Professional Documents
Culture Documents
KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman IPS dalam Konteks Kurikulum Sekolah A. Media dan Sumber Pembelajaran IPS Media Pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan dari pembelajaran di kelas. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan peserta didik sehingga pada akhirnya tercipta suatu lulusan yang berkualitas. Istilah media berasal dari bahasa Latin, yaitu bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media itu lebih populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah aplikasi komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Association for Education and Communication Technologi (AECT) mengartikan media sebagai segala sesuatu yang dipergunakan orang untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan Nation Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan dilihat, di dengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Di samping itu Brown (Modul Akta Mengajar VB, Nomor 15, 1982/1983, P.19) mengatakan bahwa media yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas proses instruksional. pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan anak didik sehingga dapat mendorog terjadinya proses belajar pada dirinya. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu simpulan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan (massage), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Dan penggunaaan media secara kreatif dapa memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan performens mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dewasa ini, kadang membingunkan antara media dan alat praga. Karena pada alat atau benda yang sama kadang orang menyebutnya sebagai media dan bagi orang yang lain menyebutnya sebagai alat praga. Untuk mengetahui perbedaan antara media dan alat
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
KURIKULUM
ALAT PRAGA
GURU KELAS
GURU KELAS
GURU KELAS
MEDIA
MEDIA
ANAK DIDIK
Gambar: Perbedaan Media dengan Alat Pembelajaran
Dalam pola 3 sumber berupa orang bersama-sama dengan sumber lain berdasarkan suatu pembagian tanggung jawab. Dalam hal ini kontrol terhadap kegiatan belajar mengajar dibagi bersama antara sumber manusia dan sumber lain. Dan
a) Perangkat Slide atau film bingkai b) Film strips c) Rekaman d) Overhead Transparansi e) Vidio Tape/Video Casette
Seperti halnya dengan media cetak, media elektronik juga mempunyai beberapa keuntungan dan kelemahan, yaitu:
a) Keuntungan. Pada umumnya ialah dapat memberikan suasana yang lebih hidup
penampilannya lebih menarik, dan di samping itu dapat pula digunaan untuk memperlihatkan suatu proses tertentu secara lebih nyata.
b) Kelemahan, terutama terletak dalam segi teknis dan juga biaya. Penggunaan media
ini memerlukaan dukungan sarana dan prasarana tertentu seperti listrik serta peralatan/bahan-bahan khusus yang tidak selamanya mudah diperoleh di tempattempat tertentu. Di samping itu, pengadaan maupun pemeliharaannya ceenderung menuntut biaya yang mahal. 3) Media Realita, adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realita tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak peserta didik melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Media realita sangat bermanfaat terutama bagi peserta didik yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang langka, peserta didik diajak melihat anoa, badak, harimau, yang ada di kebun binatang. Seperti dengan media lainnya, media realita juga memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu:
a) Keuntungan,
Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata, juga Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keteampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra
Sesuai Tersedia Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi alat pembelajaran Tidak sesuai Pinjam Belum tersedia Buat Beli Disesuaikan dengan modifikasi Digunakan
Gambar: Tahapan Pemanfaatan Media Pembelajaran F. Sumber Belajar (learning resources) Sering didengar istilah sumber belajar (learning resources), guru juga dalam merencanakan pembelajarannya mencantumkan sumber belajarnya, namun yang dituliskan adalah sejumlah buku-buku perpustakaan sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar. Roestiyah (1982:59) mengartikan sumber-sumber belajar ialah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian tempat ini merupakan bahan untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal yang baru. Sebab belajar pada hakikatnya adalah mendapatkan hal-hal baru. Di mana-mana orang dapat belajar, dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan, sebab itu, sumber belajar pun ada di mana-mana, baik berupa manusia maupun non manusia, yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Dengan perkataan lain sumber belajar itu merupakan apa saja, baik yang direncanakan maupun yang menurut sifatnya dapat dimanfaatkan untuk membantu proses belajar. Departemen P & K, Proyek PIPT (1981:163-164), mengatakan bahwa sumber-sumber belajar itu haruslah dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga dapat berfungsi untuk: a. Meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan: mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa b. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan: mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional memberikan kesempatan bagi siswa untukberkembang sesujai dengan kemampuannya
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
A. .
Spesifiksi materi
C.
Pertanyaan Latihan
a. Tugas Individu Setelah mempelajari bahan tersebut di atas (materi bagian keempat), jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1) Deskripsikan pembelajaran.. Jawaban: Untuk mencapai kualitas pembelajaran dengan pemanfaatan media .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 2) Kemukakan dengan kata-kata sendiri manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media dalam pembelajaran IPS! Jawaban: Manfaat penggunaan media dalam pembelajaran IPS: .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 3) Deskripsikan dengan singkat bahwa media dapat menghasilkan keseragaman dan pengalaman yang integral Jawaban: bahwa media merupakan bagian tak terpisahkan dari kualitas
10
11
Evaluation of Performance
Spesificatin of Objectives
Selection of Resources
Aanalyses of Feed back
12
pembelajaran
berdasarkan masalah sosial atau problem based instruction (PBI), model pembelajaran
PERUMUSAN TUJUAN INSTRUKSIONAL - Merumuskan TIK berdasarkan TIU, pokok bahasan/sub pokok bahasan (GBPP) - TIK harus bersifat operasional, spesifik tunggal tingkah laku yang merupakan hasil belajar (dapat diukur) Langkah II
Langkah
MENGEMBANGKAN ALAT EVALUASI - Menyusun item-item test dari TIK - Bentuk items harus sesuai dengan tingkah laku yang dilukiskan dalam TIK: objective test, essay test,
MERENCANAKAN PROGRAM KEGIATAN - Menetapkan metode - Merumuskan langkah-langkah kegiatan BM - Menetapkan alat, media, dan sumber bahan - Menetapkan alokasi waktu pelaksanaannya
Langkah
III
Langkah VI MELAKSANAKAN PROGRAM BELAJAR MENGAJAR Mengadakan pra-test Menyampaikan materi pelajaran Mengadakan post test Balikan (perbaikan pelajaran)
MENETAPKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR - Menetapkan Jenis kegiatan atau BM yang perlu ditempuh; yang tidak perlu ditempuh
experiencial learning real world education active learning learner centered instruction learning-in-context
mendalam, kata-kata kunci (keywords) yang dapat dipakai
sebagai pengingat bagi guru ketika melaksanakan pembelajaran berbasis CTL, yaitu: a. Belajar pada hakikatnya real world learning b. Mengutamakan pengalaman nyata c. Berpikir tingkat tinggi d. Berpusat pada siswa e. Siswa aktif, kritis, dan kreatif f. Pengetahuan bermakna dalam kehidupan g. Dekat dengan kehidupan nyata h. Perubahan tingkah laku i. j. Siswa praktek bukan menghafal
15
Aplikasi ide
Evaluasi
Driver dalam Fraser dan Walberg, 1995 Gambar: Prosedur Pembelajaran Model Konstruktivisme (Direktorat ketenagaan Ditjen-Dikti, 2007:45)
16
solving, dan research-oriented yang dikemas dalam model proyect dengan menggunakan
multi metode dan aneka media dan sumber. Sebagai multi metode, pembelajaran dilakukan secara kombinasi: presntasi dosen, diskusi umum, diskusi kelompok, survei lapangan, studi kepustakaan, workshop, dan simulasi dengar pendapat (simulated-shearing). Sebagai aneka media dan sumber seperti: media cetakan, media terekam, media tersiar, dan nara sumber (pakar, praktisi, manusia kunci, pelaku sejarah) Untuk kepentingan perekaman proses belajar dan pengemasan hasil belajar dikembangkan portofolio pembelajaran secara terpadu atau pengalaman belajar yang terpadu dialami oleh siswa dalam melakanakan tugas-tugas beelajarnya. Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah a. mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat b. memilih suatu masalah untuk dikaji oleh kelas c. mengumpulkan informasi yang terkait pada masalah itu d. mengembangkan fortofolio kelas e. menyajikan portofolio f. melakukan refleksi pengalaman belajar.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 17
Pendahuluan: Klasikal
Inti: Klasikal
PEMILIHAN MASALAH MELALUI VARIASI DISKUSI KELOMPOK, SIMULASI, GAMES
Model pembelajaran ini menggunakan evaluasi melalui unjuk kerja, portofolio, dan kebijakan baik secara individu maupun dengan kelompok
Hasil Belajar a. Kepekaan dan ketanggapan terhadap masalah kebijakan publik dan implikasinya a. Keterampilan merumuskan alternatif kebijakan b. Melaksanakan proses demokrasi c. Kemampuan bernalar dan rasa tanggung jawab d. Keterampilan mensosialisasikan usulan kebijakan
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 18
19
20
Gambar: Visualisasi Pembelajaran Kooperatif (Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti, 2007 power point) a. Keterlibatan peserta didik secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran b. Peserta didik didorong untuk menemukan/mengkonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti observasi, diskusi, atau percobaan c. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanggungjawab menyelesaikan tugas bersama. Kesempatan ini diberikan melalui kegiatan eksplorasi, interpretasi, dan re-kreasi. d. Untuk menjadi kreatif, seseorang harus bekerja keras berdedikasi tinggi, antusias, serta percaya diri Tujuan (Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring). Dampak Instruksional yang dapat dicapai melalui model pembelajaran ini antara lain: a. pemahaman terhadap suatu nilai, konsep, atau masalah tertentu b. kemampuan menerapkan konsep/memecahkan masalah, serta c. kemampuan mengkreasikan sesuatu berdasarkan pemahaman tersebut. Dari segi dampak pengiring (nurturant effects), melalui model pembelajaran kreatif dan produktif diharapkan dapat dibentuk kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bertanggung
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 22
dipajang/dipamerkan/dipublikasikan, atau ditindaklanjuti Evaluasi belajar dilakukan selama proses pembelajaran dan pada akhir pelajaran. Evaluasi selama proses pembelajaran dilakukan secara observasi mengenai sikap, kemampuan berpikir, dan bekerja sama. Evaluasi pada akhir pelajaran dilakukan secara test pemahaman konsep sebagai hasil dari eksplorasi dan interpretasi, juga dengan produk kreatif yang dihasilkan. Model pembelajaran kreatif dan produktif tidak terlepas dari kelemahan di samping kekuatan yang dimilikinya. Kelemahan tersebut terkait pada masalah kesediaan guru berubah dari kebiasaan pembelajaran secara tradisional, membutuhkan waktu yang cukup panjang dan diburuh target penyelesaian materi yang relatif banyak.dan kelas yang besar. Terlepas dari kelemahannya, model pembelajaran kreatif dan produktif mempunyai kekuatan, yaitu adanya keterlibatan secara optimal peserta didik dalam belajar dan terbentuknya dampak pengiring berpikir kreatif, bekerja sama, berdisiplin, bertanggung jawab, dll.
integrated dan pendekatan subject matter masing-msing cabang ilmu sosial (SD dan SMP integrated, SMA subject matter yaitu: sosiologi antropologi budaya, geografi dan
kependudukan, ekonomi dan akuntansi, dan sejarah) Program pembelajaran IPS mengembang dua fungsi utama, yaitu:
24
perkembangan dan kelanjutan pendidikan selanjutnya b. Membina sikap-sikap yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 Tujuan program pengajaran IPS meliputi 3 aspek yaitu: a. penyampaian pengetahuan dan pengertian b. pembentukan nilai dan sikap c. melatih keterampilan Bentuk pengajarannya berupa fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi menurut IPS yang penting untuk dapat memahami dan memecahkan masalah-masalah sosial. Misalnya di dalam geografi siswa perlu memahami sebab akibat erosi. Dalam ekonomi mengenal hubungan antara penawaran dan permintaan, dalam sejarah anak didik mengenal tentang pertanda-pertanda zaman dan sebagainya. Sesuai dengan bentuk dan sifat program pengajaran IPS yang multi dimensional, maka para guru IPS diharuskan berfikir lebih jauh dalam pengembangan program pembelajarannya. Secara teoritik, penerapan asas-asas di atas akan melahirkan a. Proses pembelajaran IPS yang manusiawi dan demokratis b. Prinsip dan teknik pengembangan materi IPS secara terintegrasi c. Penggunaan metode mengajar secara bervariasi d. Mengajar secara tim (team teching) Sumber-sumber materi pengajaran IPS ada tiga, yaitu: a. teori keilmuan (ilmu-ilmu sosial, humaniora, filsafat, pendidikan, dan juga ilmu-ilmu kealaman) b. masyarakat, dan c. pribadi anak didik Prinsip penyusunan materi pengajaran IPS seharusnya mempertimbangkan hal-hal berikut: a. kemanfaatan b. kesesuaian c. ketepatan, d. sikon masyarakat, dan e. kemampuan guru Pola pengorganisasian materi ada beberapa kemungkinan, yaitu: a. Pola pengorganisasian terpisah (separated) b. Pola pengorganisasian yang meluas (broadfild) dengan cara: korelasi, integrasi, fusi atau unifikasi kompetensi profesional pengembangan IPS
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 25
26
27
Asesmen
Non-pengukuran
Gambar: Proses Asesmen dan Tindak Lanjutnya a. Karakteristik Asesmen Berbasis Kompetensi 1) Berfokus pada hasil, sehingga anak didik yang mengalami kesulitan 2) Dilaksanakan untuk setiap individu dan untuk menentukan dia sudah menguasai atau belum menguasai kompetensi yang diajarkan 3) Mengacu kepada standar/kriteria dan tidak untuk membandingkan keberhasilan seseorang dengan orang lainnya. 4) Memberikan kesempatan mahasiswa dapat mengevaluasi diri sendiri sehingga hasil akan lebih bermakna, baik bagi pendidik, peserta didik, maupun administrator. 5) Bersifat autentik, terbuka, holistik, dan integratif. Autentik, terfokus kepada kompetensi yang didemonstrasikan. Terbuka, memberi peluang anak didik merespons secara kreatif. Holistik, mencakup semua kemampuan dan kompetensi; sehingga pendekatan integratif yaitu dari beberapa menjadi satu kesatuan 6) Kelulusan menurut ketercapaian standar yang ditentukan untuk semua kompetensi utama, dinyatakan kompeten atau tidak (lulus atau tidak lulus). Tidak kompeten atau tidak lulus apabila tingkat penguasaannya kurang dari 70 %
28
b) tes lisan, dengan bentuk instrumennya Daftar pertanyaan Item tes paper and pencil Item tes identifikasi Item tes simulasi Item tes uji petik kerja c) tes kinerja, dengan bentuk instrumennya
2) Tes non-formal adalah tes yang dilakukan menyatu dengan kegiatan pembelajaran atau dilaksanakan tidak khusus dalam suasana tes, yaitu: a) Observasi, dengan bentuk instrumennya Lembar observasi Tugas proyek Tugas portofolio Tugs rumah b) Penugasan, dengan bentuk instrumennya
b. Non-tes (positif-negatif, setuju-tidak setuju, suka-tidak suka) 1) Observasi, dengan bentuk instrumen lembar observasi 2) Wawancara, dengan bentuk instrumen pedoman wawancara 3) Inveentori, dengan beentuk instrumen skala inventori 4) Self report, dengan bentuk kuesioner, ceklis, catatan harian (angket, daftar cek, daftar catatan harian) Rangkuman metode asesmen beserta bentuk instrumen asesmennya disajikan dalam Tabel berikut:
29
Tes (gradasi benar-salah) Tes formal (dilakukan Tes tulis secara khusus seperti ujian sisipan/midsemester, ujian akhir, ujian responsi)
b.
Tes non formal (dilakukan menyatu dengan proses pembelajaran) Nontes (gradasi positifnegatif, setuju-tidak setuju, suka-tidak suka)
Penugasan
c. menjabarkan subkompetensi menjadi sejumlah indikator capaian d. menentukan metode asesmen dan bentuk instrumen sesuai dengan indikator e. menyusun profil hasil belajar anak didik Instrumen asesmen yang baik haruslah memenuhi persyaratan kesahihan dan keandalan. Untuk itu, kegiatan pengembangan instrumen perlu mengikuti langkah yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu: penyusunan kisi-kisi, pengembangan item, instrumen, telaah dan revisi item instrumen, uji coba instrumen, analisis empiris kualitas instrumen. a. Penyusunan Kisi-kisi Kisi-kisi digunakan untuk acuan pengembangan instrumen, baik bentuk maupun item instrumen. Dosen dalam penyusunan kisi-kisi perlu menelusuri dan mengacu pada pengembangan kurikulum, silabus, dan pengalaman belajar mahasiswa.
30
31
check list.
(d) membuat rubrik/pedoman penskoran yang dilengkapi dengan kategorisasi keberhasilan kompetensi yang dikembangkan. 4) Pengembangan instrumen penugasan (a) mengacu indikator kompetensi yang dikembangkan. (b) mengacu pada jenis tugas yang dikerjakan. (c) mengidentifikasi aspek tugas yang dikerjakan. (d) menentukan model skala yang dipakai untuk menskor, yakni rating scale atau
check list.
(e) membuat rubrik/pedoman penskoran yang dilengkapi dengan kategorisasi keberhasilan tugas. 5) Pengembangan item instrumen nontes Instrumen nontes yang mencakup observasi, wawancara, inventori, dan self report, antara lain digunakan untuk mengukur kompetensi yang berkait dengan ranah afektif seperti sikap terhadap mata kuliah. Observasi dan wawancara dapat dilaksanakan dengan pedoman observasi dan daftar wawancara, sedangkan self report berbentuk angket. Agar dapat mengases penguasaan kompetensi maka diperlukan sejumlah indikator pencapaian. Indikator ini digunakan sebagai dasar penulisan item pernyataan atau pertanyaan. Langkah-langkah pengembangan instrumen nontes yaitu:
32
33
34
Simbol A: 85 100
B: 70 84
TL: 0 69
Kriteria 1. Menguasai hampir semua konsep yang diberikan 2. Memiliki keterampilan yang hampir sempurna 3. Sangat siap untuk belajar lanjut. Menguasai sebagian besar konsep yang diberikan Memiliki keterampilan di atas minimum Memenuhi syarat untuk belajar lanjut Menguasai sebagian kecil konsep yang diberikan Memiliki keterampilan di bawah batas minimum Kurang memenuhi syarat untuk belajar lanjut.
Keterangan
Jika ada kompetensi dasar yang belum lulus, mahasiswa dinyatakan TL kemudian mengikuti remedi dalam batas waktu yang ditentukan dan menempuh ujian lagi.
Sesuai tujuan-tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkannya. Untuk itu, guru melakukan berbagai upaya mulai dari penyusunan rencana pelajaran, penggunaan strategi belajar mengajar yang relevan, sampai dengan pelaksanaan penilaian dan umpan balik. Namun demikian, kenyataannya setelah kegiatan belajar mengajar berakhir masih saja ada peserta didik yang tidak menguasai materi pelajaran dengan baik sebagaimana tercermin dalam nilai atau hasil belajar lebih rendah dari kebanyakan peserta didik lainnya. Mereka memerlukan pendekatan khusus untuk dapat mencapai hasil-hasil belajar yang diharapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan hasil belajar dengan memberikan layanan bimbingan belajar. Berkenaan dengan masalah kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, antara lain melaksanakan remedial dengan strategi dan pendekatan seperti apa yang disebut: perbaikan/pengulangan, pengayaan dan pengukuhan serta pencepatan (aceleration). Program pengayaan dan pengukuhan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada peserta didik yang mempunyai kesulitan belajar ringan (penguasaan yang belum tuntas/masteri). Bentuk pengajaran pengayaan yang mungkin dapat ditempuh dengan cara mengerjakan soal-soal/tugas tambahan khususnya kompetensi yang belum tercapai secara tuntas, dilaksanakan di kelas atau di rumah. Tugas-tugas yang diberikan baik dalam bentuk pekerjaan ruamah maupun dikerjakan di kelas apabila ada peningkatan patut diberikan penghargaan dengan penambahan nilai yang menjadi insentif baginya.
35
1. Pengembangan Silabus
Dalam kaitannya dengan desentralisasi pendidikan dalam bidang kurikulum menggunakan prinsip Kesatuan dalam kebijakan dan keragaman dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan terwujud dalam ketentuan umum, standard kompetensi bahan kajian, beserta pedoman pelaksanaannya yang disusun secara nasional (kurnas) terwujud dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). Keragaman dalam pelaksanaan terwujud dalam silabus dan RPP yang disusun oleh daerah dan sekolah (kurikulum implementatif). Sebagai kerangka dasarnya menyatakan bahwa pemerintah pusat (Depdiknas) bertanggungjawab dalam penyempurnaan dan pengembangan: a. Standar kompetensi anak didik dan warga/rombongan belajar b. Standar materi pokok c. Pembelajaran dan penilaian hasil belajar secara nasional d. Pengendalian mutu Pemerintah Daerah bertanggungjawab dalam penjabaran dan pelaksanaan kurikulum yang mencakup:
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 36
37
kompetensi mata pelajaran berupa pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dikuasai serta tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Karena Standar kompetensi telah disusun secara nasional, maka dalam membuat silabus tinggal menyalin untuk mata pelajaran yang termuat
38
39
40
A. Unsur-unsur Lingkungan Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 41
Gambar: Persawahan merupakan Paduan unsur Biotik, Abiotik, dan Sosial Budaya
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
42
43
(a)
(b)
(c)
Gambar:. Beberapa Pola Permukiman di daerah Nusa Tenggara Barat (a), Bali (b), dan Kalimantan Timur (c) yang merupakan salah satu Bentuk Adaptasi Manusia terhadap Kondisi Alam Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Akan tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai: 1. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan; 2. Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya; 3. Sumber energi; 4. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia; serta 5. Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan. C. Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 44
untuk
lebih
Gambar: Bentuk Kerusakan Lingkungan akibat Letusan Gunung Api b . Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 45
Gambar: Contoh Bencana Banjir yang melanda Solo Jawa Tengah, Februari 2008
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 46
Gambar: Bencana Tanah Longsor dan Kerusakan Angin di Jawa Tengah e. Badai/Angin Topan Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorak-porandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah. f. Kemarau Panjang Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
47
48
Gambar: Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
Gambar: Pencemaran Penciuman dari Aroma Busuk Sampah Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan. Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
49
Gambar: Pencemaran Air yang memusnahkan Habitat Ikan Sesungguhnya antara pencemaran udara, tanah dan air ini satu sama lain saling berkaitan, seperti asap pabrik dan kendaraan bermotor melepaskan karbon monoksida ke udara, terjadilah pencemaran udara. Udara yang tercemar itu naik bercampur dengan uap air, terkondensasi dan turun sebagai hujan. Air hujan yang telah tercemar karbon monoksida itu bersifat asam sehingga sering disebut hujan asam. Hujan asam ini jika mengenai tanaman atau hewan secara langsung dapat memperlambat pertumbuhannya dan bahkan membunuhnya. Air hujan asam itu juga memasuki air permukaan seperti sungai atau danau dan meracuni tumbuhan serta hewan-hewan air. Sebagian hujan asam itu meresap ke tanah dan meracuni tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan dan hewan itu jika masih hidup akan menyimpan racun dalam tubuhnya, dan racun tersebut tanpa disadari akan masuk ke dalam tubuh manusia apabila manusia tersebut mengkonsumsi tumbuhan dan hewan yang sudah terkontaminasi racun tersebut. Pencemaran air pada akhirnya juga menyebabkan pencemaran udara dan tanah. Zatzat polutan dalam air yang tercemar akan terurai dan tercampur dalam udara ketika berlangsung proses penguapan. Sebagian air yang tercemar juga memasuki tanah sehingga tanah pun itu tercemar. Pencemaran tanah pun akhirnya juga menyebabkan pencemaran air dan udara. Zat-zat polutan yang ada di dalam tanah dapat menguap ke udara, menimbulkan bau yang tidak sedap dan menyesakkan pernafasan. Sebagian zat polutan itu juga memasuki air tanah dan mengisi air sumur, sungai, dan danau. Kalau sudah seperti itu, siapakah yang akan rugi? Tentu manusia-lah yang akan rugi dan menanggung semua akibatnya.
50
Gambar: Hujan Asam Dan selanjutnya adalah Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres. 2. Degradasi Lahan Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan. 1) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
51
Gambar: Rusaknya Ekosistem Terumbu Karang 3) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.
Gambar: Kebakaran Hutan salah satu Penyebab Kerusakan Hutan Degradasi lahan dapat berupa penggundulan hutan (deforestation) dan
52
Gambar: Penebangan Hutan secara Liar menyebabkan Hutan Gundul Perusakan dan penebangan hutan secara permanen merupakan tindakan yang menyebabkan hutan gundul. Penebangan hutan sudah dilakukan penduduk selama berabadabad. Hanya saja, dalam 50 tahun terakhir ini kerusakan mulai dirasakan. Diperkirakan hutan yang hilang setiap hari seluas 400.000 hektar. Sedang di Indonesia, setiap tahun luas hutan berkurang sebanyak 1,6 juta hektar. Seandainya 1 hektar = 1 lapangan sepak bola, dapat dibayangkan betapa cepat hutan hilang dari wilayah Indonesia. Yang lebih memprihatinkan, kebanyakan kerusakan hutan terjadi di wilayah hutan hujan tropis, termasuk hutan Papua, Sumatera, dan Kalimantan. Banyak faktor yang menyebabkan manusia melakukan penggundulan hutan. Dorongan ekonomi cukup berperan dalam hal ini. a. Pembangunan Permukiman Pembangunan permukiman baru sering dilakukan denga cara membuka lahan hutan. Daerah transmigrasi disiapkan untuk ditempati para transmigran agar dapat membangun kembali lingkungan barunya. Lahan transmigran disiapkan di daerah tertentu dengan cara membuka hutan. Selain disediakan rumah-rumah dan laha pekarangan, fasilitas prasarana transportasi juga disiapkan untuk para transmigran. Jalan-jalan dibuat untuk menghubungkan dengan daerah luar, di Indonesia, penyediaan lahan transmigran disiapkan untuk menempatkan jutaan penduduk dari Jawa atau wilayah lain yang berpenduduk padat.
Gambar: Pohon-pohon Hutan dijadikan Kayu Bakar d. Penambangan terbuka/ permukan Bahan tambang perlu dikeluarkan dari dalam bumi agar dapat bermanfaat bagi manusia. Sebagai contoh, batu bara di tambang untuk bahan bakar pembangkit listrik. Lahan yang bayak mengandung cadangan batu bara kebanyakan masih berupa hutan. Untuk
54
Gambar: Pembukaan Hutan Metode penambangan terbuka menyebabkan lahan hutan yang ditebangi semakin meluas. Akibatnya, hutan menjadi gundul dan permukaan lahan menjadi rusak. Kerusakan lahan hutan akibat kegiatan penambangan terbuka perlu perbaikan yang sungguh-sungguh, yaitu dengan reklamasi dan penghijauan kembali. Jika tidak, akan banyak lubang raksasa atau bopeng-bopeng di permukaan lahan bekas tamabang serta lahan gundul menimbulkan degradasi lingkungan yang serius. e. Pembalakan Pembalakan yang tidak terkendali menjadi penyebab utama kerusakan hutan. Kegiatan pembalakan atelah mengubah lahan hutan menjadi gundul secara cepat. Fungsi hutan sebagai penutup dan pelindung tanah menjadi hilang. Hujan dan angin mudah mengerosi tanah yang terbuka. Pohon-pohon yang tersisa akan tumbang oleh angin karena tanah tempat tumbuh akar sudah terkikis. Pada lahan yang terbuka, sinar matahari menyinari langsung sehingga tanah menjadi kerin, tidak subur, dan sulit diolah. Selanjutnya kayu-kayu gelondongan hasil pembalakan diangkat keluar dari hutan melalui jalan yang dibuat dengan melintasi tengah hutan. Pengankutan kayu-kayu gelondongan menyebabkan banyak kerusakan pohon-pohon pada jalur lintasan yang dilalui truk pengangkut. Alat-alat berat seperti traktor dan bulldozer juga menghancurkan vegetasi dan memadatkan tanah dilindasannya. Tanah yang padat sulit menyerap air hujan sehingga menghambat vegetasi untuk tumbuh kembali. Kerusakan hutan Indonesia termasuk yang tercepat di dunia. Dalam setahun hutan yang rusak mencapai 1,6 juta hektar atau seluas 3 hektar permenit. Ini berarti hutan yang gundul akibat penggalakan dalam satu menit sama denagn enam kali luas lapangan sepak bola. Dapat dibayangakan betapa hebat dampak pembalakan terhadap kerusakan hutan.
55
56
Gambar: Hilangnya Vegetasi Peningkatan jumlah hewan dan manusia mempengaruhi penurunan jumlah vegetasi. Kegiatan pencarian kayu bakar dan hewan-hewan gembala yang merumput menyebabkan jumlah vegetasi berkurang dengan cepat. Ketika lahan menjadi gundul dan terbuka karena pertumbuhan penutupnya hilang, maka angin dan hujan mudah mengerosi lapisan tanah atas yang subur. Lahan yang tererosi tidak dapat menanam dan meresapkan air hujan ke dalam tanah. Kondidi ini menimbulkan lahan gersang sehingga vegetasi tidak dapat tumbuh subur dan lahan menjadi sepi dari kehidupan. D. Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.
57
58
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya polusi air adalah ...
Tingkat kebisingan yang dapat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang
60
Gambar: Proses pembangunan harus diupayakan seminimal mungkin menghasilkan pencemaran lingkungan
61
dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah. Makna yang tersirat
dari isi pasal tersebut adalah berikut ini. 1. Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang perlu diperkirakan pada perencanaan awal, sehingga sejak dini dapat diambil langkah pencegahan, penanggulangan dampak negatif, serta mengembangkan dampak positif dari kegiatan tersebut. 2. Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. 3. Pembangunan perlu dilakukan secara bijaksana agar mutu kehidupan dapat dijaga secara berkesinambungan sehingga keserasian hubungan antarberbagai kegiatan perlu dijaga.
64
68
70
Yang kedua adalah keterbatasan. Penguasaan teknologi dan organisasi sosial harus memperhatikan keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia pada saat ini dan di masa depan. Hal ini mengingat visi pembangunan berkelanjutan bertolak dari Pembukaan Undang
- Undang Dasar 1945 yaitu terlindunginya segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; tercapainya kesejahteraan umum dan kehidupan bangsa yang cerdas; dan dapat berperannya bangsa Indonesia dalam melaksankan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian, visi pembangunan yang kita anut adalah pembangunan yang dapat memenuhi aspirasi dan kebutuhan masyarakat generasi saat ini tanpa mengurangi potensi pemenuhan aspirasi dan kebutuhan generasi mendatang. Oleh karena itu fungsi lingkungan hidup perlu terlestarikan. Kebijakan pembangunan Nasional menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan yang memadukan ketiga pilar pembangunan yaitu bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Dalam penerapan prinsip Pembangunan Berkelanjutan tersebut pada Pembangunan Nasional memerlukan kesepakatan semua pihak untuk memadukan tiga pilar pembangunan secara proposional. Sejalan dengan itu telah diupayakan penyusunan Kesepakatan Nasional dan Rencana Tindak Pembangunan Berkelanjutan melalui serangkaian pertemuan yang diikuti oleh berbagai pihak. Konsep pembangunan berkelanjutan timbul dan berkembang karena timbulnya kesadaran bahwa pembangunan ekonomi dan sosial tidak dapat dilepaskan dari kondisi lingkungan hidup. 2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Otonomi Daerah Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan, sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan,informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan (interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 71
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Memerlukan prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan. Membangun hubungan interdependensi antar daerah. Menetapkan pendekatan kewilayahan. Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP
No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup: 1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah. 2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam. Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif. 3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup. Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 72
73
Regulasi Perda tentang Lingkungan. Penguatan Kelembagaan Lingkungan Hidup. Penerapan dokumen pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan Sosialisasi/pendidikan tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup. Meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders Pengawasan terpadu tentang penegakan hukum lingkungan. Memformulasikan bentuk dan macam sanksi pelanggaran lingkungan hidup. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia. Peningkatan pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup, sedangkan yang dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu ada kecenderungan terjadi penurunan kualitasnya, penyebab utamanya yaitu karena pada tingkat pengambilan keputusan, kepentingan pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dengan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan ternyata juga menimbulkan konflik sosial maupun konflik lingkungan. Dengan berbagai permasalahan tersebut diperlukan perangkat hukum perlindungan terhadap lingkungan hidup, secara umum telah diatur dengan Undangundang No.4 Tahun 1982. Namun berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan berbagai ketentuan tentang penegakan hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Lingkungan Hidup, maka dalam Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup diadakan berbagai perubahan untuk memudahkan penerapan ketentuan yang berkaitan dengan penegakan hukum lingkungan yaitu Undang-undang No 4 Tahun 1982 diganti dengan Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kemudian diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksanaanya.Undang-undang ini merupakan salah satu alat yang kuat dalam melindungi
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
74
Ego sektoral dan daerah. Otonomi daerah yang diharapkan dapat melimbahkan sebagian kewenangan mengelola lingkungan hidup di daerah belum mampu dilaksanakan dengan baik. Ego kedaerahan masih sering nampak dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan, hidup, demikian juga ego sektor. Pengelolaan lingkungan hidup sering dilaksanakan overlaping antar sektor yang satu dengan sektor yang lain Tumpang tindih perencanaan antar sektor. Kenyataan menunjukkan bahwa dalam perencanaan program (termasuk pengelolaan lingkungan hidup) terjadi tumpang tindih antara satu sektor dan sektor lain
Pandanaan yang masih sangat kurang untuk bidang lingkungan hidup. Program dan kegiatan mesti didukung dengan dana yang memadai apabila mengharapkan
75
Keterbatasan sumberdaya manusia. Harus diakui bahwa didalam pengelolaan lingkungan hidup selain dana yang memadai juga harus didukung oleh sumberdaya yang mumpuni. Sumberdaya manusia seringkali masih belum mendukung. Personil yang seharusnya bertugas melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup (termasuk aparat pemda) banyak yang belum memahami secara baik tentang arti pentingnya lingkungan hidup.
Eksploitasi sumberdaya alam masih terlalu mengedepankan profit dari sisi ekonomi. Sumberdaya alam seharusnya digunakan untuk pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Walaupun kenyataannya tidak demikian; eksploitasi bahan tambang, logging hanya menguntungkan sebagian masyarakat, aspek lingkungan hidup yang seharusnya, kenyataannya banyak diabaikan. Fakta menunjukkan bahwa tidak terjadi keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup masih belum mendapatkan porsi yang semestinya.
Lemahnya implementasi paraturan perundangan. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, cukup banyak, tetapi dalam implementasinya masih lemah. Ada beberapa pihak yang justru tidak melaksanakan peraturan perundangan dengan baik, bahkan mencari kelemahan dari peraturan perundangan tersebut untuk dimanfaatkan guna mencapai tujuannya.
Lemahnya penegakan hukum lingkungan khususnya dalam pengawasan. Berkaitan dengan implementasi peraturan perundangan adalah sisi pengawasan pelaksanaan peraturan perundangan. Banyak pelanggaran yang dilakukan (pencemaran lingkungan, perusakan lingkungan), namun sangat lemah didalam pemberian sanksi hukum.
Pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup sebagian masyarakat masih lemah dan hal ini, perlu ditingkatkan. Tidak hanya masyarakat golongan bawah, tetapi dapat juga masyarakat golongan menegah ke atas, bahkan yang berpendidikan tinggi pun masih kurang kesadarannya tentang lingkungan hidup.
Penerapan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Penerapan teknologi tidak ramah lingkungan dapat terjadi untuk mengharapkan hasil yang instant, cepat dapat dinikmati. Mungkin dari sisi ekonomi menguntungkan tetapi mengabaikan dampak lingkungan yang
76
77
Dengan cara seperti ini maka terjadi kemerosotan kualitas lingkungan di mana-mana, yang diikuti dengan timbulnya bencana alam. Terdapat banyak hal yang menyebabkan aspek lingkungan hidup menjadi kurang diperhatikan dalam proses pembangunan, yang bervariasi dari daerah satu dengan daerah yang lain, dari hal-hal yang bersifat lokal seperti ketersediaan SDM sampai kepada hal-hal yang berskala lebih luas seperti penerapan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup sudah cukup memadai, namun demikian didalam pelaksanaanya, termasuk dalam pengawasan, pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh. Hal ini sangat terkait dengan niat baik pemerintah termasuk pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengelola lingkungan hidup dengan sebaikbaiknya agar prinsip pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan dapat terselenggara dengan baik. Oleh karena pembangunan pada dasarnya untuk kesejahteraan masyarakat, maka aspirasi dari masyarakat perlu didengar dan programprogram kegiatan pembangunan betul-betul yang menyentuh kepentingan masyarakat.
e. 1.
Latihan Berikut merupakan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup yang dapat dilakukan,
kecuali ...
a. Melakukan pengolahan tanah b. Mengatur sistem irigasi atau drainase c. Memberikan perlakuan khusus terhadap limbah sebelum dibuang d. Melakukan urbanisasi 2.
3.
Dalam analisis SWOT, ancaman yang tidak lain adalah dampak negatif pembangunan disebut dengan istilah ... a. Threat b. Weakness c. Opportunity d. Strength
4.
Adaptasi yang dilakukan manusia terhadap lingkungannya akan menghasilkan berbagai bentuk hasil interaksi yang disebut dengan budaya. Berikut adalah hasil budidaya manusia, kecuali ... a. Pola aliran sungai
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 78
Lingkungan mempunyai arti penting dalam menyokong kehidupan makhluk hidup, sejauh makhluk hidup tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan. Berikut ini yang merupakan bentuk adaptasi manusia terhadap lingkungan-nya adalah ... a. Pola permukiman penduduk b. Pemakaian berbagai sumber daya alam c. Membangun PLTA dan sarana transportasi d. Kegiatan perladangan
8.
Usaha untuk mengurangi erosi di lahan pertanian yang miring antara lain bisa dilakukan dengan cara ... a. Menanami dengan tanaman semusim b. Menggunakan sistem terasiring c. Melaksanakan mekanisasi pertanian d. Menggunakan sistem tumpang sari
9.
Pembuangan sampah-sampah berikut ini dapat menimbulkan polusi tanah kecuali ... a. Plastik b. Daun-daunan c. Pecahan kaca d. Besi bekas
10. Peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang berlangsung cukup lama akan menyebabkan hal-hal di bawah ini, kecuali ... a. Perubahan iklim dunia b. Pemanasan global c. Hujan asam d. Pencairan es di kutub
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 79
80
Gambar: Penduduk merupakan Komponen penting dalam suatu Negara yang bersifat Dinamis 1. Sensus Penduduk Sensus adalah penghitungan jumlah penduduk, ekonomi, dan sebagainya yang dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu, dilakukan secara serentak, dan bersifat menyeluruh dalam suatu batas negara untuk kepentingan demografi negara yang bersangkutan.
81
mengetahui perkembangan jumlah penduduk mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk mengetahui komposisi penduduk (berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, mata pencaharian, dan sebagainya) mengetahui arus migrasi merencanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial sesuai dengan kondisi kependudukan daerah
2. Registrasi Penduduk Selain melalui sensus data kependudukan juga dapat diperoleh melalui registrasi. Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal atau perubahan pekerjaan. Tujuan registrasi penduduk yaitu sebagai suatu catatan resmi dari peristiwa tertentu dan sebagai sumber yang berharga bagi penyusunan yang langsung dapat digunakan dalam proses perencanaan kemasyarakatan. Di Indonesia, sistem registrasi tidak dilakukan oleh satu departemen tetapi oleh beberapa departemen. Misalnya peristiwa kelahiran dicatat oleh Departemen Dalam Negeri, kematian oleh Departemen Kesehatan, migrasi penduduk oleh Departemen Kehakiman. Data-data tersebut kemudian dihimpun oleh Badan Pusat Statistik dan diterbitkan dalam seri registrasi penduduk. 3. Survai Penduduk Hasil sensus dan registrasi penduduk masih mempunyai keterbatasan karena hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi, tentang sifat dan perilaku penduduk tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, maka perlu dilaksanakan survai penduduk yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan lebih mendalam. Pada umumnya survai kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. Mengingat pelaksanaan sensus yang dilakukan hanya tiap 10 tahun, maka untuk memperoleh data yang up to date dengan segera, pemerintah mengadakan penghitungan penduduk di luar jadwal sensus, misalnya dengan melakukan Survai Penduduk Antarsensus (Supas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Jenis-jenis pencatatan penduduk tersebut pada dasarnya untuk mengetahui permasalahan kependudukan dari segi kuantitas dan kualitas penduduk.
83
Kenaikan jumlah penduduk di tiap negara tersebut secara otomatis memengaruhi banyaknya jumlah penduduk dunia. Kondisi ini merupakan bentuk dinamika penduduk dunia.
84
Sumber: Hasil Olahan Data Kenaikan jumlah penduduk di tiap negara tersebut secara otomatis memengaruhi banyaknya jumlah penduduk dunia. Kondisi ini merupakan bentuk dinamika penduduk dunia.
85
Sumber: Kumpulan Data Kependudukan - BKKBN Tahun 2001 1 ) Dampak Permasalahan kependudukan yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk memiliki kesamaan dengan permasalahan yang ditimbulkan dari banyaknya jumlah penduduk. 2 ) Upaya Penanggulangan Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 86
87
Sumber: BPS dan Hasil Sensus Penduduk 2005 dan SUPAS 2007 Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiap-tiap daerah. 1 ) Dampak Pemusatan penduduk pada daerah tertentu (terutama di kawasan perkotaan dan pusatpusat kegiatan) akan menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan, antara lain: a) Munculnya kawasan-kawasan kumuh kota dengan rumah-rumah yang tidak layak huni. b) Sulitnya persaingan di dunia kerja, sehingga menyebabkan merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya yang terkadang keberadaannya dapat mengganggu ketertiban; c) Turunnya kualitas lingkungan; serta d) Terganggunya stabilitas keamanan.
88
Gambar: Peta Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun 2000 2. Kualitas Penduduk Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah kependudukan dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi, antara lain, dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia, rendahnya taraf kesehatan sehingga kesemuanya itu pada akhirnya mengarah pada rendahnya pendapatan perkapita masyarakatnya. a. Masalah Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Secara umum, tingkat pendidikan penduduk Indonesia masih tergolong relatif rendah. Akan tetapi, tingkat pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu ditingkatkan dari tahun ke tahun. Perhatikan Tabel 3.5 berikut!
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
89
Sumber: BPS Tahun 2005 Hal-hal yang memengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara Indonesia, antara lain meliputi hal-hal berikut ini. 1) Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan, sehingga mereka tidak perlu sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk anak perempuan). 2) Rendahnya penerimaan pendapatan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan sama sekali. 3) Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di pedesaan dan daerah-daerah terpencil. 4) Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam mengusahakan program pendidikan yang terjangkau masyarakat.
Gambar: Keterbatasan Sarana dan Prasarana Pendidikan 1 ) Dampak Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak pada kemampuan penduduk tersebut dalam memahami dan menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memahami dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
90
91
Gambar: PIN merupakan Bentuk Pemerataan Kesehatan 1 ) Dampak Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan memunculkan serangkaian dampak yang berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia. Generasi yang tidak ketercukupan gizi tentu akan memiliki kondisi fisik dan psikis yang kurang bila dibandingkan dengan generasi yang terpenuhi gizinya. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada pola pikir, ketahanan belajar, dan kreatifitasnya. 2 ) Upaya Penanggulangan Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakatnya ditempuh melalui langkah-langkah, berikut ini. a) Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO) dalam mengadakan program kesehatan, misalnya pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan, serta peningkatan gizi masyarakat. b) Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui kerja sama dengan luar negeri (misalnya dengan menjalin kerja sama dengan badan pembangunan dunia/UNDP). Salah satu contoh program peningkatan kualitas lingkungan yang telah dan masih dilakukan adalah Kampoong
92
93
94
95
96
Faktor-faktor yang memengaruhi dinamika penduduk adalah ... a. Migrasi, pendapatan, dan pertumbuhan penduduk b. Jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, dan migrasi c. Kelahiran, migrasi, dan keluarga berencana d. Kelahiran, kematian, dan migrasi
3.
Pendataan penduduk terhadap daerah tertentu untuk mendapatkan data tentang sifat dan perilaku penduduk yang dilakukan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus disebut ... a. Sensus Penduduk b. Pendataan Penduduk c. Regritasi Penduduk d. Survei Penduduk
97
98
2. Faktor eksternal a. Ide-ide barat yang masuk lewat pendidikan barat yang moderen, yang menggantikan pendidikan tradisional (pondok, pesantren, wihara-wihara). b. Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 mengembalikan kepercayaan bagsa Indonesia akan kemampuan diri sendiri c. Pergerakan dan perjuangan bangsa lain menentang penjajahan, misalnya Turki, rlandia dan lain-lain. g. Pelaksanaan pendidikan pada masa kolonial Belanda Sekolah pertama yang didirikan oleh VOC di Ambon pada tahun 1607. Pelajaranpelajaran yang dibertikan berupa, membaca, menulis dan sembahyang. Anak-anak kepala kampung dikirim ke negeri Belanda untuk mendapat pendidikan guru. Setelah John Fendell menggantikan Raffles, pengajaran mulai diperhatikan. Penyelenggaraan sekolah-sekolah diserahkan kepada CGC Reinwardt. Hal pertama yang dilakukannya adalah menghasilkan undang-undang pengajaran, yang dapat dianggap sebagai dasar bagi pendirian sekolah-sekolah. Akhirnya pada tahun 1818 keluarlah peraturan pemerintah, yang memuat peraturan umum menegnai persekolahan dan sekolah rendah. Pada tahun 1826 kegiatan dalam lapangan pendidikan dan pengajaran terganggu oleh
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar
101
menyempurnakan kerja BPUPKI, kemudian berubah fungsi dan peranannya setelah terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. salah satu peristiwa yang sangat penting dan bersejarah pada detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah peristiwa Rengasdengklok yang merupakan puncak pertentangan antara golongan tua dan golongan muda terhadap pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sekitar pukul 20.00 rombongan Bung Karno dan Bung Hatta yang dijemput Mr.Achmad Soebardjo telah kembali ke Jakarta. Teks proklamasi selesai dibuat, tepat pukul 04.00 WIB. Soekarno kemudian membacakan konsep proklamasi dan menyerahkan agar semua yang hadir turut serta menandatanganinya, namun hadirin mengusulkan agar tetap Soekarno-Hatta yang menandatangani teks proklamasi tersebut atas nama bangsa Indonesia. Setelah diadakan perubahan redaksi, Ir. Soekarno meminta pemuda Sayuti Malik agar mengetik konsep proklamasi tersebut. Tepat pukul 10.00 pagi pada hari Jumat atau 10 Ramadhan, di Jalan Pegangsaan Timur No 56 dibacakan. e. Latihan 1. Melalui diskusi peserta dapat menjelaskan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan politik masyarakat Indonesia selama masa VOC hingga masa perjuangan menentang imperialisme Belanda 2. Uraikan dinamika nasionalisme dan pergerakan nasional Indonesia hingga pendudukan Jepang di Indonesia. 3. Jelaskan proses pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan lahirnya proklamasi RI. teks proklamasi
105
sebagai
107
108
1) Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan mengadakan ofensif.
untuk
2) Mematahkan moral pasukan Belanda. Untuk mengenang para pejuang dan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 maka pemerintah Yogyakarta membangun Monumen Yogya Kembali.
B. Perlawanan Dalam Bentuk Diplomasi, seperti: Selain menggunakan perjuangan bersenjata, para pemimpin bangsa melakukan perjuangan diplomasi. Untuk lebih jelasnya, kalian pelajari beberapa contoh perjuangan diplomasi bangsa Indonesia dalam berbagai forum internasional di bawah ini. 1. Diplomasi Beras Tahun 1946 Antara India dengan Indonesia terdapat persamaan nasib dan sejarah. Keduanya samasama pernah dijajah dan menentang penjajahan. Oleh karenanya, ketika rakyat India mengalami kekurangan bahan makanan, pemerintah Indonesia menawarkan bantuan padi sejumlah 500.000 ton. Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani tanggal 18 Mei 1946. Perjanjian ini sebenarnya merupakan barter kedua negara, sebab India ternyata juga memberikan bantuan obat-obatan kepada Indonesia. Dampak yang ditimbulkan dari diplomasi beras adalah Indonesia semakin mendapat simpati dunia internasional dalam perjuangannya mengusir Belanda. 2. Perundingan Linggarjati Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati, dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 110
113
Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949. pengakuan kedaulatan RIS.
c. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah d. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda. e. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa orvet akan diserahkan kepada RIS. f. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para Anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI. Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan penandatanganan pengakuan kedaulatan secara bersamaan di Belanda dan di Indonesia. Di negeri Belanda, Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A. Sassen, dan Drs. Moh. Hatta, bersama menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Sedangkan di Jakarta Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota Belanda A.H.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Berikut ini dampak dan pengaruh KMB bagi rakyat Indonesia. a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai. c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat. d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. b. Bentuk Pergolakan Terhadap Eksistensi NKRI Usaha-usaha untuk kembali ke negara kesatuan dilancarkan di mana-mana. Di berbagai daerah timbul gerakan rakyat menuntut pembubaran negara-negara bagian. Rakyat menghendaki kembali bergabung dengan Republik Indonesia di Yogyakarta. Pasal 43 dan 44 dari Konstitusi RIS memungkinkan dilaksanakannya penggabungan daerah yang satu dengan daerah yang lain, maupun negara yang satu dengan negara yang lain. Syarat penggabungan adalah dikehendaki oleh rakyatnya dan diatur dengan Undang-Undang Federal. Pada tanggal 8 Maret 1950, pemerintah RIS menerbitkan Undang-Undang Darurat No. 11 Tahun 1950. Undang-Undang tersebut berisi tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS. Berdasarkan Undang-undang tersebut, beberapa negara bagian menggabungkan diri dengan Republik Indonesia di Yogyakarta. Pada tanggal 5 April 1950, RIS hanya tinggal tiga negara
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 114
115
117
119
dan akhirnya
127
129
132
133
134
137
141
Supersemar
itu
Suatu
Mukjizat.
Forum
Keadilan
No.
24
Tahun II.31 Maret 1994, hal. 74-92. Tamburaka, Ruslam. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat dan IPTEK. Jakarta. Rineca Cipta The Kian Wie (1996) Penanaman Modal Asing Langsung di Indonesia Sejak Kemerdekaan, Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PMB-LIPI)
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 142
assessment)
yang
memungkinkan
siswa
untuk
menunjukkan
penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan pilar yakni 1) dan menemukan cara untuk peningkatan 2) Bertanya pengetahuannya. Pendekatan ini diharapkan dapat tercapai 7 (tujuh) kontruktivisme (contructivism); (questioning) ; 3) Menemukan (inquiry); 4) Masyarakat belajar (learning community); 5) Permodelan (modelling); 6) Refleksi (reflection); dan 7) Authentic (assessment), dan Kooperatif dengan
type JIGSAW.
2. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan dengan cara pemecahan-masalah yang up-to date d. Uraian Materi: 1. Ilmu Ekonomi, Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Sebagai satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris menerbitkan bukunya yang berjudul: An inquiry the nature and causes of the wealth of nations. beberapa pandangan dalam buku beliau masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Adam Smith dapat dianggap sebagai Bapak ilmu Ekonomi. Sebelum erah Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih terbatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 143
masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melalukan suatu kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut. Dalam melakukan berbagai kegiatan ekonomi seorang individu, suatu perusahaan, atau masyarakat secara keseluruhannya, akan mempunyai beberapa pilihan atau alternatif untuk melakukannya. Berdasarkan kepada alternatif-alternatif yang tersedia tersebut mereka perlu mengambil keputusan untuk memilih alternatif yang terbaik. Mengapa individu-individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat perlu memikirkan cara yang terbaik untuk melakukan kegiatan ekonomi?. Atau pertanyaan yang sama maksudnya: mengapa masyarakat harus membuat pilihan?. Ahli-ahli ekonomi menjawab pertanyaan seperti itu dengan menerangkan tentang masalah scarcity yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. a) Masalah Kelangkaan Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (1) kebutuhan masyarakat dengan (2) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Di satu pihak, dalam setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya dilain pihak, sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan, maka mereka perlu membuat pilihan. b) Kebutuhan Masyarakat Yang dimaksud dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa di import dari luar negeri. Tetapi
145
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. c) Jenis-Jenis Barang Terdapat banyak cara untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam perekonomian, misalkan barang ekonomi dan barang cuma-cuma. Barang ekonomi adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya (contoh: beras, makanan lain dan barang-barang produksi industri). Sedangkan barang cuma-cuma seperti; udara, oksigen, sinar matahari, air hujan, adalah barang yang dinikmati tanpa melakukan kegiatan memproduksi. Barang ekonomi dapat pula dibedakan kepada barang konsumsi (contoh: makanan, pakaian, dan sepeda motor) dan barang modal (contoh: mesin, peralatan, bengkel, dan bangunan perkantoran). Barang ekonomi juga dapat dibedakan antara barang akhir (contoh: roti, kursi dan mobil) dan barang setengah jadi (contoh: tepung gandum, karet dan minyak kelapa sawit). Selanjutnya, dalam teori ekonomi terdapat dua cara penggolongan lain yaitu: 1) Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin, dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas). 2) Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian, dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercusuar). d) Faktor-faktor Produksi Yang dimaksud dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi adakalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu; sumbersumber daya. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai di mana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dapat dibedakan atas empat jenis sebagai berikut: 1) Tanah dan sumber alam. Faktor produksi ini disediakan alam, meliputi; tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
146
148
150
151
e) Perusahaan Negara Perusahaan Negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undangundang. Modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham. Perusahaan Negara dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang diangkat oleh pemerintah. Perusahaan Negara di bagi kedalam beberapa jenis antara lain Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroaan (Persero). Perusahaan Jawatan (Perjan) merupakan Perusahaan Negara yang didirikan untuk pengabdian dan pelayanan terhadap masyarakan dengan tetap memegang teguh pada efisiensi, efektivitas, dan ekonomis. Perjan dipimpin oleh seorang kepala yang berada pada seuatu departemen. Modal diperoleh dari negara yang dimasukkan dalam anggaran belanja departemen yang membawahinya. Pegawai perusahaan Perjan merupakan pegawai negeri. Perusahaan Umum (Perum) adalah perusahaan yang melayani kepentingan umum. Berbeda dengan Perjan, Perum didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Modal Perum berasal dari pemerintah atau pihak lain. Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri. Perusahaan Perseroan (Persero) merupakan perusahaan negara yang didirikan dengan maksud untuk mencari keuntungan. Bentuk badan usaha perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Modal diperoleh seluruh atau sebagian dari negara. Dengan demikian, dimungkinkan patungan antara swasta dengan negara. Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang hak suara terbesar sesuai dengan mayoritas saham yang dipegangnya. f) Perusahaan Daerah Perusahaan Daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah. Modalnya seluruhnya atau sebagian besar milik pemerintah daerah yang dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan atau berdasarkan undang-undang. Tujuan didirikan untuk perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya. Pimpinan perusahaan daerah diangkat oleh kepala daerah.
153
154
156
Keuntungan berbanding dapat diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh suatu Negara dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan barangbarang yang mempunyai harga relative yang lebih rendah dari Negara lain.
4.
Keuntungan perdagangan dalam grafik Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan perlu diterangkan
secara dua tahap. Dalam tahap pertama ditunjukkan keadaan yang menunjukkan keadaan sebelum perdagangan. Pada tahap kedua ditunjukkan ke adaan sesudah dilakukan perdagangan. B. Proteksi dan Pembatasan Perdagangan 1. Pengertian proteksi Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri. Tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor. Hal ini, misalnya dapat dijalankan dengan tariff. Quota dan sebagainya. Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barangbarang yang melewati batas suatu Negara. Tarif digolongkan menjadi: a. Bea ekspor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut manusia ke Negara lain. b. Bea transito adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain. c. Bea impor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai tujuan akhir. Pengertian Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang masuk (Quota impor) dan keluar (Quota ekspor). Proteksi bisa berbentuk: a. Pengenaan tarif b. Quota c. Pelarangan impor Seandainya suatu Negara melarang impor barang A, maka industri dalam negeri yang memproduksikan atau merakit barang A akan memperoleh proteksi. Dalam hal ini proteksi bersifat mutlak bagi indiustri barang A dalam negeri.
157
158
- Kemajuan teknologi dalam bidang teknologi informasi dan pengangkutan Kebaikan Globalisasi o Produksi dunia dapat ditingkatkan o Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara o Meluaskan pasa untuk hasil produksi dalam negeri o Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik o Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Keburukan Globalisasi o Menghambat pertumbuhan sector industri manafaktur o Memperburuk keadaan neraca pembayaran o Sector keuangan semakin tidak stabil o Memperbudak prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. PENUTUP Kesimpulan Perdagangan luar negeri merupakan perdagangan yang kegiatannya benda diluar negeri. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukan beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri dan secara spesifik dan dengan lebih terperici akan ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi, yaitu apabila kegiatan ekonomi Negara dikhususkan kepada memproduksi barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri. Proteksi merupakan kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan suatu Negara yang pada dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang impor dengan menggunakan berbagai alat untuk melaksanakan kebijakan perlindungan (proteksi) seperti pajak impor (tarif), kuota dan hambatan bukan tarif. Globalisasi merupakan pengertian dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi diantara berbagai Negara dari dunia.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 159
161
162
fungsi pranata sosial, sosialisasi, dan penyimpangan sosial. 1). Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar a. Standar Kompetensi; Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman IPS dalam konteks kurikulum sekolah b. Kompetensi Dasar; Mengavaluasi perkembangan sistem sosial dan budaya masyarakat dengan pendekatan IPS KEGIATAN BELAJAR 2). Langkah-langkah 1). Mengimformasikan judul dan indikator materi 2). Secara Klasikal ditayangkan atau dibagikan wacana permasalahan Interkasi sosial dan konflik sosial
163
tango (yang artinya menyentuh). Arti secara harafiah adalah bersama-sama menyentuh.
Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadinya hubungan badaniah. Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena dewasa ini dengan adanya perkembangan teknologi, orang dapat menyentuh berbagai pihak tanpa menyentuhnya. Dapat dikatakan bahwa hubungan badaniah bukanlah syarat untuk terjadinya suatu kontak. Kontak sosial berlangsung pula antara anak kecil yang mempelajari kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota
165
166
in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama akan
bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan lainnya. Fungsi Kerjasama digambarkan oleh Charles H.Cooley (Johnson;1986) kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingankepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta penting dalam kerjasama yang berguna. Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan : 1. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta 2. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa 3. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu 4. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial. 5 bentuk kerjasama : 1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong 2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasajasa antara 2 organisasi atau lebih 3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 167
bersangkutan. 4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif. 5. Joint venture, yaitu erjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst. b. Akomodasi (Accomodation) Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti: menujukk pada suatu keadaan dan untuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan. Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu : 1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham 2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer 3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta. 4. mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.
168
169
170
Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada
kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. 7. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa 8. faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentanganpertentangan pribadi. Asimilasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan sosial dan dalam pola adat istiadat serta interaksi sosial. Proses yang disebut terakhir biasa dinamakan akulturasi. Perubahan-perubahan dalam pola adat istiadat dan interaksi sosial kadangkala tidak terlalu penting dan menonjol. 2). Proses Disosiatif Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga bentuk, yaitu: Persaingan (Competition) Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum : 1. Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry. 2. Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu. Bentuk-bentuk persaingan : 1. Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
171
struggle)
2. Antagonisme keagamaan 3. Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya 4. Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan. Pertentangan (Pertikaian atau conflict) Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian. Sebab musabab pertentangan adalah : 1. Perbedaan antara individu 2. Perbedaan kebudayaan 3. perbedaan kepentingan 4. perubahan sosial. Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
173
antara
kelas-kelas
sosial:
disebabkan
karena
adanya
perbedaan
merenggangkan. Tahapan untuk mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan (bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membedabedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating). Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving Goffman. Melalui pendekatan ini Erving Goffman (Johnson;1986) menggunakan bahasa dan khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi sosial. Konsepkonsepnya dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya interaksi sosial yang disebut dengan sosial establishment, tempat mempersiapkan interaksi sosial disebut dengan back region/backstage, tempat penyampaian ekspresi dalam interaksi sosial disebut front region, individu yang melihat interaksi tersebut disebut audience, penampilan dari pihakpihak yang melakukan interaksi disebut dengan team of performers, dan orang yang tidak melihat interaksi tersebut disebut dengan outsider. Erving Goffman juga menyampaikan konsep impression management untuk menunjukkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain. Konsep expression untuk individu yang membuat pernyataan dalam interaksi. Konsep ini terbagi atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression given off untuk pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression untuk individu lain yang memperoleh kesan dalam interaksi. 4). Faktor-faktor yang mempengaruhi interkasi sosial FaktorFaktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial Interaksi sosial terbentuk oleh faktor faktor berikut ini : a. Tindakan Sosial Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya : Seorang pemuda yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam diam . Menurut MAX WEBER (Sunarto;2000) , tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu individu lainnya dalam masyarakat . Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu : 1. Tindakan Rasional Instrumental Tindakan yang dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup.
175
176
177
tersebut dibidang ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, politik dan sebagainya harus dipelajari oleh setap anggota baru suatu masyarakat melalui suati proses yang dinamakan sosialisasi. Secara sederhana dapat didefeniskan bahwa sosialisasi adalah proses belajar. Dalam sosiologi Mead dan Cooley melihat bahwa yang harus dipelajari manusia adalah peran-peran. Mead menjelaskan sosialisasi itu melalui beberapa tahap, tentang peran apa yang sosialisasi itu harus memandan mulai tahap permainan sampai kepada tahap menentukan akan dilakukan. Sementara Cooley melihat bahwa tentang diri. Latihan Diskusikan bersama dengan teman sejawat dalam suatu kelompok 3-4 orang mengenai topik berikut ini; 1. Apa yang dipelajari seorang dalam proses sosialisasi ? 2. Bandingkan antara pendapat Berger, Mead dan cooley tentang sosiallisasi ? Pranata Sosial Dalam Masyarakat Indikator 1). Menjelaskan pengertian pranata sosial 2). Menyebutkan kriteria prasnata sosial 3). Menguraikan Fungsi fungsi pranata sosial Uraian materi dan Contoh a. Pengertian Pranata Sosial Pranata adalah suatu sistem aktivitas khas dari kelakuan berpola (wujud kedua dari kebudayaan) beserta komponen-komponennya, ialah sistem norma dan tata kelakuannya (wujud pertama dari kebudayaan) dan peralatannya (wujud ketiga dari kebudayaan) ditambah dengan manusia atau personel yang melaksanakan kelakuan berpola (Soekanto;1982). Pranata adalah suatu sistem pola-pola sosial yang tersusun rapi dan relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok manusia (Cohen, 1992: 147). b. Kriteria Pranata sosial Baik Kuntjaraningrat maupun Cohen tidak menentukan berapa jumlah lembaga yang berkaitan dengan pranata ini. Namun demikian kiranya diperlukan suatu karakteristik dari suatu pola sosial yang dapat disebut sebagai pranata. Kriteria itu antara lain:
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 181
kepada
individu-individu
tentang
berbagai
peranan
dalam
keadaan
kelompok.
184
185
186
penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut : 1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir). 2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 187
arus listrik
Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1. Penyimpangan bersifat positif. Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karir. 2. Penyimpangan bersifat negatif. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk. Bobot penyimpangan negatif didasarkan pada kaidah sosial yang dilanggar. Pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat istiadat pada umumnya dinilai lebih berat dari pada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun. Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut: a. Penyimpangan primer (primary deviation). Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Seseorang yang melakukan penyimpangan primer masih diterima di masyarakat karena hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang tersebut. Misalnya, siswa yang terlambat, pengemudi yang sesekali melanggar peraturan lalu lintas, dan orang yang terlambat membayar pajak.
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 189
yaitu sebagai berikut : Penyimpangan individual (individual deviation) Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan, seperti: mencuri, menodong, dan memeras. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut. 1. Pembandel yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik. 2. Pembangkang yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak taat pada peringatan orang-orang. 3. Pelanggar yaitu penyimpangan yang terjadi karena melanggar norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat. 4. Perusuh atau penjahat yaitu penyimpangan yang terjadi karena mengabaikan norma-norma umum, sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. 5. Munafik yaitu penyimpangan yang terjadi karena tidak menepati janji, berkata bohong, mengkhianati kepercayaan, dan berlagak membela. D. Nilai-nilai kearifan lokal sebagai upaya pengendalian penyimpangan sosial Berger (Sunarto;2000) mendefenisikan pengendalian sosial sebagai cara digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang membangkan. yang Konsep
pengendalian sosial juga dikemukan oleh Roucek bahwa tidak hanya individu yang membangkan tetapi semua yang anggota yang back to line harus ditekr tidak berbuta lagi (Sunarto; 2000). Dari 2 pendapat tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa pengendalian
Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar 190
maupun tidak melalui individu diajarkan, dibujuk ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri
192
DAFTAR PUSTAKA Fisher, Simon, dkk, 2000, Mengelola Konflik, (di Indonesiakan Kartikasari dkk), The Britsh Council, Jakarta Johnson, Doyle P, 1986, Teori Sosiologi Klasik dan Moderen, (diIndonesiakan Robert, M.Z Lawang), Gramedia, Jakarta. Moore, Stephen, 1995, Sociology, Teach Yourself. Hodder Headline, London Soekanto, Soerjono, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar,Grafindo Persada, Jakarta. Sunarto, Kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, LP FE, UI Jakarta. Turner, Jonathan, 1982, The Structure of Sociological Theory, the Dorsey Press, Homewood, iIlionis, Amerika.
193