You are on page 1of 2

Tujuan Laporan

Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan atau menguraikan warna hitam pada titik sampel sehingga menjadi spectrum warna yang berbeda.

Landasan teori
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.[1] Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam.[1] Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah.[2] Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.[2]
Pada tahun 1944, Consden, Gordon, dan Martin memperkenalkan teknik dengan menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam dan fase bergerak berupa cairan yang terserap di antara struuktur pori kertas. Sample sebanyak 1 didepositkan pada kertas saring dan akan mengalir bersama system pelarut. Teknik ini sekarang dikenal sebagai teknik kromatografi kertas. Kromatografi kertas merupakan bagian khusus dari kromatografi cairancairan di mana cairan stasionernya merupakan lapisan pelarut yang teradsorpsi pada kertas. Kauntungan dari metode ini adalah kasederhanaannya, karena pekerjaan yang perlu dilakukan hanyalah menitikkan sample di dekat tepian kertas , lalu mencelupkan ujung kertas tersebut ka dalam pelarut elusi. Dengan pereaksi yang sensitif, matode ini sesuai untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawaan dalam campuran yang tidak kompleks. Berbagai macam kertas yang tersedia secara komersial adalah Whatman 1, 2, 31, dan 3 MM. Di dalam percobaan ini sebagai medium berpori dipergunakan kertas saring Whatman 1 yang mempunyai densitas homogen. Sebagai pelarut dipergunakan alkohol yang disebut zat eluasi. Akibat proses fisik, maka kertas sraing akan menyerap pelarut sehingga akan naik sambil emmbawa komponen yang terdapat di dalam campuran. Pergerakan pelarut selalau lebih cepat dari pergerakan komponenenya. Perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut disebut rate of factination atau Rf.

Alat dan Bahan


Alat : 1. Gelas beker 2. Spidol 3. Penggaris

Bahan : Alkohol 96% sebanyak 50 ml Kertas saring

Langkah kerja :
1. Gunting kertas saring membentuk persegi panjang 2. Ukur dengan menggunakan penggaris sehingga bagian tengah memiliki panjang 5 cm 3. Garis dari sisi kiri menuju sisi kanan 4. Berikan 2 titik pada garis yang pertama (yang dibagian bawah) 5. Letakkan kertas saring di gelas beker 6. Tuang alkohol ke gelas beker dengan ukuran tidak lebih dari garis pertama (apabila melebihi garis, penguraian warna tidak akan naik ke atas, melainkan merembes ke samping) 7. Tunggu hingga spektrum warna muncul dan mencapai pada garis paling akhir yang berjarak 5 cm dari garis pertama. 8. Setelah beberapa menit ( 45 menit) ambil kertas lalu hitung Perhitungan :

kecepatan warna (Rf), dengan menggunakan penggaris

Rf (Rate of fractination) =

Percobaan ini membuktikan bahwa sebuah warna mempunyai komponen-komponen warna penyusunnya yang lain. Penguraian warna ini terjadi karean fase tetap cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase bergerak cenderung menghanyutkan. Akibatnya komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. KESIMPULAN : 1. Kromatografi kertas dapat menguraikan warnawarna menjadi komponen-komponen warna penyusunnya. 2. Setiap warna memiliki daya serap pada kertas (yang diberi air) yang berbeda-beda
biasa aja sih covernya. atasnya judul capital semu, trus bawahnya isi 3 garis yang tengahnya paling tinggi itu, trus bawahnya isi oleh, bawahnya nama, bawahnya lagi kelas/no.absenx

You might also like