Professional Documents
Culture Documents
Defenisi Auditing
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan
dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesusuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Defenisi auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting yang
diuraikan sebagai berikut ini :
1. Suatu proses sistematik
2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
4. Menetapkan tingkat kesesuaian
5. Kriteria yang ditetapkan
6. Penyampaian hasil
7. Pemakai yang berkepentingan
Paragraf Pengantar
Paragraf pertama laporan audit baku tersebut merupakan paragraf pengantar.
Dalam paragraf ini terdapat tiga kalimat : kalimat pertama menjelaskan objek yang
menjadi sasaran auditing, sedangkan kalimat ke dua dan ketiga menjelaskan tanggung
jawab manajemen dan tanggung jawab auditor. Objek auditing pada masa sekarang
ini maeliputi :
1. Neraca
2. laporan laba-rugi
3. laporan perubahan ekuitas
4. laporan arus kas
Paragraf Lingkup
Paragraf lingkup berisi pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakan
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi akutan publik
dan beberapa penjelasan tambahan tentang standar auditing tersebut, serta suatu
pernyataan keyakinan bahwa audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing
tersebut memberikan dasar yang memadai bagi auditor yang memberikan pendapat
atas laporan keuangan auditan.
Standar Auditing
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akutan
Indonesia dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 01 (SA Seksi 1502) Standar
Auditing disajikan berikut ini :
a. Standar Umum
b. Standar Pekerjaan
c. Standar Pelaporan
Paragraf Pendapat (Opinion Paragraph)
Apragraf ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraf yang
digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapatnya mengenai laporan keuangan
yang disebutkanya dalam paragraf pengantar.
Ada empat tipe pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor :
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (ungualified opinion
report)
2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan (ungualified opinion report with explanatory language).
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion
report)
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report)
5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer of
opinion repert)
Independensi Auditor
Standar umum yang kedua mengatur sikap mental independen auditor dalam
menjalankan tugasnya. Independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh,
tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi
juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan
adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
merumuskan dan menyatakan pendapatnya.
Tipe auditor
Orang tua kelompok orang yang melakukan audit dapat dikelompokan
menjadi tiga golongan : audit independen, auditor pemerintah, dan auditor intern.
Auditor independen
Auditor independen adalah auditor profesional yang menyediakan jasa kepada
masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat
oleh klienya.
Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggung jawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintah atau
pertanggung jawaban keuangan yang ditunjukan kepada pemerintah.
Auditor Intern
Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan
negara atau perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh menajemen puncak telah dipatuhi,
menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan
efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan
imformasi yang dihasilkan oelh berbagai bagian organisasi.
Tipe Audit
Auditing umumnya digolongkan menjadi 3 golongan :
1. AUDIT LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT AUDIT)
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh klienya untuk menyatakan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuanya utnuk menentukan apakah yang di
audit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu.
3. Audit Operasional (Operational Audit)
Pihak yang memerlukan audit operasional adalah menejemen atau pihak ke tiga.
Hasil audit operasional kepada pihak yang meminta dilaksanakanya audit
tersebut.
Hierarki Auditor Dalam Organisasi Kantor Akuntan Publik
Umumnya hirarki auditor dalam perikatan audit di dalam kantor akuntan
publik dibagi menjadi berikut ini :
1. Patner (rekan)
2. Manajer
3. Auditor Senior
4. Auditor Junior
Perikatan
Arestasi
Standar
Atestasi
Pemeriksaa
n
Standar (Examinatio Tipe
Auditing n) atas Perikatan
Laporan