Professional Documents
Culture Documents
Duraposit
Chemical
1 Storing
Oli bekas dikumpulkan
pada bak pengumpul
dengan kapasitas tertentu.
Oli yang ditampung
merupakas oli dengan
pengotor lemak, lumpur
dan pengotor lainnya. Oli
bekas memiliki
kenampakan lebih kental
dan berwarna hitam.
f
2 DeWatering
4 Mixing
Oli bekas selanjutnya direaksikan dengan asam kuat.
Asam yang dapat digunakan salah satunya adalah asam
sulfat (H2SO4) dengan rasio tertentu. Pereaksikan dengan
asam ini dimaksudkan untuk mengembalikan performa
oli yang telah rusak. Pereaksikan dengan asam akan
menyebabkan oli menjadi dua fase. Fase beningan yang
berupa oli yang telah baik dan fase padat berupa kotoran
yang mengumpul.
5
Dekanting
Oli dari mixer dipompa menuju
bak penampung. Bak penampung
ini juga berfungsi sebagai alat
pemisah fase beningan dan
padatan. Fase beningan akan
dilakukan proses penjernihan
. Fase padatan dikeluarkan
dari bawah untuk dikenai proses
yang lain agar tidak membahayakan
lingkungan.
6
Adsorbing
Oli beningan dipompa menuju bak penjernih.
Oli dalam bak penjernih akan diaduk bersama
dengan bentonit sebagai adsorbent. Bentonit
dipilih karena selain memiliki efektifitas relative
tinggi juga harganya murah. Bentonit akan
menyerap kotoran yang masih terbawa oleh
olidisamping dapat menyerap logam berat juga.
7 Filtrasi
Oli bersama dengan bentonit akan dikenai proses
penyaringan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
oli bening. Bentonit akan tertahan bersama kotoran
yang terikat dengannya sedangkan oli akan terus.
Jenis filter yang digunakan adalah plate and frame
filter. Filter jenis ini memiliki beberapa keuntungan
diantaranya proses operasai mudah dan biaya murah.
Kelemahan filter jenis ini adalah waktu bongkar
pasang yang relative lama sehingga dibutuhkan banyak
filter press untuk proses kontinu
Penampung
Akhir 8
Oli hasil filtrasi adalah oli
yang telah memiliki standar
performa baik. Oli ini
ditampung dalam bak yang
dilengkapi pompa untuk
selanjtnya diisikan ke
drum-drum.