You are on page 1of 8

Disain IPL

(a) Kolam Stabilisasi Kolam stabilisasi yang diusulkan adalah dari jenis fakultatif. Dimensi kolam ditetapkan dengan rumus : V = Q . t dimana : V = volume kolam (m3) Q = debit lindi (m3/hari) t = waktu detensi atau waktu kontak (hari)

Kriteria desain kolam stabilisasi adalah : - Waktu detensi 12 - 33 hari - Kedalaman kolam 2,5 - 4,0 m - Efisiensi pengolahan (60 -80%) - Asumsi BOD 4.000 5.000 mg/l

Asumsi : - BOD in (So) = 4.000 mg/l - Waktu kontak (t) = 20 hari - Konstanta laju penyisihan k' diambil = 0,1 hari.

Debit timbulan lindi Q 0,35 l/det, dengan waktu detensi td 20 hari maka volume kolam V = 604,8m3. Jika kedalaman kolam 2,5 meter maka luas kolam total A = 241,92 m2. Dengan panjang=2xlebar, maka didapatkan, p=22 m, L=11m.

BOD yang dikeluarkan adalah : S = (So) / (1 + k' . t)

= 4.000/(1 + 0,1 x 20) = 1.333,3 mg/liter Atau mempunyai efisiensi = 66,67 % (biasanya antara 60 - 80%).

(b) Kolam Aerasi Secara Mekanis

Kolam aerasi mekanis yang diusulkan adalah dari jenis fakultatif, dengan pertimbangan : - Tidak dibutuhkan unit pengendap dan pengolah lumpur - Power yang dibutuhkan lebih rendah. Beberapa besaran yang biasa digunakan : - Kedalaman 2 - 5 meter - Waktu detensi 3 - 12 hari - Efisiensi konversi BOD : 75 - 90%.

Asumsi : - BOD in (So) = 1.333,3 mg/liter - Efisiensi diambil 80% sehingga BOD out (S) = 266,6 mg/l - Konsentrasi solid mikrobial X = 50 mg/l - Konstanta laju penyisihan k = 0,017 0,3 (mg/l.hari)-1; diambil 0,018.

Dengan demikian waktu kontak = (So-S)/(k.X.S) = (1.333,3-266,6)/(0,018x50x138,8) = 8,5 hari.

Dengan debit rancangan 0,35 liter/detik, maka dibutuhkan volume kolam = 257 m3. Untuk kedalaman kolam 2 meter maka luas lahan yang dibutuhkan = 128 m2. Perbandingan panjang dan lebar (dimensi) panjang=2xlebar, maka didapatkan, p=16 m, L=8m. .

Kebutuhan oksigen untuk efisiensi pengolahan 80% removal BOD dengan aerasi secara mekanis : Oksigen per jam = 0,9 (0,8 x 806 kg/hari) x 1hari/24jam = 24 kg/jam.

Bila kebutuhan power adalah 1,75 kg oksigen per HP per jam, maka dibutuhkan tenaga sebesar 13,7 HP (= 10.2 kw). Bila efisiensi penangkapan oksigen di lapangan dianggap 75%, maka power yang dibutuhkan adalah 7,14 kw.

Untuk itu dibutuhkan minimal 5 (5) unit surface aerator dengan spesifikasi : - Tenaga bersih per unit 1,50 kw - Motor shaft : one-piece 17-4 stainless steel - Propeller : 316 stainless steel, dynamically balance - Diffuser head : gray iron atau stainless steel - Dilengkapi dengan float - Versi : dual speed guna mengantisipasi perubahan beban.

(c) Kolam Maturasi

Kolam maturasi yang diusulkan adalah dari jenis aerobik. Dimensi kolam ditetapkan dengan rumus : V = Q . t dimana : V = volume kolam (m3) Q = debit lindi (m3/hari) T = waktu detensi, diambil = 2 hari.

Penurunan BOD yang diharapkan paling tidak bisa mencapai 50%. Debit timbulan lindi Q 0,35 l/det, dengan waktu detensi td 2 hari maka volume kolam V = 60,48 m3. Jika kedalaman kolam 1,5 meter maka luas kolam total A = 40,32 m2. P=9. L=4,5

(c). Lahan Sanitasi (Kolam Filtrasi-Sorpsi) Guna menyisihkan logam berat yang kurang dapat tersisihkan di pengolahan sebelumnya, maka diusulkan pengolahan tambahan dengan lahan sanitasi. Lahan sanitasi ini dapat memanfaatkan sifat-sifat tanah dalam mengadsorbsi substansi (termasuk sifat-sifat penukar ion), dikombinasikan dengan penyerapan logam berat oleh tanaman tertentu seperti rumput gajah dan sebagainya. sebagai pengolah pelengkap, dan dirancang tidak hanya sebagai lahan sanitasi, tetapi juga sebagai bio-filter.

Asumsi yang diambil adalah : - Debit lindi yang diperhitungkan = 0,35 liter/det - Efisiensi penyisihan organik paling tidak 50% - Kelulusan Filter = 1 x 10-3 cm/detik sampai 1 x 10-4 cm/det, atau mempunyai kecepatan filtrasi = 0,01 l/det per m2 sampai 0,001 l/det per m2. Dengan demikian kebutuhan lahan berkisar antara 1.250 m2 sampai 12.500 m2. Dalam hal ini disediakan lahan seluas minimal 2.500 m2 bila akan dibangun sekaligus. Kecepatan filtrasi disesuaikan dengan kelulusan tanah yang diaplikasikan.

Susunan lahan sanitasi adalah : - 0,50 meter top soil dengan rumput gajah atau tanaman yang tahan genangan air limbah - 0,50 meter batu marmer (batu kapur) - 0,50 meter tanah dengan kelulusan 1x10-2 sampai 1 x 10-3 cm/detik. Konstruksi kolam dapat dibuat dari konstruksi beton atau batu kali. Setelah penggalian, seluruh dasar dan dinding kolam dilapisi beton dengan ketebalan tertentu. Jenis ini memiliki resiko kebocoran kecil, namun memerlukan biaya cukup tinggi.

(d). Resirkulasi Lindi

Di samping itu, guna mengurangi beban pengolah serta menambah efisiensi, maka diusulkan sistem sirkulasi : - Resirkulasi setelah melalui kolam stabilisasi dan filter (land treatment) guna menambah efisiensi penurunan beban organik

- Resirkulasi ke dalam timbunan sampah; diusulkan dilakukan dengan cara pemompaan langsung pada masa sampah yang tidak dioperasikan, atau pada susunan kerikil pada pipa biogas. Untuk resirkulasi digunakan pompa submersible dengan data : Model : pompa submersible Debit, Q = 30 l/menit H = 50 m kolom air Tenaga motor = 0,5 kw (efisiensi 65%).

Lindi dari TPA

Kolam Stabilisasi

Kolam Aerasi

Kolam Maturasi

Lahan Sanitasi

Efluen

1. Kepala Sub Operasional

Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengelolaan Sampah dilingkup Pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir (TPA), dan Instalasi Pengolahan Lindi Fungsi : 1. pengumpulan data dilingkup Pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir (TPA), dan Instalasi Pengolahan Limbah Lindi); 2. pelaksanaan Pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir (TPA), dan Instalasi Pengolahan Limbah Lindi yang meliputi pengolahan sampah di TPA dan Lindi dan pengaturan pungutan retribusi; dan 3. pelaporan pelaksanaan kegiatan dilingkup Pengelolaan Tempat Pengolahan Akhir (TPA), dan Instalasi Pengolahan Lindi

2. Operator IPL

Tugas Pokok : Mengontrol dan Mengawasi pengeoperasian Lindi Fungsi :1. Mengambil dan menguji kualitas efluen 2. Merekap dan Melaporkan data ke kepala sub operasional

3. Operator TPA

Tugas Pokok : Melakukan operasional dan pemeliharaan TPA

Fungsi :1. Memadatkan sampah di TPA 2. Merekap dan Melaporkan data ke kepala sub operasional

4. Operator Timbangan

Tugas Pokok : Melakukan penimbangan kendaraan sampah yang masuk Fungsi :1. Mencatat sampah yang masuk TPA 2. Merekap dan Melaporkan data ke kepala sub operasional

Kepala SUB OPERASIONAL TPA

Operator IPL

Operator TPA

Operator Timbangan

You might also like