You are on page 1of 33

Oleh:

Kenanga sari Evi rizky amelia Sesaria esa Arina aisyah Ruri twantika 24020110130053 24020110130051 24020110130047 24020110130049 24020110130045

1.

Menjelaskan pengertian ragam bahasa Menjelaskan macam-macam ragam bahasa


Menjelaskan pengertian ragam bahasa ilmiah

2.

3.

4.

Menjelaskan ciri-ciri ragam bahasa ilmiah


Menjelaskan pengertian ragam bahasa populer

5.

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaianya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan. Bahsa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus menguasai bahasanya.

Alat untuk dengan berkomunikasi sesama manusia.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat

Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.

Alat untuk mengidentifikasikan diri

Media pengantarnya atau sarananya

Ragam lisan
Ragam Tulis ragam bahasa baku tulis Ragam bahasa baku lisan Ragam Bahasa Undang-undang Ragam Bahasa Jurnalistik Ragam Bahasa Ilmiah

ragam bahasa dibagi berdasarkan

Berdasarkan situasi dan pemakaian

Ragam Bahasa Sastra

Berdasarkan Tingkat Keformalan

-Ragam resmi -Ragam akrab -Ragam beku -Ragam bahasa usaha -Ragam bahasa santai ragam daerah

ragam bahasa dibagi berdasarkan

Berdasarkan Penutur

Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.


Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

berdasarkan cara pandang penutur

berdasarkan media

berdasarkan topik pembicaraan

Macam-macam Ragam Bahasa Indonesia

Ragam Lisan

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Macam ragam Bahasa Lisan

Ragam Ragam Ragam Ragam

percakapan pidato pentas kuliah

Ciri-ciri ragam lisan

a.Memerlukan orang kedua/teman bicara; b.Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu; c.Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh. d.Berlangsung cepat; e.Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu; f.Kesalahan dapat langsung dikoreksi; g.Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.

Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kat

Macam ragam tulis

Undang-undang Ragam catatan Ragam sastra Ragam surat-menyurat

Ciri-ciri ragam tulis

1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara; 2.Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu; 3.Harus memperhatikan unsur gramatikal; 4.Berlangsung lambat; 5. Selalu memakai alat bantu; 6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi; 7.Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.

Tata Bahasa

a.Ragam bahasa lisan: - Nia sedang baca surat kabar - Ari mau nulis surat

b. Ragam bahasa tulis: - Nia sedang membaca surat kabar - Ari mau menulis surat

Kosa kata

a. Ragam Lisan - Ariani bilang kalau kita harus belajar - Kita harus bikin karya tulis

b. Ragam Tulis - Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar - Kita harus membuat karya tulis

Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar. Dalam ragam standar, digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu.

Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku. Dalam ragam nonstandar, kita akan menggunakan kata gue.

Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.

Contoh Contoh Contoh Contoh

ragam ragam ragam ragam

dialek adalah Gue udah baca itu buku. terpelajar adalah Saya sudah membaca buku itu. resmi adalah Saya sudah membaca buku itu. tak resmi adalah Saya sudah baca buku itu.

Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra. Contoh 1.Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum) 2.Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis 3.Cerita itu menggunakan unsur flashback. (ragam sastra) 4.Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran) 5.Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)

Penggunaan bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai sifat pemakaian yang khas, yang spesifik, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai ragam bahasa tersendiri yang berbeda dengan ragam-ragam bahasa yang lain. Sifat-sifat tersebut ada yang umum sebagai bahasa ilmiah, dan ada yang khusus berhubungan dengan pemakaian kosakata, istilah, serta bentuk-bentuk gramatika.

Informasi yang disampaikan tentu dengan bahasa yang jelas, benar, efektif, sesuai, bebas dari sifat samar-samar, dan tidak bersifat taksa (ambigu). Hal ini penting sekali diperhatikan oleh penulis agar informasi ilmiah yang disampaikan dapat dipahami secara jelas, objektif, dan logis, sehingga dapat tercapai kesamaan pemahaman, persepsi, dan pandangan terhadap konsep-konsep keilmuan yang dimaksud oleh penulis dan pembaca.

Informasi dan konsep-konsep ilmiah yang disampaikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, misalnya, laporan penelitian (studi), makalah, skripsi, tesis, dan disertasi adalah bersifat formal. Oleh karena itu, ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa baku (standar).

bahasa ragam sastra (puisi, prosa, dan drama) disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan berbagai efek emosional, imajinatif, estetik, dan artistic, yang dapat membangkitkan rasa haru baik bagi penulis maupun pembaca. Sehingga tidak di sebut sebagai ragam bahasa ilmiah.

Bahasa yang digunakan dalam bahasa ilmiah ?

Bahasa pasif

mengungkapkan bahwa penulis hanya berperan sebagai media penyampai maksud, dan bukan sebagai pelaku. Sehingga jangan sampai melakukan kesalahan pembentukan kalimat pasif dari kalimat aktif

Siapa saja yang menggunakan ragam bahasa ilmiah ?

Para ilmuwan, masyarakat wacana ilmiah

berpikir kritis (critical thinking), penguasaan bahasa, dan pengetahuan umum yang luas.

bermakna denotatif dan bersifat obyektif.

lugas dan lengkap

Formal Bagaimana kata-kata yang di gunakan?

Konsistensi

gaya bahasa sesuai EYD

informatif

Makalah

Skripsi

Tesis

Kegiatan Ilmiah

Ragam bahasa ilmiah di gunakan untuk

Objektif

Ringkas dan Jelas Bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik

konsisten

Cendekia

Formal

1) Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf). 2) Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis). 3) Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif. 4) Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya. 5) Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat. 6) Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran. 7) Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis. 8) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.

Cendekia

Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.

Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfo rmelalui hifa eksternalnya.

Lugas

Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.

Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun.

Jelas

dituangkan dalam bahasa yang jelas, hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.

Formal

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.

Obyektif

Bahasa Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai gkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.

Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen.

Konsisten

Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.

Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, telah disiapkan program ketahanan pangan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakan lumbung desa.

Bertolak dari Gagasan

Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen.

Ringkas dan Padat

Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.

Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan prosedur standar setiap sivitas akademika.

Ragam penulisan populer biasa juga dikenal dengan ragam penulisan jurnalistik. Ragam jurnalistik ini sering kita lihat dalam penulisan berbagai artikel, berita, tajuk rencana, dan lain sebagainya yang terdapat di dalam Koran ataupun majalah.

Ciri-ciri

Lugas, tidak mendua arti

Sederhana, lazim, dan umum

Singkat dan padat

Sistematis dalam penyajian

Berbahasa netral, tidak memihak

Menarik

Kalimatnya pendek

Bentuk kalimatnya aktif

Menggunakan bahasa positif

You might also like