi unsur


Jenis
fosfor

Cara isolasi

Fosfor putih

2Ca
5
(PO
4
)
3
+ 6SiO
2
+ 10C
6CaSiO
3
+ 10CO + P
4
(1500
o
C)



Fosfor
merah

Memanaskan fosfor putih pada 300
o
C
dalam vakum


Fosfor
hitam


Memanaskan fosfor putih pada
temperatur dan tekanan tinggi


Arsenium :
Pada skala industri dibuat dengan cara
memanaskan mineral dalam vakum. Gas Arsen
yang diperoleh dikondensasi menjadi padatan:

FeAsS (700
o
C) FeS + As(g) As(s)

Antimon :


Sb
2
S
3
digosok dengan logam besi sehingga
sulfidanya bereaksi dengan besi :
Sb
2
S
3
+ 3Fe 2Sb + 3FeS




Bismut :
Diproduksi sebagai produk samping industri
Cu, Pb, Sn, Au, dan Zn dengan tahap akhir
melibatkan reduksi oksida bismut dengan
arang.
KEGUNAAN



Unsur

kegunaan

N

- gas : udara inert pelindung bahan mudah
teroksidasi
- cair : pendingin


P

Racun tikus, alloy

As

Aditif Cu, Pb dan beberapa alloy untuk
meningkatkan kekuatan, kekerasan, atau glow
Sebagai aditif Ge dan Si untuk semiconduktor

Sb

Digunakan dalam teknologi semikonduktor untuk
pembuatan detector inframerah, diode, peralatan
efek Hall
Untuk alloy dengan persentase 1 20 % untuk
meningkatkan kekerasan dan kekuatan mekanik
Pb
baterai, alloy antifriksi, peluru, lapisan kabel


Bi

Untuk pembuatan besi lunak
Katalis pada pembuatan serat akrilat
Bahan termokopel (mempunyai negatifitas paling
tinggi)
Matriks bahan bakar uranium dalam reactor nuklir
Detreksi kebakaran
Kosmetik
Obat-obatan

SIFAT UNSUR
Unsur

I (kJ/mol)


p


r
kov

()

Kenampakan
dan sifat

Konfig
elektro
n
N

1410

3,04

0,7

Gas, bp -196
o
C

2s
2
2p
3


P

1020

2,06

1,10

Padatan
polimorfi

3s
2
3p
3


As

953

2,18

1,21

Padatan gelap

4s
2
4p
3


Sb

840

2,05

1,41

Padatan, kilap
logam, mudah
rapuh

5s
2
5p
3


Bi

710

2,02

1,51

Padatan, kilap
logam, mudah
rapuh

6s
2
6p
3


1. Nomor atom, elektronegatifitas, konfigurasi electron, jari-jari
atom, energi ionisasi

2. Struktur kristal
allotropes properties
Fosfor putih

Gas & cair : Molekul tetrahedral P
4

Padat : alfa-P
4
(kubus), beta-P
4
(heksagonal,
> -76.9
o
C)
spontaneously ignite in air (stored under water!)


Fosfor merah

Gas dan cair : Molekul tetrahedral P
4

Padat : amorf (tersublimasi pada 1 atm dan 17
o
C),
terdiri atas rantai tetrahedral P
4

not spontaneously ignite in air


Fosfor hitam


Padatan dengan struktur seperti grafit atom tertata
dengan lapisan-lapisan lembar berstruktur
heksagonal, menghantarkan listrik

Allotrop fosfor :
Allotrop Arsen:



Allotrop

Sifat

Arsen abu-abu (Alfa-
arsen)

Paling stabil
Struktur rombohedral, mempunyai struktur berlapis.
metallic glow,lunak dan sangat mudah rapuh,
menghantarkan listrik, tersublimasi pada 613C dan
tekanan atmosfir, meleleh pada 817 C dan tekanan
36,4 kPa . Sampai 800C uap arsen berada sebagai
As
4
, di atas 1700C sebagai As
2
.
Arsen kuning (beta
arsen)

Struktur heksagonal
Lunak seperti wax, tidak menghantarkan listrik. Tidak
stabil pada temperatur ruang jika terkena cahaya
dengan cepat berubah menjadi arsen abu-abu.

Arsen hitam (amorf)

Diproduksi dari sublimasi arsen dalam vakum. Pada
pemanasan pada 360C berubah menjadi arsen abu-
abu

3. Trend reaktivitas
1. Potensial ionisasi sangat tinggi (sukar
membentuk kation)
- Hanya Sb dan Bi dapat membentuk
senyawa ionik dg F
- N
3+
dan P
3+
tidak ada, sedang As
3+
,
Sb
3+
, Bi
3+
terbentuk dalam air tetapi
segera terhidrolisis :

2. Oksida : N, P, As ---------- oksida asam
Sb ---------- oksida amfoter
Bi ---------- oksida basa
3. N tidak dapat membentuk kovalensi 5
P, As, Sb, Bi --- bisa mencapai 5, bahkan 6
Contoh : PF
5
, PF
6
-
4. Sifat logam : N, P ---- non logam
As, Sb ---- semi logam
Bi ---- logam



5. Hidrida makin menurun kestabilannya :
NH
3
, PH
3
--- stabil
AsH
3
, SbH
3
--- kurang stabil
BiH
3
--- sangat tidak stabil


hidrida

Sudut HXH

NH
3


106
o
45

PH
3


94
o


AsH
3


91
o
30

SbH
3


91
o
30

6.Reaktifitas tiap unsur thd larutan HNO
3

N ---- tidak bereaksi
P ---- H
3
PO
4

As ---- H
3
AsO
3

Sb ---- Sb
2
O
5
, Sb
2
O
3

Bi ---- Bi(NO
3
)
3
.5H
2
O
7.Konduktivitas listrik :
N ----- isolator
P, As, Sb, Bi ---- konduktor



GOLONGAN
VIA
Oleh :
XII IPA 3
SMA Negeri Balung
Keberadaan di alam
O

Sebagai unsur, mineral oksida

S

Sebagai unsur, H
2
S, SO
2
, bijih sulfida
logam, batuan sulfat, seperti gips dan
anhidrit

Se

bijih sulfida logam dan sebagai unsur

Te

bijih sulfida logam, silvanit (AgAuTe
4
) dan
sebagai unsur

Po

Dalam mineral U dan Th sebagai produk
rankaian peluruhan radioaktif

Isolasi unsur

Oksigen :
Dekomposisi KClO
3
pada 400
o
C dan KMnO
4

pada 214
o
C:
Elektrolisis KOH dengan elektroda Ni
menghasilkan oksigen murni


2KClO
3
2KCl + 3O
2


KMnO
4
K
2
MnO
4
+ MnO
2
+ O
2


Selenium :
Kebanyakan diproduksi sebagai produk samping
pada isolasi Cu dari batuan. Tahap pertama
melibatkan oksidasi dengan adanya abu soda
(Na
2
CO
3
). Natrium selenit yang diperoleh
diasamkan dengan asam sulfat sehingga
menjadi asam selenit yang larut dan telurit (jika
ada) akan mengendap. Se dilepaskan melalui
reaksi dengan SO
2
:

Cu
2
Se + Na
2
CO
3
+ 2O
2
CuO + Na
2
SeO
3
+ CO
2


Na
2
SeO
3
+ H
2
SO
4
H
2
SeO
3
+ Na
2
SO
4


H
2
SeO
3
+ 2SO
2
+ H
2
O Se + 2H
2
SO
4


Telurium :
Kebanyakan diproduksi sebagai produk samping
pada isolasi Cu dari batuan. Tahap pertama
melibatkan oksidasi dengan adanya abu soda
(Na
2
CO
3
). Natrium telurit yang diperoleh
diasamkan dengan asam sulfat sehingga
mengendap sebagai oksidanya. Te dilepaskan
dengan melarutkannya dalam larutan NaOH dan
reduksi elektrolit.

Cu
2
Te + Na
2
CO
3
+ 2O
2
2CuO + Na
2
TeO
3
+ CO
2


TeO
2
+ 2NaOH Na
2
TeO
3
+ H
2
O Te + 2NaOH
+ O
2


Polonium
Po dibuat melalui iradiasi neutron
209
Bi
(NA = 83) sehingga diperoleh
210
Po
(NA = 84) :

209
Bi +
1
n
210
Po + e

Kegunaan
O

Untuk bernafas, oksidan bahan bakar roket, pembuatan
baja

S

Paling banyak dipakai untuk membuat asam sulfat,
komponen serbuk senjata, untuk vulkanisasi karet alam,
dan fungusida

Se

Untuk pembuatan fotosel , rectifier (mengubah arus ac
menjadi dc), semikonduktor tipe p, fotokopi, industri gelas
berwarna dan enamel, aditif pada stainless

Te

Semikoinduktor,paduan dengan baja tuang, tembaga dan
baja stainless, bahan tambahan untuk mencegah korosi ,
keramik, pewarnaan gelas

Po

campuran atau paduan dengan berilium sebagai sumber
netron , untuk menghilangkan muatan statis pada mill tekstil
, untuk menghilangkan debu dari film fotografi, tenaga
termoelektrik pada satelit ruang angkasa, sumber netron

Jari-jari, no. Atom, elektronegatifitas, energi
ionisasi, konfig.elektron


Unsur

r
kov

(pm)

No
atom
(Z)

Elektro
neg
(
p
)

Energi
ionisasi
I (kJ/mol)

Kenampakan
dan sifat

Konfig.elek
tron terluar

O

73

8

3.44

1314

Gas
non logam

2s
2
2p
4


S

102

16

2.58

999.6

padatan
non logam

3s
2
3p
4


Se

117

34

2.55

941.0

padatan
non logam

4s
2
4p
4


Te

136

52

2.10

869.3

padatan
non logam

5s
2
5p
4


Po



84



812.0

Padatan
Logam,
radioaktif

6s
2
6p
4


Struktur kristal

Sulfur mempunyai 3 allotrop, yaitu
rombohedral, monoklin, and sulfur plastik.
Rombhohedral dan monoklin mempunyai molekul
berbentuk S
8
. Sulfur plastik mempunyai struktur
rantai S
n
(n = bilangan sangat besar, paling besar
n= 20), bertekstur seperti karet dan tidak stabil
pada temperatur kamar dengan menjadi S
8


Selenium dan tellurium juga membentuk
rantai, tetapi spiral-spiral tertentu. Se
mengkristal paling sedikit 6 allotrop, yaitu
trigonal, monoklin, ortorombik, dan
rombohedral.
Reaktifitas
1. 1. membentuk ikatan ionik sebagai anion X
2-
,
tetapi kecenderungan untuk membentuk X
2-

makin ke bawah makin sulit (O
2-
, S
2-
, Se
2-
, Te
2-

),
Po membentuk Po
4+


2.membentuk Ikatan kovalen :
O maks divalen, sedang yang lain dapat
mencapai tetra / heksavalen

3.Fluorida :
- O maks membentuk F
2
O, yang lain maks XF
6
,
X = S, Se, Te
- XF
6
makin ke bawah makin reaktif. SF
6
gas
inert

4. Hidrida :
Rumus kimia H
2
X , X = O s/d P
Kecuali H
2
O semua beracun dan berbau tidak enak
Semua bersifat asam lemah, makin ke bawah makin kuat.

senyawa Titik didih :
H
2
O + 100 (
o
C)
H
2
S - 61
H
2
Se - 41
H
2
Te - 2

5. Oksida :
SO
2
dan SeO
2
larut dalam air membentuk asam
oksinit
TeO
2
tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam asam atau basa
SO
3
, SeO
3
, TeO
3
larut dalam air membentuk
asam oksinat


Keterang
an

Oksigen

Ozon

Rumus
kimia

O
2


O
3


Sifat
magnet

paramagnetik

diamagnetik

wujud

gas tdk berbau, tdk
berwarna
cairan berwarna biru

gas dan cairannya
berbau khas,
berwarna biru

Toksisitas

Tdk beracun

Beracun

stabilitas

Lebih stabil

pd t kamar
terdekomposisi
menjadi O
2


Sifat
oksidator

lebih lemah,
tereduksi menjadi
O
2-


lebih kuat,
tereduksi
menjadi O
2


SIFAT OKSIGEN VS OZON

SIFAT ASAM SULFAT DAN ASAM SULFIT
SO
3
+ H
2
O H
2
SO
4


Sifat

Asam sulfit

Asam sulfat

Struktur

Gambarkan!

Gambarkan!

Preparasi

Isolasi
sebagai
senyawa
murni

Tdk dapat

Dapat
Cairan tdk berwarna,
viscous, bp tinggi

Dekomposisi

menjadi SO
2
dan
H
2
O
(pengasaman, t
kamar)

menjadi SO
3
dan
H
2
O (pemanasan
dekat titik didih)

Sifat reduktor
thd
O
2
/ udara

(dikatalisis oleh
Fe(II),
dihambat Sn(II)

tidak

SO
2
+ H
2
O H
2
SO
3

Sifat reduktor
thd Cr
2
O
7
2-
(u/
uji kualitatif)

Terbentuk Cr(III)

tidak

Sifat reduktor
thd I
2


Terbentuk I
-


tidak

Sifat oksidator
thd S

Terbentuk tiosulfat

Terbentuk SO
2


Sifat oksidator
thd C

Terbentuk sulfida dan
CO

Terbentuk SO
2
dan
CO
2


Reaksi
dengan lar.
BaCl
2


Mengendap,
endapan larut dalam
lar. HCl encer


Mengendap,
endapan tidak larut
dalam lar. HCl encer

Jenis garam
yg dibentuk

Garam sulfit dan
bisulfit

Garam sulfat dan
bisulfat

Unsur Periode Ketiga
XII IPA 3
Tahun Pelajaran 2011-2012
Natrium Na
Magnesium Mg
Aluminium Al
Silikon Si
Fosfor P
Belerang S
Klor Cl
Argon Ar
Unsur Periode 3
indeks
Logam
Metaloid
Non logam
Gas Mulia
Tabel Perbandingan Unsur
Natrium (Na)
Sifat Fisis
Nomor atom : 11
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
1

Massa Atom relatif : 22,98977
Jari-jari atom : 2,23
Titik Didih : 892 C
Titik Lebur : 495 C
Elektronegatifitas : 1
Energi Ionisasi : 495 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 1+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Natrium (Na)
Kegunaan
Dipakai dalam pebuatan ester
NACl digunakan oleh hampir semua makhluk
Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
NAHCO
3
dipakai sebagai pengembang kue
Memurnikan logam K, Rb, Cs
NACO
3
Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Natrium (Na)
Catatan
Merupakan logam lunak, bewarna putih keperakan, reaktif
Bereaksi dengan cepat dengan air membentuk sodium hidroksida dan hidrogen
Dapat bereaksi dengan Alkohol namun lebih lambat dibanding dengan air
Tidak bereaksi terhadap nitrogen
Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut
Mudah ditemui pada sumber air alami

Dihasilkan dengan elektrolisis lelehan NaCl
Prosesnya disebut proses Downs,
yaitu dengan menambah 58% CaCl2 dan KF
pada elektrolisis lelehan NaCL.
Tujuan penambahan untuk
menurunkan titik lebur NaCl hingga mencapai 550 C

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Magnesium (Mg)
Sifat Fisis
Nomor atom : 12
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2

Massa Atom relatif : 24,305
Jari-jari atom : 1,72
Titik Didih : 1107 C
Titik Lebur : 651 C
Elektronegatifitas : 1,25
Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 2+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Kegunaan
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
Magnesium (Mg)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen

Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:
-Ca(OH)
2
ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai Mg(OH)
2
. Asam klorida
kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida
Ca(OH)
2

(S)
+ Mg
2+
Mg(OH)
2

(S)
+ Ca
2+
Mg(OH)
2

(s)
+ 2H
+
+ Cl
-
MgCl
2
.6H
2
O
-Untuk menghindari terbentuknya MgO pada pemanasan
megnesium klorida, sebelum elektrolisis leburan kristal yang terbentuk
ditambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian
ke dalam campuran leburan natrium dan kalsium klorida
-Magnesium akan diperoleh pada katoda
sedangkan pada anoda akan terbentuk Cl
2
-



Magnesium (Mg)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Alluminium (Al)
Sifat Fisis
Nomor atom : 13
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2
3p
1

Massa Atom relatif : 26,98154
Jari-jari atom : 1,82
Titik Didih : 2467 C
Titik Lebur : 660 C
Elektronegatifitas : 1,45
Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 3+
Struktur Atom : Kristal
Logam
Wujud : Padat

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Kegunaan
Banyak dipakai dalam industri pesawat
Untuk membuat konstruksi bangunan
Dipakai pada berbagai macam aloi
Untuk membuat magnet yang kuat
Tawas sebagai penjernih air
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
Membuat berbagau alat masak
Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
Allumunium (Al)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
Berupa logam lunak bewarna perak
Merupakan penghantar panas yang sangat baik da dapat menghantar listrik
Sulit terkorosi karena membentuk lapisan oksida di permukaannya
Tidak beracun, non-magnetik dan sulit terbakar
Sumber utamanya adalah biji bauksit

Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu:
-biji bauksit dimurnikan dengan menambah NaOH dan HCl sehingga diperoleh Al
2
O
3
Al
2
O
3 (s)
+ 2NAOH
(aq)
2NaAIO
2 (aq)
+ H
2
O
2NaAIO
(aq)
+HCL
(aq)
Al(OH)
3
+ NaCl
(aq)
Al(OH)
3
Al
2
O
3 (s)
+ 3H
2
0

-Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring
dan dilelehkan baru kemudian dielektrolisis
Anoda : 3O
2
- O
2(g)
+ 6e
Katoda : 2Al
3
+ 6e 2Al

-Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF
6
)
untuk menurunkan titik leleh AL
2
O
3

Allumunium (Al)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Silikon (Si)
Sifat Fisis
Nomor atom : 14
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2
3p
2

Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46
Titik Didih : 2355 C
Titik Lebur : 1410 C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal
Kovalen
raksasa
Wujud : Padat

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Kegunaan
Dipaki dalam pembuatan kaca
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
Untuk membuat enamel
Untuk membuat IC
Silikon (Si)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
Merupakan unsur elektropositif yang paling banyak dijumpai
Isotop alaminya terdiri atas isotop 28 (92,2%), isotop 29 (4,7%), isotop 30 (3,1%)
Memiliki sifat kimia seperti logam yang lain
Kemampuan semikonduktor akan meningkat jika ditambahkan pengotor suhu
Ditemukan pada banyak senyawa dioksida dan berbagai macam silicate yang ada di alam


Silikon (Si)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Fosfor (P)
Sifat Fisis
Nomor atom : 15
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2
3p
3

Massa Atom relatif : 30,97376
Jari-jari atom : 1,23
Titik Didih : 280 C
Titik Lebur : 44 C
Elektronegatifitas : 2,05
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 5+
Struktur Atom : molekul
Poliatom
Wujud : Padat

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen

Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:


Fosfor (P)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Kegunaan
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
Fosfor (P)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Sulfur (S)
Sifat Fisis
Nomor atom : 16
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2
3p
4

Massa Atom relatif : 32,066
Jari-jari atom : 1,09
Titik Didih : 445 C
Titik Lebur : 119 C
Elektronegatifitas : 2,45
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 6+
Struktur Atom : molekul
poliatom
Wujud : Padat

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Kegunaan
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
Sulfur (S)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
-Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa
-Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar
-Secara alami banyak terdapat di gunung berapi
-Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan
berbahaya bagi manusia
-Senyawa sulfur yang utama adalah SO
2
, dan SO
3
. SO
2
berupa gas yang mudah larut
dalam air sehigga menyebabkan hujan asam
-Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara
melewatkan air yang terkontaminasi pada padatan CaCO
3
.
SO
3
merupakan bahan utama membuat asam sulfat
SO
3
diperoleh dari oksidasi SO
2
dengan katalis vanadium


Sulfur (S)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Chlor (Cl)
Sifat Fisis
Nomor atom : 17
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2
3p
5

Massa Atom relatif : 35,4527
Jari-jari atom : 0,97
Titik Didih : -35 C
Titik Lebur : -101 C
Elektronegatifitas : 2,85
Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 7+
Struktur Atom : molekul
diatom
Wujud : gas

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon
Kegunaan
Dipakai pada proses pemurnian air
Cl
2
dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl
2
digunakan sebagai solder
NH
4
Cl digunakan sebagai pengisi batere
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
Dipakai pada berbagai macam industri
Chlor (Cl)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan
Termasuk gas yang beracun
Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat
Mudah bereaksi dengan unsur lain
Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut
Terdapat juga dalam carnalite dan silvite
Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl


Chlor (Cl)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Argon (Ar)
Sifat Fisis
Nomor atom : 18
Konfigurasi e
-
: [Ne] 3s
2
3p
6

Massa Atom relatif : 39,948
Jari-jari atom : 0,88
Titik Didih : -186 C
Titik Lebur : -189 C
Elektronegatifitas : -
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : -
Struktur Atom : molekul
monoatom
Wujud : gas

Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Kegunaan
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
Untuk mendeteksi sumber air tanah
Dipakai dalam roda mobil mewah
Argon (Ar)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
Catatan
Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa
Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain
Dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan CaC
2
Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer
Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik


Argon (Ar)
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon| tabel

Tabel Perbandingan
Sifat
Unsur
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
No massa 23 24 27 28 31 32 35,5 40
Jari-jari ( ) 2,23 1,72 1,82 1,46 1,23 1,09 0,97 0,88
Titik Didih 892 1107 2467 2355 280 445 -35 -186
Titik Lebur 98 651 660 1410 44 119 -101 -189
Energi Ionisiasi 495 738 577 787 1060 1000 1260 1520
Elektronegitifitas 1,00 1,25 1,45 1,74 2,05 2,45 2,85 -
Tingkat Oks. Max +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 -
Struktur
Kristal
logam
Kristal
logam
Kristal
logam
Kristal
kovalen
raksasa
Molekul
poliatom
Molekul
poliatom
Molekul
diatom
Molekul
monoatom
Wujud padat padat padat padat padat padat gas gas
Natrium | Magnesium | Aluminium | Silikon | Fosfor | Sulfur | Chlor | Argon | tabel
UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERIODE PERTAMA

(Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni dan Cu)
Unsur-unsur transisi adalah
Terletak antara unsur golongan alkali
tanah dan golongan boron.
Merupakan unsur logam
Merupakan unsur-unsur blok d dalam
sistem periodik

Sifat-sifat yang khas dari unsur
transisi
Mempunyai berbagai bilangan oksidasi
Kebanyakan senyawaannya bersifat
paramagnetik
Kebanyakan senyawaannya berwarna
Unsur transisi dapat membentuk
senyawa kompleks

Beberapa sifat logam transisi
Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu
Titik Leleh
0
C 1668 1890 1875 1244 1537 1493 1453 1083
Sifat Keras,
tahan
korosi
Keras,
tahan
korosi
Rapuh,
tahan
korosi
Putih,
rapuh
reaktip
Mengilap
reaktip
Keras,
tahan
korosi
Sangat
tahan
Lunak
mudah
ditempa
Berat jenis g cm
-3
4,51 6,11 7,19 7,18 7,87 8,90 8,91 8,94
E
0
volt -1,19 -0,91 -1,18 -0,44 -0,28 -0,24 +0,34
Kelarutan dalam
asam
HCl
panas,
HF
HNO
3
,
HF,
H
2
SO
4(p)

HCl
encer,
H
2
SO
4

HCl
encer
H
2
SO
4

HCl encer
H
2
SO
4

HCl
encer
HCl
encer
H
2
SO
4

HNO
3

H
2
SO
4

BEBERAPA SENYAWAAN YANG DAPAT
DIBENTUK OLEH UNSUR TRANSISI
1. Tingkat Oksidasi <2
- Dengan ligan Aseptor
- Ligan-ligan Organik
- Ligan Hidrogen
2. Tingkat Oksidasi 2
- Biasanya bersifat ionik
- Oksidanya (MO), bersifat basa
- Memiliki struktur NaCl
- Mampu membentuk kompleks Aquo, dengan jalan
mereaksikan, logam, oksida, karbonat dalam
larutan asam dan melalui reduksi katalitik.
3. Tingkat Oksidasi 3
- Beberapa senyawaan bersifat stabil terhadap air, kecuali kompleks dari
logam Cu.
- Flourida (MF
3
) dan oksidanya (M
2
O
3
) bersifat ionik.
- Senyawaan klorida, bromida, iodida dan sulfida bersifat kovalen.
- Unsur-unsur Ti Co membentuk ion-ion oktahedral [M(H
2
O)]
3+
- Ion Co
3+
dan Mn
3+
mudah direduksi oleh air.
- Ion Ti
3+
dan V
3+
teroksidasi oleh udara.
4. Tingkat Oksidasi 4
- Beberapa contoh senyawaannya antara lain : TiO2, TiCl4, VCl4,
VO2+(Vanadil) dapat berperilaku seperti M2+.
- Logam-logam dengan tingkat oksidasi 4 dapat membentuk senyawaan
kompleks yang bersifat kation, netral dan anion tergantung ligannya.
- Diluar unsur Ti dan V, umumnya dikenal sebagai komplek fluoro, dan
anion okso.
- Beberapa kompleks tetrahedral dapat dibentuk dengan ligan : OR, -
NR2, - CR3, seperti : Cr(OCMe3)4
5. Tingkat Oksidasi 5, dikenal untuk unsur-unsur V, Cr, Mn, dan Fe dalam
kompleks flouro, amin okso, misal : CrF5, KmnO4, dan K2FeO4 dan s
semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat.


TITANIUM (Ti)
KELIMPAHAN :
1. Ilmenite
2. Rutil

BEBERAPA PROSES UNTUK MEMPEROLEH LOGAM TITANIUM :
1. Proses Kroll
2. Proses van Arkel de Boer

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :
1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam
besi dan nikel.
2. Keras, tahan panas (mp 16800C, bp 32600C)
3. Penghantar panas dan listrik yang baik
4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin,
industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.
5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan
unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H2), Halogen, oksigen, nitrogen,
karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.
SENYAWAAN TITANIUM (IV)
a. Halida,
- TiCl4 (larutan tidak berwarna) terhidrolisis oleh air
(mp -230, bp 1360C)
TiCl4 + H2O TiO2 + 4HCl
- Ti Br4 tidak stabil
- TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kamar
- TiF4 bubuk putih yang higroskopis
b. Titanium oksida dan kompleks oksida
- Titanium Oksida
- Kompleks Titanium
SENYAWAAN TITANIUM (III)
Senyawa Biner
- Senyawa Halida
- Senyawa Kompleks
VANADIUM (V)
KELIMPAHAN :
1. Patronite (kompleks sulfida)
2. Vanadinite
3. Carnotite
4. Bijih Uranium

Beberapa sifat dari logam vanadium
Keras, tahan terhadap korosi
Pada keadaan massive tahan terhadap udara, air, basa, asam non
oksidator.
Larut dalam asam nitrat dan aquaregia.
Pada kondisi temperatur terkontrol dapat bereaksi dengan
oksigen (V2O5) dan nitrogen nitrida (VN)

SENYAWAAN VANADIUM
Senyawa Biner
Halida, halida dengan tingkat oksidasi +5 VF
5
(merupakan cairan tak
berwarna (titik leleh 480C).
VCl
4
diperoleh dengan mereaksikan logam vanadium dengan gas klor (Cl
2
),
pada kondisi penyimpanan dapat kehilangan Cl.
VCl
4
(Merah) VCl
3
(ungu) VCl
2
(hijau pucat)
Vanadium Oksida (V2O5) diperoleh melalui penambahan H2SO4 encer
dalam larutan amonium vanadat.
2NH
4
VO
3
V
2
O
5
+ 2 NH
3
+ H
2
O
Vanadat dibuat dengan melarutkan vanadium pentoksida pada larutan
NaOH
V
2
O
5
+ NaOH VO
4
3-
+ Na
+
Vanadium oxo halida :
Contoh : VOX
3
(X = F, Cl, Br), VO
2
F, VO
2
Cl, VOF
3
, dibuat dengan
mereaksikan antara V2O5 dengan F2 pada temperatur tertentu.
Ion dioksovanadium dan vanadium kompleks.
Dibuat melalui pengasaman ion vanadat
VO
4
3-
+ H
+
VO
2+
, (VO
2
(H
2
O)
4
]
+

Kelimpahan unsur kromium didapat sebagai mineral Chromite
(FeCr
2
O
4
)

Untuk memperoleh kromium murni dapat dilakukan dengan
Mineral Kromite direaksikan dengan basa dan oksigen untuk
mengubah Cr(III) menjadi Cr(VI)
Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) dengan karbon
Reduksi Cr(III) menjadi Cr(0) dengan aluminium

Beberapa sifat dari logam kromium :
Logam berwarna putih, keras (mp 19030C).
Tahan terhadap korosi (digunakan sebagai bahan pelapis
melalui proses elektroplating).
Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi
dengan unsur halogen, belerang, silikon, boron, nitrogen,
karbon dan oksigen.
Senyawaan Kromium
1. Halida
- Halida dari kromium (II) dapat dibuat dengan mereaksikan
antara logam kromium dengan asam HF, HCl, HBr dan I2 pada
temperatur 6000 7000C atau reduksi trihalida dengan H2 pada
500 6000C.
- Halida dari Cr(III) dapat dibuat dengan melalui :
a. Mereaksikan dengan SOCl2 pada hidrat klorida.
b. Sublimasi dengan gas klor pada 6000C.
2. Oksida
- Oksida terpenting dari krom : Cr2O3, CrO2 dan CrO3.
- Cr2O3 dapat dibuat dengan membakar logam kromium dalam
oksigen, dekomposisi termal dari Cr(IV) oksida.
- CrO2 dibuat melalui reduksi hidrotermal dari CrO3.
- CrO3 dibuat dengan jalan mereaksikan antara larutan asam
dengan Na/K dikromat.
3. Senyawa biner dari krom yang lain
Senyawaan sulfida Cr2S3.
MANGAN (Mn)
KELIMPAHAN, ISOLASI, DAN SIFAT-SIFAT UNSURNYA
- Mangan relatip melimpah dialamsekitar 0,085%.
- Diantara beberapa logam hanya besi yang kelimpahannya melebihi
mangan terdapat dalam sejumlah deposit terutama dalam bentuk
oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
- Mangan juga terdapat dalam nodule pada dasar laut pasifik
bersama-sama dengan Ni, Cu, dan Co.
- Logam Mn dapat diperoleh dari oksidanya dengan mereaksikan
dengan menggunakan aluminium.
- Penggunaan yang luas dari Mn adalah dalam ferromangan untuk
baja.
- Mangan memiliki kemiripan sifat kimia dan fisika dengan besi,
dengan perbedaan utama dalam hal kekerasan dan lebih rapuh
tetapi sedikit lebih tahan panas (mp 12470 C).
- Mangan lebih elektropositip dan lebih mudah larut dalam larutan
encer asam non oksidasi.
SENYAWAAN MANGAN (II)
1. SENYAWA BINER
- Mangan(II) oksida merupakan bubuk berwarna hijau gelap yang dibuat dari pemanggangan
senyawa karbonat dalam hidrogen atau nitrogen atau dapat juga dibuat dari pemanasan MnCl2
pada 600
0
C.
- Mangan (II) sulfida senyawa berwarna merah muda kenuning-kuningan yang diperoleh melalui
pengendapan dengan larutan sulfida basa
2. GARAM DARI MANGAN(II), Garam mangan (II) dapat dibentuk dengan hampir semua anion.
Garam mangan(II) larut dalam air, walaupun phospat dan karbonat hanya sedikit larut.
Hampir semua garam kristal berbentuk hidrat.

SIFAT KIMIA DARI MANGAN (III)
SENYAWA BINER. Oksida merupakan senyawa terpenting, mangan (III)oksida merupakan hasil
akhir dari oksidasi Mn atau MnO pada 470 6000C membentuk Mn2O3.
Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain dan membentuk padatan
merah anggur yang secara sertamerta terhidrolisis oleh air.

SIFAT KIMIA MANGAN (IV)
SENYAWA BINER. Senyawa biner terpenting mangan dioksida yang merupakan padatan berwarna
abu-abu sampai hitam yang dialam terdapat sebagai bijih pyrolusite
TETRAFLOURIDA MnF4, didapat melalui interaksi langsung merupakan padatan biru yang tidak
stabil secara lambat terdekomposisi menjadi MnF3 dan F2.

SIFAT KIMIA MANGAN (VI-VII)
Mangan (VI) yang dikenal sebagai ion manganat MnO42- yang berwarna hijau. Ion ini dibentuk pada
oksidasi MnO2 dalam lelehan KOH dengan KNO3, udara atau zat pengoksidasi lain atau melalui
penguapan KMnO4 dan larutan KOH
BESI (Fe)
KELIMPAHAN :
Besi merupakan logam yang melimpah nomor dua (2) setelah logam aluminium dan merupakan
unsur melimpah nomor 4 penyusun kulit bumi. Bahkan inti bumi diyakini mayoritas unsur penyusunnya
adalah besi dan nikel.

Mineral sumber utama besi (Fe) :
1. Hematite
2. Magnetit (Fe
3
O
4
)
3. Limonit (FeO(OH))
4. Siderit (FeCO
3
)

Beberapa metode untuk memperoleh logam besi murni antara lain :
1. Reduksi besi oksida dengan hidrogen
Didapat dari dekomposisi termal dari besi (II) oksalat, karbonat dan nitrat
2. Elektrodeposisi dari larutan garam besi
3. Dekomposisi termal dari besi karbonil

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM BESI
Merupakan logam berwarna putih mengkilap (mp 1528
0
C)
Tidak terlalu keras dan agak reaktip, mudah teroksidasi
Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : halogen, sulfur, pospor, boron,
karbon dan silikon.
Kelarutan : larut dalam asam-asam mineral encer.
SENYAWAAN BESI
Besi hidroksida dan Oksida
1. Besi hidroksida dibuat dengan menambahkan larutan hidroksida kedalam larutan
besi (II).
2. Besi(II)oksida diperoleh melalui proses dekomposisi termal besi(II) oksalat pada
kondisi vakum.
3. Besi (III) oksida [FeO(OH)] dapat dibuat dengan cara :
- Hidrolisis larutan besi(III) klorida pada temperatur tertentu.
- Oksidasi dari besi(II) hidroksida.
4. Fe
2
O
3
dibuat dengan memanaskan Besi (III) oksida pada temperatur 200
0
C.
5. Fe
3
O
4
dibuat dengan memanaskan Fe2O3 pada temperatur 1400
0
C

Halida, umumnya hanya berasal dari besi(II) dan besi (III)
- Halida dari besi tiga dapat dibuat dengan mereaksikan antara unsur halogen
dengan logam besi.
- FeI dan FeBr dibuat dengan mereaksikan langsung antar unsur-unsurnya.
- FeF2 dan FeCl2 direaksikan dengan HF dan HCl untuk memperoleh trihalida
yang selanjutnya direduksi dengan hidrogen melalui proses pemanasan.

KOBAL (Co)
KELIMPAHAN :
Unsur kobal dialam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga
dengan arsenik. Mineral kobal terpenting antara lain Smaltite (CoAs2) dan
kobaltite (CoAsS). Sumber utama kobal disebut Speisses yang merupakan
sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.

SENYAWAAN KOBAL
1. OKSIDA. Kobal (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau
dibuat melalui pemanasan logam, kobal karbonat, atau nitrat pada
suhu 1100
0
C
2. HALIDA. Halida anhidrat CoX
2
dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat
halida dan untuk CoF
2
dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl
2

3. SULFIDA. Dibentuk dari larutan Co
2+
yang direaksikan dengan H2S
membentuk endapan CoS berwarna hitam.
4. GARAM. Bentuk garam kobal(II) yang paling sederhana dan merupakan
garam hidrat. Semua garam hidrat kobal berwarna merah atau pink dari ion
[Co(H2O)6]2+ yang merupakan ions terkoordinasi oktahedral.
5. KOMPLEKS-KOMPLEKS DARI KOBAL(II) , Ion akuo (Co(H
2
O)
6
]
merupakan kompleks kobal(II) paling sederhana.
NIKEL (Ni)
KELIMPAHAN :
1. Smaltite [Fe,Co,Ni]As
2. Nikolit [NiAs]
3. Pentlandite [Ni,Co,Fe]S
4. Garnierite [Ni,Mg]SiO3xH
2
O

SIFAT Ni :
1. logam putih mengkilap
2. pada t kamar tidak bereaksi dengan udara dan air
3. larut dalam HNO3 encer
4. mp 14500C , bp 28000C
5. bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
5. dalam larutan akuatik Ni[H
2
O]
6
2+

hijau
6. membentuk oksida NiO

SENYAWAAN NIKEL (Ni)
1. Hidroksida [Ni(OH)
2
]
2. Klorida [NiCl
2
]
3. Sulfat [NiSO
4
.7H
2
O]
4. Senyawa Kompleks
TEMBAGA (Cu)
KELIMPAHAN :
- Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk sulfida, arsenida, klorida dan
karbonat.
- Mineral yang paling umum adalah Chalcopyrite (CuFeS2).
- Tembaga dapat diisolasi dari mineralnya melalui pemanggangan dan peleburan oksidatip,
pencucian dengan bantuan mikroba yang diikuti oleh elektrodeposisi dari larutan sulfat.
- Tembaga banyak digunakan dalam aliansi seperti kuningan dan bahan campuran emas.

SENYAWAAN TEMBAGA (I)
- SENYAWAAN BINER TEMBAGA (I). Oksida dan sulfida lebih stabil daripada
senyawa Cu(II) pada temperatur tinggi
- KOMPLEK TEMBAGA(I). Jenis kompleks tembaga(I) yang paling umum adalah kompleks
yang dibentuk dari ligan halida atau amina dan mempunyai struktur tetrahedral.

SENYAWAAN KIMIAWI TEMBAGA (II)
SENYAWA BINER. Tembaga oksida CuO merupakan kristal hitam yang diperoleh
melalui pirolisis dari garam nitrat atau garam-garam okso yang lain. CuO
terdekomposisi pada suhu diatas 8000C menjadi Cu
2
O
HALIDA. CuF
2
tidak berwarna dengan struktur rutil terdistorsi CuCl
2
berwarna kuning, dan
CuBr
2
berwarna hitam
KIMIAWI ION AKUO DAN LARUTAN AKUO. Pelarutan tembaga, hidroksida, karbonat,
dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan membentuk ion akuo yang berwarna hijau
kebiruan [Cu(H
2
O)
6
]
2+
.

You might also like